Sap

23

Click here to load reader

description

tyrsm 6y563e

Transcript of Sap

ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF BESERTA MANFAATNYA DI RUANG F1 RUMKITAL DR RAMELAN SURABAYA

OLEH:1. Endah Ettriyani(143.0026)2. Henny Enarotalis(143.0035)3. Isfarayini (143.0039)4. Jullyana C.H(143.0042)5. Nia Aimatul F(143.0060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERSSTIKES HANG TUAH SURABAYA2015BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangASI Ekslusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Menurut Depkes RI (2005) ASI Eklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain. Proses pemberian ASI hingga bayi berusia 2 tahun dapat mendatangkan kentungan secara psikologis. Kontak fisik antara ibu dan bayinya melalui aktivitas menyusui ini bisa memberikan rasa tenang dan mengurangi stres. Bila bayi yang baru lahir dipisahkan dengan ibunya, maka hormon stres akan meningkat. Peningkatan hormon stres akan menyebabkan turunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh bayi. Sementara itu, jika dilakukan kontak antara kulit ibu dan bayi niscaya hormon stres kembali turun, sehingga bayi menjadi lebih tenang, tidak stres, serta pernapasan dan detak jantungnya lebih stabil. Sentuhan dari bayi juga merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi lebih tenang, rileks, dan mencintai bayinya, serta merangsang mengalirnya ASI dari payudara (Prasetyono, 2012). WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No 450/ Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 april 2004 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi ini, dijelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih.Sebagian besar pertumbuhan dan perkembangan bayi ditentukan oleh pemberian ASI ekslusif. ASI mengandung zat gizi yang tidak terdapat dalam susu formula. Komposisi zat dalam ASI antara lain 88,1% air , 3,8% lemak , 0,9% protein, 7% laktosa, serta 0,2% zat lainnya berupa DHA, DAA, shpynogelin, dan zat gizi lainnya. Angka ASI Eksklusif di Indonesia bervariasi, yakni sekitar 30 60%. Suatu penelitian yang telah dilakukan di NTB dengan metode kohort, baik di daerah rural maupun urban, menunjukkan bahwa ASI Eksklusif hanya berkisar 2% (angka resmi dari dinas kesehatan diatas 30%). 1.2 Tujuan1. Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang ASI Eksklusif diharapkan ibu (peserta) mengetahui, memahami dan menerapkan pemberian ASI eksklusif. 2. Tujuan KhususSetelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan mampu:a. Mengetahui pengertian ASI Eksklusifb. Mengetahui manfaat ASI Eksklusif c. Mengetahui cara menjaga kualitas dan kuantitas ASId. Mengetahui cara menyusui dengan benar

1.3 Manfaata. Bagi PesertaPeserta dapat memahami ASI ekslusif beserta manfaatnya yang telah diperoleh dari kegiatan penyuluhan kesehatan.b. Bagi mahasiswa1) Sebagai pembelajaran tentang ASI ekslusif dalam proses pembelajaran keperawatan maternitas2) Membantu memberikan penyuluhan kesehatan bagi peserta penyuluhan.3) Menambah pengetahuan tentang pemberian ASI ekslusif

BAB IISATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pemberian ASI Eksklusif beserta mafaatnyaHari/Tanggal : 14 Mei 2015 Tempat : Ruang F1Sasaran : Pasien dan keluargaWaktu : 15 menit

1. Tujuan Pembelajaran1). Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang ASI Eksklusif diharapkan ibu (peserta) mengetahui, memahami dan menerapkan pemberian ASI eksklusif.

2). Tujuan Instruksional KhususSetelah menerima penyuluhan kesehatan, diharapkan peserta penyuluhan di Ruang F1 Rumkital DR Ramelan Surabaya mampu : a. Memahami dan menjelaskan pengertian ASI Eksklusifb. Memahami dan mampu menjelaskan manfaat ASI Eksklusifc. Memahami dan mampu menjelaskan bagaimana menjaga kualitas dan kuantitas ASI d. Memahami dan mampu menyebutkan cara menyusui dengan benar

2. Sasaran Pasien (ibu) dan keluarga pasien yang menunggu pasien selama menjalani perawatan di Ruang F1 Rumkital DR Ramelan Surabaya.

