Sistem Koordinasi

download Sistem Koordinasi

of 27

Transcript of Sistem Koordinasi

Sistem Koordinasi

Sistem KoordinasiTubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Sistem tersebut adalah sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak

Sistem SarafFungsi sistem saraf: - Penghubung antara tubuh dengan dunia luar melalui indra - Pengatur respon terhadap rangsangan - Mengatur dan mengendalikan kerja organ-organ tubuh sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya

Organ Penyusun Sistem SarafDalam system saraf ada dua jenis saraf yaitu: Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau implus. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Penghantar implus, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf desebut neuron. Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah dihantarkan oleh penghantar implus. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

Sel Saraf (neuron). Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf. Sel saraf terdiri atas 3 bagian utama badan sel, Dendrit, neurit. Badan sel. Di dalam badan sel terdapat: -Sitoplasma -Nukleus (inti sel) -Nukleous (anak inti sel)

Dendrit. Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang pendek, dengan ujung yang bercabang-cabang]. Dendrit berfungsi meneruskan rangsang (impuls) saraf menuju badan sal saraf Neurit (akson). Neurit atau akson merupakan serabut saraf berupa tonjolan sitoplasma yang panjang. Akson berfungsi meneruskan impuls sarah dari badan sel yang satu ke badan sel yang lain. Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator). Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann yang memberi makan neurit dan membantu regenerasi neurit. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus neurofibril. Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3 macam, yaitu: -Neuron sensorik (sel saraf indra) -Neuron motorik -Neuron konektor (sel saraf penghubung)

Penggolongan Sistem Saraf1. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Saraf pusat dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu: duramater, arachnoid dan piamater. Diantara arachnoid dengan piamater terdapat ruang subarachnoid yang berisikan cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai pelindung/peredam dari benturan. a. Otak

Otak merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala. Otak dibagi atas 3 bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak kecil. # Otak Besar (serebrum) Merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari. Otak besar terdiri dari dua bagian, yaitu: Belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan Belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri

Otak Besar juga terdiri atas dua lapis, yaitu: Korteks (lapisan luar). Korteks tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor. Korteks merupakan pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kesadaran, kecerdasan, pendengaran dan penciuman Medula (lapisan dalam). Medula tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak mengandung serabut saraf. Otak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: Bagian belakang (lobus oksipitalis) berperan dalam penglihatan. Bagian samping (lobus temporalis) berperan sebagai pusat pendengaran, dan Bagian depan (lobus frontalis) berperan sebagai pengendalian otot.

Selain itu otak terbagi menjadi 3 area, yaitu Area sensorik berkaitan dengan penerimaan rangsangan Area motorik berkaitan dengan menanggapi rangsangan Area asosiasi penghubung antara sensorik dan motorik yang berperan dalam proses belajar, berfikir, mengambil keputusan, mengingat dan penguasaan bahasa # Otak Tengah ( mesensefalon) Otak tengah berkaitan dengan refleks mata, tonus (kontraksi terus-menerus) otot, dan posisi tubuh # Otak Depan (diensefalon) Otak depan terdiri dari: Talamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsangan kecuali bau dan

meneruskannya ke area sensorik otak besar.

Hipotalamus. Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan suhu dan nutrien, penjagaan kesadaran dan penumbuhan sikap agresif. # Otak Kecil (serebelum) Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan dihubungkan dengan jembatan varol. Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh dan pusat koordinasi kerja otot ketika bergerak.

