case kedkel
-
Upload
erha-masja -
Category
Documents
-
view
69 -
download
1
description
Transcript of case kedkel
LAPORAN KASUS
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. Tubagus
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 2,5 tahun
Nama Ayah : Tn. Rudianto
Nama Ibu : Ny. Yanti
Pekerjaan Orang tua : Buruh Bangunan
Pendidikan Orang tua : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kramat Pulo Kecamatan Senen, Jakarta Pusat
Tanggal Berobat : 4 Maret 2013
B. Anamnesa
Dilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 4 Maret 2013 pukul 11.00
WIB.
1. Keluhan Utama : Kontrol Pengobatan TB
2. Keluhan Tambahan : -
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit) Puskesmas Kecamatan Senen dengan keluhan ingin
melanjutkan pengobatan tuberkulosis paru yang telah dijalani selama 5
bulan.
5 bulan yang lalu, sekitar bulan Oktober 2012 pasien didiagnosa
menderita tuberkulosis paru. Ibu pasien mengaku anaknya hanya memiliki
berat badan 6 kg saat usianya 1,5 tahun. Saat itu pasien menderita demam
1
sehingga keluarga membawanya berobat ke Rumah Sakit Islam, di RS
tersebut pasien dirawat dan ibu pasien mengaku anaknya sempat di rontgen
karena dokter curiga dengan kondisi berat badan anak yang tidak sesuai
usianya dan demam yang tidak sembuh-sembuh. Dari hasil rontgen tersebut
diketahui bahwa pasien terkena tuberkulosis paru dan dilakukan tes
mantoux dengan hasil positif. Keluhan batuk-batuk lama pada pasien
disangkal oleh ibu pasien.
Ibu pasien mengatakan bahwa di rumah ayah pasien sudah
terdiagnosis tuberkulosis paru dan telah selesai melakukan pengobatan
tuberkulosis paru di puskesmas senen.
Saat ini diakui oleh ibu pasien, pasien sudah mulai banyak makan dan
berat badannya sudah bertambah banyak dari sebelumnya. Pasien juga tidak
mempunyai keluhan apapun dan hanya ingin melanjutkan pengobatan
tuberkulosis paru bulan keenam.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat penyakit asma disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
- Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Sekitar enam bulan yang lalu Ayah pasien bernama Rudianto menjalani
pengobatan TB paru selama enam bulan di Puskesmas Kecamatan Senen.
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat diabetes melitus disangkal
- Riwayat asma disangkal
- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
- Riwayat penyakit jantung disangkal
- Riwayat penyakit kuning disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien adalah seorang balita usia 2,5 tahun, tinggal bersama kedua orang
tuanya. Status ekonomi mereka adalah menengah ke bawah. Kebutuhan
pasien dan keluarga kurang dicukupi dari pendapatan ayahnya yang
2
bekerja sebagai buruh bangunan, sebesar kurang lebih Rp
1.000.000,-/bulan
7. Riwayat Kebiasaan:
Ibu pasien sering membiarkan pasien membeli jajanan berupa chiki,
permen, dan es di warung dekat rumah. Menu untuk satu hari terkadang
tidak sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Untuk sarapan pagi biasanya
membeli bubur ayam atau nasi uduk di dekat rumah. Untuk makan siang
dan makan malam, biasanya pasien diberi nasi dengan sayur dan terkadang
disertai tempe, tahu ataupun ikan dan ayam. Namun pasien tidak terlalu
menyukai sayur-sayuran. Pasien masih tidur di dalam satu kamar bersama
orang tuanya.
8. Riwayat Imunisasi
Imunisasi Jumlah
Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)
BCG I (usia 1 bulan)
DPT I, II, III (usia 2, 3, 4 bulan)
Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)
Campak I (usia 9 bulan)
9. Riwayat Perkembangan
Usia Personal sosial Motorik halus Komunikasi/Bicara Motorik kasar
4 bulan Mengamati tangan
sendiri
Mengamati dan
berusaha meraih
mainan
Meniru bunyi suara Tengkurap dan
membalikan
badan
8 bulan Menepuk tangan
dan melambaikan
tangan
Memegang dengan
ibu jari dan jari lain
Mengoceh Berdiri dengan
pegangan
3
12 bulan Minum dari
cangkir
Mencoret-coret Berbicara 3 kata Berjalan
dengan baik
10. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
KEHAMILAN
Morbiditas
kehamilan
Ibu pasien ketika hamil tidak
mengalami sakit yang berat
Perawatan
antenatal
Ibu pasien rajin kontrol ke bidan tiap
bulan kehamilan.
