Sap

23
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAL, MENCEGAH, MERAWAT PASIEN ASAM URAT oleh Auliya Hidayati NIM 132310101001

description

SAP Asam urat

Transcript of Sap

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAL, MENCEGAH, MERAWAT PASIEN ASAM URAT

olehAuliya HidayatiNIM 132310101001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2015

SATUAN ACARA PENYULUHANMENGENAL, MENCEGAH, MERAWAT PASIEN ASAM URAT

diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan dalam Keperawatandengan dosen: Ns. Dodi Wijaya, M.Kep

olehAuliya HidayatiNIM 132310101001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNVERSITAS JEMBER2015MENGENAL, MENCEGAH, MERAWAT PASIEN ASAM URATTopik/materi: Mengenal, Mencegah, Merawat Pasien Asam UratSasaran: UmumWaktu: 08.00-selesai (1 x 10 menit)Hari/tanggal: Selasa, 16 Juni 2015Tempat: PSIK UNEJ1. Standar kompetensiSetelah diberikan penyuluhan mengenai asam urat beserta pencegahan dan perawatannya, diharapakan peserta mampu memahami dan mengerti tentang pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, dan perawatan pasien Asam Urat.2. Kompetensi dasarSetelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta mampu:a. menjelaskan pengertian Asam Urat 90%;b. menjelaskan penyebab Asam Urat 90%;c. menjelaskan tanda dan gejala Asam Urat 90%;d. menjelaskan pencegahan Asam Urat 90%;e. menjelaskan perawatan Asam Urat 90%.3. Pokok bahasan : Mengenal, mencegah, merawatan pasien asam urat4. Subpokok bahasana. Pengertian Asam Urat;b. Penyebab Asam Urat;c. Tanda dan gejala Asam Urat;d. Pencegahan Asam Urat;e. Perawatan pasien Asam Urat.5. Waktu: 1 x 10 menit6. Bahan/alat yang diperlukan: lembar balik dan leaflet7. Model pembelajarana. Jenis model pembelajaran: ceramah, tanya jawabb. Landasan teori : konstruktivismec. Langkah pokok:a. Menciptakan suasana orientasi yang baikb. Mengajukan pertanyaanc. Mengidentifikasi pilihan tindakand. Memberi kesimpulan akhir8. Setting Tempat

Keterangan:

= Pemateri

= Peserta penyuluhan

9. PersiapanPenyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan lain-lain) tentang konsep asam urat.

10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan.ProsesTindakanWaktu

Kegiatan PenyuluhKegiatan Peserta

Pendahuluan a. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan.b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi peserta penyuluhanMemperhatikan dan menjawab salam

Memperhatikan

2 menit

Penyajiana. Menjelaskan pengertian Asam Urat1. Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan2. Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan b. Menjelaskan penyebab Asam Urat1. Menanyakan kepada pasien mengenai materi yang baru disampaikan2. Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan c. Menjelaskan tanda dan gejala Asam Uratd. Menjelaskan Pencegahan Asam Urate. Menjelaskan Perawatan pasien Asam Urat Memperhatikan

Memberikan pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapanMemperhatikan

Memberikan pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapanMemperhatikan dan memberi tanggapanMemperhatikan dan memberi tanggapanMemperhatikan dan memberi tanggapan5 menit

Penutupa. Menutup pertemuan dengan memberi kesimpulan dari materi yang disampaikanb. Mengajukan pertanyaan kepada klien dan keluargac. Mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikand. Menutup pertemuan dan memberi salamMemperhatikan

Memberikan saran

Memberi komentar dan menjawab pertanyaan bersamaMemperhatikan dan membalas salam3 menit

11. Evaluasi1. Apa pengertian dari Asam Urat?2. Apa penyebab Asam Urat? 3. Bagaimana tanda dan gejala Asam Urat?4. Apa saja pencegahan Asam Urat?5. Bagaimana perawatan pasien Asam Urat?12. Referensi:Almatsier, Sunita. 2005. Penuntut Diet. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Delimartha, Setiawan. 2005. Deteksi Asam Urat. Jakarta: Penebar Swadaya.Griffth, W. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Arcan.Junaidi, I. 2006. Ramatik dan Asam Urat. Jakarta: PT: Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.Krisnatuti. 2005. Perencanaan Menu untuk Penderita Gangguan Asam Urat (Cetakan X). Jakarta: Penebar Swadaya.Krisnatuti. 2008. Perencanaan Menu untuk Penderita Gangguan Asam Urat (Cetakan XIII). Jakarta: Penebar Swadaya.Khomsan, Ali. 2006. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.Vitahealth. 2005. Asam Urat. Jakarta: Buana Printing.Wortmann R. L., 1995. Gout dan Gangguan Metabolisme Purin Lain dalam Harrison Prinsip-prinsip Ilmu penyakit Dalam. Edisi 13. Jakarta : ECG. Hal.2300-2309.13. Lampirana. Materib. Jawaban Evaluasic. Media (lembar balik dan leaflet)Penyuluh,

