Wrap Up Skenario 1 Kedkel

44
WRAP UP SKENARIO 1 BLOK KEDOKTERAN KELUARGA “DOKTER KELUARGA” KELOMPOK A-5 Ketua : Aldora Oktaviana 1102011019 Sekretaris : Alifah Diendhia P. 1102011021 Anggota : Alfianca Yudha R. 1102011020 Ayu Lestari 1102011057 Amalia Fatmasari 1102011022 Baiamal Marisa IL 1102011059 Dewi Arika Hapsari 1102011075 Dwi Putri Jayanti 1102011084

description

ha

Transcript of Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Page 1: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

“DOKTER KELUARGA”

KELOMPOK A-5

Ketua : Aldora Oktaviana 1102011019Sekretaris : Alifah Diendhia P. 1102011021

Anggota : Alfianca Yudha R. 1102011020 Ayu Lestari 1102011057

Amalia Fatmasari 1102011022 Baiamal Marisa IL 1102011059 Dewi Arika Hapsari 1102011075

Dwi Putri Jayanti 1102011084 Giani Putra 1102009121

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

JAKARTA

2014

Page 2: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

SKENARIO

Dokter Keluarga

Tn M 50 tahun ke klinik “Sumber Sehat” untuk berobat penyakit diabetes melitus yang

sudah 3 tahun dideritanya. Tn. M. datang ke klinik ini atas saran temennya.

Menurut temannya, Klinik ”Sumber Sehat” pelayanannya sangat bagus, baik cara

pendekatannya maupun jenis pelayanan yang tersedia karena dokter yang berpraktek di klinik ini

adalah dokter keluarga yang agak berbeda dengan dokter umum biasa.

Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya mengobati pasien di klinik,

tetapi juga dapat memberikan pelayanan kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan dan

memberikan binaan kepada keluarga disekitar klinik tersebut.

Page 3: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

KATA SULIT

1. Dokter keluarga : dokter praktek umum yang menyelenggarakan layanan primer yang

komprehensif, kontinu dan mengutamakan pencegahan, mempertimbangkan keluarga,

komunitas dan lingkungan

PERTANYAAN

1. Apa fungsi dokter keluarga?

2. Apa bedanya dokter umum dan dokter keluarga?

3. Apa saja tugas dokter keluarga?

4. Kriteria pasien yang seperti apa yang dapat pelayanan kunjungan rumah?

5. Bagaimana cara dokter keluarga membina keluarga?

6. Apa peranan dokter keluarga dalam sistem kesehatan?

7. Apa prinsip dan standart dokter keluarga?

8. Ada perbedaan peran puskesmas dan dokter keluarga?

9. Apa saja contoh penyuluhan kesehatan?

JAWABAN

1. Sebagai care provider, komunikator, decision maker, manager dan community leader

2. Dokter umum : hanya sesuai keluhan, terbatas, kasus pada saat itu, dan kurang

mempertimbangkan peran keluarga

Dokter keluarga : secara menyuruh, luas, kasus berkelanjutan, lebih mempertimbangkan

dan dilibatkan peran keluarga

3. Menyelenggarakan layanan primer pada saat sehat maupun sakit, mendiagnosis,

membina keluarga, bertindak sebagai mitra, dan melakukan penelitian

4. Pasien pasif dan pasien yang harus dipantau pengobatan dan lingkungan, pasien yang

sudah stadium terminal

5. Memahami pasien dengan baik dan menggunakan Bahasa yang dimengerti pasien

6. Sebagai lini pertama dalam sistem kesehatan

7. Bersifat holistic dan komprehensif

8. Peran puskesmas : lebih luas, Peran dokter keluarga : cakupan lebih sempit

9. Pemberian edukasi tentang kesehatan

Page 4: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

HIPOTESIS

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan layanan primer yang

komprehensif, kontinu dan mengutamakan pencegahan, mempertimbangkan keluarga, komunitas

dan lingkungan. Yang mepunyai fungsi sebagai care provider, komunikator, decision maker,

manager dan community leader. Serta tugas seperti menyelenggarakan layanan primer pada saat

sehat maupun sakit, mendiagnosis, membina keluarga, bertindak sebagai mitra, dan melakukan

penelitian. Dokter keluarga mempunya prinsip bersifat komprehensif dan holistik.

