Ex sum nia

23
EXECUTIVE SUMMARY Pengelolaan bongkar muat batu bara saat ini dilakukan sendiri oleh unit pembangkit. Kegiatan bongkar muat pada unit pembangkit memunculkan suatu ide untuk membentuk/mendirikan anak perusahaan baru dengan core bisnis mengelola proses bongkar muat batu bara. Diharapkan dengan mendirikan anak perusahaan baru, kegiatan bongkar muat batu bara dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Rencana pendirian perusahaan bongkar muat juga didasari atas adanya usaha sejenis seperti PT. Gresik Jasatama di Gresik, dan perusahaan bongkar muat yang lain seperti di Pelabuhan Semarang, di Cirebon maupun di Jakarta. Selain itu, pembangunan perusahaan ini didukung oleh rencana penambahan unit pembangkit baru yang akan beroperasi antara lain Unit Pembangkit Indramayu, Unit Pembangkit Rembang, Unit Pembangkit Cilacap, dan Unit Pembangkit Pacitan. Pembangunan pembangkit-pembangkit baru tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan batu bara yang diperkirakan sebesar 16,580,416 MTon. Peningkatan jumlah kebutuhan batu bara secara langsung meningkatkan aktivitas bongkar muat batu bara. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kelayakan untuk pendirian anak perusahaan bongkar muat batu bara. Studi kelayakan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pendirian anak perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa bongkar muat batu bara. Analisis dilakukan berdasarkan pada beberapa alternatif sistem, yaitu : (1) full investment, (2) semi investment, dan (3) full labor supply. Analisis untuk masing-masing alternatif dilakukan dengan meninjau kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar, aspek sumber daya manusia, aspek teknik, aspek keuangan dan aspek legal. Penilaian kelayakan aspek keuangan dilakukan dengan melihat Net Present Value (NPV), Internal Rate of

Transcript of Ex sum nia

Page 1: Ex sum nia

EXECUTIVE SUMMARY

Pengelolaan bongkar muat batu bara saat ini dilakukan sendiri oleh unit pembangkit. Kegiatan bongkar muat pada unit pembangkit memunculkan suatu ide untuk membentuk/mendirikan anak perusahaan baru dengan core bisnis mengelola proses bongkar muat batu bara. Diharapkan dengan mendirikan anak perusahaan baru, kegiatan bongkar muat batu bara dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Rencana pendirian perusahaan bongkar muat juga didasari atas adanya usaha sejenis seperti PT. Gresik Jasatama di Gresik, dan perusahaan bongkar muat yang lain seperti di Pelabuhan Semarang, di Cirebon maupun di Jakarta. Selain itu, pembangunan perusahaan ini didukung oleh rencana penambahan unit pembangkit baru yang akan beroperasi antara lain Unit Pembangkit Indramayu, Unit Pembangkit Rembang, Unit Pembangkit Cilacap, dan Unit Pembangkit Pacitan. Pembangunan pembangkit-pembangkit baru tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan batu bara yang diperkirakan sebesar 16,580,416 MTon. Peningkatan jumlah kebutuhan batu bara secara langsung meningkatkan aktivitas bongkar muat batu bara. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kelayakan untuk pendirian anak perusahaan bongkar muat batu bara.

Studi kelayakan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pendirian anak perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa bongkar muat batu bara. Analisis dilakukan berdasarkan pada beberapa alternatif sistem, yaitu : (1) full investment, (2) semi investment, dan (3) full labor supply. Analisis untuk masing-masing alternatif dilakukan dengan meninjau kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar, aspek sumber daya manusia, aspek teknik, aspek keuangan dan aspek legal. Penilaian kelayakan aspek keuangan dilakukan dengan melihat Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Untuk menganalisis kemungkinan terjadinya hal-hal di luar yang diproyeksikan dilakukan analisis sensitivitas setiap alternatif. ASPEK PASAR1. Proyeksi Produksi Listrik

Berdasarkan pada produksi Paiton 1 & 2 yang memiliki kapasitas 800 MW, produksi listrik tahun 2005-2009 rata-ratanya sebesar 5.575.418 MWh per tahun atau sebesar 79,56% dari kapasitas terpasang, maka diproyeksikan produksi listrik dengan pembangkit baru sebagai berikut :

