Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang Asam Urat
-
Upload
nonna-niear -
Category
Documents
-
view
110 -
download
22
description
Transcript of Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang Asam Urat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN DAN KONSULTASI GIZI LANJUT
“ASAM URAT”
Golongan A/ Kelompok I
Semester IV
Disusun Oleh:
1. Rosiyana Yuniar Pranita G42130035
2. Duwi Darmawati G42130093
3. Malinda G42130129
4. Wiwin Eka Wahyuni G42130130
5. Freshtin Yuldhialita G42130167
6. Siti Novita Sari G42130168
7. Alvian Dwi D G42130169
8. Ranindya Dwina Pradani G42130189
9. Risli Nurwulandari G42130237
10. Hasanah Daniar A.S. G42130247
11. Nur Izza Novi Yanti G42130477
PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan
dengan persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena
asam urat maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan akan
menjadi tofi dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan sehingga
jika dilihat dari luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada daerah
persendian. Hal tersebut, biasanya terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan yang
banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin yang
kurang. Ketika ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku kadang-
kadang mengeluh sakit dan merasakan linu-linu pada pinggang sampai bawah
kaki bila mau tidur atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat mengenai
sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun
terkadang masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakis asam urat
karena kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu kami mengadakan
penyuluhan tentang asam urat agar masyarakat mengerti sakit atau keluhan-
keluhan yang dirasakan benar-benar karena menderita penyakit asam urat atau
terkena penyakit lainnya. Selain itu, kami mengadakan penyuluhan agar
masyarakat dapat mencegah atau mengurangi kadar asam uratnya.
B. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang asam urat
2. Memberikan pengetahuan pencegahan asam urat
3. Memberikan pengetahuan tentang perawatan asam urat secara dini
4. Memeberikan pengetahuan tentang terapi diet untuk asam urat
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1.Asam Urat
Asam urat adalah akibat tingginya kadar asam urat di tubuh (Sari, M.,
2010). Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir
dari metabolisme purin (bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh (Silvia, 2009). Asam urat ialah
terjadinya penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian (Khosman,
Harlinawati, 2008).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan bagian
metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak berlangsung normal
asam urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan
kristal asam urat pada daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang
luar biasa.
II.2.Penyebab
Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan
terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan
dengan hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Penyakit Diabetes Melitus
3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
5. Berat badan yang berlebih (obesitas)
6. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
7. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam waktu
lama.
II.3.Tanda dan Gejala
Biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit,
pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan asam urat muncul sebagai
serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan
di mana kadar asam urat dalam darah di atas normal (Sari, 2010). Kadar asam urat
normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6 - 6 mg/dL.
Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan
menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi yang
terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai
rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan pertama
asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari
kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala tersebut
dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian
sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering
merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah
Anda terkena asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala asam
urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:
1) Kesemutan dan linu.
2) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3) Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4) Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5) Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6) Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
7) Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal
serta dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen
hingga diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi
ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing
manis) dan hipertensi.
8) Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan.
9) Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga
terjadi.
Gejala asam urat umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria,
sedangkan pada wanita gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause.
Serangan asam urat berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan
berlangsung selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk
menghindari serangan asam urat yang lebih parah.
Gejala serangan asam urat ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada
ibu jari sampai ke jari-jari lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut
berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang
dalam waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan
menjadi normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun
(Khomsam, Harliawati, 2008).
Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan selanjutnya
sulit diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian dikemukakan bahwa semakin
tinggi kadar asam urat, semakin sering juga terjadi serangan nyeri dengan
berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari tangan, tetapi menyebar
ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada tangan, dan otot.
Nyeri akan semakin bertambah saat tengah malam. Sendi yang terserang akan
tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas, dan persendian
sulit digerakkan. Selain itu, badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu
makan berkurang, dan jantung berdebar (Silvia, 2009).
II.4.Stadium Penyakit Asam Urat
Sama halnya dengan penyakit kanker, penyakit asam urat terdiri atas
beberapa stadium (Sari, M, 2010). Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri
dari empat tahapan/stadium:
1. Tahap Asimtomatik (stadium I)
Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau permulaan
biasanya ditandai dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak
dirasakan oleh penderita karena tidak merasakan sakit sama sekali dan
tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu
urat di saluran kemih.
2. Tahap Akut (stadium II)
Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai
dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada
pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada tengah malam dan
menjelang pagi hari.
3. Tahap Interkritikal (stadium III)
Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut.
Biasanya terjadi selelah satu sampai dua tahun kemudian.
4. Tahap Kronik (stadium IV)
Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau
perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk
seperti semula, ini disebut gejala irreversibel atau arthritis asam urat
kronis. Pada kondisi ini frekuensi kambuh akan semakin sering dan
disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan bisa
tinggi. Bila demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau
lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.
