Skabies Lap Kasus
Transcript of Skabies Lap Kasus
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
1/24
BAB 1
PENDAHULUAN
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya (Handoko,
2007). Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit
ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit skabies
banyak dijumpai pada anak dan orang deasa muda, insidennya sama terjadi pada
pria dan anita. !nsiden skabies di negara berkembang menunjukkan siklus
"luktuasi yang sampai saat ini belum dapat dijelaskan. !nterval antara akhir dari
suatu epidemik dan permulaan epidemik berikutnya kurang lebih #0 $ #% tahun
(&u'akir, 200).
Penyakit skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun kontak
tak langsung. Skabies ditularkan oleh kutu betina yang telah dibuahi, melalui
kontak "isik yang erat penularan melalui pakaian dalam, tempat tidur, handuk,
setelah itu kutu betina akan menggali lubang kedalam epidermis kemudian
membentu teroongan didalam stratum korneum. elainan kulit dapat
disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri
akibat garukan. *atal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan
ekskret tungau yang memerlukan aktu kira+kira sebulan setelah investasi
(Handoko, 2007).
erdapat empat tanda kardinal skabies diantaranya pruritus nokturna,
menyerang manusia se-ara berkelompok, adanya teroongan (kunikulus), dan
1
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
2/24
apabila menemukan tungau. iagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari /
tanda kardinal tersebut (Handoko, 2007).
Pemeriksaan penunjang untuk menemukan tungau diantaranya dengan
men-ongkel teroongan pada ujung yang terlihat papul atau vesikel kemudian
diperiksa dengan mikroskop -ahaya, menyikat lesi dengan sikat dan di tampung
diatas kertas putih dan dilihat dengan ka-a pembesar, membuat biopsi irisan yang
kemudian diperiksa dengan mikroskop -ahaya. Selain itu dapat dengan biopsi
eksisional dan diperiksa dengan pearnaan H. (&u'akir, 2001 Handoko, 2007).
Pengobatan dengan obat anti skabies dapat berupa pengobatan oral
maupun topikal yang dapat membunuh semua stadium tungau, tidak menimbulkan
iritasi dan tidak toksik, tidak berbau atau kotor, mudah diperoleh dan harganya
murah. Pengobatan se-ara umum dengan menjaga kebersihan dan mengobati
keluarga yang terkena juga diperlukan sehingga tidak terjadi penularan kembali
(Handoko, 2007).
2
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
3/24
BAB 2
LAPORAN KASUS
!. !dentitas Pasien
3ama 4 5n.&.!mam hulai"i
6enis elamin 4 aki+laki
8mur 4 #9 tahun
5lamat 4 esamben
5gama 4 !slam
Status Perkainan 4 :elum kain
Pendidikan erakhir 4 S&P
Pekerjaan 4 Pelajar S&P
Suku :angsa 4 6aa
3omor ;& 4 22+#1+02
anggal Pemeriksaan 4 2 &aret 20#/
!!. 5namnesis
eluhan 8tama 4 *atal di seluruh tubuh
;iayat Penyakit Sekarang 4
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin dengan keluhan utama gatal+gatal
di seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu, gatal aalnya dijari tangan dan
semakin lama semakin menyebar gatalnya. *atal semakin parah terutama
pada malam hari sampai menganggu tidur. ;iayat pasien sering tidur
3
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
4/24
dengan keponakan, keponakan menderita seperti pasien. eponakannya
mondok.
;iayat 5topik 4
idak ada
;iayat Penyakit ahulu 4
idak ada
;iayat penyakit keluarga 4
idak ada
;iayat Pengobatan 4
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
5/24
!!. okasi 4
• Pada regio abdomen
istribusi 4 +
;uam 4 Pada regio abdomen didapatkan papula eritematosa, papula
erimatosa
!!!. okasi 4
5
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
6/24
• Pada regio inguinal
;uam 4 Pada regio inguinal didapatkan makula eritematosa batas tidak
jelas, papula eritematosa
!>. okasi 4
• Pada regio jari
;uam 4
Pada regio digiti manus terdapat papula, tengahnya terdapat
teroongan ke-il, sedikit meninggi.
