SAP kegel.docx

12
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) LATIHAN KEGEL PADA LANSIA DI WISMA FLAMBOYAN Kelompok C Winda Ayu Fazraningtyas I1B108201 Budi Setiawan I1B108203 Dewi Irianti I1B108209 Fatimatuzzahrah I1B108216 Rizky Ariani I1B108219 Herry Setiawan I1B108227 Meti Agustini I1B108231 Raudhatul Jannah I1B108234 Rizani Pahmi I1B108239 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

keperawatan gerontik

Transcript of SAP kegel.docx

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)LATIHAN KEGEL PADA LANSIA DI WISMA FLAMBOYAN

Kelompok CWinda Ayu FazraningtyasI1B108201Budi SetiawanI1B108203Dewi IriantiI1B108209FatimatuzzahrahI1B108216Rizky ArianiI1B108219Herry SetiawanI1B108227Meti AgustiniI1B108231Raudhatul JannahI1B108234Rizani PahmiI1B108239

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2012SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)LATIHAN KEGEL PADA LANSIA DI WISMA FLAMBOYAN

1. Topik: Latihan Kegel

1. Sub Topik:1. Pengertian inkontinensia urin1. Penyebab inkontinensia urin pada lansia1. Pengertian latihan kegel1. Tujuan latihan kegel1. Prosedur latihan kegel

C. TujuanTujuan Instruksional Umum:Setelah dilakukan pembelajaran, lansia di wisma Flamboyan mampu melakukan Latihan kegel secara mandiri.Tujuan Instruksional khusus:1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian inkontinensia urin.1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian inkontinensia urin.1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian latihan kegel.1. Menyebutkan dan menjelaskan manfaat latihan kegel.1. Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara latihan kegel.

1. Perencanaan Pembelajaran1. Waktu

1. Hari:Jumat

1. Tanggal:4 Januari 2012

1. Jam:09.00-10.00

1. Tempat:Wisma Flamboyan

1. Sasaran:Lansia

1. Metode:Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi

1. Media:Poster, Leaflet,

1. Kegiatan PenyuluhanTahap KegiatanWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan PesertaMedia

Pendahuluan5 menit1. Memperkenalkan diri

1. Memberikan penjelasan mengenai topik pembelajaran. 1. Menanyakan kepada lansia apakah ada yang mengalami kencing yang tidak terkontrol.

1. Mendengarkan dan memperhatikan1. Mendengarkan dan memperhatikan

1. Menjawab petanyaan yang diajukan penyaji

Poster, karpet

Penyajian20 menit1. Menjelaskan pengertian inkontinensia urin.1. Menanyakan kepada lansia tentang pengertian inkontinensia urin (kencing yang tak terkontrol)1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian inkontinensia urin pada lansia.1. Menjelaskan penyebab inkontinensia urin.1. Menanyakan kepada lansia penyebab inkontinensia urin.1. Menyebutkan dan menjelaskan penyebab inkontinensia urin.1. Menjelaskan pengertian senam kegel.1. Menanyakan kepada lansia apakah sudah pernah diajari senam kegel.1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian senam kegel.4. Menyebutkan dan menjelaskan manfaat senam kegel.5. Menyebutkan dan mendemonstrasikan cara senam kegel.a. Menyebutkan dan menjelaskan cara senam kegel.b. Mendemonstrasikan cara senam kegel

1. Mendengarkan, memperhatikan, dan menjawab pertanyaan dari penyaji

1. Mendengarkan, memperhatikan, dan menjawab pertanyaan dari penyaji

1. Mendengarkan, memperhatikan, dan menjawab pertanyaan dari penyaji.

4. Memperhatikan penyaji.

5. Mendengarkan, memperhatikan, dan menjawab pertanyaan penyaji.

Poster, karpet.

Poster, karpet

Poster, karpet

Poster, karpet

Poster, karpet, arloji.

Penutup5 menit1. Melakukan evaluasi dengan cara: menunjuk salah satu lansia yang mau untuk mendemonstrasikan senam kegel.1. Memberikan reward kepada peserta yang mau mendemonstrasikan senam kegel.1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan1. Memberi kesempatan peserta untuk bertanya kepada penyaji1. Memberikan reinforcment kepada pesertayang sudah berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan1. Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik (salam)1. Mendengarkan, memperhatikan, dan menjawab pertanyaan

1. Mendengarkan dan memperhatikan

1. Mendengarkan dan memperhatikan1. Mendengarkan dan memberi pertanyaan

1. Mendengarkan dan memperhatikan

1. Mendengarkan dan memperhatikan

E.Materi penyuluhan:TerlampirF. Evaluasi:0. Evaluasi StrukturNers gerontik datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran. Semua lansia di wisma Flamboyan ikut kegiatan pembelajaran.0. Evaluasi ProsesPelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai rencana. Lansia antusias mendengarkan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.0. Evaluasi HasilPeserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan:1. Apa manfaat latihan kegel?1. Bagaimana tekni latihan kegel?

Lampiran I

Materi Pembelajaran

1. Pengertian Inkontinensia urinInkontinensia Urine (IU) atau yang lebih dikenal dengan beser sebagai bahasa awam merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lanjut usia. Inkontinenensia urine adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan atau sosial.Variasi dari inkontinensia urin meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak, bahkan terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai pengeluaran feses).