Auliya HidayatiNIM 132310101001Lampiran 1MateriA. Pengertian Asam urat lebih dikenal di masyarakat sebagai sebutan untuk suatu penyakit, tetapi sebenarnya asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin. Asam urat selalu ada dalam tubuh manusia, yang apabila kadarnya meningkat dapat menimbulkan beberapa keluhan. Peningkatan kadar asam urat darah atau hiperurisemia adalah kadar asam urat darah di atas 7 mg/dl pada laki-laki dan di atas 6 mg/dl pada perempuan (Wortmann, 1995).Asam Urat merupakan hasil akhir metabolisme purin (Nukleoprotein yaitu campuran protein dan karbohidrat). Purin berasal dari makanan, penghancuran sel yang sudah tua, serta hasil perpaduan dari bahan-bahan yang ada di dalam tubuh seperti CO2, Glutamisin, Glisin, Asam folat. Asam Urat itu sendiri adalah sampah hasil proses tubuh yang normal dari pencernaan protein makanan yang mengandung purin seperti pada daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang-kacangan dan buncis atau dari penguraian purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tetapi dalam plasma darah beredar sebagai senyawa natrium urat, bentuk garamnya terlarut pada kodisi pH di atas tujuh (Vitahealth, 2005).Kelebihan asam urat akan dibuang melalui ginjal dan usus. Umumnya darah manusia dapat menampung asam urat sampai tingkat tertentu. Bila kadar asam urat plasma melebihi daya larutnya, misalnya >7 mg/dl, maka plasma darah menjadi sangat jenuh. Keadaan ini disebut hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia, darah tidak mampu lagi menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat di berbagai organ seperti sendi dan ginjal. Guna mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas normal, asam urat harus dikeluarkan dari tubuh (Dr. Setiawan Dalimartha, 2003).

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI RIUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto, Telp (0331)323450

Sasaran utama dari asam urat yaitu:

1. Jari, kristal asam urat menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti ujung jari kaki dan tangan2. Ibu jari, hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari, terutama pada kaki3. Sendi lutut dan pergelangan kaki, asam urat sering menyerang sendi lutu dan pergelangan kaki4. Daun telinga, kristal asam urat sering mengendap di daun telinga, membentuk benjolan putih yang mirip dengan jerawat5. Retina mata, pengendapan asam urat menyebabkan gangguan penglihatan6. Saluran cerna, asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan asam urat7. Ginjal, dua per tiga dari asam urat dibuangg melalui ginjal. Bila terjadi gangguan pada ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal8. Jantung, kristal asam urat dapat pula mengendap di jantung dengan akibat gangguan fungsi jantungB. Penyebab 1. Tubuh tidak dapat memproses purin dengan baik2. Tingginya kadar asam urat dalam darah3. Penyebaran asam urat keluar sendi, sehingga menyebabkan radang4. Makanan tertentu tinggi purin sehingga meningkatkan kadar asam urat

C. Tanda dan Gejala Tanda-tandanya adalah terjadinya serangan mendadak pada sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan pertama sangat sakit dan sering dimulai pada pertengahan malam. Sendi menjadi cepat bengkak, panas, dan kemerah-merahan. Meskipun serangan pertama terjadi pada jari ibu kaki, tetapi sendi-sendi yang lain seperti lutut, tumit, pergelangan tangan dan kaki juga merasa sakit (Krisnatuti, 2008).D. Pencegahan 1. Hindari KegemukanMeskipun tidak selalu, tetapi orang yang kegemukan umumnya mengonsumsi protein dalam jumlah yang berlebihan. Kita tahu bahwa protein mengandung purin yang banyak sehingga menyebabkan kadar asam urat dalam darah meninggi.2. Kurangi Asupan Makanan Tinggi PurinMengurangi makanan tinggi purin perlu karena purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh.3. Banyak Minum / tinggi cairanKonsumsi cairan yang banyak terutama dari minuman dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urine.4. Hindari Latihan Fisik berlebihanKurang olahraga akan menyebabkan protein yang dikonsumsi dalam makanan lebih cenderung menghasilkan asam urat, tetapi aktifitas fisik yang berlebih juga tidak bagus karena bisa memacu terjadinya serangan akut penyakit hiperurisemia pada sendi tersebut.5. Hindari Berat Badan KurangBerat badan yang kurang salah satunya disebabkan karena asupan kalori yang kurang. Kekurangan kalori akan meningkatkan asam urat darah dengan adanya keton bodies yang dapat mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.6. Kurangi Konsumsi Makanan berlemakMakanan yang mengandung lemak, akan menyebabkan lemak tertimbun di dalam tubuh. Pembakaran lemak menjadi kalori akan meningkatkan keton darah (ketosis) yang akan menghambat pembuangan asam urat melalui urin.7. Kurangi konsumsi alkoholKarena alkohol merupakan salah satu sumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal, sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol.8. Hindari sepatu hak tinggi dan sempitPemakaian sepatu hak tinggi akan menyebabkan aliran darah sekitar sendi kurang lancar. Aliran darah yang kurang lancar disekitar sendi akan memicu rasa nyeri sendi (Khomsan, 2006)E. Perawatan1. IstirahatJika terjadi serangan akut, maka sendi harus diistirahatkan.2. Olahraga teratur (senam)Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih banyak.3. Obat anti inflamasiObat anti inflamasi / peradangan dan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat didalam darah misalnya allopurinol, bekerja menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh.