Page 5: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

SASARAN BELAJAR

1. Memahami dan menjelaskan Kedokteran keluarga

1.1. Latar belakang Kedokteran keluarga

1.2. Batas dan terminologi Kedokteran keluarga

1.3. Prinsip dan standart pelayanan Kedokteran keluarga

1.4. Kompetensi dan peranan dokter keluarga pada pelayanan primer

1.5. Lingkup pelayana Kedokteran keluarga

Page 6: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Memahami dan menjelaskan Kedokteran keluarga

Latar belakang Kedokteran keluarga

PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi

Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI. Anggotanya

beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis. Pada tahun 1986, menjadi

anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA). Pada tahun 1990, setelah Kongres

Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali,

namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai

organisasi dokter seminat. Pada tahun 2003, dalam Kongres Nasional di Surabaya,

ditasbihkan sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum,

dengan nama Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum

mempunyai kolegium yang berfungsi.

Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran

Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Masyarakat

Kestabilan dan Kendali Indonesia (MKKI).

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak

tahun 1981 dengan berdirinya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui

kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga

Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi

pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik dari

profesi kedokteran ataupun dari pemerintah. Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama

pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter

keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and Academic Association of

General Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA

yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia. Untuk Indonesia, manfaat pelayanan

kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah

pokok pelayanan kesehatan lain yakni:

Pendayagunaan dokter pasca PTT

Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Page 7: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Menghadapi era globalisasi

Pengembangan Dokter Keluarga di Indonesia

Di Indonesia kebijaksanaan pengembangan pelayanan kedokteran keluarga dilakukan

melalui berbagai cara. Dalam beberapa tahun terakhir pada beberapa fakultas kedokteran dari

beberapa universitas terkemuka telah dilakukan upaya-upaya untuk mengintegrasikan pelayanan

kedokteran keluarga dalam kurikulum pendidikan dokter yakni sesuai dengan anjuran WHO

bahwa "family medicine" selayaknya diintegrasikan dalam pendidikan "community medicine"

karena kedekatannya. Akan masih diperlukan waktu untuk mendapatkan tetapi produk dari

sistem pendidikan kedokteran ini yakni dokter umum lulusan fakultas kedokteran yang

mempunya wawasan kedokteran keluarga karena kebijakan ini baru dikembangkan.

Sementara itu bagi dokter umum lulusan fakultas kedokteran sebelumnya yang saat ini

ada di masyarakat, untuk mendapatkan kompetensi khusus selaku dokter keluargaharus

dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan secara terprogram dan bekesinambungan. Dalam

beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan program dan upaya konversi dari dokter umum

menjadi dokter keluarga yang bersertifikat dan diakui melalui pelatihan-pelatihan. Kurikulum

yang telah disepakati dari hasil rumusan kerjasama tripartid pengembangan dokter keluarga

(IDI / KDKI-FK-Depkes) meliputi empat paket, yaitu :

Paket A: pengenalan konsep kedokteran keluarga,

Paket B: manajemen pelayanan kedokteran keluarga,

Paket C: ketrampilan klinik praktis,

Paket D: pengetahuan klinik mutakhir yang disusun berdasarkan golongan usia.

Batas dan terminologi Kedokteran keluarga

Pada saat ini, batasan dokter keluarga banyak macamnya. Beberapa di antaranya yang dipandang

cukup penting adalah :

1. Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif

bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan mengatur pelayanan oleh

provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang generalis yang menerima semua

orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, gender,

Page 8: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

ataupun jenis penyakit. Dikatakan pula bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengasuh

individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut.

Tanpa membedakan ras, budaya, dan tingkatan sosial. Secara klinis, dokter ini berkompeten

untuk menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar

belakang budaya, sosioekonomi, dan psikologis pasien. Dokter ini bertanggung jawab atas

berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan bersinambung bagi pasiennya (WONCA,

1991).

2. Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita

sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti

secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (Ikatan Dokter

Indonesia, 1982).

3. Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh

semua anggota yang terdapat dalam satu keluarga, dan apabila kebetulan berhadapan dengan

suatu masalah kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan

konsultasi dari dokter ahli yang sesuai (The American Board of Family Practice, 1969).

4. Dokter keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang

merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan kesehatan, menilai kebutuhan kesehatan total

pasien dan menyelenggarakan pelayanan kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa

cabang ilmu kedokteran serta merujuk pasien ke tempat pelayanan lain yang tersedia,

sementara tetap menjaga kesinambungan pelayanan, mengembangkan tanggung jawab untuk

pelayanan kesehatan menyeluruh dan berkesinambungan, serta bertindak sebagai koordinator

pelayanan kesehatan, menerima tanggung jawab untuk perawatan total pasien termasuk

konsultasi sesuai dengan keadaan lingkungan pasien, yakni keluarga atau unit sosial yang

sebanding serta masyarakat (The American Academic of General Practice, 1947).

