9 3. sistem koordinasi

100
SISTEM KOORDINASI SARAF HORMON INDERA

description

Chapter 3 Grade 9 Odd Semester

Transcript of 9 3. sistem koordinasi

Page 1: 9 3. sistem koordinasi

SISTEM KOORDINASI

SARAFHORMONINDERA

Page 2: 9 3. sistem koordinasi

• Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima rangsang, menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh, dan memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.

• Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh : suhu, cahaya, suara, bau, tekanan, dll.

• Atau rangsangan berasal dari dalam tubuh : rasa lapar, haus, dll

• Dalam menjalankan tugasnya, sistem syaraf dengan alat indera serta sistem hormon membentuk koordinasi tubuh

Page 3: 9 3. sistem koordinasi

Gambar 1: Pengenalan informasi oleh sistem syaraf

Alat Indera

Efektor

Neuron motorik

Pengolahan

Neuron sensorik

Sistem Syaraf Tepi (SST)

Sistem Syaraf Pusat (SSP)

Page 4: 9 3. sistem koordinasi

Neuron ManusiaDendrit

Badan Sel

Nukleus

AksonArah Jalannyaimpuls

Sinapsis

Selubung Myelin

Terminal sinapsis

Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps

Page 5: 9 3. sistem koordinasi

Selubung MyelinNodus Ranvier

Sel Schwan

Sel Schwan

Nucleus Sel Schwann

Akson

Selubung myelin

Nodus Ranvier

0.1 µm

Akson

Page 6: 9 3. sistem koordinasi

Neuron berdasarkan strukturnya

• Neuron Bipolar ; memiliki 1 akson dan 1 dendrit

• Neuron Multipolar ; memiliki 1 akson dan banyak dendrit

• Neuron Unipolar ; memiliki 1 akson yang bercabang

Page 7: 9 3. sistem koordinasi

Akson

BadanSel

Dendrit

(a) Neuron sensorik (b) Neuron penghubung (c) Neuron motorik

Jenis-jenis Neuron Berdasarkan fungsinya

Page 8: 9 3. sistem koordinasi

SARAF

Page 9: 9 3. sistem koordinasi

Keterangan saraf

• Badan sel di dalamnya terdapat sitoplasma dan nukleus.

• Dendritpenjuluran pendek dari cairan sitoplasma yang keluar dari badan sel membawa rangsangan menuju badan sel

• Akson/neuritpenjuluran panjang dari cairan sitoplasma yang keluar dari badan sel menghantarkan rangsangan dari

badan sel ke neuron yang lain

Page 10: 9 3. sistem koordinasi

Keterangan Akson

• Selubung akson terdiri dari sel schwann membantu regenerasi akson yang rusak

• Selubung bagian dalam disebut selubung mielin merupakan lapisan lemak melindungi dan memberi nutrisi akson

• Selubung bagian luar sel schwann disebut neurolema

• Bagian akson yang tidak terbungkus selubung mielin disebut nodus ranvier mempercepat penyampaian rangsangan

ke neuron• Hubungan antara ujung akson neuron

dengan ujung dendrit dari neuron lain disebut sinapsis

Page 11: 9 3. sistem koordinasi

Sinapsis

Page 12: 9 3. sistem koordinasi

Neuron pra sinaps

NeuronPasca sinaps

Vesikelsinapsis mengandungneurotransmitter

Membran paska sinaps

Celah sinaps

Ligan (pintu gerbang ion)

Ligan

Membran neuron

Neuro-transmitter

Page 13: 9 3. sistem koordinasi

Perjalanan Rangsangan atau Impuls Syaraf

• Impuls syaraf adalah pesan syaraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik.

• Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui sinapsis.

• Proses Jalannya Impuls Melalui Sel Syaraf

1. Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam keadaan istirahat.

2. Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar neuron bermuatan positif. Sedangkan muatan listrik di dalam neuron bermuatan negatif (Polarisasi)

3. Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan mengenalinya (reseptor) dan kemudian menimbulkan impuls syaraf.

4. Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi (muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif dan muatan listrik di dalam neuron bermuatan positif).