Page 2: Ex sum nia

Tabel 1. Kapasitas Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru

No. Pembangkit (PLTU)Kapasitas (MW) Kapasitas

Produksi per tahun (MWh)Unit Total

1 Pacitan 2 x 315 630 5.518.800

2 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 1 x 615 615 5.387.400

3 Indramayu 3 x 330 990 8.672.400

4 Rembang 1 x 350 350 3.066.000

5 Paiton 1 & 2 2 x 400 800 7.008.000

6 Cilacap 2 x 300 600 5.256.000

Total 34.908.600

Tabel 1 menunjukkan total kapasitas produksi terpasang pada keenam pembangkit sebesar 34.908.600 MWh. Unit Pembangkit yang memiliki kapasitas paling besar yaitu Unit Pembangkit Indramayu dengan produksi listrik maksimal sebesar 8.672.400 MWh per tahun. Sedangkan Unit Pembangkit yang kapasitasnya paling kecil yaitu Unit Pembangkit Rembang dengan produksi listrik maksimal sebesar 3.066.000 MWh per tahun. Jika rata-rata prosentase produksi normal dari kapasitas terpasang sebesar 79,56%, diproyeksikan produksi listrik sebagai berikut :

Tabel 2. Proyeksi Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru

No. Pembangkit (PLTU)Kapasitas Produksi

(MWh)

Rata-rata % produksi

Produksi per tahun (MWh)

1 Paiton 1 & 2 7,008,000 79.56% 5,575,4182 Pacitan 5,518,800 79.56% 4,390,6423 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 5,387,400 79.56% 4,286,1034 Indramayu 8,672,400 79.56% 6,899,5805 Rembang 3,066,000 79.56% 6,899,5806 Cilacap 5,256,000 79.56% 4,181,564

Total 34,908,600 32,232,886

2. Proyeksi Pemakaian Batu Bara Pemakaian batu bara untuk setiap produksi listrik (SFC) selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Perkiraan Pemakaian Batu Bara per MW

Page 3: Ex sum nia

TahunProduksi Tenaga

Listrik (MWh)Pemakaian Batu

Bara (MTon)Pemakaian Batu Bara per

MW (MTon)

2005 4.918.649 2.506.026 0,512006 5.323.635 2.752.759 0,522007 6.095.275 3.040.419 0,502008 5.736.766 2.986.258 0,522009 5.802.766 3.052.438 0,53

Rata-rata Aktual 0,51

Tabel di atas menunjukkan rata-rata pemakaian batu bara per MW listrik yang diproduksi selama 5 tahun terakhir adalah 0,51 MTon per MW. Sedangkan, kebutuhan atau pemakaian batu bara untuk Unit Pembangkit baru dengan menggunakan standar pemakaian rata-rata batu bara selama 5 tahun (0,51 MTon) adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Perkiraan Kebutuhan Batu Bara Menggunakan Standar Pemakaian Rata-rata di Unit Pembangkit Baru

No. Pembangkit (PLTU)Produksi per tahun (MWh)

Kebutuhan Batu Bara per tahun

(MTon)

1 Paiton 1 & 2 5,575,418 2,867,9642 Pacitan 4,390,642 2,258,5223 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 4,286,103 2,204,7474 Indramayu 6,899,580 3,549,1055 Rembang 6,899,580 3,549,1056 Cilacap 4,181,564 2,150,973

  Total   16,580,416

Total kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit sebesar 16,580,416 MTon.

