Laporan Kasus - SKABIES

48
LAPORAN KASUS SKABIES OLEH : ARAFANI PUTRI YAMAN PEMBIMBING DR. HJ. VITA NOOR’AINI ATMADI HARTATI, SP.KK

description

RSUD Cianjur - FKK UMJ

Transcript of Laporan Kasus - SKABIES

Page 1: Laporan Kasus - SKABIES

LAPORAN KASUS

SKABIES

OLEH :ARAFANI PUTRI YAMAN

PEMBIMBINGDR. HJ. VITA NOOR’AINI ATMADI

HARTATI, SP.KK

Page 2: Laporan Kasus - SKABIES

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. JF

Usia : 14 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Cianjur

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar

Dilakukan Autoanamensis dengan pasien pada tanggal 10 Februari 2016 Pukul 10.22

WIB

Page 3: Laporan Kasus - SKABIES

KELUHAN UTAMA

Brutus-brutus yang

dirasa Gatal ± 1 minggu

pada tangan dan perut

Page 4: Laporan Kasus - SKABIES

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke RSUD Kab. Cianjur ditemani orang tuanya, dengan keluhan gatal-gatal

pada sela-sela jari, pergelangan tangan, punggung dan perut sejak ± 1 minggu yang lalu.

Menurut pasien awalnya muncul bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari, kemudian

meluas ke pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian sekarang dirasakan pada

punggung dan perut pasien. Pasien mengaku sering menggaruk dengan keras terutama

pada bagian sela jari dan pergelangan tangan. Pasien mengatakan pada malam hari sering

sulit tidur karena dirasakan gatal semakin memberat dan ingin mengaruk terus menerus.

Saat ini pasien tinggal di asrama, yang berisikan 3 orang, dan 2 orang lainnya mengalami

hal yang sama namun keluhan yang dirasakan oleh temannya sudah terlebih dahulu

dibandingkan pasien.

Page 5: Laporan Kasus - SKABIES

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN KELUARGA

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Pasien tidak memilik riwayat atopi seperti asma, dermatitis atopik,

rhinitis, dll.

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami seperti ini

sebelumnya.

Tidak terdapat riwayat atopik pada keluarga, seperti asma, dermatitis

atopik, rinitis dll

Page 6: Laporan Kasus - SKABIES

RIWAYAT PENGOBATAN DAN ALERGI

Riwayat Pengobatan

Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Terkadang

mengoleskan minyak kayu putih, namun tidak ada perbaikan.

Riwayat Alergi

Alergi terhadap makan-makanan laut, obat, debu dan cuaca

disangkal.

Page 7: Laporan Kasus - SKABIES

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pasien tinggal di Pondok Pesanten sudah 1 tahun ini. Satu kamar diisi dengan 3

orang, kasur terpisah dengan jarak kurang dari setengah meter. Pasien kadang sering

saling meminjam baju koko dan sarung dengan temannya. Alat mandi digunakan

sendiri-sendiri. Sprei, bantal, guling, dan selimut diganti 3 bulan sekali, kasur tidak

pernah dijemur, pasien sering main ke kasur teemannya untuk mengerjakan tugas.

Pasien mencuci baju sekedarnya, asal basah dan terkena sabun kemudian dibilas dan

dijemur. Pasien sering tidak sempat menyetrika bajunya, dan jika menyetrika baju

seringkali di atas kasur.

Page 8: Laporan Kasus - SKABIES

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Tanda Vital

- Tekanan Darah : Tidak dilakukan

- Nadi : 89 x / menit

- Suhu : 36.7º C

- Pernafasan : 18 x / menit

Page 9: Laporan Kasus - SKABIES

STATUS GENERALISATA

KEPALARambut : Berwarna hitam, distribusi merata

ketombe (-)Mata : Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)Hidung : Deviasi Septum Nasi (-), Sekret (-)Telinga : Tidak ada kelainan bentuk, Serumen (-)Mulut : Bibir kering (-), Mukosa Faring Hiperemis (-)

