Sap
-
Upload
elika-nur-giyantami -
Category
Documents
-
view
36 -
download
1
description
Transcript of Sap
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
PEMBINAAN AKSEPTOR KB SUNTIK
Tugas Mata Kuliah : Kespro & KB
Dosen Pembimbing : Susi Purwanti, S.SiT, M.Kes
Oleh :
Kelompok 2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIMJURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
BALIKPAPAN2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TEMA : Pembinaan Akseptor KB Suntik
TOPIK : KB Suntik
SUBTOPIK : 1. Pengertian kontrasepsi suntik 2. Jenis kontrasepsi suntik3. Cara kerja KB suntik4. Keuntungan KB suntik5. Kerugian dan efek samping penggunaan KB
suntik6. Indikasi KB suntik7. Kontra indikasi KB suntik8. Waktu pemberian KB suntik
SASARAN : Ibu usia subur lebih dari 20 tahun - 30 tahun
PELAKSANAANHARI TANGGAL : Kamis, 23 Mei 2013
WAKTU : 35 Menit
LOKASI : Halaman Puskesmas Suka Suka
TUJUAN :1. Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 40
menitdiharapkan ibu dapat memahami tentang kontrasepsi suntik
2. Khusus : Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama
1 x 35 menit diharapkan ibu - ibu menyusui dapat :
a. Ibu dapat menyebutkan pengertian KB suntik
b. Ibu dapat menyebutkan jenis KB suntik.c. Ibu dapat menyebutkan cara kerja KB
suntik.d. Ibu dapat menyebutkan keuntungan KB
suntik.e. Ibu dapat menyebutkan kerugian dan efek
samping KB suntik.f. Ibu dapat menyebutkan indikasi KB suntikg. Ibu dapat menyebutkan kontra indikasi KB
suntik
h. Ibu dapat menyebutkan waktu pemberian KB suntik
METODE : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
MEDIA : 1. LCD2. Leaflet
MATERI (Terlampir) : 1. Pengertian KB suntik2. Jenis KB suntik3. Cara Kerja KB suntik4. Keuntungan KB suntik5. Kerugian dan efek samping KB suntik6. Indikasi KB suntik7. Kontra indikasi KB suntik8. Cara pemakaian KB suntik9. Waktu pemakaian KB suntik
KEGIATAN PENYULUHAN
NO TAHAP WAKTUKEGIATAN
Penyuluh Peserta
1. SA
(Salam Sapa)
5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak waktu
e. Apersepsi
a. klien menjawab salam
b. klien mendengarkan
c. klien mendengarkan
d. klien menyetujui
e. klien menjelaskan
persepsinya
2. T
(Tanyakan
kepada
Klien)
10 menit
a. Menanyakan kepada
klien mengenai
informasi tentang
dirinya.
b. Menanyakan tujuan
kedatangan klien.
c. Menanyakan
konntrasepsi yang di
inginkan
a. Klien menjawab.
b. Klien menjawab
c. Klien menjawab
3. U 10 menit a. Menguraikan kepada a. Klien mendengarkan
(Uraikan
mengenai
penjelasan
dari alat
kontrasepsi
yang dipilih)
klien mengenai pilihan
pilihannya.
b. Memberitahu klien
apa pilihan yang
mungkin.
c. Menjelaskan
alternative kontrasepsi
lain yang ada serta
menjelaskan alat
kontrasepsi lain yang
mungkin diinginkan
klien.
dengan seksama.
b. Klien mendengarkan
dengan seksama.
c. Klien mendengarkan
dengan seksama
4. TU
(Bantu klien
untuk
menentukan
pilihannya)
10 menit a. Membantu klien untuk
menetukan pilihan
dalam alat kontrasepsi
b. Meyakinkan klien
bahwa klien telah
membuat keputusan
yang tepat.
a. Klien dapat menentukan
pilihan yang sesuai
b. Klien yakin dengan
pilihannya.
