Laporan Kasus - SKABIES
-
Upload
arafani-putri -
Category
Documents
-
view
462 -
download
60
description
Transcript of Laporan Kasus - SKABIES
LAPORAN KASUS
SKABIES
OLEH :ARAFANI PUTRI YAMAN
PEMBIMBINGDR. HJ. VITA NOOR’AINI ATMADI
HARTATI, SP.KK
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. JF
Usia : 14 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Cianjur
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Dilakukan Autoanamensis dengan pasien pada tanggal 10 Februari 2016 Pukul 10.22
WIB
KELUHAN UTAMA
Brutus-brutus yang
dirasa Gatal ± 1 minggu
pada tangan dan perut
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke RSUD Kab. Cianjur ditemani orang tuanya, dengan keluhan gatal-gatal
pada sela-sela jari, pergelangan tangan, punggung dan perut sejak ± 1 minggu yang lalu.
Menurut pasien awalnya muncul bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari, kemudian
meluas ke pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian sekarang dirasakan pada
punggung dan perut pasien. Pasien mengaku sering menggaruk dengan keras terutama
pada bagian sela jari dan pergelangan tangan. Pasien mengatakan pada malam hari sering
sulit tidur karena dirasakan gatal semakin memberat dan ingin mengaruk terus menerus.
Saat ini pasien tinggal di asrama, yang berisikan 3 orang, dan 2 orang lainnya mengalami
hal yang sama namun keluhan yang dirasakan oleh temannya sudah terlebih dahulu
dibandingkan pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN KELUARGA
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak memilik riwayat atopi seperti asma, dermatitis atopik,
rhinitis, dll.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami seperti ini
sebelumnya.
Tidak terdapat riwayat atopik pada keluarga, seperti asma, dermatitis
atopik, rinitis dll
RIWAYAT PENGOBATAN DAN ALERGI
Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Terkadang
mengoleskan minyak kayu putih, namun tidak ada perbaikan.
Riwayat Alergi
Alergi terhadap makan-makanan laut, obat, debu dan cuaca
disangkal.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tinggal di Pondok Pesanten sudah 1 tahun ini. Satu kamar diisi dengan 3
orang, kasur terpisah dengan jarak kurang dari setengah meter. Pasien kadang sering
saling meminjam baju koko dan sarung dengan temannya. Alat mandi digunakan
sendiri-sendiri. Sprei, bantal, guling, dan selimut diganti 3 bulan sekali, kasur tidak
pernah dijemur, pasien sering main ke kasur teemannya untuk mengerjakan tugas.
Pasien mencuci baju sekedarnya, asal basah dan terkena sabun kemudian dibilas dan
dijemur. Pasien sering tidak sempat menyetrika bajunya, dan jika menyetrika baju
seringkali di atas kasur.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
- Tekanan Darah : Tidak dilakukan
- Nadi : 89 x / menit
- Suhu : 36.7º C
- Pernafasan : 18 x / menit
STATUS GENERALISATA
KEPALARambut : Berwarna hitam, distribusi merata
ketombe (-)Mata : Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)Hidung : Deviasi Septum Nasi (-), Sekret (-)Telinga : Tidak ada kelainan bentuk, Serumen (-)Mulut : Bibir kering (-), Mukosa Faring Hiperemis (-)
Tonsil T1/T1, Karies Dentis (-)Kulit Kepala : Tidak terdapat lesiKulit Wajah : Tidak terdapat lesi
LEHER
Pembesaran KGB :Tidak ada pembesaran KGBPembesaran Tiroid :Tidak ada pembesaran Kelenjar TiroidKulit Leher :Tidak terdapat lesi
STATUS GENERALISATA - THORAX
PARUInspeksi :Bentuk & Gerakan Dada SimetrisPalpasi :Vokal Fremitus (+/+), Nyeri Tekan (-/-)Perkusi :Sonor di semua lapang paruAuskultasi :Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi :Ictus Cordis Tidak NampakPalpasi :Ictus Cordis TerabaPerkusi :Tidak dilakukanAuskultasi :BJ I&II, Regular, Murmur (-), Gallop (-)
STATUS GENERALISATA – ABDOMEN - EKSTREMITAS
Abdomen
Inspeksi :Perut nampak datar. Lesi Kulit (+)Auskultasi :Bising usus (+). Dalam batas normalPerkusi :Timpani seluruh kuadran abdomenPalpasi :Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali (-)Kulit : Tidak terdapat lesi
Ekstremitas
Atas :Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (-/-)
Bawah :Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (-/-)
Kulit :(lihat status dermatologikus)
STATUS DERMATOLOGIKUSDistribusi Regional
Regio Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus Dextra et
Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Anterior Aksila Dextra,
Abdomen, Torakal Setinggi Lumbal
Lesi Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta, ukuran lesi
diameter terkecil ±3 mm dan diameter terbesar ±1.5 cm, bentuk sebagian
bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi bilateral.