5. Dokter keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal,

tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasiennya yang terkait dengan

keluarga, komunitas serta lingkungan di mana pasien tersebut berada (Singapore College of

General Practitioners, 1987).

Page 9: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Batasan pelayanan dokter keluarga banyak macamnya. Dua di antaranya yang dipandang cukup

penting adalah:

1. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan

pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap

pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak

oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of Family

Physician, 1969).

2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak dari suatu

pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu lainnya terutama ilmu penyakit

dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu

kedokteran jiwa, yang secara keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya

dengan ilmu perilaku, biologi dan ilmu - ilmu klinik, dan karenanya mampu mempersiapkan

dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam menyelenggarakan penatalaksanaan

pasien, penyelesaian masalah, pelayanan konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter

pribadi yang mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of

Family Physician, 1969).

Kedua batasan ini sekalipun dikemukakan oleh satu organisasi yang sama, yakni The American

Academy of Family Physician, rumusannya tidaklah sama. Rumusan yang pertama, karena

menunjuk pada karakteristik pelayanan, lebih ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan

pelayanan. Sedangkan rumusan yang kedua, karena lebih menunjuk pada penerapan disiplin

ilmu, lebih ditujukan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan.

Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga (family doctor, family physician).

Cabang ilmu kedokteran yang diterapkan pada pelayanan dokter keluarga disebut dengan nama

ilmu kedokteran keluarga (family medicine). Batasan tentang ilmu kedokteran di antaranya

adalah :

1. Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran

yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat

dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (PB IDI, 1983).

2. Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari pelayanan dokter keluarga

yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang dirancang untuk rnemenuhi

Page 10: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih responsif dan bertanggung jawab (Charmichael,

1973).

3. Ilmu kedokteran keluarga adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang ditandai

dengan terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang bersifat khusus (Wonca,

Manila, 1979).

4. Ilmu kedokteran keluarga adalah body of knowledge tentang fenomena yang dihadapi serta

teknik yang dipergunakan oleh para dokter yang menyelenggarakan perawatan kesehatan

perseorangan pada tingkat pertama dan berkelanjutan (Whinney, 1969).

5. Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu menuju

perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga (Sargent, 1967).

Ilmu kedokteran keluarga (family medicine), haruslah dibedakan dengan ilmu kesehatan

keluarga (family health). Sekalipun sasaran keduanya adalah sama, yakni keluarga (family),

tetapi ilmu kedokteran keluarga tidak sama dengan ilmu kesehatan keluarga. Ilmu kedokteran

keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu kedokteran (medical sciences), sedangkan ilmu

kesehatan keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu kesehatan masyarakat (public health

sciences). Karena adanya perbedaan yang seperti ini, tidaklah mengherankan jika ruang lingkup

pelayanan kesehatan keluarga lebih terkait pada masalah-masalah keluarga yang ada

hubungannya dengan masalah kesehatan masyarakat. Misalnya, masalah kesejahteraan ibu dan

anak, keluarga berencana, pencegahan penyakit dan kecelakaan, tumbuh kembang, dan atau

masalah gizi ibu hamil, bayi dan anak yang terdapat dalam suatu komunitas dan atau masyarakat.

Sedangkan ruang lingkup pelayanan kedokteran keluarga lebih terkait pada masalah-masalah

keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kedokteran yakni, masalah sehat-sakit yang

dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga.

Definisi Dokter Keluarga menurut Olesen F, Dickinson J dan Hjortdahl P (2000), Dokter

Keluarga adalah:

Dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan sistem pelayanan

kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua masalah yang mungkin

dimiliki pasien.

Melayani individu dalam masyarakat, tanpa memandang jenis penyakitnya ataupun karakter

personal dan sosialnya, dan memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia dalam sistem

pelayanan kesehatan untuk semaksimal mungkin kepentingan pasien.

Page 11: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Berwenang secara mandiri melakukan tindak medis mulai dari pencegahan, diagnosis,

pengobatan, perawatan dan asuhan paliatif, menggunakan dan memadukan ilmu-ilmu

biomedis, psikologi medis dan sosiologi medis.

