SAP DM

56
SATUAN ACARA PENYULUHAN Masalah : Ketidaktahuan keluarga mengenal penyakit Diabetes Mellitus dan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan atau tindakan. Pokok Bahasan : Penyakit Endokrin Sub Pokok Bahasan : Penyakit Diabetes Mellitus Sasaran : Keluarga Ny. P Hari, tanggal : Jumat, 29 Juli 2005 Waktu : 20 menit Tempat : Rumah Ny. P Penyuluh : Ai Fida Nurfadhilah I. Tujuan A. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, sasaran diharapkan memahami tentang penyakit diabetes mellitus. B. Tujuan Khusus Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat: 1. Menjelaskan kembali pengertian Diabetes Mellitus (DM) dengan benar tanpa bantuan dari orang lain.

Transcript of SAP DM

Page 1: SAP DM

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Ketidaktahuan keluarga mengenal penyakit Diabetes

Mellitus dan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan

atau tindakan.

Pokok Bahasan : Penyakit Endokrin

Sub Pokok Bahasan : Penyakit Diabetes Mellitus

Sasaran : Keluarga Ny. P

Hari, tanggal : Jumat, 29 Juli 2005

Waktu : 20 menit

Tempat : Rumah Ny. P

Penyuluh : Ai Fida Nurfadhilah

I. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, sasaran diharapkan

memahami tentang penyakit diabetes mellitus.

B. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran dapat:

1. Menjelaskan kembali pengertian Diabetes Mellitus (DM) dengan

benar tanpa bantuan dari orang lain.

2. Menyebutkan kembali sebab-sebab terjadinya DM, 3 dari 6 dengan

benar tanpa dibantu oleh orang lain.

3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala dari penyakit DM dengan

benar tanpa dibantu oleh orang lain.

4. Menyebutkan kembali perawatan dan pengobatan pada DM dengan

menggunakan bahasa sendiri secara benar.

5. Menyebutkan kembali 4 dari 7 akibat penyakit DM jika tidak diobati.

Page 2: SAP DM

II. Materi (Terlampir)

Materi penyuluhan meliputi:

A. Pengetian Diabetes Mellitus

B. Penyebab DM

C. Jenis-jenis Penyakit DM

D. Tanda dan Gejala dari Penyakit DM

E. Perawatan dan Pengobatan pada Penyakit DM.

III. Kegiatan Belajar Mengajar

A. Kegiatan Penyuluh

1. Kegiatan Pra Penyuluhan

a. Persiapan materi

b. Persiapan media pembelajaran

c. Kontrak waktu

d. Persiapan tempat/lingkungan dan sarana-prasarana lainnya.

2. Kegiatan Pembuka

a. Salam pembuka dan perkenalan

b. Apersepsi

c. Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi tentang penyakit DM

b. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya.

c. Menjawab pertanyaan sasaran

d. Memberikan pertanyaan kepada sasaran.

4. Kegiatan Penutup

a. Menarik kesimpulan

b. Salam penutup.

Page 3: SAP DM

B. Kegiatan Peserta

1. Menjawab salam pembuka dan penutup

2. Menyimak informasi yang disampaikan oleh penyuluh

3. Menjawab pertanyaan

4. Mengajukan pertanyaan

IV. Metode

A. Ceramah

B. Tanya-jawab

V. Media

A. Leaflet

B. Lembar balik

C. Booklet

VI. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara langsung (lisan) dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terbuka, sebagai berikut:

1. Dapatkan anda menjelaskan kembali pengertian DM?

2. Coba sebutkan kembali sebab-sebab terjadinya DM, 3 dari 6 penyebab!

3. Sebutkan kembali tanda dan gejala dari penyakit DM!

4. Sebutkan kembali 3 perawatan dan pengobatan DM!

5. Sebutkan kembali 3 dari 7, akibat dari penyakit DM jika tidak diobati!

VII.Sumber

1. Elizabeth, J. Corwin, Buku Saku Patofisiologi, EGC Kedokteran, Jakarta,

2001.

2. Mansoer, Arief, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Jakarta, 2001

Page 4: SAP DM

MATERI PENYULUHAN

1. Apa yang disebut dengan Diabetes Mellitus?

Diabetes adalah bahasa Yunani yang berarti mengalirkan/mengalihkan.

Mellitus adalah kata latin untuk madu atau gula. Jadi Diabetes Mellitus adalah

penyakit dimana seseorang mengeluarkan/mengalirkan sejumlah urine yang

terasa manis. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar gula dalam darah yang

lebih tinggi dari batas normal: 60 s.d 145 mg/dl (Elizabeth, J.Corwin,

2001:542).

2. Mengapa penyakit DM terjadi?

Belum ada penyebab yang pasti, tapi faktor-faktor di bawah ini menunjang

pada kejadian penyakit DM:

a. Usia di atas 65 tahun

b. Obesitas (BB berlebih)

c. Genetik (Keturunan)

d. Penyakit pada pancreas

e. Faktor imunologi (daya tahan tubuh)

f. Faktor lingkungan dan gaya hidup

3. Jenis-jenis penyakit DM

Penyakit DM dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

a. DM yang tergantung insulin

b. DM yang tidak tergantung insulin

c. DM karena kehamilan

d. DM karena sebab yang lainnya.

4. Bagaimana cara mengenal penyakit DM?

Penyakit DM dapat dikenali atau diketahui dengan memperhatikan tanda dan

gejala yang timbul dan dirasakan. Tanda dan gejala yang khas yaitu “3P”

sebagai berikut:

Page 5: SAP DM

a. Poliphagi (sering lapar/makan terus)

b. Polidipsi (sering haus)

c. Poliuri (sering BAK)

Tanda dan gejala tersebut akan terus bertambah dan meluas (mengganggu

bagian tubuh yang lainnya) apabila DM tidak dirawat atau diobati.

5. Apa yang harus dilakukan?

Ada 3 hal yang harus diperhatikan dan harus dilakukan, jika anda hidup

dengan DM, yaitu:

a. Disiplin dalam berdiit

b. Olah raga secara teratur

c. Penggunaan obat-obatan sesuai dengan petunjuk dokter.

Selain hal tersebut di atas anda juga memerlukan keterampilan dan

perawatan/pencegahan dampak lebih lanjut dari penyakit DM, seperti:

perawatan kaki dan pencegahan dampak terhadap mata.

