sk2 kedkel

26
Retma Rosela Nurkayanty 1102011228 1. Keluarga 1. Definisi Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman,1998). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno,2004). Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli: a. Reisner (1980) : Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek. b. Logan’s (1979) : Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. c. Gillis (1983) : Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu. d. Duvall : Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. e. Bailon dan Maglaya : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. f. Johnson’s (1992) : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. g. Lancester dan Stanhope (1992): Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya. h. Jonasik and Green (1992): Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).

description

kedkel

Transcript of sk2 kedkel

Page 1: sk2 kedkel

Retma Rosela Nurkayanty1102011228

1. Keluarga1. Definisi

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman,1998). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno,2004).Definisi keluarga dikemukakan oleh beberapa ahli:

a. Reisner (1980) : Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, dan nenek.

b. Logan’s (1979) : Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain.

c. Gillis (1983) : Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti sebagaimana unit individu.

d. Duvall : Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.

e. Bailon dan Maglaya : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.

f. Johnson’s (1992) : Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.

g. Lancester dan Stanhope (1992): Dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling menikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya.

h. Jonasik and Green (1992): Keluarga adalah sebuah sistem yang saling tergantung, yang mempunyai dua sifat (keanggotaan dalam keluarga dan berinteraksi dengan anggota yang lainnya).

i. Bentler et. Al (1989) : Keluarga adalah sebuah kelompok sosial yang unik yang mempunyai kebersamaan seperti pertalian darah/ikatan keluarga, emosional, memberikan perhatian/asuhan, tujuan orientasi kepentingan, dan memberikan asuhan untuk berkembang.

j. National Center for Statistic (1990): Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan dengan kelahiran, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama dalam satu rumah.

k. Spradley dan Allender (1996): Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran, dan tugas.

l. BKKBN (1992) : Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya.

m. Depkes (1998) : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan

n. WHO (1996) : Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adaptasi, atau perkawinan.

o. Helvie (1981) : Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.

2. BentukTradisional

Page 2: sk2 kedkel

a. Nuclear family (keluarga inti) : Ayah, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.

b. Reconstituted nuclear : Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan sebelumnya maupun dari hasil perkawinan yang baru.

c. Niddle age atau aging couple : Suami sebagai pencari uang dan istri di rumah, atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau perkawinan/meniti karir.

d. Dyad family/Dyadie nuclear : Suami-istri tanpa anak.e. Single parent : Satu orang tua (ayah/ibu)

dengan anak.f. Dual carrier : Suami-istri/keluarga orang

karir tanpa anak.g. Commuter married : Suami-istri/keduanya orang

karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

h. Single adult : Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin.

i. Extended family : Dua sampai tiga generasi tinggal bersama dalam satu rumah tangga.

j. Keluarga usila : Usila (usia lanjut) dengan/atau tanpa pasangan, anak sudah pisah.

Nontradisionala. Commune family : beberapa keluarga hidup

bersama dalam satu rumah, memiliki sumber yang sama, dan pengalaman yang sama.

b. Cohabiting couple : Dua orang (satu pasangan) yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah.

c. Institusional : Anak-anak/orang-orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti-panti.

d. Homosexual/Lesbian : Dua orang dengan jenis kelamin yang sama hidup bersama sebagai suami isteri.

e. Unmarried parent and children family: Pria atau wanita yang tidak pernah kawin tetapi tinggal bersama dengan anak yang dilahirkannya.

f. Unmarried couple with children family: Keluarga inti yang hubungan suami isteri tidak terikat dengan perkawinan yang sah.

g. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.

h. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan/atau masalah kesehatan mental.

i. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

3. FungsiFungsi yang dijalankan keluarga adalah:

1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak

2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman

4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama

Page 3: sk2 kedkel

anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.

8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.

9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Menurut WHO (1978)1. Fungsi biologis: Meneruskan keturunan, memelihara dan

membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi keluarga; memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi psikologis: Memberikan kasih sayang dan rasa aman; memberikan perhatian di antara anggota keluarga; membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga; memberikan identitas keluarga.

3. Fungsi sosialisasi: Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak; meneruskan nilai-nilai keluarga.

4. Fungsi ekonomi: Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga; pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga; menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua).

5. Fungsi pendidikan: Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa; mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu1. Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga

yang merupakan dasar kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang.

2. Fungsi Sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.

3. Fungsi Reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

4. Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.

