SAP Btu Empedu

download SAP Btu Empedu

of 5

description

hgvbnnbm

Transcript of SAP Btu Empedu

SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

Pokok Pembahasan: kolelithiasis (batu empedu)Sub Pokok Pembahasan: Pengertian kolelithiasis, faktor resiko kolelithiasis, Tanda dan Gejala kolelithiasis, Penanganan kolelithiasis, Diet kolelithiasis. Sasaran: Ny. KJam: 08.00WIBWaktu: 25 menitTanggal: 21 Januari 2015Tempat: RSUD ruanganan Mawar

A. Tujuan UmumSetelah mengikuti kegiatan promosi kesehatan, sasaran dapatmengerti tentang konsep dan penatalaksanaan penyakit kolelithiasis (batuempedu)

B. Tujuan KhususSetelah mengikuti kegiatan promosi kesehatan, sasaran dapat :a. Menjelaskan konsep kolelithiasis (batu empedu): Pengertian kolelithiasis, faktor resiko kolelithiasis, Tanda dan Gejala kolelithiasis, Penanganan kolelithiasis, Diet kolelithiasis. b. Mendemonstrasikan penatalaksanaan penderita kolelithiasis (batu empedu)

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)1. Pengertian kolelithiasis2. Tanda dan gejala kolelithiasis3. Faktor resiko kolelithiasis4. Diet kolelithiasis

D. Metode Penyuluhan1. Ceramah2. Tanya Jawab

E. Media 1. Leaflet2. Lembar balik

F. Kegiatan PenyuluhanNoTahap KegiatanWaktuKegiatan PenyuluhanSasaranMedia

1.Pembukaan 5 menita. Mengucapkan salamb. Memperkenalkan diric. Menyampaikan tentang tujuan pokok materid. Meyampakaikan pokok pembahasane. Kontrak waktuMenjawab salamMendengarkan dan menyimakBertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelasKata-kata/ kalimat

2.Pelaksanaan15 menita. Penyampaian Materib. Menjelaskan tentang Pengertian kolelithiasisc. Menjelaskan faktor resiko kolelithiasis d. Menjelaskan Tanda dan gejala kolelithiasise. Menjelaskan tentang diet kolelithiasisg. Tanya Jawabh. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanyaMendengarkan dan menyimakBertanya mengenai hal-hal yang belum jelas dan dimengertiLembar balikLeaflet

3.Penutup5 menita. Melakukan evaluasib. Menyampaikan kesimpulan materic. Mengakhiri pertemuan dan menjawab salamSasaran dapat menjawab tentang pertanyaan yang diajukanMendengarMemperhatikanMenjawab salamKata-kata/ kalimat

G. EvaluasiDiharapkan Ny. A mampu :1. Menjelaskan tentang Pengertian kolelithiasis2. Menjelaskan tentang faktor resiko kolelithiasis3. Menjelaskan Tanda dan gejala kolelithiasis4. Menjelaskan diet kolelithiasis