6. Bagaimana jika tidak diobati?

Jika penyakit DM tidak dikendalikan atau tidak diobati, maka akan terjadi

penyakit-penyakit lainnya sebagai akibat dari DM, yaitu:

a. Ketoasidosis (hilangnya kesdaran karena gula darah meningkat sangat

drastis).

b. Hipoglikemia (munculnya gejala seperti keringat dingin, lemas dan

pingsan karena penurunan kadar gula darah dengan drastis).

c. Penyakit jantung.

d. Gangguan kulit (luka sukar sembuh, sensasi rasa berkurang).

e. Gagal ginjal.

Page 6: SAP DM

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan penyakit Diabetes Mellitus.

Pokok Bahasan : Penyakit Endokrin

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Diri bagi Penderita Diabetes Mellitus

Sasaran : Keluarga Ny. P

Hari, tanggal : Sabtu, 30 Juli 2005

Waktu : 45 menit (3 x 15 menit)

Tempat : Rumah Ny. P

Penyuluh : Ai Fida Nurfadhilah

I. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit (3 x 15 menit), sasaran

mampu memahami tentang perawatan diri bagi penderita Diabetes

Mellitus.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran dapat:

1. Menyebutkan kembali pengertian perawatan diri bagi penderita

Diabetes Mellitus (DM) dengan benar tanpa bimbingan dari orang

lain.

2. Menyebutkan kembali tujuan perawatan diri bagi penderita diabetes

mellitus (2 dari 4) dengan benar.

3. Menyebutkan kembali jenis-jenis perawatan diri yang harus dilakukan

oleh penderita Diabetes Mellitus dengan benar.

4. Dapat menjelaskan kembali pengertian diit DM dengan bahasa sendiri

dengan benar.

5. Dapat menyebutkan kembali beberapa bahan makanan untuk

penderita DM dengan benar.

Page 7: SAP DM

6. Dapat menyebutkan kembali menu makanan diit DM untuk satu kali

makan dengan bantuan minimal dari penyuluh.

7. Dapat menyajikan kembali menu makanan DM sesuai takaran rumah

tangga dengan bimbingan penyuluh.

8. Dapat menyebutkan kembali tujuan dari berolah raga (2 dari 4)

dengan benar.

9. Dapat menyebutkan kembali tips pengobatan untuk penderita DM

dengan benar.

10. Dapat menyebutkan kembali upaya-upaya untuk menghindari

terjadinya luka pada penderita DM (5 dari 10) dengan bimbingan

minimal dari penyuluh.

II. Materi (Terlampir)

A. Pengertian Perawatan Diri Bagi Penderita DM

B. Tujuan Perawatan Diri Bagi Penderita DM

C. Cara-cara Perawatan Diri Bagi Penderita DM, meliputi:

1. Diit DM2. Latihan/olah raga untuk penderita DM3. Pengobatan4. Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya luka pada penderita DM

III. Kegiatan Belajar Mengajar

A. Kegiatan Penyuluh

1. Kegiatan Pra Penyuluhan

a. Persiapan materi

b. Persiapan media pembelajaran

c. Kontrak waktu

d. Persiapan tempat/lingkungan dan sarana-prasarana lainnya.

2. Kegiatan Pembuka

a. Salam pembuka dan perkenalan

b. Apersepsi

c. Menjelaskan maksud dan tujuan

Page 8: SAP DM

3. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi tentang perawatan diri bagi penderita DM

yang meliputi pengertian, tujuan dan cara-cara perawatan.

b. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya.

c. Menjawab pertanyaan sasaran

d. Memberikan pertanyaan kepada sasaran.

4. Kegiatan Penutup

a. Menarik kesimpulan

b. Salam penutup.

B. Kegiatan Peserta

1. Menjawab salam pembuka dan penutup

2. Menyimak informasi yang disampaikan oleh penyuluh

3. Menjawab pertanyaan

4. Mengajukan pertanyaan

IV. Metode

A. Ceramah

B. Tanya-jawab

C. Demonstrasi penyajian menu makanan diit DM untuk satu hari.

V. Media

A. Leaflet

B. Lembar balik

C. Booklet

D. Bahan makanan sesuai dengan diit DM

E. Alat-alat untuk mengukur takaran, berdasarkan ukuran rumah tangga

seperti gelas atau sendok makan.

Page 9: SAP DM

VI. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara langsung (lisan) dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terbuka, sebagai berikut:

1. Apakah pengertian perawatan diri bagi penderita Diabetes Mellitus?

2. Sebutkan tujuan perawatan diri bagi penderita Diabetes Mellitus (2 dari

4)!

3. Sebutkan empat jenis perawatan diri yang harus dilakukan oleh penderita

Diabetes Mellitus!

4. Apa yang dimaksud dengan diit DM?

5. Sebutkan beberapa bahan makanan untuk penderita DM, yang ibu/bapak

ingat!

6. Sebutkan menu makanan diit DM untuk satu kali makan (makan siang)!

7. Siapkan kembali penyajian menu makanan DM sesuai takaran rumah

tangga!

8. Sebutkan tujuan dari berolah raga bagi penderita DM (2 dari 4)!9. Sebutkan tips pengobatan untuk penderita DM!10. Sebutkan upaya-upaya untuk menghindari terjadinya luka pada penderita

DM (5 dari 10).

VII. Sumber

1. DEPKES RI, DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT-SUBDIT GIZI

KLINIS, Leaflet Bahan Penukar.

2. Elizabeth, J. Corwin, Buku Saku Patofisiologi, EGC Kedokteran, Jakarta,

2001.

3. Istalasi Gizi RSHS Bandung & PERSAGI JABAR, Diit DM, Bandung,

1999.

4. Kumalawati, Sylvia, Kesehatan Keluarga, Penuntun Kesehatan Bagi

Keluarga, PT. Mediprom, Jakarta, 1999.

5. Mangunkusumo, Cipto dan Persatuan Gizi Indonesia, Penuntun Diit

Bagian RS.Dr. Cipto, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

6. Morison, Moya J., Seri Pedoman Praktis Manajemen luka, EGC

Kedokteran, Jakarta, 2004.

Page 10: SAP DM

7. Nettina, Sandra M., Pedoman Praktis Keperawatan, EGC Kedokteran,

Jakarta, 2002.

8. Ramali, Ahmad, Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, jakarta, 1996.

9. Soeparman, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, ed.Ke-3, FKUI,

Jakarta, 1996.

Page 11: SAP DM

MATERI PENYULUHAN

Pengertian Perawatan Diri bagi Penderita Diabetes Mellitus.

Perawatan diri bagi penderita DM adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh klien

atau keluarga untuk mempertahankan kondisi penderita agar tetap optimal.