# Sumsum Lanjutan (medula oblongata) Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah. Bagian Sumsum lanjutan yang menghubungkan otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur pernafasan. # Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis) Sumsum tulang belakang merupakan sambungan dari sumsum lanjutan sampai vertebra lumbalis. Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar). Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu: Ventral (mengarah ke perut). Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor Dorsal (mengarah ke punggung). Dorsal mengandung badan neoron sensorik

2. Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh. Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: Sistem saraf aferen. Aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat Sistem saraf eferen. Eferen membawa impuls dari saraf pusat ke efektor

Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu: Sistem saraf somatik. Sistem saraf somatic terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal). Saraf kranial terdiri atas: Sensorik (1,2 dan 8) Motorik (3,4,6,11 dan 12) Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10)

Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik (berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari ventral). Sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom disebut juga saraf tak sadar. Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:

a. Sistem saraf simpatik b. Sistem saraf parasimpatik 3. Gerak Refleks Gerak refleks adalah gerak capat yang terjadi sebagai mekanisme respon untuk mengelak dari rangsangan yang membahayakan. Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya melengkung balik. Gerak refleks dapat dibedakan menjadi: Refleks bawaan/tunggal Refleks kompleks, dan Refleks dipelajari. 4. Alat Indra Alat indra adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu. Manusia memiliki lima alat indra, yaitu: Mata. Mata adalah alat indra yang peka terhadap cahaya. Mata dilindungi oleh alis, kelopak mata dan kelenjar air mata. Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu: Sklera, Koroidea, dan retina.

Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata). Bagian depan lapisan ini menonjol dan disebut kornea. Koroidea merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah. Bagian depan lapisan ini sedikit terbuka dan disebut dengan pupil. Sel-sel koroidea disekitar pupil mengandung warna yang disebut iris. Lensa mata terletak dibelakang pupil, berfungsi membentuk bayangan benda. Lensa mata berbentuk cembung dan lentur. Retina atau selaput jala sebagai penangkap bayangan benda. Retina mengandung reseptor yang peka terhadap cahaya, yaitu:a. b.

Sel batang (basilus) berfungsi pada cahaya suram dan tidak mengenal warna. Sel kerucut (konus) berfungsi pada cahaya terang dan mengenal warna.

a.

2. Telinga Telinga adalah organ yang peka terhadap suara. Telinga terdiri dari: Telinga luar. Telinga luar terdiri atas: Daun telinga, Lubang telinga, dan Gendang telinga.

b.

Telinga tengah. Telinga tengah terdiri atas: Tulang martil (malleus), Tulang landasan (inkus), Tulang sanggurdi (stapes). Telinga tengah dihubungkan dengan mulut oleh saluran eustachius.

c.

Telinga dalam. Telinga dalam terdiri atas: Rumah siput (koklea) dan Tiga saluran gelung (kanalis semisirkularis). Koklea berfungsi dalam penerimaan suara. Saluran gelung berfungsi sebagai alat keseimbangan.

3. Kulit Kulit adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas dan dingin.

4. Hidung Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kimia berbentuk gas, yaitu bau.

5. Lidah Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat kimia yang larut dalam air. Permukaan lidah kasar karena dipenuhi tonjolan-tonjolan yang disebut papilla. Di celahcelah papila terdapat kuncup-kuncup pengecap. Ada empat kuncup pengecap, yaitu: Pengecap manis pada ujung lidah Pengecap asin pada tepi lidah Pengecap pahit pada pangkal lidah Pengecap asam pada tepi lidah bagian belakang.

a. b. c. d.

Koordinasi 2

Sistem Koordinasi

Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : 1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar-kelenjar pencernaan. 2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll. Hormon berfungsi : Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Memacu reproduksi. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis. Mengatur tingkah laku. Macam kelenjar : A. Berdasarkan aktivitasnya : 1. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia. Ex : Hormon metabolisme.

a. b. c. d.

2. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat usia tertentu seperti pada saat usia pubertas. Ex : Hormon kelamin. 3. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan organ. Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan kedewasaan sel. Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa pertumbuhan). Ex : Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus. B. Berdasarkan letaknya : 1. Kelenjar hipophysis/pituitary di dasar cerebrum, dibawah hypothalamus. 2. Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum. 3. Kelenjar thyroid di daerah leher. 4. Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid. 5. Kelenjar thymus di rongga dada. 6. Kelenjar adrenal/suprarenalis di atas ren. 7. Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut. 8. Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut. 9. Kelenjar kelamin : a. Ovarium di rongga perut. b. Testis di rongga perut bawah.