5. Fungsi Perawatan Keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu

Menurut Undang-Undang 1992 membagi Fungsi Keluarga sebagai berikut

Fungsi Keagamaan membina norma/ajaran agama sebagai dasar dan tujuan

hidup seluruh anggota keluarga, menerjemahkan ajaran dan norma agama kedalam tingkah

laku hidup sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga, memberi contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari

dalam pengalaman ajaran agama,

Page 4: sk2 kedkel

melengkapi dan menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh disekolah atau masyarakat,

membina rasa, sikap ,dan praktik kehidupan beragama. Fungsi Budaya adalah

membina tugas keluarga sebagai sarana untuk meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan,

membina tugas keluarga untuk menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai,

membina tugas keluarga sebagai saran anggota nya untuk mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia,

membina tugas keluarga sebagai sarana bagi anggotanya untuk mengadakan kompromi/adaptasi dan praktik (positif) serta globalisasi dunia ,

membina budaya keluarga yang sesuai ,selaras , dan seimbang dengan budaya masyarakat bangsa untuk menunjang terwujudnnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Cinta kasih adalah menumbuhkembangkan potensi simbol cinta kasih sayang

yang telah ada diantara anggota keluarga dalam simbol yang nyata, seperti ucapan dan tingkah laku secara optimal dan terus menerus ,

membina tingkah laku ,saling menyayangi diantara anggota keluarga maupun antara keluarga yang satu dengan yang lainnya secara kuantitatif dan kualitatif.

membina praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan uhkrawi dalam keluarga secara serasi, selaras , dan seimbang,

membina rasa ,sikap, dan praktik hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Perlindungan

memenuhi kebutuhan akan rasa aman diantara anggota keluarga.Bebas dari rasa tidak aman yang tumbuh dari dalam maupun dari luar keluarga,

membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar maupun dalam,

membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Reproduksi membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan

reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun keluarga sekitarnya.

memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembetukan keluarga dalam hal usia , kedewasaan fisik dan mental,

mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat baik yang berkaitan dengan jangka waktu melahirkan, jarak antara kelahiran dua anak , dan jumlah ideal anak yang diinginkan dalam keluarga,

mengembang kan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Sosialisasi menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan

keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang pertama dan utama,

menyadari ,merencanakan , dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan masyarakat maupun sekolahnya. Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal yang perlu dilakukannya  untuk meningkatkan kemantangan dan kedewasaan baik fisik maupun mental, yang tidak/kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.

membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga sehingga tidak saja bermamfaat positif bagi anak, tetapi juga orang tua untuk perkembangan dan

Page 5: sk2 kedkel

kematangan hidup bersama menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Ekonomi melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam

kehidupan keluarga dalam rangka menopang perkembangan hidup keluarga, mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian , keselamatan dan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga, mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua diluar rumah dan perhatiaanya terhadap anggota rumah tangga bejalan serasi , selaras ,dan seimbang , membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Fungsi Pelestarian Lingkungan membina kesadaran dan praktik kelestarian lingkungan

internal keluarga , membina kesadaran, sikap, dan praktik pelestarian lingkunga hidup yang serasi , selaras, dan seimbang antara lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitarnya.

Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu :

1. Fungsi Keagamaan : yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

2. Fungsi Sosial Budaya : Dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

3. Fungsi Cinta Kasih : Diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

4. Fungsi Melindungi : Bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

5. Fungsi Reproduksi : Merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan : Merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik

7. Fungsi ekonomi : Adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.

8. Fungsi Pembinaan Lingkungan :Memberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis..

4. Dinamika / Genogram / Struktur KeluargaDinamika keluarga adalah interaksi dan hubungan intrapersonal

antar-anggota keluarga. Dinamika keluarga dapat merefleksikan dan mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan spiritual anggota keluarga.

Dinamika keluarga dapat membantu diagnosis pasien karena dapat mengetahui faktor kemajuan atau kemunduran kondisi pasien. Dinamika keluarga ini dapat dinilai melalui genogram.

Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga:1. Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan ide tentang

diri sendiri yang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.

Page 6: sk2 kedkel

2. Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.

3. Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka seharusnya merasa dan bertindak yang selanjutnya berkembang sebagai sebuah sistem nilai keluarga.

4. Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

5.Genogram

Genogram berasal dari kata gen (unsur keturunan) dan gram (gambar atau grafik), yang kemudian membentuk kata dengan arti gambar silsilah keluarga. Genogram adalah sebuah tampilan gambar dari suatu hubungan keluarga seseorang dan riwayat medisnya. Ini digunakan untuk memvisualisasikan pola herediter dan faktor psikologis serta mengidentifikasikan pola repetitif dari perilaku dan memahami sifat herediter.

Genogram dibuat dengan menggunakan simbol sederhana yang mewakili jenis kelamin dengan berbagai garis untuk menggambarkan hubungan keluarga. Beberapa pengguna genogram memberi lingkaran di antara anggota yang tinggal di tempat yang sama.Simbol genogram biasanya terdapat tanggal lahir di atasnya dan nama individunya di bawah. Di dalam simbol terdapat umur anggota keluarga atau berbagai kode untuk penyakit genetik. Secara konseptual, genogram merupakan suatu model grafik yang menggambarkan asal-usul keluarga dalam 3 (tiga) generasi, yaitu dirinya, orangtua, dan kakek-nenek. Genogram juga merupakan suatu alat untuk menyimpan informasi yang dicatat selama wawancara mengenai orang dalam asal-usul keturunan keluarga pasien.

Kelebihan dari genogram adalah pengguna dapat menggunakan garis berwarna untuk membedakan tipe-tipe hubungan seperti hubungan keluarga, hubungan emosional, dan hubungan sosial. Dalam hubungan keluarga, pengguna bisa menggambarkan pasangan yang menikah, bercerai, bertunangan, dan lain-lain.

Genogram medis menyediakan konteks yang cepat dan berguna untuk mengevaluasi risiko kesehatan dari seseorang. Pengetahuan dari penyakit dan kondisi dari suatu keluarga dapat memberikan pegawai kesehatan informasi yang berguna, yang dapat membantu diagnosis yang akurat dan terapi dari penyakitnya. Pengetahuan dari penyakit yang ada di keluarga dapat memberikan anggota keluarga untuk memulai pencegahan yang efektif. Genogram medik berguna untuk menentukan pola dari suatu penyakit dalam suatu keluarga dan dapat memasukkan beberapa generasi, namun biasanya 4 (empat) generasi sudah mampu memberi detail yang cukup.

Pendekatan tahapan wawancara dalam pembentukan genogram:1. Konselor membentuk genogram berdasarkan informasi

dan arahan dari pasien.2. Konselor dan pasien mencatat (misal penyakit dahulu)

yang ditunjukkan dengan genogram.3. Konselor dan pasien mengeksplorasi individu yang

dinyatakan dalam genogram.

Page 7: sk2 kedkel
Page 8: sk2 kedkel

Struktur Keluarga1. Dominasi Jalur Hubungan Darah

a. Patrilineal : Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.

b. Matrilineal : Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku yang menggunakan struktur ini di Indonesia adalah suku Minang Kabau.

2. Dominasi Keberadaan Tempat Tinggala. Patrilokal : Keberadaan tempat tinggal satu keluarga

yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.b. Matrilokal : Keberadaan tempat tinggal satu keluarga

yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.3. Dominasi Pengambilan Keputusan

a. Patriakal : Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.

b. Matriakal : Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.

c. Equalitarian : Suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

5. Siklus kehidupan keluargaSiklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah

yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.            Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status pekerjaan kepala keluarga.

Tahapan TugasPengalaman dari keluarga asal

Membangun hubungan dengan orang tua, saudara danteman-temanMenyelesaikan sekolah

Meninggalkan rumah Membedakan diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan sesamadewasa dengan orang tuaMembantung hubungan pertemanan yang intimMemulai karir/pekerjaan

Tahap pra pernikahan Memilih pasangan\Mengembangkan hubunganMemutuskan untuk menikah

Tahap pasangat tanpa anak

Mengembangkan cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas danbukannya proyeksi bersamaMengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dan teman-teman, dan melibatkan pasangan

Keluarga dengan anak kecil

Mengatur kembali sistem pernikahan dengan memberi tempatpada keberadaan anakMemulai peran sebagai orang tuaMengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dengan melibatkan peran saudara dan kakek/nenek

Keluarga dengan anak remaja

Mengatur kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan tempat pada kebebasan yang lebih besar.Mengatur kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada masalah tengah baya dan karir

