SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA OM SWASTI...
Transcript of SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA OM SWASTI...
SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA OM SWASTI ASTU
OLEH TIM PENYUSUN MATERI
KKN 2019
9/22/2012 1 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESA
20189
Sistem Sosiobudaya komunitas
lokal
Mahasiswa KKN
Kapital : •Intelektual (SDM) •Sosial •Finansial •Kultural
Peran : •Inovator •Inisiator •Denamesator •Akselarator
Tujuan Kesejahteraan Sosial : •Secara etimologis kesejahteraan berasal dari kata “sejahtera”. Sejahtera ini mengandung
pengertian dari bahasa Sansekerta “Catera” yang berarti Payung. Jadi, kesejahteraan yang
terkandung dalam arti “catera” berarti orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan,
kebodohan, ketakutan, dan kekhawatiran sehingga hidupnya tentram, baik lahir maupun batin.
•Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga
negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya (UU NO. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial BAB I, Pasal 1, Ayat 1).
•Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kekuatan pribadi, antarpribadi, atau politik sehingga
individu-individu, keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas dapat mengambil tindakan untuk
memperbaiki situasi-situasi mereka sendiri. •Berikan pancing atau kail bukan ikan.
PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM SOSIAL BUDAYA DAN ETIKA
DAN KEMANFAATANNYA BAGI KULIAH KERJA NYATA/KKN
DI PERGURUAN TINGGI
JIKA KITA BERBICARA TENTANG SISTEM SOSIAL BUDAYA, SISTEM
SOSIOBUDAYA ATAU SOSIOKULTURAL MAKA KITA SEBENARNYA
BERBICARA TENTANG HAKIKAT MANUSIA
1. JASMANI & ROH 2. M.INDIV & SOSIAL 3. M.EKONOMI 4. M.POLITIK 5. M.BIOKULTUR 6. M. SPIRITUAL 7. M.SIMBOLIK
SIAPA MANUSIA ITU
TRANSENDENTALIA IDEALITA
SOSIALITA MATERIALITA
UNIVERSAL
INDONESIA
HINDU
MANUSIA ADALAH MANU (MANAH, PIKIRAN) DAN SA
(MEMILIKI). UNTUK
MENGENDALIKAN KAMA, PERILAKU
DINAMIKA RUANG DAN WAKTU SEHINGGA TERBENTUK SISTEM SOSIAL BUDAYA 9/22/2012 3 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
2. SUBSISTEM BUDAYA
SUPERSTRUKTUR IDEOLOGI/ SISTEM
NILAI BUDAYA
STRUKTUR/ SISTEM SOSIAL
INFRASTRUKTUR/ TEKNOLOGI
a. Ideologi lokal dan nasional (Tri Hita Karana patriarkhi, gender dan Pancasila) b. Nilai dan norma lokal dan nasional (kebiasaan, Sopan Santu/Etika Sosial, adat-istiadat, perundang-undangan) c. Pengetahuan lokal (etnosains) dan ilmu d. Agama
a. NKRI b. DESA DINAS/DESA PAKRAMAN c. KELOMPOK SOSIAL, SEKAA , SUBAK, PARTAI,
ETNIS, KELAS SOSIAL, DLL d. KUREN, PAIBON, DADIA, SOROH, WANGSA e. INDIVIDU (TUBUH, AKAL BUDI, ROH)
a. Tek Lokal b. Tek Modern
GLOBALISASI Penyempitan ruang dan
waktu dg berbagai aliran: Citra, ideologi pasar,konsumerisme, dll, teknologi, uang dan manusia
DALAM KONTEKS BUDAYA LOKAL , NASIONAL , DAN GLOBAL
4 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
PROGRAM
KKN
2. SUBSISTEM BUDAYA
SUPERSTRUKTUR IDEOLOGI/ SISTEM
NILAI BUDAYA
STRUKTUR/ SISTEM SOSIAL
INFRASTRUKTUR/ TEKNOLOGI
NILAI-NILAI, GAGASAN, UNGKAPAN, AJARAN YANG DAPAT MEMEPERKUAT
KARAKTER DAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT/ KHUSUSNYA GENERASI MUDA
a. NKRI b. DESA DINAS/DESA PAKRAMAN c. KELOMPOK SOSIAL, SEKAA , SUBAK, PARTAI,
ETNIS, KELAS SOSIAL, DLL d. KUREN, PAIBON, DADIA, SOROH, WANGSA e. INDIVIDU (TUBUH, AKAL BUDI, ROH)
DALAM KONTEKS BUDAYA LOKAL , NASIONAL , DAN GLOBAL
5 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
PROGRAM
KKN
MASYARAKAT
BERKARAKTER, BERKUALITAS, MANDIRI, KREATIF, BERKEADILAN,
DAMAI DAN SEJAHTERA
TEKNOLOGI EKONOMI EKOLOGI
DEMOGRAFI
Falsafah Tri Hita Karana Sebagai Landasan Undiksha
Unggul
UN
IVERSI
TAS PENDIDIKAN G
ANESH
A
UNDIKSHA
DEPA
RTEMEN PENDIDIKAN NA
SION
AL
Visi Undiksha:
Menjadi Universitas unggul berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045
Rasional……….Apa?
