Sap Penyuluhan

17
 PROPOSAL KEGIATAN DISUSUN OLEH: MAHASISWA ALIH JENJANG B17 KELAS AJ2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014 SAT UAN ACARA PENYULUHAN Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Atas (I SPA) Waktu : ! "enit Te"p at : #e$ia"a n I%u En$a n& 'ala n anar *uku + No"or ,,- Sa sa ran : S el ur u+ .a r& a'al an an ar *u ku + RT /I II 0 RW III1 #e lu ra+a n #erta2aa1 #e3a"atan 4u%en&1 Sura%aa

description

hfhgd

Transcript of Sap Penyuluhan

PROPOSAL KEGIATAN

DISUSUN OLEH:MAHASISWA ALIH JENJANG B17 KELAS AJ2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERSFAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA2014

SATUAN ACARA PENYULUHANTopik: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Waktu: 45 menitTempat: Kediaman Ibu Endang Jalan Manyar Dukuh Nomor 116 Sasaran: Seluruh wargaJalan Manyar Dukuh RT VIII/ RW III, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, SurabayaI. Latar BelakangInfeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru (Whaley and Wong; 1991; 1418).ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting dan cukup berbahaya karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.Berdasarkan penelitian setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan. Penyakit ini tidak mengenal musim, baik kemarau, pacaroba atau hujan tetap bisa menyerang warga.Salah satu penyebab ISPA adalah faktor lingkungan. Pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara di Provinsi Jawa Timur cukup tinggi, yaitu peringkat ketiga di kawasan Asia setelah Bangkok dan Jakarta (Dinkominfo, 2009). Keduanya merupakan penyebab utama penyebaran penyakit ISPA. Tingginya tingkat pencemaran udara di Jawa Timur menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak diderita oleh masyarakat dibandingkan penyakit lainnya yaitu sekitar 20,55% (Litbangkes, 2007). Selain faktor tersebut, peningkatan penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat (Wijaya, 2009).Upaya promotif dan preventif perlu dilakukan agar masyarakat bisa mengerti dan memahami penyakit ISPA. Berdasarkan latar belakang, maka perlu dilakukan penyuluhan terkait penyakit ISPA. Penyuluhan akan diberikan kepada masyarakat Jalan Manyar Dukuh RT VIII/ RW III, Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya.

II. Tujuana. Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang ISPA.b. Tujuan KhususSetelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :1. Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.2. Menjelaskan faktor faktor penyebab ISPA.3. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.4. Memahami klasifikasi dari ISPA.5. Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.6. Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

III. Kegiatan Penyuluhana. Materi1. Pengertian ISPA.2. Faktor penyebab dari ISPA.3. Tanda dan gejala dari ISPA.4. Klasifikasi dari ISPA.5. Cara pencegahan terhadap ISPA.6. Penatalaksanaan terhadap ISPA.b. Strategi Pelaksanaan1. Persiapan :a. Survey karakter dan lokasi sasaran.b. Koordinasi dengan pihak masyarakat.c. Menyiapkan alat dan bahan.2. Pelaksanaan :NoKegiatan PenyuluhanKegiatan AudiensWaktu

1Tahap Pembukaan1.1 Moderator membuka acara dan memberi salam.1.2 Perkenalan.Menjawab salam dan mendengarkan.Mendengar dan memperhatikan.2 menit

2Tahap Apersepsi2.1 Menanyakan pengetahuan audiens tentang ISPA meliputi pengertian, penyebab, serta tanda dan gejala.Memperhatikan dan menjawab pertanyaan.5 menit

3Tahap Informasi3.1 Memberikan informasi tentang topik yang akan disampaikan.3.2 Menjelaskan tujuan penyuluhan.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan memperhatikan.3 menit