Secara singkat dapat didefinisikan sebagai Dokter yang berprofesi khusus sebagai Dokter

Perbedaan Dokter Praktek Umum Dan Dokter Keluarga (Qomariah, 2000):

Dokter Praktek Umum Dokter Keluarga

Cakupan Pelayanan Terbatas Lebih Luas

Sifat Pelayanan Sesuai Keluhan Menyeluruh, Paripurna,

bukan sekedar yang

dikeluhkan

Cara Pelayanan Kasus per kasus dengan

pengamatan sesaat

Kasus per kasus dengan

berkesinambungan

sepanjang hayat

Jenis Pelayanan Lebih kuratif hanya untuk

penyakit tertentu

Lebih kearah pencegahan,

tanpa mengabaikan

pengobatan dan rehabilitasi

Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Lebih diperhatikan dan

dilibatkan

Promotif dan

pencegahan

Tidak jadi perhatian Jadi perhatian utama

Hubungan dokter-

pasien

Dokter – pasien Dokter – pasien – teman

sejawat dan konsultan

Awal pelayanan Secara individual Secara individual sebagai

bagian dari keluarga

komunitas dan lingkungan

Page 12: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Prinsip dan standart pelayanan Kedokteran keluarga

Prinsip pelayanan dokter keluarga adalah sebagai berikut :

1. Dokter kontak pertama (first contact) : DK adalah pemberi layanan kesehatan (provider) yang

pertama kali ditemui pasien/klien dalam masalah kesehatannya

2. Layanan bersifat pribadi (personal care) : DK memberikan layanan yang bersifat pribadi

dengan mempertimbangkan pasiensebagai bagian dari keluarga

3. Pelayanan paripurna (comprehensive) : DK memberikan pelayanan menyeluruh yang

memadukan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan rehabilitasi

dengan aspek fisik, psikologis, dans ocial budaya.

4. Pelayanan bersinambungan (continuous care) : Pelayanan DK berpusat pada orangnya

(pasient-centered) bukan pada penyakitnya(diseases-centered)

5. Mengutamakan pencegahan (prevention first) : Karena berangkat dari paradigma sehat, maka

upaya pencegahan oleh DK dilaksanakan sedini mungkin

6. Koordinasi : Dalam upaya mengatasi masalah pasien DK perlu berkonsultasi dengan disiplin

ilmulainnya

7. Kolaborasi : Bila pasien membutuhkan pelayanan yang berada diluar kompetensinya, DK

bekerjasamadan mendelegasikan pengelolaan pasiennya pada pihak lain yang berkompeten

8. Family oriented : Dalam mengatasi masalah DK mempertimbangkan konteks keluarga,

dampak kondisi pasien terhadap keluarga dan sebaliknya

9. Community oriented : DK dalam mengatasi masalah pasien haruslah tetap memperhatikan

dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan sebaliknya

Prinsip kedokteran keluarga:

1) Continuity of Care (Pelayanan yang Berkesinambungan)

2) Comprehensive of Care (Pelayanan yang Menyeluruh)

3) Coordination of Care (Pelayanan yang Terkoordinasi)

4) Community (Masyarakat)

5) Prevention (Pencegahan)

6) Family (Keluarga)

Page 13: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO dan WONCA

yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak terbitannya. Prinsip – prinsip ini juga

merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas layanan dokter primer dalam

melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan kedokteran keluarga

adalah memberikan / mewujudkan :

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif

2. Pelayanan yang kontinu

3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif

5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya

6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat

tinggalnya

7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan

9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

Dalam praktik sehari-hari dokter keluarga harus:

1. Selalu mengingat bahwa pasien adalah mahluk biopsikososial dan bukan sekumpulan organ

2. Tetap berkiprah di ranah layanan primer sesuai dengan kewenangannya, karena itu harus

bekerjasama secara mutualistis dengan semua pihak termasuk dokter penyelenggara layanan

sekunder, pasien, dan keluarganya.

3. Sadar bahwa tugasnya memerlukan ilmu yang luas dan dalam serta keterampilan prosedur

klinis layanan primer yang prima, dengan tetap menjunjung tinggi etika, moral, hukum, dan

profesionalisme

Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik (Standards of clinical care)

a. Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua

orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan

Page 14: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and spesific

protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) dan

rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai

dengan mediko legal etika kedokteran.

1) Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatan kedokteran keluarga

yang memenuhi standar pelayanan dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter yang

sesuai dengan standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan dokter

keluarga dan surat persetujuan tempat praktik.

2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan pemeliharaan kesehatan dan

peningkatan kesehatan pasien dan keluarganya.

3) Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam

menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada pasien dan keluarganya.

4) Deteksi dini

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segala kesempatan dalam

melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

5) Kuratif medik

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan pemulihan kesehatan dan

pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan

medik, dan bila perlu akan dikonsultasikan dan / atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan

dengan strata yang lebih tinggi.

6) Rehabilitasi medik dan sosial

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menerapkan segala kesempatan rehabilitasi

pada pasien dan/atau keluarganya setelah mengalami masalah kesehatan atau kematian baik

dari segi fisik, jiwa maupun sosial.

