Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

28
PROPOSAL KEGIATAN PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG KARDIOLOGI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA I. Pendahuluan. Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien dalam mengatasi maslah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan. II. Pengertian Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim 1

Transcript of Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Page 1: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

PROPOSAL KEGIATAN

PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN

DI RUANG KARDIOLOGI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

I. Pendahuluan.

Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien

dalam mengatasi maslah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk

pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan

seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim

keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya.

Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut

adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan

sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk

membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien

dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu

tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien

terhadap pelayanan keperawatan.

II. Pengertian

Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan

dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer

pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek

keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala

ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim

keperawatan.

Karakteristik :

- Pasien dilibatkan secara langsung

- Pasien merupakan fokus kegiatan.

- PA, PP dan konselor melakukan diskusi

- Konselor memfasilitasi kreatifitas

- Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam

meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.

III. Tujuan

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien

dapat diatasi.

1

Page 2: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Tujuan Khusus :

Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :

1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam

pemecahan masalah keperawatan klien

2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah

keperawatan klien

3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.

4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa

keperawatan.

5. Meningkatkan kemampuan justifikasi.

6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana

asuhan keperawatan

8. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.

IV. Manfaat

1. Masalah pasien dapat teratasi

2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi

3. Terciptanya komunitas keperawatan yang propesional

4. Terjalinnya kerjasama antar tim.

5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan

benar.

V. Pelaksanaan :

Hari / tanggal : Selasa, 5 Oktober 2002

Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita

Materi : Ronde Keperawatan

VI. Metode :

Diskusi

Demonstrasi

VII. Materi :

Pengertian ronde keperawatan

Karakteristik

Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

Peran masing-masing perawat (terlampir)

2

Page 3: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

VIII. Peserta :

Peserta ronde keperawatan meliputi :

Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang ditunjuk sebagai

kepala ruangan.

Perawat primer

Perawat assosiate

Pembimbing pendidikan

Pembimbing lapangan

Kepala ruangan

Wakil kepala ruangan

Perawat pelaksana

Mahasiswa praktik lainnya (D 3 dan D. IV)

IX. Alat Bantu :

Ruang perawatan sebagai sarana diskusi

Status klien

Alat bantu demonstrasi

X. Langkah-lankah kegiatan Ronde keperawatan :

1. Pra ronde

- Menentukan kasus dan topik

- Menetukan tim ronde

- Membuat imformed konsent

- Membuat pre planing

- Diskusi

- Mencari sumber atau literatur

2. Ronde

- Diskusi

- Demonstrasi

3. Pasca ronde

- Evaluasi pelaksanaan ronde

- Revisi dan perbaikan

XI. Evaluasi :

Persiapan ronde keperawatan

3

Page 4: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Pelaksanaan ronde keperawatan

Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan

tingkat kepuasan klien.

XII. Peran masing-masing tim :

1. Peran PA dan PP

- Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien

- Menjelaskan masalah keperawatan utama

- Menjelaskan intervensi yang dilakukan.

- Menjelasakan hasil yang didapat

- Menentukan tindakan selanjutnya

- Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.

- Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

2. Peran Perawat konselor :

- Memberikan justifikasi

- Memberikan reinforcement

- Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta

rasional tindakan.

- Mengarahkan dan koreksi

- Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.

Surabaya, 4 November 2002

Kepala Ruangan Perawat primer

Ridawati Sulaeman Siswanto

4

Page 5: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

RENCANA APLIKASI RONDE KEPERAWATANKLIEN DENGAN CARDIOMYOPATI

DI RUANG KARDIOLOGI KELAS II WANITA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Topik : Askpe klien dengan Cardiomyopati.

Sasaran : Ny. S / tahun

Peserta : PP, PA, PP lain, Mahasiswa D 3 Keperawatan dan Ners, Perawat

ruangan

Waktu : 60 menit

I. Tujuan

Tujuan Umum

Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.

Tujuan Khusus

1. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang

belum teratasi

2. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah

keperawatan klien

3. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat

mengenai masalah klien

4. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan

masalah klien

5. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan

keperawatan yang dilakukan.