6
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
7/24
Status *eneralis 4
eadaan 8mum 4 :aik
esadaran 4 ?ompos mentis
Hygiene 4 urang
*i'i 4 ?ukup
3adi 4 +
;; 4 +
epala 4 onjungtiva pu-at (+)
eher 4 idak dilakukan pemeriksaan
hora= 4 Sesuai status dermatologis
5=illa 4 pembesaran *: (+)
5bdomen 4 dbn
ktremitas 4 dbn
>. iagnosis :anding
7
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
8/24
• Pyoderma
• Pedikulosis korporis
• ermatitis (dermatitis atopik, dermatitis kontak, !:)
• Prurigo
>!. Pemeriksaan Penunjang
• men-ari teroongan pada tempat predileksi, kemudian pada
ujung yang terlihat papul atau vesikel di-ongkel dengan jarum
dan diletakkan diatas sebuah ka-a obyek, lalu ditutup dengan
ka-a penutup dan dilihat dengan mikroskop -ahaya
• menyikat dengan sikat dan ditampung diatas selembar kertas
putih dan dilihat dengan ka-a pembesar
• biopsi irisan, lesi dijepit dengan 2 jari kemudian dibuat irisan
tipis dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop -ahaya
• :iopsi eksisional, dan diberi pearnaan H@
>!!. iagnosis
• Skabies dengan in"eksi sekunder
>!!!. Penatalaksanaan
#) 8mum (edukasi)
– ebersihan perorangan (terutama pakaian, handuk, sprei,
selimut, mandi 2 kali sehari dengan sabun, jangan sering
pinjam meminjam pakaian atau handuk)
8
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
9/24
– ebersihan lingkungan (semua baju dan alat+alat tidur yang
di-urigai sebagai tempat penularan di-u-i bersih dan
direndam air panas)
–
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
10/24
iduga diberikan untuk menanggulangi e"ek samping dari
eritromi-in dan -erini, yang mempunyai e"ek samping di saluran
-erna.
!C. Dollo up
ontrol # minggu lagi untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan
kemajuan penyakit ( keluhan subyekti" dan tanda obyekti")
C. Prognosis
:aik
10
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
11/24
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
12/24
*ambar 9.# aerah predileksi skabies (Eol"" et al, 200F)
12
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
13/24
eluhan gatal dialami pasien sejak 2 minggu di daerah pergelangan tangan
bagian dalam, dan pada daerah jari didapatkan luka yang sudah menyembuh. Hal
ini sesuai dengan daur hidup Sarcoptes scabiei betina setelah dibuahi men-ari
lokasi yang tepat di permukaan kulit untuk kemudian membentuk teroongan,
dengan ke-epatan 0,% mm $ % mm per hari. eroongan pada kulit dapat sampai
ke perbatasan stratum korneum dan stratum granulosum. i dalam teroongan ini
tungau betina akan tinggal selama hidupnya yaitu kurang lebih 90 hari dan
bertelur sebanyak 2+9 butir telur sehari. elur akan menetas setelah 9+/ hari
menjadi larva yang akan keluar ke permukaan kulit untuk kemudian masuk kulit
lagi dengan menggali teroongan biasanya sekitar "olikel rambut untuk
melindungi dirinya dan mendapat makanan. Setelah beberapa hari, menjadi
bentuk deasa melalui bentuk nim"a. Eaktu yang diperlukan dari telur hingga
bentuk deasa sekitar #0+#/ hari. *atal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap sekret dan ekskret tungau yang memerlukan aktu kira+kira sebulan
setelah in"estasi (Stone et al, 200).
13
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
14/24
*ambar 9.2 Siklus hidup Sarcoptes scabiei
ari anamnesa tersebut kita mendapatkan "aktor resiko dari pasien ini,
dimana teman dari pasien yang sama+sama tinggal di pondok mengalami keluahan
yang sama. Hal ini sesuai dengan teori yang menerangkan baha penyakit ini
menyerang manusia se-ara berkelompok, misalnya dalam sebuah keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena in"eksi. Sering terjadi pada daerah
yang berkembang dan terutama pada tempat yang padat penduduknya, tapi
kebersihan kurang. emungkinan skabies ditularkan oleh kutu betina yang telah
dibuahi, melalui kontak "isik yang erat penularan melalui pakaian dalam, tempat
tidur, handuk, setelah itu kutu betina akan menggali lubang kedalam epidermis
kemudian membentu teroongan didalam stratum korneum (Stone et al, 200).
:erdasarkan pemeriksaan "isik pada regio a=illa, inguinal, dan abdomen
didapatkan makula eritematosa batas tidak jelas, papula eritematosa. Pada regio
jari didapatkan papula dan diatasnya terdapat seperti teroongan ke-il yang
14
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
15/24
sedikit meninggi. Hal ini sesuai dengan teori dimana Sarcoptes scabiei akan
menggali lubang kedalam epidermis kemudian membentuk teroongan di dalam
stratum korneum (Eol"" et al, 200F).