Tujuan Perawatan Diri bagi Penderita Diabetes Mellitus

Adapun tujuan dari perawatan diri bagi penderita DM antara lain:

1. Agar penderita dapat mempertahankan kondisi tubuhnya dengan optimal

2. Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar glukosa darah mendekati

keadan normal.

3. Mencegah komplikasi akut dan kronis.

4. Meningkatkan kualitas hidup.

Jenis-jenis Perawatan Diri yang Harus Dilakukan oleh Penderita Diabetes

Mellitus

1. Diit bagi penderita DM

a. Pengertian

Diit DM adalah pengaturan makanan dan atau minuman pada penderita

DM yang jumlahnya diperhitungkan untuk tujuan tertentu (Romali,

Ahmad, 1996:92).

b. Tujuan

Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk

menggunakannya, sehingga membantu anda:

• Menurunkan kadar gula darah mendekati normal.

• Menurunkan gula dalam urine menjadi negatif

• Mencapai berat badn normal.

• Dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasa

c. Bahan Makanan untuk Diit DM

Semua bahan makanan boleh diberikan, kecuali:

Page 12: SAP DM

Golongan makanan yang mengandung hidrat arang kompleks dibatasi

seperti: nasi, lontong, ketan, jagung, roti, ubi, singkong, talas, kentang,

sagu, bulgur, mie, bihun, macaroni dan makanan lain yang dibuat dari

tepung-tepungan.

Gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni. Seperti: gula

pasir, gula jawa, permen, dodol, coklat, jam, madu, sirop, limun, coca-

cola, susu kental manis, es krim, kue-kue manis, cake, tart, buah dalam

kaleng, dendeng, abon, dsb.

Bahan pemanis bisa diganti dengan menggunakan bukan gula, tetapi

mempunyai rasa manis, yaitu “Sakarin” (bahan ini 300 x semanis gula

pasir dan dapat diperoleh di Apotik dalam bentuk tablet, tepung, kristal

atau cairan).

d. Cara Berdiit

Makanlah secara teratur sesuai dengan jumlah dan pembagian maknan

yang telah ditentukan oleh dokter atau ahli gizi anda.

Gunakan daftar penukar bahan makanan sehingga anda dapat memilih

bahan makanan yang disukai dan menyesuaikan dengan menu

keluarga.

Penggunaan gula murni dan makanan yang diolah dengan gula murni

tidak diperbolehkan.

Batasilah penggunaan makanan sumber hidrat arang kompleks.

Makanlah banyak sayuran dan buah (lihat daftar penukar):

- Sayuran kelompok boleh dimakan sekehendak, tetapi sayuran

kelompok B hanya boleh dimakan menurut jumlah yang

ditentukan.

- Semua macam buah boleh dimakan menurut jumlah yang

ditentukan.

e. Contoh Menu Makanan

Berikut ini adalah contoh menu makanan untuk diit DM III (1500 kalori).

Page 13: SAP DM

Pagi:

Roti tawar 4 potong

Telur ½ butir

Keju kacang tnah 1 sdm

Tomat sekehendak

Margarin ½ sdm.

Pukul : 10.00 WIB

Pepaya 1 ptg sedang

Siang:

Nasi 1 gls

Daging 1 ptg sedang

Tempe 2 ptg sedang

Kol & Tauge sekehendak

Bayam dan Kacang panjang @ ½ gelas

Nenas 1/6 bh sedang

Minyak ½ sdm

Sore:

Kentang 2 bj. sedang

Daging 1 ptg. sedang

Tahu 1 bj sedang

Ketimun dan Slada sekehendak

Buncis dan wortel @ ½ gelas

Pepaya 1 ptg sedang

Minyak ½ sdm.

f. Pembagian menu makanan dalam sehari:

Page 14: SAP DM

Menu makanan Diit DM IIIGOLONGAN STANDAR

PAGI:

Nasi

Telur

Tahu/tempe

Sayur A

Syur B

Minyak

I

II

III

IV

IV

VII

1

½

1

s

-

1

JAM 10.00

Buah V 1

SIANG:

Nasi

Daging/ikan

Tahu/tempe

Sayur A

Sayur B

Buah

Minyak

I

II

III

IV

IV

V

VII

1 ½

1

1

s

1

1

1

JAM 16.00

Buah 1

MALAM:

Nasi

Daging/ikan

Tahu/tempe

Sayur A

Sayur B

Buah

Minyak

I

II

III

IV

IV

V

VI

1

1

1

S

1

1

1

JAM 21.00

Buah 1

Standar kali daftar bahan penukar.

Page 15: SAP DM

2. Olah Raga atau Latihan Bagi Penderita DM

a. Bentuk Kegiatan

Kegiatan olah raga yang dilakukan yaitu bisa ikut dalam klub senam yang

dipimpin langsung oleh para ahli atau latihan sendiri di rumah sesuai

dengan tingkat kemampuan.

b. Tujuan

Meningkatkan penggunaan karbohidrat

Membantu mengontrol berat badan

Meningkatkan kerja insulin

Memperlancar aliran darah dalam tubuh.

c. Latihan/olah raga yang diapat dilakukan di rumah

1. Latihan berdiri di atas jari kaki- Berdiri berpegangan

pada punggung kursi- Angkat dan turunkan

tubuh dengan berdiri di atas jari-jari kaki

- Ulangi sampai 20x

2. Menggoyangkan kaki;- Berdiri, tangan yang

sebelah berpegangan pada pinggir meja.

- Satu kaki diletakkan di atas buku tebal/bangku pendeki jari kaki

- Gerakan kaki yang sebelah ke depan dan ke belakang sampai 10 kali.

- Ulangi untuk kaki yang sebelah sebanyak 10x

3. Peregangan betis;- Letakkan kedua telapak

tangan di dinding.- Jauhkan letak kedua

kaki dengan dinding dan telapak kaki tetap menempel di lantai

- Tekuk kedua lengan 10x dengan selalu menjaga punggung dan lutut lurus dan tungkai tidak diangkat.

Page 16: SAP DM

4. Menekuk lutut- Pegang punggung kursi

dengan sebelah tangan- Tekuklah lutut dalam-

dalam dengan punggung tetap lurus

- Ulangi 10x (mulai dengan 5 x dan tingkatkan perlahan-lahan)

5. Berjalan-jalan setiap hari;- Berjalan-jalan setiap

hari sekitar setengah sampai satu jam.

- Usahkan untuk memperpanjang waktu berjalan setiap minggu.

6. Menggelindingkan bola dengan kaki;- Duduk di atas kursi

dengan punggung tegak, dengan kedua kaki diletakan di atas bola.