II. Sasaran

Ny. “S” umur tahun, pendidikan , pekerjaan : Ibu rumah tangga

III. Materi

Konsep dasar Cardiomyopati.

Askep klien dengan Cardiomyopati. (terlampir).

IV. Pelaksanaan

Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002

Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

5

Page 6: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

V. Metode : Diskusi

VI. Media

Makalah

Sarana diskusi

Materi yang disampaikan secara lisan

VII. Tim Ronde

Kepala Ruangan : Ridawati Sulaeman

PP : Siswanto, David A Mandala

PA : Rahayu Budi Utami, Subhan

Notulen : R. Khoiriyatul

VIII. Proses Ronde Keperawatan

a. Pra ronde

1. Menentukan kasus dan topik

2. Menentukan tim ronde

3. Membuat inform consent

4. Mencari literatur

5. Diskusi

b. Ronde

1. Diskusi

2. Pemberian pendidikan kesehatan.

c. Pasca Ronde

1. Evaluasi pelaksanaan ronde

2. Revisi dan perbaikan

6

Page 7: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

IX. Mekanisme Kegiatan

No Waktu Kagiatan Pemeran Pasien

1

2

3

4

5

5 menit

10 menit

10 menit

20 menit

5 menit

Pembukaan :

Memberi salam

Menyampaikan

tujuan ronde keperawatan

Penyajian masalah :

Menyampaikan masalah

yang sudah terselesaikan

Menentukan masalah

yang belum terselesaikan

Implimentasi yang sudah

dilaksanakan.

Mengajarkan kepada keluarga

pasien tentang penghitungan

in take dan out put cairan

Memberitahu pasien dan

keluarga untuk membatasi

makanan yang mengandung

natrium

Diskusi dan tanya jawab

Penutup

Ucapan terima kasih

Memberi salam

Ka. Ruangan

Perawat Primer

Perawat

Assosiate

Perawat konsuler

Ka. Ruangan

Mendengarkan

Pasien &

keluarga

memperhatikan

Keluarga

mencoba apa

yang sudah

diajarkan

Bertanya

Mendengarkan

dan menjawab

salam

X. Evaluasi

Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan

Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan

Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan

7

Page 8: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

TINJAUAN PUSTAKAKARDIOMIOPATI

Kardiomiopati adalah suatu penyakit miokard yang menyerang pada otot jantung

(Myocard) dan penyebabnya tidak diketahui.

Penyakit ini dapat ditemukan pada semua jenis kelamin pria dan wanita, pada semua

golongan umur.

Pembagiannya :

1. Kardiomiopati Kongestif/Dilatatif.

Kardiomiopati Kongestif adalah suatu penyakit miokard yang primer atau idiopatik

yang ditandai dengan adanya dilatasi dari rongga-rongga jantung dan gagal jantung

kongestif.

Mulainya secara perlahan, gejala payah jantung menjadi progresif dalam kurun

waktu beberapa bulan.

Etiologinya :

Tidak diketahui.

Ada hubungannya dengan;

o Pemakaian alkhohol yang berlebihan.

o Gravidarum dan puerperium.

o Hipertensi sistemik.

o Infeksi virus.

o Kelainan autoimun.

o Pengaruh zat-zat fisik dan kimiawi.

Gejalanya :

Payah jantung kongestive terutama kiri.

Capek dan lemas.

Dapat disertai tanda-tanda emboli sistemik dan paru.

2. Kardiomiopati Hipertrofik.

Kardiomiopati Hipertrofik adalah Hipertrofi ventrikel tanpa penyakit jantung atau

sistemik lain yang dapat menyebabkan Hipertrofi ventrikel ini. Ditandai dengan

penebalan (hipertrofik) ventrikel kiri, dimana penebalan septum interventrikularis

lebih mencolok.

Etiologi

Tidak diketahui.

Diduga berhubungan dengan sebab :

o Genetik, famili, turunan.

o Kelainan pada pembuluh darah koroner.

Page 9: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Gejala :

Dyspnoe, Angina pectoris.

