Skabies

27
LAPORAN KASUS SKABIES Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp. KK Oleh : ROBBY AJI ARYADILLAH 2010730095

description

Ilmu Kulit dan kelamin

Transcript of Skabies

Page 1: Skabies

LAPORAN KASUS

SKABIESPembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp. KK

Oleh : ROBBY AJI ARYADILLAH2010730095

Page 2: Skabies

Identitas Pasien

• Nama : An. R• Umur : 7 Bulan• Jenis Kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Alamat : Sukamanah,

Banjar• Tanggal Berobat : 11 Agustus 2015

Page 3: Skabies

Anamnesa (Alloanamnesa)

Keluhan Utama :• Gatal dan Borok pada pipi kanan dan kiri

dan sela jari kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit

Page 4: Skabies

Riwayat Penyakit SekarangSeorang bayi laki-laki berusia 7 bulan datang ke Poliklinik Kulit Kelamin RSU Banjar diantar oleh orang tuanya, dengan keluhan gatal dan borok pada pipi kanan dan kiri dan sela jari kaki kanan dan kiri sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Disertai rasa gatal yang dirasakan oleh pasien bertambah hebat ketika malam hari,

Borok pada daerah sela jari kaki, diawali bruntus yang mula mula terdapat sela jari kaki dan terasa sangat gatal terutama malam hari, beruntus di kaki tidak disertai rasa panas dan nyeri. Lalu beruntus-beruntus menyebar ke telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri. bruntus di kaki kanan dan kiri disertai sebagian gelembung yang berisi cairan putih susu yang tidak terasa panas atau nyeri, hanya terasa gatal, gelembung tersebut sebagian besar sudah pecah karena tergesek bekas gesekan dan garukan menjadi luka yang sebagian besar sudah mengering.

Page 5: Skabies

Gelembung isi cairan putih susu di kaki kanan dan kiri sering di garuk menggunakan tangan setiap hari karena gatal. gelembung isi cairan putih susu yang pecah sering terkena debu. Awal mula 2 bulan yang lalu, sebelum borok muncul keluar bruntus bruntus secara tiba-tiba dan menyebar dari sela jari kaki kanan dan kaki kiri.

Borok pada pipi kanan dan kiri pasien dirasakan bersamaan dengan timbulnya borok yang ada pada kaki pasien, borok tersebut berupa beruntus yang berwarna merah disertai rasa gatal yang lebih terasa pada malam hari keluhan tersebut dirasakan oleh pasien sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit sehingga dengan keluhan tersebut pasien menjadi rewel dan sering menangis dan susah tidur pada malam hari.

Page 6: Skabies

• Sebelumnya pasien tidak memakai produk seperti deterjen, alkali, pelumas, lotion. borok pada pasien disangkal karena akibat makan makanan yang menyebabkan alergi seperti, ikan laut, telur ataupun obat-obatan dan pada keluarga pasien riwayat alergi disangkal. Menurut keterangan ibu pasien mengaku belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya dan ibu pasien menyangkal terkena gigitan serangga. bruntus yang menyebar di kaki dan menimbulkan gelembung berisi cairan putih keruh disangkal disertai rasa pegal, nyeri tulang, otot, nyeri kepala.

Page 7: Skabies

Pasien tinggal di rumah dengan ayah dan ibu serta kakak pasien, seluruh anggota keluarga pasien menderita keluhan yang sama yaitu beruntus dan gatal gatal. pasien tidur menggunakan kasur yang berbarengan dengan kakak pasien yang menderita gatal dan beruntus. Pasien mandi 1- 2x sehari, ibu pasien jarang mencuci sprei yang digunakan bersamaan bersama anggota keluarga lainnya. biasanya hanya dibersihkan dengan sapu lidi. Pasien tinggal di daerah tropis (Indonesia) lingkungan tempat tinggal pasien termasuk lingkungan yang padat, dan kebersihannya kurang. Dengan keadaan tempat tinggal yang semi permanent dengan lantai pelur yang tidak bersih serta beratap genteng. Tidak ada binatang peliharaan seperti kucing atau anjing di lingkungan rumah pasien.