- Cengkeram bola dengan jari-jari kaki, kemudian lepaskan cengkeraman

- Ulangi beberapa kali pada setiap kaki

- Latihan ini sangat baik dilakukan sambil menonton TV.

3. Pengobatan bagi Penderita DM

a. Jenis

Obat yang dimakan (untuk DM yang tidak tergantung insulin)

Obat yang disuntikan (untuk DM yang tergantung insulin)

b. Tips

Kontrol teratur ke dokter untuk mendapatkan obat dan mengawasi

perkembangan kadar gula darah.

Mengkonsumsi obat sesuai instruksi dokter

Tidak menghentikan pengobatan atas inisiatif sendiri.

Page 17: SAP DM

4. Upaya-upaya untuk Menghindari Terjadinya Luka

1. Cuci jari kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun. Perhatikan agar selalu mencuci sela-sela jari. Jangan merendam kaki terlalu lama

2. Keringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan handuk lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah tumbuhnya jamur.

3. Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lepuhan, lecet, garukan, perubahan warna kulit, kalus dan kuku ibu jari yang tumbuh ke dalam. Konsultasi ke dokter bila timbul salah satu tanda di atas.

4. Gantilah setiap hari kaus kaki atau stocking dengan yang baru dan bersih. Gunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat

5. Jangan memakai sepatu tanpa kaos kaki. Jaga agar kaki selalu hangat dan kering. Pakailah sepatu kulit yang lembut sehingga memungkinkan kulit kaki untuk bernafas.

6. Potonglah kuku dengan lurus. Kikir pinggir-pinggirnya dengan halus. Hindari memotong kuku terlalu dalam

Page 18: SAP DM

7. Jagalah kelembutan kulit tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanoli atau pelembab, tetapi jangan mengoleskan di bagian sela-sela jari. Jangan gunakan vaselin. Apabila cenderung berkeringan banyak, taburi kaki dengan bedak untuk kaki atau bedak bayi.

8. Periksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan) dari adanya batuan-batuan kecil atau benda lainnya yang mungkin bisa mengiritasi kulit.

9. Jangan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Pakailah alas kaki (sepatu dan sandal) yang pas sesuai dengan ukuran kaki dan enak dipakai.

10. Hindari ROKOK

Page 19: SAP DM

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Resiko terjadinya peningkatan tekanan darah di atas

normal (> 140/90 mmHg) ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga dengan masalah

pengaturan makan.

Pokok Bahasan : Perawatan Penyakit Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Diit Rendah Garam

Sasaran : Keluarga Ny. P

Hari,tanggal : Sabtu, 30 Juli 2005

Waktu : 15 menit

Tempat : Rumah Ny. P

Penyuluh : Ai Fida Nurfadhilah

I. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu

memahami tentang diit rendah garam.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran dapat:

1. Menjelaskan kembali pengertian diit rendah garam dengan benar

2. Menjelaskan kembali tujuan diit rendah garam dengan benar tanpa

dibimbing oleh orang lain.

3. Menyebutkan macam-macam diit rendah garam dan indikasi

pemberiannya dengan benar.

4. Menyebutkan beberapa contoh bahan makanan yang tidak boleh

diberikan pada penderita penyakit hipertensi.

Page 20: SAP DM

II. Materi

A. Pengertian Diit Rendah Garam

B. Tujuan Diit Rendah Garam

C. Macam-macam Diit Rendah Garam dan Indikasinya

D. Bahan-bahan makanan yang dilarang dan diperbolehkan.

III. Kegiatan Belajar Mengajar

A. Kegiatan Penyuluh

1. Kegiatan Pra Penyuluhan

a. Persiapan materi

b. Persiapan media pembelajaran

c. Kontrak waktu

d. Persiapan tempat/lingkungan dan sarana-prasarana lainnya.

2. Kegiatan Pembuka

a. Salam pembuka dan perkenalan

b. Apersepsi

c. Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan materi tentang penyakit hipertensi.

b. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya.

c. Menjawab pertanyaan sasaran

d. Memberikan pertanyaan kepada sasaran.

4. Kegiatan Penutup

a. Menarik kesimpulan

b. Salam penutup.

B. Kegiatan Peserta

1. Menjawab salam pembuka dan penutup

2. Menyimak informasi yang disampaikan oleh penyuluh

3. Menjawab pertanyaan

4. Mengajukan pertanyaan

Page 21: SAP DM

IV. Metode

A. Ceramah

B. Tanya-jawab

C. Demonstrasi pemberian garam dapur untuk setiap jenis diit rendah

garam.

V. Media

A. Leaflet

B. Lembar balik

C. Booklet

D. Alat takar garam dapur (sendok teh).

VI. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara langsung (lisan) dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terbuka, sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan diit rendah garam?

2. Jelaskan tujuan diit rendah garam!

3. Sebutkan macam-macam diit rendah garam dan indikasi pemberiannya!

4. Sebutkan beberapa contoh bahan makanan yang tidak boleh diberikan

pada penderita penyakit hipertensi!

VII. Sumber

1. Kumalawati, Sylvia, Kesehatan Keluarga, Penuntun Kesehatan Bagi

Keluarga, PT. Mediprom, Jakarta, 1999

2. Mangun kusumo, Cipto dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Penuntun

Diit Bagian RS.Dr.Ciptom PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

Page 22: SAP DM

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Diit Rendah Garam

Diit rendah garam adalah pengaturan makanan dan atau minuman pada

penderita hipertensi dengan mengatur penggunaan garam dapur pada setiap

makanan dan atau minuman yang akan dikonsumsi.

B. Tujuan Diit Rendah Garam

Membantu menghilangkan garam atau air dalam jaringan tubuh dan

menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

C. Macam-macam Diit Rendah Garam dan Indikasinya

1. Diit Rendah Garam I

Dalam pemakaian tidak ditambahkan garam dapur. Bahan makanan tinggi

natrium dihindarkan. Makanan ini diberikan pada penderita hipertensi

berat (Diastol lebih dari 115 mmHg).

2. Diit Rendah Garam II

Dalam pemakaiannya diperbolehkan menggunakan ½ sendok teh garam

dapur (1 gr). Makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi sedang.

(Diastol 100 s.d 114 mmHg).

3. Diit Rendah Garam III

Dalam pemasakan diperbolehkan menggunakan ½ sendok teh garam dapur

(2 gr). Makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi ringan. (Diastol

kurang dari 100 mmHg).