5. Proses depolarisasi ini berlangsung cepat dan berjalan sepanjang neuron. Inilah yang dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa mencapai kecepatan 1/1000 detik).

Page 14: 9 3. sistem koordinasi

6. Setelah impuls berlalu, neuron akan kembali ke keadaan semula (polarisasi).

7. Saat impuls berjalan sampai di teminal sinapsis, impuls akan dibawa oleh neurotransmiter menuju neuron lainnya. Begitu seterusnya sampai impuls berjalan menuju otak.

8. Di otak, impuls akan diterjemahkan dan ditanggapi dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya

a. Polarisasi

b. Ada Rangsangan

c. Depolarisasi

d. Impuls syaraf berjalan

e. Neuron kembali terpolarisasi

Page 15: 9 3. sistem koordinasi

Sistem Saraf ManusiaSistem SarafSaraf PusatOtak Besar

Otak Kecil

Otak Tengah

Sumsum Lanjutan

Sumsum Tulang Belakang

Saraf TepiSaraf Sadar (12 ps saraf otak &

31 ps saraf tulang belakang)Saraf Tak Sadar

(Simpatik & Parasimpatik)

Page 16: 9 3. sistem koordinasi

Sistem saraf Pusat

• Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

• Saraf pusat dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu: duramater, arachnoid dan piamater.

• Diantara arachnoid dengan piamater terdapat ruang subarachnoid yang berisikan cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai pelindung/peredam dari benturan.

Page 17: 9 3. sistem koordinasi

Selaput Otak

Page 18: 9 3. sistem koordinasi

Otak merupakan pusat koordinasi utama

Terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala

Otak/Encephalon

Page 19: 9 3. sistem koordinasi

Bagian-Bagian otak

Page 20: 9 3. sistem koordinasi

Otak Besar / Cerebrum Merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari.

Terdiri dari dua bagian, yaitu:-Belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan-Belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri

Terdiri atas dua lapis, yaitu:-Korteks (lapisan luar)tipis dan berwarna kelabubanyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor.pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kesadaran, kecerdasan, pendengaran dan penciuman)

-Medula (lapisan dalam)tebal dan berwarna putihbanyak mengandung serabut saraf.

Page 21: 9 3. sistem koordinasi

Bagian belakang (lobus oksipitalis) berperan dalam penglihatan Bagian samping (lobus temporalis) berperan sebagai pusat pendengaran Bagian depan (lobus frontalis) berperan sebagai pengendalian otot

Terbagi menjadi 3 area, yaitu-Area sensorik berkaitan dengan penerimaan rangsangan-Area motorik berkaitan dengan menanggapi rangsangan-Area asosiasi penghubung antara sensorik dan motorik yang berperan dalam proses belajar, berfikir, mengambil keputusan, mengingat dan penguasaan bahasa

Page 22: 9 3. sistem koordinasi

Otak besar/serebrum

Pusat pendengaran

Pusat penglihatan

Pengendalian gerak otot

Berhubungan dengan kulit

Page 23: 9 3. sistem koordinasi

Otak Kecil/Cerebellum

Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu belahan kiri dan kanan.

Kedua belahan dihubungkan dengan jembatan varol

Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh dan pusat koordinasi kerja otot ketika bergerak

Page 24: 9 3. sistem koordinasi

Otak Tengah/Mesencephalon• Otak tengah berkaitan dengan refleks mata,

tonus (kontraksi terus-menerus) otot, dan posisi tubuh

Otak Depan /Diencephalon Otak depan terdiri dari:

-Talamus-Hipotalamus

Talamus berfungsi menerima semua rangsangan kecuali bau dan meneruskannya ke area sensorik otak besar

Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan suhu dan nutrien, penjagaan kesadaran dan penumbuhan sikap agresif

Page 25: 9 3. sistem koordinasi

Sumsum Lanjutan/Medulla Oblongata

Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah

Bagian Sumsum lanjutan yang menghubungkan otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur pernafasan

Page 26: 9 3. sistem koordinasi

Sumsum Tulang Belakang/Medulla SpinalisMerupakan sambungan dari sumsum

lanjutan sampai vertebra lumbalis.Sumsum tulang belakang berperan dalam

gerak reflek (tak sadar)Sumsum tulang belakang terdiri dari dua

bagian, yaitu:-Ventral (mengarah ke perut)(mengandung neuron motorik dan neuritnya ke arah efektor)