Page 8: Skabies

• Kesadaran : Composmentis• Keadaan umum : Tampak sakit ringan• Vital Sign– Nadi :80 x/menit– RR :18 x/menit– Suhu :36 C⁰

Pemeriksaan Fisik

Page 9: Skabies

• Kepala : normocephal • Rambut : berwarna hitam• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik

-/-, pupil isokor• Hidung : normotia, deviasi septum (-), secret -

/-, rhinore -/-• Telinga : normotia, otore -/-, serumen -/-• Mulut : caries (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1,

faring tidak hiperemis• KGB : Tidak ada pembesaran

Status Generalis

Page 10: Skabies

Distribusi Generalisata

A/RPada sela jari kaki kanan dan kiri, telapak kaki kanan dan

kiri dan pipi kanan dan kiri

Lesi

Multiple, diskret, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar

diameter yang terkecil 0.3 cm dan yang terbesar 0.5 cm,

sebagian tidak menimbul sebagian menimbul dari

permukaan kulit, dan kering.

Efloresensi Papul eritematosa, makula eritematosa, erosif, krusta

Status Dermatologikus

Page 11: Skabies

Lokalisasi

Page 12: Skabies

Gambar pada Pasien

Page 13: Skabies

Resume•Anak laki-laki 7 Bulan•Papul eritematosa, disertai krusta di daerah pedis dextra sinistra 1 minggu•Papula eritematosa dan makula eritematosa di pipi kanan dan kiri•Prutitus nocturnal, menggaruk papul dan pustul di sela jari kaki•Erosif dan krusta di daerah pedis dextra sinistra•Terdapat anggota keluarga serumah yang menderita keluhan yang sama•Tidur dengan kasur,sprei, handuk yang sama yang menderita keluhan yang sama •Tinggal di lingkungan padat, berkelompok,tropis,lingkungan tidak higienePemeriksaan Fisik : Dalam batas normal

Page 14: Skabies

Stasus Dermatologikus : • Distribusi :Generalisata• A/R : Pada sela jari kaki kanan dan kiri, telapak kaki

kanan dan kiri dan pipi kanan dan kiri• Lesi : Multiple, diskret, batas tegas, bentuk bulat,

ukuran miliar diameter yang terkecil 0.5 cm dan yang terbesar 1 cm, sebagian tidak menimbul sebagian menimbul dari permukaan kulit, dan kering.

• Efloresensi : Papul eritematosa, makula eritematosa, erosif, krusta.

Page 15: Skabies

DIAGNOSA BANDING–Skabies impetigenisata–Dermatitis Atopi Infantil

 

DIAGNOSA KERJA :

Skabies impetigenisata

 

 

Page 16: Skabies

• Kerokan Kulit menemukan Sarcoptes scabei

• Burrow ink test dengan bantuan lamp wood

• Pemeriksaan darah rutin

Rencana Pemeriksaan Penunjang

Page 17: Skabies

PENATALAKSANAANNon-Medikamentosa :1. Edukasi ke pasien bahwa penyakit ini menular2. Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan3. Menghindari orang – orang yang terkena penyakit ini dan memberitahu kepada mereka untuk pergi berobat ke dokter.5. Pakaian, handuk, sprei, yang digunakan direndam dengan air panas lalu dicuci, jemur dan disetrika.7. Menjemur alat – alat tidur atau yang tidak bisa di cuci dan jangan memakai pakaian, handuk bersama – sama. 9.Menghindari kontak dengan hewan ternak.10.Jangan menggaruk bagian yang gatal. 

Medikamentosa :Topikal :Permethrin krim 5 % dioleskan pada seluruh area tubuh dari leher ke bawah dan dibilas setelah 8-14 jam, dianjurkan pengolesan pada malam hari kemudian dicuci pada esok harinya.Sistemik antibiotik :r/ amoksisilin 500 mg 3x1 selama 7 hariAntihistamin : r/ Chlorpheniramin maleat tablet 4mg 1x 1

Penatalaksanaan

Page 18: Skabies

– Quo Ad Vitam : Ad Bonam– Quo Ad Functionam : Ad Bonam– Quo Ad Sanationam : Ad Bonam