3. Setting tempat

Keterangan :Peserta / sasaran

Pemateri

Fasilitaor/ observer/ Moderator

4. Materia. b. Pengertian ASI eksklusifc. Manfaat ASI eksklusif d. Menjaga Kualitas dan Kuantitas ASIe. Cara menyusui dengan benar

5. 6. Metodea. Ceramah b. Tanya jawabc. Diskusi7. Media atau Alat Bantua. Flipchartb. Leaflet

8. Proses PenyuluhanNo.FaseKegiatanKegiatan Sasaran

1Pembukaan: 1 menit Memberi salam pembuka Memperkenalkan diri Menjelaskan pokok bahasan dan tujuan penyuluhan Membagi leafleat Menjawab salam Memperhatikan Memperhatikan

Memperhatikan

2Pelaksanaan:10 menit Menjelaskan definisi ASI Eksklusif Menjelaskan manfaat ASI Eksklusif Menjelaskan Kualitas dan Kuantitas ASI Menjelaskan cara menyusui dengan benar Memberikan kesempatan peserta bertanya pada pemateri Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Tanya jawab

3Evaluasi:3 menitMenanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan Menjawab pertanyaan

4Terminasi:1 menit Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta Mengucapkan salam penutup Mendengarkan

Menjawab salam

9. Kriteria EvaluasiEvaluasi Struktur :a. Satuan acara penyuluhan (SAP) sudah siapb. 80% alat dan bahan yang diperlukan sudah tersedia

Evaluasi Prosesa. Kegiatan berlangsung tepat waktub. Peserta yang hadir 90 % dari total pesertac. 90 % peserta berada ditempat sesuai waktu yang telahditentukand. 90% peserta tetap mengikuti kegiata penyuluhan sampai selesaie. 70% peserta yang aktif bertanya

Evaluasi Hasila. Peserta dapat menyebutkan pengertian ASI Eksklusifb. Peserta dapat menyebutkan manfaat ASI Eksklusifc. Peserta dapat menyebutkan cara menjaga Kualitas dan Kuantitas ASId. Peserta dapat menjelaskan cara menyusui dengan benar

10. Pengorganisasian MC dan Moderator: Henny Enarotalis., S.KepFungsi :Membuka, mengatur dan menutup jalannya penyuluhan Penyaji: Endah Ettriyani., S.Kep Fungsi :Menyajikan materi penyuluhan Notulen: Jullyana Christen., S.Kep Fungsi :Mendokumentasikan dan menyimpulkan hasil diskusi saat penyuluhan Observer: Nia Aimatul., S.KepFungsi :Mengamati dan memberikan evaluasi terhadap jalannya pendidikan kesehatan Fasilitator: Henny E, Jullyana C, Isfarayini, Nia A.Fungsi Mendampingi pasien dan memfasilitasi pasien saat jalannya penyuluhan. Dokumentasi: Isfarayini ., S.Kep FungsiMendokumentasikan setiap kegiatan penyuluhan.

MATERIPEMBERIAN ASI EKSLUSIF BESERTA MANFAATNYA

A. Pengertian ASI EksklusifASI Ekslusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Menurut Depkes RI (2005) ASI Eklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makanan bayi yang terbaik, terutama bayi yang berumur kurang dari 6 bulan. ASI mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran (Prasetyo, 2012).

