SAP PHC Manajemen Menyusui

download SAP PHC Manajemen Menyusui

of 13

Transcript of SAP PHC Manajemen Menyusui

SATUAN ACARA PENGAJARAN

MANAJEMEN LAKTASI

Oleh:IMA SAFITRI PUJI UTAMI105070201111001

JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2012

A. Pendahuluan

Mata kuliah Fundamental of pathophysiology and nursing care in reproductive system ini diberikan di semester 5 dengan beban 9 SKS untuk jurusan S1 Ilmu Keperawatan. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang membahas pengetahuan tentang konsep infertilitas, ganguan menstruasi, proses kehamilan dan gangguannya, persalinan dan gangguannya, nifas dan gangguannya, manajemen laktasi, perawatan bayi baru lahir, keluarga berencana, penyakit sistem reproduksi dan menopause. Mahasiswa akan menggali pengetahuan tentang fisiologi, patofisiologi, proses keperawatan dan asuhan keperawatannya.Pada pertemuan kali ini akan disampaikan materi tentang Manajemen Laktasi dimana peserta didik akan mempelajari anatomi dan fisiologi payudara, reflek menhisap pada bayi, reflek laktasi, teknik menyusui yang benar, cara meningkatkan produksi susu pada ibu, perawatan pada payudara, cara mengeluarkan/ memerah ASI, cara menyimpan ASI, dan cara memberikan ASI setelah disimpan di dalam proses keperawatan dengan metode ceramah dan tanya jawab dalam durasi 120 menit. Peserta didik diharapakan mampu mencapai kompetensi secara kognitif untuk mengetahui dan memahami materi serta secara afektif menunjukkan sikap menerima merespon dan menghargai materi dengan baik.

B. Tujuan

1. Tujuan UmumSetelah dilaksanakan kuliah, mahasiswa mampu memahami penerapan manajemen laktasi pada klien.2. Tujuan Khususa. Mahasiswa mampu memahami anatomi dan fisiologi payudarab. Mahasiswa mampu memahami reflek laktasic. Mahasiswa mampu memahami reflek menghisap pada bayid. Mahasiswa mampu memahami teknik menyusui yang benare. Mahasiswa mampu memahami cara meningkatkan produksi susu pada ibuf. Mahasiswa mampu memahami cara perawatan pada payudarag. Mahasiswa mampu memahami cara mengeluarkan/ memerah ASIh. Mahasiswa mampu memahami cara menyimpan ASIi. Mahasiswa mampu memahami cara memberikan ASI setelah disimpan

C. Rencana Kegiatan

1. MetodeCeramah dan diskusi2. Media dan Alat bantuPowerpointLembar evaluasi ( pos test )3. Waktu dan TempatWaktu: Senin, 17 Desember 2012Pukul: 08.00 10.00Tempat: Biomedik lt.2 non karpet4. Materi: Manajemen LaktasiOleh: Ns. Ima Safitri Puji Utami, S.Kep. M.kep5. Peserta: Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya semester V6. Kegiatan Belajar MengajarTAHAPWAKTUKEGIATANPENGAJARKEGIATANMAHASISWAMETODEMEDIA

Pendahuluan10 menit1. Salam pembuka2. Menjelaskan maksud dan tujuan1. Menjawab salam2. Mendengarkan keteranganCeramah

Penyajian80 menit1. Menjelaskan tentang anatomi fisiologis payudara2. Menjelaskan tentang reflek laktasi3. Menjelaskan tentang refelek menghisap4. Menjelaskan tentang teknik menyusui yang benar5. Menjelaskan cara meningkatkan produksi susu pada ibu6. Menjelaskan cara perawatan pada payudara7. Menjelaskan mengeluarkan/ memerah ASI8. Menjelaskan cara menyimpan ASI9. Menjelaskan cara memberikan ASI setelah disimpan

Mendengarkan penjelasan penyajiceramahpowerpoint

Penutup30 menit1. Melakukan tanya jawab2. Membagikan lembar evaluasi3. Menutup pertemuan4. Salam Penutup1. Mendengarkan, bertanya, menjawab pertanyaan penyaji2. Mengisi lembar evaluasi3. Menjawab salam

D. Evaluasi1. Evaluasi Struktura. Adanya persiapan yang baik terkait media pembelajaranb. Adanya koordinasi yang baik terkait jadawal penyampaian mata kuliah antara penanggung jawab mata kuliah dosen dan mahasiswa2. Evaluasi prosesa. Semua peserta didik mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertibb. Peserta didik antusias dan aktif selama proses pembelajaranc. Peserta didik memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan3. Evaluasi hasila. Rata-rata nilai mahasiswa berdasarkan hasil posttest setelah materi disampaikan adalah 70

