LKS Sistem Koordinasi

31
BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) SISTEM SARAF Fungsi : 1. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan meialui alat indera. 2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar 3. Mengendalikan kerja organ tubu h. Susunan Sistem Saraf : Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf pusat dan saraf tepi terdiri atas se l-sel saraf. Kompetensi Dasar : Siswa merahahami sistem koordinasi melalui percobaan interpretasi dan diskusi. RANGKUMAN MATERI

Transcript of LKS Sistem Koordinasi

Page 1: LKS Sistem Koordinasi

BAB III

SISTEM KOORDINASI (SARAF)

SISTEM SARAF

Fungsi :

1. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan meialui alat indera.

2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar

3. Mengendalikan kerja organ tubu h.

Susunan Sistem Saraf :

Standar Kompetensi :

Sistem koordinasi m eliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin

mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi

saraf pusat dan saraf tepi terdiri atas se l-sel saraf.

Kompetensi Dasar :

Siswa merahahami sistem koordinasi melalui percobaan interpretasi dan

diskusi.

RANGKUMAN MATERI

Page 2: LKS Sistem Koordinasi

A. JARINGAN SARAF

Jaringan saraf terdiri atas :

1. Sel saraf (Neuron), berfungsi menghantar impuls menuju saraf pusat atau sebaliknya.

2. Neuroglea, tidak berhubungan dengan penghantaran impuls, tetapi berperan untuk :

mendukung kerja neuron dalam bentuk suplai nutrien,

melindungi dan mengisolasikan neuron

Struktur neuron (sel saraf) :

Gambar struktur sel saraf Gambar jenis jenis neuron

Macam sel saraf :

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi :

1. Neuron sensorik :

Fungsi : Menghantarkan impuls berupa rangsang dari reseptor (penerima rangsang)

menuju saraf pusat

Ciri : - ujung aksonnya berhubungan dengan saraf asosiasi

- aksonnya pendek : dendritnya panjang.

2. Neuron Motorik

Fungsi : Mengirim impuls berupa tanggapan (respon) dari saraf pusat menuju efektor

(otot atau kelenjar)

Ciri : - badan selnya berada dalam saraf pusat.

- dendritnya berhubungan dengan akson saraf asosiasi,

- aksonnya sangat panjang, dendritnya pendek.

3. Neuron Asosiasi = Ajustor = Konektor = Intermediat

Fungsi : Menghubungkan saraf motorik dan sensorik dalam saraf pusat.

Ciri : - hanya terdapat dalam saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)

- menerima impuls dari reseptor sensorik atau saraf asosiasi lainnya.

Page 3: LKS Sistem Koordinasi

Mekanisme terjadinya gerak :

Reseptor Rangsang

Sistem Saraf Sensorik

Saraf Saraf Asosiasi

Pusat Saraf Motorik

Efektor Gerak

B. SlSTEM SARAF PUSAT

1. MENINGES

Saraf pusat dilindungi oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut

Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu :

a. Durameter, lapisan paling luar, kuat

b. Arachnoid, lapisan tengah

c. Piameter, lapisan paling dalam

Diantara lapisan arachnoid dengan piameter terdapat ruang su -arachnoid yang berisi

cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi sebagai pelindung benturan antara otak

dan tengkorak dan sumsum tulang belakang dengan ruas -ruas tulang belakang.

2. OTAK

Struktur otak dan daerah persarafan pada otak :

Susunan otak : - Bagian luar berwarna abu-abu

- Bagian dalam berwarna putih karena mengandung dendrit dan akson.

Skema Pembagian otak : '

Page 4: LKS Sistem Koordinasi

Tabel fungsi bagian-bagian otak :

NO. BAGIAN OTAK FUNGSI

1. Otak Besar

(Cerebrum)

1. pusat pengaturan semua kegiatan alat -

alat tubuh

2. pusat kesadaran

3. tempat pengendalian emosi

4. pusat penterjemahan rangsang2. Otak depan Talamus Mengatur perasaan dan gerakan

(Diensefalon) Hipotalamus Pengaturan suhu tubuh, lapar, haus

3. Otak Tengah

(Mesenfalon)1. Mengendalikan keseimbangan

2. Mengendalikan refleks mata dan

pendengaran

4. Otak kecil

(Cerebelum)

1. Mengkoordinasi gerak sadar otot -otot

2. Mengatur keseimbangan tubuh (sikap

dan posisi tubuh)

5. Pons Varolli

(Jembatan varol)

1. Menghubungkan otak kecil bagian kiri

dan kanan

2. Menghubungkan otak besar dengan

sumsum tulang belakang

6. Medula oblongata

(Sumsum lanjutan)

Menghantar impuls dari sumsum tulang

belakang ke otak mengendalikan refleks

fisiologi, seperti jantung, tekanan darah,

respirasi, gerak alat pencernaan, sekresi

kelenjar, bersin, batuk, berkedip.

'mengendalikan refleks fisiologi, seperti

jantung,

.

3. SUMSUM TULANG BELAKANG

Susunan : Bagian dalam kelabu dan bagian luar putih (Kebalikan dari otak)

Keterangan :

1. Akar saraf posterior (akar dorsal)

- dendritnya berhubungan dengan

reseptor

2. Akar saraf anterior (akar vetral)

- oksonnya berhubungan dengan

efektor

Gambar : Potongan sumsum tulang belakang

Page 5: LKS Sistem Koordinasi

Fungsi : 1. menghantar impuls dari dan ke otak

2. mengendalikan gerakan refleks

Gerak Refleks :

Refleks : respon yang terjadi secara cepat dan tidak disadari karena tidak diolah lebih dulu

oleh saraf pusat

Lengkung refleks : adalah jalan terpendek untuk gerak refleks, yaitu melalui sumsum tulang

belakang

Sumsum Saraf Sensorik Reseptor Rangsang Tulang

Tulang

Belakang Saraf Motorik Efektor Gerak refleks

C. SARAF TEPI

Fungsi : menghantar impuls dari dan ke pusat saraf.