KELAHIRAN
Tempat kelahiran Tempat Praktek Bidan
Penolong
persalinan
Bidan
Cara persalinan Spontan
Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayi
- berat lahir : 3000 gram
- panjang : -
- lingkar kepala: -
- langsung menangis
- kelainan (-)
4
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Vital sign Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15
Frek. Nadi : 104 x/menit
Frek Pernapasan : 30 x/menit
Suhu : 36,5C
Status Gizi BB : 11 kg
TB : 90 cm
Gambar 1. Berat Badan Menurut Tinggi Badan
Kesan : Berat Badan Sesuai
3. Status Generalis:
Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam tidak mudah
dicabut
5
Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak
cekung, airmata (+)
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks :
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : fremitus taktil simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra
Perkusi
Batas jantung kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS V linea midklavikula sinistra
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur
maupun gallop
Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) meningkat, hepar dan lien
tidak teraba, Turgor kembali cepat
Ekstremitas :
Tungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan
Tonus
Trofi
Edema
Bebas
Normal
Eutrofi
-
bebas
Normal
Eutrofi
-
Bebas
Normal
Eutrofi
-
Bebas
Normal
Eutrofi
-
6
4. Status neurologis:
GCS : E4 M6 V5 = 15
Pupil di tengah bulat isokor, ukuran 3mm/3mm
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi (Ro. Paru), dilakukan pada tanggal 02 Oktober 2012
Pemeriksaan mantoux test : (+), diperiksa pada tanggal 04 Oktober 2012
Kesan : Suspek Spesifik Proses
7
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien Tn. Rudianto berusia 39
tahun
b. Identitas Pasangan : Ibu pasien Ny. Yanti berusia 34 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga
Keluarga terdiri atas Tn. Rudianto (39 tahun) sebagai kepala keluarga,
Ny. Yanti (34 tahun) sebagai istri. Memiliki 3 orang anak, An. Aryanto (8
tahun) sebagai anak pertama, An. Reni (6 tahun) sebagai anak kedua, dan An.
Tubagus (2,5 tahun) sebagai anak ketiga. Pasien tinggal bersama ayah dan ibu
serta kedua saudara kandungnya.
Fungsi adaptasi (adaptation) kurang baik, yaitu kedua orang tuanya
masih belum mengerti dan paham tentang pola makan, serta pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Fungsi kemitraan (partnership) baik dimana setiap anggota keluarga
selalu saling berkomunikasi aktif untuk mengambil suatu keputusan dan atau
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh pasien dengan anggota
keluarga yang lain.
Fungsi pertumbuhan (growth) keluarga terbilang baik dimana tidak ada
tekanan untuk menyuarakan pendapat.
Fungsi kasih sayang (affection) keluarga ini cukup harmonis di mana
hubungan suami dengan istri dan hubungan orang tua dengan anak-anaknya
terjalin baik, serta selalu ada waktu berkumpul walau sekedar menonton TV
bersama.
Fungsi kebersamaan (resolve) terbilang cukup baik dimana terdapat
kebersamaan dalam membagi waktu untuk bertukar pikiran sehingga membuat
hubungan dalam keluarga ini begitu harmonis. Pemahaman keluarga sebagai
wahana persemaian nilai – nilai agama dan nilai – nilai luhur budaya bangsa
tercermin dalam kehidupan sehari – hari setiap anggota keluarga memeluk
satu agama yang sama yaitu agama Islam dan termasuk taat dalam
menjalankan ibadah. Budaya dalam keluarga sangat kental dengan adat Jawa
8
yang merupakan suku asal dari pihak suami. Bahasa yang digunakan oleh
keluarga ini dalam keseharian menggunakan bahasa Indonesia.
