Short Case 5 Kelompok

13
RECOGNIZING THE SYMPTOMS OF FRAUD (MENGENALI GEJALA-GEJALA FRAUD) Mengenali Gejala Kecurangan (Fraud) Fraud adalah sebuah kejahatan yang jarang sekali dapat dilihat dengan mata. Tidak seperti penemuan mayat dari korban pembunuhan, tidak dapat dipertanyakan lagi bahwa kejahatan telah terjadi. Mayat bisa disentuh dan dilihat. Demikian juga jika suatu bank telah dirampok, tidak ada pertanyaan atau tidak bahwa kejahatan telah dilakukan. Semua orang di bank, termasuk nasabah dan karyawan menyaksikan perampokan. Pada kebanyakan kasus, seluruh kejadian terekam dalam video dan dapat ditayangkan ulang. Akantetapi dengan fraud, sulit sekali dapat dikatakan bahwa sebuah fraud telah terjadi karena fraud tidak dapat disentuh dan dilihat dengan kasat mata. Hanya gejala, red flag, dan indikator yang dapat dilihat. Gejala Kecurangan (The Symptoms of Fraud) Gaya hidup seseorang mungkin saja berubah, suatu dokumen mungkin saja hilang, buku besar mungkin saja tidak seimbang, perubahan dari hubungan analitis mungkin saja tidak masuk akal, atau seseorang memberikan informasi (tip) bahwa fraud telah terjadi. Akan tetapi, tidak seperti video di kasus perampokan atau mayat di kasus pembunuhan, faktor ini hanya gejala daripada meyakinkan pembuktian dari kecurangan. Untuk mendeteksi kecurangan (fraud ), manajer, auditor, karyawan, dan pemeriksa harus belajar untuk mengenali indikator atau gejalanya (bisa juga disebut reg flags) dan mengejarnya sampai terkumpulnya bukti/fakta yang cukup

Transcript of Short Case 5 Kelompok

Page 1: Short Case 5 Kelompok

RECOGNIZING THE SYMPTOMS OF FRAUD(MENGENALI GEJALA-GEJALA FRAUD)

Mengenali Gejala Kecurangan (Fraud)

Fraud adalah sebuah kejahatan yang jarang sekali dapat dilihat dengan mata. Tidak seperti

penemuan mayat dari korban pembunuhan, tidak dapat dipertanyakan lagi bahwa kejahatan

telah terjadi. Mayat bisa disentuh dan dilihat. Demikian juga jika suatu bank telah dirampok,

tidak ada pertanyaan atau tidak bahwa kejahatan telah dilakukan. Semua orang di bank,

termasuk nasabah dan karyawan menyaksikan perampokan. Pada kebanyakan kasus, seluruh

kejadian terekam dalam video dan dapat ditayangkan ulang. Akantetapi dengan fraud, sulit

sekali dapat dikatakan bahwa sebuah fraud telah terjadi karena fraud tidak dapat disentuh dan

dilihat dengan kasat mata. Hanya gejala, red flag, dan indikator yang dapat dilihat.

Gejala Kecurangan (The Symptoms of Fraud)

Gaya hidup seseorang mungkin saja berubah, suatu dokumen mungkin saja hilang,

buku besar mungkin saja tidak seimbang, perubahan dari hubungan analitis mungkin saja

tidak masuk akal, atau seseorang memberikan informasi (tip) bahwa fraud telah terjadi. Akan

tetapi, tidak seperti video di kasus perampokan atau mayat di kasus pembunuhan, faktor ini

hanya gejala daripada meyakinkan pembuktian dari kecurangan.

Untuk mendeteksi kecurangan (fraud ), manajer, auditor, karyawan, dan pemeriksa

harus belajar untuk mengenali indikator atau gejalanya (bisa juga disebut reg flags) dan

mengejarnya sampai terkumpulnya bukti/fakta yang cukup mengenai kecurangan.