Melepas anak Membereskan masalah paruh bayaMengatur ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasaMengatur kembali hubungan dengan pasanganMengatur kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.Berurusan dengan kelemahan dan kematian, terutama pada keluarga asal

Kehidupan usia lanjut Mengatasi penuaan fisikMenangani peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga besarMenangani kehilangan karena kematian pasangan dan teman-temanMempersiapkan kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi

Page 9: sk2 kedkel

Tahapan-tahapan siklus hidup keluargaDalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap

siklus hidup keluarga, yaitu :1. Tahap Tanpa Anak

Dimulai dari perkawinan hingga kelahiran anak pertama.2. Tahap Melahirkan (Tahap Berkembang)

Dimulai dari kelahiran anak sulung hingga anak bungsu.3. Tahap Menengah

Dimulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah atau menikah

4. Tahap Meninggalkan RumahDimulai dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan rumah

5. (perkawinan biasanya dianggap meninggalkan rumah).a. Tahap Purna Orang Tua6. Dimulai dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga

salah satu pasangan meninggal 7. dunia.a. Tahap Menjanda/Menduda8. Dimulai dari saat meninggalnya suami atau istri, hingga

pasangannya meninggal dunia.

Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan. Namun penelitian memperlihatkan bahwa siklus hidup sebuah keluarga yang paling menguntungkan adalah model keluarga tradisional, dan model yang lain dianggap sebagai deviasi dari norma ini (Carter & McGoldrick, 1999). Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional adalah sebagai berikut:

Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan  dipandang penting, karena  lima alasan pokok sebagai berikut :1. Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-

peristiwa seperti kelahiran, kematian, dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-individu yang bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.

2. Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.

3. Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa keluarga hanya  melewati satu atau dua tahap tertentu saja.

4. Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor fertilitas, mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.

5. Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial ekonomi.

Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :1. Tahap Perkawinan2. Tahap Melahirkan Anak3. Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar4. Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja5. Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak6. Tahap Tahun-tahun Pertengahan7. Tahap Usia Tua

6. Peran keluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku

interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari

Page 10: sk2 kedkel

peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :

1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang

tepat3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang

sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda

4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

2. Faktor External yang Mempengaruhi Timbulnya penyakit disebabkan oleh ketidakseimbangan antara

factor penjamu (host ), factor agen penyakit, dan factor lingkungana. Factor host

Host adalah seseorang yang mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Resiko internal :1. Genetic2. Umur ; sesorang anggota keluarga dengan usia yang lebih tua

cenderung lebih perhatian terhadap anggota keluarga yang lain3. Pendidikan : makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

meneriam informasi sehingga makin banyak penetahuan yang dimiliki

4. Pekerjaan5. Sex6. Fisiologi tubuh7. Keadaan imunologia

8. Tingkah lakui. Resiko eksternal

9. Lingkungan10. Kebudayaan11. Kepercayaan12. Ras13. Social ekonomi

b. Factor agenAgen adalah suatu unsure, organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakitFactor yang mempengaruhi :1. Factor nutrisi2. Kimiawi3. Fisik4. Biologis5. Unhealthy behaviour

c. Factor lingkunganLingkungan adalah semua factor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan social. Sesungguhnya keadaan keluarga secara keseluruhan memang mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga. Pengaruh tersebut dapat dilihat paling tidak pada lima hal 1. Penyakit keturunan

Setiap orang pada dasarnya adalah hasil interaksi antara berbagai factor genetic (fungsi reproduksi). Apabila ditemukan kelainan tertentu pada factor genetic tersebut, yang antara lain muncul karena perkawinan (tahap awal dari siklus keluarga) maka tidaklah sulit dipahami bahwa orang tersebut dapat menderita penyakit keturunan tertentu pula.

2. Perkembangan bayi dan anakSekalipun pada dasarnya keadaan fisik dan mental bayi serta anak mempunyai kemampuan mengatasi berbagai pengaruh lingkungan, tetapi pengalaman membuktikan jika bayi dan anak tersebut maka perkembangan bayi dan anak tersebut akan terganggu, baik perkembangan fisik maupun perilakunya.