&aka dengan adanya pruritus nokturna, gatal yang juga menyerang
manusia se-ara kelompok, adanya teroongan (kunikulus) pada tempat predileksi
sudah memenuhi 9 dari / tanda kardinal, sehingga dapat ditegakkan diagnosis
klinis skabies. imana / tanda kardinal adalah pruritus nokturna, menyerang
se-ara berkelompok, ditemukan kunikulus, dan ditemukannya tungau (Sarcoptes
scabiei) (Handoko, 2007).
:eberapa pendapat yang mengatakan penyakit skabies ini merupakan the
great immitator karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan
gatal (Handoko, 2007). Sebagai diagnosis banding adalah4 prurigo, pedikulosis
korporis, dermatitis, dan lain+lain. Pedikulosis korporis disebabkan oleh Pediculus
humanus var.corporis. Sama halnya dengan skabies, pedikulosis ini juga
dipengaruhi higiene yang buruk. *ambaran yang ditemukan berupa bekas+bekas
garukan pada badan, karena gatal baru berkurang dengan garukan yang lebih
intensi" (Handoko, 2007).
15
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
16/24
*ambar 9.2 Pedu-ulosis -orporis (Eol"" et al, 200F)
Prurigo nodularis, yang lesinya menyerupai skabies nodularis berupa
nodus, dapat tunggal atau multipel. esi sebesarka-ang polong atau lebih besar,
keras berarna merah ke-oklatan. :ila perkembanganya sudah lengkap, maka lesi
tersebut akan berubah menjadi verukosa atau mengalami "isurasi. empat
predileksi terutama di permukaan anterior paha dan tungkai paha (Handoko,
2007).
*ambar 9./ Prurigo nodularis (Stone et al, 200 dan Eol"" et al, 200F)
16
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
17/24
Pioderma yang merupakan salah satu diagnosis banding skabies
mempunyai gambaran yang khas, seperti vesikel, bula, bula yang pe-ah, krusta.
isebabkan juga oleh kebersihan yang kurang dan daya tahan yang menurun.
5kan tetapi pioderma sering disebabkan oleh bakteri. apat dilakukan
pemeriksaan *ram pada piderma untuk menentukan kuman yang mengin"eksi
(juanda, 2007).
*ambar 9.% Pioderma gangrenosum (Eol"" et al, 200F)
erdapat beberapa -ara untuk menegakkan diagnosis skabies dan
membedakan dengan diagnosis banding di atas. Gang paling utama adalah dengan
men-ari teroongan pada tempat predileksi, kemudian pada ujung yang terlihat
papul atau vesikel di-ongkel dengan jarum dan diletakkan diatas sebuah ka-a
obyek, lalu ditutup dengan ka-a penutup dan dilihat dengan mikroskop -ahaya
(Handoko, 2007).
17
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
18/24
*ambar 9.1 eroongan dengan Sarcoptes scabiei (betina), telur, dan "eses (Eol"" et al,
200F)
*ambar 9.7 Sarcoptes scabiei dengan pembesaran /00=
apat juga dilakukan dengan -ara menyikat dengan sikat san ditampung
diatas selembar kertas putih dan dilihat dengan ka-a pembesar. apat juga
dilakukan biopsi irisan, lesi dijepit dengan 2 jari kemudian dibuat irisan tipis
dengan pisau dan diperiksa dengan mikroskop -ahaya. ?ara lain adalah dengan
biopsi eksisional dan diperiksa dengan pearnaan H. (Handoko, 2007).
18
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
19/24
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
20/24
b) indane #B penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk
penggunaannya untuk menghindari e"ek samping yang berbahaya.
Penggunaan obat ini hanya jika pengobatan skabies menggunakan obat lain
tidak berhasil.
-) Sul"ur presipitatum dengan kadar /+20B. "ektivitasnya kurang dari pada
permetrin dan lindane, tetapi keunggulannya dapat digunakan untuk bayi,
anita hamil dan menyusui.
d) rotamiton #0B yang jarang digunakan untuk mengobati skabies karena
e"ektivitasnya yang kurang dalam membunuh skabies deasa dan telurnya.
e) !verme-tin, merupakan obat oral. Pengobatan ini digunakan di 5merika
Serikat alaupun sebenarnya tidak sesuai dengan indikasi dari obat ini.