Investigator harus menemukan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan gejala dari akibat fraud

yang sesungguhnya atau hal yang disebabkan oleh faktor lainnya. Sayangnya, di banyak

kasus, banyak sekali gejala fraud yang tidak ketahuan dan walaupun gejala tersebut diketahui

tetapi masih sulit untuk dibuktikan. Gejala fraud dapat dibagi menjadi enam kelompok :

1. Keganjilan (anomali) dalam akuntansi

2. Pengendalian internal yang lemah

3. Keganjilan (anomali) dalam analisis

4. Gaya hidup yang boros (extravagant)

5. Perilaku yang tidak biasa

6. Tips dan keluhan.

Page 2: Short Case 5 Kelompok

1. Keganjilan dari Akuntansi

Umumnya gejala fraud dari keganjilan akuntansi melibatkan :

Penyimpangan dalam dokumen sumber

Penyimpangan dalam dokumen sumber terdiri dari dokumen yang hilang, transaksi

yang sudah lama didalam rekonsiliasi bank, kredit yang berlebihan, nama atau alamat

dari pelanggan, meningkatnya akun pembayaran masa lalu, pembayaran palsu dan lain-

lain.

Penjurnalan yang salah

Masalah-masalah yang muncul dalam penjurnalan antara lain penjurnalan yang tidak

menggunakan dokumen pendukung, tidak dapat menjelaskan penyesuaian dari

penerimaan, pembayaran, pendapatan atau biaya, jurnal yang tidak seimbang/balance,

jurnal dibuat oleh individu yang tidak biasanya membuat jurnal, jurnal dibuat dekat

dengan akhir dari periode akuntansi.

Ketidaksamaan dalam buku besar

Buku besar tidak seimbang/balance, saldo akun utama (kontrol) tidak sama dengan total

dari saldo pelanggan atau vendor secara individu.

2. Pengendalian Internal yang lemah

Pengendalian internal terdiri atas pengendalian lingkungan, sistem akuntansi dan

pengendalian prosedur. Umumnya gejala kecurangan pada pengendalian internal

mencakup :

Tidak adanya pemisahan tugas.

Lemahnya perlindungan fisik.

Tidak adanya pemeriksaan independen.

Tidak adanya otorisasi yang tepat.

Tidak adanya dokumen dan catatan yang tepat.

Menolak pengendalian yang ada.

Sistem akuntansi yang tidak memadai.

Banyak penelitian menemukan bahwa elemen umum di dalam kecurangan adalah

menolak pengendalian internal yang ada.

3. Keganjilan pada analisis

Gejala kecurangan yang ada pada keganjilan analisis merupakan prosedur atau hubungan

dimana kecurangantersebut terlalu luar biasa atau terlalu tidak realistis untuk dapat

dipercayai. Kecurangan ini berhubungan dengan transaksi atau event yang sering terjadi;

yang dilakukan sendiriatau melibatkan orang banyak yang tidak seharusnya berpartisipasi.

Page 3: Short Case 5 Kelompok

Kecurangan ini jugamelibatkan transaksi dan jumlah dimana angka yang diberikan terlalu

besar atau terlalu kecil (sering atau jarang sekali terjadi). Pada dasarnya gejala analisis

mewakili semua hal yang tidak biasanya terjadi (tidak terduga).

4. Gaya hidup yang boros

Kebanyakan orang yang melakukan kecurangan (fraud) adalah orang yang mempunyai

tekanan keuangan. Kadangkala tekanan tersebut menjadi nyata (menjadi sifatrakus/tamak).

Saat pelaku telah memenuhi masalah keuangan mereka, biasanya merekaakan melakukan

pencurian lagi, dan menggunakan dana tersebut untuk meningkatkangaya hidup mereka.

Jarang sekali pelaku menyimpan dana penggelapan tersebut di bank,mereka kebanyakan

menghabiskan semua uang tersebut. Oleh karena pelaku nyamandengan rencana

kecurangan yang mereka lakukan, maka semakin tinggi pula pencuriandan sikap untuk

menghabiskan uang tersebut. Segera setelahnya, mereka mempunyai gayahidup yang jauh

di atas rasionalitas kemampuannya

5. P erilaku Yang Tidak Biasa

Hasil penelitian psikologi menemukan bahwa saat seseorang (terutama kesalahan  fraud 

yang pertama kali dilakukan) melakukan kejahatan, orang tersebut akan

mengalami perasaan takut dan bersalah. Perasaaan ini menimbulkan sensasi yang

tidak menyenangkan atau bisa disebut dengan stres. Individu tersebut kemudian

menampakkan tingkah laku yang berbeda untuk menanggulangi stressnya, hal ini dapat

digambarkan dengan :

Tidak ada signal tingkah laku kecurangan yang khusus, akan tetapi perubahan sikap dan

tingkah laku merupakan suatu indikator seseorang melakukan kecurangan. Seseorang

yang baik bisa saja menjadi jahat dan suka mengintimidasi. Seseorang yang jahat dan suka

mengintimidasi bisa saja menjadi seseorang yang baik.