Figure 1 : Letak kelenjar endokrin Macam kelenjar endokrin : 1. Kelenjar PINEAL a. Hormon melatonin : warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang. Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa. b. Hormon vasotocin (Mammalia) : mirip fungsinya dengan vasopresin dan oksitosin.

Figure 2 : Letak kelenjar Pineal

2. Kelenjar HIPOFISIS/PITUITARY/MASTER OF GLANDS LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS : Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh hormon yang mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress. Macam hormon yang dihasilkan : 1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin : Hormon ini berfungsi : a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise. b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat. Hipersekresi : Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan gigantisme. Bahkan bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa dewasa akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian organ tubuh. Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari tangan yang tidak normal, seperti membesar, bengkak, serta raut wajah yang kelihatan lebih tebal kulitnya, dagu memanjang. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan akromegali. Pertumbuhan akromegali biasanya terjadi diatas usia 25 tahun. Hiposekresi : Bila penghasilan hormon ini kurang akan menyebabkan pertumbuhan kretinisme/dwarfisme, yaitu pertumbuhan yang terhambat. Pada pertumbuhan ini pertumbuhan berjalan normal, hanya saja pertumbuhan tulang sangat terhambat. 2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone : Hormon ini berfungsi : a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu. b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone. 3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin : Hormon ini berfungsi : Merangsang sekresi kelenjar thyroid. 4. ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin : Hormon ini berfungsi : Merangsang kerja kelenjar adrenal. 5. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN : FSH/Folicle Stimulating Hormone : memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses spermatogenesis. LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) : Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum. LOBUS INTERMEDIA 1. MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN:

Hormon ini berfungsi : a. Memacu pembentukan pigmen melanin kulit. b. Mengatur penyebaran pigmen melanin LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS 1. OKSITOSIN/OXYTOCIN : Hormon ini berfungsi : a. Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan. b. Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu. 2. VASOPRESIN : Hormon ini berfungsi : Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan/pembesaran pembuluh darah (Vasodilatasi). 3. ADH : Hormon ini berfungsi : a. Mengatur pengeluaran urine. b. Mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.

Figure 3 : Kelenjar Pituitary bagian anterior beserta organ yang dipengaruhinya. 3. kelenjar THYROID Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan merupakan sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar leher. Macam hormon yang dihasilkan : 1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) Hormon ini berfungsi : a. Mengatur metabolisme karbohidrat.

b. Memengaruhi perkembangan mental. c. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel. d. Memengaruhi kegiatan sistem saraf. 2. Hormon Calsitonin. Hormon ini berfungsi : a. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah. b. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang. Pembengkakan kelenjar Thyroid dikenal dengan istilah GOITER. Hal ini dapat disebabkan karena menurunya hormon yang dihasilkan sehingga menyebabkan stimulasi produksi TSH berlebihan. Resiko terkena penyakit ini lebih banyak dialami oleh wanita dengan perbandingan wanita : pria adalah 5 : 1. Kisaran wanita yang terkena penyakit ini adalah anatar 40 60 tahun. Biasanya banyak dialami oleh penduduk daerah marjinal yang sulit mendapatkan garam beryodium. Dengan mineral Yodium/Iodium dapat mengatur pengeluaran hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini sehingga tubuh tidak akan kekurangan hormon dari kelenjar Thyroid. Hiperthyroidisme : a. Jika terjadi pada usia pertumbuhan, maka akan menyebabkan penyakitmorbus basedowi dengan cirri-ciri : meningkatnya metabolisme tubuh, meningkatnya denyut jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar, lidah terjulur keluar, frekuensi BAB cenderung meningkat. b. Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan gigantisme. c. Hal ini dapat diatasi dengan terapi iodium radioaktif. Hipothyroidisme : a. Jika terjadi pada usia pertumbuhan, akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat atau kerdil dan dikenal dengan istilah kretinisme. b. Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan penyakit miksodema dengan ciri-ciri : aktivitas peredaran darah menurun/laju metabolisme rendah, obesitas, konstipasi, mudah lelah, depresi, gelisah, menstruasi tidak teratur, nyeri sendi pada tangan dan kaki, bentuk badan menjadi kasar, bengkak pada mata dan wajah, rambut rontok. c. Hal ini dapat diatasi dengan terapi menggunakan suplemen thyroid.