Efloresensi Primer : Papul, Vesikel, Makula eritematosa, Makula hiperpigmentasi
Sekunder : Erosi, Eskoriasi, Krusta
RESUME
Laki-laki, 14 tahun datang berobat ke RSUD Cianjur ditemani oleh
orang tuanya. Gatal-gatal pada sela-sela jari, pergelangan tangan,
punggung dan perut sejak ± 1 minggu yang lalu. Awalnya muncul
bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari, kemudian meluas ke
pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian sekarang dirasakan
pada punggung dan perut pasien. Pruritus nocturna (+). Teman
sekamar mengalami hal yang sama. Riwayat Psikososial, higienitas
pasien buruk.
RESUMEDari pemeriksaan fisik, keadaan umum dan status generalisata dalam batas normal.Status Dermatologikus : Distribusi : RegionalRegio : Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus
Dextra et Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Anterior Aksila Dextra, Abdomen, Torakal Setinggi Lumbal
Lesi : Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta,ukuran lesi diameter terkecil ±3 mm dan diameter terbesar
±1.5 cm,bentuk sebagian bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi
bilateral.Efloresensi : Primer, Papul, Vesikel, Makula Eritema, Makula Hiperpigmentas
Sekunder Erosi, Eskoriasi, Krusta
DIAGNOSIS
Skabies
Pedikulosis Korporis
SkabiesDiagnosisBanding
DiagnosisKerja
Usulan Pemeriksaan dan PenatalaksanaanMencari terowongan, kemudian pada ujung
yang terlihat papul atau vesikel dicongkel
dengan jarum dan diletakkan di atas sebuah objek, lalu
ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop
cahaya
Penatalaksanaan
NON MEDIKAMENTOSA- Menjelaskan penularan dari penyakit, dan cara
penggunaan obat yang diberikan.- Menjelaskan cara memutus rantai penularan
Medikamentosa
TopikalPermethrin 5%, jika memungkinkan digunakan malam hari, dioleskan hanya sekali pada kulit seluruh tubuh kecuali kulit muka dan luka, gunakan 8–14 jam kemudian bilas dengan air. Bila belum sembuh diulangi setelah 1 minggu.
SistemikAntihistamin : Cetirizine 1 x 10 mg/hari
PROGNOSIS
- Quo ad Vitam : Bonam
- Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
- Quo ad Functionam : Bonam
ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis
Laki-laki, 14 tahun Penyakit ini dapat mengenai semua usia, pada dewasa muda biasanya akibat
dari kontak langsung.
Keluhan gatal-gatal pada sela-sela
jari, pergelangan tangan, punggung
dan perut
Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang memiliki stratum
korneum yang relatif lebih longgar dan tipis. Tempat predileksi yang khas
adalah sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus, bokong, genetalia
eksterna (pria).
Malam hari sering sulit tidur karena
dirasakan gatal semakin memberat
Gatal terasa lebih hebat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu tubuh yang lebih lembab dan
panas sehingga aktivitas kutu meningkat. Sensasi gatal yang hebat seringkali
mengganggu tidur dan penderita menjadi gelisah.
ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis
Saat ini pasien tinggal di asrama,
yang berisikan 3 orang, dan 2 orang
lainnya mengalami hal yang sama
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah keluarga
biasanya mengenai seluruh anggota keluarga. Begitu pula dalam sebuah pemukiman
yang padat penduduknya, skabies dapat menular hampir ke seluruh penduduk.
