Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

16
PROPOSAL KEGIATAN PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG BUGENVILE RSUP NTB Oleh : Kelompok II 1. AGUS JAYADI 2. SAMSUL ANAP 3. EDI SUPENA 4. HELY SUKRIA D.M 5. BQ. RIA HANDRIANA 6. DEWI PURWATI 7. WAHYU SRI ASTUTI 8. JUMRAH PROGRAM PROFESI NERS III

Transcript of Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

Page 1: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

PROPOSAL KEGIATAN

PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN

DI RUANG BUGENVILE RSUP NTB

Oleh :

Kelompok II

1. AGUS JAYADI

2. SAMSUL ANAP

3. EDI SUPENA

4. HELY SUKRIA D.M

5. BQ. RIA HANDRIANA

6. DEWI PURWATI

7. WAHYU SRI ASTUTI

8. JUMRAH

PROGRAM PROFESI NERS III

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

QAMARUL HUDA BAGU PRINGGARATA LOMBOK TENGAH

TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Page 2: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan.

Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu

klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu

bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan

memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian

mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan

masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional

sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan

benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu

penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak.

Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan

keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MPKP

yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde

keperawatan

Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal

tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan

merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate

untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan

klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu

tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien

terhadap pelayanan keperawatan.

Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang

mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah

dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum :

Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami

klien dapat diatasi.

Page 3: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

1.2.2 Tujuan Khusus :

Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :

1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan

masalah keperawatan klien

2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan

klien

3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.

4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.

5. Meningkatkan kemampuan justifikasi.

6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

8. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Pasien :

1. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat

masa penyembuhan.

2. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada

pasien

3. Memenuhi kebutuhan pasien

1.3.2 Bagi Perawat :

1. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor

perawat.

2. Menjalin kerjasama tim

3. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.

1.3.3 Bagi rumah sakit :

Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

1.4 Pelaksanaan

Hari / tanggal : Kamis, 4 September 2014

Tempat : Kamar no 353 Ruang Bugenvile.

1.5 Metode

Diskusi

Demonstrasi

Page 4: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

1.6 Materi

Pengertian ronde keperawatan

Karakteristik

Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

Peran masing-masing perawat (terlampir)

1.7 Peserta

1. Peserta ronde keperawatan meliputi Mahasiswa Program Studi Ners Ilmu

Keperawatan yang ditunjuk sebagai :

Kepala ruangan

Ketua Tim I

Ketua Tim II

Perawat Pelaksana

2. Pembimbing pendidikan

3. Pembimbing klinik

4. Dokter

5. Ahli Gizi

1.8 Alat Bantu

Ruang perawatan sebagai sarana diskusi

Status klien

Alat bantu demonstrasi

1.9 Mekanisme Kegiatan

No Waktu Kegiatan PelaksanaKlien dan

KeluargaTempat

1 5 menit Pra ronde :

1. Menentukan kasus

sebelum

pelaksanaan ronde

2. Informed consent

3. Menentukan

literatur

4. Diskusi pelaksanaan

Mahasiswa - Ruangan

pasien

2 5 menit Ronde Pembukaan : Mahasiswa - Ruangan

Page 5: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

1. Salam pembukaan

2. Memperkenalkan

tim ronde

3. Menyampaikan

topik ronde yang

akan disampaikan

mahasiswa

pasien

3 15

menit

Penyajian masalah :

1. Menjelaskan riwayat

singkat penyakit

klien

2. Menjelaskan

masalah yang timbul

pada klien,

intervensi dan

implementasi yang

sudah dilakukan

serta hasil evaluasi

Validasi data

1. Memberi salam dan

memperkenalkan

klien kepada tim

ronde

2. Mencocokkan dan

menjelaskan

kembali data yang

telah disampaikan

Mahasiswa - Ruangan

pasien

Ruangan

pasien

4 10

menit

Diskusi dan tanya

jawab

Karu,Prwt

ruangan,

pembimbin

g akademik

dan

Nurse

station

Page 6: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

pembimbin

g klinik

5 5 menit Pasca ronde :

1. Evaluasi

pelaksanaan ronde

2. Revisi dan

perbaikan

Karu,

pembimbin

g akademik

dan

pembimbin

g klinik

Nurse

station

1.10 Evaluasi :

Persiapan ronde keperawatan

Pelaksanaan ronde keperawatan

Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan

Page 7: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

BAB 2

KONSEP DASAR RONDE KEPERAWATAN

2.1 Definisi

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi

masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping

melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan.

Pada kasus tertentu yang harus dilakukan oleh ketua tim dan atau konselor,

kepala ruangan, perawat Asocciate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota

tim kesehatan (Nursalam,2002).

