Makalah OM Endokrin
-
Upload
denny-heriawan -
Category
Documents
-
view
56 -
download
0
description
Transcript of Makalah OM Endokrin
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
1/16
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas rahmat dan
hidayah serta izin-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah Oral Medicine mengenai
Sistemdan Kelainan pada Kelenjar Endokrin.
Penyusunan makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanyakerjasama dalam kelompok kami serta bimbingan dari dosen Oral Medicine.Kami menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak dalam perbaikan makalah ini. Walaupun
demikian, kami berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca umumnya, sehingga dapat melengkapi khasanah ilmu pengetahuan yang senantiasa
berkembang dengan cepat.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
2/16
DAFTAR ISIKata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan1.1 Latar belakang
1.2 Perumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematika penulisan
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian hormon dan sistem endokrin
2.2 Fungsi sistem endokrin
2.3 Aktivitasnya kelenjar buntu atau kelenjar endokrin
2.4 Macam-macam kelenjar endokrin yang berkaitan dengan mulut
2.4.1 Hipotalamus2.4.2 Kelenjar pituiri atau hipofisis
2.4.3 Kelenjar pineal
2.4.4 Kelenjar tiroid
2.4.5 Kelenjar anak ginjal (adrenal)
2.4.6 Kelenjar Pankreas
2.4.7 Kelenjar Kelamin
Bab III
Isi
3.1. Penyakit Mulut Akibat Gangguan Hormon
Penutup
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Daftar Pustaka
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
3/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSistem endokrin merupakan salah satu materi pembelajaran biologi yang sangat penting dalam
kehidupan makhluk hidup. Hormon-hormon ini mengendalikan atau memacu pertumbuhan,reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.hormon di angkut oleh darah.
Hormon dalam tubuh ada yang bekerja sepanjang hidup dan ada yang bekerja pada waktu
tertentu. Hormon yang mengatur metabolisme aktif selama manusia itu hidup.
Namun,hormon pertumbuhan hilang setelah manusia berumur 20-25 tahun. Melalui
darah,homon-hormon itu kemudian secara umum mempengaruhi jaringan-jaringan, berbagai
organ maupun sistem organ lain. Beberapa hormon juga hanya memiliki pengaruh lokal
ditempat yang menghasilkannya. Dalam hubungan dengan susunan saraf, hormon sampai
batas tertentu berfungsi menjaga keseimbangan regulasi dan bekerjanya berbagai bagian
dalam tubuh. Hormon-hormon saling mempengaruhi daya kerja masing-masing. Sebagian
hormon mempengaruhi secara langsung, sebagian lagi melalui mekanisme pembalikan
hipotalamus dan hipofisis.
1.2 Perumusan MasalahAdapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud sistem endokrin?2. Apa fungsi dari sistem endokrin?
3. Apa penyakit mulut yang berkaitan dengan sistem endokrin?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
Memberikan pengetahuan mengenai sistem endokrin. Mengetahui kerja hormon dalam tubuh. Mengetahui berbagai penyakit mulut yang diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan
hormon.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
4/16
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormon dan Sistem EndokrinHormon berasal dari bahasa yunani yaitu hormaeinyang berarti menggiatkan atau
memacu. Hormon adalah getah yang di hasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung di edarkan
oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering di sebutsebagai kelenjar buntu atau kelenjar endokrin.
Sistem endokrinadalah sistem kontrolkelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkanhormon yang tersirkulasi di tubuh melalui alirandarah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah
ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkankelenjar eksokrin sepertikelenjar ludah,
kelenjar keringat,dan kelenjar-kelenjar lain dalamsaluran gastroinstestin.