E. Lampiran1. Materi

A. Anatomi dan fisiologi payudaraBentuk luar payudaraa. Korpus mammae:Stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf, getah beningParenkim : kelenjar susu, terdiri dari duktus, lobus, lobules, alveolusb. Areola : daerah yang hiperpigmentasi, didalam daerah ini slauran susu melebar ( sinus laktiferu )c. Papulla mammae : muara pengeluaran susu, terdiri dari jaringan erektil, dan ujung saraf sensorisB. Reflek laktasia. Reflek ProlaktinSewaktu bayi menyusu, ujung saraf sensoris yang terdapat pada puting susu terangsang. Rangsangan ini akan dikirim ke otak (hipotalamus) yang akan memacu keluarnya hormon prolaktin yang kemudian akan merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. Jadi makin sering bayi mengisap, makin banyak prolaktin yang dilepas dan makin banyak ASI yang diproduksi. Oleh karena itu, menyusukan dengan sering adalah cara terbaik untuk mendapatkan ASI dalam jumlah banyak.b. Reflek Oksitosin / aliranRangsangan yang ditimbulkan oleh isapan bayi waktu menyusu diantar pula ke bagian lain dari otak yang akan melepaskan hormon oksitosin. Oksitosinn akan memacu sel-sel otot yang mengelilingi jaringan kelenjar dan salurannya untuk berkontraksi, sehingga memeras air susu keluar hingga mencapai sinus laktiferus di balik areola, untuk kemudian menuju puting susu. Dengan demikian terjadi "areolar engorgement" (pembengkakan). Melalui refleks inilah terjadi pula kontraksi rahim yang membantu lepasnya plasenta (ari-ari) dan mengurangi perdarahan setelah bayi dilahirkan, kalau keadaan memungkinkan sebaiknya bayi segera disusukan ibunya (kontak dini).

C. Reflek menghisap pada bayia. Refleks mencari putting susu ( rooting reflex)Bayi akan menoleh kea rah pipi yang disentuh. Bayi kan membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk mengisap benda yang disentuhkan tersebut.b. Refleks mengisap ( suckling reflex )Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulakn reflex mengisap. Isapan ini kan menyebabkan areola dan putting susu ibu tertekan gusi, lidah dan langit-langit bayi, sehingga sinus laktiferus di bawah areola tertekan dan ASI terpancar keluar.c. Refleks menelan ( swallowing reflex)ASI di dalam mulut bayi kan didorong oleh lidah kearah faring, sehingga menimbulkan reflek menelanD. Cara menyusui yang Benara. Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benar, sehingga menyusui efektifb. Menyusui minimal 8 kali sehari semalam ( 24 jam )c. Menyusui kanan-kiri secara bergantian, hanya berpindah ke sisi lain setelah mengosongkan payudara yang sedang disusukan.Posisi MenyusuiPosisi bayi saat menyusui sangat menentukan kebeerhasilan pemberian ASI dan mencegah lecet putting susu. Pastikan ibu memeluk bayinya dengan benar. Berikan bantuan dan dukungan jika ibu memerlukan, terutama jika ibu pertama kali menyusui atau ibu berusia sangat muda. Posisi menyusui yang baik :1. Seluruh badan bayi tersangga dengan baik2. Kepala dan tubuh bayi lurus3. Badan bayi menghadap ke dada ibunya4. Badan bayi dekat ke ibunyaE. Cara Meningkatkan Produksi ASICara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin. Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui

F. Cara Perawatan PayudaraJika posisi bayi terhadap payudara tidak sesuai maka kecukupan nutrisi bayi tidak terjamin dan putting susu ibu mungkin mengalami trauma. Ibu tidak boleh mencondongkan tubuh kea rah bayi saat menyusui, tapi ibu harus dapat membawa bayi ke arahnya. Harus disediakan atau gunakan beberapa bantal untuk membantu ibu menopang bayinya atau meletakkan bayi diatasnya agar tinggi posisi bayi sesuai. Minta ibu untuk memasikan bahwa putting susunya tetap bersih dan kering. Anjurkan ibu untuk mengeringkan payudaranya setelah menyusukan bayi. Keringkan putting dengan diangin-anginka sebelum ibu mengenakan pakaian. Jangan menggunakan kain atau handuk untuk mengeringkan putting karena akan mengiritasi

G. Cara Mengeluarkan/ Memerah ASICara mengeluarkan ASI yang akan dibahas disini adalah memerah ASI menggunakan tangan. Cara ini paling baik, cepat, efektif dan ekonomis. Oleh karena itu ibu dianjurkan untuk : Cuci tangan ibu sebelum memegang payudara Pegang cangkir/gelas untuk menampung ASI Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan Letakkan ibu jari pada batas areola mammae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola bagian bawah. Tekan kedua jari ini ke dalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi Pijat daerah di antara kedua jari tadi kea rah depan sehingga akan memerah dan mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat atau menarik putting susu karena ini tidak kan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit. Ulangi gerakan tangan, pijat dan lepas beberapa kali.