2. Penyebab Inkontinensia urinSeiring dengan bertambahnya usia, ada beberapa perubahan pada anatomi dan fungsi organ kemih, antara lain: melemahnya otot dasar panggul akibat usia, kebiasaan mengejan yang salah, atau batuk kronis. Ini mengakibatkan seseorang tidak dapat menahan air seni. Selain itu, adanya kontraksi (gerakan) abnormal dari dinding kandung kemih, sehingga walaupun kandung kemih baru terisi sedikit, sudah menimbulkan rasa ingin berkemih. Penyebab Inkontinensia Urine (IU) antara lain terkait dengan gangguan di saluran kemih bagian bawah, efek obat-obatan, produksi urin meningkat atau adanya gangguan kemampuan/keinginan ke toilet. Gangguan saluran kemih bagian bawah bisa karena infeksi. Jika terjadi infeksi saluran kemih, maka tatalaksananya adalah terapi antibiotika. Apabila vaginitis atau uretritis atrofi penyebabnya, maka dilakukan tertapi estrogen topical. Terapi perilaku harus dilakukan jika pasien baru menjalani prostatektomi. Dan, bila terjadi impaksi feses, maka harus dihilangkan misalnya dengan makanan kaya serat, mobilitas, asupan cairan yang adekuat, atau jika perlu penggunaan laksatif. Inkontinensia Urine juga bisa terjadi karena produksi urin berlebih karena berbagai sebab. Misalnya gangguan metabolik, seperti diabetes melitus, yang harus terus dipantau. Sebab lain adalah asupan cairan yang berlebihan yang bisa diatasi dengan mengurangi asupan cairan yang bersifat diuretika seperti kafein.Gagal jantung kongestif juga bisa menjadi faktor penyebab produksi urin meningkat dan harus dilakukan terapi medis yang sesuai. Gangguan kemampuan ke toilet bisa disebabkan oleh penyakit kronik, trauma, atau gangguan mobilitas. Untuk mengatasinya penderita harus diupayakan ke toilet secara teratur atau menggunakan substitusi toilet. Apabila penyebabnya adalah masalah psikologis, maka hal itu harus disingkirkan dengan terapi non farmakologik atau farmakologik yang tepat. Pasien lansia, kerap mengonsumsi obat-obatan tertentu karena penyakit yang dideritanya. Nah, obat-obatan ini bisa sebagai biang keladi mengompol pada orang-orang tua. Jika kondisi ini yang terjadi, maka penghentian atau penggantian obat jika memungkinkan, penurunan dosis atau modifikasi jadwal pemberian obat. Golongan obat yang berkontribusi pada IU, yaitu diuretika, antikolinergik, analgesik, narkotik, antagonis adrenergic alfa, agonic adrenergic alfa, ACE inhibitor, dan kalsium antagonik. Golongan psikotropika seperti antidepresi, antipsikotik, dan sedatif hipnotik juga memiliki andil dalam IU. Kafein dan alcohol juga berperan dalam terjadinya mengompol. Selain hal-hal yang disebutkan diatas inkontinensia urine juga terjadi akibat kelemahan otot dasar panggul, karena kehamilan, pasca melahirkan, kegemukan (obesitas), menopause, usia lanjut, kurang aktivitas dan operasi vagina. Penambahan berat dan tekanan selama kehamilan dapat menyebabkan melemahnya otot dasar panggul karena ditekan selama sembilan bulan. Proses persalinan juga dapat membuat otot-otot dasar panggul rusak akibat regangan otot dan jaringan penunjang serta robekan jalan lahir, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya inkontinensia urine. Dengan menurunnya kadar hormon estrogen pada wanita di usia menopause (50 tahun ke atas), akan terjadi penurunan tonus otot vagina dan otot pintu saluran kemih (uretra), sehingga menyebabkan terjadinya inkontinensia urine. Faktor risiko yang lain adalah obesitas atau kegemukan, riwayat operasi kandungan dan lainnya juga berisiko mengakibatkan inkontinensia. Semakin tua seseorang semakin besar kemungkinan mengalami inkontinensia urine, karena terjadi perubahan struktur kandung kemih dan otot dasar panggul.

3. Pengertian Latihan KegelSenam Kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle yang digunakan untuk terapi pada seseorang yang tidak mampu mengontrol keluarnya urine.

4. Manfaat Latihan Kegela. Menguatkan otot-otot yang mengontrol aliran urine (air seni)b. Untuk mengatasi urgo incontinence / inkontinensia urgensi (keinginan berkemih yang sangat kuat sehingga tidak dapat mencapai toilet tepat pada waktunya)c. Untuk meningkatkan kemampuan mengontrol dan mengatasi ejakulasi dini serta ereksi lebih lama pada priad. Mencegah ambein atau wasir

5. Cara Latihan KegelPersiapan Alat :1. Arloji2. Matras/Karpet3. Tape Recorder + lagu (pelengkap)4. Ruangan yang nyaman, tenangPersiapan Pasien dan lingkungan:1. Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan untuk buang air kecil dulu 2. Pasien dipersiapkan untuk mengikuti senam3. Pasien dipersilahkan duduk diatas matras/karpet

Pelaksanaan :1. Pasien dianjurkan untuk mengambil posisi duduk atau berbaring2. Anjurkan pasien untuk mengontraksikan otot panggul dengan cara yang sama ketika menahan kencing (Pasien harus dapat merasakna otot panggul ) meremas uretra dan anus.3. Bila otot perut atau pantat juaga mengeras maka pasien tidak berlatih dengan otot yang benar.4. Putar musik/ lagu-lagu yang bernada lembut5. Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10 detik6. Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi7. Latihan ini dilakukan 3 kali sehari.8. Latihan Kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur dan baru terlihat hasilnya 8-12 minggu

Terminasi :1. Setalah waktu latihan Senam Kegel sudah cukup, pasien diberitahu untuk mengakhiri latihan.2. Pasien dipersilahkan untuk istirahat3. Latihan senam kegel tidak perlu lama, asal rutin setiap minggunya.