Tantangan Internal
Tantangan Eksternal
Perubahan Pola Pikir
Optimalisasi Kinerja
UNGGUL
Tantangan Internal
1. SDM umur produkti meningkat tajam dan mencapai
puncaknya thn 2020-2035 2. Tenaga Kerja terampil sangat terbatas 3. Kualitas HDI Indonesia di atas 100 dari 138 Negara
9/22/2012 10
KKN SBG PROSES PEMBANGUNAN PEDESAAN
1. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2. KONSTRUKSI SOSIAL 3. KONTROL SOSIAL
Kultur (Trdisi & Modrn)
PEMB. Proses
Perubahan Terencana
Struktur (Trdisi & Modrn)
MODAL KOMUNITAS
M.SDM
M. NATURAL M. EKONOMI
M.SOSIAL M. Kultural
KONSTRUKSI SOSIAL
KONTROL SOSIAL
KEMAJUAN DLM BERBAGAI ASPEK
PERTUMBUHAN EKONOMI BERKEADILAN
BERKESINAMBUNGAN KERUSAKAN SOS &ALAM?
I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
MODAL NATURAL : NYEGARA GUNUNG DG FLORA/FAUNA(PERTANIAN, PERKEBUNAN,
PETERNAKAN,PERIKANAN , PARIWISATA)
MODAL SDM : KEMAMPUAN PERSONAL (PENDDK,PENGETAHUAN, KESEHATAN,KETERAMPILAN )
MODAL SOSIAL : NORMA/NILAI, KELOMPOK MASY/KLG,, DESA,ORG, KLP, SEKA,JARINGAN, GOTONG
ROYONG, SALING PERCARA,DLL.
MODAL EKONOMI :ASSET EKONOMI, FINANSIAL, DAN SUMBER DAYA EKONOMI LAINNYA
MODAKL KULTURAL : ASET BUDAYA ( 3 WUJUD DAN 7 UNSUR/ POTENSI BUDAYA
TEMA: PENGEMBANGAN SDM, SANITASI DAN LINGKUNGAN, EKO KERAKYATAN, TEKNOLOGI TEPAT GUNA,
9/22/2012 11 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
Sumber daya manusia adalah
semua potensi yang berhubungan
dengan data kependudukan yang
dimiliki oleh suatu daerah atau
negara yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pengertian Sumber Daya
Manusia
Menurut Chris Rowley dan Keith Jackson (2012:88) pengembangan sumber daya manusia adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan pekerja, demikian juga dengan kompetensi-kompetensi yang dikembangkan melalui pelatihan dan pengembangan, pembelajaran organisasi, manajemen kepemimpinan, dan manajemen pengetahuan untuk kepentingan peningkatan kinerja. Falsafah dan paradigma pengembangan dan pelatihan perlu dengan segera beradaptasi dengan tantangan tersebut, yakni tantangan jangka panjang dan strategis (Komaruddin Sastradipoera, 2006:137)
Pengertian Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Veithzal Rivai (2004:240) mengemukakan
bahwa ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dan berperan dalam
pelatihan dan pengembangan :
– Cost-effectiveness (efektivitas biaya).
– Materi program yang dibutuhkan.
– Prinsip-prinsip pembelajaran.
– Ketepatan dan kesesuaian fasilitas.
– Kemampuan dan preferensi peserta
pelatihan.
– Kemampuan dan preferensi instruktur
pelatihan.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Menurut Veithzal Rivai (2004:229) tujuan dari
pelatihan dan pengembangan
adalah :
a. Untuk meningkatkan kuantitas output
b. Untuk meningkatkan kualitas output
c. Untuk menurunkan biaya limbah dan
perawatan
d. Untuk menurunkan jumlah dan biaya
terjadinya kecelakaan
e. Untuk menurunkan turnover, ketidakhadiran
kerja serta meningkatkan kepuasan kerja
f. Untuk mencegah timbulnya antipati
karyawan.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Sedangkan menurut Komarrudin (2006:134)
tujuan utama pengembangan sumber daya
manusia itu adalah melaksanakan kegiatan
pendidikan bagi sumber daya manusia yang
bekerja dan akan bekerja pada lingkungan
industri sehingga mereka berkualitas dalam
arti dapat mengembangkan industri tempat
mereka bekerja, mengembangkan diri
mereka masing-masing, dan
mengembangkan lingkungan masyarakat
sekitarnya. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia antara lain termanifestasi
dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dedikasi, loyalitas, disiplin,
sikap, perilaku, kesadaran, aktivitas,
kreativitas, produktivitas, profesi, hubungan
insani, akuntabilitas, semangat korps, dan
karier.