3. Strategi Harga Berdasarkan Harga Pesaing/Jasa LainPerbedaan tarif jasa bongkar muat di berbagai pelabuhan adalahsebagai berikut :

Tabel 5. Perbedaan Tarif dan Kenaikan Jasa Bongkar Muat

TarifPelabuhan

Tanjung Priok (Rp per MTon)

Pelabuhan Cirebon

(Rp per MTon)

Pelabuhan Ciwandan

(Rp per MTon)

Pelabuhan Gresik

(Rp per MTon)

Tarif Lama 34.000 25.000 16.962 17.743Kenaikan 24,56% 24,56% 24,56% 24,56%Tarif Baru 42.350 31.140 21.128 22.101

Tarif bongkar muat paling tinggi berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sebesar Rp 34.000,- per MTon. Sedangkan tarif yang paling rendah berlaku di Pelabuhan Ciwandan sebesar Rp 16.962,- per MTon. Harga tersebut berlaku sampai dengan tahun 2009. Di awal tahun 2010, tarif untuk jasa bongkar muat di Pelabuhan Gresik mengalami kenaikan sebesar 24,56%. Kenaikan jasa bongkar

Page 4: Ex sum nia

muat di pelabuhan Gresik sebesar 24,56% dapat digunakan sebagai asumsi untuk kenaikan di pelabuhan yang lain. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap harga pesaing/jasa lain yang sejenis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa harga jasa bongkar muat dapat ditentukan pada kisaran antara Rp 21.000 – Rp 42.350 per MTon batu bara.

4. Strategi Harga Berdasarkan Biaya Produksi dan Margin LabaHarga jasa bongkar muat akan dibedakan menjadi dua, yaitu harga bongkar muat batu bara dan harga handling di stock pile. Ada tiga alternatif untuk menentukan harga/tarif jasa bongkat muat, antara lain :1. Full Investment

Berdasarkan biaya investasi pada peralatan dan mesin sebesar Rp. 483.230.287.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 21.000,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp. 4000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.

2. Semi InvestmentBerdasarkan biaya investasi pada excavator, dozer dan dump truck sebesar Rp. 13.300.000.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 3.000,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp. 1.000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.

3. Labor Supply Tanpa memperhitungkan nilai investasi peralatan dan mesin, kemudian menentukan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 1.600,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp. 500,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.

Kesimpulan Aspek PasarBerdasarkan proyeksi produksi listrik dan pemakaian batu bara, dapat dihitung total kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit baru sebesar 16,580,416 MTon. Berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan harga pesaing/jasa lain yang sejenis dapat disimpulkan bahwa kisaran harga yang wajar bagi perusahan bongkar muat batu bara yaitu antara Rp 21.000 – Rp 42.350 per MTon batu bara. Sedangkan berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan biaya produksi dan margin laba, harga/tarif bongkar muat dibedakan menjadi dua, yaitu harga bongkar muat saja dan harga handling batu bara di stock pile. Harga bongkar muat dengan menggunakan 3 alternatif investasi adalah sebagai berikut :

1. Full Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 21.000,- per MTon dan tarif handling di stock pile sebesar Rp. 4.000,- per MTon.

Page 5: Ex sum nia

2. Semi Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 3.000,- per MTon dan tarif handling di stock pile sebesar Rp. 1.000,- per MTon.

3. Labor Supply, tarif bongkar muat sebesar Rp 1.600,- per MTon dan tarif handling di stock pile sebesar Rp. 500,- per MTon.

Page 6: Ex sum nia

ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA1. Struktur Organisasi

Gambar 3 Struktur Organisasi

DIREKTUR

BAGIAN SDM DAN UMUM

KACABPAITON

SEKSIPERALATAN DAN PEMELIHARAAN

SEKSIBONGKAR

MUAT

KACABREMBANG

SEKSIPERALATAN DAN PEMELIHARAAN

SEKSIBONGKAR

MUAT

KACABINDRAMAYU

SEKSIPERALATAN DAN PEMELIHARAAN

SEKSIBONGKAR

MUAT

SEKSIPERALATAN DAN PEMELIHARAAN

SEKSIBONGKAR

MUAT

KACABPACITAN

SEKSIPERALATAN DAN PEMELIHARAAN

SEKSIBONGKAR

MUAT

KACABCILACAP

SEKSIKEAMANAN

SEKSIKEAMANAN

SEKSIKEAMANAN

SEKSIKEAMANAN

SEKSIKEAMANAN

Sekretaris Sekretaris

Sekretaris

SEKSI PENGADAAN

DAN LOGISTIK SEKSI

SDM

SEKSI UMUM

SEKSI AKUTANSI

DAN KEUANGAN

DEWAN KOMISARIS

BAGIAN PENGADAAN

DAN LOGISTIK

BAGIAN AKUNTANSI

DAN KEUANGAN

MANAGER TEKNIK DAN OPERASIONAL

MANAGER KEUANGAN DAN UMUM

Page 7: Ex sum nia

2. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Rincian Gaji Karyawan

Tabel 6. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Gaji KaryawanJ umlah G aji /bulan Makan & T rans port J umlah / bulan G aji /tahun T HR T otal