6 . T ip s dan Ke luhan

Page 4: Short Case 5 Kelompok

Tips dan keluhan termasuk kategori gejala kecurangan daripada fakta kecurangan yang

sebenarnya, hal ini disebabkan karena kebanyakan tips dan keluhan seringkali berubah

menjadi sesuatu yang tidak tepat. Sesuatu yang sulit dalam menilai motivasi seseorang

yang melakukan komplain dan memberikan tips. Contohnya nasabah, mereka komplain

karena mereka merasa diambil keuntungannya. Karyawan memberikan tips karena

termotivasi atas kebencian, masalah pribadi, atau cemburu. Bagaimanapun tips atau

keluhan yang muncul harus diperlakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan sebagai

gejala kecurangan

Seperti pembahasan dibab-bab sebelumnya, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

tindakan fraud digambarkan dalam segitiga fraud. Faktor-faktor ini terdiri dari tekanan,

kesempatan, dan rasionalisasi. Seperti yang kita ingat, unsur-unsur fraud dapat

diilustrasikan seperti pada Gambaar di bawah ini.

Tindakan fraud melibatkan penggelapan kas, persediaan, informasi, atau aset lainnya. Fraud

dapat terjadi secara manual, komputerisasi, atau melalui telepon. Tindakan fraud secara

sembunyi-sembunyi yang dilakukan oleh pelaku dengan tujuan menyembunyikan tindakan

fraud dari orang lain. Penyembunyian meliputi mengubah catatan keuangan kas, kesalahan

penghitungan kas atau persediaan, atau melenyapkan barang bukti. Konversi termasuk

menjual aset yang diambil kemudian menjadikan asset tersebut menjadi bentuk tunai dan

kemudian menghabiskan uang tersebut. Jika asset yang dicuri adalah uang tunai, cara

mengkonversi pelaku fraud dengan menghabiskan uang tunai tersebut. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, hampir semua pelaku menghabiskan aset yang mereka curi. Fraud

dapat dideteksi dalam tiga elemen berikut. Pertama, dalam tindakan fraud, seseorang dapat

menjadi saksi mata ketika pelaku mengambil uang tunai atau aset lainnya. Kedua, dalam

tindakan fraud yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, mengubah

Page 5: Short Case 5 Kelompok

catatan atau kesalahan penghitungan kas atau persediaan dapat diketahui. Ketiga, konversi,

gaya hidup pelaku yang serta merta berubah hampir pasti ketika mereka mengkonversi dana

yang dicuri atau digelapkan digelapkan dapat terlihat dengan jelas.

Short Case 5.1

Question

1. Area bisnis apa yang paling beresiko terjadinya fraud.

2. Identifikasikan gejala fraud yang terjadi pada toko donat.

3. Langkah apa yang dapat diambil untuk mengurangi kesempatan terjadinya fraud.

Answer

1. Pada informasi disebutkan bahwa tidak ada seorang pun pegawai yang mau bekerja shift

malam, sehingga Cal bekerja sendirian pada shift malam. Pada shift malam inilah peluang

terjadinya fraud sangat besar karena sistem pengendalian internal untuk sebuah entitas

tidak bekerja. Sebagai seorang manajer, Cal merangkap sebagai pelayan, sebagai kasir dan

sebagai pemegang uang kas. Perangkapan jabatan inilah yang menyebabkan peluang

terjadinya fraud. Pengendalian internal yang baik mengharuskan pemisahan tugas antara

bagian yang menerima uang, mencatat pembukuan dan menyimpan fisik uang.

2. Gejala fraud yang terjadi :

- Kelemahan pengendalian internal

Pada shift malam tidak ada seorangpun karyawan yang mau bekerja, hanya Cal sendiri

yang bekerja. Cal merangkap tugas disamping sebagai manajer, juga sebagai karyawan,

kasir, dan pemegang uang kas.

- Perubahan perilaku Cal

Baru-baru ini Cal sering berteriak pada orang-orang yang bekerja pada shift siang tanpa

alasan yang signifikan. Cal sekarang juga lebih mudah marah, yang dapat dikarenakan

kenyataan bahwa bisnisi melambat dan dia tidak memiliki interaksi dengan siapapun di

malam hari.

- Perubahan gaya hidup Cal

Suatu hari, Cal datang bekerja dengan mengendarai BMW M3 yang merupakan mobil

impiannya. Cal mengatakan bahwa ayahnya membantu untuk membelikan mobil

tersebut.