7) Kemampuan sosial keluarga

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan kondisi sosial pasien dan

keluarganya.

8) Etik medikolegal

Page 15: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan mediko legal dan etik

kedokteran.

b. Standar Pelayanan Medis (standard of medical care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis yang melaksanakan

pelayanan kedokteran secara lege artis.

1) Anamnesis

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien (patient-

centered approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan

harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat

menegakkan diagnosis

2) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Dalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjang diagnosis atau

menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara

holistik; dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan

efisien demi kepentingan pasien semata.

3) Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding

Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja dan beberapa diagnosis

banding yang mungkin dengan pendekatan diagnosis holistik.

4) Prognosis

Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan prognosis pasien

berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based).

5) Konseling

Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk

dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan

persepsi pasien (dan keluarga) pada keadaan di saat itu.

6) Konsultasi

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi ke dokter lain yang

dianggap lebih piawai dan / atau berpengalaman. Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter

keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan, demi

kepentingan pasien semata.

Page 16: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

7) Rujukan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter lain yang dianggap

lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain,

dokter keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi

kepentingan pasien semata.

8) Tindak lanjut

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapat dilaksanakan tindak

lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasien.

9) Tindakan

Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medis yang rasional pada

pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan demi kepentingan

pasien.

10) Pengobatan rasional

Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya dengan rasional,

berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sahih dan terkini, demi kepentingan pasien.

11) Pembinaan keluarga

Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebih baik, bila adanya

partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkan pembinaan keluarga, termasuk

konseling keluarga.

c. Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu peduli bahwa

pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta

berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya.

1) Pasien adalah manusia seutuhnya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai manusia yang

seutuhnya.

2) Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien sebagai bagian dari

keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau

dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien.

Page 17: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

1) Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya

Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidupan pasien untuk

meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya.

d. Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan

antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan kemitraan

lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal

maupun informal.

1) Koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan pasien yang

diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar

dokter – pasien - dokter spesialis / rumah sakit.

2) Mitra dokter – pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter dan pasien pada

saat proses penatalaksanaan medis.

3) Mitra lintas sektoral medik

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan kesehatan dengan

berbagai sektor pelayanan kesehatan formal di sekitarnya.

4) Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

Pelayanan dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perilaku pasien

dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan berbagai pelayanan kesehatan

nonformal di sekitarnya.

e. Standar Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care)

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang

melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi

kesehatan pasien.

1) Pelayanan proaktif

Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara proaktif.

2) Rekam medik bersinambung

Page 18: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saat datang, digunakan untuk

memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang

bersangkutan.

3) Pelayanan efektif efisien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif dan efisien bagi

pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar biaya.

4) Pendampingan

Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan / atau rujukan, pelayanan dokter keluarga

menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.

Standar Perilaku dalam Praktik (Standards of behaviour in practice)

a. Standar perilaku terhadap pasien (patient-physician relationship standard)

Pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan

kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan kesempatan kepada pasien untuk

memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan

yang akan dilaksanakannya.

1) Informasi memperoleh pelayanan

Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat mengenai cara untuk

memperoleh pelayanan yang diinginkan.

2) Masa konsultasi

Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada pasiennya adalah cukup

bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan

apa yang diperolehnya pada anamnesa dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk

menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan yang dipilihnya,

sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.

3) Informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan,

kepentingan, keuntungan, resiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi,

rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat

memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan terinformasi.

Page 19: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

4) Komunikasi efektif

Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa saling percaya.

5) Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter Dokter keluarga memperhatikan hak dan

kewajiban pasien, hak dan kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien.

b. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (Standard of partners relationship in

practice)

Pelayanan dokter keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai pimpinan manajemen

untuk mengelola klinik secara profesional.

1) Hubungan profesional dalam klinik

Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa tenaga kesehatan

dan tenaga lainnya berdasarkan atas hubungan kerja yang profesional dalam suasana

kekeluargaan.

2) Bekerja dalam tim

Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat kesehatan pasien

dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim.

3) Pemimpin klinik

Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau bila terdiri dari

beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang berbeda di

bawah tanggung jawab pimpinan.

c. Standar perilaku dengan sejawat (Standard of working with colleagues)

Pelayanan dokter keluarga menghormati dan menghargai pengetahuan, ketrampilan dan

kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara

profesional.

1) Hubungan profesional antar profesi

Pelayananan dokter keluarga melaksanakan praktik dengan mempunyai hubungan profesional

dengan profesi medik lainnya untuk kepentingan pasien.