Figure 4 : Struktur morfologi kelenjar Thyroid

4. kelenjar PARATHYROID Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid. Setiap kelenjar Thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga semuanya berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid. Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon). Berf Berfungsi: a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat). b. Mengendalikan pembentukan tulang. Hipersekresi : Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan pertumbuhan : a. Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan. b. Miksodema bila terjadi pada masa dewasa. c. Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal. Hiposekresi : Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan : a. Pertumbuhan Morbus basedowi. b. Kejang otot/tetani.

Figure 5 : Struktur morfologi kelenjar Parathyroid 5. Kelenjar THYMUS Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh. Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini akan berkurang sedikit demi sedikit. Hormon ini berfungsi : 1. Mengatur proses pertumbuhan. 2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran. 3. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell. Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon tiroksin. 6. Kelenjar ADRENAL/SUPRARENALIS BAGIAN KORTEX 1. Hormon Cortison atau antiadison Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat. Hiposekresi : Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.

b. c. d. e.

Gejalanya : a. Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit. Dapat menimbulkan kematian. Tekanan darah rendah. Nafsu makan hilang. Pengendapan pigmen melanin yang banyak.

2. Hormon Glukokortikoid Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah. Hipersekresi : Bila penghasilan hormon ini berlebihan akan dapat menyebabkan Cushing syndrome

3. Hormon Cortisol Berfungsi : a. Memacu metabolisme karbohidrat. b. Meningkatkan respon imunitas tubuh. Hipersekresi : Bila terjadi kenaikan dalam penghasilan hormon ini akan dapat menyebabkan cushing syndrome.

4. Hormon Aldosterone Berfungsi : a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren. b. Membuang kelebihan Kalium.

5. Hormon Corticosterone Berfungsi : a. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid. b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.

6. Hormon Mineralokortikoid Berfungsi : a. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. b. Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal. Hiposekresi : Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.

Figure 5 : Letak kelenjar adrenal BAGIAN MEDULLA 1. Hormon Adrenalin/Epinefrin Hormon ini secara umum berfungsi : a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. b. Memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dll. Secara khusus hormon ini berfungsi : a. Memacu aktivitas cor/jantung. b. Menaikkan tekanan darah. c. Mengerutkan otot polos pada arteri. d. Mengendurkan otot polos bronchiolus e. Mempercepat glikolisis. f. Pengeluaran keringat dingin. g. Rasa keterkejutan/shock. h. Mengatur metabolisme glukosa saat stress. i. Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan : 1.Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit. 2.Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat. 3.Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak. 4.Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis. j. Mencegah efek penuaan dini. k. Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker payudara, kanker ovarium dan osteoporosis. Hiposekresi : Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada hiposekresi Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison. 2. Hormon Androgen Berfungsi : Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita. Hipersekresi :

Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing Syndrome/sindrom Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan Gejala Cushing syndrome : a. Membulatnya wajah/muka. b. Obesitas. c. Penimbunan lemak di daerah leher. d. Pengecilan pada daerah lengan dan kaki. e. Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi. f. Penurunan daya sexualitas. g. Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah. h. Melemahnya atau rapuhnya tulang. i. Masalah rambut pada wanita. 7. Kelenjar VENTRICULUS Dihasilkan Hormon Gastrin Hormon ini berfungsi : a. Memacu pengeluaran sekret/getah lambung. b. Membantu dalam proses pencernaan. 8. Kelenjar USUS 1. Hormon Sekretin Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas. 2. Hormon Kolesistokinin Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas.