D. Bahan-bahan Makanan yang Dilarang dan Diperbolehkan.

Keterangan : boleh dikonsumsi

X tidak boleh dikonsumsi

Page 23: SAP DM

1. Sumber hidrat arang

Beras, bulgur, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkue, gula,

makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa

garam dapur dan soda, seperti: macaroni, mie bihun, biscuit, roti,

kue-kue kering, dsb. (Jika hipertensi disertai dengan DM maka

penggunaan bahan makanan tersebut dibatasi)

X Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur atau

soda

2. Sumber protein hewani

Daging dan ikan maksimum 100 gr/hr, telur maksimal 1 btr/hr,

susu maksimal 200 gr/hr.

X Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan, telur, yang

diawetkan dengan garam dapur, seperti: daging asap, ham, bacon,

dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering,

telur asin, telur pindang, dsb.

3. Sumber protein nabati

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak

tanpa garam dapur

X Keju kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang

dimasak dengan menggunakan garam dapur dan lain ikatan Na+.

4. Sayuran

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur,

Na+, benzoat dan soda.

X Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan

Na+

Page 24: SAP DM

5. Buah

Semua buah-buahan segar, buah-buahan yang diawet tanpa garam

dapur, Na+ benzoat dan soda.

X Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan

Na+

6. Lemak

Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam

X Margarin dan mentega biasa.

7. Minuman

Teh encer, kopi encer, minuman botol ringan

X Coklat

8. Bumbu

Semua bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam

dapur dan lain ikatan Na+

X Garam dapur, backing powder, soda kue, vetsin dan bumbu-

bumbu lain yang tidak mengandung Na+, seperti gula, cuka,

bawang putih/merah, jahe, kunyit. laos, salam, dsb.

Makanan yang dikukus, ditumis, digoreng, panggang lebih enak

dari pada mkanan yang direbus.

Page 25: SAP DM

PengertianDiit DM adalah pengaturan makanan dan atau minuman pada penderita DM yang jumlahnya diperhitungkan untuk tujuan tertentu (Romali, Ahmad, 1996:92).

Tujuan dan manfaat diet pada Klien DM1. Menurunkan kadar gula darah

mendekati normal.2. Menurunkan gula dalam urine menjadi

negatif3. Mencapai berat badan normal.4. Memberikan energi yang cukup untuk

mencapai dan mempertahankan berat badan yang memadai

5. Mengusahakan agar penderita DM tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasanya

6. Membantu menpercepat penyembuhan luka

7. Menghindari terjadinya komplikasi8. Mengurangi keluhan-keluhan DM

(Polipaghi,polidipsi,poliuri)

Syarat Dieta. Jumlah energi ditentukan menurut

umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan, aktivitas, suhu tubuh dan kelainan metabolik

b. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya. Pola makan seimbang harus tetap menjadi pertimbangan.

c. Makanan cukup protein, vitamin dan mineral.

d. Makanan selingan pukul 10.00 dan 21.00 diambil dari porsi makan pagi dan sore.

Bahan makanan yang Harus Dikonsumsi adalah Makanan yang Mengandung:a. Karbohidrat

Nasi Jagung Sagu Mie Ubi Tepung terigu

b. Protein Telur Kacang-kacangan Tahu Tempe Ikan

c. Lemak Daging Jeroan Minyak Mentega

Bahan-bahan Makanan yang Tidak Boleh Diberikan Dalam Jumlah yang Berlebihan Gula pasir dan gula merah/gula jawa Kue-kue manis, dodol, cake, tarcis Abon, dendeng, sarden

Contoh Pembagian Makanan Sehari :(Diet DM III)KaloriProteinLemakHidrat arang

150060 g40 g225 g

PAGI

1 p. nasi½ p. daging1 p. tempeS. sayuran A1 p. minyak

Roti tawarTelur Keju kc tanahTomatmargarin

4 ptg½ butir1 sdmsekehendak½ sdm

Pukul 10.001 p. buah

pepaya 1 pt.sedang

Siang1 ½ p.mnasi1p. daging1 p. tempeS.sayuran A

1 p.sayuran B

1 p. buah

1 p.minyak

NasiDagingTempe KolTauge BayamKacang pj.Nenas

minyak

1 gls1 pt sedang2 pt sedangsekehendak

½ gls½ gls1/6 bh sedang½ sdm

Sore 1 p. nasi1 p.daging1 p tempeS Sayuran A

1 p.sayuran B

1 p. buah1 p.minyak

KentangDagingTahuKetimunSladaBuncisWortelPepayaMinyak

2 bj sedang1 pt sedang1 bj.sedangsekehendak

½ gls½ gls1 pt.sedang½ sdm

Page 26: SAP DM

Pukul 21.00p buah

pisang 1 bh sedang

Contoh Menupagi siang sore

Roti isi keju kc.tanah

Telur rebus

Lalab tomat

Nasi Daging

bumbu bali

Pecal Ca sawi nenas

kentang ongklok

daging bistik

tahu tim

stup buncis+wortel

selada+tomat

pepaya

Disusun oleh:YANA MULYANA

NIM. P17320104265

POLTEKKES BANDUNGJURUSAN KEPERAWATAN

PRODI KEPERAWATANBANDUNG

2005

PENGERTIAN

Diabetes Mellitus adalah penyakit

dimana seseorang

mengeluarkan/mengalirkan

sejumlah urine yang terasa

manis

Page 27: SAP DM

PENYEBAB

Usia di atas 65 tahun

Obesitas (BB berlebih)

Genetik (Keturunan)

Penyakit pada pancreas

Faktor imunologi (daya tahan

tubuh)

Faktor lingkungan dan gaya

hidup

JENIS PENYAKIT DM

DM yang tergantung insulin

DM yang tidak tergantung

insulin

DM karena kehamilan

DM karena sebab yang

lainnya.

TANDA DAN GEJALA

• Poliphagi (sering lapar/makan

terus)

• Polidipsi (sering haus)

• Poliuri (sering BAK)

HAL-HAL YANG HARUS

DIPERHATIKAN

Disiplin dalam berdiit

Olah raga secara teratur

Penggunaan obat-obatan

sesuai dengan petunjuk

dokter.

KOMPLIKASI

Ketoasidosis (hilangnya

kesadaran karena gula darah

meningkat sangat drastis).

Hipoglikemia (munculnya

gejala seperti keringat dingin,

lemas dan pingsan karena

penurunan kadar gula darah

dengan drastis).

Penyakit jantung.

Gangguan kulit (luka sukar

sembuh, sensasi rasa

berkurang).