Page 11: sk2 kedkel

3. Penyebaran penyakitApabila dilingkungan keluarga terdapat penderita penyakit infeksi maka tidaklah sulit diperkirakan bahwa anggota keluarga yang lain akan mudah terserang penyakit tersebut

4. Pola penyakit dan kematianBerbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang hiduo membujang atau bercerai (siklus kehidupan keluarga) cenderung memperlihatkan angka penyakit dan kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang berkeluarga.

5. Proses penyembuhan penyakitProses penyembuhan penyakit anak-anak yang menderita penyakit kronis jauh lebih baik pada keluarga dengan fungsi keluarga yang sehat daripada keluarga dengan fungsi keluarga yang sakit

3. Hak dan kewajiban Keluarga Dalam Menangani Anggota Keluarga Yang Sakit Dalam Islam

Keluarga wajib bersabar terhadap anggota keluarganya yang sakit, jangan merasa sesak dada karenanya atau merasa bosan, lebih-lebih bila penyakitnya itu lama. Karena akan terasa lebih pedih dan lebih sakit dari penyakit itu sendiri jika penderita merasa menjadi beban bagi keluarganya, terlebih jika keluarga itu mengharapkan dia segera dipanggil ke rahmat Allah. Hal ini dapat dilihat dari raut wajah mereka, dari cahaya pandangan mereka, dan dari gaya bicara mereka.

Apabila penderita sabar atas penyakit yang dideritanya, maka ia akan mendapatkan pahala yang sangat besar—sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadits sahih—serta kesabaran keluarga dan kerabatnya dalam merawat dan mengusahakan kesembuhannya tidak kalah besar pahalanya, bahkan kadang-kadang melebihinya, karena kesabaran si sakit menyerupai kesabaran yang terpaksa, sedangkan kesabaran keluarganya merupakan kesabaran yang diikhtiarkan (diusahakan). Maksudnya, kesabaran penderita merupakan kesabaran karena ditimpa cobaan, sedangkan kesabaran keluarganya merupakan kesabaran untuk berbuat baik.

Di antara orang yang paling wajib bersabar apabila keluarganya ditimpa sakit ialah suami atas istrinya, atau istri atas suaminya. Karena

pada hakikatnya kehidupan adalah bunga dan duri, hembusan angin sepoi dan angin panas, kelezatan dan penderitaan, sehat dan sakit, perputaran dari satu kondisi ke kondisi lain. Oleh sebab itu, janganlah orang yang beragama dan berakhlak hanya mau menikmati istrinya ketika ia sehat tetapi merasa jenuh ketika ia menderita sakit. Ia hanya mau memakan dagingnya untuk membuang tulangnya, menghisap sarinya ketika masih muda lalu membuang kulitnya ketika lemah dan layu. Sikap seperti ini bukan sikap setia tidak termasuk mempergauli istri dengan baik, bukan akhlak lelaki yang bertanggung jawab, dan bukan perangai orang beriman.

Demikian juga wanita, ia tidak boleh hanya mau hidup bersenang-senang bersama suaminya ketika masih muda dan perkasa, sehat dan kuat, tetapi merasa sempit dadanya ketika suami jatuh sakit dan lemah. Ia melupakan bahwa kehidupan rumah tangga yang utama ialah yang ditegakkan di atas sikap tolong-menolong dan bantu-membantu pada waktu manis dan ketika pahit, pada waktu selamat sejahtera dan ketika ditimpa cobaan.

Yang lebih wajib lagi daripada kesabaran suami-istri ketika teman hidupnya sakit ialah kesabaran anak laki-laki terhadap penyakit kedua orang tuanya. Sebab hak mereka adalah sesudah hak Allah Ta’ala, dan berbuat kebajikan atau berbakti kepada mereka termasuk pokok keutamaan yang diajarkan oleh seluruh risalah Ilahi. Karena itu Allah menyifati Nabi Yahya a.s. dengan firman-Nya:

“Dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (Q.S. Maryam: 14)

Demikian juga dengan anak perempuan, bahkan dia lebih berhak memelihara dan merawat kedua orang tuanya, dan lebih mampu melaksanakannya karena Allah telah mengaruniainya rasa kasih dan sayang yang melimpah, yang tidak dapat ditandingi oleh anak laki-laki.