9. Kelenjar LANGERHANS/PANKREAS 1. Hormon Insulin Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi : a. Mengatur kadar glukosa dalam darah. b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot. Hiposekresi : Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan penyakit mellitus/penyakit kencing manis. Gejala penyakit diabetes mellitus : a.Kenaikan jumlah gula dalam darah. b.Badan menjadi lems. c.Sering merasa haus/banyak minum. d.Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine). e.Energy berkurang.

diabetes

f.Merasa selalu lapar. 2. Hormon Glukagon Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi : a. Meningkatkan kadar gula dalam darah. b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.

Figure 6 : Struktur morfologi danletak kelenjar Pankreas 10. Kelenjar KELAMIN/GONAD Menghasilkan hormon dan sel kelamin Macamnya ada 2 sel kelamin : 1. Sel Testis Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron, merupakan satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa. Fungsi Hormon Testosteron : a. Mengatur ciri kelamin sekunder. b. Mempertahankan proses spermatogenesis. 2. Sel Ovarium Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita : a. Hormon Estrogen Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita. b. Hormon Progesteron Hormon ini berfungsi : 1.Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus. 2.Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu. c. Hormon Relaksin Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot.

Figure 7 : Struktur morfologi kelenjar ovarium Hubungan Sistem Hormon dengan Sistem Saraf Kedua sistem ini mempunyai hubungan yang sangat erat. Walaupun sistem endokrin/sistem hormon diatur oleh master of glands/kelenjar hipofisis tetapi hal tersebut tidaklah mutlak atau bersifat otonom. Hal ini karena kerja dari kelenjar hipofisis tersebut dipengaruhi oleh hypothalamus. Berikut ini adalah hubungan sistem hormon dengan sistem saraf yang digambarkan dalam bentuk skema atau bagan :

Figure 8 : SKEMA/BAGAN HUBUNGAN SISTEM HORMON DENGAN SISTEM SARAF

RefleksiRefleksi Daniel Chung: 1. Sistem Sirkulasi

Disini saya belajar bahwa ada darah dan jantung adalah hal penting dalam proses penyebaran makanan dan oksigen. Tanpa kedua organ kita tidak mungkin bisa bertahan dan pasti bakal mati 2. Sistem Pencernaan Disini saya mengetahui proses pencernaan makanan yang benar dan jenis-jenis makanan yang baik. Selain manambaha wawasan saya akan tentang makanna sehat, pelajaran ini juga membantu saya meraih hiudp sehat dengan baik dan benar 3. Sistem Ekskresi Di bab ini saya belajar tentagn proses defekasi dan pembentukan urine dalam menjaga tubuh dan keseimbangan air 4. Sistem Pernafasan Pada bab ini saya mengetahui proses inspirasi yang terjadi dalam tubuh dan organ-organ apa saja yang ikut terlibat. Selain proses inspirasi and ekspirasi yang saya pelajari saya juga mempelajarai cara pertukaran oksigen dan karbondioksida dan volume udara dalam paruparu 5. Sistem Koordinasi Pada bab ini saya belajar tentang saraf, indera dan hormon. Ini merupakan pelajaran yang baru buat saya, membuat saya lebih mengerti akan hubungan antara sistem saraf, sistem indera dan sistem hormon dalam bekerjasama untuk membangun tubuh kita. 6. Sistem Reproduksi Bab ini merupakan bab yang mengenalkan saya tentang proses reproduksi, disini saya melihat bahwa ini merupakan sebuah pengetahuan yang baik dan harus dipelajari di mana ini akan membantu kita di hari mendatang dan menjadi pengetahuan yang esensial bagi kita 7. Sistem imunitas Saya belajar akan medan perlindungan tubuh yang dimiliki tubuh untuk menghadapi segala ancaman. Jadi kita tidak perlu taku untuk berbuat banyak hal karena takut skait, karena sistem imun ini lah adalah lapisan pertahanan kita .