4Tahap Penyuluhan4.1 Menjelaskan : Definisi dari ISPA. Faktor-faktor penyebab dari ISPA. Tanda dan gejala dari ISPA. Klasifikasi dari ISPA. Cara pencegahan terhadap ISPA. Cara penatalaksanaan terhadap ISPA.4.2 Memperagakan cara batuk efektif.4.3 Memberi kesempatan kepada audiens untuk memperagakan cara batuk efektif.4.4 Memperagakan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional).4.5 Memberi kesempatan kepada audiens untuk memperagakan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional).4.6 Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap.4.7 Memberikan kesempatan kepada audiens untuk melakukan redemonstrasi cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap.4.8 Memberikan reinforsement positif.4.9 Memberikan kesempatan bertanya.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan memperhatikan.MendemonstrasikanMendengar dan memperhatikan.MendemonstrasikanMendengar dan memperhatikan.MendemonstrasikanMendengar dan memperhatikan.Bertanya, mendengar dan memperhatikan.30 menit

5Tahap Penutup5.1 Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis untuk mengevaluasi tingkat pemahaman masyarakat tentang materi yang telah diberikan.5.2 Penyaji menyimpulkan materi tentang ISPA.5.3 Penyaji mengarahkan tindak lanjut.5.4 Moderator menutup acara dan mengucapkan salam.Menjawab pertanyaan.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan memperhatikan.Mendengar dan menjawab salam.5 menit

IV. Sarana Penunjanga. MetodeMetode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :a) Ceramahb) Tanya jawabc) Demonstrasi.

b. MediaAlat dan bahan peraga :1) Laporan Pendahuluan.2) Satuan Acara Penyuluhan.3) Leaflet.4) Power Point.5) LCD.6) Laptop.7) Alat peraga batuk efektif : sputum pot atau jika tidak ada diganti dengan botol/kaleng/wadah berisi pasir.8) Alat peraga inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional) : baskom ukuransedang, minyak kayu putih (sebagai obat aromaterapi), kain/handuk kering, dan air panas.9) Bahan pembuatan larutan jeruk nipis-kecap : air hangat dalam gelas, sendok, jeruknipis, dan kecap manis.10) Lembar Quesioner (Post Test).

V. Evaluasi1. Struktura. Ruang kondusif untuk kegiatan.b. Peralatan memadai dan berfungsi.c. Media dan materi tersedia dan memadai.d. SDM memadai.2. Prosesa. Ketepatan waktu pelaksanaan.b. Peran serta aktif masyarakat.c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.3. HasilTerkait dengan tujuan yang ingin dicapai :a. Tes lisan1) Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audiens2) tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.3) Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka4) dikategorikan pengetahuan baik.

b. Tes tertulisPenyuluh menyebarkan Quesioner sebanyak 7 pertanyaan, jawaban benar 4 atau dengan nilai/score 57% penyuluhan dinyatakan berhasil.Sumber PustakaCorwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGCHusodo, Sosro., Sugiyo, Teha. 1985. Penyakit Menular, Cara Pencegahan dan CaraPengobatannya. Bandung : AlumniRonald. 2006. Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung : Yrama Widya [diakses 6 Juni 2011]

LAMPIRAN : MATERIINFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA)I. PengertianInfeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).

II. PenyebabAgen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).

III. Tanda dan GejalaPenyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451). Tanda dan gejala yang muncul ialah:1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,50 C-40,5 0 C.2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi tersebut mengalami sakit.5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat infeksi virus.6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis mesenteric.7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan. (Whaley and Wong; 1991; 1419).

IV. KlasifikasiProgram Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:1. Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam(chest indrawing).2. Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.3. Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.

V. PencegahanPencegahan dapat dilakukan dengan :a) Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.b) Immunisasi.c) Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.d) Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

VI. Penatalaksanaan1. Medisa. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat,pemberian multivitamin dll.b. Antibiotik :1) Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab utama ditujukan pada S. pneumonia, H. influensa dan S. aureus.2) Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin, Ampisillin, Penisillin Prokain, Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin. Antibiotik baru lain : Sefalosforin, quinolon dll.