TEORI A. Pengertian Kolelitiasis (Batu Empedu) merupakan endapan satu atau lebih komponen empedu seperti kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak, dan fosfolipid. (Price, 2005, hlm 502).Kolelitiasis adalah batu yang terdapat di saluran empedu utama atau di duktus koledokus (koledokolitiasis), di saluran sistikus (sistikokolitiasis) jarang sekali di temukan dan biasanya bersamaan dengan batu di dalam kandung empedu, dan di saluran empedu intrahepatal atau hepatolitiasis. (Hadi Sujono, 2002 hlm 778).Batu empedu pada umumnya di temukan di dalam kandung empedu, tetapi batu tersebut dapat bermigrasi melalui duktus sistikus ke dalam saluran empedu menjadi batu saluran empedu dan di sebut sebagai batu saluran empedu sekunder. (Sudoyo, dkk., 2006, hlm 479 ).B. Tanda dan Gejala 1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan spasme, menjalar ke pundak kanan atau punggung.2. Kandung empedu membesar dan nyeri3. Ikterus = Perubahan warna Kulit4. Kadang terdapat nyeri di kwadran kanan atas5. Mual dan muntah6. Kembung7. Febris (38,5C)8. Beraknya warna pucat, kencing warna gelap9. Blumberg Signs ( kekakuan dan nyeri lenting) 10. Berkurangnya absorbsi lemak dan vitamin yang larut di ususC. Faktor Resiko 1. Berat Tubuh BerlebihWanita dan pria dengan berat badan berlebih mempunyai resiko yang lebih besar untuk terkena penyakit batu empedu. Kecenderungan terhadap obesitas dapat menyebabkan naiknya kolesterol jahat dalam tubuh salah satu bahan pembentuk batu empedu.Sebaliknya, pembentukan batu empedu juga dapat terjadi pada orang yang melakukan penurunan berat badan secara drastis. Diet ekstrem yang dilakukan dengan mengurangi asupan kalori secara drastis, dapat turut bersumbangsih terhadap naiknya kadar kolesterol dan dalam pembentukan batu empedu.2. Wanita Lebih Rentan daripada PriaDibandingkan dengan pria, wanita memiliki resiko lebih tinggi terkena batu empedu. Hal itu disebabkan oleh kecenderungan wanita yang lebih tinggi terhadap obesitas dan akibat kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan dibandingkan dengan pria.Begitupun wanita yang telah mengalami lebih dari 2 kali kehamilan dan yang menggunakan terapi penggantian hormon serta mengonsumsi pil KB. Meski begitu, pria pun tidak kebal terhadap munculnya penyakit tersebut. Sebuah penelitian telah mengungkapkan fakta bahwa rasio perbandingan resiko terjangkitnya penyakit tersebut pada wanita dan pria adalah 80 persen wanita dan 20 persen pada pria. Jadi, masih ada resiko kemunculan penyakit ini pada pria meski lebih kecil peluang kejadiannya dibandingkan dengan wanita.3. Rentang Usia yang BeresikoUmumnya, batu empedu muncul pada rentang usia 20-50 tahun, dengan resiko 6 kali lebih sering terjadi pada wanita sampai usia 50 tahun. Meski begitu, pria dan wanita dengan usia di atas 60 tahun pun tak luput terhadap resiko penyakit ini.Yang cukup mengkhawatirkan adalah kecenderungan penyakit ini yang juga menimpa anak-anak, dengan jumlah kasus yang semakin meningkat setiap tahunnya.4. Faktor Ras dan EtnikPenduduk asli Amerika yakni orang Indian Amerika dan orang Hispanik dianggap sebagai ras yang lebih rentan terhadap penyakit batu empedu. Selain itu, orang dengan riwayat keluarga penderita batu empedu juga memiliki resiko pada peningkatan resiko ini.5. Adanya Penyakit dan Konsumsi Obat-Obatan TertentuOrang yang mempunyai penyakit diabetes dan gangguan pada fungsi hati lebih rentan terkena penyakit batu empedu dibandingkan dengan orang yang menderita penyakit lainnya.Demikian pula dengan mereka yang mengonsumsi obat penurun kolesterol dan obat-obatan yang mengandung estrogen, seperti obat terapi hormon.6. Menu Makanan yang Tidak SehatResiko batu empedu juga mengintai mereka yang mengonsumsi makanan berlemak jenuh dan berkolesterol tinggi. Beberapa dari mereka bisa jadi mengonsumsi obat-obatan guna menurunkan kolesterol.Namun, sayangnya hal itu tidak bisa mengurangi resiko penyakit ini dan sama sekali tidak memberikan perlindungan terhadap batu empedu.Karena itu, tentu lebih bijak jika Anda yang termasuk dalam golongan beresiko tinggi mengidap batu empedu, melakukan beberapa perubahan dalam hidup Anda antara lain dengan melakukan diet sehat, kendalikan berat badan, dan lakukan aktivitas fisik yang cukup.

D. Penanganan 1. Terapi Obat Analgesik/narkotik (meperidine hydrochloric/Demerol) Antispasme dan anti Colinergik (prophantheline bromide / probanthine) untuk relaksasi otot polos dan menurunkan tonus dan spasme saluran empedu. Antimuntah lentik mengontrol mual dan muntah. Terapi asam empedu untuk melarutkan batu empedu yang kecil (chenodiol) Cholesteramine untuk menurunkan gatal yang sangat karena penumpukan berlebihan empedu pada kulit.2. Colecystectomy terbukaColecystectomy tertutup3. Diet Rendah lemak dalam usaha mencegah nyeri lebih lanjut. Bila batu menyebabkan pembuntuan dari aliran empedu dilakuakn penggantian vitamin yang larut lemak (ADEK) dan pemberian garam empedu untuk membantu pencernaan dan absorbst vitamin. Infus cairan dan makanan bila ada masalah mual-mual dan muntah .