2) Hubungan baik sesama dokter

Page 20: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Pelayanan dokter keluarga menghormati keputusan medik yang diambil oleh dokter lain dan

memperbaiki penatalaksanaan pasien atas kepentingan pasien tanpa merugikan nama dokter

lain.

3) Perkumpulan profesi

Dokter keluarga dalam pelayanan dokter keluarga adalah anggota perkumpulan profesi yang

sekaligus menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia dan berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan

yang ada.

d. Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik (Standard of knowledge and

skill development)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah guna

memelihara dan menambah ketrampilan praktik serta meluaskan wawasan pengetahuan

kedokteran sepanjang hayatnya.

1) Mengikuti kegiatan ilmiah

Pelayanan dokter keluarga memungkinkan dokter yang berpraktik untuk secara teratur dalam

lima tahun praktiknya mengikuti kegiatan - kegiatan ilmiah seperti pelatihan, seminar,

lokakarya dan pendidikan kedokteran berkelanjutan lainnya.

2) Program jaga mutu

Pelayanan dokter keluarga melakukan program jaga mutu secara mandiri dan / atau bersama -

sama dengan dokter keluarga lainnya, secara teratur ditempat praktiknya.

3) Partisipasi dalam kegiatan pendidikan

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam pendidikan dokter keluarga, dan

berusaha untuk berpartisipasi pada pelatihan mahasiswa kedokteran atau pelatihan dokter.

4) Penelitian dalam praktik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai itikad baik dalam penelitian dan berusaha untuk

menyelenggarakan penelitian yang sesuai dengan etika penelitian kedokteran, demi

kepentingan kemajuan pengetahuan kedokteran.

5) Penulisan ilmiah

Dokter keluarga pada pelayanan dokter keluarga berpartisipasi secara aktif dan / atau pasif

pada jurnal ilmiah kedokteran.

Page 21: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

e. Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan (standard as

community leader)

Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan

peningkatan kesehatan di sekitarnya dan siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi

kesehatan di daerahnya.

1) Menjadi anggota perkumpulan sosial

Dokter keluarga dan petugas kesehatan lainnya yang bekerja dalam pelayanan dokter

keluarga, menjadi anggota perkumpulan sosial untuk mempeluas wawasan pergaulan.

2) Partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

Bila ada kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat di sekitar tempat praktiknya, pelayanan

dokter keluarga bersedia berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

3) Partisipasi dalam penanggulangan bencana di sekitarnya

Bila ada wabah dan bencana yang mempengaruhi kesehatan di sekitarnya, pelayanan dokter

keluarga berpartisipasi aktif dalam penanggulangan khususnya dalam bidang kesehatan.

Standar Pengelolaan Praktik (Standards of practice management)

a. Standar sumber daya manusia (Standard of human resources)

Dalam pelayanan dokter keluarga, selain dokter keluarga, juga terdapat petugas kesehatan

dan pegawai lainnya yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau pelatihannya.

1) Dokter keluarga

Dokter keluarga yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga adalah dokter yang bersertifikat

dokter keluarga dan patut menjadi panutan masyarakat dalam hal perilaku kesehatan.

2) Perawat

Perawat yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan

dengan pendekatan kedokteran keluarga.

3) Bidan

Bidan yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga telah mengikuti pelatihan pelayanan

dengan pendekatan kedokteran keluarga.

4) Administrator klinik

Page 22: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Pegawai administrasi yang bekerja pada pelayanan dokter keluarga, telah mengikuti pelatihan

untuk menunjang pelayanan pendekatan kedokteran keluarga.

b. Standar manajemen keuangan (Standard of finance management)

Pelayanan dokter keluarga mengelola keuangannya dengan manajemen keuangan

profesional.

1) Pencatatan keuangan

Keuangan dalam praktek dokter keluarga tercatat secara seksama dengan cara yang umum dan

bersifat transparansi.

2) Jenis sistim pembiayaan praktik

Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian rupa sehingga dapat

mengikuti, baik sistem pembiayaan praupaya maupun sistim pembiayaan fee-for service

c. Standar manajemen klinik (Standard management of clinic for practice)

Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan yang disebut klinik

dengan manajemen yang profesional.

1) Pembagian kerja

Semua personil mengerti dengan jelas pembagian kerjanya masing-masing.

2) Program pelatihan

Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik diadakan pelatihan kerja (job training)

terlebih dahulu.

3) Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

Seluruh personil yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K3 (kesehatan dan keselamatan

kerja) untuk pusat pelayanan kesehatan.

4) Pembahasan administrasi klinik

Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan administrasi klinik

Page 23: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Standar Sarana dan Prasarana (Standards of Facilities)

a. Standar fasilitas praktik (standard of practice facilities)

Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama yang

lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

sekitarnya.