-Dorsal (mengarah ke punggung)(mengandung badan neuron sensorik

Page 27: 9 3. sistem koordinasi

Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang

ganglion

Ruas-ruas tulang belakang

Badan sel saraf motorik

Badan sel saraf sensorik

Page 28: 9 3. sistem koordinasi

Sumsum Tulang

Page 29: 9 3. sistem koordinasi

Saraf Tepi/Perifer Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem

saraf pusat dengan organ-organ tubuh

Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi:-Sistem saraf aferen (membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat)-Sistem saraf eferen (membawa impuls dari saraf pusat ke efektor)

Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu:-Sistem saraf somatik/sadar-Sistem saraf otonom/tak sadar

Page 30: 9 3. sistem koordinasi

Sistem saraf somatik

Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)

Saraf kranial terdiri atas:-Sensorik (1,2 dan 8)-Motorik (3,4,6,11 dan 12)-Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10)

Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik (berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari ventral)

Page 31: 9 3. sistem koordinasi
Page 32: 9 3. sistem koordinasi
Page 33: 9 3. sistem koordinasi

Sistem saraf otonom

Disebut juga saraf tak sadar Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:

-Sistem saraf simpatik-Sistem saraf parasimpatik

Page 34: 9 3. sistem koordinasi
Page 35: 9 3. sistem koordinasi
Page 36: 9 3. sistem koordinasi

HORMON

Page 37: 9 3. sistem koordinasi

Persamaan

Sistem saraf• Membantu dan memelihara

homeostatis

• Mensekresikan messenger

kimiawi neurohumor

Sistem hormon• Membantu mengatur dan

memelihara homeostatis

• Mensekresikan messenger kimiawi hormon

Page 38: 9 3. sistem koordinasi

Perbedaan

Sistem saraf Sistem hormon• Responsnya cepat

• Signal-signal dibawa via neuron

• Responsnya langsung terhadap rangsangan dari luar

• Responsnya lambat

• hormon-hormon dibawa via sirkulasi

• Responsnya tidak langsung terhadap internal

Page 39: 9 3. sistem koordinasi

A. Sistem hormon

Stimulus

Kelenjar endokrine hormon diangkut oleh darah

Mensekresikan hormon

Hormon mempengaruhi jaringan seperti jantung, pembuluh darah, hati dan organ kelamin

Page 40: 9 3. sistem koordinasi

B. Sistim saraf

Stimulus

Diterima reseptor Diterima sensorik

Saraf pusat

Sara

f moto

rik

Efektor

Page 41: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar endocrine

Page 42: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

• Terdapat di dasar tengkorak• Menghasilkan bermacam-macam hormon

yang mengatur kerja kelenjar lainnya Master of Glands

• Terbagi 3 bagian ;

1. bagian depan (lobus anterior)

2. bagian tengah (lobus intermedia)

3. bagian belakang (lobus posterior)

Page 43: 9 3. sistem koordinasi
Page 44: 9 3. sistem koordinasi

Anterior pituitary lobe (adenohypophysis) – Growth hormone (GH)

mengendalikan pertumbuhan tulang, otot, organ, dan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh.

– Prolactin/laktogenmerangsang kelenjar susu untuk memproduksi asi pada ibu setelah melahirkan.

– Adrenocorticotropic hormone (ACTH) mengatur kegiatan kelenjar anak ginjal

– Thyroid-stimulating hormone (TSH, thyrotropin) memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid

– Follicle-stimulating hormone (FSH, gonadotropin) ♀ memacu pertumbuhan sel telur dalam ovarium, ♂ mengatur dan memelihara spermatogenesis

– Luteinizing hormone (LH, gonadotropin) ♀ merangsang pengeluaran sel telur dari ovarium, ♂ disebut ICTH / interstitial Cell Stimulating Hormone : merangsang sel-sel interstisial di dalam testis untuk berkembang dan mensekresikan hormon testosteron

Page 45: 9 3. sistem koordinasi

Intermedia pituitary lobe fungsinya belum jelas tetapi diduga berperan dalam

pigmentasi kulit.