Prognosis

Page 19: Skabies

Mengapa pada kasus ini di diagnosis dengan scabies Impetigenisata ?Berdasarkan anamnesis pada pasien ini didapatkan keluhan berupa :•Borok di seluruh tubuh sejak 1 minggu sebelum masuk RS. •Gatal yang terasa di malam hari•Keluhan pertama kali dirasakan berupa bruntus bruntus kemerahan pada kedua kakinya.•Timbul pertama kali di kedua sela jari kaki kanan dan kiri disertai gelembung isi cairan putih keruh , sebagian ada yang pecah sebagian belum•Pasien sering menggaruk borok dan gelembung isi cairan putih susu dengan tangan dan menjadi luka yang mengering•Sebelum ini terjadi kakak pasien yang tinggal serumah dengan pasien mengalami hal yang sama•Pasien tidur dengan kasur, sprei, karpet yang berbarengan dengan anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama dengan pasien. Pasien dimandikan kadang – kadang sekali atau dua kali sehari. Kasur dan lantai yang jarang dibersihkan

Analisa MasalahBERDASARKAN

ANAMNESA

Page 20: Skabies

• Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada kasus di dapatkan.

• Distribusi :Generalisata• A/R : Pada sela jari kaki kanan dan kiri, telapak kaki

kanan dan kiri dan muka• Lesi : Multiple, diskret, batas tegas, bentuk bulat, ukuran

miliar diameter yang terkecil 0.5 cm dan yang terbesar 1 cm, sebagian tidak menimbul sebagian menimbul dari permukaan kulit, sebagian kering sebagian basah.

• Efloresensi : Papul eritematosa, makula eritematosa, erosif, krusta.

Page 21: Skabies

Analisa Masalah

BERDASARKAN ANAMNESA & PEMFIS

SESUAI DENGAN TEORI :

“TERDAPAT4 gejala dan pemeriksaan penunjang yang mendukung

LOKASI TEMPAT PREDILEKSI SKABIES SESUAI

• Anamnesis + Pemfis skabies + gelembung isi cairan putih susu , pecah, mengering + kuning

• Teori : Efloresensi ; papula a/ vesikel dimana puncaknya terowongan a/ kunilikulus

• Garukan infeksi sekunder + kunilikulus Pustula• Skabies impetigenisata : pus, pustula ,bula purulen,krusta berwarna kuning,

leukositosis + demam • Pasien : krusta berwarna kuning diagnosis Skabies impetigenisata

Page 22: Skabies

Analisa Masalah

Teori Skabies • Rasa gatal hebat pasien menggaruk kerusakan di epidermis• Skabies impetigenisata kerusakan di epidermis fungsi kulit sebagai

pelindung infeksiMengapa pada kasus ini skabies bisa bersatu dengan infeksi sekunder atau yang disebut skabies impetigenisata ?Pasien :• Borok beserta gelembung isi cairan putih susu di kaki kanan dan kiri tergeser di garuk

oleh tangan• Sering merangkak di lingkungan rumah tanpa menggunakan alas kaki• Higien kurang • Skabies + infeksi sekunder a/ skabies impetigenisata : skabies sering terjadi :

rasa gatal pada lesi lalu bekas garukan tempat infeksi sekunder.

Page 23: Skabies

Analisa Masalah

Mengapa pada kasus ini di diagnosis banding dermatitis atopi infantil?

• pada kasus dari anamnesa dan pemeriksaan fisik telah di dapatkan diagnosis skabies, untuk infeksi sekunder bisa di diagnosis skabies impetigenisata dan ruam di muka bisa didiagnosis dermatitis atopi infantil

• pada kasus :• Terdapat borok pada pipi kanan dan kiri, disertai

rasa gatal hebat pada malam hari, berupa gelembung padat yang berwarna kemerahan.

Sesuai dengan teori Dermatitis atopi infantile sering muncul pada tahun pertama kehidupan, biasanya setelah usia 2 bulan, lesi mulai di muka (dahi, pipi) berupa eritema, papulo vesikel yang halus, karena gatal digosok, pecah, eksudatif, dan akhirnya terbentuk krusta. Biasanya anak mulai menggaruk setelah berumur 2 bulan. Rasa gatal sangat mengganggu sehingga anak gelisah susah tidur, dan sering menangis.

Page 24: Skabies

• Kerokan Kulit dengan KOH

ditemukan Sarcoptes scabei di semua stadium• Burrow ink test dengan bantuan lamp wood

Memudahkan melihat terowongan tungau sarcoptes scabei, caranya oleskan gentian violet ke permukaan kulit yang terdapat lesi, lalu tinta akan terabsorbsi dan memudahkan melihat terowongan.• Pemeriksaan darah rutin Leukositosis skabies plus infeksi

sekunder7.