Berdasarkan tempatnya, dibedakan atas :

1. Saraf krahial (saraf otak)

- berasal dari otak

- berjumlah 12 pasang, yaitu :

Bersifat sensorik : I, II, VIII

Bersifat motorik : III, IV, VI, XI, XII

Bersifat sensorik-motorik : V, VII, IX, X

NO. NAMA SARAF ASAL SARAF MENUJU KE

I. Olfaktorius selaput lendir hidung tidak ada

II. Opfikus retina mata tidak ada

III. Okulomotorius propioseptor bola mata otot penggerak bola mata.

perubah lensa mata,

penyempitan pupil

IV. Trochlcaris propioseptor bola mata otot lain penggerak bola

mata

V. Trigeminus gigi dan kulit muka otot pengunyah

VI. Abdusena propioseptor bola mata otot lain penggerak bola

mata

VII. Fasialis ujung pengecap lidah otot muka, kelenjar ludah

VIII. Audorius kokhlea dan saluran tengah

lingkaran

tidak ada

IX. Glossofaringeus ujung pengecap lidah

belakang

kelenjar parotis, otot penelan

Page 6: LKS Sistem Koordinasi

NO. NAMA SARAF ASAL SARAF MENUJU KE

X. Vagus ujung saraf alat-alat dalam

paru-paru, lambung aorta

saraf parasimpatik ke

jantung, lambung, usus

halus; larinks, kerongkongan

XI. Spinal otot beilikat otot belikat

XII. Hipoglosal otot lidah otot lidah

2. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tulang Belakang) :

- berasal dari sumsum tulang belakang

- berjumlah 31 pasang

- cabang-cabang saraf spinal mempersatukan seluruh otot rangka dan kulit

Berdasarkan asalnya, dibedakan atas :

a. 8 pasang saraf leher

b. 12 pasang saraf punggung

c. 5 pasang saraf pinggang.

d. 5 pasang saraf ekor

Berdasarkan arah impulsnya dibedakan :

1. Sistem syaraf aferen :

- Membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat

2. Sistim syaraf eferen :

- Membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor

D. SISTEM SARAF TAK SADAR (OTONOM)

Sistem saraf yang mengendalikan gerak organ-organ yang bekerja secara otomatis, misalnya :

otot, jantung, usus, pembuluh darah dan kelenjar.

Sistem saraf otonom terdiri dari atas :

a. saraf simpatik

b. saraf parasimpatik

Keduanya bekerja antagonis

Tabel fungsi saraf otonom :

SIMPATIK PARASIMPATIK

mempercepat denyut jantung memperlambat denyut jantungmemperlebar pembuluh darah mempersempit pembuluh darahrelaksasi lambung kontraksi lambungmelebarkan iris mata menyempitkan iris mata

Page 7: LKS Sistem Koordinasi

E. BAHAYA OBAT-0BATAN, NARKOTIKA, ALKOHOL

Dapat menimbulkan :

1. kecanduan psikologis : misalnya karena gengsi terhadap teman

2. kecanduan fisiologis : misalnya menimbulkan ketergantungan

Narkotika :

cara kerja, mempengaruhi saraf untuk menghi langkan rasa sakit dan penenang

digunakan untuk membantu penderita penyakit tertentu dan keperluan anestesi

disalahgunakan untuk menimbulkan efek halusinasi; hiperaktif, fly

contoh yang beredar di masyarakat, heroin, merijuana , kokain, ganja

pemakaian yang berkelanjutan dapat mengakibatkan kerusakan a lat respirasi,

gemetar terus menerus, kram perut, gangguan sistem saraf, bahkan kematian.

Alkohol :

disalahgunakan untuk menekan depresi, menimbulkan ra sa senang, bergairah

pemakaian secara teratur dan berkelanjutan dapat mengakibat kan kecanduan;

mengganggu sistem saraf, hilang kendali otot gerak, kehilangan kesadaran, denyut

jantung melemah, merusak hati, lambung, bagi wanita dapat menyebabkan kelahiran

cacat.

Barbitura :

sebagai obat penenang (sedativa)

jika disalahgunakan dapat menimbulkan adiksi fisiologi

Valium :

sebagai obat penekan rasa cemas dan menimbulkan rasa tenang

dapat menimbulkan adiksi fisiologis

Amfetamin :

sebagai obat perangsang mampu membuat seseorang tetap t erjaga

pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan mundu rnya kesehatan, karena

terjadi kelelahan yang berlebihan.

Page 8: LKS Sistem Koordinasi

Pendahuluan :

Kerja anggota tubuh adalah dalam keadaan terkoordinasi dengan baik. Organ yang

berperan dalam hal tersebut adalah o tak kecil. Otak kecil tidak hanya mengatur

koordinasi antara anggota tubuh saja melainkan juga mengatur posisi tubuh dan

hubungan antara anggota tubuh dengan benda -benda di luar tubuh.

Tujuan : Melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat memahami adanya ko ordinasi

antar anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain atau dengan benda -benda di

sekitarnya.

Alat dan bahan

- pensil runcing - sendok makan

- kain penutup mata - segelas sirup

- sendok es sirup (kecil panjang

1. Koordinasi mata kanan dan kiri

Langkah kerja :

Peganglah pensil yang runcing dengan tangan kiri yang dijulurkan ke depan.

Dengan sekali gerak pertemukan ujung jari telunjuk kanan dengan ujung pensil

tersebut. Gerakan tangan kanan, tidak langsung keujung pensil, tetapi dit arik ke

belakang dulu, lalu naik dan baru menuju keujung pensil.

Ulangi langkah di atas dengan salah satu mata tertutup, mula -mula mata kanan

lalu mata kiri.

2. Pengenalan lokasi anggota tubuh

Langkah kerja :

Tutuplah mata praktikan dengan kain dan berikan p ada praktikan sendok sirup.

Sendoklah sirup dengan mata tertutup dan dengan spontan bawalah si rup ke

mulut

Ulangi langkah di atas dengan sendok makan.

3. Mempertemukan dua ujung jari

Langkah kerja :

Tutuplah mata dengan kain

Taruhlah tangan dibelakang punggu ng

Pertemukan ujung jari kiri dan kanan di depanmu dengan satu gerakan spontan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

KOORDINASI ORGAN-ORGAN TUBUH

Page 9: LKS Sistem Koordinasi

Pertanyaan :

1. Di mana ujung jari kanan mendarat di sebelah kanan atau kiri pensil bila mata kiri

ditutup, mata kanan ditutup ?

Jawab : ....................................... ............................................... ...............................

