SAP Penyuluhan Akupresure

20
SATUAN ACARA PENYULUHAN Mata Ajar : Keperawatan Gerontik Pokok Bahasan : Terapi modalitas pada lansia Sub Pokok Bahasan : Terapi Akupressur Hari/Tanggal : 5 Juni 2014 Waktu : 10.00 s.d. selesai Penyuluh : Imam Sugiato, S.Kep Tempat : Wisma II Unit Rehabilitasi Dewanata A. Tujuan 1. Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan para peserta penyuluhan mampu memahami mengenai Terapi Akupressur. 2.Tujuan intruksional khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta penyuluhan mampu : a. Menyebutkan manfaat Terapi Akupressur b. Menyebutkan cara pelaksanaan Terapi Akupressur B. Sasaran Lansia Wisma II Unit Rehabilitasi Dewanata C. Metode Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah :

description

SAP Penyuluhan Akupresure

Transcript of SAP Penyuluhan Akupresure

Page 1: SAP Penyuluhan Akupresure

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Gerontik

Pokok Bahasan : Terapi modalitas pada lansia

Sub Pokok Bahasan : Terapi Akupressur

Hari/Tanggal : 5 Juni 2014

Waktu : 10.00 s.d. selesai

Penyuluh : Imam Sugiato, S.Kep

Tempat : Wisma II Unit Rehabilitasi Dewanata

A. Tujuan

1. Tujuan instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan para peserta penyuluhan

mampu memahami mengenai Terapi Akupressur.

2. Tujuan intruksional khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta penyuluhan mampu :

a. Menyebutkan manfaat Terapi Akupressur

b. Menyebutkan cara pelaksanaan Terapi Akupressur

B. Sasaran

Lansia Wisma II Unit Rehabilitasi Dewanata

C. Metode

Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

D. Media

Media yang digunakan adalah :

1. Presentasi Power Point

2. Video

Page 2: SAP Penyuluhan Akupresure

E. Rencana Kegiatan

1. Pembukaan

2. Penyampaian sekilas tentang terapi akupresure

3. Demonstrasi

4. Penutupan

F. Setting tempat

Keterangan

: Mahasiswa

: Lansia

G. Susunan Kepanitiaan

1. Pembawa acara : Arifudin zahirsyah, S.Kep

Tugas :

a. Membuka acara

b. Memperkenalkan setiap anggota penyuluh

c. Mendeskripsikan tujuan dari penyuluhan

d. Memandu jalannya acara dari awal sampai akhir

e. Menutup acara

2. Penyaji : Imam Sugiarto, S.Kep

Tugas :

a. Menyajikan materi penyuluhan

b. Menjawab pertanyaan diskusi

3. Fasilitator : Ratih Berliani, S.Kep dan Naomi Fetty, S.Kep

Tugas :

a. Memfasilitasi kebutuhan penyuluh.

Page 3: SAP Penyuluhan Akupresure

b. Sebagai penghubung antara penyuluh dengan peserta/ tokoh masyarakat.

4. Observer / Dokumenter : Noni Diah K, S.Kep

Tugas :

a. Mengobservasi jalannya acara dari awal sampai akhir

b. Memberikan evaluasi kepada keseluruhan acara

H. Pelaksanaan Kegiatan

No Tahapan WaktuKegiatan

Mahasiswa Masyarakat1 Perkenalan

dan pembukaan

3Menit

a. Memberi salam b. Memperkenalkan diric. Menjelaskan tema yang

akan di sampaikan d. Apersepsi

a. Menjawab salamb. Mendengarkanc. Menyimak

2 Inti 20Menit

Menjelaskan Materi Penyuluhan :a. Manfaat terapi

akupresureb. Cara pelaksanaan terapi

akupresure

a. Mendengarkan

b. Menyimak

c. Memperhatikan

d. Menelaah

3 Penutup 7Menit

a. Tanya jawabb. Menyimpulkan c. Evaluasid. Memberi Salam

a. Bertanya b. Menyimakc. Menjawab

I. Evaluasi

Evaluasi struktur

1. Menyiapkan SAP

2. Menyiapkan materi dan media

3. Kontrak waktu dengan sasaran lansia

Page 4: SAP Penyuluhan Akupresure

4. Menyiapkan tempat di wisma II unit rehabilitasi social dewanata

5. Menyiapkan pertanyaan

a. Bagaimana manfaat yangt dirasakan setelah dilakukan terapi akupresure

e. Bagaimana prosedur terapi akupresure?