Kegiatan pelatihan dan pengembangan
pada dasarnya dilaksanakan untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku
dari orang-orang yang mengikuti
pelatihan. Perubahan tingkah laku
yang dimaksud di sini adalah dapat
berupa bertambahnya pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan
perubahan sikap dan perilaku.
Menurut Malayu Hasibuan (2000:82) indikator
yang diukur dari metode pengembangan yang
diterapkan antara lain sebagai berikut: a. Prestasi kerja karyawan
b. Kedisiplinan karyawan
c. Absensi Karyawan
d. Tingkat kerusakan produksi,alat,dan mesin-mesin
e. Tingkat kecelakaan karyawan
f. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu
g. Tingkat Kerja Sama
h. Tingkat Upah Intensif Karyawan
i. Prakarsa Karyawan
j. Kepemimpinan dan Keputusan Manajer
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif (Malayu Hasibuan, 2000:80). Sedangkan pelatihan menurut Gary Dessler (2006:280) adalah metode yang digunakan untuk memberikan karyawan baru atau yang ada saat ini dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan.
Metode Pengembangan
Sumber Daya Manusia
MSDM tersebut dilakukan baik di daerah pedesaann maupun daerah perkotaan. Salah satu syarat untuk menjadikan SDM berkualitas adalah mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan untuk memperoleh keterampilan dan keahlian.
Keberadaan SDM di
Pedesaan
Rumusan definisi Desa secara lengkap terdapat dalam UU No.22/1999 adalah sebagai berikut: “Desa atau yang disebut dengan nama lain sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa sebagaimana yang dimaksud dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945. Landasan pemikiran dalam pengaturan Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat” (UU Otonomi Daerah, 1999:47).
Menurut Peter Sange (1994), dalam bukunya yang terkenal “The Fifth Discipline“, diungkapkan bahwa agar organisasi mampu menyikapi perubahan diperlukan adanyan revitalisasi dan merubah pola pikir dari anggota atau organisasi untuk menguasai 5 disiplin yang di persyaratkan, yaitu:
a. Personal mastery
b. System of thinking
c. Mental model
d. Building shared version
e. Team learning
Pemberdayaan haruslah dipandang sebagai suatu cara yang amat praktis dan produktif untuk mendapatkan yang terbaik dari SDM itu sendiri dan pengikut yang selalu siap dan komitmen atas keinginannya sendiri, sehingga ia tidak merasa diikat oleh organisasi birokratis. Penyaluran SDM perlu diarahkan kepada kualitas tenaga kerja global.
Pengembangan SDM di
Pedesaan
Dalam hal ini diperlukan seperangkat keahlian yang perlu dikembangkan secara berkesinambungan yaitu menyangkut peningkatan keterampilan yang harus di tumbuh kembangkan melalui pengelaman yang diperoleh dari lingkungan diri sendiri dan atau pengelaman orang lain sebagai berikut:
a. fleksibilitas dalam berpikir
b. keberanian mengambil resiko
c. kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
d. seni kepemimpinan
Kata kunci dalam usaha memanfaatkan potensi SDM yang unggul terletak pada kemampuan untuk mengorganisir kekuatan dalam “kerja tim“ dan pelaksanaan dari pelatihan yang berkelanjutan di pedesaan. Membangun kerja tim di pedesaan, bukan sekedar untuk mengelompokkan orang – orang berada dalam satu tim, melainkan adanya kesiapan diri dari setiap anggota tim atas potensi yang dapat diberikannya untuk menjalankan peran dalam tim sebagai peran driver, planner, enable, exec, dan controller.
Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan aparat desa. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan.