2. Mana yang lebih berhasil dengan mata t ertutup satu atau terbuka semua ?

Jawab : ...................................................................................... ...............................

3. Apakah yang akan terjadi dari kegiatan no. 2 ? Jelaskan kejadian yang kamu

peroleh mengapa bisa demikian !

Jawab : ...................................................................................... ............................ ...

4. Pada kegiatan no. 3 dapatkan kedua ujung jarimu bertemu ? Jelaskan jawabmu

mengapa demikian !

Jawab : ...................................................................................... ...............................

SISTEM KOORDINASI (INDERA)

1. INDERA PENGLIHATAN

Organ : MATA

Mata merupakan indera penglihatan yang peka tehadap rangsang cahaya:

Terdapat : dalam rongga mata yang di lingkungi oleh tulang tengkorak.

Standar Kompetensi :

Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin

mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Alat indera mempunyai resept or

khusus untuk mengenali perubahan lingkungan

Kompetensi Dasar :

Siswa merahahami sistem koordinasi melalui percobaan interpretasi dan

diskusi.

RANGKUMAN MATERI

Page 10: LKS Sistem Koordinasi

A. Struktur luar

Bola mata dilengkapi dengan bagian-bagian :

1. Alis mata, merupakan sederet rambut yang terd apat di kening di atas mata.

Fungsi : melindungi mata dari tetesan keringat atau benda lain yang datang

dari atas.

2. Bulu mata; rambut yang tumbuh pada tepi kelopak mata

Fungsi : - melindungi mata dari debu

- menyaring cahaya matahari

3. Kelopak mata,

Fungsi : - menutup mata, sambil menjepit kelenjar air mata, sehingga

sekaligus membasahi mata.

4. Kelenjar air mata.

Fungsi : - mengeluarkan air mata, agar permukaan bola mata tidak kering.

- membunuh kuman karena mengandung enzim

- membersihkan bola mata dari debu.

B. Struktur dalam :

Gambar : Irisan Bola Mata

Page 11: LKS Sistem Koordinasi

Tabel : Struktur dan fungsi bagian dalam mata :

No. NAMA BAGIAN STRUKTUR FUNGSI01. Otot penggerak bola

mata

terdapat tiga pasang menggerakkan bola mata pada

saat melirik ke atas, bawah,

kiri, kanan02. Selaput bola mata,

terdiri atas, sklera

Khoroid Komea

lapisan luar, tersusun

atas jaringan fibrus

yang kuat, memberi

wama putih mata

merupakan lapisan

tengah, berisi pembuluh

darah

lapisan luar transparan

- melindungi struktur halus

mata

- mempertahankan bentuk

bola mata

- membantu memfokuskan

bayangan pada retina03: Iris selaput berpigmen,

berisi otot polos dan

otot sadar.

- menentukan wama mata,

mengubah pupil

04. Pupil Bintik tengah berwama

hitam, merupakan celah

iris

mengendalikan jumlah cahaya

yang memasuki mata

05. Retina lapisan berisi saraf sebagai penangkap rangsang

bayangan benda

06. Binting kuning

(Fovea)

bagian retina yang

paling banyak

mengandung saraf

mempakan bagian paling peka

rangsang cahaya

07. Bintik buta tempat membelok tali

saraf

merupakan bagian retina yang

tidak peka cahaya

08. Lensa mata transparan bikonveks

(cembung 2 permukaan)

merupakan organ fokus utama

dan membiaskan berkas cahaya

dari benda

09. Vitreus humor berapa cairan pengisi rongga mata antara

memelihara lensa dan kornea

lensa dan retina dan mata.

10. Aqueus humor berupa cairan pengisi rongga mata antara

kornea dan lensa mata dan

mempertahankan bentuk mata

Page 12: LKS Sistem Koordinasi

C. Reseptor penangkap cahaya

Mata mempunyai reseptor khusus penerima cahaya yang disebut : Fotoreseptor

Fotoreseptor ini terdapat pada retina, ada 2 (dua) tipe :

Konus, untuk pengamatan terhadap warna, kare na sangat peka terhadap rangsang

terang

Batang, kurang peka dibanding konus, sehingga tidak dapat membedakan warna.

Sel batang banyak mengandung : Rodopsin, suatu senyawa yang dibutuhkan

untuk dapat mel ihat di tempat yang intensitas cahayanya rendah (ge lap).

Rodopsin terurai bila suasana terang dan terbentuk kembali bila keadaan gelap

atau sewaktu memejamkan mata Jika kita pertama memasuki tempat gelap dan

tempat terang, kita tidak dapai melihat Ha l ini disebabkan selama kita berada

di tempat terang rodopsin telah terura i, setelah beberapa lama di tempat. gelap

baru terbentuk lagi. Selang wa ktu pembentukan kembali rodopsin ini disebu t

waktu adaptasi rodops in. Rodopsin dibentuk dengan bantuan vitamin A.

Sel konus banyak mengandung : eodopsin; yaitu senyawa antara retinin dan

opsin

D. Mekanisme Penglihatan :

Bayangan benda kornea Aqueus Humor pupil lensa

saraf optikus retina badan vitreus

Oleh saraf optikus rangsang dibawa menu ju daerah penglihatan pada otak, tak

ditafsirkan sehingga timbul kesan benda

E. Kelainan pada Indera Penglihatan

NO KELAlNAN STRUKTUR AKIBAT

01. Miopi

(Rabun jauh)

lensa mata terlalu

cembung

bayangan benda jatuh di

depan retina ditolong dengan

lensa negatif02. Hipermetropi

(Rabun dekat)

lensa mata terlalu pipih bayangan benda jatuh di

belakang retina ditolong

dengan lensa positif.03. Presbiopi

(Mata tua)

berkurangnya daya

akomodasi mata

gangguan penglihatan

terhadap benda jauh maupun

dekat, ditolong dengan

rangkap lengkap04. Xeroftalmia kekurangan vitamin A selaput komea mengering

05. Rabun Senja kekurangan vitamin A : kemampuan melihat

berkurang jika intensitas

cahaya rendah. Jika berlanjut,

kornea kering dan rusak06. Juling tidak serasinya otot

mata kanan dan kiri

arah pandangan kedua bola

mata tidak sama

07. Buta warna faktor genetis

(keturunan)

tidak mampu membedakan

wama

Page 13: LKS Sistem Koordinasi

II. INDERA PENDENGARAN

Organ : Telinga

A. Struktur

Daun telinga (pinna)

membantu mengumpulkan gelombang suara

Lubang telinga (meatus auditorius eksterna)

Telinga luar menghantar getaran suara menuju gendang teli nga

Gendang telinga (membrana tympani)

menggetarkan gelombang suara

Kelenjar minyak

Telinga tengah :

berupa rongga, yang di dalamnya terdapat :

a. 3 (tiga) tulang pendengaran, yaitu :

1. Tulang martil (Malleus), berbentuk seperti mart il.

2. Tulang landasaran (inku s), menghubungkan tulang ma rtil dengan tulang

sang gurdi.