3. Langkah yang dapat di ambil untuk mengurangi kesempatan terjadinya fraud

Page 6: Short Case 5 Kelompok

Sebagai pemilik, Kenny Jones dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

- Kenny Jones dapat membuat kebijakan untuk memaksimalkan jumlah karyawan untuk

bekerja sampai shift malam secara bergantian untuk menemani Cal. Minimal 1 orang

sebagai pelayan, 1 orang sebagai kasir, 1 orang sebagai koki.

- Jika memang tidak seorangpun karyawan yang mau, Kenny Jones dapat mengambil

kebijakan, toko donatnya hanya buka sampai sore hari sehingga Cal tidak bekerja

seorang diri di malam hari.

Extension Case 5.2

1. Jelaskan gejala-gejala fraud yang mungkin terjadi diantara pegawai?

Jawaban: Gejala fraud yang terjadi pada perusahaan U.S. Speech Engineering Service

& retrieval antara lain karena:

1. Lemahnya pengawasan internal. Pertama, Penjualan software apabila terdapat

pemesanan tunggal dengan harga pokok penjualan di atas $ 1.000 email pesanan

diteruskan langsung kepada karyawan melalui persetujuan supervisor. Namun

apabila terdapat pemesanan lebih dari satu untuk harga pokok penjualan lebih

dari $ 1.000 maka Daniel Jones memastikan pengiriman email pesanan tanpa

perlu persetujuan supervisor ke karyawan. Seharusnya apabila terdapat pesanan

baik dalam jumlah sedikit maupun dengan jumlah banyak dengan pengendalian

internal yang baik diperlukan adanya persetujuan dari supervisor. Hal ini

dimaksudkan sebagai fungsi check & balance, diharapkan dengan adanya check

& balances diantara karyawan dapat meminimalisir resiko terjadinya fraud.

Kedua, kebijakan perusahaan untuk membebaskan karyawan untuk memesan

dengan jumlah dan nilai yang tidak terbatas untuk pemesanan hardware dan

software. Kebijakan pembatasan pemesanan yang dapat dilakukan oleh karyawan

dapat mengurangi kesempatan karyawan untuk melakukan fraud. Dalam kasus ini

jones memanfaatkan kebijakan perusahaan untuk memesan software dengan

jumlah yang cukup besar dan nilai yang cukup murah. Dapat saja Jones

melakukan penjualan kembali dengan memanipulasi harga beli software tersebut.

2. Analisa gejala kecurangan, Jones melakukan pemesanan sebanyak 1.700 pasang

software dari pasar gelap. Karena kebijakan perusahaan tidak melarang karyawan

untuk membeli sebanyak mungkin software dan hardware. Sikap skeptis

seharusnya dapat dibangun oleh pegawai yang lain, dengan maksud apa Jones

Page 7: Short Case 5 Kelompok

membeli barang dengan harga yang murah? Skeptisme muncul karena adanya

kemungkinan adanya manipulasi penjualan yang dilakukan oleh Jones dan teman-

temannya.

3. Gaya hidup yang mewah, hal ini dapat dibuktikan dengan properti yang dimiliki

oleh Jones, untuk seukuran manajer kelas menengah untuk mendapatkan harta

seperti mobil Ferari, Jaguar, Hummer, Mercedes Benz dan juga motor Harley

serta logam mulia dalam jumlah besar dalam waktu singkat perlu dicurigai

darimana dana untuk memperoleh properti mewah tersebut. Meskipun dalam

kesehariannya menunjukkan Jones sangat bersahabat dan bersosialisasi dengan

lingkungannya.

4. Perilaku yang tidak biasa, semenjak bergabung dengan Rotary Club, Jones

berubah secara sikap dan penampilan sewajarnya dia sebagai seorang progammer.

2. Baru-baru ini, pimpinan perusahaan lebih menekankan pada pengendalian biaya.

Dengan mengurangi keseluruhan belanja teknologi, pihak eksekutif telah

memerintahkan manajer untuk memonitor pengeluaran dan telah memberikan wakil

presiden tanggung jawab yang lebih besar terhadap neraca. Apa dampak positif atau

negatif yang mungkin terjadi pada perusahaan dalam pencegahan fraud di masa

depan?