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
Beberapa fungsi sistem endokrin, yaitu :1. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
2. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang pertumbuhan jaringan
4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus
5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
6. Memacu pertumbuhan reproduksi dan tingkah laku.
2.3 Aktivitas Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin
Berdasarkan aktivitasnya kelenjar buntu di bedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai
berikut:
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam
metabolisme.
b. Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin.
c. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan dan
hormon timus.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organ_%28anatomi%29http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelenjar_eksokrin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_ludahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_keringathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_gastroinstestin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_gastroinstestin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_keringathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_ludahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelenjar_eksokrin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organ_%28anatomi%29http://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar -
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
5/16
2.4 Macam macam kelenjar endokrin
2.4.1 Hipotalamus
Hipotalamus terletak di otak depan dan berfungsi penting dalam pengaturan
homeostatis.hipotalamus menyekresikan hormon-hormon yang mengatur aktivitas dari
kelenjar hipofisis (pituitari). hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan sekresidari sel-sel neurosekretori.
Hormon dan Fungsi hormon dari hipotalamus
No Hormon yang Dihasilkan Fungsi
1. Hormon penggiat kortikotropin atau Corticotrophic Releasing
Factor ( CRF )
Merangsang lobus anterior hipofisis agar
mensekresi Ardrenocorticotrophic
Hormone ( ACTH )
2. Hormon penggiat hormon tumbuh atau Growth Hormone Factor (
GRF )
Merangsang pengeluaran hormon
tumbuh Somatotrophic Hormone ( STH )3 Hormon penggiat tirotrofik Thyrotrophic Releasing Faktor ( TRT
)
Merangsang lobus anterior hipofisis
mensekresi thyroiding stimulating
hormone (TSH)
4 Hormon penggiat hormon FSH atau follice stimulating hormon
releasing factor (FRF)
Merangsang lobus anterior mensekresi
FSH (follice stimulating hormone)
5 Hormon penggiat hormon LH atau LRF (Luteinizing Hormon
Releasing Factor)
Merangsang lobus anterior mensekresi
LH (Luteinizing Hormone)
2.4.2 Kelenjar pituiri atau hipofisis
Terletak di dasar otak besar. Meskipun ukuran kelenjar ini sangat kecil namun memegang
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
6/16
peranan yang sangat penting dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini sering disebut
Master of Glands atau Kelenjar raja karena sekresinya digunakan untuk mengontrol
kegiatan kelenjar endokrin lainnya. Artinya, Kelenjar endokrin lain baru mensekresi hormon
setelah mendapatkan kiriman hormon dari kelenjar hipofisis.
Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga lobus yaitu :
a. Lobus anterior ( depan )Hipofisis bagian anterior disebut adenohipofisis. Hormon dan fungsinya yang dihasilkan
hipofisis anterior :
Hormon yang dihasilkan Fungsi
Hipofisis anterior:
Somatotrophic Hormone
(STH) atau hormon
pertumbuhan
Mengendalikan pertumbuhan tubuh.
kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa
dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan.
Thyrotrophic Hormone
(TH) atau hormon
perangsang tiroid
Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan
hormon tiroksin.
Adrenocorticotrophic
Hormone (ACTH)
Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan
hormon glukokortikoid.
Follicle Stimulating
Hormone (FSH) berarti
hormon perangsang
pembentuk folikel
Wanita : mengatur perkembangan ovarium, berpengaruh
terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk gamet)
Pria : mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis
Luteinizing Hormone (LH) Wanita : mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk
korpus luteum (badan kuning, pada pembentukan ovum) darifolikel pada ovarium
Pria : mengatur sekresi dari hormon testosteron dan aldosteron
pada testis
Hormon Prolaktin (PRL) Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara
korpus luteum, dan mengatur produksi hormon progesteron
yang dikeluarkan korpus luteum
Hipofisis bagian tengah:
Melanocyte Stimulating
Hormone (MSH)
Mensintesis melanin (pigmen warna)
Hipofisis Posterior :
Antidiuretic Hormone
(ADH)
Mencegah pengeluaran urine terlalu banyak, menimbulkan
kontraksi otot usus, kandung kemih, kantong empedu,
menyempitkan pembuluh darah.
