Rumusan Masalah Dan Signifikansi Masalah Penelitian

3
Rumusan Masalah dan Signifikansi Masalah Penelitian Rumusan Masalah Permasalah penelitian akan timbul apabila ada “kesenjangan atara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is). Signifikansi masalah penelitian: 1. Perumusan masalah merupakan langkah awal yang menentukan bagi penyusunan mata rantai metodologik berikutnya. Ia merupakan penunjuk bagi kerangka teoritis yang dikembangkan untuk penyusunan hipotesis, termasuk bagaimana hipotesa dikembangkan. Ia juga memberi arah bagaimana hipotesa dirumuskan. Memberikan arah dalam operaionalisasi hipotesis penelitian, sehingga memperjelas variable-variabel penelitian. Perumusan penelitian juga memberi petunjuk tentang rancangan penelitian yang akan dipakai, baik yang menyangkut subyek penelitian (populasi), sample dan pemilihan instrument atau pengembangan metode atau alat pengukuran penelitian. 2. Dengan perumusan penelitian yang baik, peneliti dapat mengetahui “prognosis”penelitian yang akan dilakukan. Apakah penelitian itu akan berjalan lancar atau menghadapi kendala. 3. Dari rumusan masalah dapat diketahui konfirmasi ketepatan judul dan tujuan penelitian yang ditetapkan. 4. Dari rumusan masalah dapat diketahui seberapa jauh penelitian yang dilakukan berkaitan dengan bobot dan orisinal. Ada beberapa kriteria rumusan masalah yang adekuat, menyangkut tiga aspek yaitu: (a) aspek substansi, (b) aspek formulasi, (c) aspek teknis. 1) Pada aspek substansi atau isi permasalahan. Ada dua hal

Transcript of Rumusan Masalah Dan Signifikansi Masalah Penelitian

Page 1: Rumusan Masalah Dan Signifikansi Masalah Penelitian

Rumusan Masalah dan Signifikansi Masalah Penelitian

Rumusan Masalah

Permasalah penelitian akan timbul apabila ada “kesenjangan atara teori

(what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is). Signifikansi

masalah penelitian:

1. Perumusan masalah merupakan langkah awal yang menentukan bagi

penyusunan mata rantai metodologik berikutnya. Ia merupakan

penunjuk bagi kerangka teoritis yang dikembangkan untuk

penyusunan hipotesis, termasuk bagaimana hipotesa dikembangkan.

Ia juga memberi arah bagaimana hipotesa dirumuskan. Memberikan

arah dalam operaionalisasi hipotesis penelitian, sehingga

memperjelas variable-variabel penelitian. Perumusan penelitian juga

memberi petunjuk tentang rancangan penelitian yang akan dipakai,

baik yang menyangkut subyek penelitian (populasi), sample dan

pemilihan instrument atau pengembangan metode atau alat

pengukuran penelitian.

2. Dengan perumusan penelitian yang baik, peneliti dapat mengetahui

“prognosis”penelitian yang akan dilakukan. Apakah penelitian itu

akan berjalan lancar atau menghadapi kendala.

3. Dari rumusan masalah dapat diketahui konfirmasi ketepatan judul

dan tujuan penelitian yang ditetapkan.

4. Dari rumusan masalah dapat diketahui seberapa jauh penelitian yang

dilakukan berkaitan dengan bobot dan orisinal.

Ada beberapa kriteria rumusan masalah yang adekuat, menyangkut tiga

aspek yaitu: (a) aspek substansi, (b) aspek formulasi, (c) aspek teknis.

1)    Pada aspek substansi atau isi permasalahan. Ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu: masalah bobot dan masalah orisinalitas.

Masalah bobot atau nilai kegunaanya. Aktualitas atau bobot masalah

setidak-tidaknya dapat didekati dengan melihat kemanfaatan atau

kegunaan pada tiga hal, yaitu apakah dengan terjawabnya permasalahan,

penelitian akan mempunyai arti bagi perkembangan substansi ilmu

(kegunaan teoritik), mempunyai arti bagi perkembangan metodologis dan

memiliki kegunaan praktis.

Page 2: Rumusan Masalah Dan Signifikansi Masalah Penelitian

Masalah orisinalitas penelitian. Maksudnya  bahwa permasalah penelitian

belum terjawab oleh teori maupun penelitian yang pernah dilakukan.

Mengenai aspek formulasi rumusan permasalah penelitian ada dua hal:

Rumusan hendaknya diajukan dalam bentuk pertanyaan yang jelas, tajam

dan akurat menyangkut inti permasalahan yang dikehendaki.

 Rumusan mempermasalahkan hubungan antar dua variable atau lebih,

namun kreteria ini tidak mutlak sifatnya.

Aspek teknis, perlu diperhatikan masalah kelayakan penelitian itu sendiri.

Maksudnya mungkinkah permasalahan yang dirumuskan dapat dijawab

secara empirik, sehingga untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu

adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Pertimbangan peneliti, yaitu mengenai bekal pengetahuan dasar yang

berkaitan dengan obyek penelitian yang dihadapi, adanya motivasi,

tersedianya waktu yang cukup, dan kerampilan peneliti.

Pertimbangan metodologik, maksudnya sejauhmana pemahaman teoritik

dan kemampuan praktis di bidang metodologi telah atau dapat dikuasi

oleh peneliti.

Pertimbangan tersedianya fasilitas dan prasarana penelitian, yang

meliputi bahan, biaya, peralatan dan sebagainya.

Namun perlu diperhatikan, dalam perumusan masalah sering terjadi

beberapa kesalahan, sehingga permasalah penelitian susah untuk

dipecahkan, antara lain:masalah terlampau luas, masalah terlampau

sempit dan masalah mengandung emosi, prasangka, dan unsur-unsur

yang tidak ilmiah. 

Signifikasi Masalah Penelitian1. Perumusan masalah merupakan langkah awal dalam penyusunan

matarantai metodologik berikutnya.( dasar penyusunan hipotesis,

rancangan penelitian yang dipakai, populasi, sampel, intrumen

pengumpulan data, dan teknik analisa data).

2. Dengan rumusan masalah peneliti akan dapat mengetahui

”prognosis”, apakah penelitian yang dilakukan akan lancar atau

tidak, memprediksi hambatan-hambatan atau kendala-kendala dalam

pelaksanaan penelitian.

3. Dasar untuk melakukan konfirmasi terhadap ketepatan judul dan

tujuan penelitian.

4. Dasar untuk mengetahui bobot dan tingkat orisinilitas penelitian.