2. Evaluasi proses

a.  Sasaran memperhatikan selama penkes berlangsung

b. Sasaran mampu mendemonstrasikan terapi akupresure

d.  Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung

e. pelaksanaan terapi berjalan dengan baik

3. Evaluasi hasil

a. Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih

dengan benar.

b. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab

pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar.

c. Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu

menjawab kurang dari 50 % dengan benar

Page 5: SAP Penyuluhan Akupresure

J. Materi Penyuluhan

Terlampir

Page 6: SAP Penyuluhan Akupresure

Lampiran Materi

TANAMAN OBAT KELUARGA

A. Pengertian tanaman obat keluarga

TOGA adalah singkatan dari tanaman obat keluarga, yaitu berbagai jenis tanaman

yang dibudidayakan baik di halaman, pekarangan rumah, ladang atau di kebun.

Tanaman tersebut sebagai Apotek Hidup yang dapat memenuhi keperluan keluarga akan

obat-obatan. Jenis tanaman yang dibudidayakan sebagai TOGA adalah tanaman yang

tidak memerlukan perawatan khusus, tidak mudah diserang hama penyakit, bibitnya

mudah didapat, mudah tumbuh dan tidak termasuk jenis tanaman terlarang dan

berbahaya/beracun. Pemanfaatan TOGA lazimnya untuk pengobatan gangguan

kesehatan keluarga menurut gejala-gejala umum seperti demam panas, batuk, sakit

perut, gatal-gatal (Ridwan. 2007). Melalui instansi terkait seperti Dinas Kesehatan

dengan kerjasama PKK dapat melakukan sosialisasi terhadap program TOGA bagi

menunjang upaya peningkatan kesehatan oleh masyarakat secara optimal.

B. Jenis-jenis tanaman obat keluarga

Berikut ini adalah aneka jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat alami,

sangat cocok ditanam di pekarangan atau halaman rumah sebagai persediaan dalam

menjaga kesehatan keluarga.

1. Kunyit

Klasifikasi ilmiah kunyit

Kerajaan : plantae     

Divisio   : Spermatophyta

Sub-diviso : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales.

Famili   : Zungiberaceae

Page 7: SAP Penyuluhan Akupresure

Genus   : Curcuma

Species   : Curcuma domestica Val.

Manfaat Tanaman Obat Kunyit. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan

bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit

tumbuh subur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar

pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal

dari India. Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena

berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan

menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan

obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak,

peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai

anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan

menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.

2. Jahe

Umbi jahe mengandung senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol

yang bersifat sebagai antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut

berguna sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat

berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi

kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara

tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan:

Ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan

air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam.

Angkat dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah)

Page 8: SAP Penyuluhan Akupresure

Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan

beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk

kendaraan Ramuan: Ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan

segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir Ramuan:

Ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam.

Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.

3. Belimbing Wulu

Mengkonsumsi buah belimbing wuluh menyembuhkan gusi berdarah. Dua buah

belimbing wuluh segar maupun manisan secara rutin tiap hari 1/2 genggam

dimakan tiap hari Blimbing Wuluh. Sebagai Obat Gondongan daun belimbing

wuluh ditumbuk dgn 3 bawang putih. Kompreskan pada bagian yang gondongan.

Blimbing Wuluh sebagai Obat Rematik belimbing wuluh dicuci tumbuk sampai

halus tambahkan kapur sirih 100 gr daun muda belimbing wuluh 10 biji gosokkan

ke bagian yg sakit. cengkeh dan 15 biji merica dicuci lalu digiling halus tambahkan

cuka secukup sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan adonan bubur tadi

ketempat yg sakit. (Michelia champaca L).