Analisa Masalah

BERDASARKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 25: Skabies

BERDASARKAN PENATALAKSANAAN

Non-Medikamentosa

&Medikamentosa

• Edukasi ke pasien bahwa penyakit ini menular. (pada anamnesa pasien sesuai, yaitu

pasien tertular dari kakaknya)

• Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan (sesuai , dirumah pasien

jarang membersihkan lingkungan rumahnya)

• Menghindari orang – orang yang terkena penyakit ini. (sesuai pada pasien , sering

kontak disekolah dan ditempat bermain)

• Pakaian, handuk, sprei, yang digunakan direndam dengan air panas lalu dicuci, jemur

dan disetrika. (sesuai pada anamnesa, pasien jarang menjemur kasur dan karpet).

• Jangan menggaruk luka karena bisa menjadi tempat infeksi baru dan dapat

meninggalkan bekas garukan yang permanen. (berdasarkan anamnesa pasien sering

menggaruk badannya jika gatal, terutama disela jari tangan hingga menjadi erosif).

• Menjemur alat – alat tidur atau yang tidak bisa di cuci dan jangan memakai pakaian,

handuk bersama – sama. (dari anamnesa pasien memakai handuk berbarengan

dengan kakaknya).

• MEDIKAMENTOSA :

TOPICAL PERMETHRIN : Suatu skabisid berupa piretroid sintesis yang efektif pada

manusia dengan toksisitas rendah, bahkan dengan pemakaian yang berlebihan sekalipun

dan obat ini telah dipergunakan lebih dari 20 tahun. Krim permetrin ditoleransi dengan

baik, diserap minimal dan tidak diabsorbsi sistemik, serta dimetabolisasi dengan cepat. /

SUMBER : Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird IE, eds. Goodman and Gillman’s the pharmacological

basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: 1795-814.

• MEDIKAMENTOSA :

TOPICAL PERMETHRIN : Efek samping “Dapat timbul rasa panas seperti terbakar yang

ringan, pedih, gatal, eritema, hipestesi serta ruam kulit. Efek samping ini bersifat

sementara dan akan menghilang sendiri” / SUMBER : Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In:

Hardman JG, Limbird IE, eds. Goodman and Gillman’s the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: 1795-814.

• MEDIKAMENTOSA :

ORAL CTM : Menggunakan krim di atas dapat membunuh tungau tetapi mereka masih

ada di kulit sampai tubuh istirahat mereka turun dan menyerapnya. antihistamin dapat

membantu mengurangi rasa gatal pada pasien skabies.

• MEDIKAMENTOSA :

Antibiotik penggunaan antibiotik pada pasien ini karena pasien menderita infeksi sekunder. antibiotik yang digunakan pada skabies impetigenosa adalah ini sesuai teoriPada skabies impetigenisata dapat digunakan antibiotik seperti penisilin G prokain, ampisilin, amoksisilin Penggunaan amoksisilin 500 mg selama 7 hari

Page 26: Skabies

1. Handoko P Ronny. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam. Penyakit kulit: penyakit parasit hewani. Jakarta: FKUI; 2011. Hal. 122 – 125

2. Kartowigno S. 10 Besar Kelompok Penyakit Kulit. Edisi Pertama. Palembang : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2011 : hal 167-173.

3. Siregar R, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Cetakan 1. Jakarta: EGC, 2005. Hal 102 – 103

4. Golant AK, Levitt J Scabies : A Review Diagnosis and Management Based on Mite Biology. New York: Departemen of Dermatology, The mount sinai 2012. page 1 – 12

5. Burns DA, Diseases Caused by Arthropod and Other Noxious Animals. Newyork : Elsevier 2004. Hal : 33.40

6. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. Et al. Dermatology in General Medicine. 7th Ed. New York: McGraw-Hill, 2008; page 1205

7. Chosidow, Olivier. Scabies" The New England Journal of Medicine:England 2006: p 1718-1727.

8. Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird IE, eds. Goodman and Gillman’s the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: p 1795-1814.

9. Mei Kane KS. Ryder JB, Johnson RA, Baden HP, Stratigos A. Scabies. Color atlas & synopsis of pediatric dermatology, ed.1. New York: Mc Graw-Hill;2002.page :618-21

Daftar Pustaka

Page 27: Skabies

TERIMAKASIH