3. Tulang Sanggurdi (Stapes) menutup ting kap jorong (fenestra vestibuli)

Fungsi tulang-tulang pendengaran :

menghubungkan gendang telinga dengan tingkap jorong

mengalirkan getaran suara ke telinga dal am

Antara tulang tengah dengan tenggorokan dihubungkan dengan : corong

eustachius.

a. Saluran setengah lingkaran :

berjumlah tiga (superior, posterior, lateral)

mengendalikan keseimbangan tubuh

Telinga dalam : Rumah Siput (Kokhlea)

berisi cairan limfe

berhubungan dengan ujung saraf pendengaran

terdapat 2 (dua) tingkap :

a. Tingkap jorong (fenestra vestibuli) : ditutup stapes

b. Tingkap bundar (fenestra kokhlea) ditutup oleh

membran

Page 14: LKS Sistem Koordinasi

B. Proses mendengar

Getaran suara Telinga luar ------> Gendang Telinga ------> Tulang Pendengaran

Cairan limfe

bergetar <------------ Tingkap bundar <------------------- Tingkap jorong

Getaran cairan limfe memberikan rangsang ke ujung saraf pendengaran,

kemudian dikirim ke pusat pendengaran di otak untuk ditafsirkan.

C. Gangguan pada Indera Pendengaran

Gangguan pendengaran terjadi jika seseorang tidak mampu menerima rangsang

getar yang berfrekuensi 20 - 200 Hz

Penyebabnya antara lain :

1. penyumbatan saluran telinga 3. pengapuran tulang pendengaran

2. penebalan atau pecahnya gendang telinga 4. kerusakan saraf pendengaran

III.I N D E R A P E M B A U

A. Organ : Hidung

Serabut-serabut saraf pembau terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung yang

dikenal sebagai : daerah alfaktorik hidung.

B. Proses membau :

Bau merupakan hasil rangsang kim ia dalam bentuk gas terhadap serabut pembau

yang terdapat pada daerah alfaktorik hidung. Oleh saraf pembau rangsang diteruskan

Page 15: LKS Sistem Koordinasi

ke pusat pembau yang ada dalam otak; untuk ditafsirkan. Indera pembau sangat erat

berhubungan dengan indera pengecap.

IV. I N D E R A P E N G E C A P

Organ : Lidah

Gambar Lidah

A. Struktur

1. Terdiri atas dua kelompok otot :

otot intrinsik : melakukan semua gerakan halus

otot ekstrinsik : mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya dan melakukan

gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan.

2. Permukaan lidah dilapisi selaput lendir (membran mukosa), agar selalu lembab.

3. Permukaan atas seperti beludru, ditutupi oleh 3 (tiga) macam, papil, yaitu :

Pappilae sirkumvalata : berjumlah 8-12, dikelilingi lekukan semacam parit,

berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang

lidah

Pappilae Filiformis : terbanyak menyebar ke seluruh permukaan lidah,

menerima rangsang sentuh.

Pappilae Fungiformis : menyebar pada bagian ujung dan sisi lidah,

berbentuk jamur.

B. Fungsi lidah :

1. Sebagai indera pengecap

2. Membantu mengatur letak makanan selama mengunyah

3. Membantu dalam proses menelan makanan

4. Sebagai alat berbicara

C. Daerah Pengecapan pada lidah

Ujung lidah : rasa manis dan asin

Belakang atau pangkal : rasa pahit

Tepi atau samping : rasa asam

D. Persarafan

Lidah memiliki pelayanan saraf majemuk

Page 16: LKS Sistem Koordinasi

Pengecapan dilayani saraf kranial V, VII, IX

Gerakan lidah dilayani kranial XII

V. INDERA PERABA

Organ : Kulit

Keterangan :

a. korpuskula Pacini, merupakan ujung saraf

perasa tekanan kuat.

b. ujung saraf sekeliling rambut, me rupakan ujung

saraf peraba.

c. korpuskula Rufini; merupakan ujung saraf

perasa panas

d. ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf

perasa dingin.

e. korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf

peraba

Gambar : kulit beserta f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa

reseptor-reseptornya nyeri

g. lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa

sentuhan dan tekanan ringan.

A. Struktur :

1. Terdiri atas lapisan-lapisan :

a. Epidermis, terdiri atas tiga lapis sel, yaitu :

Stratum korneum : sel tipis, datar, seperti sisik, terus menerus

dilepaskan.

Stratum tusidum : sel tidak berinti

Stratum granulosum : selapis sel berinti, betgranula

b. Zona Germinalis : terdiri atas dua lapis sel yang terus membentuk sel -sel

epidermis

c. Dermis atau korium : terdapat pembuluh darah dan ujung -ujung saraf

sensorik indera peraba.

2. Sebagai indera peraba, pada kulit terdapat ujung -ujung saraf yang peka terhadap

sentuhan, tekanan dan rabaan

Ujung saraf reseptor rasa sakit : menjorok masuk ke epidermis

Ujung saraf reseptor rangsang sentuhan dan panas : terletak dekat epidermis

3. Daerah-daerah kulit yang paling banyak mengandung ujung saraf peraba antara

lain : ujung jari telunjuk, telapak tangan, bibir, telapak kaki, leher, alat kelamin.

Page 17: LKS Sistem Koordinasi

B. Fungsi Kulit :

1. sebagai organ pengatur panas 3. Tempat penyimpanan air dan lemak

2. Sebagai indera peraba 4. Melindungi tubuh dari pengaruh luar

Pendahuluan :

Diantara panca indera, indera mat a berfungsi untuk melihat. Agar obyek yang diamati dapat

terlihat jelas, bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning. Kalau bayangan jatuh pada

bintik buta kita tidak dapat melihat benda itu.