Posterior pituitary lobe (neurohypophysis)

– Oxytocin (oksitosin) merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran.

– Arginine vasopressin (AVP, ADH/antidiuretic hormone) mengatur pengeluaran urine, produksi ADH berlebihan menyebabkan diabetes melitus

Page 46: 9 3. sistem koordinasi
Page 47: 9 3. sistem koordinasi
Page 48: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar Tiroid

• Adalah sebuah kelenjar yang terletak melingkari tenggorokan manusia.

• Tiroid terdiri dari folikel-folikel.

• Di dalam tiroid ada Sel C yang berguna menghasilkan Hormon Kalsitonin,tiroksin dan triiodothyronin

• Tugas utama dari tiroid itu adalah untuk mengatur metabolisme dasar dalam tubuh (Basal Metabolime) dan turut mengatur kadar kalsium dalam darah.

Page 49: 9 3. sistem koordinasi
Page 50: 9 3. sistem koordinasi
Page 51: 9 3. sistem koordinasi

Parathyroid/anak gondok • Bentuk seperti bintil

• Ukuran 3-4 mm

• Melekat pada permukaan dorsal kel thyroid

• Terdiri dari 2 lobus

• Menghasilkan hormone parathyroid hormone/PTH/Parathormon

• Berfungsi mempertahankan calsium dan fosfor dalam darah

Page 52: 9 3. sistem koordinasi

acromegaly

Page 53: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar kelamin• Testis yang menghasilkan

spermatozoa

• Ovarium menghasilkan ovum

• Organ kelamin juga menghasilkan hormon

• Kelenjar kelamin laki-laki,sel leydig menghasilkan testosteron/ androgen/ androsteron

• Fungsi nya: Bersama FSH mempertahankan

spermatogenesis Mempertahankan dan

mengembangkan sifat kelamin sekunder

Menimbulkan proses anabolisme protein untuk pertumbuhan

Menghambat sekresi LH

Page 54: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar kelamin wanita• Folikel de graaf menghasilkan estrogen

dan estradiol yang memiliki fungsi sama dengan testosteron,fungsilainnya adalah mempertahankan proses oogenesis,mempersiapkan uterus menerima embrio

• Korpus luteum menghasilkan progesteron yang berfungsi: Menghalangi sekresi FSH Bersama laktogen merangsang

produksi air susu Estrogen mengembangkan kelamin

sekunder Relaksin mengendurkan servik uterus

serta mempersiapkan kelahiran Pada wanita hamil plasenta

menghasilkan hormon Chorionic gonadotropin yang berfungsi seperti LH,progesteron,estrogen,relaksin

Page 55: 9 3. sistem koordinasi

Disebut juga sebagai kelenjar adrenal/ anak ginjal

Terletak di atas ginjal, di saraf punggung 12

Bebentuk seperti bola/topi

Terbagi menjadi 2 bagian yaitu:KorteksMedulla

Kelenjar Suprarenalis

Page 56: 9 3. sistem koordinasi

Menaikkan kadar gula darah,mengubahProtein menjadi glikogen dan selanjutnyaMenjadi sukrosa

Menyerap Na dari darah dan Mengatur reabsorpsi air padaginjal

Menentukan sifat kelamin sekunder pria

Memacu aktifitas jantungMengendurkan otot polos batang tenggoRokanMempengaruhi pemecahan glikogen

Page 57: 9 3. sistem koordinasi

Korteks • Pada orang dewasa

normalnya memiliki tebal + 2cm

• Terdiri atas 3 lapisan:– Zona glomerulosa– Zona fasciculata– Zona reticularis

• Menghasilkan hormon kortison yaitu mineralokortikoid dan glukokortikoid

Page 58: 9 3. sistem koordinasi

Bagian dalam dari kelenjar adrenal Menghasilkan hormon adrenalin (epinephrine) dan

noradrenalin (nor epinephrine), ketika sistem saraf simpatik aktif.

Sel-sel medula merupakan neuron yang termodifikasi, khususnya modifikasi dari sel postganglion dari sistem saraf simpatik yang telah kehilangan axon dan dendritnya.