4. Berat badan idealBagi mereka yang kegemukan, dianjurkan untuk menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-15% dibawah normal.5. Hindari alkoholSeseorang yang menderita asam urat, harus menghindari alkohol. Karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma, asam laktat plasma yang dihasilkan ini akan menghambat pengeluaran asam urat (Junaidi, 2006).6. Diet rendah purina) Tujuana) Mengurangi pembentukan asam uratb) Pengobatan jangka panjang untuk mencegah terjadinya komplikasic) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas normal (krisnatuti, 2008)b) Prinsip diet1) Pembatasan purinDiet yang normal biasanya mengandung 600-1000 mg purin per hari. Oleh karena itu, diet bagi penderita asam urat harus dikurangi kandungan purinnya hingga kira-kira hanya mengkonsumsi sekitar 100-150 mg purin per hari.2) Kalori sesuai dengan kebutuhanJumlah kalori sesuai kebutuhan dan dijaga agar jangan sampai mengakibatkan kurang gizi atau berat badan dibawah normal. Kekurangan kalori akan meningkatkan asam urat serum dengan adanya keton bodies yang dapat mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin. Pada penderita asam urat yang gemuk, konsumsi kalori perlu dikurangi 10-15% dari total konsumsi yang normal setiap harinya.3) Tinggi karbohidratKarbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan kalori. Karbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, roti, ubi, sangat baik dikonsumsi oleh penderita asam urat dalam darah yang tinggi karena dapat meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks disarankan tidak kurang dari 100 gr/hari. Sebaliknya penderita asam urat harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa, seperti gula, permen karena mengkonsumsi fruktosa jenis ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum.4) Rendah proteinPenderita asam urat diberikan diet rendah protein, karena protein dapat meningkatkan produksi asam urat, terutama protein yang berasal dari bahan makanan hewani. 5) Rendah lemakLemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Oleh sebab itu, penderita asam urat sebaiknya diberikan diet rendah lemak. Penderita harus membatasi makanan yang digoreng atau bersantan serta menghindari penggunaan margarine.6) Tinggi cairanKonsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman, dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urin. Usahakan dapat minum air putih 2-2,5 liter per hari.7) Tanpa alkoholBahwa kadar asam urat serum bagi orang yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibanding orang yang tidak mengkonsumsi alkohol karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma, dan asam laktat yang dihasilkan ini akan menghambat pengeluaran asam urat (krisnatuti, 2008)c) Syarat diet1) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau gemuk, maka asupan energi sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500- 1000 kkal dari kebutuhan energi normal.

2) Protein cukup1,0-1,2 kg/BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin > 150 mg/100 gr.3) Lemak rendah10-20% dari kebutuhan energi total. Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat/ purin melalui urine.4) Vitamin dan mineral cukupAsupan cairan dianjurkan 2-2,5 Liter/hari.d) Asupan Sumber PurinBahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urin. Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang digoreng, santan, margarin, mentega, dan buah yang mengandung lemak tinggi seperti durian dan alpukat dapat mengganggu pengeluaran asam urat (Krisnatuti, 2008). Pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin:1) Kelompok I : Kandungan purin tinggi (100-1000 mg/ 100 gr bahan makanan), sebaiknya dihindari yaitu otak, hati, jantung, jeroan, kerang.2) Kelompok II : Kandungan purin sedang (9-100mg/ 100 gr bahan makanan), dibatasi maksimal 50-75 gr (1-1,5 potong) yaitu daging, ikan, kacang kering dan hasil olahannya, melinjo, kangkung.3) Kelompok III : Kandungan purin rendah, dapat diabaikan, dapat dimakan setiap hari yaitu nasi, ubi, singkong, susu, keju, telur, mi (Almatsier, 2005).

Lampiran 2 Leaflet

Lampiran 3 Lembar Balik