Al-Qur’an sendiri menjadikan kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua ini dalam urutan setelah mentauhidkan Allah Ta’ala, sebagaimana difirmankan-Nya:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan

Page 12: sk2 kedkel

berbuat baiklah kepada kedua orang ibu bapak…” (Q.S. An-nisa’: 36)

Diantara hak terpenting bagi si sakit yang harus ditunaikan oleh keluarga dan kerabatnya—yang memiliki kemampuan dan kelapangan untuk itu—ialah menanggung biaya pengobatannya jika si sakit tidak mempunyai harta. Misalnya memeriksakan si sakit kedokter spesialis, membeli obat, biaya opname di rumah sakit, biaya operasi, dan sebagainya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, tanpa israf (berlebih-lebihan) dan tanpa bersikap kikir. Allah berfirman:

“…Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula) …” (Q.S. Al-baqarah: 236)

“…Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya…” (Q.S. Ath-thalaq: 7)

Bagi keluarga penderita, teman-temannya, dan orang yang menjenguknya dari kalangan ahli kebaikan dan kebajikan, untuk mengingatkan penderita agar segera bertobat kepada Allah Ta’ala. Supaya penderita menyesali kekurangannya dalam melaksanakan ajaran Allah, bertekad untuk menaati Allah, membersihkan diri dari menganiaya hamba-hamba Allah, dan mengembalikan hak-hak mereka bagaimanapun kecilnya, karena hak-hak Allah itu didasarkan pada toleransi, dan hak-hak hamba itu didasarkan pada kesungguhan, serta karena tobat itu dituntut dari seluruh orang mukmin sebagaimana firman Allah:

“…Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orarg-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (Q.S. An-nur: 31)

Disamping itu, seyogianya kita ingatkan penderita agar berwasiat jika ia belum berwasiat. Rasulullah SAW. bersabda:

“Tidak ada hak seorang muslim yang mempunyai sesuatu yang pantas diwasiatkan, sesudah bermalam selama dua malam, melainkan hendaklah wasiatnya tertulis di sisinya.”

Apabila penderita ditakdirkan Allah sembuh dari sakitnya, maka sebaiknya ia dinasihati dan diingatkan agar menunaikan apa yang telah dijanjikannya kepada Allah sewaktu dia sakit sebagai tanda syukur kepada Allah dan untuk memenuhi janjinya. Sudah seharusnya si sakit menjaga hal itu. Allah berflrman:

“…dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (Q.S. Al-isra’: 34)

Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk:a. Menjenguk orang sakitb. Merawat orang sakit, mengingatkannya untuk meminum obat,

mengingatkannya akan makanan yang dilarang, dan lain-lainc. Menanggung biaya pengobatand. Mendermakan darah untuk si sakite. Mendonorkan organ tubuhf. Mendoakan agar lekas sembuhg. Bersabar

4. Konsep dan Fungsi Keluarga Dalam IslamKeluarga muslim adalah keluarga yang meletakkan segala

aktivitas pembentukan keluarganya sesuai dengan syari’at Islam yang berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah. Keluarga tersebut dibangun di atas aqidah yang benar dan semangat untuk beribadah kepada Allah serta semangat untuk menghidupkan syiar dan adab-adab Islam Islam sebagaimana telah dicontohkan Rasulullah SAW. Menurut HammudahAbdul Al-Ati dalam bukunya “The Family Structure in Islam” definisi keluarga dilihat secara operasional adalah: “Suatu struktur yang bersifat khusus yang satu sama lain mempunyai ikatan khusus, baik lewat hubungan darah atau pernikahan. Perikatan itu membawa pengaruh pada adanya rasa “saling berharap” (mutual expectation) yang sesuai dengan ajaran agama, dikukuhkan dengan kekuatan hukum serta secara individual saling mempunyai ikatan batin”.

Bentuk keluarga yang paling sederhana adalah keluarga inti yang terdiri atas suami istri dan anak-anak yang biasanya hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Namun demikian menurut Abdul Al ‘Ati

Page 13: sk2 kedkel

pengertian keluarga tidaklah dibatasi oleh kerangka tempat tinggal. Sebab anggota sebuah keluarga tidaklah selalu menempati tempat tinggal yang sama. Adanya rasa saling harap sebagai unsur dalam perikatan keluarga itu lebih penting dari unsur tempat tinggal.