Tonsil T1/T1, Karies Dentis (-)Kulit Kepala : Tidak terdapat lesiKulit Wajah : Tidak terdapat lesi

LEHER

Pembesaran KGB :Tidak ada pembesaran KGBPembesaran Tiroid :Tidak ada pembesaran Kelenjar TiroidKulit Leher :Tidak terdapat lesi

Page 10: Laporan Kasus - SKABIES

STATUS GENERALISATA - THORAX

PARUInspeksi :Bentuk & Gerakan Dada SimetrisPalpasi :Vokal Fremitus (+/+), Nyeri Tekan (-/-)Perkusi :Sonor di semua lapang paruAuskultasi :Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), Wheezing (-/-)

JANTUNG

Inspeksi :Ictus Cordis Tidak NampakPalpasi :Ictus Cordis TerabaPerkusi :Tidak dilakukanAuskultasi :BJ I&II, Regular, Murmur (-), Gallop (-)

Page 11: Laporan Kasus - SKABIES

STATUS GENERALISATA – ABDOMEN - EKSTREMITAS

Abdomen

Inspeksi :Perut nampak datar. Lesi Kulit (+)Auskultasi :Bising usus (+). Dalam batas normalPerkusi :Timpani seluruh kuadran abdomenPalpasi :Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali (-)Kulit : Tidak terdapat lesi

Ekstremitas

Atas :Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (-/-)

Bawah :Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (-/-)

Kulit :(lihat status dermatologikus)

Page 12: Laporan Kasus - SKABIES

STATUS DERMATOLOGIKUSDistribusi Regional

Regio Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus Dextra et

Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Anterior Aksila Dextra,

Abdomen, Torakal Setinggi Lumbal

Lesi Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta, ukuran lesi

diameter terkecil ±3 mm dan diameter terbesar ±1.5 cm, bentuk sebagian

bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi bilateral.

Efloresensi Primer : Papul, Vesikel, Makula eritematosa, Makula hiperpigmentasi

Sekunder : Erosi, Eskoriasi, Krusta

Page 13: Laporan Kasus - SKABIES
Page 14: Laporan Kasus - SKABIES
Page 15: Laporan Kasus - SKABIES
Page 16: Laporan Kasus - SKABIES
Page 17: Laporan Kasus - SKABIES
Page 18: Laporan Kasus - SKABIES
Page 19: Laporan Kasus - SKABIES

RESUME

Laki-laki, 14 tahun datang berobat ke RSUD Cianjur ditemani oleh

orang tuanya. Gatal-gatal pada sela-sela jari, pergelangan tangan,

punggung dan perut sejak ± 1 minggu yang lalu. Awalnya muncul

bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari, kemudian meluas ke

pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian sekarang dirasakan

pada punggung dan perut pasien. Pruritus nocturna (+). Teman

sekamar mengalami hal yang sama. Riwayat Psikososial, higienitas

pasien buruk.

Page 20: Laporan Kasus - SKABIES

RESUMEDari pemeriksaan fisik, keadaan umum dan status generalisata dalam batas normal.Status Dermatologikus :  Distribusi : RegionalRegio : Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus

Dextra et Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Anterior Aksila Dextra, Abdomen, Torakal Setinggi Lumbal

Lesi : Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta,ukuran lesi diameter terkecil ±3 mm dan diameter terbesar

±1.5 cm,bentuk sebagian bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi

bilateral.Efloresensi : Primer, Papul, Vesikel, Makula Eritema, Makula Hiperpigmentas

Sekunder Erosi, Eskoriasi, Krusta

Page 21: Laporan Kasus - SKABIES

DIAGNOSIS

Skabies

Pedikulosis Korporis

SkabiesDiagnosisBanding

DiagnosisKerja

Page 22: Laporan Kasus - SKABIES

Usulan Pemeriksaan dan PenatalaksanaanMencari terowongan, kemudian pada ujung

yang terlihat papul atau vesikel dicongkel

dengan jarum dan diletakkan di atas sebuah objek, lalu

ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop

cahaya

Penatalaksanaan

NON MEDIKAMENTOSA- Menjelaskan penularan dari penyakit, dan cara

penggunaan obat yang diberikan.- Menjelaskan cara memutus rantai penularan

Medikamentosa

TopikalPermethrin 5%, jika memungkinkan digunakan malam hari, dioleskan hanya sekali pada kulit seluruh tubuh kecuali kulit muka dan luka, gunakan 8–14 jam kemudian bilas dengan air. Bila belum sembuh diulangi setelah 1 minggu.