B. Manfaat ASI EksklusifBeberapa manfaat ASI bagi bayi :1. ASI merupakan komposisi makanan yang ideal untuk bayi. Ketika bayi berusia 6 -12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, maka ASI perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Setelah berumur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat bagi bayi. Manfaat kolostrum dari aspek gizi adalah : mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Dan manfaat lainnya yakni, membantu mengeluarkan mekonium (feses bayi). 2. Pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit, serta alergi. Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak memperoleh ASI. Ketika ibu tertular penyakit melalui makanan, seperti gastroenteritis atau polio, maka antibodi ibu terhadap penyakit akan diberikan kepada bayi melalui ASI. Menurut DEPKES RI (2001) manfaat ASI yakni : ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Immunoglobin A dalam ASI kadarnya tinggi yang dapat melumpuhkan bakteri patogen E.Coli dan berbagai virus di saluran cerna. Mengandung Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran cerna. Serta mengandung Lysosom, enzim yang melindungi bayi terhadap E.Coli, salmonella dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi3. Bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning. Jumlah bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring diberikannya kolostrum yang dapat mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tidak diberi pengganti ASI.4. ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya. ASI pun selalu dalam keadaan steril dan suhunya juga cocok.5. Bila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya, karena ASI sangat mudah dicerna. Dengan mengkonsumsi ASI bayi semakin cepat sembuh.6. Bayi yang prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai kebutuhan bayi. ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.7. IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7 9 point ketimbang bayi yang tidak diberi ASI. Menurut DEPKES RI (2001) dilihat dari aspek kecerdasan yakni, AS mengandung berbagai zat gizi yang bisa meningkatkan kecerdasan bayi, seperti asam lemak esensial, protein, vitamin B komplek, yodium, zat besi dan seng.8. Menyusui bukan sekedar memberi makan, dari aspek psikologis juga mendidik anak. Sambil menyusui, ibu perlu mengelus bayi dan mendekapnya dengan hangat. Tindakan ini bisa memunculkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi.hal itu menjadi dasar bagi pembentukan sumber daya manusia yang lebih baik, yang menyayangi orang lain.Manfaat bagi ibu yang menyusui :1. Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi risiko perdarahan.2. Lebih cepat langsing kembali. Lemak disekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalama ASI3. Mengurangi risiko terkena kanker. Risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih rendah ketimbang ibu yang tidak menyusui bayi4. ASI selalu bebas kuman, sedangkan campuran susu formula belum tentu steril.5. ASI lebih praktis dan ekonomis. Lantaran ibu bisa berjalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas dan lain-lain.6. ASI tidak akan basi, karena senantiasa diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI kosong, ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. ASI bermanfaat bagi keluarga :1. Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk merebus air, susu, dan peralatannya.2. Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan3. Kelahiran jarang lantaran efek kontrasepsi LAM dari ASI Eklsklusif 4. Keluarga tidak perlu repot menyediakan botol susu, susu formula, air panas dan sebagainya.ASI bermanfaat bagi masyarakat dan negara :1. Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lainnya.2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat3. Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.

C. Kualitas dan Kuantitas ASIPada dasarnya, kebutuhan bayi terhadap ASI dan produksi ASI sangat bervariasi. Oleh karena itu, ibu sulit memprediksi tercukupinya kebutuhan ASI pada bayi. Terkait hal ini ibu perlu memperhatikan tanda-tanda kelaparan atau kepuasan yang ditunjukkan oleh bayi, serta pertambahan berat badan bayi sebagai indikator kecukupan bayi terhadap ASI. Berikut berbagai hal yang berhubungan dengan kualitas dan kuantitas ASI : 1. Makanan dan gizi ibu saat menyusuiMakanan yang dikonsumsi oleh ibu pada masa menyusui tidak secara langsung mempengaruhi mutu, kualitas, maupun jumlah air susu yang dihasilkan. Ibu yang menyusui membutuhkan 300 500 kalori tambahan setiap hari agar bisa menyusui bayinya dengan sukses. Ibu yang menyusui tak perlu makan berlebihan, cukup dengan menjaga keseimbangan konsumsi gizi. Sebenarnya, aktivitas menyusui bayi dapat dapat mengurangi berat badan ibu, sehingga ibu bisa langsing kembali. Terkait itu, bila diet atau menaha lapar akan mengurangi produksi ASI.

Tabel Gizi

Jenis makananKetika ibu tidak hamil dan 4 bulan pertama kehamilan5 bulan terakhir kehamilanSaat menyusui

Susu (sapi atau kedelai)600 ml1200 ml1200 ml

Protein hewani, misalnya daging matang, ikan, serta unggas, dan protein nabati1 porsi1 2 porsi 3 porsi atau lebih

Telur1 butir 1 butir1 butir

Buah dan sayuran yang mengandung banyak vitamin A (sayuran hijau atau kuning), brokoli, kailan, kangkung, caisim, labu, wortel dan tomat.1 porsi1 porsi1 porsi

Buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C (jeruk, taoge, tomat, melon, pepaya, mangga, dan jambu)1 2 porsi 2 porsi3 porsi

Biji-bijian (beras merah, roti wholemeal, havermut, kacang2an)3 4 porsi3 4 porsi3 4 porsi

Mentega, margarin, dan minyak sayurDigunakan secukupnya

2. Kondisi psikisProduksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, misalnya kegelisahan, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional. Semuanya itu bisa membuat ibu tidak berhasil menyusui bayinya dengan baik. Pada dasarnya, keberhasilan menyusui bayi ditentukan dua hal, yakni refleks prolaktin dan let down reflex.

