Sap Sindrom Nefrotik

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Sindrom nefrotik Sasaran : Pasien SN dan Keluarga Tempat : Ruang Nefro Bona Hari/Tanggal : Senin, 6 Senin 2015 Waktu : 15 menit A. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien dan keluarga mampu mengerti dan memahami tentang sindrom nefrotik B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15 menit tentang penyuluhan Sindrom Nefrotik sasaran dapat: 1. Menjelaskan pengertian sindrom nefrotik 2. Menjelaskan tanda dan gejala sindrom nefrotik 3. Menjelaskan perawatan pada sindrom nefrotik 4. Menjelaskan diet pada sindrom nefrotik 5. Menjelaskan penatalaksanaan pada sindrom nefrotik C. Materi Pembelajaran 1. Pengertian sindrom nefrotik 2. Tanda dan gejala sindrom nefrotik 3. Perawatan pada sindrom nefrotik 4. Diet pada sindrom nefrotik 5. Penatalaksanaan pada sindrom nefrotik

description

keperawatan

Transcript of Sap Sindrom Nefrotik

SATUAN ACARA PENYULUHANTopik

: Sindrom nefrotik

Sasaran: Pasien SN dan KeluargaTempat: Ruang Nefro Bona Hari/Tanggal: Senin, 6 Senin 2015Waktu

: 15 menit

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien dan keluarga mampu mengerti dan memahami tentang sindrom nefrotikB. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 15 menit tentang penyuluhan Sindrom Nefrotik sasaran dapat:1. Menjelaskan pengertian sindrom nefrotik2. Menjelaskan tanda dan gejala sindrom nefrotik3. Menjelaskan perawatan pada sindrom nefrotik4. Menjelaskan diet pada sindrom nefrotik

5. Menjelaskan penatalaksanaan pada sindrom nefrotikC. Materi Pembelajaran1. Pengertian sindrom nefrotik2. Tanda dan gejala sindrom nefrotik

3. Perawatan pada sindrom nefrotik4. Diet pada sindrom nefrotik

5. Penatalaksanaan pada sindrom nefrotikD. Metode Penyuluhan

1. Ceramah.

2. Tanya Jawab.

E. MediaLeafletLembar Balik

F. Rencana Strategi

NO.WaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Sasaran

1.3 menitPembukaan :

Menyampaikan salam pembuka

Memperkenalkan diri

Kontrak waktu Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

2.15 menitPelaksanaan :Menjelaskan tentang :

1. Pengertian sindrom nefrotik2. Tanda dan gejala sindrom nefrotik

3. Perawatan pada sindrom nefrotik4. Diet pada sindrom nefrotik

5. Penatalaksanaan pada sindrom nefrotik

Mendengarkan dan memperhatikan materi

3.5 menitEvaluasi :

Menanyakan kembali kepada klien tentang materi yang telah diberikan Menjawab pertanyaan

4.2 menitTerminasi :

Mengucapkan terima kasih kepada klien Mengucapkan salam penutupMenjawab salam

H. Evaluasi1. Standar Persiapan

Kesiapan media, alat untuk pendidikan kesehatan, pengaturan tempat sudah disesuaikan dan materi sudah dipersiapkan.2. Standar Proses

1) Peserta mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dengan baik sampai selesai2) Peserta memberikan respon dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji.3. Standar Hasil

1) Peserta dapat menjelaskan pengertian sindrom nefrotik2) Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala sindrom nefrotik

3) Peserta dapat menjelaskan perawatan pada sindrom nefrotik4) Peserta dapat menjelaskan diet pada sindrom nefrotik

5) Peserta dapat menjelaskan penatalaksanaan pada sindrom nefrotikMATERI PENYULUHANSINDROM NEFROTIK1. Pengertian

Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan glomerulus. Peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma menimbulkan proteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Betz dan Sowden, 2009).

Sindrom nefrotik adalah merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya injury glomerular yang terjadi pada anak dengan karakteristik; proteinuria, hypoproteinemia, hypoalbuminemia, hyperlipidemia dan edema. (Suriadi & Yuliani, 2010).

2. Tanda dan gejala1) Manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya bervariasi dari bentuk ringan sampai berat (anasarka). Edema biasanya lunak dan cekung bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan disekitar mata (periorbital) dan berlanjut ke abdomen daerah genitalia dan ekstermitas bawah.2) Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa3) Pucat4) HematuriHematuria mikroskopik kadang-kadang terlihat pada sindrom nefrotik, namun tidak dapat dijadikan petanda untuk membedakan berbagai tipe sindrom nefrotik.

5) Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus.6) Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan keletihan umumnya terjadi7) Nilai uji laboratorium abnormal (Betz dan Sowden, 2009)3. Perawatan pada sindrom nefrotik1) Batasi aktivitas (tidak boleh berlari-lari)2) Beri mainan yang dapat dimainkan di tempat tidur3) Bila pembengkakan telah berkuang diperbolehkan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan fisik4) Dampingi anak saat bermain5) Lakukan diet makanan dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak dan banyak garam6) Konsumsi makanan yang mengandung cukup protein dan karbohidrat

4. Diet pada sindrom nefrotik1) Makanan yang boleh diberikanSemua bahan makanan segar (tidak diawetkan), seperti : 1.Karbohidrat : beras, kentang, terigu, gandum

2.Semua bahan kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan

2) Makanan yang dibatasi

Daging , ayam, ikan maksimal 100 gram per hari2. Telur satu butir perhari3. Susu 2 gelas perhari3) Makanan yang tidak boleh diberikan

Semua makanan yang tinggi garam atau bahan kimia, seperti :Roti, biscuit, dan kue yang dimasak dengan garam dapur dan soda kue

2. Telur asin, dendeng, corned beef, daging asap, ikan kaleng, acar, asinan, buah dalam kaleng

4. Bahan makanan seperti : garam dapur, vetsin, soda kue, saos, terasi, petis, tauco

5. Hindari makanan yang tidak alami dan bersoda (contohnya minuman kaleng, minuman kemasan)

5. Penatalaksanaan pada sindrom nefrotikPenatalaksanaan menurut Mansjoer Arif tahun 2001 :

1. Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Batasi asupan Na sampai 1 gram/hari, secara praktis dengan menggunakan garam secukupnya dalam makanan dan menghindari makanan yang diasinkan. Diet protein 1-2 gram/kgBB/hari2. Bila edema tidak berkurang dengan pembatasan garam, dapat digunakan diuretik, biasanya furosemid 1 mg/kgBB, bergantung pada beratnya edema dan respon pengobatan.3. Pemberian kortikosteroid berdasarkan ISKDC (International Study Of Kidney Disease In Children); prednison dosis penuh: 60 mg/m2luas permukaan badan/hari atau 2 mg/kgBB/hari (maximal 80 mg/kgBB/hari) selama 4 minggu dilanjutkan pemberian prednison dosis 40 mg/kgBB/m2luas permukaan badan/hari atau 2/3 dosis penuh, yang diberikan 3 hari berturut-turut dalam seminggu (intermitten dose) atau selang hari(alternating dose)selama 4 minggu kemudian dihentikan tanpa trapping off lagi. Bila terjadi relaps diberikan prednison dosis penuh seperti terapi awal sampai terjadi remisi (maksimal 4 minggu), kemudian dosis diturunkan menjadi 2/3 dosis penuh. Bila terjadi relaps sering atau resisten steroid, lakukan biopsi ginjal.4. Obat-obatan yang sering digunakan pada yang resisten steroid1) Siklofosfamid (CPA)Pengamatan selama 5 tahun pada pemberian secara oral siklofosfamid (2-3mg/kgBB/hari) dan prednison(1mg/kgBB secaraalternating day) selama 8-12 minggu dapatterjadi remisi pada 69% pasien dengan SNRS.2) Siklosporin A (CsA)Siklosporin A (CsA) merupakan obat pengganti steroid yang efektif dan aman dalam pengobatan sindrom nefrotik.3) MetilprednisolonpulseProtokol pengobatan dengan metilprednisolon pulse bersamaan dengan prednison atau siklofosfamid oral, dapat memberikan remisi total pada pasien dengan SNRS kelainan minimal atau GSFS. Protokol pengobatan metilprednisolon pulse tersebut dikenal sebagai protokol Mendoza.5. Cegah infeksi. Antibiotik hanya diberikan bila ada infeksi6. Punksi asites maupun hidrotoraks dilakukan bila ada indikasi vitalPerawatan di rumah

1.Harus teratur minum obat

2.Harus rutin kontrol untuk mengantisipasi kekambuhan

3.Pantau masukan dan keluaran urin dengan mengukur konsumsi air dan produksi urin dalam sehari

4. Batasi intake minum sesuai dengan pengeluaran

DAFTAR PUSTAKA

Betz dan Sowden, 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 5. Jakarta: EGC

Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.III. jilid 2. Jakarta : FKUI

Saputra dan Lyndon , 2007. Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Tangerang : Bina Rupa Aksara.

Suriadi dan Yuliani, 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta : CV Sagung Seto.

.