Tujuan : setelah melakukan kegiatan ini diharapkan anda dapat mengetahui adanya bintik

buta.

Alat dan bahen :

1. Kertas manila berwarna putih

2. Penggaris kayu 1 meter

3. Spidol atau ballpoint

4. Gunting

Sumber bacaan : Buku Biologi SMU II

Kegiatan 1 :

1. Guntinglah kertas manila dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 3 cm.

2. Buatlah tanda positif (+) dan tanda negatif ( - ) dengan garis tengah 2 mm pada kertas

tersebut. Jarak antara ( + ) dan ( - ) sejauh 10 - cm.

3. Dengan tangan kita peganglah kertas tersebut sejauh 50 cm di depan mata. Ujung kertas

yang ada tanda negatif ( - ) berada di sebelah kanan.

4. Dengan mata kanan ditutup, pusatkan pandangan mata kiri tetap pada tanda Kemudian

dekatkanlah perlahan-lahan hingga tanda positif ( + ) hilang dan muncul kembali,

Ulangi percobaan 3 kali,

5. Baliklah arah letak negatif dengan menutup mata ki ta.. Ulangi seperti kegia tan nomor 4

Catatlah hasilnya dalam tabel !

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

INDERA PENGLIHATAN

Page 18: LKS Sistem Koordinasi

Tabel hasil pengamatan :

Percobaan

ke

Mata kanan ditutup

(jarak pada waktu tanda +)

Mata kita ditutup

(jarak pada waktu tanda -)

Hilang Tampak lagi Hilang Tampak tagi

1

23 .

Jumlah

Rata-rata

Perlanyaan :

1. Dari hasil pengamatan di atas apa yang dapat kamu katakan tentang tanda (+) ?

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

2. Pada jarak tertentu tanda ( + ) hilang tetapi pada jarak yang lain tanda ini muncul

kembali. Apa arti semua ini ? Jelaskan !

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

3. Adakah hubungan antara peristiwa tersebut dengan buta wama ? Jelaskan !

Jawab : ........................ ...................... ..................................................:................... .........

4. Orang yang baru masuk ke tempat gelap da ri tempat yang terang, penglihatannya tiba -

tiba menjadi berkurang atau gelap. Apakah hal ini ada kesamaannya dengan hilangnya

tanda ( + ) pada percobaan di atas .? Jelaskan !

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

5. Pada kegiatan yang kamu lakukan tadi apakah matamu berakomodasi ? Apa yang sebena mya

disebut akomodasi ?

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

6. Orang yang usianya sudah lanjut umumnya menggu nakan kacamata. Jelaskan peranan

kacamata tersebut !

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

Kegiatan 2

1. Cermati gambar di bawah ini !

2. Jawab pertanyaan-pertanyaan yang ada

(a)

Page 19: LKS Sistem Koordinasi

(c)

Pertanyaan :

1. Apakah fungsi kornea, sehingga bayangan benda dapat kita lihat dengan jelas ?

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

2. Bagaimanakah keadaan lensa kita bila kita melihat benda yang

a. jauh ? b. dekat ?

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

3. Berdasarkan gambar a. jelaskan bagaimanakah mekanisme melihat !

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

4. Kelainan apakah yang terjadi pada gambar b. bagiamanakah penderita dapat ditolong ?

Jawab : ........................ .................... ....................................................:................... ..........

5. Kelainan apakah yang terjadi pada gambar c. bagaimanakah penderita dapat ditolong ?

Jawab : ........................ ....................................................... .................:................... ..........

Pendahuluan :

Bila kita sedang salesma (pilek) indera pencium kita tidak ber fungsi dengan baik. Akibatnya bau

makanan yang enakpun tidak tercium, selera makan menurun. Adakah hubungan antara indera

pembau dan indera pengecap ?

Tujuan :

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan anda dapat :

1. Menemukan perbedaan dan persamaan antara pembau dan indera pengecap.

2. Menemukan keterkaitan antara indera pembaca dan indera pengecap.

Alat dan bahan :

1. Apel, kentang dan bawang 4. Air jeruk nipis

2. Larutan garam 10 % 5. Larutan kina sulfat - 0,1 %

3. Larutan gula 5 % 6. Cotton bud steril

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PEMBAU DAN PENGECAP

Page 20: LKS Sistem Koordinasi

Kegiatan :

1. Dengan menutup mata dan hidung, letakkan secara bergantian sekerat apel, kentang dan

bawang di atas permukaan lidahmu. Dapatkah kamu membedakan rasa masing-masing

bahan-bahan di atas ?

2. Ulangi percobaan tersebut tanpa menutup hidung ! Dapatkah kamu membedakannya ?

3. Dari peristiwa 1 dan 2 di atas dapatkah kamu jelaskan mengapa demi kian ?

4. Dengan menggunakan cotton bud, o!eskan larutan garam 10% di seluruh permukaan lidahmu.

Pada bagian manakah kamu dapat merasakan rasa larutan tersebut ? Setelah melaku kan tugas

ini, berkumurlah sampai bersih dan jangan lupa mencatat hasilnya.

5. Lakukan seperti no. 4, masing-masing untuk larutan gula – 5%, air jeruk dan kina sulfat

- 0,1%

6. Berilah tanda arsir pada gambar permukaan lidah dibawah ini sebagai pemyataan no. 4 dan 5

diatas.

Pertanyaan :

1. Apakah seluruh permukaan lidah peka terhadap

semua jenis rasa larutan ? Mengapa demikian?

Jawab: .........................................................:......

2. Dibagian lidah manakah kamu temukan daerah peka

terhadap lebih dari satu rasa ?

Jawab: .........................................................:......

Gambar : Permukaan Lidah

Pendahuluan :

Indera pendengaran dan keseimbangan terdapat dalam organ yang sama, yaitu telinga. Ada tiga

bagian utama manusia, yaitu : telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

Tujuan :

Setelah melakukan kegiatan ini, diharapkan anda mengeta hui bagian-bagian dan fungsi telinga

dan proses mendengar.

