Siano Sis

6
Sianosis Sianosis terjadi akibat darah yang beredar ke seluruh tubuh mengandung darah kotor yang rendah oksigen. Bila kadar oksigen yang beredar teralu rendah (pasien biru sekali), bisa terjadi gangguan otak dengan manifestasi gelisah, menangis merintih, lemas bahkan sampai kejang. “Kondisi ini disebut spell yang harus segara ditangani sebelum berlanjut menjadi kegawatan yang fatal,” sering terlihat cepat lelah, sehingga kemampuan fisiknya di bawah anak normal. www.pd.persi.co.id kelainan jantung sianotik karena terjadi pemompaan darah yang sedikit mengandung oksigen ke seluruh tubuh, sehingga terjadi sianosis (kulit berwarna ungu kebiruan) dan sesak nafas. GEJALA SIANOSIS SENTRAL - Bibir, kuku, mukosa mulut, konjungtiva, ujung hidung bila saturasi O 2 arteri ≤ 85%. (newborn ≤ 90%). - Sianosis sentral tanpa gejala distres pernafasan (takipnea) tanpa disertai pernafasan cuping hidung dan retraksi sela iga serta kadar CO 2 yang rendah (tidak selalu tampak begitu setelah lahir) - Tes hiperoksia positip Pemeriksaan yang harus segera dilakukan : - Hyperoxitest

Transcript of Siano Sis

Page 1: Siano Sis

Sianosis

Sianosis terjadi akibat darah yang beredar ke seluruh tubuh mengandung darah kotor yang rendah oksigen. Bila kadar oksigen yang beredar teralu rendah (pasien biru sekali), bisa terjadi gangguan otak dengan manifestasi gelisah, menangis merintih, lemas bahkan sampai kejang. “Kondisi ini disebut spell yang harus segara ditangani sebelum berlanjut menjadi kegawatan yang fatal,” sering terlihat cepat lelah, sehingga kemampuan fisiknya di bawah anak normal. www.pd.persi.co.idkelainan jantung sianotik karena terjadi pemompaan darah yang sedikit mengandung oksigen ke seluruh tubuh, sehingga terjadi sianosis (kulit berwarna ungu kebiruan) dan sesak nafas.

GEJALA SIANOSIS SENTRAL

-         Bibir, kuku, mukosa mulut, konjungtiva, ujung hidung bila saturasi O2 arteri ≤ 85%. (newborn ≤ 90%).

-         Sianosis sentral tanpa gejala distres pernafasan (takipnea) tanpa  disertai pernafasan cuping hidung dan retraksi sela iga serta kadar CO2 yang rendah (tidak selalu tampak begitu setelah lahir)

-         Tes hiperoksia positip

 

Pemeriksaan yang harus segera dilakukan :

-         Hyperoxitest

-         Pemasangan pulse oxymetri  pada tangan kanan dan kaki (adanya duktus yang masih terbuka mengakibatkan aliran  darah aorta asenden dan desenden berasal dari ventrikel yang tidak sama).

-         PaO2 (arteri radialis kanan/brachialis/temporalis)

-         Hemoglobin dan  gula darah

-         Foto polos dada

-         Elektrokardiografi

-         Ekokardiografi

Page 2: Siano Sis

 

Pemeriksaan yang harus direncanakan :  

-         Pemeriksaan kateterisasi dan angiokardiografi yang dilanjutkan  dengan intervensi non bedah.

-         Pemeriksaan mean corpuscular volume (MCV) dan serum ferritin sangat menggambarkan status besi.

 

TERAPI

-         Penempatan pada lingkungan yang nyaman dan fisiologis (suhu 36,5-37o C dan kelembaban sekitar 50%).

-         Bila curiga  cardiac cyanosis,  kuhsusnya ductal dependent, segera berikan Prostaglandine E1 (Prostin VR Pediatric) 0,05-0,1 ug/kg/men drip sampai KU membaik lalu turunkan step by           step sampai 0,01 ug/kg/men. Bila dosis awal tidak ada respon, naikkan menjadi 0,4 ug/kg/men. Awas apneu-fever-taki/bradi kardia, flushing hipotensi dan cardiac arrest!   