Oksitosin Mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada
saat melahirkan, membantu transpor sperma, memperngaruhi
pengeluaran hipofisis anterior.
b. Intermediet ( Tengah )Hipofisis bagian tengah hanya aktif di masa bayi dan menghasilkan hormon melanocyte
stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin. Melanin adalah
pigmen kulit yang memberi warna hitam pada kulit. Jadi, jika hormon ini tidak diproduksi,kulit akan kekurangan pigmen.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
7/16
c. Posterior ( belakang )
Hipofisis bagian posterior disebut neurohipofisis. Lobus posterior dari kelenjar hipofisis
mengahsilkan dua jenis hormon, yaitu hormon antidiuretik (ADH) dan hormon oksitosin.
Produksi hormon secara berlebihan di sebut hiperfungsi atau hipersekresi. Pada masa
pertumbuhan (remaja) akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa gigantisme. Bilakelainan ini terjadi setelah masa pertumbuhan akan mengakibatkan akromegali yaitu
pertumbuhan hanya terjadi pada ujung-ujung tulang pipa misalnya ujung tulang jari dan dagu.
Produksi hormon yang kurang dari normal disebut hipofungsi,mengakibatkan pertumbuhan
terhambat atau terjadi manusia kerdil.
2.4.3 Kelenjar Pineal (Epifise)
Terletak pada otak tengah.Kelenjar ini menghasilkan hormon melatonin. Kelenjar pineal di
duga membantu mengatur proses fisiologi siang dan malam sehingga mempengaruhi pola
tidur, selera makan dan suhu tubuh. Kelenjar ini memiliki ukuran sebesar kacang ercis.
2.4.4 Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher sebelah kanan kiri trakea. Kelenjar ini menghasilkan hormon
tiroksin, triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas. Kelenjar gondok
banyak mengandung pembuluh darah.
2.4.5 Kelenjar Anak gondok ( Paratiroid )
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat sepasang kelenjar kecil, yaitu kelenjar anak gondok atau
parotid.Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid, yang berfungsi untuk mengatur
pertukaran zat kapur dan posfor dalam darah.
Kekurangan hormon ini mengakibatkan tetanus dengan gejala kejang pada tangan dan kaki,
gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.Apabila kelenjar ini berkerja terlalu berlebihan
mengakibatkan kalsium dan fosfor dalam tulang di keluarkan dan dimasukan kembali
kedalam serum darah.Akibatnya tulang penderita mudah sekali patah dan di dalam urine
banyak mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat menimbulkan batu ginjal dan
kegagalan ginjal.
2.4.6 Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal.Kelenjar ini terdiri atas 2 bagian, yaitu sebelah luarberwarna kekuningan yang di sebut korteks dan sebelah dalam di sebut medula.
Hormon hormon pada kelenjar adrenal
Nama
Kelenjar
Hormon Fungsi Hormon
Adrenal (
medula )
Adrenalin ( Epinefrin ) Mempercepat kerja jantung, menaikan tekanan
darah, mempercepat perubahan glikogen menjadi
glukosa pada hati, menaikan gula darah, dan
mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
Noradrenalin
(Norepinefrin)
Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Biasanya adrenalin dan noradrenalin berkerja
antagonis.
Adrenal ( Glukokortikoid Menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak,
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
8/16
Korteks ) (Kortisol,kortikosteron) meningkatkan metabolisme protein dan lemak serta
mengurangi kekebalan.
Mineral Kortikoid
(Aldosteron)
Regulasi Na+ dan K +, meningkatkan metabolisme
hidrat arang, menahan Na+dan Cl-dalam tubuh
dan regulasi air.
Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada kelenjar adrenal
adalah sindrom cushing dan penyakit addison. Sindrom cushing merupakan penyakit yang di
akibatkan karena kelebihan glukokortikoid. Gejalagejala dari kelainan ini antara lain, otot
otot mengecil, osteoforosis, luka sulit sembuh dan gangguan mental. Sedangkan penyakit
addison adalah suatu penyakit akibat kekurangan sekresi hormon glukokortikoid .Menyakit ini
memiliki gejala, yaitu tekanan darah rendah dan nafsu makan hilang.Penyakit ini dapat
menyebabkan kematian pada penderita.