H. Cara Menyimpan ASIASI yang telah ditampung di cangkir atau gelas bertutup, dapat disimpan dengan cara sebagai berikut : Pada suhu kamar/ udara terbuka (26C), tahan disimpan selama 6-8 jam Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari Disimpan dalam freezer (-18C) tahan samapai 6 bulan

I. Cara Memberikan ASI Setelah Disimpan ASI yang disimpan pada suhu kamar, dapat segera diberikan sebelum masa simpan berakhir ( 8 jam ) ASI yang disimpan di termos atau lemari es, terlebih dahulu harus dihangatkan. Rendam cangkir yang berisi ASI dalam mangkik berisi air hangat. Tunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. Jangan memanaskan ASI di atas api/ kompor Berikan ASI dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot

2. Lembar Evaluasi

Lembar Evaluasi Materi Manajemen LaktasiPilih salah satu jawaban yang paling benar !Ketentuan menjawab :A : 1, 2, 3 benarB : 1, 3 benarC : 2,4 benarD: 4 benarE : Semua benar / semua salah

1. Susunan anatomi payudara dari luar adalah . . . a. Korpus mammae, areola, papulla mammaeb. Areola, Sel kelenjar, sinus laktiferusc. Papulla mammae, areola, alveolusd. Saluran susu, alveolus, areolae. Duktus, sinus laktiferus, sel kelenjar2. Korpus mammae pada payudara terdiri dari :a. jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, alveolusb. pembuluh darah, jaringan erektil, sinus laktiferusc. duktus, alveolus, saluran susud. jaringan erektil, syaraf, getah beninge. Lobus, alveolus, ujung saraf sensoris3. Reflek Prolaktin adalah . . .a. Keluarnya hormon prolaktin karena reflek bayi saat menghisap putting susu ibub. Terhambatnya produksi prolaktin karena keluarnya hormon oksitosinc. Keluarnya hormon prolaktin karena mekanisme kontraksi rahimd. Keluarnya hormon prolaktin dan oksitosin karena reflek sinus laktiferuse. Semua salah4. Reflek menghisap pada bayi antara lain . . .a. Reflek Grasping, extrusion, morob. Reflek moro, stepping, suckingc. Reflek rooting, suckling, swallowingd. Refelk suckling, babinski, moroe. Reflek moro, rooting, suckling5. Cara menyusui yang baik dan benar :a. Menyusui minimal 5 kali seharib. Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benarc. Badan bayi menghadap perut ibud. Kepala bayi tersangga dengan baike. Menyusui dominan payudara sebelah kanan6. Cara meningkatkan produksi ASI yaitu . . .a. Menyusui lebih seringb. Menyusui pada payudara kiri dan kanan secara bergantianc. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnyad. Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusuie. Semua jawaban benar7. Cara merawat payudara pada ibu yang menyusui adalah . . .1. Mengeringkan putting susu dengan handuk2. Menggunakan bantal untuk membantu ibu menopang bayi3. Memastikan putting susu harus selalu lembab4. Mengangin-anginkan putting sebelum memakai pakaian8. Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengeluarkan ASI antara lain . . .1. Mencuci tangan sebelum memgang payudara2. Menekan areola mammae3. Menekan kedua jari kedalam kearah dinding dada4. Menarik putting susu9. Berikut ini cara yang benar menyimpan ASI yang telah ditampung di cangkir / gelas adalah . . . 1. Pada suhu kamar, tahan disimpan selam 6-8 jam2. Disimpan di termos es, tahan selama 24 jam3. Disimpan dalam lemari es, tahan sampai 2-3 hari4. Disimpan dalam freezer than smapai 6 bulan10. Berikut ini cara yang benar memberikan ASI yang telah disimpan adalah1. ASI yang disimpan pada suhu kamar dapat segera diberikan maksimal 12 jam2. ASI yang disimpan dalam lemari es harus direbus dahulu3. ASI yang disimpan pada suhu kamar dapat diberikan setelah 2 hari4. ASI dapat diberikan dengan menggunakan sendok