Refleksi Evanco Andreas: 1. Sistem Sirkulasi Disini saya belajar bahwa ada darah dan jantung yan penting dalam proses penyebaran makanan dan oksigen 2. Sistem Pencernaan Dari bab ini saya dapat mengerti sistem pencernaan dari manusia dan hewan, saya dapat mengerti bagaimana kerja setiap organ tubuh kita dan fungsinya dalam pencernaan, saya merasa cukup puas dalam mempelajari bab ini. 3. Sistem Ekskresi Di bab ini saya belajar tentagn proses defekasi dan pembentukan urine dalam menjaga tubuh dan keseimbangan air 4. Sistem Pernafasan Pada bab ini saya mengetahui proses inspirasi yang terjadi dalam tubuh dan organ-organ apa saja yang ikut terlibat

5. Sistem Koordinasi Pada bab ini saya belajar tentang saraf, indera dan hormon. Ini merupakan pelajaran yang baru buat saya, membuat saya lebih mengerti 6. Sistem Reproduksi Bab ini merupakan bab yang mengenalkan saya tentang proses reproduksi, disini saya melihat bahwa ini merupakan sebuah pengetahuan yang baik dan harus dipelajari 7. Sistem imunitas Saya belajar akan medan perlindungan tubuh yang dimiliki tubuh untuk menghadapai segala ancaman

Refleksi Ferdinand Karsten: 1. Sistem Sirkulasi Bab ini merupakan bab yang seru, karena dari bab ini saya bisa mengetahui lebih dalam tentang bagaimana darah beredar dalam tubuh kita, dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa saya pelajari dari bab ini. 2. Sistem Pencernaan Dari bab ini saya dapar mengerti sistem pencernaan dari manusia dan hewan, saya dapat mengerti bagaimana kerja setiap organ tubuh kita dan fungsinya dalam pencernaan, saya merasa cukup puas dalam mempelajari bab ini. 3. Sistem Ekskresi Bab ini merupakan bab yang lumayan seru untuk dipelajari karena melalui bab ini saya bisa mengerti bagaimana sistem ekskresi dalam tubuh kita bekerja dan gangguan serta kelainan apa yang ada dalam sistem ekskresi ini. 4. Sistem Pernafasan Pelajaran tentang bab ini membuka wawasan baru bagi saya, bahwa dalam aktifitas rutin yang bahkan kita lakukan tanpa sadar pun seperti bernapas ini, terdapat suatu rangkaian alur yang sulit dan panjang. Saya menjadi semakin kagum akan kehebatan Tuhan. 5. Sistem Koordinasi Bab ini merupakan salah satu bab yang membuat saya terkagum-kagum akan tubuh kita. Karena saya baru menyadari bahwa semua aktifitas yang saya lakukan itu sebenarnya melalui proses yang tidak mudah. 6. Sistem Reproduksi Bab ini merupakan bab yang paling membuat saya kagum akan kehebatan Tuhan. Karena bab ini menunjukan bahwa setiap manusia berasal dari sebuah sel. Hal ini sangat membuat saya kagum tentang kehebatan Allah dalam diri setiap orang. 7. Sistem imunitas Saya merasa senang dalam mempelajari bab ini karena melalui bab ini saya bisa mengetahui banyak hal tentang cara tubuh kita melawan virus atau bakteri yang beredar dimana-mana sehingga membuat saya merasa aman walaupun berada di lungkungan yang tidak baik sekalipun.