2.4.7 Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang di kenal sebagai Pulau langerhans.Pulau ini
berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Hormon insulin ini di hasilkan dari sel Beta yang mempunyai fungsi untuk mengubah gula
darah menjadi glikogen pada hati dan otot lurik.
Kekurangan hormon ini akan mengakibatkan gula darah tidak dapat di ubah menjadi glikogen.
Sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit diabetes melitus.Sedangkan hormon glukagon di
hasilkan dari sel alfa yang berfungsi menaikan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi
glukosa.
2.4.8 Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari yang terletak di kanan kiri uterus.Selain menghasilkan
ovum, ovarium juga menghasilkan hormon.Ada 2 macam hormon yang di hasilkan yaitu
estrogen dan progesteron.
Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Pembentukan estrogen di rangsang olehFSH.Fungsi hormon ini adalah merangsang pertumbuhan ciriciri kelamin sekunder
pada wanita dan perilaku seksual.
Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukan progesteron di rangsangoleh LH. Berfungsi mengatur pertumbuhan ariari (placenta), menghambat produksi
FSH oleh hipofisis, bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu,mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari diding rahim.
b. Testis
Testis adalah organ reproduksi lakilaki, Testis terletak pada skrotum.berfungsi sebagai
penghasil spermatozoa dan hormon testosteron. Testosteron ini di rangsang oleh LH. Sekresi
hormon testosteron bertambah pada massa pubertas. Hormon ini berpengaruh terhadap
perkembangan ciriciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.
2.4.9 Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak usia di bawah 18 tahun. Kelenjar timus
terletak di dekat tulang dada dan berwarna kemerah-merahan.Kelenjar timus terdiri atas dua
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
9/16
lobus.
Pada bayi yang baru lahir, kelenjar ini sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih
sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja mencapai 30-40 gram, kemudian berkerut
lagi.Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin yang berfungsi merangsang perkembangan
dari limfosit T. Limfosit T berperan dalam kekebalan tubuh.
BAB III
ISI
3.1. Gangguan Kelenjar Endokrin pada Mulut
3.1.1 Diabetes Mellitus
Penyakit mulut karna Diabetes Militus
Kelainan yang terjadi pada jaringan
periodontal
Penelitian mengenai hubungan diabetes
mellitus dengan adanya kelainan pada
jaringan periodontal sudah sering dilakukan,
tetapi belum didapatkan kesatuan pendapat
mengenai hubungan tersebut.
Penderita diabetes mellitus tidak terkontrol
dijumpai adanya keradangan gingival muai
dari gingivitis marginalis sampai
periodontitis supuratif akut, gigi goyang ,
rasa sakit pada perkusi gigi, resorpsi tulang alveolar yang cepat dan abses gingivalmultiple. Sedang pada penderita diabetes terkontrol didapatkan bahwa gejala gejala
tersebut menurun keparahannya dan bahkan ada kalanya hilang sama sekali. Penderita
diabetes terkontrol menunjukkan resorpsi tulang alveolyanglebih lambat dibandingkan
penderita diabetes yang tidak terkontrol. Resorbsi tersebut ada hubungannya dengan
lamanya seseorang menderita diabetes. Penderita diabetes dijmpai peningkatan
keparahan penyakit periodontal . Penyakit tersebut juga dipengaruhi oleh adanya
peningkatan iritasi lkal pada gingival . Pada penderita diabetes dijumpai adanya
peningkatan prevalensi dan keparahan penyakit periodontal . Keradangan gingival yang
sangat parah , poket periodontal yang dalam dan abses periodontal sering terjadi pada
penderita diabetes mellitus.