SistemikAntihistamin : Cetirizine 1 x 10 mg/hari

Page 23: Laporan Kasus - SKABIES

PROGNOSIS

- Quo ad Vitam : Bonam

- Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam

- Quo ad Functionam : Bonam

Page 24: Laporan Kasus - SKABIES

ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori

Berdasarkan Anamnesis

Laki-laki, 14 tahun Penyakit ini dapat mengenai semua usia, pada dewasa muda biasanya akibat

dari kontak langsung.

Keluhan gatal-gatal pada sela-sela

jari, pergelangan tangan, punggung

dan perut

Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang memiliki stratum

korneum yang relatif lebih longgar dan tipis. Tempat predileksi yang khas

adalah sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat

ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus, bokong, genetalia

eksterna (pria).

Malam hari sering sulit tidur karena

dirasakan gatal semakin memberat

Gatal terasa lebih hebat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu tubuh yang lebih lembab dan

panas sehingga aktivitas kutu meningkat. Sensasi gatal yang hebat seringkali

mengganggu tidur dan penderita menjadi gelisah.

Page 25: Laporan Kasus - SKABIES

ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori

Berdasarkan Anamnesis

Saat ini pasien tinggal di asrama,

yang berisikan 3 orang, dan 2 orang

lainnya mengalami hal yang sama

Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah keluarga

biasanya mengenai seluruh anggota keluarga. Begitu pula dalam sebuah pemukiman

yang padat penduduknya, skabies dapat menular hampir ke seluruh penduduk.

(Dalam kasus ini yang tinggal satu atap dengan pasien)

Higienitas buruk

(Berdasarkan riwayat psikososial)

Penularan terjadi :

1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur

bersama, dan hubungan seksual.

2. Kontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal,

dan lain-lain.

Masa inkubasi berlangsung lama 4-6. Scabies sangat menular, transmisi melalui

kontak langsung dari kulit ke kulit, dan tidak langsung melalui berbagai benda yang

terkontaminasi (sprei, sarung bantal, handuk, dsb). Tungau scabies dapat hidup di

luar tubuh manusia selama 24-36 jam.

Page 26: Laporan Kasus - SKABIES

ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus

Interdigitalis 1,2,3,4 Manus

Dextra et Sinistra, Volar

Manus Dextra et Sinistra,

Dorsum Manus Dextra et

Sinistra, Anterior Aksila

Dextra, Abdomen Regio

Umbilikalis dan Lateral

Abdomen, Torakal Setinggi

Lumbal

Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang

memiliki stratum korneum yang relatif lebih longgar dan

tipis. Tempat predileksi yang khas adalah sela jari,

pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat

ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus,

bokong, genetalia eksterna (pria).

Page 27: Laporan Kasus - SKABIES

ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus

Lesi multiple, Sebagian Difus,

Sebagian Sirkumskripta,

ukuran lesi diameter terkecil

±3 mm dan diameter

terbesar ±1.5 cm, bentuk

sebagian bulat dan sebagian

tidak beraturan, lesi bilateral.

Lesi yang timbul berupa eritema, krusta, ekskoriasi papul

dan nodul yang sering ditemukan di tempat predileksi.

Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis

dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang lebih

1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada ujung

terowongan ditemukan papul atau vesikel yang

merupakan hasil dari pergerakan tungau di dalam

stratum korneum.

