Sistem Koordinasi

38
Sistem Koordinasi Oleh : KELOMPOK III

description

Sistem Koordinasi. Oleh : KELOMPOK III. Aeni Khaerani Aswad (01). Kelompok 3. Kesita Enggar Dwi Tami (19). Anugrah Nurul Khumaerah (03). Muh Risal Rusman (23). Muh Zulkifli (25). Nuramalia Zainal (27). Sri Sugiartati (34). Sistem Koordinasi. TOPIK PEMBAHASAN. Sistem Saraf. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sistem Koordinasi

Page 1: Sistem  Koordinasi

Sistem Koordinasi

Oleh :KELOMPOK III

Page 2: Sistem  Koordinasi

Kelompok 3

Anugrah Nurul Khumaerah (03)

Aeni Khaerani Aswad (01)

Kesita Enggar Dwi Tami (19)

Muh Zulkifli (25)Muh Risal Rusman (23)

Nuramalia Zainal (27) Sri Sugiartati (34)

Page 3: Sistem  Koordinasi

TOPIK PEMBAHASAN

Sistem Koordinasi

Sistem Hormon

Sistem Saraf

Sistem Indera

Page 4: Sistem  Koordinasi

Suatu pengaturan kerja sama atau urutan kerja organ dan sistem organ.

Sistem Koordinasi

Page 5: Sistem  Koordinasi

Sistem Saraf

Suatu sistem yang tersusun oleh berjuta-juta sel saraf (neuron).

Fungsi sistem saraf: Penghubung antara tubuh dengan dunia luar melalui indra Pengatur respon terhadap rangsanganMengatur dan mengendalikan kerja organ-organ tubuh sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya

Page 6: Sistem  Koordinasi

Neuron (Sel Saraf)

Fungsi Neuron, Mengirimkan implus yang berupa rangsangan atau tanggapan.

Sel saraf terdiri atas 3 bagian utama:Badan selDendritAkson

Page 7: Sistem  Koordinasi

Badan selDi dalam badan sel terdapat:SitoplasmaNukleus (inti sel)Nukleous (anak inti sel)

Dendrit, berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf. Dendrit merupakan penjuluran pendek yang keluar dari badan sel

Akson, berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson merupakan penjuluran panjang yang keluar dari badan sel

Page 8: Sistem  Koordinasi

Neuron Sensorik (menghantarkan implus dari reseptor ke sistem saraf pusat)

Neuron Asosiasi, (menghubungkan neuron motorik dengan neuron sensorik atau neuron lainnya)

Neuron Motorik, (menghantarkan implus dari sistem saraf pusat ke efektor)

Pembagian Neuron berdasarkan Fungsi

Page 9: Sistem  Koordinasi

Pembagian Neuron berdasarkan Struktur

Memiliki satu akson dan sejumlah dendrit

Memiliki satu akson dan satu dendrit

Memiliki satu akson yang bercabang

Page 10: Sistem  Koordinasi

Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf

Sistem saraf pusat

Sistem saraf tepi

Otak Besar

Sumsum tulang belakang

Sistem saraf sadar

Sistem tidak sadar

Saraf simpatik

Saraf Parasimpatik

Otak TengahOtak Kecil

Sumsum Lanjutan

Sistem yang berfungsi sebagai pusat pengaturan

Sistem yang menyampaikan informasi ke pusat pengaturan dan dari pusat pengaturan

Page 11: Sistem  Koordinasi

Otak

Otak merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala

Page 12: Sistem  Koordinasi

Otak dibedakan menjadi tiga, yaitu

Otak Besar (pusat kecerdasan, kesadaran, dan keinginan)

Otak Tengah (pusat refleks mata dan pusat pendengaran)

Otak Kecil (merupakan pusat keseimbangan)

Page 13: Sistem  Koordinasi

Sumsum Tulang Belakang (menghantarkan implus baik dari otak maupun menuju otak)

Sumsum Lanjutan (menghubungkan sumsum tulang belakang dengan otak)

Page 14: Sistem  Koordinasi

Sistem Saraf Tepi

Sistem Saraf Sadar (mengatur gerakan yang disadari) Contohnya gerakan kepala, badan dan anggota gerak.