4. Beluntas

Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan

tinggi bisa mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing,

berbulu halus, daun muda berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna

hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan

kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini

digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan.

Page 9: SAP Penyuluhan Akupresure

Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda

seperti baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar). Secara

tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan,

obat turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus

sangat baik untuk mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering

dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional

dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu

tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna

membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba pemaparan dua

penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak sebagai komponen

antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan.

5. Bunga Kenop

Bunga Kenop ditanam di pekarangan dan di tanam sebagai tanaman hias atau

tumbuh liar di ladang yang cukup mendapat sinar matahari. Tumbuhan yang berasal

dari Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1-1.300 m dpl. Rasanya

manis, sifatnya netral. Bunga kenop berkhasiat sebagai obat batuk, obat sesak

napas, peluruh dahak dan obat radang mata. Kandungan Kimianya yaitu

Gomphrenin I, Gomphrenin II, Gomphrenin III, Gomphrenin V, Gomphrenin VI

dan amarathin. Kandungan minyak atsiri, flavon atau saponin mempunyai khasiat

sebagai peluruh dahak. Bagian yang digunakan adalah bunga atau seluruh herba

segar atau herba kering.

Page 10: SAP Penyuluhan Akupresure

Indikasi :

a. Bunga berkhasiat untuk pengobatan

b. Batuk rejan (pertusus),

c. TB Paru disertai batuk darah,

d. Sesak napas (Asma Bronkial),

e. Radang saluran napas akut dan menahun,

f. Radang mata,

g. Sakit Kepala,

h. Panas dan kejang pada anak karena gangguan hati,

i. Disentri

j. Tidak lancar buang air kecil

6. Jeruk Nipis

Klasifikasi Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

a. Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

b. Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

c. Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

d. Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

e. Kelas                  : Magnoliopsida ( berkeping dua / di kotil )

f. Sub Kelas : Rosidae

g. Ordo : Sapindales

h. Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)

i. Genus : Citrus

j. Spesies : Citrus aurantifolia 

Page 11: SAP Penyuluhan Akupresure

Jeruk nipis punya banyak manfaat. Selain menjadi minuman yang menyegarkan,

buah yang sudah dikonsumsi ribuan tahun yang lalu ini juga bisa mencegah daan

menyembuhkan berbagai macam penyakit. Memang ada begitu banyak jeruk,

antara lain jeruk keprok, jeruk manis, jeruk sitrun, jeruk sambal, jeruk nipis, jeruk

mandarin, dan masih banyak lagi yang lainnya. Akan tetapi, dari segi manfaat tidak

ada satu pun yang menyamai jeruk nipis. Jeruk nipis merupakan tumbuhan perdu

dengan banyak cabang. Tingginya bisa mencapai enam meter. Daunnya berbentuk

bulat telur dan bertangkai. Bunganya berbentuk bintang berwarna putih. Batangnya

berkayu keras dan biasanya berbuah setelah 2,5 tahun. Buahnya berbentuk bulat

dengan permukaan yang licin, berkulit tipis, dan berwarna hijau kekuningan jika

sudah tua. Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Buah jeruk

nipis mengandung banyak air dan vitamin C yang tinggi. Daun, buah, dan

bunganya, mengandung minyak terbang limonin dan linalool. Biasanya jeruk nipis

tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari.

Masyarakat di Belanda terutama yang berdiam di kota-kota besar seperti

Amsterdam, Den Haag, dan Rotterdam, telah mengenal manfaat jeruk nipis sejak

beberapa abad lalu. Begitu pula masyarakat di Amerika Serikat. Mereka mulai

mengenal manfaat jeruk nipis sejak zaman Indian kuno. Ohio State Biotechnology

Centre di kota Columbus, Ohio, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian

terhadap jeruk nipis. Hasilnya, jeruk nipis kaya akan vitamin dan mengandung

sejumlah mineral. Jeruk nipis yang berkhasiat adalah jeruk nipis yang masih segar,