Kegiatan :

1. Berikut ini adalah bagian-bagian pada telinga :

1. Maleus 5. Selaput timpanik

2. Daun telinga 6. Inkus

3. Stapes 7. Koklea

4. Lubang telinga 8. Saluran semisirkuler

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

INDERA PENDENGAR

Page 21: LKS Sistem Koordinasi

2. Cermati gambar telinga di bawah ini, kemudian beri angka yang sesuai dengan bagian-bagian

di atas !

3. Jawablah pertanyaan berikut !

Pertanyaan :

2. Tentukan bagian-bagian telinga tersebut yang termasuk telinga bagian luar, tengah dan dalam!

Lengkapilah dengan bagian lain jika memang ada !

Jawab : ........................ ........................................................................:................... ..........

3. Bagian manakah yang disebut tulang -tulang pendengaran ? Apakah fungsinya ?

Jawab : ............. ........... ........................................................................:................... ..........

4. Bagaimanakah mekanisme proses mendengar ? Buatlah dalam bentuk bagan/skema !

Jawab : ........................ .............................. ..........................................:................... ..........

5. Tentang seseorang yang menderita gangguan pendengaran :

a. Bagaimanakah dapat terjadi ?

b. Apakah kemungkinan penyebabnya ?

c. Dapatkah ditolong ?

Jawab : ........................ ......... ...............................................................:................... ..........

SISTEM KOORDINASI (HORMON)

Standar Kompetensi :

Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin

mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Hormon yang dihasilkan o!eh

kelenjar endokrin dan mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi dan

tingkah laku

Kompetensi Dasar :

Siswa merahahami sistem koordinasi melalui percobaan interpretasi dan

diskusi.

Page 22: LKS Sistem Koordinasi

SISTEM KOORDINASI (HORMON)

Hormon dihasilkan oleh kelenjar buntu (endokrin) dan diedarkan oleh darah

Fungsi hormon :

1. Mamacu pertumbuhan

2. berperan dalam proses reproduksi

3. mengatur metabolisme

4. mempengaruhi tingkah laku

5. mengatur homeostasis tubuh

Macam-macam kelenjar hormon

1. GLANDULA THYMUS (KELENJAR KACANGAN)

Letak : rongga dada

Fungsi : Tempat penyimpanan somatot roph yang dihasilkan oleh hypofisis otak lobus

anterior. Kelenjar ini hanya dijumpai pada a nak-anak

2. GLANDULA TYREOIDEA (KELENJAR GONDOK)

Letak : di kanan/kiri trachea daerah farinks,

Jumlah : sepasang

Fungsi : Menghasilkan hormon tiroksin, yang b erperan mengatur metabolisme

3. GLANDULA PARATYREOID (KELENJAR ANAK GONDOK)

Letak : di sebelah dorsal kelenjar gondok

Fungsi : Menghasilkan parathormon, yang berfungsi mengatur distribusi Calsium antara

darah dengan tulang

4. KELENJAR PANCREAS (PULAU LANGER HANS)

Fungsi : Menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi mengubah glukosa menjadi

glikogen

5. GLANDULA SUPRARENALIS (KELENJAR ANAK GINJAL)

a.. Bagian kortek : menghasilkan hormon kortison .

b. Bagian mendula : menghasilkan hormon adrenalin

Fungsi hormon adrenalin

mengubah glikogen menjadi glukosa

memacu aktivitas jantung menyempitkan pembuluh darah

mengendorkan otot polos batang tengkorak

6. KELENJAR KELAMIN

A. Pria

RANGKUMAN MATERI

Page 23: LKS Sistem Koordinasi

Testes, menghasilkan hormon Androgen berupa testoteron, yang berfungsi membangun

spermatogenesis dan mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder. .

B. Wanita

Ovarium, menghasilkan ovum dan hormon :

1. Progesteron

Dihasilkan oleh Corpus luteum,

Fungsi progesteron

menjaga penebalan dinding endometrium.

mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita

berpengaruh baiik terhadap hypofisis dafam memproduksi FSH seh ingga wanita

tidak mengalami ovulasi.

2. Estrogen

Dihasilkan bagian follicle

Fungsi estrogen : - memacu penebalan dinding uterus.

- mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder wanita

7. USUS DAN LAMBUNG

a. Usus, menghasilkan hormon

Sekretin : memacu sekresi getah pancreas

Kolesistokinin : memacu sekresi getah empedu

b. Larnbung, menghasilkan hormon

Gastrin : memacu sekresi getah lambung

8. GLANDULA HYPOFISIS (MASTER GLAND)

Merupakan kelenjar buntu yang te rbesar dan menghasilkan hormon yang berfungsi

mengatur kelenjar horrnon lain:

Bagian-bagian kelenjar hypofisis

A. Lobus anterior, menghasilkan :

1. TSH (Thyroid Stimulating Hormone Tirotrof)

Fungsi : memacu kelenjar tireoid menghasilkan hormon tiroksin

2. Paratiroid

Fungsi : memacu kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon

3. LTH (Luteotropic Hormone = Protaktin)

Fungsi : memacu pembentukan air susu

4. ACTH (Adreno Corticotropic Hormone)

Fungsi : a memacu medula adrenafis mempro duksi hormon adrenalin

b memacu korteks adrenalis memproduksi hormon kortison

5. GH (Growth Hormone = Somatotroph)

Fungsi : memacu pertumbuhan se1 -sel somatis dan pertumbuhan cakra epifise

6. Gonadotroph

Page 24: LKS Sistem Koordinasi

Fungsi : memacu kelenjar kelamin memproduksi hormon kelamin

Macam-macam gonadotroph :

1. FSH (Folliccle Stimulating Hormone)

Pada wanita : berfungsi : - memacu pertumbuhan follicle

- memacu ovanum memproduksi estrogen

Pada pria : berfungsi : - mempengaruhi spermatogenesis

2. LH (Luteinizing Hormone)

Pada wanita berfungsi :- memacu pengeluaran ovum

- memacu corpus luteum dalam memproduksi

progesteron

3. ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormones)

Terdapat pada pria, berfungsi mempengaru hi sel dinding pada testes untu k

menghasilkan testoteron.

B. Lobus Medial

Pada manusia bagian ini belum dike tahui fungsinya.