Page 28: Laporan Kasus - SKABIES

ANALISIS KASUSTemuan Kasus Tinjauan Teori

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus

Primer : Papul, Vesikel,

Makula eritematosa,

Makula hiperpigmentasi

Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis

dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang lebih

1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada ujung

terowongan ditemukan papul atau vesikel yang

merupakan hasil dari pergerakan tungau di dalam

stratum korneum.

Sekunder : Erosi,

Eskoriasi, Krusta

Bila ada infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf

(pustul, ekskoriasi, dan lain-lain).

Page 29: Laporan Kasus - SKABIES

TINJAUAN PUSTAKA

Page 30: Laporan Kasus - SKABIES

DEFINISI

Skabies The itchm sky-bees, gudik,

budukan, gatal agogo.

Skabies merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan ektoparasit Sarcoptes scabiei var hominis.

Page 31: Laporan Kasus - SKABIES

EPIDEMIOLOGI

SKABIESsetiap siklus 30 tahun terjadi epidemic scabies, sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual bersifat promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermografik dan ekologik.

Penyakit ini dpat dimasukkann dalam I.M.S(Infeksi Menular Seksual)

Diperkirakan terjadi 3 juta kasus per tahun diseluruh dunia, pada dewasa muda sering kali didapatkan dari kontak badan, pada

lansia dapat disebabkan oleh perawatan diri yang buruk

Page 32: Laporan Kasus - SKABIES

CARA PENULARAN

Kontak Langsung

Kontak Tidak

Langsung

Page 33: Laporan Kasus - SKABIES

ETIOLOGI

Sarcoptes scabiei termasuk filum

Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima,

super famili Sarcoptes, penemunya adalh

seorang ahli biologi Diacinto Cestoni (1637-

1718).

Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.

hominis. Selain itu, terdapat S. scabiei yang

lain, misalnya pada kambing dan babi.

Page 34: Laporan Kasus - SKABIES

Masa inkubasi 4-6 minggu

Timbul manifestasi klinis

IgE akan meningkat

Investasi akan mengaktivasi respon imun selular dan

humoral

Seluruh siklus sampai bentuk dewasa

memerlukan 8-12 hari

Setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa jantan dan betina

Telur menjadi larva

Telur akan menetes dalam

3-10 hari

Tungau betina yang telah dibuahi

menggali terowongan dalam stratum basal sambil meletakkan

telurnya 2-50

Tungau jantan mati/kadang masih

hidup beberapa hari dalam terowongan

Kopulasi (perkawinan) di

atas kulit

PATOGENESIS

Page 35: Laporan Kasus - SKABIES

GEJALA KLINIS

Pruritus Nocturna

Mengenai sekelompok

orang

Ditemukannya

terowongan

Menemukan Sarcoptes

scabiei

Page 36: Laporan Kasus - SKABIES

PREDILEKSI

Page 37: Laporan Kasus - SKABIES

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kerokan Kulit

Mengambil Tungau

dengan Jarum

Membuat biopsi irisan (epidermal

shave biopsy)

Biopsi irisan dengan pewarnaan HE (Hematoksilin

Eosin).

Page 38: Laporan Kasus - SKABIES

DIAGNOSIS BANDINGPruritus yang

Lokal atau

Generalisata

Adverse Cutaneous Drug Reaction, Dermatitis Atopik, Dermatitis Kontak,

Dermatitis Fiberglass, Eczyme Dyshidrotic, Dermographism, Urtikaria Fisik,

Pitiriasis Rosea, Dermatitis Herpetiformis, Animal Scabies, Pediculosis

Korporis, Pediculosis Pubis, Liken Planus, Delusi Parasitosis, Pruritus

metabolik.

Pioderma Impetigo, ecthyma, furunkulosis.

Skabies Nodular Urtikaria pigmentosa (pada anak-anak), urtikaria papular (gigitan

serangga), Darrier Disease, Prurigo Nodularis, Sifilis Sekunder,

Pseudolymphoma, Papulosis Lymphomatoid, Vaskulitis.