(orang ) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000)1 K omis aris 1 10.800 3.000 13.800 165.600 13.800 179.4002 Direktur 1 27.000 3.000 30.000 360.000 30.000 390.0003 Manager K euangan dan Umum 1 17.000 3.000 20.000 240.000 20.000 260.0004 Manager Teknik dan O peras ional 1 17.000 3.000 20.000 240.000 20.000 260.0005 S ekretaris 3 2.000 600 2.600 93.600 7.800 101.4006 K acab P aiton 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.5007 K acab R embang 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.5008 K acab Indramayu 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.5009 K acab C ilacap 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500

10 K acab P aiton J atim B aru 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.50011 K abag K euangan dan Akuntans i 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.50012 K abag P engadaan dan L ogis tik 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.50013 K abag S DM dan Umum 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.50014 K as i P eralatan dan P emeliharaan 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.50015 K as i B ongkar Muat 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.50016 K as i K eamanan 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.50017 K as i S DM 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.70018 K as i Umum 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.70019 K as i P engadaan dan L ogis tik 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.70020 K as i K euangan dan Akuntans i 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.70021 S taf B ag K euangan 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.80022 S taf B ag Akuntans i 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.80023 S taf S DM 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.80024 S taf Umum 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.80025 S taf P engadaan dan L ogis tik 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.80026 O perator S U 40 2.000 600 2.600 1.248.000 104.000 1.352.00027 O perator Doozer 40 2.000 600 2.600 1.248.000 104.000 1.352.00028 S opir 10 1.500 500 2.000 240.000 20.000 260.000

T otal 128 5.338.800 444.900 5.783.700P ers onel C abang P ac itan

J umlah G aji /bulan Makan & T rans port J umlah / bulan G aji /tahun T HR T otal

(orang ) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000)

1 K acab P acitan 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.5002 K as i P eralatan dan P emeliharaan 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.7003 K as i B ongkar Muat 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.7004 K as i K eamanan 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.7005 O perator S U 8 2.000 900 2.900 278.400 23.200 301.6006 O perator Doozer 8 2.000 900 2.900 278.400 23.200 301.6007 S opir 2 1.500 500 2.000 48.000 4.000 52.000

T otal 22 823.200 68.600 891.800

ItemNo

No Item

Berdasarkan tabel diatas total dari seluruh kebutuhan tenaga kerja sebanyak 128 orang, setelah tahun 2013 dimana UP Pacitan sudah mulai beroperasi maka perkiraan jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 150 orang, tenaga kerja tersebut berkedudukan di kantor pusat dan 6 lokasi unit pembangkit baru.

Besarnya gaji yang diterima karyawan setiap bulannya terdiri dari gaji pokok, uang makan dan transportasi. Dalam 1 (satu) tahun semua karyawan selain memperoleh gaji juga akan mendapatkan THR. Dimana besarnya THR adalah sama dengan 1 (satu) kali gaji.

3. Perkiraan Biaya Rekrutmen dan TrainingBiaya rekrutmen untuk posisi Direktur, Manajer, Kabag, dan Kacab dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000,- per orang. Level Kasi dan Staff memerlukan biaya rekrutmen sebesar Rp. 3.000.000,-, sedangkan untuk Operator dan Sopir memerlukan biaya rekrutmen Rp. 1.000.000,- per orang. Sehingga besar biaya

Page 8: Ex sum nia

rekrutmen seluruh karyawan perusahaan bongkar muat adalah Rp. 232.000.000,- (belum termasuk biaya rekrutmen cabang Pacitan yang baru akan beroperasi tahun 2013).

