Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

26
SALMAH ORBAYINAH SALMAH ORBAYINAH

Transcript of Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Page 1: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

SALMAH ORBAYINAHSALMAH ORBAYINAH

Page 2: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Pokok Pembelajaran

Bagaimana sintesis porfirin Mengapa terbentuk bilirubin Bagaimana metabolisme bilirubin Bagaimana terjadinya ikterik Dimana awal terjadinya ikterik

Page 3: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

KASUS KLINIK

Porfiria Ikterus neonatorum Anemia hemolitik Ikterus kolestatik Hepatitis

Page 4: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Dalam alam, porfirin logam ( metalo-Dalam alam, porfirin logam ( metalo-porfirin ) terkonjugasi pd protein untuk porfirin ) terkonjugasi pd protein untuk membentuk sejumlah senyawa yg membentuk sejumlah senyawa yg penting dlm proses biologik.penting dlm proses biologik.

Contoh:Contoh:1. Hemoglobin1. Hemoglobin2. Mioglobin2. Mioglobin3. Sitokrom C3. Sitokrom C4. Sitokrom P4504. Sitokrom P4505. Katalase5. Katalase6. Triptofan pirolase6. Triptofan pirolase

Page 5: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Pendahuluan

Struktur porfirin Senyawa siklik berupa 4 cincin pirol yang

digabung lewat jembatan metenil Sifat khas: pembentukan komplek dengan

ion logam pada atom N cincin pirol (misal: klorofil : logam Mg, heme: logam Fe)

Page 6: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Type heme A

Page 7: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Sintesis porfirin

Berasal dari Suksinil Koa (dari siklus asam sitrat) dan glisin

Memerlukan piridoksal fosfat dan Ala sintase

Terbentuk ALA ( amino levulinat) Dua -aminolevulinat dengan enzim ala

dehidratase membentuk porfobilinogen yang selanjutnya terbentuk heme. (lihat skema)

Page 8: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Sintesis porfirin

Page 9: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

BiosintesisBiosintesis heme heme

Page 10: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING
Page 11: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Types of PorphyriaTypes of Porphyria

Page 12: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING
Page 13: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

PORFIRIAPORFIRIA

Page 14: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING
Page 15: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Metabolisme bilirubin

Heme didegradasi menjadi biliverdin kemudian menjadi bilirubin

Bilirubin selanjutnya dimetabolisme di hepar (lihat skema) melalui proses :

Pengambilan bilirubin oleh sel parenkim hepar

Konjugasi bilirubin Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam

empedu

Page 16: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Metabolisme bilirubin

Bilirubin tak terkonjugasi (indirek) tak larut air. Agar larut air maka perlu pembawa yaitu albumin.

Bilirubin indirek selanjutnya ditambah molekul asam glukoronat (lihat skema)

Bilirubin terkonjugasi kemudian direduksi menjadi urobilinogen oleh bakteri intestinal yang sebagian kecil masuk ke siklus urobilinogen intrahepatik.

Page 17: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Metabolisme bilirubin

Urobilinogen selanjutnya diubah menjadi urobilin yang berwarna dan disekresikan ke feses (sterkobilin)

Page 18: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Metabolisme Bilirubin

Page 19: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING
Page 20: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Bilirubin Production& Metabolism

Page 21: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

SIKLUS ENTEROHEPATIKSIKLUS ENTEROHEPATIK

Proses penyerapan kembali sebag kecil Proses penyerapan kembali sebag kecil urobilinogen dari ileum dan usus besar utk urobilinogen dari ileum dan usus besar utk diekskresikan kembali ke dlm hatidiekskresikan kembali ke dlm hati

Dlm keadaan normal, urobilinogen ini akan Dlm keadaan normal, urobilinogen ini akan diekskresikan ke dlm feses. Namun dlm diekskresikan ke dlm feses. Namun dlm keadaan abnormal :keadaan abnormal :

- terbentuk pigmen empedu yg berlebihan- terbentuk pigmen empedu yg berlebihan

- terganggunya siklus intrahepatik- terganggunya siklus intrahepatik

Maka urobilinogen bisa pula diekskresikan Maka urobilinogen bisa pula diekskresikan dalam dalam URINURIN..