Refleksi Hezel Judah: 1. Sistem Sirkulasi Setelah mempelajari system sirkulasi, saya menjadi mengerti apa fungsi darah bagi tubuh kita. Saya juga lebih mengerti lebih lagi tentang golongan darah dan transfusi darah 2. Sistem Pencernaan Setelah mempelajari tentang makanan dan system pencernaan, saya menjadi sadar bahwa banyak sekali makanan-makanan di lingkungan kita yang berbahaya bagi tubuh kita. Selain itu, setelah mempelajari ini saya bias membedakan manakah makanan yang berbahaya dan yang tidak

3. Sistem Ekskresi Setelah mempelajari tentang sistem ekskresi, saya menjdi mengerti bahwa manusi memiliki banyak sistem ekskresi. Saya juga menjadi sadar bahwa ekskresi ialah salah satu hal yang esensial bagi manusia 4. Sistem Pernafasan Setelah saya mempelajari system pernapasan, saya menjadi sadar tentang bagaimana rumitnya manusia bernafas, padahal itu adalah hal yang kita lakukan setiap hari tanpa berpikir 5. Sistem Koordinasi Setelah mempelajari sistem koordinasi saya menyadari bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan membutuhkan rangkaian yang sangat rumit. 6. Sistem Reproduksi Setelah mempelajari sistem reproduksi, saya menjadi lebih mengerti bahwa sistem reproduksi pada baik manusia dan binatang lebih rumit. Saya juga megetahui beberapa penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi 7. Sistem imunitas Setelah mempelajari sistem imun saya jadi mengetahui bahwa di dalam tubuh kita ada pertahanan dari organism-organisme yang merugikan manusia.

Refleksi Jesica Gunadi: 1. Sistem Sirkulasi Pada bab ini, saya mempelajari tentang bagaimana darah terus mengalir di dalam tubuh kita tanpa kita sadari. Hal ini merupakan keajaiban yang begitu hebat, bagaimana tubuh kita bekerja dengan sendirinya. 2. Sistem Pencernaan Disini saya mengetahui tentang pencernaan pada makhluk hidup termasuk manusia. Saya menyadari akan apa saja enzim-enzim yang ada di dalam tubuh serta kandungan makanan yang kita makan sehari-hari 3. Sistem Ekskresi

Di bab ini, saya mempelajari tentang apa saja organ-organ yang berperan pada sistem ekskresi. Sistem ini begitu penting bagi tubuh, jika tidak kita tidak akan mungkin dapat bertahan hidup. Saya juga mengetahui bahwa zat ekskresi yang kita keluarkan tiap hari juga telah melalui proses yang begitu kompleks. 4. Sistem Pernafasan Pada bab ini saya mengetahui proses pernafasan pada tubuh manusia. Melakukan inspirasi bagi kita merupakan hal yang sudah biasa kita lakukan, tetapi ternyata proses didalamnya perlu juga kita pelajari. 5. Sistem Koordinasi Pada bab ini saya belajar tentang saraf, indera dan hormon. Dalam bab ini saya mempelajari banyak hal baru yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Baik bagaimana impuls diterima otak agar kita dapat berefleksi, apa saja bagian-bagian indera yang kita miliki, maupun apa saja hormon yang kita miliki serta fungsinya. 6. Sistem Reproduksi Bab ini memberikan kepada saya banyak hal-hal baru yang penting untuk dipelajari, apa saja alat reproduksi yang dimiliki oleh makhluk hidup serta bagaimana suatu makhluk hidup dapat terlahir. 7. Sistem imunitas Saya mempelajari akan daya tahan tubuh yang dimiliki oleh setiap kita, sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit. Bayangkan jika kita tidak memiliki sistem imunitas, mungkin saja tubuh kita tidak akan tahan akan patogen yang menyerang tidak terhitung jumlahnya. Tuhan telah menciptakan kita dengan banyak sekali perhitungan.