-         Pemberian oksigen 2-4 liter per menit dengan masker atau kateter nasal.

 

Catatan :

1. Pemberian oksigen pada neonatus mengakibatkan vasokonstriksi arteria sistemik dan   asodilatasi arteria pulmonalis, hal ini memperburuk PJB dengan pirau kiri ke kanan. Pemberian oksigen pada neonatus ductus dependent sistemic circulation atau ductus dependent pulmonary  circulation  malah mempercepat penutupan duktus dan memperburuk keadaan. Pada kedua kondisi tersebut lebih baik mempertahankan saturasi oksigen tidak lebih dari 85% dengan  udara kamar (0,21% O2).

-                     Pemberian  cairan dan nutrisi dipertahankan dalam status normovolemik sesuai umur dan berat badan

Page 3: Siano Sis

-                     Masukan oral susu formula/makanan cair dengan porsi kecil tapi sering

-                     Awasi gangguan refleks menghisap dan pengosongan lambung

 

2.  Bedakan dengan Persistent Pulmonary Hypertension of the Newborn (PPHN), berupa gejala sianosis dan respiratory difficulties (takipnu,retraksi,merintih) pada  umur 6-12 jam disertai meconium staining/asfiksia/maternal nonsteroidal anti-inflammatory drugs pada       trimester III. Berikan Tolazolin (Priscoline) bolus 0,5-1 mg/kg pelan, dilanjutkan drip 2-4 mg/kg/jam, ditambah Dopamin 10 ug/kg/men drip untuk meningkatkan curah jantung. Bila ada gagal jantung, berikan pula Dobutamin 5-8 ug/kg/menit drip.

hiperplasia gingiva adalah pertumbuhan berlebih dari gingiva (jaringan gusi) ditandai oleh perusahaan, pembengkakan nonpainful terkait dengan gingiva. Gingiva hiperplasia kadang-kadang disebut sebagai hiperplasia periodontal fibromatous.

hiperplasia gingiva adalah paling umum pada anjing jenis besar dan raksasa. Ada sebuah warisan keluarga yang dilaporkan dalam petinju, Great Dane, collie, Doberman pinscher, dan Dalmatian

Penyebab

# Warisan Familial# Kronis pemberian obat, paling sering diphenylhydantoin, nitrendipine, nifedipin dan siklosporin

Apa yang harus Watch Untuk

# Perlahan memperbesar massa atau massa melihat sepanjang margin gingiva# Pendarahan dari gusi# Mulut ketidaknyamanan dalam kasus-kasus yang parah

Diagnosa

# Baseline tes, yang termasuk jumlah darah lengkap (CBC), profil

Page 4: Siano Sis

biokimia, dan urine, biasanya dalam batas normal.

# Pemeriksaan yang cermat dan pemeriksaan rongga mulut keseluruhan adalah penting dan mungkin diagnostik.

Tekanan vena jugularis atau Jugular venous pressure (JVP) dalam bahasa Inggris, adalah tekanan sistem vena yang diamati secara tidak langsung (indirek). Secara langsung (direk), tekanan sistem vena diukur dengan memasukkan kateter yang dihubungkan dengan sphygmomanometer melalui vena subclavia dextra yang diteruskan hingga ke vena centralis (vena cava superior).

Karena cara tersebut invasif, digunakanlah vena jugularis (externa dexter) sebagai pengganti sphygmomanometer dengan titik nol (zero point) di tengah atrium kanan. Titik ini kira-kira berada pada perpotongan antara garis tegak lurus dari angulus Ludovici ke bidang yang dibentuk kedua linea midaxillaris.

Vena jugularis tidak terlihat pada orang normal dengan posisi tegak. Ia baru terlihat pada posisi berbaring di sepanjang permukaan musculus sternocleidomastoideus.

JVP yang meningkat adalah tanda klasik hipertensi vena (seperti gagal jantung kanan). Peningkatan JVP dapat dilihat sebagai distensi vena jugularis, yaitu JVP tampak hingga setinggi leher; jauh lebih tinggi daripada normal.