Refleks prolaktin didasarkan pada kondisi kejiwaan ibu yang mempengaruhi rangsangan hormonal untuk memproduksi ASI. Semakin tinggi tingkat gangguan emosional, semakin sedikit rangsangan hormon prolaktin yang diberikan untuk memproduksi ASI. Ketika bayi menghisap puting susu terjadilah rangsangan neurohormonal pada puting susu dan areola ibu. Rangsangan diteruskan ke hypophyse melalui nervus vagus dan ke lobus anterior. Dari lobus itulah akan dikeluarkan hormon prolakti, yang masuk ke peredaran darah dan sampai di kelenjar-kelenjar pembuat ASI. Kelenjar tersebut akan teragsang untuk membuat ASI.Let down reflex berhubungan dengan naluri bayi dalam mencari puting payudara. Bila bayi didekatkan ke payudara ibu, maka bayi akan memutar kepalanya (rooting reflex) ke arah payudara ibu. Kemudian menghisap. Untuk menghasilkan air susu maksimal, ibu membutuhkan ketenangan. Perasaan tenang dapat membuat ibu lebih rileks dalam menyusui bayi. Dengan demikian air susu lebih maksimal.3. Penggunaan alat kontrasepsiIbu yang menyusui tidak dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi berupa pil yang mengandung hormon estrogen. Sebab, hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI, bahka bisa menghentikan produksi ASI. Oleh karena itu, hendaknya ibu menggunakan KB alami, kondom, atau IUD ketimbang menggunakan KB hormonal (pil,suntik, dan susuk). Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) bisa berupa IUD atau spiral dapat merangsang uterus ibu dan meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang bisa merangsang produksi ASI.

D. Cara menyusui yang baik dan benarSesungguhnya, ada tiga posisi dasar menyusui hingga proses menyusui dapat berjalan lancar dan nyaman. Yakni ;

1. Posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan)a) Bayi datang dari arah bawah, sehingga bayi mendongak dengan hidung bayi berhadapan dengan puting payudara. Dagu bayi ditempelkan pada payudara, dan pipi bayi tampak menggelembung.b) Bibir bawah, dagu, atau pipi bayi dirangsang dengan payudara. Tujuannya agar mulut bayi terbuka lebar. Saat itu, bayi didekatkan ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi. Ibu tidak boleh menekan kepala bayi atau membenamkan seluruh bagian wajah bayi ke payudara, sehingga bayi sulit bernapas.c) Ibu memastikan bahwa mulut bayi berada pada posisi sedemikian rupa, sehingga gusinya menggigit areola atau sekeliling puting payudara.d) Areola bagian atas mesti terlihat lebih luas ketimbang bagian bawah. Saat itu, mulut bayi terbuka lebar, sedangkan bibir bawahnya terputar keluar.2. Posisi badan ibua. Posisi ibu duduk1) Ibu duduk tegak dan pangkuan rata, serta kaki dipijakkan ke tanah secara rata2) Ibu bisa menggunakan bantal atau kantong pangkuan untuk menyangga berat badan bayi, dan agar bayi sejajar dengan payudara.3) Ibu menggendong bayi menggunakan lengan kanan bila menyusui dengan payudara kiri. Demikian pula sebaliknya. 4) Ibu membuat pangkal leher dan kepala bayi leluasa bergerak ke belakang saat menengadah.5) Ibu mengangkat bayi agar hidungnya sejajar dengan puting payudara6) Bila bayi telah dapat menyusu dengan baik, ibu bisa memindahkan bayi ke lengan sebelahb. Posisi ibu tidur miringPosisi miring dinilai kurang tepat, karena posisi payudara diatas kepala, sehingga mulut bayi sulit mencapai puting payudara ibu. Bila keadaan ini terus berlanjut,bayi akan frustasi dan mulai menangis. Jika ibu menyukai posisi miring, hendaknya ibu mengusahakan agar putingnya sejajar mulut bayi, sehingga mulut bayi dapat lebih mudah mencapai puting dan leluasa menghisapnya.

c. Posisi ibu terlentangPosisi ibu dengan telentang juga dinilai kurang tepat. Sebab, air susu yang diisap bayi seharusnya menurun, bukan ke atas. Hal ini akan membuat bayi bekerja keras sekuat tenaga untuk memompa naik air susu ibunya. Untuk lebih jelasnya mengenai posisi telentang yang tepat, perhatikan gambar tersebut. 3. Posisi badan ibu dan bayiAgar ibu mengetahui berbagai posisi menyusui yang tepat, hendaknya ibu memperhatikan gambar-gambar berikut :1) 2) Posisi cradle3) Posisi football4) Posisi cross cradle (transisi)5) Posisi tidur miring

DAFTAR PUSTAKAPrasetyo, Dwi Sunar. 2012. Buku pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : DIVA Presshttp://babyorchestra.wordpress.com/2010/10/25/asi-dan-manfaat-hebatnya