1) Fasilitas untuk praktik

Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan dan keamanan pasien, pegawai

dan dokter yang berpraktik.

2) Kerahasiaan dan privasi

Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasiaan dan privasi pasien.

3) Bangunan dan interior

Bangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanen atau semi

permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis strata pertama yang

aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien.

4) Alat komunikasi

Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya.

5) Papan nama

Tempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diatur oleh organisasi

profesi.

b. Standar peralatan klinik (standard of practice equipments)

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang sesuai dengan fasilitas

pelayanannya, yaitu pelayanan kedokteran di strata pertama (tingkat primer).

1) Peralatan medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimal harus dipenuhi

di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia layanan strata pertama.

2) Peralatan penunjang medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis yang minimal harus

dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama.

3) Peralatan non medis

Page 24: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harus dipenuhi di

ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayanan strata pertama.

c. Standar proses-proses penunjang praktik (Standard of clinical supports process)

Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses-proses yang menunjang kegiatan

pelayanan dokter keluarga.

1) Pengelolaan rekam medik

Pelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi rekam medik

dengan dasar rekam medik berorientasikan pada masalah (problem oriented medical record).

2) Pengelolaan rantai dingin

Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chain management)

yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya.

3) Pengelolaan pencegahan infeksi

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution management yang

mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya.

4) Pengelolaan limbah

Pelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor dan limbah, baik

limbah medis maupun limbah nonmedis agar ramah lingkungan dan aman bagi masyarakat

sekitar klinik.

5) Pengelolaan air bersih

Pelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah sehingga aman

digunakan.

6) Pengelolaan obat

Pelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai prosedur yang

berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa.

Page 25: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Kompetensi dan peranan dokter keluarga pada pelayanan primer

Kompetensi dokter layanan kedokteran primer termuat dalam dokumen Konsil Kedokteran

Indonesia (KKI) tahun 2006 berjudul “STANDAR KOMPETENSI DOKTER” yang

menjabarkan dalam 7 area kompetensi :

1. Area Komunikasi efektif : mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan

nonverbal dengan pasien semua usia, anggota keluarga, teman sejawat,masyarakat dan profesi

lain.

2. Area Keterampilan Klinis : melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah

kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangannya.

3. Area landasan Ilmiah Ilmu kedokteran : mengidentifikasi, menjelaskan, dan merancang

penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran-kesehatan mutakhir

untuk mendapat hasil yang optimum.

 4. Area Pengolahan Masalah Kesehatan : mengelola masalah kesehatan individu, keluarga,

maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, koordinatif, dan kolaboratif

dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

5. Area Pengelolaan Informasi : mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan

dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil

keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.

6. Area Mawas diri dan Pengembangan Diri : melakukan praktik kedokteran dengan penuh

kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; mengatasi masalah emosional, personal,

kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya; belajar

sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau perkembangan profesi secara

sinambung.

7. Area Etika, Moral, Medikolegal, dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien : berprilaku

profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan; bermoral dan

Page 26: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal dalam praktik kedokteran;

menerapkan program keselamatan pasien.

Dokter keluarga memiliki 7 kompetensi dasar yang harus dimiliki,yaitu :

1. Memiliki kualitas komunikasi dan ketrampilan

2. Memliki ketrampilan dan kompetensi dasara

3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku

danepidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga

4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupunmasyarakat

secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja samadalam konteks

Pelayanan Kesehatan Primer

5. Berpikiran kritis dan memliki kemampuan management yang baik

6. Mau belajar sepanjang hayat

7. Memiliki etika,prilaku yang baik dan berprilaku professionalMemiliki ilmu dan ketrampilan

klinis layanan primer cabang ilmu utama yaitu bedah,penyakit dalam, kebidanan dan penyakit

kandungan, kesehatan anak, THT, mata, kulit dankelamin, psikiatri, syaraf, kedokteran

komunitas,Memiliki ketrampilan klinis layanan primer lanjut :

1.Ketrampilan melakukan health screening

2.Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

3.Membaca hasil EKG

4.Membaca hasil USG

5.ACLS, ATLS, dan APLS

Standar kompetensi dokter keluarga menurut deklarasi WONCA – WHO tahun 2003 :

1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu( bayi baru lahir, bayi, anak,

remaja, dewasa, wanita hamil dan menyusui, lansia )