Besarnya biaya training tergantung dari posisi jabatan. Level Direktur, Manajer, Kacab dan Kabag biaya untuk training sebesar Rp.7.000.000,- per orang, untuk level Kasi dan Staff biayanya Rp. 5.000.000,- per orang. Besarnya biaya training seorang operator adalah Rp. 3.000.000,-. Begitu pula besarnya biaya training untuk Sopir besarnya sama Rp. 3.000.000,-. Jadi total seluruh biaya training untuk 128 karyawannya adalah Rp. 488.000.000,- (belum termasuk biaya untuk cabang Pacitan yang akan beroperasi tahun 2013).

ASPEK TEKNIS1. Lokasi Bongkar Muat

Lokasi bongkar muat berada pada masing-masing unit pembangkit baru, antara lain PLTU Paiton 1 & 2, PLTU Paiton Jatim Baru, PLTU Rembang, PLTU Indramayu, PLTU Cilacap dan PLTU Pacitan.

2. Alternatif Lokasi Kantor Pusat PerusahaanAspek-aspek yang dipertimbangkan untuk menentukan lokasi kantor pusat perusahaan bongkar muat adalah sebagai berikut :a. Jarak Antara Masing-masing Alternatif Lokasib. Biaya Koordinasic. Ketersediaan Infrastruktur Transportasid. Biaya-biaya Pembangunan Kantor PusatPenentuan lokasi kantor pusat dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Selain empat faktor yang dijelaskan sebelumnya, juga digunakan pertimbangan terhadap kemudahan koordinasi baik dengan induk perusahaan maupun berbagai instansi terkait, serta kemudahan memperoleh sarana penunjang bisnis. Berdasarkan hasil AHP direkomendasikan untuk memilih Surabaya sebagai lokasi kantor pusat.

3. Proses Produksi Bongkar MuatDi bawah ini adalah alur proses bisnis bongkar muat batu bara :

Page 9: Ex sum nia

Gambar 4. Gambar Alur Proses Bongkar Muat Batu Bara

4. Kebutuhan Investasi Peralatan dan MesinKebutuhan mesin dan peralatan tersebut antara lain sebagai berikut :

Tabel 7. Nilai Investasi Mesin dan Peralatan

Peralatan Capital Cost

Radio Komunikasi Pelabuhan Tranciver 7.053.000 Sistem Telekomunikasi radio antar paiton 29.847.000 Ship unloader 90.560.893.000 lift ship unloader unit I 483.880.000 Magnetic separartor & accessories (set) 12.162.449.000 Pulleys with bearing & acc (set) 43.728.083.000 Rollers and accessories (set) 17.456.076.000 Conveyor MV motors (set) E 5.532.313.000 landasan stock batu bara B 3.140.000.000 grating reclaim hopper I RHI 281.995.000 Conveyor structures/chutes (MT) 14.283.181.000 Diverter gate (set) 7.456.677.000 TH 1.2.3.4 & ERR structures (MT) B 9.061.580.000 electrical belt scale &acc (set) 8.979.969.000

Page 10: Ex sum nia

Peralatan Capital Cost

support structures pyrates tank (pcs) 6.100.443.000 Hood with accessories (LOT) 16.280.467.000 conveyor belting (meters) 19.975.642.000 vacuum cleaning accsoris (LOT) 32.488.464.000 dust collector with fittings (SET) 23.867.507.000 TH & ERR structures (MT) 12.814.142.000 field devices&local control (LOT) 4.103.497.000 system pencegah water hammer (SET) 1.026.626.000 pekerjaan listrik (unit) 435.117.000 instalasi listrik (unit) 9.008.234.000 instrument (lot) 1.454.218.000 conveyor structures (MT) 47.700.341.000 coal handling foundation (M3) 20.568.735.000 jetty & loading dock dan perlngkapan 691.139.000 eath & rock (CU.M) 318.204.000 drainage ditches 2.322.025.000 caol un loading jetty (unit) 59.518.550.000 roof including plates and shaper (T) 2.706.871.000 crawler tracked buldozer/coal handling 733.022.000 crawler tracked buldozer/coal handling B 399.830.000 triming dozer komatsu D41A-3 8058/9 B 666.648.000 two way dozers / triming dozers B 208.840.000 excavator merk daewo model DH320 engine 314.224.000 wheel loader komatsu WA 320-1M-21045 32 1.139.208.000 wheel loader merk/type Volvo BM L 70 C 3.033.681.000 wheeled tractor scrappers/coal scrapers 1.149.512.000 backhoe loader M.F Type 750 1.041.104.000 Total Investasi Mesin dan Peralatan 483.230.287.000