• Adrenal glands produce • Adrenal cortex

– Glucocorticoids (chiefly cortisol) – Mineralocorticoids (chiefly aldosterone) – Androgens (testosterone)

• Adrenal medulla – Adrenaline (epinephrine) – Noradrenaline (norepinephrine)

Page 59: 9 3. sistem koordinasi

Hormon Fungsi

Adrenalin (pengaruh cepat)

Noradrenalin

Meningkatkan denyut jantung, kecepatan bernafas, dan tekanan darah.

Meningkatkan metabolismeBersama insulin

berpengaruh terhadap perubahan glikogen menjadi glukosa

Bekerja antagonis terhadap adrenalin, yaitu menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

Page 60: 9 3. sistem koordinasi

Hiposekresi

Penyakit adisonCiri: ekskresi Na meningkat sedangkan K menurun di

urin, keringat, dan air liur, urin pekat, dehidrasi yang parah, plasma hypertonik, asidosis, hipotensi, lemah dan sering pingsan.

Page 61: 9 3. sistem koordinasi

Penyakit adison biasanya muncul pada usia pertengahan, karena ada kerusakan pada bagian korteks yang menyebabkan kekurangan hormon kortison dan aldosteron.

Penyebab: Kelainan pada sistem imun, infeksi (ex. tuberculosis)

Gejala: kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, kehilangan berat badan, sakit perut, dan depresi.

Pengobatan: Terapi hormon seumur hidup.

Page 62: 9 3. sistem koordinasi

HipersekresiCushing’s SyndromeGejala: pucat, obesitas, lemak d bagian leher, lemah, kulit tipis dan mudah luka, luka sukar sembuh, hipertensi, osteoporosis, kadar gula naik, kekebalan menurun. Pada anak-anak, pertumbuhan akan terganggu. Pada wanita, menstruasi tidak teratur.

Adrenal virilismEfeknya tergantung dari jenis kelamin (lebih banyak terjadi pada wanita) dan umur. Pada wanita dewasa, terjadi karena adanya tumor adrenal.Gejala: kebotakan, berjerawat, suara memberat, uterus terkikis, clitoral membesar, dada mengecil, otot-otot membesar, libido meningkat.

Page 63: 9 3. sistem koordinasi

Pankreas• Kelenjar pankreas

merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas dan dikenal dengan nama pulau-pulau Langerhans.

• Menghasilkan Insulin dan glukagon untuk mengatur kadar gula dalam darah.

• Kadar gula normal dalam darah (Homeostatis) adalah 90 mg/100L

Page 64: 9 3. sistem koordinasi
Page 65: 9 3. sistem koordinasi

Insulin Berfungsi untuk

• Meningkatkan pembentukan glikogen yang akan di simpan dalam hati dan otot

• Meningkatkan sintesis asam lemak• Meningkatkan sintesis protein• Meningkatkan pembentukan DNA

Kekurangan hormon insulin dapat menyebabkan diabetes, dimana glukosa dalam darah tidak bisa di ubah menjadi glikogen.

Hypoglycemia adalah kondisi dimana insulin berlebihan yang menyebabkan rendahnya kadar gula dalam darah. Ditandai dengan kesulitan berbicara bahkan kehilangan kesadaran.

Insulinoma adalah produksi insulin yang berlebihan akibat tumor pada pankreas. Keadaan ini bisa berkembang menjadi hypoglycemia

Page 66: 9 3. sistem koordinasi

Glukagon Fungsi

• Merangsang hati untuk melepaskan cadangan glukosa melalui proses glycogenolysis

• Meningkatkan produksi urea• Sebagai pertolongan pertama bagi orang yang

mengalami hypoglycemia

Kelebihan glukosa dapat disebabkan oleh kanker pada pankreas yang disebut glucagonoma.

Page 67: 9 3. sistem koordinasi

Mekanisme Insulin dan Glukagon• Pada intinya insulin dan glukagon bekerja secara berlawanan.

• Jika darah kelebihan glukosa maka pankreas akan mengeluarkan insulin.