Capek, palpitasi, sincope.

3. Kardimiopati Restriktif.

Ditandai dengan adanya gangguan pada fungsi diastolik, dinding ventrikel sangat

kaku dan menghalangi pengisian ventrikel.

Etiologi:

Tidak diketahui.

Sering ditemukan pada : hemokromatosis, Deposisi glycogen,

Endomyocardial, fibrosis, eosinophilia.

Gejala :

Lemah, sesak nafas, payah jantung sebelah kanan, Tanda serta gejala

sistemik; hemokromatosis.

Kompliasi / penyulit :

Sinkope, gagal jantung, aritmia dan trombosis.

Pengkajian:

Type I :

Jantung dapat membesar sekali, bunyi jantung ke 3 dan 4 dapat terdengar.

Type II:

Pembesaran jantung ringan.

Pada apek teraba getaran sistolik dan kuat.

Bunyi jantung ke 4 biasanya terdengar.

Bising sistolik yang mengeras pada tindakan valsava.

Type III :

Pembesaran jantung sedang.

Bunyi jantung ke 3 dan ke 4 .

Regurgitasi mitralis atau trikuspidalis.

Pemeriksaan penunjang ;

Foto Thorax, pada kardiomiopathi dilatatif akan didapatkan kardiomegali dan

edema paru.

EKG, Akan tampak “Left Ventrikel hypertropi” pada jenis kardiomiopati

hypertropi.

Ekocardiografi ; dapat dilihat adanya dilatasi, penebalan pada jantung.

Page 10: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Pengobatan / penatalaksanaan:

Type I: Tidak ada pengobatan spesifik, karena manifestasi klinis gagal jantung,

pengobatan gagal jantung, serta pemberian antikoagulan untuk mencegah

trombosis.

Type II: Karena manifeatasi klinis berupa Aritmia beta bloker. Obstruksi outflow

saluran ventrikel kiri, penebalahan septum partial / dilakukan reseksi.

Type III: Karena manifestasi klinis berupa gagal jantung; pengobatan gagal jantung,

obat-obat aritmia. Pembedahan reseksi endokard yang menebal.

Data persistem yang mungkin dapat muncul (kami identikkan dengan gagal jantung

congestif) dimana permasalahan pokoknya adalah kelemahan jantung yang

menyebabkan menurunnya cardiac out put.

Aktivitas / istirahat : Mungkin akan kita dapatkan data : insomnia, kelemahan /

kecapaian menurun , nyeri dada saat aktivitas, sesak nafas saat istirahat,

perubahan status mental, kelelahan, perubahan vital sign saat aktivitas.

Cirkulasi : adanya riwayat hipertensi, IMA, IMK, Irama ; disritmia, Edema, PVJ

meningkat, pembedahan jantung, endocarditis, anemia, SLE, shock septic,

penggunaan obat beta bloker.

Eliminasi : penurunan pola, nocturia, warna kencing gelap, konstipasi, diare.

Makanan / cairan : anorexia, mual, muntah, pertambahan berat badan yang

mencolok, pembengkakan extremitas bawah, penggunaan deuretika, diet garam,

distensi perut, oedema anasarca, setempat, pitting udema. Diet tinggi garam,

makanan olahan (diproses), lemak, gula protein.

Kebersihan diri : indikasi penurunan kebersihan diri, kelelahan , menurunnya self

care.

Nyaman / nyeri : Nyeri dada, menarik diri, perilaku melindungi diri, tidak

tenang, gelisah, sakit pada otot, nyeri abdomen ke atas, takut, mudah

tersinggung.

Respirasi : sesak nafas , tidur setengah duduk, penggunaan banyak bantal, batuk

dengan tanpa sputum, nafas Crekles, Ronky (+), riwayat penyakit paru kronis,

penggunaan alat bantu nafas.

Neuro sensori : kelemahan, pening, pingsan, disorientasi, perubahan perilaku,

mudah tersinggung.

Interaksi social : penurunan keikut sertaan dalam aktivitas social.

Page 11: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Penurunan cardiac output berhubungan dengan kerusakan otot miokard.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac out put.

3. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.

4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongestif polmunal.

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Nomor 1.

Tujuan :Menurunkan beban jantung.

Kriterian : Vital sign dalam batas normal, bebas dari gejala gagal jantung, dyspnoe

menurun.

INTERVENSI RASIONAL.

1. Auskultasi nadi apical, kaji

frekwensi, irama jantung.

2. Catat bunyi jantung, palpasi nadi

perifer, pantau tekanan darah.

3. Kaji kulit terhadap pucat, dan

sianosis.

4. Berikan oksigen tambahan sesuai

indikasi.

5. Tinggikan kaki, hindari tekanan pada

bawah kulit lutut.

6. Berikaan obat sesuai insruksi /

kolaborasi.: deuretika, Morphin,

Vasodilator

1. Kondisi ini tachikardia.

2. Penurunan cardiac output tampak

pada nadi, dan tekakan darah.

3. Pucat indikasi penurunan perfusi

ferifer, cyanosis karena kongseti

vena.

4. Meningkatkan sediaan oksigen untuk

miokard.

5. Menurunkan statis vena, dan insiden

thrombus.

6. Menurunkan preload, afterload .

Page 12: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Diagnosa Nomor 2

Tujuan : Pasien dapat melakukan kegiatan sehari hari.

Kriterian : Dapat berpartisipasi dalam aktivitas, dapat memenuhi kebutuhan sendiri,

vital sign normal selama aktivitas.

INTERVENSI RASIONAL.

1. Periksa vital sign sebelum dan

segera setalah latihan.

2. Catat respon cardiopolmunal

terhadap aktivitas.

3. Kaji penyebab kelemahan.

4. Evaluasi peningkatan intoleransi

aktivitas.

5. Berikan bantuan dalam aktivitas,

selingi aktivitas dengan istirahat.

6. Kolaborasi program rehabilitasii

jantung / aktivitas.

1. Hypotensi ortostatik dapat terjadi

karena aktivitas.

2. Penurunan miokard untuk

meningkatkan secuncum selama

aktivitas.

3. Kelemahan dapat terjadi karena efek

obat.

4. kelebihan aktivitas meningkatkan

decompensasi jantung.

5. Aktivitas tanpa mempengaruhi stress

miokard/ kebutuhan oksigen

berlebihan.

6. Peningkatan aktivitas bertahab

menghindari kerja jantung

berlebihan.

Page 13: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Diagnosa Nomor 3.

Tujuan :Pasien dan keluarga tahu pencegahan terulangnya gagal jantung Kongestif.

Kriterian : pasien dan keluarga mentaati program therapy, dapat menyebutkan tanda

dan gejala untuk intervensi cepat, merubah pola hidup yang dapat menimbulkan

stress.

INTERVENSI RASIONAL.

1. Diskusikan fungsi jantung normal

dan perbedaan kelainan pada

jantung.

2. Kuatkan rasional pengobatan.

3. Diskusikan pentingnya menjadi

seaktiv mungkin, tanpa menjadi

kelelahan dan istirahat diantara

aktivitas.

4. Diskusikan pentingnya pembatasan

natrium, berikan daftar kandungan

natrium pada makanan umum yang

harus dibatasi.

5. Dskusikan obat, tujuan dan efek

sampingnya, berikan instruksi secara

verbal dan tertulis.

6. Anjurkan pasien makan makanan

sesuai dengan diet yang diberikan.

1. Pengatahuan meningkatan ketaatan

pada program pengobatan.

2. Pemahanan tentang obat dapat

membantu mengontrol gejala.

3. Aktivitas fisik berlebihan dapat

berlanjut menjadi kelemahan

jantung.

4. Pemasukan diet natrium diatas 3 gr /

hari menghasilkan efek deuretik.

5. Pemahaman pasien dapat mencegah

terjadinya komplikasi.

6. Diat yang ditetapkan membatasi

masuknya natrium secara berlebihan.

Page 14: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Diagnosa Nomor 4.

Tujuan : Pertukaran gas adekwat dan pasien dapat bebas dari sesak.