Pengobatan dengan iverme-tin masih membutuhkan banyak penelitian untuk
mengetahui e"ektivitasnya dalam mengobati penyakit skabies.
abel 9.# erapi "armakologis skabies (Stone et al, 200)
Pemberian antipruritus juga dapat diberikan sebagai terapi simptomatis
mengingat pasien ini mengalami gatal+gatal yang tidak tertahankan, bisa dipakai
antihistamin seperti ?& atau &ebhidrolin 3apadisilat (!nterhistine), Setiri'ine
20
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
21/24
H?l #0 mg (?erini), ipenhidramin H?l (:enadryl). Pada umumnya e"ek
antihistamin telah terlihat dalam aktu #%+90 menit setelah pemakaian oral, dan
men-apai pun-aknya pada #+2 jam, sedangkan lama kerjanya bervariasi dari 9+1
jam (ulkarnain et al, 200%)
Pengobatan skabies harus dilakukan se-ara menyeluruh terhadap semua
anggota keluarga dimana terdapat penderita yang terkena skabies. Pengobatan
tidak bisa hanya dilakukan terhadap penderita saja karena in"estasi skabies yang
biasanya menyerang berkelompok sehingga semua anggota keluarga harus diobati
alaupun tidak ada keluhan.
5da yang perlu diperhatikan dalam pengobatan skabies. *atal biasanya
menetap beberapa minggu setelah pengobatan dengan obat skabies. Hal ini bukan
berarti skabies masih hidup melainkan reaksi tubuh terhadap larva dan "eses
skabies yang ada di teroongan dalam kulit (Eol"" et al, 200F).
Pasien juga dianjurkan kontrol seminggu kemudian untuk mengetahui
respon terhadap terapi dan mengevaluasi keluhan subyekti" maupun tanda
obyekti" yang masih ada.
Prognosis pasin ini baik. Penyakit ini dapat sembuh tetapi perlu adanya
edukasi baha penyakit ini agar semua teman serumah yang berkontak dengan
penderita harus diobati serta disarankan untuk men-u-i semua pakaian dan seprai
yang digunakan untuk di-u-i dengan air mendidih, untuk mengilangkan tungau
sehingga men-egah kekambuhan (ulkarnain et al, 200%).
21
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
22/24
BAB 4
KESIMPULAN
elah dilaporkan kasus skabies pada regio a=illa, abdomen, inguinal, dan
jari pada seorang laki+laki berusia #9 tahun. iagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis berupa gatal yang meningkat pada malam hari pada daerah+daerah
tersebut. Pada riayat lingkungan ditemukan keponakan dengan keluhan yang
sama, keponakan mondok. emudian pada pemeriksaan "isik didapatakan papul
eritematosa, erosi, vesikel yang sudah pe-ah, gambaran seperti teroongan. Pada
pemeriksaan penunjang tidak dilakukan karena dari anamnesis dan pemeriksaan
"isik sudah men-ukupi untuk menegakkan diagnosa, dimana telah ditemukan 9
dari / gejala kardinal yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis klinis
skabies. isamping itu juga terdapat keterbatasan pada peralatan medis untuk
melakukan pemeriksaan penunjang.
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
23/24
lingkungan sekitar dimana terdapat penderita yang terkena skabies, juga
pentingnya untuk menjaga higiene tubuh.
Pasien juga dianjurkan kontrol # minggu kemudian untuk mengetahui
respon terhadap terapi dan mengevaluasi keluhan subyekti" maupun tanda
obyekti" yang masih ada. engan memperhatikan pemilihan dan -ara pemakaian
obat, serta syarat pengobatan dan menghilangkan "aktor predisposisi (antara lain
"aktor higiene), maka penyakit ini dapat diberantas dan memberikan prognosis
baik. dukasi untuk pasien ini adalah memeriksakan teman serumah (satu
pondok) yang berkontak dengan penderita harus diobati serta disarankan untuk
men-u-i semua pakaian, handuk, dan seprei yang digunakan untuk di-u-i dengan
bersih dan direndam dengan air mendidih, untuk mengilangkan tungau sehingga
men-egah kekambuhan.
23
-
8/18/2019 Skabies Lap Kasus
24/24
DAFTAR PUSTAKA
Handoko ;. 2007. Skabies dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. D8!4
6akarta4 p /F+%#.
Stone S, *old"arb 6, dan :a-elieri ;. 200. Scabies, Other Mites, and Pediculosis
in Fitzpatricks! "ermatology in #eneral Medicine by Eol"", laus et al.
&-*ra+Hill4 8S5 p 202F+2092.
&u'akir. 200. esis4 Faktor yang $erhubungan dengan Ke%adian Penyakit
Skabies pada Pesantren di Kabupaten &ceh $esar . 8S8 &edan
Eol"", laus dan 6ohnson, ;i-hard 5. 200F. Scabies in Fitzpatricks! 'olor &tlas
( Synopsis o) 'linical "ermatology. &-*ra+Hill4 8S5 p 1+71.
ulkarnain !, rvianti , Pohan SS. 200%. Skabies dalam Pedoman "iagnosis dan
*erapi SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. ;S8 r Soetomo4
Surabaya.
24