Program Pelatihan Dan
Pengembangan Aparat Desa
Terdapat beberapa keuntungan dengan dilakukannya pelatihan dan pengembangan bagi aparat desa yang pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi organisasi diantaranya :
a. Mendorong pencapaian pengembangan diri aparat desa b. Memberikan kesempatan bagi aparat desa untuk
berkembang dan memiliki pandangan tentang masa depan kariernya
c. Membantu aparat desa dalam menangani konflik dan ketegangan
d. Meningkatkan kepuasan kerja dan prestasi kerja e. Menjadi jalan untuk perbaikan keterampilan dalam
bersosialisasi dan berkomunikasi f. Membantu menghilangkan ketakutan dalam mencoba
hal-hal baru dalam pekerjaan g. Menggerakkan aparat desa untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi
Beberapa tujuan dari pengembangan aparat desa diantaranya :
a. Meningkatkan produktivitas kerja
b. Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin
c. Mengurangi tingkat kecelakaan aparat desa
d. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan untuk konsumen perusahaan dan atau organisasi
e. Menjaga moral aparat desa yang baik
f. Meningkatkan karier aparat desa
g. Meningkatkan kecakapan manajerial aparat desa
Beberapa tujuan dari pengembangan aparat desa diantaranya :
a. Meningkatkan produktivitas kerja
b. Meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin
c. Mengurangi tingkat kecelakaan aparat desa
d. Meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari karyawan untuk konsumen perusahaan dan atau organisasi
e. Menjaga moral aparat desa yang baik
f. Meningkatkan karier aparat desa
g. Meningkatkan kecakapan manajerial aparat desa
9/22/2012 30
• PEMBANGUNAN MASY PEDESAAN
PEMERINTAH
PEMB Struktur & Kultur Dlm bid poleksosbud
PERUBAHAN DAN PENGUATAN
INTELEKTUAL/MHS/ LSM
PENGUSAHA
MASYARAKAT DESA
Struktur & Kultur Dlm bid poleksosbud
I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
PENDIDIKAN
PENELITIAN
PENGABDIAN
UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas: Pendidikan berbasis masyarakat adalah
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi
masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.
PT mengembangkan religiusitas, kecakapan, keterampilan, kepekaan dan kecintaan mahasiswa
terhadap pemuliaan kehidupan umat manusia.
Tri Dharma Perguruan Tinggi
Pentingnya Softskill dalam kesuksesan mahasiswa PENGABDIAN
Peran nyata PT dalam upaya solusi pengangguran, kemiskinan, rendahnya akses pendidikan, kesehatan dan lingkungan
Mahasiswa sebagai ujung tombak proses transfer
pengetahuan & teknologi
PERAN DAN KEPENTINGAN PT
9/22/2012 31 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
KUR-
SUS2
9/22/2012 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
POS PEMBERDAYAAN MASY DESA ADALAH FORUM
SILATURAHMI ANTAR ANGGOTA DAN PENGURUS UNTUK
MEMPERLANCAR PEMBERDAYAAN DAN PEMBANGUNAN
DESA BERBASIS SOSIOKULTURAL
MASY
DESA
POS-YANDU
POS
KESE-
HATAN
PRAKTEK
UKM
PAUD
KEBUN
BERGI-
ZI
KOPE-
RASI
PRAKTEK -
WIRA-
USAHA
SD,
SMP,
SMA
PENGURUS
POSYANDU
POKJA IPKK, GURU,
DLL UNTUK
PENDIDIKAN
PENGURUS
KELOMPOK
EKONOMI PENGURUS
PENGURUS
KELOMPOK TANI
TER-
NAK,
DLL
POKJA I PKK DLL
PERGU-
RUAN
TINGGI
KKN PEMDA
BERSAMA
DINAS DAN
ORGANI-
SASI
MASYA-
RAKAT
LINGKUNG
AN
32
INSTRUKSI PRESIDEN RI NO 3 TAHUN 2010
PRO RAKYAT : PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS
KELUARGA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN USAHA MIKRO
DAN KECIL
PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN :
PEMBANGUNAN PRO RAKYAT; KEADILAN UNTUK SEMUA
DAN PENCAPAIAN TUJUAN MILENIUM
9/22/2012 33 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
PEMBANGUNAN
BERKEADILAN
memerlukan partisipasi rakyat yang luas dengan tanggung jawab, berkeadilan dan berkelanjutan
9/22/2012 34 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
mahasiswa dan SKPD membuat peta