Kriterian : Pasien tidak sesak, nilai GDA dalam batas normal.

INTERVENSI RASIONAL.

1. Auskultasi bunyi nafas, catat bunyi

nafas, ronki, mengi,

2. Anjurkan pasien batuk efektif dan

nafas dalam.

3. Dorong perubahan posisi sesering

mungkin / setiap 2 – 3 jam .

4. Pertahankan tirah baring dengan

kepala tempat tidur 20 – 30 derajat,

posisi semi fowler dan sokong

tangan dengan bantal.

5. Pantau GDA secara serial.

6. Berikan oksigen tambahan sesuai

indikasi.

7. Berikan obat sesuai indikasi.

Deuretika: Furosemid,

bronkodilator. Aminophilin,

1. Indikasi kongesti paru /

pengumpulan sekret.

2. Membersihkan jalan nafas dan,

memudahkan aliran oksigen.

3. Mencegah atelektasis dan

pneumonia.

4. Menurunkan konsumsi oksigen,

meningkatkan ekspansi paru

maksimal.

5. Hipoksemia dapat memberat selama

edema paru.

6. Meningkatkan konsentrasi oksigen

alveolar, mencegah hipoxemia

jaringan.

7. Menurunkan kongesti alveolr,

meningkatkan pertukaran gas,

Page 15: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

DAFTAR PUSTAKA

Barbara C long. (1996). Perawatan Medical Bedah. Pajajaran Bandung.

Carpenito J.L. (1997). Nursing Diagnosis. J.B Lippincott. Philadelpia.

Carpenito J.L. (1998.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 EGC. Jakarta.

Doengoes, Marylin E. (2000). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan.

Edisi 3 EGC. Jakarta.

Hudack & Galo. (1996). Perawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Edisi VI, volume I

EGC. Jakarta.

Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran. Media aesculapius

Universitas Indonesia. Jakarta.

Kaplan, Norman M. (1991). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. EGC Jakarta.

Lewis T. (1993). Disease of The Heart. Macmillan. New York.

Marini L. Paul. (1991). ICU Book. Lea & Febriger. Philadelpia.

Morris D. C. et.al, The Recognation and treatment of Myocardial Infarction and

It’sComplication.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. (1993). Proses Keperawatan Pada Pasien

Dengan Gangguan Sistem Krdiovaskuler. Departemen Kesehatan.

Jakarta.

Tabrani. (1998). Agenda Gawat Darurat. Pembina Ilmu. Bandung.

(1994). Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Penyakit Jantung.

Fakultas Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo Surabaya

Page 16: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

RSUD DR SOETOMO – PSIK FK UNAIRJALAN PROF Dr. Moestopo 6-8 telp. (031) 5340061 Surabaya

============================================================

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………..

Umur : …………………………………..

Alamat : …………………………………..

…………………………………..

adalah suami/istri/anak dar pasien :

Nama : …………………………………..

Umur : …………………………………..

Alamat : …………………………………..

…………………………………..

Ruang :

No. RM. : …………………………………..

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Surabaya, 5 November 2002

Perawat yang menerangakan Penanggung jawab

……………………………... ……………………………

Saksi – saksi : Tanda tangan :

1. …………………………. …………………

2. …………………………. …………………

Page 17: Proposal Ronde Keperawatan Pak Sis

Kepada

Yth. Bapak/Ibu………………..

Di –

Tempat

Dengan hormat,

Berkenaan dengan rencana kegiatan ronde keperawatan ( Nursing Round ) yang di

selenggarakan oleh mahasiswa PSIK angkatan III, dalam rangka praktek manajemen

keperawatan, maka dengan ini kami mengundang bapak/ibu untuk dapat menghadiri

penyelenggaraan kegiatan tersebut pada :

Hari : Selasa tanggal 5 November 2002

Waktu : Pk 11.00 – 12.00 WIB

Tempat : Nurse Station ruang Kardiologi RSUD DR Soetomo.

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami

ucapkan terima kasih.

Hormat Kami

Kepala Ruang