(Dalam kasus ini yang tinggal satu atap dengan pasien)
Higienitas buruk
(Berdasarkan riwayat psikososial)
Penularan terjadi :
1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur
bersama, dan hubungan seksual.
2. Kontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal,
dan lain-lain.
Masa inkubasi berlangsung lama 4-6. Scabies sangat menular, transmisi melalui
kontak langsung dari kulit ke kulit, dan tidak langsung melalui berbagai benda yang
terkontaminasi (sprei, sarung bantal, handuk, dsb). Tungau scabies dapat hidup di
luar tubuh manusia selama 24-36 jam.
ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus
Interdigitalis 1,2,3,4 Manus
Dextra et Sinistra, Volar
Manus Dextra et Sinistra,
Dorsum Manus Dextra et
Sinistra, Anterior Aksila
Dextra, Abdomen Regio
Umbilikalis dan Lateral
Abdomen, Torakal Setinggi
Lumbal
Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang
memiliki stratum korneum yang relatif lebih longgar dan
tipis. Tempat predileksi yang khas adalah sela jari,
pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus,
bokong, genetalia eksterna (pria).
ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus
Lesi multiple, Sebagian Difus,
Sebagian Sirkumskripta,
ukuran lesi diameter terkecil
±3 mm dan diameter
terbesar ±1.5 cm, bentuk
sebagian bulat dan sebagian
tidak beraturan, lesi bilateral.
Lesi yang timbul berupa eritema, krusta, ekskoriasi papul
dan nodul yang sering ditemukan di tempat predileksi.
Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis
dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang lebih
1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada ujung
terowongan ditemukan papul atau vesikel yang
merupakan hasil dari pergerakan tungau di dalam
stratum korneum.
ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus
Primer : Papul, Vesikel,
Makula eritematosa,
Makula hiperpigmentasi
Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis
dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang lebih
1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada ujung
terowongan ditemukan papul atau vesikel yang
merupakan hasil dari pergerakan tungau di dalam
stratum korneum.
Sekunder : Erosi,
Eskoriasi, Krusta
Bila ada infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf
(pustul, ekskoriasi, dan lain-lain).
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Skabies The itchm sky-bees, gudik,
budukan, gatal agogo.
Skabies merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan ektoparasit Sarcoptes scabiei var hominis.
EPIDEMIOLOGI
SKABIESsetiap siklus 30 tahun terjadi epidemic scabies, sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual bersifat promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermografik dan ekologik.
Penyakit ini dpat dimasukkann dalam I.M.S(Infeksi Menular Seksual)
Diperkirakan terjadi 3 juta kasus per tahun diseluruh dunia, pada dewasa muda sering kali didapatkan dari kontak badan, pada
lansia dapat disebabkan oleh perawatan diri yang buruk
CARA PENULARAN
Kontak Langsung
Kontak Tidak
Langsung
ETIOLOGI
Sarcoptes scabiei termasuk filum
Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima,
super famili Sarcoptes, penemunya adalh
seorang ahli biologi Diacinto Cestoni (1637-
1718).
Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.
hominis. Selain itu, terdapat S. scabiei yang
lain, misalnya pada kambing dan babi.
Masa inkubasi 4-6 minggu
Timbul manifestasi klinis
IgE akan meningkat
Investasi akan mengaktivasi respon imun selular dan
humoral
Seluruh siklus sampai bentuk dewasa
memerlukan 8-12 hari
Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa jantan dan betina
Telur menjadi larva
Telur akan menetes dalam
3-10 hari
Tungau betina yang telah dibuahi
menggali terowongan dalam stratum basal sambil meletakkan
telurnya 2-50
Tungau jantan mati/kadang masih
hidup beberapa hari dalam terowongan
Kopulasi (perkawinan) di
atas kulit
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Pruritus Nocturna
Mengenai sekelompok
orang
Ditemukannya
terowongan
Menemukan Sarcoptes
scabiei
PREDILEKSI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kerokan Kulit
Mengambil Tungau
dengan Jarum
Membuat biopsi irisan (epidermal
shave biopsy)
Biopsi irisan dengan pewarnaan HE (Hematoksilin
Eosin).