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan dalam
keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tambahan
1 Tn.Rudianto Kepala Keluarga
L 39 th SD Buruh bangunan
Kepala Keluarga
2 Ny. Yanti Istri P 34th SD Ibu rumah tangga
-
3 An. Aryanto Anak L 8 th SD - -
4 An. Reni Anak P 6 th SD - -
5 An. Tubagus Anak L 2,5 th - - -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : milik sendiriDaerah perumahan : padatKarakteristik rumah dan lingkungan KesimpulanLuas rumah : 5x7 m Total penghuni di rumah tersebut
sebanyak 5 orang. Ventilasi udara belum dioptimalkan dengan baik, penerangan cukup, terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan air bersih tersedia serta kondisi lingkungan tempat tinggal pasien padat penduduk.Kesan :Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5 orangBertingkat/ tidak bertingkat: Tidak bertingkatLantai rumah dari : keramikDinding rumah dari : TembokJamban keluarga: adaPenerangan listrik : 750 wattKetersediaan air bersih: adaTempat pembuangan sampah: ada
9
b. Kepemilikan barang-barang berharga : (Kendaraan, elektronik, alat-alat
rumah tangga)
1) 1 buah sepeda motor
2) 1 buah TV.
3) 1 buah handphone.
4) 2 buah kipas angin.
5) 1 buah kompor gas.
6) Beberapa buah piring kaca dan gelas serta peralatan memasak dan
makan lainnya.
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga
10
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Jenis tempat berobat
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. Rudianto yang sakit, maka
berobat ke Puskesmas Kecamatan Senen. Karena jaminan pembayaran
kesehatan gratis dengan KJS untuk anggota keluarga, serta tempatnya
terjangkau dari rumah, sehingga dapat ditempuh dengan angkutan
umum.
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi/Jaminan kesehatan : KJS (+)
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Keluarga
menggunakan
kendaraan umum ke
puskesmas
Letak Puskesmas Kecamatan
Senen yang berlokasi tidak
begitu jauh dengan tempat tinggal
pasien, sehingga pasien ke
Puskesmas dengan menggunakan
kendaraan umum. Untuk biaya
pengobatan diakui murah oleh
orang tua pasien dan pelayanan
Puskesmas cukup memuaskan.
Karenanya orang tua pasien
datang kembali ke Puskesmas
jika sakit.
Tarif pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga
biaya pelayanan
kesehatan cukup
terjangkau
Kualitas pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga
kualitas pelayanan
kesehatan yang
didapat cukup
memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makanan
Dalam kesehariannya pasien dan keluarganya makan sebanyak tiga
kali sehari dengan menu nasi ditambah sayur, tempe, tahu dan kadang
11
sesekali dengan ikan atau ayam. Ny. Yanti selaku ibu rumah tangga yang
biasanya memasak serta menyediakan makanan tersebut. Sayur yang sering
dimasak antara lain sop sayur atau tumis. Sayur dimasak 2-3 kali dalam
seminggu. Keluarga Tn. Rudianto jarang mengonsumsi buah-buahan. Buah
yang dimakan biasanya pisang atau jeruk. Pola makan keluarga ini tiga kali
sehari, terdiri dari sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Namun,
setiap harinya An. Tubagus mempunyai kebiasaan jajan sembarangan di
warung dekat rumahnya, jajanan yang dibelinya antara lain; chiki, biskuit
dan beberapa jenis minuman es.
b. Menerapkan pola gizi seimbang.
Keluarga Tn. Rudianto belum menerapkan pola gizi seimbang dalam
mengkonsumsi makanan sehari-hari, misalnya jarang mengonsumsi sayur,
buah dan susu. Karena belum sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna. Hal ini
dikarenakan pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi
seimbang.