II.5.Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kadar Asam Urat
Terjadinya gangguan asam urat dipicu oleh beberapa hal. Berikut ini
faktor risiko yang membuat seseorang terserang asam urat (Khosam, Harlinawati,
2008).
1. Senyawa purin berlebih
Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat dalam
tubuh. Kadar asam urat meningkat karena asupan makanan tinggi purin.
Jenis makanan yang tinggi purin, misalnya jeroan, seafood, makanan
kaleng, dan kaldu daging.
2. Genetik
Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya asam
urat menjadi semakin tinggi.
3. Konsumsi alkohol berlebih
Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.
4. Berat badan berlebih
Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat menyebabkan asam urat.
Hal ini disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh orang gemuk
menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.
5. Obat tertentu
Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik (peluruh air
kencing) dan aspirin (pencegah serangan jantung).
6. Gangguan fungsi ginjal
Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi gangguan
pada ginjal, pengeluaran asam urat juga terganggu.
7. Usia
Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini
disebabkan pria mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih tinggi
dibanding wanita. Kandungan asam urat pada wanita baru meningkat
selelah menopause.
8. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus)
Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan penyakit
pokok. Ia menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar asam urat
tinggi, perlu dicurigai adanya penyakit degeneratif.
9. Kurang minum
Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat
pengeluaran asam urat.
II.6. Pencegaha Penyakit Asam Urat
1. Pembatasan purin
Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung, hati, lidah
ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam,
Udang, Daun melinjo.
2. Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang
kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit
juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang
akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine.
3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urine.
4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari.
Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan
Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang
mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka,
melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan
tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan
sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari
adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak
yang tinggi.
7. Tanpa alcohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang
mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak
mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan
asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat
dari tubuh.
8. Olahraga ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi
serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi.
Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga
mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-
ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda,
dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan
asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi
darah dalam tubuh.
II.7.Cara Perawatan Asam Urat Secara Mandiri
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan,
pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa. Bila anda
mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat, berikut:
1. Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi es)
beberapa jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk
mengurangi nyeri akibat radang. Kalau perlu masukkan kaki yang bengkak ke
dalam ember berisi air es. Selimut atau kain lain yamg menempel pada sendi
yang nyeri, karena lokasi tersebut sedang dalam keadaan yang sensitif.
2. Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa nyeri.
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk
membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
II.8.Terapi Diet Asam Urat
Diet asam urat diberikan kepada pasien dengan kadar asam urat >7,5 mg/dl.
a. Diet Purin Rendah I (1500 kkal)
b. Diet Purin Rendah II (1700 kkal)
Pengelompokkan bahan makanan menurut kadar urin dan anjuran makannya
Kelompok 1 : Kandungan purin tinggi
( 100-1000 mg purin/100 g bahan makanan ) dihindari.
Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldui, bebek,
ikan, makarel, remis, kerang.
Kelompok 2 : Kandungan purin sedang ( 9-100 mg purin/100 g bahan makanan )
dibatasi, maksimal 50-75 g ( 1-1 ½ ptg) daging, ikan atau ungas,
atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehari.
Daging sapi dan ikan ( kecuali yang terdapat pada kelompok 1 ),
ayam, udang, kacang kering dan hasil olah, seperti tahu dan tempe,
asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji
melinjo.
Kelompok 3 : Kandungan purin rendah ( dapat diabaikan ), dapat dimakan setiap
hari.
Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, cake,
kue kering, pudding, susu, keju, telur, lemak dan minyak, gula,
sayuran dan buah-buahan ( kecuali sayuran dalam kelompok 2 ).
Contoh Menu
Diet Purin Rendah II (1700 kkal)
Pagi Pukul 10.00/16.00
Nasi Semangka/pisang kukus
Telur ceplok air
Tumis labu siam + wortel
Susu skim
Siang Malam
Nasi Nasi
Ikan bakar Semur ayam
Tempe goring Pepes tahu
Cah sawi dan wortel Tumis kacang panjang
Papaya Pisang raja
III. RENCANANA PUNYULUHAN
3.1. Asam urat
3.2. Pokok-pokok materi
1. Pengertian asam urat
2. Pencegahan asam uart
3. Perawatan asam urat secara dini
4. Terapi diet untuk asam urat
3.3. Sasaran
Ibu-ibu rumah tangga.
Biasanya di keluarga baik ibu-ibu ataupun bapak-bapak sering mengalami
keluhan-keluhan yang mirip seperti penyakit asam urat. Memilih ibu-ibu rumah
tangga karena biasanya ibu-ibu memiliki waktu luang untuk berkumpul dengan
ibu-ibu lain seperti arisan ibu PKK, pengajian atau perkumpulan lainnya.