5. J
(Jelaskan)
20 menit a. Menjelaskan tentang
pengertian alat kontrasepsi
KB suntik
b. Menjelaskan tentang
persyratan dalam KB suntik
c. Keuntungan dan kerugian
KB suntik
d. Indikasi KB suntik
e. Kontra Indikasi KB suntik
f. Waktu pemberian KB
suntik
h. Tanya jawab
i. Membagikan leaflet
a. Klien mendengarkan dengan
seksama
b. Klien mendengarkan dengan
seksama
c. Klien mendengarkan dengan
seksama
d. Klien mendengarkan dengan
seksama
e. Klien mendengarkan dengan
seksama
f. Klien mendengarkan dengan
seksama
g. Klien bertanya dan
mendengarkan dengan
seksama
h. Klien mendengarkan dengan
seksama
6. U
(Perlu
Kembali
Kunjungan
ULANG)
5 menit a. Membicarakan dan
membuat janji kepada
klien untuk kunjungan
ulang
a. Klien mau kembali
melakukan kunjungan
ulang.
MATERI
A. Pengertian Kontrasepsi Suntik
Salah satu metode kontrasepsi hormonal yang digunakan dengan cara menyuntikkan hormone pencegah kehamilan kepada wanita yang masih subur. Kontrasepsi suntik merupakan salah satu metode kontrasepsi berdaya kerja panjang (lama) tetapi tetap reversible.
B. Jenis Kontrasepsi Suntik
1. Kontrasepsi Progestin yang hanya mengandung hormone progesterone, yaitu : DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat), yang lazim disebut Depo Provera,
yang diberikan setiap 12 minggu dengan dosis 150 mg. Ada juga yang disebut Depo Progestin 150 mg dan Depo Geston 150 mg.DMPA tersedia dalam larutan mikrokristalina. Setelah 1 minggu penyuntikan 150 mg tercapai puncak, 2-3 bulan setelah itu menurun. Ovulasi timbul setelah penyuntikan lebih dari 7 hari sampai dengan 4 bulan. Pada pemakaian jangka lama tidak terjadi efek komulatif dari DMPA dalam darah atau serum.
Net Oen (Norethindrone Enanthate), yang lazim disebut Noristerat, diberikan setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama, selanjutnya setiap 12 minggu, dengan dosis yang terkandung di dalamnya 200 mg.Net Oen, suatu progestin basal dari testosterone yang dibuat dalam larutan minyak. Lebih cepat di metabolisme dan kembalinya kesuburan. Setelah disuntikkan Net Oen harus diubah menjadi Norethindio Net Oen sebelum menjadi aktif secara biologis. Kadar puncak 7 hari setelah penyuntikan menurun dalam waktu 2,5-4 bulan.
2. Suntikan kombinasi yang mengandung kombinasi hormone progesterone dengan hormone estrogen, yaitu
25 mg Depo Medroxy Progesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat, yang lazim disebut Cyclofem, yang diberikan setiap 4 minggu.
50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat, yang juga diberikan setiap 4 minggu.
C. Cara Kontrasepsi Suntik
1. Kontrasepsi Progestrin Mencegah ovulasi Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi Menghambat transportasi gamet oleh tuba
2. Kontrasepsi Kombinasi Menekan ovulasi Mencegah implantasi Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula
D. Keuntungan Kontrasepsi Suntik
1. Kontrasepsi Progestrin
o Sangat efektif sebagai kontrasepsi
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri
o Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah (hanya Progestin)o Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI (hanya Progestin)
o Sedikit efek samping
o Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause
pada keadaan tertentuo Membantu mencegah kanker endometrium dan kanker ovarium
o Membantu mencegah kehamilan ektopik
o Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara dan kista ovarium
o Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
o Mencegah anemia (suntikan kombinasi) dan menurunkan krisis anemia bulan sabit
(Progestin)o Mengurangi jumlah perdarahan dan nyeri saat haid (hanya suntikan kombinasi)
2. Kontrasepsi Kombinasio Risiko terhadap kesehatan kecil
o Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
o Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
o Jangka panjang
o Efek samping sangat kecil
o Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
E. Kerugian dan Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Suntik
1. Kontrasepsi Progestrin
o Pada pemberian suntikan Progestin sering ditemukan gangguan haid, berupa
amenore, menoragia, metroragia, spotting. Sedangkan pada pemberian suntikan kombinasi terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, spotting, atau perdarahan sela sampai 10 hari.