keluarga miskin di seluruh Banjar
atau dukuh untuk diberdayakan
melalui pelatihan dan jaminan
pekerjaan
KELUARGA MUDA dijadikan sasaran
utama
Pengentasan Kemiskinan
Pos Pemberdayaan Masy Desa sebagai forum pelatihan
dan pemberdayaan keluarga menjadi entrepreneur di
Banjar dan dukuh 9/22/2012 35 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
mahasiswa dan SKPD membangun
kebersamaan dan melakukan upaya
pemberdayaan ekonomi mikro/kecil
secara mandiri dengan dukungan
bank
KELUARGA MISKIN DAN KAYA
dipersatukan dalam usaha bersama
Usaha Ekonomi
Pos Pemberdayaan Masy Desa membentuk
kelompok-kelompok kecil untuk usaha bersama
secara mandiri 9/22/2012 36 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
BUDAYA SEKOLAH
PAUD
ANAK PEREMPUAN
KURSUS PAKET A, B DAN C
SELENGGARAKAN
KURSUS KETRAMPILAN
SKPD DAN MAHASISWA MENJADI PELAKSANA GERAKAN INDONESIA PINTAR DENGAN MENDORONG ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DI DESA UNTUK
BERSEKOLAH
PENDI-
DIKAN
RUMAH PINTAR
9/22/2012 37 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
MEMBENTUK KELOMPOK
PRAMUKA BERBASIS DESA,
MEMPERSIAPAN REMAJA
PEREMPUAN UNTUK
MENGAMBIL KURSUS DAN
BEKERJA
SKPD DAN MAHASISWA MENDORONG ADANYA KESEMPATAN BAGI REMAJA PEREMPUAN UNTUK BEKERJA DAN BERSANDING DENGAN ANAK LELAKI SEBAGAI
BAGIAN DARI INDONESIA PINTAR DAN INDONESIA KREATIF
KESETARAAN
9/22/2012 38 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
HIV/AIDS
MAHASISWA MERANGSANG
KEGIATAN ALTERNATIF
SEPERTI OLAH RAGA, SENI
DAN REKREASI UNTUK
BERBAGAI KELOMPOK UMUR
SEHINGGA TIDAK TERGODA
OLEH MASALAH SOSIAL
/PERILAKU MENYIMPANG
SEMATA
SKPD DAN MAHASISWA MENGEMBANGKAN KEGIATAN PEDULI TERHADAP SESAMA SERTA PENGEMBANGAN SUKARELAWAN UNTUK BENCANA SEBAGAI
BAGIAN DARI INDONESIA PEDULI (BENCANA)
OLAH-
RAGA
9/22/2012 39 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
LINGKUNGAN EFEKTIF
PELATIHAN
PEMBUATAN
KEBUN
BERGIZI
SKPD DAN MAHASISWA MEMBERI BIMBINGAN MENGUBAH
HALAMAN RUMAH MENJADI KEBUN BERGIZI DENGAN TANAMAN,
UNGGAS DAN TERNAK UNTUK MENAMBAH GIZI SESUAI
PROGRAM INDONESIA HIJAU DAN PANGAN LESTARI
9/22/2012 40 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
USAHA GANDA
MAHASISWA
MENGEMBANGKAN
USAHA KOPERASI
ATAS HASIL
KEBUN BERGIZI
KALAU SETIAP HALAMAN RUMAH BERTANAM
KEMUNGKINAN PRODUKSINYA MELEBIHI KEBUTUHAN,
SKPD DAN MAHASISWA MEMBERI BIMBINGAN USAHA
KOMERSIAL YANG MENGUNTUNGKAN
9/22/2012 41 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
42
www.litbang.deptan.go.id
PENGEMBANGAN KEBUN BERGIZI DENGAN
MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI
(M-KRPL)
9/22/2012 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
Permasalahan
Realisasi
konsumsi
masyarakat
masih di bawah
anjuran
pemenuhan gizi
(PPH 75,7)
Perhatian
terhadap
pemanfaatan
lahan
pekarangan
relatif masih
terbatas
lanjutan
9/22/2012 43 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
Pernyataan Presiden
Konferensi Dewan Ketahanan Pangan, Jakarta, 24 Mei 2010: “Kita mulai gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal”
Gerakan Nasional Pencanangan Anomali Iklim, Sidoarjo, 14 Januari 2011 “ Ketahanan pangan keluarga juga dapat ditingkatkan melalui rumah pekarangan pangan”
Gerakan Nasional KRPL (Pacitan, 13 Januari 2012)
lanjutan
9/22/2012 44 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
Rancang ulang pemanfaatan pekarangan:
MKRPL
Pemanfaatan pekarangan yang
ramah lingkungan dalam suatu
kawasan, untuk: Pemenuhan
kebutuhan pangan & gizi keluarga,
peningkatan pendapatan keluarga,
meningkatkan kesejahteraan
melalui partisipasi masyarakat
lanjutan
Kawasan Rumah
Pangan Lestari
(KRPL)
9/22/2012 45 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA
HASIL KKN
Pembekalan Pelaksanaan
KKN Hasil
Mahasiswa
Lembaga
Pemda
Masyarakat
9/22/2012 46 I W MUDANA- LPM UNDIKSHA