Jawaban: Ada sisi positif apabila kebijakan baru ini diterapkan, pembelian sejumlah

software dan hardware yang tidak segera dibutuhkan dapat ditekan sehingga

pengeluaran yang tidak perlu dapat dikurangi. Sisi negatif yang terjadi adalah jika

kebijakan ini tidak mengubah pengendalian internal mengenai keleluasan pegawai

untuk membeli barang dalam jumlah dan nilai yang tidak dibatasi serta pengendalian

atas pesanan dari pelanggan dalam jumlah lebih dari satu yang tidak perlu disetujui

oleh supervisor tidak dirubah.

3. Seperti telah dibahas sebelumnya, kejadian fraud ini melibatkan elemen kunci seperti

berikut: tekanan yang dirasakan, adanya kesempatan, dan rasionalisasi. Jelaskan dua

elemen kunci dari tindakan fraud yang dilakukan Jones, yakni-tekanan dan

kesempatan.

Jawaban: Tekanan yang dialami oleh Jones berasal dari perubahan gaya hidup,

pertama, Jones terhitung baru pindah dari Jerman ke Amerika Serikat. Tuntutan hidup

lebih glamour di Amerika Serikat menuntut Jones untuk bertindak melakukan fraud.

Page 8: Short Case 5 Kelompok

Kedua, keputusan Jones untuk bergabung dengan klub tertentu, sehingga berakibat

perubahan gaya hidup yang dituntut untuk hidup lebih mewah. Tidak sembarang

orang dapat bergabung dengan klub Rotary, hanya orang-orang ternama dan memliki

banyak uang yang dapat berkesempatan untuk bergabung dengan klub tersebut. Serta

sebagai penggemar mobil mewah yang menuntut Jones untuk melakukan tindakan

Fraud.

Kesempatan yang dimiliki oleh Jones untuk melakukan fraud memang karena Jones

berada dalam posisi yang cukup strategis sebagai seorang Direktur Operasinal.

Kesempatan lainnya juga terjadi karena lemahnya pengendalian pengawasan internal

yang ada di perusahaan tempatnya bekerja.

4. Dari skenario di atas, apa tindakan yang telah dilakukan oleh untuk mencegah

terjadinya fraud? Dengan cara apa perusahaan bisa meningkatkan pencegahan fraud?

Jawaban: Tindakan perusahaan untuk mencegah fraud sebelum terjadinya terjadinya

tindak kecurangan ini adalah menerapkan pengendalian internal untuk pembelian

untuk harga pokok penjualan lebih dari $ 1.000 per pesanan. Namun, untuk pesanan

dengan harga pokok penjualan lebih dari $ 1.000 per lebih dari satu pesanan tidak

harus mendapatkan persetujuan supervisor. Disinilah letak kelemahan pengendalian

internal yang telah diterapkan selama ini.

Cara-cara yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pencegahan

kecurangan dapat dilakukan, pertama, dengan cara peningkatan pengendalian internal

dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan. Seperti kita ketahui perlakuan untuk

pesanan sama dengan satu dan lebih dari satu adalah berbeda, seharusnya

diperlakukan sama untuk meningkatkan “check & balance” antar order pesanan

dengan penjualan yang direalisasi, sehingga tidak terjadi penjualan yang mudah

dimanipulasi. Juga memberi batasan untuk pegawai dalam melakukan pesanan,

meskipun hal itu untuk tujuan bisnis perusahaan. Kedua, menciptakan nilai-nilai

dalam organisasi juga sangat penting untuk dilakukan, penetapan kode etik,

pemberian “reward & punishment” kepada pegawai, pemberian promosi, pemecatan

apabila terlibat kecurangan, semua hal tersebut dapat dibentuk dalam organisasi

dengan tujuan menciptakan budaya organisasi yang baik dalam perusahaan. Langkah

ketiga dengan memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai bahaya fraud kepada

pegawai, menanamkan nilai-nilai kejujuran kepada pegawai dengan memberikan

pemahaman apa itu fraud, tindakan yang dikategorikan fraud, akibat fraud bagi

Page 9: Short Case 5 Kelompok

perusahaan maupun pelaku, setidaknya setiap pegawai/karyawan mampu menghindari

dan melaporkan apabila terjadi tindak fraud di perusahaan. Langkah leempat adalah

sikap dan contoh dari pimpinan, pimpinan yang baik dapat memberikan contoh dan

tauladan yang baik bagi anak buahnya, apabila perilaku dan tindakan dari pimpinan

buruk sewajarnya tindakan pegawai dan karyawan pun akan ikut buruk juga.