o Gangguan di luar haid, seperti pusing, sakit kepala, mual muntah, nyeri payudara
ringan, rambut rontok, jerawat, kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah, penurunan libido, alergi dan hiperpigmentasi.
o Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan)o Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.o Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
o Terjadi perubahan pada lipid serum dan dapat sedikit menurunkan kepadatan
tulang (densitas) pada penggunaan jangka panjang (Progestin)o Efektivitasnya suntikan kombinasi berkurang bila digunakan bersamaan dengan
obat-obat epilepsy (fenitoin dan barbiturate) atau obat tuberculosis (rifampisin)o Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan
darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati (suntikan kombinasi)
2. Kontrasepsi Kombinasio Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan, atau
perdarahan sela sampai 10 hario Mual, skit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntikan kedua atau ketigao Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikano Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsy
(Feniton dan Barbiturat) atau obat tuberkulosisv(Rifampisin)
o Dapat terjadi efek samping yang serius, seprti serangan jantung, stroke, bekuan
darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.o Penambahan berat badan
o Tidak menjamin perlindungan tetrhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIVo Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
F. Indikasi Kontrasepsi Suntik
1. Kontrasepsi Progestrin
o Usia reproduksi
o Nullipara dan yang telah memiliki anak
o Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi
o Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan dan membutuhkan kontrasepsi yang
sesuaio Setelah melahirkan dan tidak menyusui
o Setelah abortus
o Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah
atau anemia bulan sabito Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
o Anemia defisiensi besi
o Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
o Perokok (hanya Progestin)
o Menggunakan obat untuk epilepsy atau obat tuberculosis (hanya Progestin)
o Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen
o Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi (Progestin)o Nyeri haid hebat (suntikan kombinasi)
o Siklus haid teratur(suntikan kombinasi)
o Riwayat kehamilan ektopik (suntikan kombinasi)
2. Kontraspesi Kombinasio Usia reproduksi
o Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
o Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
o Menyesui ASI pascapersalinan > 6 bulan
o Pascapersalinan dan tidak menyusui
o Anemia
o Nyeri haid hebat
o Haid teratur
o Riwayat kehamilan ektopik
o Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
G. Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik1. Kontrasepsi Progestrin
o Hamil atau dicurigai hamil
o Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
o Tumor atau keganasan, terutama kanker payudara dan kanker traktus genitalis
o Terdapat penyakit-penyakit berat, seperti penyakit jantung, stroke, paru-paru,
kelainan faal hati (penyakit hati akut), tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes mellitus disertai komplikasi, kelainan tromboemboli, dan lain-lain
o Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
o Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenore
o Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan (suntikan kombinasi)
o Usia > 35 tahun yang merokok (suntikan kombinasi)
2. Kontrasepsi Kombinasi
o Hamil atau diduga hamil
o Menyusui di bawah 6 minggu pascapersalinan
o Perdarahan hati akut (virus hepatitis)
o Usia >35 tahun yang merokok
o Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110
mmHg)o Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
o Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrant
o Keganasan pada payudara
H. Cara Pemberian Kontrasepsi Suntik1. Kontrasepsi Progestrin
Cara Penyuntikano Pada otot (intramuscular dalam)
o Tempat penyuntikan :
- Pada otot bokong (gluteus yang dalam) - Pada otot pangkal lengan (deltoid)
o Penyuntikan
- Baringkan klien dalam posisi SIM- Kocok flakon dengan baik, dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung
udara
- Tentukan daerah suntikan yaitu 1/3 spina ischiadica anterior superior dengan coccyges pada muskulus gluteus
- Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alcohol 70 % berputar dari dalam ke luar. Biarkan kulit kering sebelum disuntik.