Sistem Saraf Tak Sadar (mengatur gerakan organ-organ tubuh yang bekerjanya tidak kita sadari) Contonhya denyut jantung, tekanan darah, perubahan pupil, dll.

Page 15: Sistem  Koordinasi

Kerja Sistem Saraf Simpatetik dan Sistem Saraf Parasimpatetik berlawanan

Sistem Saraf Simpatetik dan Parasimpatetik

Mengecilkan pupilMembesarkan pupil

parasimpatik simpatik

Menstimulasi aliran ludahMenghambat aliran ludah

Memperlambat detak jantungMempercepat detak jantung

Membesarkan bronkus

Mengerutkan bronkus

Menstimulasi peristalsis dan sekresi

Menghambat peristalsis dan sekresi

Menstimulasi pelepasan bilus

Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa

Mengerutkan kandung kemih

Sekresi andrenalin dan norandrenalin

Menghambat kontraksi kandung kemih

Page 16: Sistem  Koordinasi

Gerak Biasa dan Gerak Refleks

Gerak biasaRangsangan Reseptor Neuron Sensorik Pusat saraf Neuron Motorik Efektor Gerakan

Gerak refleks

Rangsangan Reseptor Neuron Sensorik Sumsum Tulang Belakang Neuron Motorik Efektor Gerakan

Page 17: Sistem  Koordinasi

Sistem Saraf Hewan

Sistem saraf ikan. Sistem saraf burung.

Sistem saraf katak.

Pada Ikan, otak yang berkembang dengan baik adalah otak kecil (Pusat Keseimbangan)

Pada Katak, otak yang berkembang dengan baik adalah otak tengah (Pusat Penglihatan)

Pada Burung, otak yang berkembang dengan baik adalah otak kecil dan otak besar (Pusat Keseimbangan dan Penglihatan)

Page 18: Sistem  Koordinasi

Pada cacing pipih dan cacing tanah, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

Sistem saraf cacing pipih dan cacing tanah

Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

Sistem saraf serangga

Page 19: Sistem  Koordinasi

Sistem Hormon

Berperan dalam mengatur kerja alat-alat tubuh yang dipengaruhinya dapat bekerja secara normal

Page 20: Sistem  Koordinasi

Kelenjar endokrin pada manusia.

Page 21: Sistem  Koordinasi

Kelenjar Hipofisis

Kelenjar ini terletak di dasar tengkorak, di bawah otak. Fungsinya yaitu mengendalikan dan mempegaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh.

Page 22: Sistem  Koordinasi

Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

Kelenjar Tiroid (terletak di leher bagian depan dan di bawah jakun serta berjumlah dua lobus) Fungsinya mengatur laju metabolisme dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tubuh dan mental

Kelenjar Paratiroid (menempel di bagian belakang kelenjar tiroid dan berjumlah dua pasang) Fungsinya mengatur metabolisme kalsium dalam darah

Page 23: Sistem  Koordinasi

Kelenjar Adrenal dan Pankreas

Kelenjar Adrenal (terletak menempel di atas ginjal dan berjumlah dua buah) Fungsinya adalah mengubah gula otot menjadi gula darah.

Kelenjar Pankreas (terletak di dalam pankreas) Fungsinya menurunkan dan meningkatkan kadar gula dalam darah.

Page 24: Sistem  Koordinasi

Kelenjar Kelamin

Kelenjar Testis (terletak di alat kelamin pria) Fungsinya adalah berperan dalam menimbulkan atau mengatur tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.

Kelenjar Ovarium (terletak di alat kelamin wanita) Fungsinya berperan dalam menimbulkan atau mengatur tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita dan mempersiapkan dinding rahim untuk menerima uterus.