Sehingga lebih mudah untuk dilakukan penyuluhan karena mudah untuk
mengunpulkan audiencenya. Selain itu, ibu-ibu rumah tangga mudah mengerti
dan dapat menerapkan di keluarganya apa yang telah dilakukan penyuluhan. Pada
kegiatan penyuluhan yang telah kami lakukan, kami memilih perkumpulan ibu-
ibu pengajian.
3.4. Waktu pelaksanaan
Kamis, 14 Mei 2015
Pukul 18.30 WIB
3.5. Tempat pelaksanaan
Mushollah Mastrip 3 Tegal Gede, Sumbersari, Jember
3.6. Tujuan
Memberikan pemahaman tentang penyakit asam urat secara lengkap
Dapat menerapkan terapi diet yang diberikan bagi penderita penyakit asam
urat.
Mengajak ibu-ibu rumah tangga agar dapat mencegah secara dini penyakit
asam urat
3.7. Materi
1. Pengertian dan penyebab asam urat
2. Tanda dan gejala asam urat
3. Stadium dari penyakit asam urat
4. Faktor-faktor menyebabkan penykit asam urat
5. Cara perawatan bagi penderita penyakit asam urat
6. Pencegahan asam urat
7. Makanan yang dianjurkan dan tidka dianjurkan bagi penderita asam urat
8. Menu es buah
3.8 Metode yang digunakan :
1. Ceramah
2. Pre-test dan Post-test
Alasan:
1. Dengan metode ceramah diharapkan audiens (ibu rumah tangga) dapat
menerima meteri yang kami sampaikan, karena ibu rumah tangga sering
menerima informasi dari ibu-ibu lainnya dengan berbicara langsung, hal
tersebut seperti ceramah. Sehingga metode ceramah tidak asing bagi
mereka
2. Dengan diberika Pre-test dan Post-test, bagi kami dapat mengetahui
seberapa besar pengetahuan audiens tentang materi yang akan
disampaikan dan mengetahui apakah audiens telah memahami mengenai
materi yang telah disampaikan.
3.9. Media dan Alat peraga
a. Media presentasi power point
Media yang kami gunakan berupa media presentasi power point Tujuan kami
menggunakan kedua media tersebut supaya meteri yang kami sampaikan mudah
diterima. Dalam presentasi power point berisi informasi mengenai pengertian dan
penyebab asam urat, tanda, gejala, stadium dari penyakit asam urat, faktor-faktor
menyebabkan penykit asam urat, cara perawatan bagi penderita penyakit asam
urat, pencegahan asam urat, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi
penderita asam urat (terapi diet), dan menu es buah
b. Leaflet
Pada kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan, kami memilih media yang
dianggap mudah dipahami dan mudah untuk disimpan yaitu leaflet. Pemilihan
leaflet disebabkan karna dengan menggunakan media tersebut dapat menyimpan
materi dan informasi dengan banyak yang dapat ditampilkan secara menarik,
sehingga para audien merasa perlu dan penting untuk menyimpan leaflet tersebut
karna dianggap sangat bermanfaat untuk kehidupan.
Dalam leaflet yang kami buat, tedapat informasi mengenai penjelasan tentang
penyakit asam urat atau gout artrithis. Penyebab terjadinya penyakit asam urat
sehingga para audien dapat mengetahui factor-faktor apa saja yang dapat
menyebabkan terjadi penyakit asam urat. Selanjutnya dalam leaflet tersebut
terdapat informasi mengenai tanda-tanda dan gejala asam urat, dalam informasi
ini kami menggunakan gambar-gambar mengenai asam urat dipersendian. Maksud
pemberian gambar ini adalah memudahkan pemahaman dimana letak-letak asam
urat yang sering terjadi, sehingga memeudahkan para ibu-ibu mengingat lokasi
tersebut. Selanjutnya dalam leaflet tersebut diberikan terapi diet asam urat melalui
nutrisi yaitu makanan yang dianjurkan dan makanan yang harus dihindari untuk
para penderita asam urat maupun untuk pencegahan dini penyakit tersebut. Dan
diberikan pula gambar-gambar contoh bahan makanan tersebut, tujuannya adalah
supaya para ibu-ibu mudah mengingat dalam bentuk gambar. Dan informasi
terakhir dalam leaflet penyakit asam urat ini ditambahkan contoh menu sehari dari
bahan makanan yang telah dicontohkan. Menu-menu tersebut merupakan menu
untuk para penderita asam urat dengan nilai zat gizi yang telah sesuai.
c. Kalender
Untuk media pendukung penyuluhan tentang asam urat ini, kami memilih
kalender karena kami membagi 3 bagian dari kertas tersebut. Media tersebut
dirancang untuk dapat berdiri tegak dan dapat diletakkan dimana saja pada
permukaan yang datar. Media tersebut berisi berbagai macam informasi. Maksud
dari pembuatan media ini adalah membuat media yang berisi informasi penting
sehingga para audien merasa amat perlu menyimpan media tersebut karna banyak
bermanfaat, dan terdapat kalender pula didalamnya.