5. Investasi Bangunan dan Perlengkapan PerusahaanInvestasi untuk bangunan terdiri dari investasi pembangunan kantor pusat dan pembangunan kantor cabang. Luasnya lahan sudah termasuk besarnya tanah yang dibutuhkan untuk pendirian bangunan tersebut. Biaya investasi untuk lahan adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Investasi Lahan (Tanah dan Bangunan)

KotaKebutuhan

LahanHarga Tanah/m2

(000)Total Nilai Tanah (000)

Surabaya 433 3000 1.300.000Paiton 1 & 2, Paiton Jatim Baru

257 600 154.000

Rembang 257 500 128.333Indramayu 257 400 102.667Cilacap 257 500 128.333Pacitan 257 250 64.167

Total Investasi lahan (Tanah dan Bangunan) 1.877.500Sedangkan investasi untuk pengadaan perlengkapan kantor, baik kantor pusat maupun kantor cabang dianggarkan sebesar Rp. 391.750.000.000,-.

Page 11: Ex sum nia

ASPEK KEUANGAN1. Alternatif 1 (Full Investment)

Kebutuhan Investasi Total kebutuhan investasi untuk alternatif 1 adalah sebesar Rp. 2.428.598.445.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di tahun kedua adalah sebesar Rp. 484.606.515.000,-.

Proyeksi Laba/Rugi

Tabel 9. Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin

Alternatif 1 (Dalam ribuan rupiah)Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin

1 161,829,346 360,825,700 44.85%2 188,784,645 397,810,334 47.46%3 251,976,077 511,507,907 49.26%4 280,389,098 550,726,316 50.91%5 303,751,411 583,259,024 52.08%6 327,886,536 615,176,415 53.30%7 350,519,156 646,877,952 54.19%8 374,475,879 680,261,195 55.05%9 399,584,337 715,420,132 55.85%

10 426,036,308 752,454,469 56.62%

Net Present Value Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 186.043.664.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.

Internal Rate of Return / IRR Proyeksi angka Internal Rate of Return (IRR) proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 15,98%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.

Payback PeriodPeriode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang diperkirakan selama 7 tahun, 1 bulan. Angka payback period ini cukup optimis, mengingat jumlah besaran nilai proyek yang mencapai 2,43 trilliun rupiah.

Analisis Sensitivitas

Tabel 10.

Page 12: Ex sum nia

Analisis Sensitivitas (Alternatif 1)

EXPECTED OPTIMIS PESIMIS

NAIK % NILAI TURUN % NILAITARIF BONGKAR MUAT (Rp/ton)

25,000 10% 27,500 -10% 24,750

TARIF HANDLING (Rp/ton) 5,000 10% 5,500 -10% 4,950

NILAI INVESTASI (Rp^000) 2,428,598,445 -10% 2,185,738,600 +10% 2,671,458,289

IRR 15.98% 19.00% 14.56%

NPV DF 15% 186,043,664 714,115,661 (89,600,496)PROFIT RATA/TAHUN (Rp^000)

459,050,086 518,574,709 453,097,623

PENDAPATAN/TAHUN (Rp^000)

793,661,647 873,027,811 785,725,030

2. Alternatif 2 (Semi Investment) Kebutuhan Investasi

Total kebutuhan investasi untuk alternatif 2 adalah sebesar Rp. 77.304.701.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di tahun kedua adalah sebesar Rp. 14.676.228.000,-.

Proyeksi Laba/Rugi

Tabel 11.Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin

Alternatif 2 (Dalam ribuan rupiah)Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin

1 4,753,673 24,055,047 19.76%2 6,189,247 26,520,689 23.34%3 8,946,518 34,100,527 26.24%4 10,400,956 36,728,966 28.32%5 11,518,374 38,924,359 29.59%6 13,867,713 41,082,709 33.76%7 14,895,655 43,231,116 34.46%8 16,102,242 45,496,606 35.39%9 17,251,148 47,886,024 36.03%

10 18,466,308 50,406,659 36.63%

Net Present Value Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 41.592.437.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.