Selain itu juga gingiva tampak merah tua, turun , dan agak nyeri bila ditekan bahkankadang terdapat nanah pada marginal gingivaldan interdental papil karena adanya
infeksi rekuren. Supurasi gingiva ini dapat ditemukan secara palpasi yang dilaksanakan
dengan halus dan pelan. Akibat gingiva turun , maka gigi penderita diabetes mellitus
tampak menonjol keluar dari soket.Menurunnya resistensi gingiva pada oral diabetik ini
antara lain disebabkan oleh karena perubahan komposisi kolagen pada jaringan ikat
gingiva . Pada jaringan periodontal, periodontium merupakan tempat manifestasi oral
dibetik yang paling penting dan prevalensinya nomor dua sesudah karies . Sejak
sebelum tahun 1920 dilaporkan bahwa hampir semua penderita Diabetes mellitus yang
tidak terkontrol disertai radang periodontioum yang berat dengan gingivitis dan
resorbsi prosesus alveolaris yang disertai dengan adanya pus. Prevalensi penyakitperiodontal pada diabetes mellitus selain lebih tinggi , juga lebih berat dan berjalan lebih
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
10/16
cepat dibandingkan dengan penderita non diabetes. Penyakit periodontal biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri yang progresif dan kronik. Terutama pada penderita
diabetes mellitus dengan kebersihan mulut yang jelek, bakteri gram negatif dan aerobik
akan membentuk plak, apabila plak ini tidak segera dihilangkan akan terus menyebar ke
jaringan periodontal dan prosesus alveolaris. Apabila keadaan ini tidak dirawat
terjadilah periodontitis diabetik yang manifestasinya klininiknya dapat berupa mobilitas, migrasi dan lepasnya gigi disertai dengan keroposnya tulang alveolaris.
Sehubungan dengan adanya periodontopati diabetika terjadi peningkatan prevalensi
destruksi , mobilitas gigi dan lepasnya gigi ataupun kalkulus. Kalkulus subgingiva
merupakan salah satu faktor yang dapat merusak jaringan periodontium . Mobilitasgigi
pada diabetes mellitus tidak selalu merupakan indikasi untuk ekstraksi gigi.
3.1.8.1 Mekanisme terjadinya penyakit periodontal pada penderita diabetes
mellitus
Setelah etiologi penyakit periodontal pada penderita dengan penyakit diabetes mellitus
dievaluasi, ternyata penyakit diabetes mellitus berpengaruh aktif terhadap kerusakanjaringan . Oleh karena itu perlu diketahui sifat penyakit diabetes tersebut terhadap
struktur periodontal dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah berbagai
perubahan yang merugikan . Pada penderita diabetes mellitus dengan kelainan
periodontal swelau diikuti dengan factor iritasi lokal . Disebutkan bahwa diabetes
mellitus merupakan factor predisposisi yang dapat mempercepat kerusakan jaringan
periodontal yang dimulai oleh agen microbial , perubahan vaskuler pada penderita
diabetes dapat mengenai pembuluh darah besar dan kecil. Perbahan pada pembuluh
darah kecil dapat dijumpai pada arteriol, kapiler dan venula pada bermacam macam
organ serta jaringan. Akibat adanya angiopati pada penderita diabetes mellitus , pada
jaringan periodontal akan mengalami kekurangan suplai darah dan terjadi kekurangan
oksigen , akibatnya akan terjadi kerusakan jaringanperiodontal. Selanjutnya akibatkekeurangan oksigen pertumbuhanbakteri anaerob akan meningkat. Dengan adanya
infeksi bakteri anaerob pada diabetes mellitus akan menyebabkan pertahanan dan
perfusi jaringan menurun dan mengakibatkan hipoksia jaringan sehingga bakteri
anaerob yang terdapat pada plak subgingiva menjadi berkembang dan lebih pathogen
