Satuan Acara Penyuluhan By NIA

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Hari/Tanggal : Waktu : 08.00 – Selesai Sasaran : Rumah Sakit Ibu danAanak Penyuluhan : Mahasiswa I. TIU (Tujuan Instruksional Umum) Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat memahami pengertian, manifestasi klinis, tanda - tanda, diagnosis, klarifikasi, faktor – faktor, penanganan Bayi BBLR serta mampu memahami tentang kondisi bayi BBLR. II. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) Setelah diberikan penyuluhan tentang bayi berat badan lahir rendah sasaran diharapkan mampu : Menjelaskan kembali pengertian bayi BBLR tanpa melihan lieflet Menjelaskan kembali tentang penyebab bayi BBLR Mengetahui tanda – tanda dan faktor bayi BBLR III. MATERI Pengertian bayi BBLR Manifestasi klinis bayi BBLR Tanda – tanda bayi BBLR Diagnosis bayi BBLR

description

TUGAS

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan By NIA

SATUAN ACARA PENYULUHANTopik

: Bayi Berat Badan Lahir Rendah

Hari/Tanggal

:

Waktu

: 08.00 Selesai

Sasaran

: Rumah Sakit Ibu danAanak

Penyuluhan

: Mahasiswa

I. TIU (Tujuan Instruksional Umum)Setelah kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat memahami pengertian, manifestasi klinis, tanda - tanda, diagnosis, klarifikasi, faktor faktor, penanganan Bayi BBLR serta mampu memahami tentang kondisi bayi BBLR.

II. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)Setelah diberikan penyuluhan tentang bayi berat badan lahir rendah sasaran diharapkan mampu :

Menjelaskan kembali pengertian bayi BBLR tanpa melihan lieflet

Menjelaskan kembali tentang penyebab bayi BBLR

Mengetahui tanda tanda dan faktor bayi BBLR

III. MATERI

Pengertian bayi BBLR

Manifestasi klinis bayi BBLR

Tanda tanda bayi BBLR

Diagnosis bayi BBLR

Klasifikasi bayi BBLR

Faktor faktor bayi BBLR

IV. PROSES PENYULUHANNOTAHAP KEGIATANWAKTUKEGIATAN

PENYULUHANPESERTA

1Pembukaan5 Menit1. Mengucapkan salam.2. Memperke

Menyampaikan salam dan perkenalan.

Membuat kontrak waktu dan topik.

Menjelaskan TIU dan TIK

4. Menjelaskan tujuan.1. Menjawab salam.2. Memperhatikan3.Memperhatikan dan mendengarkan.4. Memperhatikan.

2Pengembangan15 MenitMenjelaskan materi tentang bayi BBLRMemperhatikan dan mendengarkan

3Penutupan.40 Menit Memberi peluang pertanyaan.

Menjawab pertanyaan.

Evaluasi atau menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan.

Salam penutup. Mengajukan pertanyaan.

Mendengarkan jawaban.

Menjawab pertanyaan.

Menjawab salam.

V. PESERETAJumlah: 74 Orang.

VI. METODE

Ceramah

Tanya jawab

Demonstrasi

VII. MEDIA

Leaflet

Audio Visual

Alat peraga

VIII. EVALUASIA. KongnitifSasaran diharapkan mampu mengulas kembali materi yang sudah disampaikan tentang :

Pengertian bayi BBLR

Manifestasi Klinis bayi BBLR

Tanda - tanda bayi BBLR

Diagnosis bayi BBLR

Klasifikasi bayi BBLR

Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi BBLR

B. AFEKTIF

Sasaran dapat mengerti tentang arti dan tanda tanda dan faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya bayi BBLR

Sasaran dapat mengerti tentang bayi BBLR

C. PSIKOMOTORSasaran mengetahui bayi dengan berat badan lahir rendah

BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAHA. PENGERTIAN

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (Sarwono, Prawironardjo, 2006).Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Bayi yang berada dibawah persentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan.

Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature dengan bayi berat lahir rendah (BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat kurang dari 2.500 gram pada waktu lahir bayi premature (Mochtar, Rustam, 1998). Dan pada tahun 1970, kongres european perinatal medicine II yang diadakan di london juga diusulkan definisi untuk mendapatkan keseragaman tentang maturitas bayi lahir, yaitu sebagai berikut:

Bayi kurang bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)

Bayi cukup bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu (259-293)

Bayi lebih bulan adalah, bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

B. MANIFESTASI KLINIS BBLR

Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut:

Berat kurang dari 2500 gram

Panjang kurang dari 45 cm

Lingkar dada kurang dari 30 cm

Lingkar kepala kurang dari 33 cm

Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

Kepala lebih besar

Kulit tipis, transparan, rambut lagugo banyak, lemak kurang

Otot hipotonik lemah

Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea

Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi lurus

Kepala tidak mampu tegak

Pernapasan 40 50 kali / menit

Nadi 100 140 kali / menit

BBLR menunjukkan belum sempurnanya fungsi organ tubuh dengan keadaannya lemah, yaitu sebagai berikut ;

a) Tanda- tanda bayi kurang bulan (KB) :

Kulit tipis dan mengkilap

Tulang rawan telinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan sempurna

Lanugo masih banyak ditemukan terutama pada punggung

Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik

Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora

Pada bayi laki laki, skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum turun

Rajah telapak tangan kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk

Kadang disertai dengan pernafasan yang tidak teratur

Aktivitas dan tangisannya lemah

Refleks menghisap dan menelan tidak efektif atau lemah

b) Tanda- tanda bayi kecil untuk masa kehamilan (KMK) :

Umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan, tetapi beratnya kurang dari 2500 gram

Gerakannya cukup aktif, tangis cukup kuat

Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis

Bila kurang bulan, jaringan payudara kecil, puting kecil. Bila cukup bulan, payudara dan puting sesuai masa kehamilan

C. TANDA TANDA BBLR

Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.

Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.

Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.

Rambut lunugo masih banyak.

Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.

Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya.

Tumit mengkilap, telapak kaki halus.

Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam skrutom, pigmentasi dan rugue pada skorutom kurang (pada bayi laki-laki).

Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.

Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.

Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang.

Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit bila ada.

D. DIAGNOSIS BBLR

Dalam mendiagnosa bayi dengan BBLR maka hal hal yang harus diperlihatkan adalah :

Penghitungan HPHT

Penilaian secara klinis ; BB, PB, lingkar dada, dan lingkar kepala

E. KLASIFIKASI BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1) Menurut harapan hidupnya;

Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 2500 gram

Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir 100- 1500 gram

Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir kurang dari 100 gram

2) Menurut masa gestasinya;

Prematuritas murni, yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan (NBK-KMK).

Dismaturitas, yaitu bayi dengan berat badan kurang, dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine (NKB-SMK)

F. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR

Menurut Depkes (1993) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR, yaitu:

1. Faktor lbu

Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.

Umur ibu

Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun.

Keadaan sosial ekonomi

Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik (khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.

Sebab lain

Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.

2. Faktor janin

Kehamilan ganda.

Hidramnion.

Ketuban pecah dini.

Cacat bawaan, kelainan kromosom.

Infeksi (misal : rubella, sifilis, toksoplasmosis).

Insufensi plasenta.

Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan darah A, B, dan O)

Kelaina kromosom

3. Faktor lingkungan

Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi.

Terpapar zat-zat beracun.

4. Faktor plasenta

Plasentitis vilus

Luas permukaan berkurang

Plasenta yang lepas

Infrak

Hidramnion

Sindrom parabiotik

Tumor (korioangioma, mola hidatidosa)

G. PENATALAKSANAAN

Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :

Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.

Mencegah infeksi dengan ketat. BBLR sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.

Pengawasan nutrisi/ASI. Refleks menelan BBLR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.

Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih, pertahankan suhu tetap hangat.

Kepala bayi ditutup topi, beri oksigen bila perlu.

Tali pusat dalam keadaan bersih.

Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI.

Bila tidak mungkin infuse dekstrose 10% + bicabornas natricus 1,5% = 4 : 1, hari 1 = 60 cc/kg/hari (kolaborasi dengan dokter) dan berikan antibiotik.

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsi Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Sarwono, Prawironardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP.

Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from :http://www.digilib.litbang.depkes.go.id . Last Update : 2003 [diakses tanggal 2 Desember 2007].

Erlina (2008). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). http://www.eMedicine.com. Tanggal 30-12-2008 jam 10.00 Wib