Skabies Berkrusta Psoriasis, Dermatitis Eczematous, Dermatitis Seboroik, Eritroderma

Page 39: Laporan Kasus - SKABIES

PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan

(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-

20%

Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar

1%

Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%

Premetrin dengan kadar 5%

Sediaan : salap atau krim.Tidak efektif terhadap stadium telur, maka penggunaan dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Berbau & mengotori pakaian serta kadang-kadang menimbulkan iritasi.Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun

Page 40: Laporan Kasus - SKABIES

PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan

(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-

20%

Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar

1%

Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%

Premetrin dengan kadar 5%

Sediaan : Krim atau losiotermasuk obat pilihan karena efektif dan jarang memberi iritasi, obat ini tidak dianjurkan pada anak di bawah 6 tahun dan ibu hamil karena toksis terhadap susunan saraf pusat.Pemberian cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala, diulangi seminggu kemudian.

Page 41: Laporan Kasus - SKABIES

PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan

(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-

20%

Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar

1%

Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%

Premetrin dengan kadar 5%

Efektif terhadap semua stadium,

diberikan setiap malam selama 3 hari.

Obat ini sulit diperoleh, sering memberi

iritasi, dan kadang-kadang makin gatal

dan panas setelah dipakai.

Page 42: Laporan Kasus - SKABIES

PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan

(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-

20%

Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar

1%

Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%

Premetrin dengan kadar 5%

Krotamition 10% dalam krim atau losia juga merupakan

obat pilihan, mempunyai dua efek sebagai antiskabies

dan antigatal, harus dijauhkan dari mata dan uretra.

Page 43: Laporan Kasus - SKABIES

PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan

(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-

20%

Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar

1%

Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%

Premetrin dengan kadar 5%

efektifitasnya sama, aplikasi hanya sekali, dan dibersihkan

dengan mandi setelah pemakain 8-10 jam. Pengobatan

diulangi setelah seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi

dibawah umur 2 tahun

Page 44: Laporan Kasus - SKABIES

PENATALAKSANAANHarus efektif terhadap semua stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisikTidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian

Mudah diperoleh dan harganya murah Belerang endapan

(sulfur presipitatum) dengan kadar 4-

20%

Gama benzene heksa klorida (gemeksan = gammaexane) kadar

1%

Emulsi benzyl-benzoas (20-25%) Krotamition 10%

Premetrin dengan kadar 5%

Diluar negeri dianjurkan pemakaian ivermectin

(200µg/kg) per oral, terutama pasien yang persisten atau resisten

terhadap permetrin

Page 45: Laporan Kasus - SKABIES

MEMUTUSKAN TRANSMISI

Cara memutus transmisi penyebab penyakit scabies antara lain

dengan:

• Seprai dan pakaian dicuci dengan air panas, lalu dikeringkan

dengan sinar matahari yang panas lalu disetrika dengan setrika

yang panas

• Tidak menggunakan barang pribadi seperti baju, handuk secara

bersamaan

• Menjaga kebersihan diri.

Page 46: Laporan Kasus - SKABIES

PENCEGAHAN

Edukasi Pemakaian

ObatPenularan

Pengobatanorang di sekitar

pasien yang berhubungan erat.

Cara Eradikasi Tungau

Page 47: Laporan Kasus - SKABIES

PROGNOSIS

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara

pemakaian obat, serta syarat pengobatan

dan menghilangkan faktor predisposisi

(antara lain hygiene), maka penyakit ini

dapat diberantas dan memberi prognosis

yang baik.

Page 48: Laporan Kasus - SKABIES

DAFTAR PUSTAKA

1. Boediardja SA, Handoko RP. Skabies. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I, editor. Ilmu Penyakit Kulit

Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 137-140.

2. Wolff, Klaus, Johnson, Richard A., Suurmond, Dick, 2007. In: Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical

Dermatology. 6th edition.McGraw-Hill’s.p.907-915

3. Boediardja, SA. Uji Diagnosis di Bidang Dermato-Venereologi. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I,

editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 57-63.

4. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, Other Mites, and Pediculosis. In : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,

Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 7 th ed. New York:

McGraw-Hill: 2008.p2029-2032