• Jika darah kekurangan glukosa maka pankreas akan mengeluarkan glukagon

• Produksi salah satu hormon ini akan mengurangi produksi hormon yang lain dalam selang waktu tertentu.

• Hyperglycemia Above 180 mg/dl• Below 70 is termed "hypoglycemia".   •

Page 68: 9 3. sistem koordinasi
Page 69: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar Kelamin Kelenjar kelamin ♂ Testes

Menghasilkan sperma Menghasilkan hormon testosteron yang mengatur tanda-

tanda kelamin sekunder dan berperan dalam spermatogenesis

Kelenjar kelamin ♀ Ovarium Menghasilkan ovum Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron Estrogen mengatur tanda-tanda kelamin sekunder,

berperan dalam pematangan ovum dan memelihara sistem reproduksi ♀ --- pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH

Progesteron dihasilkan oleh badan kuning (korpus luteum) berfungsi mempersiapkan dindingrahim untuk menerima embrio --- pembentukan progesteron dirangsang oleh LH

Page 70: 9 3. sistem koordinasi

Epifisis• Pineal Gland / epiphisis produces ;

Dimethyltryptamine / neurotransmitter Melatonin

• The tiny pineal gland is located inside the brain. Its function has always been much of a mystery, its various functions are still being investigated by scientists. So far they have found one hormone produced by the pineal gland, called melatonin. Melatonin may interfere with the hormones that produce gonadotropin, which causes the ovaries and testes to work.

It may also help to control sleep patterns.

Page 71: 9 3. sistem koordinasi

Kelenjar Thymus/kacangan

Page 72: 9 3. sistem koordinasi

ThymusDi rongga mediastinum (diantara dua paru-paru) dan dilindungi tulang dada.Panjang - 5 cm.Mengalami atrophy.Saat lahir 15 gram, pubertas 35 gram.Umur 25 th 25 gram,

umur 60 thn <15 gram, umur 70 thn 6 gram.

Page 73: 9 3. sistem koordinasi
Page 74: 9 3. sistem koordinasi

Fungsi

• Tempat pematangan sel T dengan dibantu hormon.

• Merupakan anggota sistem imun yang penting.• Menghasilkan hormon somatotropin• Hiposekresi---kretinisme/kekerdilan• Hipersekresi---gigantisme• Note: timus adalah satu2nya organ limpatic yg

tidak secara aktif melawan antigen asing..

Page 75: 9 3. sistem koordinasi

KorteksTersusun dari pre-T-lymphocytes, sel epitel, dan makrofag.

T-lymphocytes yang sudah matang (thymocytes) diproduksi di korteks.

Thymosit yg gak ikut ke medula akan mati dan difagosit ama makrofag.

Pematangan dipengaruhi hormon thymosin yang diproduksi sel epitel.

Page 76: 9 3. sistem koordinasi

Myasthenia gravis

± 10% penderita myasthenia gravis juga memiliki tumor di kelenjar thymusnya (thymoma).

Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun dengan gejala kelemahan otot.

Pengobatan dengan obat-obatan dan operasi untuk mengangkat tumornya.

Page 77: 9 3. sistem koordinasi

Thymoma

Thymus membengkak sehingga menutupi jaringan tubuh.

Belum pasti penyebabnya.

Jarang ditemukan.

Satu2nya cara dioperasi dan dilakukan kemoterapi.

Page 78: 9 3. sistem koordinasi
Page 79: 9 3. sistem koordinasi

Hormon pada Hewan

Invertebrata • Coelenterata ; ex, Hydra : neoropeptida – merangsang

terjadinya pertumbuhan, regenerasi, dan reproduksi• Arthropoda ; ex. Serangga : hormon otak, ekdison, dan

juvenil, ketiganya berfungsi untuk mengatur metamorfosis• hormon otak menyebabkan sekresi hormon ekdison (berperan

dalam pergantian kulit) dan hormon juvenil (berperan dalam menghambat proses metamorfosis).