Page 22: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

PENYAKIT2 YG DISEBABKAN PENYAKIT2 YG DISEBABKAN PENINGKATAN JUMLAH BILIRUBIN TAK PENINGKATAN JUMLAH BILIRUBIN TAK TERKONJUGASI DLM DARAHTERKONJUGASI DLM DARAH

1.1. Anemia hemolitik Anemia hemolitik pemecahan Hb ↑pemecahan Hb ↑

2.2. Ikterus fisiologik neonatorum Ikterus fisiologik neonatorum hemolisis hemolisis yg cepat, sistem hepatik yg imatur utk pengambilan, yg cepat, sistem hepatik yg imatur utk pengambilan, konjugasi & ekskresi bilirubin ( aktivitas enzim UDP konjugasi & ekskresi bilirubin ( aktivitas enzim UDP glukoronat ↓)glukoronat ↓)

3.3. Sindrom Crigler-Najjar tipe I Sindrom Crigler-Najjar tipe I kelainan kelainan autosomal resesif yg langka, tdk adanya aktivitas autosomal resesif yg langka, tdk adanya aktivitas UDP-glukoronil transferase dlm jaringan hepar shg UDP-glukoronil transferase dlm jaringan hepar shg tjd cacat metabolik primer pd konjugasi bilirubintjd cacat metabolik primer pd konjugasi bilirubin

Page 23: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

4. Sindrom Crigler-Najjar tipe II4. Sindrom Crigler-Najjar tipe II

- kelainan bawaan yg langka- kelainan bawaan yg langka

- tdp cacat yg lebih ringan pd sistem - tdp cacat yg lebih ringan pd sistem konjugasi bilirubin konjugasi bilirubin

5. Penyakit Gilbert5. Penyakit Gilbert

Kemungkinan karena defek dlm pengambilan Kemungkinan karena defek dlm pengambilan bilirubin oleh sel-sel parenkim heparbilirubin oleh sel-sel parenkim hepar

6. Hiperbilirubinemia toksik6. Hiperbilirubinemia toksik

Tjd krn disfungsi hati yg ditimbulkan oleh toksin, Tjd krn disfungsi hati yg ditimbulkan oleh toksin, seperti : kloroform,arsfenamin, karbon tetraklorida, seperti : kloroform,arsfenamin, karbon tetraklorida, asetaminofen, virus hepatitis, sirosis, keracunan jamur asetaminofen, virus hepatitis, sirosis, keracunan jamur amanitaamanita

Page 24: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

PENINGKATAN JUMLAH BILIRUBIN PENINGKATAN JUMLAH BILIRUBIN TERKONJUGASI DALAM DARAHTERKONJUGASI DALAM DARAH

1.1. Obstruksi saluran empeduObstruksi saluran empedu- - biasanya krn penyumbatan duktus koledokus atau biasanya krn penyumbatan duktus koledokus atau duktus hepatikusduktus hepatikus- bilirubin yg sdh terkonjugasi akan - bilirubin yg sdh terkonjugasi akan mengalir mengalir balikke dalam vena hepatikabalikke dalam vena hepatika

2.2. Sindrom Dubin Johnson ( Ikterus idiopatik Sindrom Dubin Johnson ( Ikterus idiopatik kronis )kronis )- kelainan autosomal resesif,defek pd sekresi hepatik - kelainan autosomal resesif,defek pd sekresi hepatik bilirubin terkonjugasibilirubin terkonjugasi

3.3. Sindrom RotorSindrom Rotor- - penyebab blm diketahui, hiperbilirubinemia penyebab blm diketahui, hiperbilirubinemia terkonjugasi, histologi hati normalterkonjugasi, histologi hati normal

Page 25: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

Catatan :Catatan : Karena sifat hidrofobisitasnya, hanya Karena sifat hidrofobisitasnya, hanya

bilirubin tak terkonjugasibilirubin tak terkonjugasi yg bisa melewati yg bisa melewati sawar darah otak untuk masuk ke dlm sawar darah otak untuk masuk ke dlm SSPSSP..

Sebaliknya, karena kelarutannya dlm air, Sebaliknya, karena kelarutannya dlm air, hanya hanya bilirubin terkonjugasibilirubin terkonjugasi yg bisa yg bisa terlihat dlm terlihat dlm urinurin

Page 26: Porfirin & Pigmen Empedu-MENTORING

KASUS :KASUS :

Dari data laboratorium seorang anak umur Dari data laboratorium seorang anak umur 9 tahun, didapatkan hasil sbb :9 tahun, didapatkan hasil sbb :

DARAH : - Hb rendahDARAH : - Hb rendah

- Retikulosit meningkat- Retikulosit meningkat

- Bilirubin indirek tinggi- Bilirubin indirek tinggi

- Bilirubin direk normal- Bilirubin direk normal

URIN : - Urobilinogen meningkatURIN : - Urobilinogen meningkat

- Bilirubin negatif- Bilirubin negatif