2.2 Karakteritik

1. Pasien dilibatkan secara langsung

2. Pasien merupakan Fokus kegiatan

3. PA, KATIM, KARU dan seluruh anggota tim kesehatan lain melakukan

diskusi bersama

4. Konselor mempasilitasi kreativitas

5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, dan KATIM dalam

meningkatkan kemampuan dalam melakukan kemampuan mengatasi

masalah.

2.3 Kriteria klien

1. Penyakit kronis

2. Penyakit dengan komplikasi

3. Penyakit akut

4. Masalah keperawatan belum teratasi

2.4 Tujuan

1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.

2. Meningkatkan validitas data klien.

3. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.

4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesuai dengan

masalah klien.

5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.

Page 8: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

2.5 Peran

1. Katim dan perawat associate menjelaskan keadaan diagnosis medis dan data

umum penderita, menjelaskan masalah keperawatan penderita, menjelaskan

intervensi yang belum dan akan dilaksanakan, menjelaskan alasan ilmiah

tindakan yang akan diambil.

2. Katim dan konselor memberikan justifikasi dan reinforcement, menilai

kebenaran dari suatu masalah intervensi keperwatan serta tindakan yang

rasional, mengarahkan dan koreksi, mengintegrasikan teori dan konsep yang

telah dipelajari.

Alur Ronde Keperawatan

Katim

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien:- Informed consent- Hasil pengkajian / validasi data

Penyajian Masalah

- Apa diagnosa keperawatan ?- Apa data yang mendukung ?- Bagaimana intervensi yang

sudah dilakukan?- Apa hambatan yang

ditemukan?

Validasi Data

Diskusi Katim – Katim,Konselor, Karu

Lanjutan – Diskusi di Nurse Station

Kesimpulan dan Rekomendasi Solusi

Masalah

Tahap Pra

Tahap Pelaksanaan di Nurse Station

Tahap Pelaksanaan di Kamar Pasien

Pasca Ronde

Page 9: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

2.6 Langkah-Langkah Ronde Keperawatan

1. Persiapaan ronde keperawatan

a. Penetapan kasus, minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.

b. Pemberian informed concent pada penderita / keluarga.

2. Pelaksanaan

a. Penjelasan tentang penderita oleh perawat primer yang difokuskan pada

masalah keperawatan dan rencana kegiatan yang akan dan atau telah

dilaksankaan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.

b. Diskusi antar anggota tim kasus tersebut.

c. Pemberian justifikasi oleh katim atau kepala ruangan tentang masalah

penderita serta rencana kegiatan yang akan dilakukan.

d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan akan

ditetapkan.

3. Pasca ronde

Mendiskusikan hasil temuan pada penderita tersebut serta menetapkan

tindakan yang perlu dilakukan

Page 10: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

BAB 3

RENCANA PELAKSANAAN

3.1. Persiapan Pelaksanaan Ronde Keperawatan

1. Pengorganisasian

Penanggung jawab : Samsul Anap

Pembimbing klinik : Ns. Supardi Arifin, S. Kep. MPH.

Pembimbing akademik : Ns. Ismatul Quddus, S.Kep.

Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan praktek manajemen

keperawatan oleh mahasiswa Program Pendidikan

Profesi Ners STIKES Qamarul Huda, di ruang

Bugenvile mampu menerapkan prosedur ronde

keperawatan secara optimal.

Waktu pelaksanaan : Kamis, 4 September 2014

2. Pengorganisasian Peran

Kepala ruangan : Agus Jayadi

Katim : Bq. Ria Handrina

Perawat Pelakasana : Edi Supena

Helly Sukria D.M

Samsul Anap

Dewi Purwati

Wahyu Sriastuti

Jumrah

3. Rencana strategis :

a. Menentukan penderita yang akan dijadikan subyek ronde keperawatan

b. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.

c. Menentukan materi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.

d. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan, termasuk

menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan ronde keperawatan.

e. Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama kepala ruangan dan staf

keperawatan.

f. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan ronde keperawatan.

Page 11: Ronde Keperawatan Klp 2 Bgv

4. Kriteria hasil:

a. Struktur :

Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.

Menetapkan kasus yang akan di rondekan.

Persiapan perlengkapan ronde keperawatan (klien yang akan

dirondekan, informed concent, menghubungi konsultan, dll).

Pembagian peran : Karu, Katim, PA.

b. Proses

Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama Kepala ruangan,

ketua tim, dan perawat pelaksana.

Penjelasan tentang klien oleh ketua tim dalam hal ini penjelasan

difokuskan pada masalah keperawatan dan intervensi yang telah

dilaksanakan tetapi belum mampu mengatasi masalah pasien

Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.

Pemberian masukan solusi tindakan yang lain yang mampu mengatasi

masalah klien tersebut.

c. Hasil

Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah

pasien

Hasil diskusi yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dan dilaksanakan.

Perawat dapat :

- Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.

- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang

berorientasi pada masalah klien.

- Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.

- Meningkatkan kemampuan validitas data klien.

- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan,

- Meningkatkan kemampuan justifikasi.

- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan

keperawatan.