Tabel 4. Food Recall An. Tubagus dalam 3 Hari
HARI WAKTU MAKANAN
Jumat
Pagi Bubur ayam (1/2 piring)
Siang Nasi + ikan goreng (1/2 piring)
Malam Nasi + ikan goreng (1/2 piring)
Sabtu
Pagi Bubur ayam (1/2 piring)
Siang Nasi + sayur sop (1/2 piring)
Malam Nasi + sayur sop (1/2 piring)
Minggu
Pagi Nasi Uduk (1/2 piring)
Siang Nasi + sayur bening (1/3 piring) +
tempe + ayam goreng (1/2 porsi)
Malam Nasi + sayur bening (1/3 piring) +
tempe (1/2 porsi)
12
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Orang tua pasien sadar akan penyakit yang diderita oleh anaknya
sehingga tiap pasien sakit orangtuanya selalu memeriksakan anaknya
ke Puskesmas. Keluarga ini biasanya berobat ke Puskesmas karena
biaya pengobatannya gratis dan tempatnya tidak terlalu jauh dari
rumah.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang
diderita oleh pasien. Pola konsumsi keluarga Ny. Yanti tidak baik,
dikarenakan tidak bervariasinya menu makanan setiap harinya, hal ini
menjadikan pasien susah makan, dan jarang mengkonsumsi buah-
buahan. Dalam penatalaksanaan penyakit pasien sangat diperlukan
peran serta yang aktif dari seluruh anggota keluarga terutama ibu
pasien dalam merawat dan memperhatikan pasien terutama masalah
makanan. Peran keluarga pada saat ini kurang memperhatikan
keadaan kesehatan pasien. Ny. Yanti membiarkan pasien jajan
sembarangan, serta tidak menerapkan pada anak-anaknya kebiasaan
mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air
bersih yang mengalir serta mengeringkannya dengan lap bersih.
B. GENOGRAM
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga
terdiri dari Tn. Rudianto sebagai kepala keluarga, Ny. Yanti adalah seorang
istri, tiga orang anak laki-laki bernama An. Aryanto , An. Reni dan An.
Tubagus. Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.
2. Tahapan siklus keluarga:
Tahapan siklus keluarga Tn.Rudianto dan Ny. Yanti termasuk ke
dalam tahap keluarga dengan anak usia balita dimana Tn.Rudianto adalah
sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. Yanti, mereka
13
Ny. Yanti
An. Aryanto An. Tubagus
Tn. Sumarno Ny. Tini
Ny. Marni
Tn. Rizal Tn. Wira
Tn. Djoko Ny. Nining
An. Reni
mempunyai tiga orang anak bernama An. Aryanto, An. Reni dan An.
Tubagus.
3. Family Map
Keterangan: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
:Hubungan Keluarga
: Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
1. Masalah dalam fungsi biologis :
Saat ini pasien menderita penyakit TB Paru dan sudah menjalani
pengobatan selama 5 bulan.
2. Masalah dalam fungsi psikologis :
Pasien adalah seorang balita yang berusia 2,5 tahun. Pasien belum mengerti
akan penyakit yang dideritanya. Ayah pasien adalah seorang yang sibuk
dalam pekerjaannya ini disebabkan guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Sedangkan Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga dimana setiap hari
mengurus rumah dan menjaga ketiga anaknya. Ibu pasien juga tidak tahu
14
Tn. Rudianto
makanan apa saja yang harus diberikan untuk memenuhi gizi cukup karena
anaknya sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
3. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan :
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah terutama dari ayah pasien
yang bekerja sebagai buruh bangunan sebesar kurang lebih Rp
1.000.000,-/bulan. Status ekonomi keluarga pasien adalah termasuk
menengah ke bawah. Hal ini membuat belum dapat terpenuhinya kebutuhan
keluarga secara maksimal.
4. Masalah lingkungan :
Pasien tinggal di lingkungan rumah padat penduduk. Kebersihan lingkungan
di sekitar rumah kurang terjaga dengan baik. Untuk sistem pencahayaan dan
tergolong cukup akan tetapi sirkulasi udara dalam rumah belum memenuhi
syarat ventilasi yang baik.
5. Masalah perilaku kesehatan :
Dalam kesehariannya pasien sering membeli jajan sembarangan di warung
dekat rumahnya. Sehari pasien bisa jajan dua sampai 3 kali. Serta pasien
tidak terbiasa mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun
dan air mengalir serta mengeringkan dengan lap bersih, baik sebelum atau
sesudah makan.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Ibu pasien datang ke Puskesmas karena khawatir dengan penyakit yang
diderita oleh anaknya serta ingin melanjutkan pengobatan karena ibu pasien
mempunyai harapan mendapatkan kesembuhan bagi anaknya.