- Suntikkan obat KB dengan memasukkan seluruh jarum secara tegak lurus ke dalam otot bokong
- Tarik sedikit tangkai pendorong spuit, pastikan tidak ada darah. Kalau ada darah, pindahkan tempat suntikan
- Masukkan obat KB- Cabut alat suntik dan bekas suntikan ditutup dengan plester untuk mencegah
keluarnya obat
Cara Pemakaiano Untuk DMPA, suntikan diberikan tiap 12 minggu dikurang 1 minggu.
o Untuk Noristerat, suntikan diberikan tiap 8 minggu sampai 4 kali suntikan dengan
kelonggaran waktu dikurang 1 minggu, untuk suntikan ke-5 dan selanjutnya diberikan tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu dikurang 1 minggu dari patokan 12 minggu
o Cyclofem disuntikkan tiap 4 minggu, hampir sebagian besar mendapat haid seperti
biasa.o Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 4 minggu setelah melahirkan
(dimulai harike 3-5 setelah melahirkan)
o Setelah 2 tahun kita perlu mempertimbangkan untuk ganti kontrasepsi metode
lain.
2. Kontrasepsi Kombinasio Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuscular dalam.
Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.
I. Waktu Pemberian Kontrasepsi Suntik1. Kontrasepsi Progestrin
o Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil
o Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
o Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja
ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelh suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
o Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal
sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
o Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya
dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya
o Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
o Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama
dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil
o Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja ibu tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
2. Kontrasepsi Kombinasio Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahano Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh
melaksanakan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
o Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat
disuntikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari.
o Bila klien pascapersalinan 6 bulan, menyusui, serta sebelum haid, suntikan
pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamilo Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntik
pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7o Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi
o Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberio Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7
hario Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama
ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan
kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu, perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu
o Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin
menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
o Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada 1-7 hari siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.
EVALUASI
1. Jelaskan pengertian KB suntik dan jenis KB suntik ?
Standar : ( Ibu mampu menjelaskan pengertian perawatan payudara )
KB suntik adalah salah satu metode kontrasepsi hormonal yang digunakan dengan cara menyuntikkan hormone pencegah kehamilan kepada wanita yang masih subur. Kontrasepsi suntik merupakan salah satu metode kontrasepsi berdaya kerja panjang (lama) tetapi tetap reversible.
Jenis KB suntik ada 2 yaitu kontrasepsi progestin dan kontrasepsi suntik kombinasi.
2. Sebutkan indikasi KB suntik!
Standar : ( Ibu mampu menyebutkan 5 dari 17 indikasi KB suntik )
1. Usia produksi
2. Setelah melahirkan dan tidak menyusui (kontrasepsi progestrin)
3. Setelah abortus
4. Nyeri haid hebat (suntikan kombinasi)
5. Anemia
3. Sebutkan kontra indikasi dari KB suntik
Standar : ( Ibu mampu menyebutkan 4 dari 8 kontra indikasi KB suntik )
1. Hamil atau diduga hamil
2. Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan
3. Usia > 35 tahun yang merokok
4. Terdapat penyakit-penyakit berat, seperti penyakit jantung, stroke, paru-paru, kelainan faal hati (penyakit hati akut), tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes mellitus disertai komplikasi, kelainan tromboemboli, dan lain-lain
REFERENSI
Saifddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : 2006
Balikpapan, 23 Mei 2013
Pembimbing, Tim Penyusun
Susi Purwanti, S.SiT, M.Kes Mahasiswa NIP.