berkulit tipis, serta berwarna hijau kekuningan. Selain buah, akar, daun, dan bunga

jeruk nipis sering digunakan sebagai obat. Menurut dr Prapti Utami, buah jeruk

Page 12: SAP Penyuluhan Akupresure

nipis mengandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain, asam

sitrun, glukosa, lemak, minyak atsiri, vitamin C, kalsium, fosfor, belerang, dan

asam amino. “Banyaknya kandungan yang terdapat pada jeruk nipis membuat buah

ini banyak digunakan sebagai obat, Minyak atsiri daun jeruk nipis dapat

menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus (kuman pada kulit). Air jeruk

nipis dapat digunakan sebagai obat kumur pada penderita sakit tenggotokan. Bau

harumnya membuat enak, sedap ketika kita berkumur. Kulitnya, bila ditahan di

dalam mulut, bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap dan

mengatasi radang karena mengandung zat asam yang dapat mematikan kuman.

Karena berbagai kandungnan minyak dan zat yang ada di dalamnya, jeruk nipis

juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur,

difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan,

menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu

gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan

radang hidung.

7. Manggis

Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat

sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan

luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air

rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai

bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.

8. Tomat

Klasifikasi Tanaman Tomat

a. Kingdom : Plantae

b. Subkingdom : Tracheobionta

Page 13: SAP Penyuluhan Akupresure

c. Super Divisi : Spermatophyta

d. Divisi : Magnoliophyta

e. Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

f. Sub Kelas : Asteridae

g. Ordo : Solanales

h. Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)

i. Genus : Solanum

j. Spesies : Solanum lycopersicum L

Tomat merupakan jenis sayuran buah yang sangat populer dikonsumsi baik buah segar,

sebagai salad maupun dikonsumsi dalam bentuk jus tomat. Tomat merupakan tanaman

perdu dengan tinggi berkisar 1-3 meter yang berasal dari Amerika Tengah, Selatan, Peru

dan Meksiko. Berdasarkan catatan yang ada, diperkirakan tomat disebarkan oleh pelaut

Spanyol ke koloninya di kepulauan karibia, Filipina kemudian menyebar ke seluruh

penjuru dunia. Tomat umumnya berumur pendek (kurang dari satu tahun) dan biasanya

akan mati layu setelah dipanen.  Nama latin dari tomat adalah : Solanum lycopersicum

L.     sinonim     Lycopersicon esculentum Miller.

Page 14: SAP Penyuluhan Akupresure

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, (1992). “Tanaman Obat Indonesia”, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarata.

Djawanto, (2008). “Statistik Non Parametrik”, Jogjakarta :BPFE

Dzulkarnain, H.B dkk, (2009). Tanaman Obat Keluarga. Jilid 1 & jilid 2. PT. Intisari MediaTama. Jakarta.

Krugman and Obstfeld, (2001), “Lima Tahun Penelitian dan Pengembangan Pertanian”, Deptan RI.

Kotler, P, (2007). Manajemen Pemasaran. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Mubyarto, (1994). “Pengantar Ekonomi Pertanian”, LP3ES, Jakarta

Marshall, A. (Ed), (2006). “Pengobatan Alternatif”. PT. Dian Rakyat. Jakarta

Poerwadarminta, (2002). “ Budidaya Tanaman Obat Secara Organik” . Agromedia Pustaka. Jakarta

Ridwan, (2007). “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga”, Pusat Perbukuan DEPTAN. Jakarta

Soekartawi, (2001). “Pengantar Agroindustri”, Kata Grafindo Persada, Jakarta.

Supriyanto, (2006). “Proses Pengolahan Tanaman Obat”, Jakarta. Tim Lentera

Badan POM, (2003). kebijakan Departemen Kesehatan RI tentang pengobatan tradisional seperti yang tercantum dalam UU No 23 tahun 1992 pasal 47 tentang pengobatan tradisional dan dalam Kepmenkes No 1076/SK /VII/2003 tentang peyelenggaraan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman obat-obatan.