Jarak antara rumah dan puskesmas yang dekat serta biaya yang gratis
dengan adanya jaminan kesehatan yang dibuat oleh pemerintah menjadi
salah satu faktor pendukung kedatangan pasien ke Puskesmas Kecamatan
Senen.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, dapat disimpulkan sebagai berikut :
15
Diagnosis Kerja : Tuberkulosis Paru
Diagnosis Banding : -
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Faktor Interna yang mempengaruhi masalah kesehatan An. Tubagus
adalah kebiasaan anak yang kurang sehat, seperti pasien malas untuk makan
terutama makan sayur-sayuran dan lebih suka jajan sembarangan.
Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit TB Paru dan
penularannya.
Status ekonomi keluarga yang termasuk ekonomi menengah ke
bawah, mengakibatkan sulitnya pemenuhan kehidupan sehari-hari termasuk
makanan gizi seimbang, sehingga keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi. Kondisi rumah yang kecil dan terdapat pada lingkungan
perumahan yang padat juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan pasien dan keluarganya.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Dari sisi keluarga juga terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat
dan mendukung kesembuhannya. Antara lain, keterbatasan ekonomi
keluarga dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit TB paru.
Tn. Rudianto juga pernah didiagnosis TB Paru dan telah tuntas
pengobatannya. Saat dulu Tn. Rudianto belum berobat, beliau juga sering
melakukan kontak dengan anaknya, An. Tubagus. Sedangkan faktor yang
dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya dukungan dan motivasi
dari semua anggota keluarga baik secara moral dan materi untuk
kesembuhan An. Tubagus.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Dengan kondisi fisik seperti ini pasien kurang dapat menjalankan
aktivitas dan fungsi sosial dengan seharusnya sehingga aspek fungsional
dinilai dengan score ECOG adalah grade 1.
16
E. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Biaya
Aspek
Personal
Memberikan edukasi
pada orang tua pasien
serta motivasi
terhadap pentingnya
ketekunan dan
ketaatan berobat, serta
menyampaikan bahwa
TB paru merupakan
penyakit yang dapat
disembuhkan.
Orang tua
pasien
Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan ke
rumah pasien
sebanyak 2
kali
Orang tua mengerti
tentang penyakit
TB paru mulai dari
pengertian sampai
dengan
pengobatan.
Transportasi
Rp. 5.000,-
Aspek
Klinik
Menjelaskan dan
mengajarkan
mengenai
pengobatan TB
paru bulan keenam
Obat TB : 4RH
- Rifampicin 1 x
220 mg pulv
- Isoniazid 1 x 110
mg pulv
Orang tua
pasien dan
pasien
Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
Kesembuhan
pasien.
Transportasi
Rp. 5.000,-
Aspek
risiko
internal
Mengajurkan untuk
menerapkan pola
hidup sehat pada
keluarga dengan
memakan makanan
bergizi, olahraga, dan
memanfaatkan
ventilasi yang ada di
Keluarga
pasien
Pada saat di
puskesmas
dan saat
kunjungan ke
rumah dua
kali.
Pasien mau makan
makanan bergizi
dan mengurangi
jajan sembarangan.
Jendela rumah
selalu terbuka dari
pagi sampai sore
sehingga udara
Transportasi
Rp. 5.000,-
17
dalam rumah. segar dan cahaya
matahari dapat
masuk.
Aspek
psiko-
sosial
keluarga
Memberi dukungan
dan saran kepada
pasien dan orang tua
pasien agar selalu
sabar, tidak mudah
putus asa dan bosan
dalam menjalani
pengobatan.
Orang tua
pasien
Pada saat
kunjungan ke
rumah
Keluarga memberi
perhatian dan
dukungan lebih
kepada pasien
Aspek
fungsi-
onal
Memberi edukasi
pada orang tua untuk
memberi dukungan
agar pasien tetap
bersosialisasi dengan
teman sebayanya
dan aktif bermain di
lingkungannya.
Pasien dan
Keluarga
Pada saat
kunjungan ke
rumah
Kondisi pasien
lebih sehat dan
kuat serta tetap
aktif sesuai
usianya.
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : dubia ad bonam
18