serta menimbulkan infeksi pada jaringan periodontal. Pada neuropati diabetes mellitus
yang mengenai syaraf otonom yang menginervasi kelenjar saliva , akan mengakibatkan
produksi saliva berkurang dan terjadi xerostomia. Menurunnya kepadatan tulang
seringkali mempunyai kaitan dengan diabetes mellitus. Sehubungan dengan kejadian ini,
perlu diketahui bahwa insulin dan regulasi diabetes mellitus mempunyai pengaruh pada
metabolisme tulang, antara lain insulin meningkatkan uptake asam amino dan sintesiskolagen oleh sel tulang , yang penting untuk formasi tulang oleh osteoblast. Regulasi
jelek diabetes mellitus menyebabkan hipokalsemia yang akan menimbulkan
peningkatan hormon paratiroid ( resorbsi tulang akan meningkat ) . Regulasi jelek
diabetes mellitus juga mengganggu metabolisme vitamin D3 dengan kemungkinan
menurunnya absorbsi kalsium di usus. Selain itu juga akan merangsang makrofag untuk
sintesis beberapa sitokin yang akan meningkatkanresorbsi tulang. Semua pengaruh
diabetes mellitus pada tulang inilah yang menyebabkan adanya hubungan antara
diabetes mellitus dengan penurunan kepadatan tulang
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
11/16
3.1.3 Gingivitis pada masa kehamilan
Ada berbagai opini mengenail kehamilan gingivitis dan itu adalah etiologi. Hal tersebut
umumnya diterima, namun selama masa kehamilan perubahan hormonal terjadi yang akanmembuat ginggiva biasanya rawan terhadap perubahan inflamasi. Seperti di dalam
phenytoid-induced gingival hyperplasia. Tidak di ragukan lagi bahwa kebersihan mulut yang
ketat akan sangat mengurangi atau menghilangkan gejalanya. Karakterisitikya berubah,
biasanya terjadi di papilla individual, dalam kasus ini relative ringan.
3.1.3 Pubertas Gingivitis
Situasinya mirip dengan gingivitis kehamilan yang mungkin dapat terjadi padaa masa
pubertas, khususnya pada wanita. Perubahan keseimbangan hormonal menyebabkan
peningkatan kerentanan gingival terhadap iritasi dan hyperplastic gingivitis. Seperti dalam
gingivitis kehamilan, hal itu di anggap bahwa kebersihan mulut yang ketat akan
menghilangkan gejalanya.
Pertumbuhan pada maxilla dalam acromegali ditunjukan dengan membandingkan letak dari
gigi secara alami terhadap partial denture yang di buat dua tahun sebelumnya. Menarik
bahwa tanda pertama yang berhubungan dengan acromegali yang muncul pada pasien ini
adalah gangguan pada sendi temporomandibular, kemungikinan karna pertumbuhan ulang
tulang.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
12/16
3.1.4 Hypoadrenocorticalism (Addisons disease)
Pada pasien ini, autoimun telah terjadi penghancuran korteks adrenal dan terkait dengan
penyakit kandidiasis yang kronis ( mukokutan ) tidak seperti pada pasien di gambar 15,16
yang memiliki kandidiasis mukokutan yang etiologinya berbeda seperti perubahan mukosa
oral, kandidiasis atropi yang ada pada selaput membrane. Kuku jari juga ikut terpengaruh
tetapi kebanyakan dalam kasus penyakit Addison ini perubahan lisan akibat pigmentasi
mukosa.
3.1.5 Hyperadrenocorticalism (cushings syndrome)
Pada pasien ini terdapat oral candidiasis luas, baik pseudomembran dan atrofi (lihat gambar).
Faktor etilogi primer dari kasus ini adalah sebuah tumor adrenal yang menyebabkan produksi
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
13/16
berlebihan dari kortiko steroid alami. Seperti pada kasus penanganan terapi dengan dosis
kortiko steroid yang besar. Respon imun kepadatan lidah dapat di tekan.