Vertebrata ex. Katak ;

• kelenjar tiroid hormon tiroksin ; mempengaruhi metamorfosis katak• kelenjar epifisis dan hipofisis menghasilkan hormon yang mengontrol perubahan warna kulit

Page 80: 9 3. sistem koordinasi
Page 81: 9 3. sistem koordinasi

1. Indera PenglihatFotoreseptor

Page 82: 9 3. sistem koordinasi
Page 83: 9 3. sistem koordinasi
Page 84: 9 3. sistem koordinasi

Mata

• Sklera; lapisan luar, putih, bagian depan bening dan transparan, tembus cahaya disebut kornea, fungsi sebagai pelindung

• Koroidea/lapisan hitam, berpigmen, banyak pembuluh darah memberi makan pada mata

• Iris/selaput pelangi, berpigmen hitam, coklat, biru, hijau

Page 85: 9 3. sistem koordinasi

2. Indera PendengaranTerdiri atas1.Telinga Luar

- daun telinga - saluran telingaPembatas telinga luar dan telinga tengah adalah membran timpani

2. Telinga Tengah- membran timpani- tulang pendengaran- pembuluh eustachiusPembatas telinga tengah dan dalam adalah tingkap bulat dan tingkap oval

3.Telinga dalam /Labyrinth- cochlea- organ keseimbangan

Page 86: 9 3. sistem koordinasi
Page 87: 9 3. sistem koordinasi
Page 88: 9 3. sistem koordinasi

Struktur koklea3 daerah :• Skala vestibuli, terletak

dibagian dorsal• Skala media, terletak dibagian

tengah• Skala timpani, terletak

dibagian ventral

3 membran :• Membrana vestibularis :

memisahkan skala vestibularis• Memrana tektorial :

memisahkan skala media dan skala timfani

• Membrana basilaris : memisahkan skala vestibuli dan skala timfani

Page 89: 9 3. sistem koordinasi

Organ korti• Terdapat dalam skala

media• Terdiri dari sel-sel rambut

dan membran tektoralis/selaput atas

• Selaput atas merupakan penerus getaran dari fenestra ovalis kesel-sel rambut melewati cairan limfa yang terdapat diskala media.

• Makin keujung membran basilaris makin panjang dan makin tinggi frekuensi getaran yang dapat diterima

• Jumlah alat korti 24000

Page 90: 9 3. sistem koordinasi

Alat Keseimbangan/Ekuilibrium

Terdiri atas– kanalis semisirkularis adalah alat

keseimbangan dinamis yang memberikan respon terhadap pemutaran tubuhterdiri dari 3 tulang setengah lingkaran: Horizontal, vertikal atas, vertikal belakangPangkalnya membesar disebut ampula berisi endolimfe dan kristae ampularis

– Sakulus dan ultrikulus adalah alat keseimbangan statis, yang memberikan respon terhadap perubahan kedudukan tubuh. Pada dasar ultrikulus terdapat makula/organ otolith

– Saraf pendengaran dalam koklea dan saraf keseimbangan akan bersatu membentuk nervus ke VIII

Page 91: 9 3. sistem koordinasi

3. Indera PerabaTangoreseptor• Eksteroreseptor

• Tersebar diseluruh permukaan kulit

• 5 macam reseptor untuk merespon rangsang sentuhan/Meissner, tekanan/Paccini, sakit, panas /Ruffini, dingin/krause

Page 92: 9 3. sistem koordinasi
Page 93: 9 3. sistem koordinasi

4. Indera Perasa• Mengecap 4 macam rasa

yaitu :

masam (tepi lidah bagian belakang).

asin (tepi lidah bagian depan)

manis (ujung lidah) pahit (bagian belakang

lidah)

Page 94: 9 3. sistem koordinasi
Page 95: 9 3. sistem koordinasi
Page 96: 9 3. sistem koordinasi

Reseptor pengecap

Sel penyokong

Sel basal

Serabut saraf kranial

Rambut pengecap

Page 97: 9 3. sistem koordinasi
Page 98: 9 3. sistem koordinasi

5. Indera Penciuman

Page 99: 9 3. sistem koordinasi

• Kemoreseptor• Rongga atas

berisi ujung-ujung saraf olfaktori

Page 100: 9 3. sistem koordinasi

Silakan download di …

• http://www.slideshare.net/alfikesturi

• http://www.authorstream.com/alfikesturi