C. Lobus Posterior

Menghasilkan hormon :

1. Oksitosin

Fungsi : mempengaruhi kontraksi dinding uterus pada waktu akan me lahirkan,

mempengaruhi pengeluaran air susu.

2. ADH (Anti Diuretic Hormone)

Fungsi : mengatur pengeluaran u rine

3. Vasopressin dan petresin

Fungsi : mempengaruhi tekanan dara h

Tabel kelainan sekresi kelenjar hormon

NO. KELAINAN SEKRESI GEJALA PENYAKlT

01. Hiposekresi Tiroksin

- Pada anak : Kretinisme (Kerdil)

- Pada orang dewasa : Mixudema

Hipersekresi Tiroksin

(Penyakit Morbus Basedowi)

Hambatan pertumbuhan fisik dan mental

Metabo!ik mundur berat badan naik, gerakan

lamban, berpikir lamban, kulit tebal, kering

Metabolik naik, gelisah, mudah marah,

denyut nadi naik, suhu tubuh cenderunq tinggi

02 Hipoparatiroidisense

Hiperparatiroidisme

Kekurangan kalsium dalam darah, kejang

pada tangan dan kaki.

Kalsium dikeluarkan dari darah dan tulang

masuk ke serum darah, tulang keropos

kegagalan ginjal

Page 25: LKS Sistem Koordinasi

NO. KELAINAN SEKRESI GEJALA PENYAKlT

03. Kekurangan Kortison

(Penyakit Adison)

Ginjal gagal menyimpan natrium, penderita

kurus, lemah: kulit memerah, dapat

menyebabkan kematian

04. Kelebihan Kortison

(Sindroma Cushing)

Badan gemuk, anggota badan kurus.

Gangguan metabolisme karbohidrat dan

protein hiperkensi

05. Kekurangan Insulin

(Diabetes Mellitus)

Kadar gula darah tinggi, poliura, berat badan

turun, haus, kering, kulit, mulut, dan lidah

kering.

06. Kelebihan Somatotroph

Pada anak : Gigantisme

Pada dewasa : Akromegali

Tumbuh raksasa

Tulang dan jaringan lunak menjadi tebal,

besar dan kasar

07. Kekurangan Somatotroph

sebelum pubertas

Terutama pada tangan, tengkorak, tulang

rahang.

Anak tumbuh menjadi orang kerdi l

(Dwarfisme)

08. Kekurangan ADH (Anti Diuretic

Hormone)

Produksi urin berlebihan (Diabetes Insidus)

Pendahuluan :

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu mensekresikan hormon. Beberapa keienjar endokrin

menghasilkan satu hormon tunggal, sedang yang lain dua atau beberapa jenis hormon. Secara

umum fungsi hormon adalah merangsang suatu proses metabolisme.

Tujuan : Memahami fungsi berbagai kelenjar endokrin pada manusia

Sumber : Buku Biologi SMU Kelas 2

Keqiatan 1 :

1. Perhatikan gambar yang ada di dalam tabel

2. Isilah kolom yang tersedia di dalam tabe l

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

SISTEM ENDOKRIN (HORMON)

Page 26: LKS Sistem Koordinasi

3. Jika satu kelenjar menghasilkan lebih dari satu hormon cukup tuliskan sa lah satu saja !

Gambar macam

kelenjar hormonNama Kelenjar

Hormon yang

dihasilkan

Fungsi hormon yang

dihasilkan

Keqiatan 2 :

Isilah TTS di bawah ini !

Mendatar :

1. Nama lain kelenjar hormon

4. Hormon pemacu kelenjar adrenal disingkat (tulis dari belakang)

5. Penghasilan testosteron (huruf E ditulis dobel)

8. Penghasil sekretin (huruf akhir ditambah E)

9. Nama lain prolaktin

10. Kelenjar penghasil hormon tiroksin (h uruf N dihilangkan)

12. Hormon pemacu kelenjar tiroid

14. Pulau ...... penghasil hormon insulin

1 2 3 4

5 6 7

8

9

10 11

12 13

14

Page 27: LKS Sistem Koordinasi

Menurun :

1. Hormon yang mempengaruhi ciri -ciri kelamin sekunder pada wanita

2. Horman yang mempengaruhi dinding uterus pada waktu melahirkan.

3. Hormon mengatur kadar gula darah

4. Salah satu gejala penyakit kencing manis

6. Diabetes ...., nama lain penyakit gula.

7. Produk urin berlebihan disebabkan karena kekurangan hormon .....

11. Testosteron mempengaruhi ciri -ciri kelamin sekunder pada ......

SOAL-SOAL LATIHAN

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang !

1. Jenis neuron yang berhubungan langsung dengan reseptor ya itu neutron …a. Motoris d. ajustor

b. sensoris e. motoris

c. konektor

2. Mata rabun jauh karena lensa mata terlalu cembung, kelainan tersebut dinamakan ….a. presbiop d. xeroptalmia

b. hipermetrop e. katarak

c. miop

3. Bagian otak yang menjadi pusat pengaturan pernafasan adalah ....

a. medulla oblongata d. sumsum tulang belakang

b. otak besar e. talamus

c. otak kecil

4. Fotoreseptor terdapat pada bagian mata ...

a. bintik buta d binting kuning

b komea e. lensa

c. retina

5. Ujung saraf krause adalah merupakan ....

a. reseptor panas d. reseptor nyeri

b. reseptor dingin e. reseptor bau

c. reseptor makanan

6. Ujung saraf ruffini adalah merupakan …. .

a. reseptor panas d. reseptor nyeri

b. reseptor dingin e. reseptor bau

c. reseptor makanan

Page 28: LKS Sistem Koordinasi

7. 5upaya benda yang kita lihat dapat ter lihat jelas, maka bayangan benda tersebut harus

jatuh ....

a. tepat pada bintik kuning yang terdap at pada pupil mata

b. tepat pada bintik kuning yang terdapat pada iris.

c. tepat pada bintik kuning yang terdapat pada retina.

d. tepat pada bintik kuning yang terdapat pada lensa mata

e. tepat pada bintik kuning yang terdapat pada selaput putih.