Internal Rate of Return / IRR

Page 13: Ex sum nia

Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 21,55%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.

Payback PeriodPeriode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang diperkirakan selama 5 tahun, 5 bulan. Angka payback period ini cukup cepat, karena beban investasi peralatan berat hanya sebagian.

Analisis SensitivitasTabel 12.

Analisis Sensitivitas (Alternatif 2)

EXPECTED OPTIMIS PESIMISNAIK % NILAI TURUN % NILAI

TARIF BONGKAR MUAT (Rp/ton)

1,500 +10% 1,650 -10% 1,485

TARIF HANDLING (Rp/ton)

500 +10% 550 -10% 495

NILAI INVESTASI (Rp^000) 77,304,701 -10% 69,574,231 + 10% 85,035,171

IRR 21.55% 24.36% 21.27%

NPV DF 15% 41,592,437 60,940,885 39,657,592PROFIT RATA/TAHUN (Rp^000)

21,784,583 25,783,146 21,384,726

PENDAPATAN/TAHUN (Rp^000)

53,314,173 58,645,590 52,781,031

3. Alternatif 3 (Full Labor Supply) Kebutuhan Investasi

Total kebutuhan investasi untuk alternatif 3 adalah sebesar Rp. 10.758.221.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di tahun kedua adalah sebesar Rp. 1.376.228.000,-.

Proyeksi Laba/Rugi

Tabel 13.Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin

Page 14: Ex sum nia

Alternatif 3 (Dalam ribuan rupiah)Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin

1 2,020,290 13,831,652 14.61%2 2,680,399 15,249,396 17.58%3 4,020,880 19,607,803 20.51%4 4,642,612 21,107,706 21.99%5 5,058,202 22,348,157 22.63%6 6,115,779 23,564,026 25.95%7 6,453,132 24,770,508 26.05%8 6,809,527 26,040,214 26.15%9 7,186,139 27,376,601 26.25%

10 7,584,224 28,783,331 26.35%

Net Present Value Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 27.964.837.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.

Internal Rate of Return / IRRProyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 41,80%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.

Payback PeriodPeriode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang diperkirakan selama 3 tahun, 0,2 bulan. Angka payback period ini cukup cepat, karena beban investasi peralatan berat tidak ada.

Analisis SensitivitasTabel 14

Analisis Sensitivitas(Alternatif 3)

Page 15: Ex sum nia

NORMAL OPTIMIS PESIMIS

NAIK % NILAI TURUN % NILAITARIF BONGKAR MUAT (Rp/ton)

1,000 + 10% 1,100 -10% 990

TARIF HANDLING (Rp/ton) 500 + 10% 550 -10% 495NILAI INVESTASI (Rp^000) 10,758,221 -10% 9,682,398 + 10% 11,834,043

IRR 41.80% 84.09% 70.29%

NPV DF 15% 27,964,837 77,588,878 61,563,762PROFIT RATA/TAHUN (Rp^000)

7,929,057 18,424,668 15,100,894

PENDAPATAN/TAHUN (Rp^000)

30,322,847 44,316,995 39,885,296

ASPEK HUKUMSesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2002, tentang penyelenggaraan dan pengusahaan bongkar muat barang dari dan ke kapal, dalam mendirikan jasa bongkar muat wajib memiliki izin usaha dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :a. memiliki akte pendirian perusahaan; b. Surat Keterangan Domisili Perusahaanc. SK Pengesahan dari Menkumhamd. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)e. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)f. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan; g. memiliki Modal Usaha; h. memiliki Peralatan Bongkar Muat; i. memiliki Tenaga Ahli Di Bidang Bongkar Muat.

Berdasarkan harga pasar yang berlaku, biaya untuk pendirian PT diestimasikan sebesar Rp. 12.500.000,-, yang mencakup biaya untuk biaya persiapan dan pengajuan permohonan, biaya retribusi/administrasi perizinan/pendaftaran, biaya transportasi selama proses pengerjaan dan biaya jasa perizinan dan jasa notaris.