Page 25: Sistem  Koordinasi

Sistem Hormon Hewan

Hormon InvertebrataInvertebrata misalnya serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil.

Pergantian kulit pada serangga yang dipengaruhi oleh hormon. Hormon Vertebrata

Umumnya hormon yang dihasilkan vertebrata hampir sama dengan hormon yang dihasilkan manusia.

Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku.

Page 26: Sistem  Koordinasi

Suatu alat tubuh yang mampu menerima rangsangan tertentu

Sistem Indera

Page 27: Sistem  Koordinasi

Mata

Mata adalah alat indra yang peka terhadap cahaya.

Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu:

- Sklera (lapisan terluar, keras dan berwarna putih)

- Koroidea (lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah)

- Retina (lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah)

Page 28: Sistem  Koordinasi

Kelainan pada mata:

(a) mata miopi

(b) mata miopi dikoreksi dengan lensa cekung

(c) mata hipermetropi,

(d) mata hipermetropi dikoreksi dengan lensa cembung.

Page 29: Sistem  Koordinasi

Telinga

Telinga adalah organ yang peka terhadap suara.

Telinga terdiri dari:- Telinga luar- Telinga tengah- Telinga dalam

Page 30: Sistem  Koordinasi

Telinga Luar, Tengah dan Dalam

Telinga luar terdiri atas:

- Daun telinga- Lubang telinga- Gendang telinga

Telinga tengah terdiri atas:- Tulang martil (malleus)- Tulang laandasan

(inkus)- Tulang sanggurdi

(stapes)- Saluran eustachius

Telinga dalam terdiri atas:

- Rumah siput (koklea)

- Tiga saluran gelung (kanalis semisirkularis)

Page 31: Sistem  Koordinasi

Kulit

Kulit adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas dan dingin

tekanansentuhan

dingin

panas

sakit

Page 32: Sistem  Koordinasi

Hidung

Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kibia berbentuk gas, yaitu bau.

Page 33: Sistem  Koordinasi

Lidah

Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup pengecap.

Ada empat kuncup pengecap, yaitu:

- Pengecap manis pada ujung lidah

- Pengecap asin pada tepi lidah- Pengecap pahit pada pangkal

lidah- Pengecap asam pada tepi lidah

bagian belakang

Page 34: Sistem  Koordinasi

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

• GlaukomaPenyebab: penyumbatan disaluran bola mata menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mataAkibat: kebutaan

• Buta WarnaPenyebab: keturunanAkibat: tidak dapat melihat warna tertentu

Page 35: Sistem  Koordinasi

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra

• Anosmia Penyebab: cidera/infeksi didasar kepala, keracunan

timbal, merokok, tumor otak bagian depan.

• Otosklerosis Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak leluasa

• Radang telingaPenyebab: baketri dan virus

Page 36: Sistem  Koordinasi

Sistem Indera Vertebrata

Ikan memiliki indera gurat sisi, mata, alat pendengaran, dan alat pembau.

Indera ikanReptil memiliki indera pembau yang tajam, namun penglihatannya kurang berkembang.

Indera reptil

Indera amfibi

Katak memiliki kelopak mata dan selaput tidur yang melindungi mata.

Burung memiliki indera penglihatan dan keseimbangan yang berkembang baik.

Indera burung

Burung memiliki indera penglihatan yang sangat baik untuk melihat mangsa.

Page 37: Sistem  Koordinasi

Sistem Indera Invertebrata

Cacing pipih memiliki sepasang bintik mata pada bagian anterior tubuhnya.

Indera cacing pipihIndera cacing tanah berada di permukaan tubuhnya.

Indera cacing tanah

Serangga memiliki indera penglihatan.

Indera serangga

Mata majemuk pada serangga.

Page 38: Sistem  Koordinasi

PERSEMBAHAN BY KELOMPOK III

BYE

TERIMA KASIH