8. Alat pengatur cahaya yang masuk ke dalam mata manusia yang bekerja sebagai diafragma

ialah . . . .

a. iris d. sklera

b. lensa e. kornea

c. retina

9. Bi!a ibu jari menjadi lumpuh tetapi rasa rabanya ada maka dari lengkung refleks yang

rusak adalah….a. sensoris d. efektor

b. motoris e. reseptor

c. aferen

10. Jalan yang ditempuh oleh gerak refleks adalah….a. efektor --> serabut saraf motorik --> konektor --> reseptor

b. efektor --> serabut saraf sensorik --> konektor --> reseptor

c. reseptor --> serabut saraf sensorik --> konektor --> serabut motorik --> efektor

d. reseptor --> serabut saraf motorik --> konektor --> serabut saraf sensorik --> efektor

e. reseptor --> serabut saraf sensorik -- > serabut motorik -- > efektor

11. Getaran suara dari luar sampai ke alat korti melalui :

1. Tulang-tulang martil, sanggurdi

2. gendang telinga

3. cairan perilimf

4. selaput lonjong

Urutan dari luar ke dalam adalah

a. 1 – 2 – 3 – 4 d. 2 – 1 – 4 – 3

b. 1 – 2 – 4 – 3 e. 2 – 3 – 1 – 4

c. 2 - 1 – 3 – 4

12. Bagian mata yang berfungsi sebagai diafragma adalah ….a. koroid d. bintik kuning

b. sklera e. bintik buta

c. iris

13. Yang dimaksud dengan sistem Koord inasi adalah ….a. pengaturan keserasian kerja jantung

b. pengaturan keserasian sistem saraf

Page 29: LKS Sistem Koordinasi

c. pengaturan yang dilakukan oleh h ormon

d. pengaturan keserasian proses da lam tubuh

e. pengaturan keserasian gerak tubuh.

14. Reseptor pada kulit yang berfungsi sebagai i ndera sentuhan adalah ....

a. paccini d. ruffini

b. meisner e. ujung saraf bebas

c. krause

15. Pusat keseimbangan pada otak terdapat pada ….a. serebelum d. talamus

b. motoris e. medula oblongata

c. Otak tengah

16. Kekurangan hormon tersebut dibawah ini dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus

a. hormon tiroksin d. hormon insulin

b. hormon kortin e. hormon adrenalin

c. hormon gastrin

17. Gangguan hormon antidiuretika dapat mengakibatkan penyakit . . . .

a. uremia d. diabetes melitus

b. nephritis e. diabetes insupidus

c. albuminaria

18. Hormon – anti – diuretik (ADH) berfungsi untuk….a. merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi.

b. mengatur jumlah air yang melalui ginjal

c. mengendalikan sekresi est rogen di dalam ovarium

d. pengendali produksi sekresi dari semua organ.

e. mempertahankan korpus luteum lama hamil.

19. Kelenjar hormon yang fungsinya mempengaruhi semua kelenjar hormon yang lain adalah

kelenjar hormon….a. hipofisa d. kacangan

b. epifisa e. kelamin

c. gondok

20. Hormon yang merangsang pembentukan sper matozoa di dalam testis adalah .....

a. ICSH (Interstitial - Cell - Stimulating - Hormon).

b. FSH (Follele - Stimulating - Hormon)

c. LH (Leteinising Horrnon)

d. ACTH (Adrenokortikotropile)

e. ADH (Hormon - Anti - Diuretik)

Page 30: LKS Sistem Koordinasi

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Tulislah 3 perbedaan antara sistem saraf dan sistem hormon !

Jawab : ........................................................ :...........:...................................:......... .................

2. Tuliskan hubungan antara sistem saraf simpatis dan sistem parasimpatis !

Jawab : ........................................................:...........:.............................. .....:..........................

3. Gambarkan skema lidah dengan bagian -bagian tempat perasanya !

Jawab : ........................................................:...........:...................................:......... .................

4. Sebutkan hormon-hormon yang dihasilkan oleh hypofisis lobus anterior !

Jawab : ........................................................:...........:...................................:......... .................

5. Sebutkan gangguan pada mata dan cara menolongnya !

Jawab : ........................................................:...........:...................................:......... .................

ENDOKRINOLOGI MANUSIA

Nama : Kelenjar tiroid

Letak : dua lobus di leher

Hormon : tirokson (asam amino beryodium)

Fungsi : # mengontrol laju metabolisme fungsi respirasi sel meningkatkan

laju penggunaan oksigen

# pengukuran diagnosa kelainan fungsi kelenjar tiroid dengan pengukuran

konsumsi O2 disgnosa kelainan

Penyakit :

Hipotiroidisme : sebelum dewasa disebut penyakit kretinisme (kerdil)

Penderita tidak dapat mencapai perkembangan fisik dan mental yang normal.

Penyebab belum jelas, lazim di daerah kurang Iodium ditambah faktor lain pencegahan

dini dengan pemberian tiroksin. Bila terlambat dan para hnya, penyembuhan hanya sedikit

diperoleh.

Sesudah dewasa disebut penyakit niksedena.

Gejala : metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk kasar.

Penyakit sembuh dengan pemberian tiroksin adalah gondok : pembengkakan leher karena

pembengkakan kelenjar tiroid.

Contoh : laju kelenjar tiroid diatur oleh TSH yang dilepas oleh lobus anterior kelenjar

pitustan. Peningkatan TSH peningkatan jumlah tiroksin, peningkatan jumlah tiroksin

dalam darah menekan produksi TSH sarana agar jumlah tiroksin dalam d arah menekan

produksi TSH sarana agar jumlah iroksin mantap.

Tetapi bila dalam makanan Iodium tidak cukup bagi tiroid untuk menyintesa tiroksin,

mekanisme kontrol terhenti.

Page 31: LKS Sistem Koordinasi

Kelenjar pitustan tidak dihambat, jumlah TSH dihasilkan lebih banyak, sehingga me rangsang

kerja kelenjar tiroid meski tanpa/sedikit Iodium jadi kelenjar keras dan berakibat gondok.

Kelenjar Paratiroid hormon PTH

Empat struktur kecil, dalam permukaan belakang kelenjar tiroid. Bila kelenjar tiroid dibuang,

untuk pengobatan penyakit gon dok. Kadang menimbulkan gejala kejang otot dan salah urat

yang tidak menyenangkan menurunnya kadar ion penting dalam pembentukan tulang Ca ++,

karena lenyapnya kelenjar paratiroid.