Gagal ginjal

Page 28: SAP DM

“ CEK SELALU GULA DARAH ANDA “

OLEH:AI FIDA NURFADHILAH

BANDUNG2005

OLAH RAGA ATAU LATIHAN BAGI

PENDERITA DM

Kegiatan olah raga yang dilakukan

yaitu bisa ikut dalam klub senam yang

dipimpin langsung oleh para ahli atau

latihan sendiri di rumah sesuai dengan

tingkat kemampuan.

TUJUAN

Meningkatkan penggunaan

karbohidrat

Membantu mengontrol berat

badan

Page 29: SAP DM

Meningkatkan kerja insulin

Memperlancar aliran darah

dalam tubuh.

LATIHAN/OLAH RAGA YANG

DIAPAT DILAKUKAN DI RUMAH

1. Latihan berdiri di atas jari kaki- Berdiri

berpegangan pada punggung kursi

- Angkat dan turunkan tubuh dengan berdiri di atas jari-jari kaki

- Ulangi sampai 20x

4. Menggoyangkan kaki;- Berdiri,

tangan yang sebelah berpegangan pada pinggir meja.

- Satu kaki diletakkan di atas buku tebal/bangku pendeki jari kaki

- Gerakan kaki yang sebelah ke depan dan ke belakang sampai 10 kali.

- Ulangi untuk kaki yang

sebelah sebanyak 10x

4. Menekuk lutut- Pegang punggung

kursi dengan sebelah tangan

- Tekuklah lutut dalam-dalam dengan punggung tetap lurus

- Ulangi 10x (mulai dengan 5 x dan tingkatkan perlahan-lahan)

7. Berjalan-jalan setiap hari;- Berjalan-jalan

setiap hari sekitar setengah sampai satu jam.

- Usahkan untuk memperpanjang waktu berjalan setiap minggu.

UPAYA-UPAYA UNTUK MENGHINDARI

TERJADINYA LUKA

1. Cuci jari kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun. Perhatikan agar selalu mencuci sela-sela jari. Jangan merendam kaki terlalu lama

11. Keringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan handuk lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah tumbuhnya jamur.

Page 30: SAP DM

13. Gantilah setiap hari kaus kaki atau stocking dengan yang baru dan bersih. Gunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat

14. Jangan memakai sepatu tanpa kaos kaki. Jaga agar kaki selalu hangat dan kering. Pakailah sepatu kulit yang lembut sehingga memungkinkan kulit kaki untuk bernafas.

16. Jagalah kelembutan kulit tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanoli atau pelembab, tetapi jangan mengoleskan di bagian sela-sela jari. Jangan gunakan vaselin. Apabila cenderung berkeringan banyak, taburi kaki dengan bedak untuk kaki atau bedak bayi.

17. Periksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan) dari adanya batuan-batuan kecil atau benda lainnya yang mungkin bisa mengiritasi kulit.

19. Hindari ROKOK

Page 31: SAP DM

OLAH RAGA ATAU LATIHAN

BAGI PENDERITA DM

Kegiatan olah raga yang

dilakukan yaitu bisa ikut dalam

klub senam yang dipimpin

langsung oleh para ahli atau

latihan sendiri di rumah sesuai

dengan tingkat kemampuan.

TUJUAN

Meningkatkan penggunaan

karbohidrat

Membantu mengontrol

berat badan

Meningkatkan kerja insulin

Memperlancar aliran darah

dalam tubuh.

LATIHAN/OLAH RAGA YANG

DAPAT DILAKUKAN DI RUMAH

1. Latihan berdiri di atas jari kaki- Berdiri berpegangan pada

punggung kursi- Angkat dan turunkan

tubuh dengan berdiri di atas jari-jari kaki

Ulangi sampai 20x

2. Menggoyangkan kaki;- Berdiri, tangan yang sebelah berpegangan pada pinggir meja.’

- Satu kaki diletakkan di atas buku tebal/bangku pendeki jari kaki Berjalan-jalan setiap hari;

- Berjalan-jalan setiap hari sekitar setengah sampai satu jam.

- Usahkan untuk memperpanjang waktu berjalan setiap minggu.

- Gerakan kaki yang sebelah ke depan dan ke belakang sampai 10 kali.

3. Peregangan betis;- Letakkan kedua telapak tangan di dinding.

- Jauhkan letak kedua kaki dengan dinding dan telapak kaki tetap menempel di lantai

- Tekuk kedua lengan 10x dengan selalu menjaga punggung dan lutut lurus dan tungkai tidak diangkat.

4. Menekuk lutut- Pegang punggung kursi dengan sebelah tangan

Page 32: SAP DM

- Tekuklah lutut dalam-dalam dengan punggung tetap lurus

Ulangi 10x (mulai dengan 5 x dan tingkatkan perlahan-lahan)

5. Berjalan-jalan setiap hari;- Berjalan-jalan setiap hari sekitar setengah sampai satu jam.

Usahkan untuk memperpanjang waktu berjalan setiap minggu.

6. Menggelindingkan bola dengan kaki;- Duduk di atas kursi dengan punggung tegak, dengan kedua kaki diletakan di atas bola.

- Cengkeram bola dengan jari-jari kaki, kemudian lepaskan cengkeraman

- Ulangi beberapa kali pada setiap kaki

- Latihan ini sangat baik dilakukan sambil menonton TV.

OLAH RAGA ATAU LATIHAN

BAGI PENDERITA DM

Oleh : Rohana

NIM.P17320104246

PRODI KEPERAWATAN BANDUNG2005

PENGERTIAN

Diabetes Mellitus adalah penyakit

dimana seseorang

mengeluarkan/mengalirkan sejumlah

urine yang terasa manis. Hal ini terjadi

karena peningkatan kadar gula dalam

darah yang lebih tinggi dari batas

normal: 60 s.d 145 mg/dl.

Page 33: SAP DM

TUJUAN PERAWATAN KAKI

Adapun tujuan dari perawatan kaki

bagi penderita DM antara lain:

Agar penderita dapat

mempertahankan kondisi

tubuhnya dengan optimal

Mencegah komplikasi akut dan

kronis.

Meningkatkan kualitas hidup.

BAHAYA JIKA TIDAK MELAKUKAN

PERAWATAN KAKI

Terjadi injury / cedera / luka

Dapat menyebabkan komplikasi

Terganggunya aktivitas

Perubahan fungsi organ

UPAYA-UPAYA UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA LUKA

1. Cuci jari kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun. Perhatikan agar selalu mencuci sela-sela jari. Jangan merendam kaki terlalu lama

2. Keringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan handuk lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah tumbuhnya jamur.

3. Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lepuhan, lecet, garukan, perubahan warna kulit, kalus dan kuku ibu jari yang tumbuh ke dalam. Konsultasi ke dokter bila timbul salah satu tanda di atas.

4. Gantilah setiap hari kaus kaki atau stocking dengan yang baru dan

bersih. Gunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat

5. Jangan memakai sepatu tanpa kaos kaki. Jaga agar kaki selalu hangat dan kering. Pakailah sepatu kulit yang lembut sehingga memungkinkan kulit kaki untuk bernafas.

6. Potonglah kuku dengan lurus. Kikir pinggir-pinggirnya dengan halus. Hindari memotong kuku terlalu dalam

Page 34: SAP DM

MULAILAH HIDUP YANG SEHAT DENGAN MAKANAN YANG BERGIZI

DAN HINDARILAH ROKOK

7. Jagalah kelembutan kulit tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanoli atau pelembab, tetapi jangan mengoleskan di bagian sela-sela jari. Jangan gunakan vaselin. Apabila cenderung berkeringan banyak, taburi kaki dengan bedak untuk kaki atau bedak bayi.

8. Periksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan) dari adanya batuan-batuan kecil atau benda lainnya yang mungkin bisa mengiritasi kulit.

9. Jangan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Pakailah alas kaki (sepatu dan sandal) yang pas sesuai dengan ukuran kaki dan enak dipakai.

BAGI PENDERITA DM

OLEH :Yana Mulyana

NIM. P17320104265

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BANDUNG

2005

PENGERTIAN

PENGERTIAN DIET DM

Pengaturan makanan dan atau

minuman pada penderita DM yang

jumlahnya diperhitungkan untuk

tujuan tertentu

Page 35: SAP DM

TUJUAN

Menyesuaikan kadar gula dalam

darah mendekati normal

Memberikan energi yang cukup

untuk mencapai dan

mempertahankan berat badan

yang memadai

Mengusahakan agar penderita DM

tetap dapat melakukan aktivitas

seperti biasanya

MANFAAT

Mencapai kadar glukosa

mendekati normal

Membantu menpercepat

penyembuhan luka

Menghindari terjadinya komplikasi

Mengurangi keluhan-keluhan DM

(Polipaghi, polidipsi, poliuri)

Mempertahankan berat bada ideal

SYARAT DIET

Jumlah energi ditentukan menurut

umur, jenis kelamin, berat badan

dan

tinggi badan, aktivitas, suhu tubuh,

dan kelainan metabolic.

Jumlah karbohidrat disesuaikan

dengan kesanggupan tubuh untuk

menggunakannya. Pola makan

seimbang harus tetap jadi

pertimbangan

Makanan cukup protein,

karbohidrat, dan poitein

Makanan selingan pukul 10.00 &

21.00 diambil dari porsi makan

pagi dan sore.

BAHAN MAKANAN YANG

TIDAK BOLEH DIBERIKAN

Gula pasir dan gula merah jawa

Kue-kue manis,dodol,cake

Abon,dendeng,sarden

CARA BERDIIT

Makanlah secara teratur sesuai

dengan jumlah dan pembagian

maknan yang telah ditentukan oleh

dokter atau ahli gizi anda.

Gunakan daftar penukar bahan

makanan sehingga anda dapat

memilih bahan makanan yang

disukai dan menyesuaikan dengan

menu keluarga.

Penggunaan gula murni dan

makanan yang diolah dengan gula

murni tidak diperbolehkan.

Batasilah penggunaan makanan

sumber hidrat arang kompleks.

Makanlah banyak sayuran dan buah

(lihat daftar penukar):

- Sayuran kelompok boleh

dimakan sekehendak, tetapi

sayuran kelompok B hanya boleh

dimakan menurut jumlah yang

ditentukan.

- Semua macam buah boleh

dimakan menurut jumlah yang

ditentukan.

Page 36: SAP DM

CONTOH MENU MAKANAN

Berikut ini adalah contoh menu

makanan untuk diit DM III (1500

kalori).

Pagi:

Roti tawar 4 potong

Telur ½ butir

Keju kacang tnah 1 sdm

Tomat sekehendak

Margarin ½ sdm.

Pukul : 10.00 WIB

Pepaya 1 ptg sedang

Siang:

Nasi 1 gls

Daging 1 ptg sedang

Tempe 2 ptg sedang

Kol & Tauge sekehendak

Bayam dan Kacang panjang @ ½

gelas

Nenas 1/6 bh sedang

Minyak ½ sdm

Sore:

Kentang 2 bj. sedang

Daging 1 ptg. sedang

Tahu 1 bj sedang

Ketimun dan Slada sekehendak

Buncis dan wortel@ ½ gelas

Pepaya 1 ptg sedang

Minyak ½ sdm.

Oleh :

H.R.Benny Nurjawan

NIM P17320104260

PRODI KEPERAWATAN BANDUNG

2005

Pengertian Perawatan

Luka

Perawatan luka adalah

suatu teknik dalam

membersihkan luka yang

diakibatkan oleh penyakit

diabetus militus ( kencing

manis ) dengan tujuan

untuk mencegah infeksi

luka, melancarkan

peredaran darah sekitar

Page 37: SAP DM

dan mempercepat proses

penyembuhan proses.

Penyebab Infeksi

Luka terbuka dan kotor

Adanya benda asing

atau jaringan yang

sudah mati dalam luka

Daya tahan tubuh

menurun

Gizi buruk

- Mobilisasi terbatas

atau kurang gerak

Tanda dan Gejala

Infeksi

Terjadi bengkak

disekitar luka

Panas badan yang

meningkat

Kemerahan disekitar

luka

Nyeri

Perubahan fungsi

organ

Cairan yang berupa

nanah pada luka

Luka berbau tidak

sedap

Cara – Cara Perawatan

Luka

Persiapan alat :

1. Cairan infus NaCl

0,9%, atau air

matang yang sudah

dingin

2. Kapas

3. Kassa seteril

4. Plester

5. Gunting

6. Kantong plastik

Langkah – Langkah

1. Atur posisi pasen

senyaman mungkin

2. Siapkan alat yang

diperlukan dan

dekatkan kepada

pasen

3. Keluarga yang akan

melakukan ganti

balutan sebelum

mencuci tangan

terlebih dahulu

dengan sabun

4. Membuka plester /

verban ( dengan

Page 38: SAP DM

menggunakan kayu

putih )