Pentingnya Keharmonisan Keluarga Yang paling berpengaruh buat pribadi dan masyarakat adalah pembentukan keluarga dan komitmennya pada kebenaran. Alloh dengan hikmahNya telah mempersiapkan tempat yang mulia buat manusia untuk menetap dan tinggal dengan tentram di dalamnya. FirmanNya: "dan diantara tanda-tanda kekuasanNya adalah Dia mencipatakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan diajadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Ar Ruum [30]: 21)

Tugas Suami

Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya. Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik." (HR. Bukhari, Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. Alloh berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh menjadikannya kebaikan yang banyak." (An Nisa' [4]: 19)

Tugas IstriKebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali

ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majah)

Ada juga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga muslim. Karakteristik tersebut adalah:

1. Keluarga yang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih.2. Keluarga yang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga

prinsip dan norma Islam.3. Keluarga yang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti

fikrah islami.4. Keluarga yang anggota keluarganya terlibat dalam aktivitas

ibadah dan dakwah, dalam bentuk dan skala apapun.5. Keluarga yang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi

kehidupan rumah tangga.6. Keluarga yang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak

masing-masing.7. Keluarga yang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad

(proses mendidik anak-anak).8. Keluarga yang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik

pembantu).

Hak dan Kewajiban AnakKewajiban Anak Terhadap Orang Tua

Page 14: sk2 kedkel

Pada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.A. Saat Orang Tua Masih Hidup1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.

Ta‟at, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirik atau bermaksiat kepada Allah. Allah berfirman, artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, ….”

Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:

a) Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan

b) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak

c) Segera mendatangi panggilan orang tuad) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka

perintah maksiate) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh

orang tua meskipun orang tua salah

Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk. Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan „ah‟, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

2) Berbakti terhadap kedua orang tua

dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk. Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:

a) Tidak berkata “ah” dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua

b) Tidak mendahului jalan orang tuac) Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan

pribadid) Tidak berkata kasar

3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.

Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, „Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua?‟ Laki-laki tersebut menjawab, „Masih‟. Beliau bersabda, „Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya‟.

4) Memberikan nafkah kepada orang tua

Beberapa ayat dalam Al Qur‟an yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil hartaku”. Nabi SAW. bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.”

Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.

5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tua

Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah.

Page 15: sk2 kedkel

Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam, “Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, „Kemudian siapa lagi?‟ Beliau kembali menjawab, “Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.”

Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syari‟at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.

7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istri

Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

8) Mendo‟akan kedua orang tua.

Merupakan perihal yang sangat urgen sebab do‟a juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Qur‟an yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah SWT :

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

9) Memelihara orang tuaAyat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra‟ ayat

23 dan Al-Ahqaf ayat 15

B. Ketika Orang Tua Telah Meninggal

Ada beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya:

1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.

2. Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena do‟a yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah do‟a anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.

3. Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.

4. Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.

5. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tuaRasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal”.

6. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.”

Hak-hak yang harus diperoleh anak1) Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang

Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.

Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

Page 16: sk2 kedkel

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."

Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhu yang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

"Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."

Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.

2) Hak untuk memperoleh kehidupan

Problematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.

Allah berfirman:“Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin.

Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.”

3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththab radhiallahu 'anhu:

"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."

4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tua

Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; „apa arti sebuah nama‟. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah do‟a. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.

5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.

Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.

Page 17: sk2 kedkel

6) Hak mendapat pendidikan

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

Hak dan Kewajiban Orang Tua Kewajiban Orang tua kepada Anak

1. Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.

2. Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.3. tinggal di lingkungan yang islami4. Memberi nama yang baik 5. Ibu hendaknya Menyusui anaknya 6. Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu). 7. Mengkhitan si anak 8. Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika 9. Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah. 10. Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri

atau menikah. 11. Memilihkan teman yang baik. 12. berbuat adil kepada semua anak anaknya. 13. Menjadi contoh yang baik bagi anaknya. 14. Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang TuaYang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah

kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :

1. Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.

2. Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.

3. Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.

4. Tawadhu‟ (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.

5. Banyak berdo‟a dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanya telah meninggal dunia.

6. Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.7. Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus

ada perintah terlebih dahulu.8. Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih

hidup, dan begitu juga setelah matinya.9. Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Hak dan Kewajiban Antar KeluargaHak Kerabat dan Sanak Keluarga

1. Dikunjungi/silaturahimDalil hadits: “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat.” (HR. Ahmad dan Al Hakim)

2. Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.

3. Bersedekah/memberi hadiah“Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan.” (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

Page 18: sk2 kedkel