Ronde Keperawatan

18
RONDE KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIARE AKUT DIRUANG ANAK RS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Topik : Perawatan klien dengan Diare Akut Sasaran : Klien An. X Waktu : 45 Menit (Pukul 09.00 – 09.45 wib) Hari/tanggal : Senin, 03 Maret 2015 1. Tujuan Ronde Keperawatan a. Tujuan Umum : Menyelesaikan masalah keperawatan klien yang belum teratasi. b. Tujuan Khusus : 1) Menjustifikasi masalah yang belum teratasi. 2) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer lain. 2. Sasaran Klien An. X, Umur 9 Tahun yang dirawat diruang Anak 3. Materi a. Teori Perawatan Diare Akut b. Asuhan Keperawatan yang muncul pada klien dengan Diare Akut 4. Metode Diskusi & Ceramah

description

management kep

Transcript of Ronde Keperawatan

Page 1: Ronde Keperawatan

RONDE KEPERAWATANPADA KLIEN DENGAN DIARE AKUT

DIRUANG ANAK RS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Topik : Perawatan klien dengan Diare AkutSasaran : Klien An. XWaktu : 45 Menit (Pukul 09.00 – 09.45 wib)Hari/tanggal : Senin, 03 Maret 2015

1. Tujuan Ronde Keperawatan

a. Tujuan Umum :

Menyelesaikan masalah keperawatan klien yang belum teratasi.

b. Tujuan Khusus :

1) Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.

2) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer lain.

2. Sasaran

Klien An. X, Umur 9 Tahun yang dirawat diruang Anak

3. Materi

a. Teori Perawatan Diare Akut

b. Asuhan Keperawatan yang muncul pada klien dengan Diare Akut

4. Metode

Diskusi & Ceramah

5. Media

a. Makalah

b. Sarana diskusi

c. Materi yang disampaikan secara lisan.

6. Tim Ronde

- Kepala Ruangan : Haris Suhamdani

- PP : Evi Dwi Larasati

Page 2: Ronde Keperawatan

- PA : Ida Febrianti

- Konselor : Muliani Septia Rini

7. Proses Ronde

No Waktu Tahap Kagiatan Pelaksana Kegiatan Pasien Tempat

1

2

1 hari

sebelum

ronde

5 menit

30

menit

Pra-

Ronde

Ronde

Pra Ronde:

1. Menentukan kasus

& topik

2. Menentukan Tim

ronde

3. Menentukan

literature

4. Membuat

proposal

5. Mempersiapkan

pasien

6. Informed Consent

7. Membuat Pra

planning

8. Diskusi

pelaksanaan

Pembukaan :

1. Memberi salam

2. Memperkenalkan

tim ronde

3. Menyampaikan

identitas dan

masalah pasien

4. Menyampaikan

tujuan ronde

keperawatan

Penyajian masalah :

1. Memberi salam

dan

Ka.

Ruangan

Ka.

Ruangan

Perawat

Primer

-

Pasien &

keluarga

memperhatikan

Keluarga

mendengarkan

Ruang

Anak, RS

UMM

Nurse

Station

Nurse

station

Page 3: Ronde Keperawatan

memperkenalkan

pasien dan

keluarga kepada

tim ronde

2. Menjelaskan

riwayat penyakit

dan tindakan

keperawatan yang

telah dilaksanakan

3. Menjelaskan

masalah pasien dan

rencana tindakan

yang telah

dilakukna serta

menetapkan

prioritas yang

perlu didiskusikan

Validasi data:

4. Mencocokan dan

menjelaskan

kembali data yang

telah disampaikan

5. Diskusi antar

anggota tim dan

pasien tentang

maslah

keperawatan.

6. Pemberian

justifikasi oleh PP

atau perawat

konselor, karu

tentang masalah

pasien serta

tindakan yang akan

dilakukan.

7. Menentukan

tindakan

keperawatan pada

masalah prioritas

Ka.

Ruangan,

PP, Perawat

konselor

Karu

Karu

Memberikan

respond an

menjawab

pertanyaan

-

-

Ruang

perawatan

Nurse

station

Nurse

station

Page 4: Ronde Keperawatan

4. 10

menit

Pasca

Ronde

yang telah

ditetapkan.

1. Evaluasi dan

rekomendasi

intervensi

keperawatan

2. penutup

Karu,

Supervisor,

perawat

konselor,

pembimbing

- Nurse

station

8. Kriteria Evaluasi

1. Struktur

a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Anak Rs UMM

b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde

keperawatan

c. Persiapan dilakukan sebelumnya.

2. Proses

a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang

telah ditentukan.

3. Hasil

a. Pasien puas dengan hasil kegiatan

b. Masalah pasien dapat teratasi

c. Perawat dapat:

1) Menumbuhkan cara berpikir sistematis dan kritis

2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien

3) Meningkatkan kemampuan dalam menentukan diagnose

keperawatan, menumbuhkan pemikiran tentang tindakan

keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.

4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana askep

5) Meningkatkan kemampuan justifikasi

6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

9. Pengorganisasian

Page 5: Ronde Keperawatan

1. Kepala ruang:

2. PP 1 :

PP 2 :

3. PA 1 :

PA 2 :

4. Konselor :

5. Pembimbing :

6. Supervisor :

10. Kepustakaan

Nursalam. 2013. Manajemen kepeperawatan : aplikasi dalam keperawatan

professional. Jakarta : Salemba Medika

Malang, Maret 2015

Kepala Ruangan Perawat Primer

Page 6: Ronde Keperawatan

RS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGJl. Raya Tlogomas No. 45 Malang

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :Nama : Umur :Jenis Kelamin :No.KTP/SIM/lainnya :Alamat :

Untuk Diri sendiri ڤ : Isteri ڤ Suami ڤ Anak ڤ Orang Tua ڤ Lainnya ڤ

Nama Klien :UmurJenis Kelamin :Alamat :

Ruangan :Rekam Medis No. :Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah :Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan yang sejelasnya tentang maksud dilakukan Ronde keperawatan dan tidak akan melakukan tuntutan/ gugatan dikemudian hari atas tindakan tersebut.