VII. KeperawatanPenatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).Prinsip perawatan ISPA antara lain :a) Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari.b) Meningkatkan makanan bergizi.c) Bila demam beri kompres dan banyak minum.d) Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tanganyang bersih.e) Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek.Pengobatan antara lain :a) Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).b) Mengatasi batuk1. Tarik napas dalam dan batuk efektif.Cara napas dalam dan batuk efektif :1) Ambil napas dalam (melalui hidung)2) Tahan sejenak 5-10 detik, lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut3) Ulangi cara (1) dan (2) sebanyak 3 X4) Setelah itu, batukkan dengan keras5) Jika ada cairan/lendir/sekret yang keluar, langsung buang ke tempat yang sudah disediakan (Sputum Pot atau jika tidak ada boleh menggunakan botol/kaleng/wadah berisi pasir).6) Berkumur-kumur.7) Lakukan dengan teratur (minimal 3 x sehari).

2. Ramuan tradisional yaitu jeruk nipis-kecap.Cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap, yaitu :a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan larutan jeruk nipis-kecap :1) Beberapa buah jeruk nipis yang masih segar.2) Setengah sendok teh kecap manis.3) Satu buah gelas minum ukuran belimbing.b. Langkah-langkah :1) Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas.2) Campurkan dengan - 1 sendok kecap manis, aduk rata.3) Diminum sekali habis, lakukan secara rutin, agar batuknya hilang.c. Aturan pakai larutan jeruk nipis kecap adalah:1) Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sdm larutan tanpa dicampur air.2) Bagi anak-anak, minumkan larutan 3 x sdm larutan tanpa dicampur air.3) Bila ingin minum air setelah minum larutan, minumlah air matang yang masih hangat.4) Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.3. Mengatasi pilek bisa dengan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional)Carannya :1) Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih, kain/handuk kering).2) Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.3) Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidak tercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering).4) Hirup uap dari campuran tersebut selama 5-10 menit atau penderita sudah merasa lega dengan pernafasannya.5) Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta risikokecelakaan terkena tumpahan air panas.

LAMPIRAN : QUESIONER (POST TEST)Nama :Umur :Jenis Kelamin :Alamat :Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan tanda silang ( X )!!!Soal!!!

1. Apa yang dimaksud dengan ISPA?a. Penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas terhadap organisme asingb. Penyakit yang terjadi akibat keturunanc. Ketidakmampuan seseorang untuk bernapas secara normal

2. Sebutkan 2 faktor faktor penyebab ISPA!a. Bakteri dan cacingb. Kuman dan keterbelakangn mentalc. Kuman dan imunitas ASI yang rendah

3. Sebutkan 3 tanda dan gejala dari ISPA!a. Sakit kepala, demam, muntahb. Pingsan, diare, gatal-gatalc. Demam, diare, sumbatan jalan nafas

4. Sebutkan 2 Klasifikasi dari ISPA!a. ISPA kronik dan pneumoniab. Pneumonia berat dan Bukan Pneumoniac. Pneumonia sedang, dan asma

5. Jelaskan cara pencegahan terhadap ISPA!a. Nutrisi dan antibiotik, serta beri perawatan yang cukupb. Tunggu sampai anak sakit parahc. Tidak mencegah anak untuk bermain dengan anak lain yang sudah terkena ISPA

6. Bagaimana prinsip perawatan terhadap penyakit ISPA!a. Banyak begadang.b. Makan-makanan yang bergizi.c. Bila demam tidak dikompres.

7. Apa obat/ramuan tradisional untuk mengatasi batuk?a. Jeruk nipis-kecap.b. Laos-kunyitc. Daun melinjo-daun pandan.

LAMPIRAN : KUNCI JAWABAN DAN SCOREKUNCI JAWABAN1. A2. C3. C4. B5. A6. B7. ASCOREJawaban Benar : 1Jawaban Salah : 0Tidak Menjawab : 0 Jawaban Benar