3.1.6 Pigmentasi melanotic-penyakit Addison
Pada melanotic hypoadrenalismbintik2 mungkin saja muncul pada permukaan kulit dan pada
bagian mana saja dari mukosa mulut. Pada pasien ini pigmentasinya terbatas. Contoh dari
pigmentasi dari mukosa mulut yang berasal dari non endokrin dapat di tunjukan pada
perbandingan gambar 177 dan 178
3.1.7 Melanotic pigmentation- racial
Distribusi pigmentasi dari melanotik pada rongga mulut sangat beraneka ragam. Pada pasien
ini sifat pigmentasi tidak merata, bersamaan dengan iritasi yang dialami oleh perokoksedikitnya pada kelenjar palatal kecil, yang menghasilkan efek yang aneh.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
14/16
3.1.8Acromegali
Akromegali adalah kelebihan hormon
pertumbuhan akibat pembesaran jaringan
yang disekresikan berlebihan oleh kelenjar
hipofisis yang terletak diotak, hormon ini
sebenarnya yang membuat tulang dan otot
yang kuat dan membantu dalam perkembangan organ dan jaringan. Pada penderita
akromegali gangguan ini ditandai dengan adanya pertumbuhan lebih tulang dan sendi,
pembengkakan bibir, wajah, dan lidah, selanjutnya dapat mempengaruhi organ - organ
internal , seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Ada hormon yang dapat mengurangi dan menghentikan kelebihan sekresi yaitu
SOMATOSTATIN, kelebihan hormon pertumbuhan dapat merangsang hati untuk
mensekresikan insulin seperti faktor pertumbuhan yang disebut IGF-1 yang demikian
membantu dalam pengembangan tulang dan jaringan.
Gejala penderita : ukuran tulang dan wajah besar dan ukuran tidak normal pada kaki
dan tangan, selanjutnya orang tersebut akan memiliki rahang yang besar dan gigi yangberjarak, lalu orang tersebut akan sering merasa lelah dan otot terasa lemah .
Pengobatan yang dilakukan dengan cara terapi obat atau terapi radiasi.
3.1.9 AmiloidosisAmiloidosis adalah suatu penyakit dimana amiloid(suatu protein yang tidak biasa, yang
dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam tubuh), terkumpul dalam berbagai jaringan.
Terdapat beberapa bentuk amiloidosis:
1. Amiloidosis primer.Penyebabnya tidak diketahui. Penyakit ini dihubungkan dengan kelainansel plasma.
2. Amiloidosis sekunder.Amiloidosis terjadi sekunder terhadap penyakit lain seperti tuberkulosis, artritis
rematoid, demamMediterranian familialatau ileitis granulomatosa.
3. Amiloidosis herediter.Mengenai saraf dan organ tertentu. Terjadi pada orang-orang dari Portugal, Swedia,
Jepang dan banyak negara lainnya.
Pada Amiloidosis primer, amiloid terkumpul di jantung, paru-paru, kulit, lidah, kelenjar
tiroid, usus, hati, ginjal dan pembuluh darah.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
15/16
Penumpukan ini bisa menyebabkan:
- gagal jantung
- denyut jantung yang tidak teratur
- kesulitan bernafas
- penebalan lidah
- hipoaktivitas kelenjar tiroid- berkurangnya kemampuan menyerap makanan
- gagal hati
- gagal ginjal
- mudah memar atau perdarahan abnormal lainnya karena efeknya terhadap proses
pembekuan darah.
Pengobatan: Amiloidosis tidak selalu membutuhkan pengobatan. Bila penyebabnya
adalah penyakit lain, pengobatan terhadap penyakit tersebut biasanya akan
memperlambat atau bahkan menghilangkan amiloidosis. Amiloidosis yang disebabkan
oleh mieloma multipelmemiliki prognosis yang buruk; penderita dengan kedua penyakit
ini akan meninggal dalam 1-2 tahun.
-
5/25/2018 Makalah OM Endokrin
16/16
BAB III
PENUTUP
3.1 KesimpulanHormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin. Dalam tubh
manusia terdapat 9 kelenjar endokrin yang utama yaitu, hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid,
paratiroid, adrenal, pankreas, kelenjar kelamin dan kelenjar timus. Hormon sangat pentingbagi tubuh makhluk hidup karena hormonhormon inilah yang memacu pertumbuhan
reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup. Perubahan hormone dapat
menyebabkan kelainan pada mulut dan harus di tangani oleh para ahli dokter gigi.
3.2 SaranKami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembelajaran kami
kedepannya.