DIAGNOSIS BANDINGPruritus yang
Lokal atau
Generalisata
Adverse Cutaneous Drug Reaction, Dermatitis Atopik, Dermatitis Kontak,
Dermatitis Fiberglass, Eczyme Dyshidrotic, Dermographism, Urtikaria Fisik,
Pitiriasis Rosea, Dermatitis Herpetiformis, Animal Scabies, Pediculosis
Korporis, Pediculosis Pubis, Liken Planus, Delusi Parasitosis, Pruritus
metabolik.
Pioderma Impetigo, ecthyma, furunkulosis.
Skabies Nodular Urtikaria pigmentosa (pada anak-anak), urtikaria papular (gigitan
serangga), Darrier Disease, Prurigo Nodularis, Sifilis Sekunder,
Pseudolymphoma, Papulosis Lymphomatoid, Vaskulitis.
Skabies Berkrusta Psoriasis, Dermatitis Eczematous, Dermatitis Seboroik, Eritroderma
PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan
(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-
20%
Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar
1%
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%
Premetrin dengan kadar 5%
Sediaan : salap atau krim.Tidak efektif terhadap stadium telur, maka penggunaan dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Berbau & mengotori pakaian serta kadang-kadang menimbulkan iritasi.Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun
PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan
(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-
20%
Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar
1%
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%
Premetrin dengan kadar 5%
Sediaan : Krim atau losiotermasuk obat pilihan karena efektif dan jarang memberi iritasi, obat ini tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan ibu hamil karena toksis terhadap susunan saraf pusat.Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala, diulangi seminggu kemudian.
PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan
(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-
20%
Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar
1%
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%
Premetrin dengan kadar 5%
Efektif terhadap semua stadium,
diberikan setiap malam selama 3 hari.
Obat ini sulit diperoleh, sering memberi
iritasi, dan kadang-kadang makin gatal
dan panas setelah dipakai.
PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan
(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-
20%
Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar
1%
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%
Premetrin dengan kadar 5%
Krotamition 10% dalam krim atau losia juga merupakan
obat pilihan, mempunyai dua efek sebagai antiskabies
dan antigatal, harus dijauhkan dari mata dan uretra.
PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan
(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-
20%
Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar
1%
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%
Premetrin dengan kadar 5%
efektifitasnya sama, aplikasi hanya sekali, dan dibersihkan
dengan mandi setelah pemakain 8-10 jam. Pengobatan
diulangi setelah seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi
dibawah umur 2 tahun
PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan
(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-
20%
Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar
1%
Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%
Premetrin dengan kadar 5%
Diluar negeri dianjurkan pemakaian ivermectin
(200µg/kg) per oral, terutama pasien yang persisten atau resisten
terhadap permetrin
MEMUTUSKAN TRANSMISI
Cara memutus transmisi penyebab penyakit scabies antara lain
dengan:
• Seprai dan pakaian dicuci dengan air panas, lalu dikeringkan
dengan sinar matahari yang panas lalu disetrika dengan setrika
yang panas
• Tidak menggunakan barang pribadi seperti baju, handuk secara
bersamaan
• Menjaga kebersihan diri.
PENCEGAHAN
Edukasi Pemakaian
ObatPenularan
Pengobatanorang di sekitar
pasien yang berhubungan erat.
Cara Eradikasi Tungau
PROGNOSIS
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara
pemakaian obat, serta syarat pengobatan
dan menghilangkan faktor predisposisi
(antara lain hygiene), maka penyakit ini
dapat diberantas dan memberi prognosis
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediardja SA, Handoko RP. Skabies. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I, editor. Ilmu Penyakit Kulit
Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 137-140.
2. Wolff, Klaus, Johnson, Richard A., Suurmond, Dick, 2007. In: Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatology. 6th edition.McGraw-Hill’s.p.907-915
3. Boediardja, SA. Uji Diagnosis di Bidang Dermato-Venereologi. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I,
editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 57-63.
4. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, Other Mites, and Pediculosis. In : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7 th ed. New York:
McGraw-Hill: 2008.p2029-2032