Pada bagian pertama kami meletakkan tanda dan gejala asam urat serta
informasi cara pencegahan dan pengobatan diet asam urat, informasi ini dianggap
perlu sebagai dasar penyakit asam urat sehingga dapat digunakan untuk
memprediksi apakah audien beresiko asam urat apa tidak. Selanjutnya pada
lembar selanjutnya, diberikan informasi mengenai terapi diet asam urat melalui
informasi konsumsi makanan yaitu makanan yang dianjurkan dan makanan yang
tidak dianjurkan. Tentunya media amat bermanfaat, karna dianggap penting
sebelum memasak atau mengonsumsi makanan audien dapat memihat dari
golongan manakah makanan tersebut, makanan yang dianjurkan atau makanan
yang tidak dianjurkan. Sehingga ini dapat digunakan untuk pencegahan maupun
pengobatan. Pada lembar ketiga, kami memberikan kalender 2015, alasan
pemberian kalender tersebut adalah supaya berbeda. Maksudnya berbedanya
adalah kami berusaha membuat media seberbeda mungkin dari media-media yang
telah ada. Bila meletakkan kalender kepada media tersebut sebagai contoh saat
audien melihat kalender, mereka akan teringat tentang diet asam urat. Sehingga
media tersebut dianggap sangatlah bermanfaat dan dapat diletakkan dimana saja.
3.10. Evaluasi mengenai penyuluhan
Setelah melaksanakan penyuluhan asam urat pada ibu-ibu pengajian pada 14
Mei 2015 di Musholla Mastrip 3, Sumbersari, Jember didapatkan hasil yaitu
pemateri menyampaikan materi yang disajikan secara komunikatif (menggunakan
bahasa Madura) sehingga responden yang mayoritas tidak memahami bahasa
Indonesia dapat terbantu dan materi yang disampaikan dapat diterima dan
dipahami dengan baik. Untuk penyuluhan selanjutnya disarankan untuk
mengurangi penggunaan bahasa medis, sehingga responden yang awam terhadap
istilah medis dapat memahami dan mengerti tentang materi yang disampaikan.
Respon dari responden sangat interaktif dan komukatif yang ditandai dengan
interaksi yang terjadi selama pemateri menyampaikan mareti, menanggapi
pertanyaan yang diberikan pemateri, memperhatikan dengan baik sehingga
tercipta suasana yang kondusif. Selain itu evalusi yang didapatkan adalah tentang
kekompakan kelompok dalam bekerjasama untuk tercapainya penyuluhan sebaik
mungkin yang ditandai dengan hadir 2 jam sebelum acara penyuluhan,
penampilan rapi dan serasi, tanggap dengan situasi yang terjadi.
Jadi yang dapat disimpulkan dari penyelenggaraan penyuluhan tersebut dapat
dikatakan bahwa penyuluhan tersebut berhasil dan berjalan dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan.
3.11. Perencanaan kebutuhan
Alat
- Leaflet 50 lembar
- Kalender 25 lembar
- Laptop 1 buah
- LCD Proyektor 1 buah
Bahan
- Roti 50 pac
- Air mineral 1 dos
3.11. Susunan Kepanitiaan
Ketua/Penyaji : Malinda
Moderator : Risli Nurwulandari D
Sekretaris : Freshtin Yuldialita
Bendahara : Duwi Darmawanti Sa’adah
Seksi Konsumsi : Alviani Dwi Damayanti
Siti Novita Sari
Nur Izza Novi Yanti
Seksi Perlengkapan : Hasanah Daniar Asmi S
Rosyiana Yuniar Pranita
Dokumentasi : Ranidya Dwi Pradani
Wiwin Ika Wahyuni
- Iuran Per-anak Rp.30.000
- Jumlah anggota 11 orang
- Total Pemasukkan= 11 x 30.000
= Rp. 330.000
- Sisa Saldo = Rp. 6.000
Tanggal Pemasukkan Pengeluaran Saldo Keterangan
10 Mei 2015 330.000 - 330.000 Iuran Kelompok
12 Mei 2015 - 187.500 142.500 Media Kalender
- 16.000 126.500 Media Leaflet
13 Mei 2015 - 50.000 76.500 DP Konsumsi Peserta
14 Mei 2015 - 45.000 31.500 Kekurangan Konsumsi
- 16.500 15.000 Air Mineral
- 9.000 6.000 Konsumsi Pendamping