Refleksi Jonathan Adriyanto: 1. Sistem Sirkulasi Pada bab ini saya dapat mempelajari bahwa zat zat yang diperlukan tubuh akan masuk ke dalam seluruh jaringan atau sel tubuh melalui system sirkulasi. 2. Sistem Pencernaan Dari bab ini saya mempelajari bahwa kita memerlukan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk menjaga agar hidup tetap sehat. 3. Sistem Ekskresi Dalam bab ini saya jadi mengetahui bahwa ekskresi adalah pengeluaran zat zat sisa hasil metabolism dalam tubuh untuk bertujuan untuk menjaga kesetimbangan tubuh. 4. Sistem Pernafasan Dalam bab ini saya dapat mempelajari bahwa oksigen sangat dibutuhkan karena dapat membantu perombakan makanan dalam tubuh sehingga diperoleh energy. 5. Sistem Koordinasi Dalam bab ini saya jadi tahu bahwa system koordinasi meliputi system indera, system saraf dan system hormone. 6. Sistem Reproduksi

Dalam bab ini saya jadi mengetahui beberapa penyakit reproduksi, sehingga untuk yang bisa saya hindarkan, akan saya hindarkan agar tidak terinfeksi. 7. Sistem imunitas Dari bab ini saya dapat mempelajari bahwa system imun tersusun dari sel sel dan jaringan yang membentuk imunitas, yaitu kekebalan pada penyakit.

Refleksi Keanu Mitchel: 1. Sistem Sirkulasi Pada bab system sirkulasi saya belajar bahwa sistem sirkulasi pada manusia sangat rumit, tetapi system tersebut bekerja dengan sangat baik dalam menjalankan tubuh manusia. 2. Sistem Pencernaan Pada system pencernaan saya belajar bahwa system pencernaan sangat penting bagi tubuh manusia, karena jika tidak ada pencernaan maka tubuh manusia akan mati. 3. Sistem Ekskresi Di bab ini saya belajar tentagn proses defekasi dan pembentukan urine dalam menjaga tubuh dan keseimbangan air 4. Sistem Pernafasan Dari system pernafasan saya belajar bahwa tubuh kita sangat membutuhkan O2 dalam menjalankan segala aktivitas tubuh. Selain itu pada system ekskresi saya belajar bahwa tanpa system ekskresi tubuh kita akan penuh dengan kotoran-kotoran yang tidak berguna. 5. Sistem Koordinasi Pada system koordinasi saya mendapati bahwa koordinasi gerak dan koordinasi saraf manusia sangat rumit dan sangat indah, karena dengan system ini-lah diatur segala aktivitas tubuh kita supaya sinkron. 6. Sistem Reproduksi Pada bab reproduksi saya belajar bahwa manusia memang diciptakan untuk bereproduksi dan bertambah banyak. 7. Sistem imunitas Pada bab imunitas saya belajar bahwa system imun adalah system yang mempertahankan tubuh kita dari serangan-serangan penyakit atau bakteri-bakteri yang dapat merusak tubuh kita.

Refleksi Rendy Wijaya: 1. Sistem Sirkulasi Saya mempelajari tentang bagaimana darah kita dapat bersirkulasi dan berputar di dalam tubuh kita

2. Sistem Pencernaan Saya mempelajari tentang bagaimana makanan kita akan dicerna dan masuk kedalam tubuh dan akhirnya menjadi energy. 3. Sistem Ekskresi Dalam bab sistem ekskresi saya dapat mempelajari tentang sistem ekskresi manusia hewan vertebrata dan invertebrata. 4. Sistem Pernafasan Saya mempelajari mekanisme pernapasan dan bagaimana kapasitas paru-paru dapat menampung volume udara. 5. Sistem Koordinasi Dalam sistem koordinasi saya mempelajari sistem saraf pada manusia sistem indra dan hormone pada manusia, invertebrate, dan vertebrata 6. Sistem Reproduksi Dalam bab reproduksi ini saya dapat mempelajari tentang sistem reproduksi pada manusia pada pria dan wanita serta gangguan-gangguannya. Saya juga belajar tentang sistem reproduksi hewan. 7. Sistem imunitas Dalam bab sistem imunitas ini saya dapat mempelajari tentang fungsi sistem imun , respon terhadap imun dan bagaimana pecegahan terhadap gangguan-gangguan yang datang.