2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif

- Memahami epidemiologi penyakit

- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai

- Memeahami ragam perbedaan faal dan metabolism obat

- Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi

Page 27: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

- Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu

- Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta penyuluhangizi

- Memahami pokok masalah perkembangan normal

- Menyelenggarakan konseling, psikologi, dan prilaku

- Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan

- Menyelenggarakan layanan paliatif

- Menjunjung tinggi aspek pelayanan kedokteran

3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan

- Dengan keluarga pasien ( penilaian keluarga, pertemuan keluarga atau pasien,pembinaan

dan konseling keluarga )

- Dengan masyarakat ( penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi,pemeriksaan atau

penilaian masyarakat, mengenali dan memanfaatkan sumber dayamasyarakat, program

pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat, advokasi ataupembelaan kepentingan

kesehatan masyarakat )

4. Melayani kesehatan masyarakat yang menonjol( kelainan alergik, anastesia dan penanganan

nyeri, kelainan yang mengancam jiwa,kelainan kardiovaskular, kelainan kulit, kelainan mata

dan telinga, kelainan salurancerna, kelainan perkemihan dan kelamin, kelainan obstetric dan

ginekologi, penyakitinfeksi, kelainan musculoskeletal, kelainan neoplastik, kelainan

neurologi, danpsikiatri)

5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan ( menyusun dan menggerakan tim,

kepemimpinan, ketrampilan manajemen praktek,pemecahan masalah konflik, peningkatan

kualitas).

Lingkup pelayana Kedokteran keluarga

Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat

primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak

pendana yang kesemuanya bekerja sama dibawah naungan peraturan dan perundangan.

Pelayanan diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik,koordinatif, dengan

mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya.

Page 28: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis

penyakitnya.

Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika disederha-

nakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :

1. Kegiatan yang dilaksanakan

Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok yaitu

pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services). Karakteristik cmc :

a) Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran yang

dikenal di masyarakat.

b) Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-putus

melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continu).

c) Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan

perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja,

melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.

d) Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja,

melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan

sosial (secara holistik).

2. Sasaran Pelayanan

Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan dokte keluarga

harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus

memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus

memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap

anggota keluarga.

Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga memang agak

berbeda dengan pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh dokter umum dan atau dokter

spesialis. Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga pada

umumnya :

a) lebih aktif dan bertanggung jawab

Karena pelayanan kedokteran yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga mengenal

pelayanan kunjungan dan atau perawatan pasien di rumah, bertanggung jawab mengatur

Page 29: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

pelayanan rujukan dan konsultasi, dan bahkan, apabila memungkinkan, turut menangani

pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap di rumah sakit, maka pelayanan kedokteran

yang diselenggarakan pada praktek dokter keluarga umunya lebih aktif dan bertanggung

jawab dari pada dokter umum.

b) Lebih lengkap dan bervariasi

c) Karena praktek dokter keluarga menangani semua masalah kesehatan yang ditemukan pada

semua anggota keluarga, maka pelayanan dokter keluarga pada umumnya lebih lengkap dan

bervariasi dari pada dokter umum. Tidak mengherankan jika dengan pelayanan yang seperti

ini, seperti yang ditemukan di Amerika Serikat misalnya, praktek dokter keluarga dapat

menyelesaikan tidak kurang dari 95 % masalah kesehatan yang ditemukan pada pasien yang

datang berobat.

d) Menangani penyakit pada stadium awal

Sekalipun praktek dokter keluarga dapat menangani pasien yang telah membutuhkan

pelayanan rawat inap, bukan selalu berarti praktek dokter keluarga sarna dengan dokter

spesialis. Praktek dokter keluarga hanya sesuai untuk penyakit -penyakit pada stadium awal

saja. Sedangkan untuk kasus yang telah lanjut atau yang telah terlalu spesialistik, karena

memang telah berada diluar wewenang dan tanggung jawab dokter keluarga, tetap dan harus

dikonsultasikan dan atau dirujuk kedokter spesialis. Seperti yang dikatakan oleh Malerich

(1970), praktek dokter keluarga memang sesuai untuk penyakit-penyakit yang masih dalam

stadium dini atau yang bersifat umum saja. ‘The family doctor cannot be expected to treat all

problems as best possible, but he can be expected to treat all common diseases as best

possible’.

Page 30: Wrap Up Skenario 1 Kedkel

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyawati AE. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya.. Diakses melalui: http://fk.uns.ac.id/static/resensibuku/BUKU_KEDOKTERAN_KELUARGA_.pdf pada 13 Desember 2012

Azwar A, Gan GL, Wonodirekso S. 2004. A Primer On Family Medicine Practice. Singapore: Singapore International Foundation

Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia, Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia, 2007

Qomariyah. 2011. Sekilas Kedokteran Keluarga. Jakarta: FKUI.

Azwar A, 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, Yayasan Penerbit IDI, Cetakan 1.