5. Balutan lama dibuka

dan dibuang ke

kantong plastik

6. Bersihkan luka

- Cuci luka terlebih

dahulu dengan kapas

yang dibasahi NaCl

0,9% atau kapas

lembab yang telah

dibasahi air matang

yang telah dingin

- Keringkan kassa

dengan kasa

keringsteril

- Untuk luka yang

masih

basah,kompres luka

dengan kassa yang

telah dibasahi NaCl

0,9%

- Tutup luka yang

telah dikompres

kassa NaCl 0,9%

dengan kassa kering

- Plester batutan

tersebut agar tidak

mudah lepas atau

Verban dengan

verban

mempergunakan

verban gulung

- Bereskan peralatan

- Cuci Tangan

Page 39: SAP DM

Oleh

IIS JUBAEDAH

NIM : P17320104261

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

BANDUNG

2005

Kenapa Harus Disuntik Insulin

Pemberian insulin adalah memberikan

insulin pada penderita diabetus militus

terutama pada penderita IDDM tipe I

dimana tubuh kehilangan kemampuan

untuk memproduksi insulin, dengan cara

disuntikan kelapisan lemak kulit yang

lebih dekat ke Otot. Tujuan pemberian

insulin adalah untuk mengontrol kadar

glukosa darah.

Lokasi Penyuntikan Insulin

1. 1/3 Lengan tangan atas bagian luar

(Musculus Deltoid 1/3 tulang

akromion dan olekranon)

2. Pinggul ( Muskulus gluteus

maksimus 1/3 dari spina iliaka

anterior posterior)

3. Paha bagian luar (Muskulus

femoralis).

4. Bagian perut dekat sisi kanan, atas

dan bawah puser (Muskulus Rectus

abdominis.

Hal – Hal Yang Perlu

Diperhatikan

1. Kontra indikasi penyuntikan insulin

yaitu : Hypoglikemi ( Penurunan

kadar glukosa dalam darah ). Tanda-

tandanya yaitu keluar keringat dingin,

mata berkunang-kunang, lemas,

tangan dan kaki terasa dingin kulit

pucat, badan gemetar dan terasa

amat lapar.

2. Hypoglikemi dapat disebkan karena

asupan nutrisi yang kurang, dosis

berlebihan, aktivitas yang berlebihan.

3. Bila dicurigai mendrita hypoglikemi

segera memeriksakan diri ke dokter

dan penyuntikan di hentikan.

4. Simpan insulin ditempat tertutup dan

bila memiliki kulkas taro di dalamnya.

Page 40: SAP DM

Alat Yang Dibutuhkan

1. Perlak untuk alas /lap atau serbet

2. Bengkok untuk membuang tempat

sampah dapat diganti dengan

kantong plastik.

3. Bak instrumen untuk menyimpan

spuit, insulin,dan kapas alkohol

dalam tempatnya/ panci tertutup.

4. Spuit insulin

5. Insulin ( jika ditaro dalam kulkas

keluarkan 1 jam sebelum dipakai )

6. Vincet Anatomis atau garpu kecil

untuk membuka tutup botol.

Cara Penyuntikan.

1. Cuci tangan

2. Siapkan semua alat

3. Usap bagian penutup botol insulin

dengan kapas alkohol

4. Sobek bungkus pelastik spuit insulin

secukupnya saja agar dapat

dipergunakan lagi.

5. Tarik tangkai pendorong spuit

sampai pada angka yang dibutuhkan.

6. Tusukan jarum suntik kedalam botol

insulin dengan posisi tegak lurus,

Tekan tangkai spuit sampai udara

masuk

7. Botol insulin dibalikkan perlahan

lahan dan tarik tangkai spuit perlahan

lahan sampai sedikit melebihi dosis

yang dibutuhkan

8. Bila terdapat gelembung udara

dorong tangkai spuit perlahan lahan

sampai menunjukan dosis yang

diperlukan, simpan spuit dan

tutupnya.

9. Pasang pengalas

10. Bersihkan lokasi yang akan dipakai

untuk penyuntikan dengan kapas

alkohol dengan cara melingkar.

11. Buka penutup jarum

12. Dengan satu tangan lakukan fiksasi

kulit dengan cara merenggangkannya

atau memijat kulit membentuk suatu

daerah yang cukup luas.

13. Ambil spuit dengan tangan yang lain

dan tusukan jarum spuit dengan

sudut 45º

14. .Lakukan aspirasi untuk mengetahui

jarum menembus pembuluh darah

atau tidak. Bila terdapat darah tarik

jarum sedikit saja kemudian geser.

15. Suntikan insulin dengan menekan

tangkai spuit sampai habis.

16. Tarik jarum suntik keluar dari kulit

dan usap dengan kapas alkohol.

17. Tutup kembali jarum dan simpan

spuit kedalam kantong plastik /buang

bila sekali pakai

Catatan :

Untuk mengetahui penghitungan

pemberian insulin. Contoh diketahui

dosis 0bat 12u/ml sediaan obat 40u/ml

sepuit yang digunakan 100ml maka dosis

yang harus diberikan :12 / 40 X 100 = 30

ml.

Page 41: SAP DM

UNTUK

Disusun Oleh :

Wawan Gunawan

NIM : P17320104264

II C

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

BANDUNG

2005.

A. Pengertian Diabetes

Melitus

Hipoglikemi adalah

penurunan kadar gula

darah dibawah normal,

yaitu gula darah puasa

kurang dari 70 mg/dl.

B. Tanda tanda

hipoglikemi

Bila sedang tidur

mengalami mimpi buruk,

gelisah dan berkeringat.

Bila sedang terbangun

merasakan lapar, mual,

berkeringat, gemetar,

sakit kepala, mata

berkunang kunang,

jantung berdebar, gugup

dan bingung.

C. Penyebab

Hipoglikemi

Penggunaan obat insulin

Olah raga yang

berlebihan

Makanan yang kurang

dari diet yang

dibutuhkan

D. Usaha usaha

mengatasi bila

penderita diabetes

SEHAT ITU MAHAL, KENALILAH STATUS KESEHATAN ANDA

Page 42: SAP DM

mellitus mengalami

hipoglikemi

1)Makan sumber gula

halus, seperti

setengah cangkir jus

buah, setengah gelas

air yang diberi 12

sendok makan gula

pasir, m akan permen

4 biji.

2)Makan roti, susu atau

biscuit

3)Periksa gula darah,

jika masih dibawah

normal atau gejala

hipoglikemia

menetap, ulangi

makan roti, susu atau

biscuit atau air manis.

Page 43: SAP DM

Disusun Oleh :

SRI SUPRAPTI

NIM : P17320104247

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

BANDUNG

2005.