Demikianlah persetujuan ini diberikan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, Maret 2015Perawat Yang Menerangkan

Nama Perawat Nama Jelas

Saksi-saksi : Tanda Tangan

1. …………………………….. 1. ……………………2. …………………………….. 2..……………………

Page 7: Ronde Keperawatan

KONSEP DASAR TEORI KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN DIARE AKUT

A. Pengertian

Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah

defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir

dalam tinja.

B. Etiologi

menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa

faktor yaitu:

1. Faktor infeksi

a). Infeksi enteral, merupakan penyebab utama diare pada anak, yang

meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo

coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit :

cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba

histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).

b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti

otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia,

ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan

anak berumur dibawah dua (2) tahun.

2. Faktor malaborsi Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein

3. Faktor makanan

4. Faktor psikologis

C. Gambaran Klinik

Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 3x atau

lebih dalam sehari, yang kadang disertai:

• Muntah

• Badan lesu atau lemah

• Panas

• Tidak nafsu makan

• Darah dan lendir dalam kotoran

D. Penatalaksanaan

1. Pemberian cairan dan obat-obatan berkolaborasi dengan dokter

Page 8: Ronde Keperawatan

E. Diagnosa yang muncul pada klien dengan Diare Akut :

1. Kekurangan volume cairan b.d b/d kehilangan cairan aktif

2. Diare b.d proses infeksi

3. Hipertermia b.d penyakit (Proses Infeksi)

F. Persiapan Perawatan klien dan informed consent

G. Prosedur tindakan keperawatan yang dilakukan

No

Kode Diagnosa Keperaw

atan

NOC NIC RASIONAL

1. Kekurangan volume cairan

Fluid balance (Keseimbangan cairan)Pasien dapat menunjukkan status cairandalam waktu 1x24 jamIndikator :

1. Turgor kulit dalam batas normal (5)

2. Membran mukosa tidak kering (5

3. Mata tidak lagi cowong (4)

4. Berat jenis urin dalam batas normal (3)

Fluid Monitoring (Pemantauan Cairan)Definisi :Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengaatur keseimbangan cairanAktivitas mandiri :

1. Monitor GCS pasien.

2. Monitor berat badan pasien.

3. Monitor TTV pasien,

4. Monitor membrane mukosa, turgor kulit dan rasa haus pasien

5. Memonitor input dan ouput cairan pasien.

6. Monitor warna, kuantitas/jumlah, berat jenis urin, pastikan urin berwarna kekuningan jernih

Aktivitas Mandiri :

1. Sehubungan dengan status dehidrasi pasien, pasien dengan dehidrasi berat memungkinkan mengalami penurunan kesadaran.

2. Anak dengan diare dan muntah-muntah berpotensi kehilangan berat badan sebanyak 1 % setiap harinya.

3. Dikhawatirkan akan terjadi perubahan yang cepat pada TTV anak.

4. Untuk merepresentasikan derajat

Page 9: Ronde Keperawatan

Aktivitas kolaborasi :

1. Kolaborasi mengenai pemberian parolyte sebanyak 4 saset yang setiap saset dilarutkan dalam 200ml air = 4 gelas dalam waktu 3 jam.

2. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain ketika TTV pasien memburuk dan pasien mengalami muntah profus. Pasien diberikan Cairan RL 900ml dalam 1 jam pertama dengan jumlah tetesan270 tetes/ menit dan 5 jam berikutnya sebanyak 126 tetes/ menit. Maintenance 100cc/kgBB x 9 kg = 900 cc/hri

Rehidrasi 9kg x 7 x 10 = 630cc/jam

dehidrasi pasien, serta sebagai indikasi untuk pemberian cairan yang lebih bagi pasien.

5. Perubahan warna urin dapat mengindikasikan adanya gannguan dan berat jenis urin dapat terdeteksi adanya kelainan pada saluran kemih, dimana berat jenis ini menunjukkan adanya gangguan pada ginjal.

Aktivitas Kolaborasi :

1. Dengan tujuan untuk mengisi atau mempertahankan keseimbangan elektrolit dan menanggulangi defisiensi cairan

Page 10: Ronde Keperawatan

2 Diare Keseimbangan elektrolitPasien dapat menunjukkan status cairan dalam waktu 1 x 24 jamIndikator1. Pola eliminasi

dalam rentang normal (4)

2. Diare tidak ada (4)

3. Urin output dalam batas normal (4)

Diare ManagementDefinisi :Manajemen dan mengurangi diareAktivitas mandiri:

1. Identifikasi factor yang menyebabkan diare

2. Evaluasi riwayat asupan nutrisi

3. Monitor kulit pada daerah perianal.

4. Monitor frekuensi, warna, konsistensi dan jumlah BAB pasien setiap harinya

5. Berikan edukasi kepada keluarga mengenai pergantian diapers. (mengganti diapers 8 kali per hari.

Aktivitas kolaborasi :

1. Kolaborasi dengan dokter dalam hal menstimulus nafsu makan pasien.

2. Kolaborasi dengan

Aktivitas Mandiri :

1. Untuk mengetahui treatmen yang digunakan untuk menangani diare.

2. Untuk mengetahui makanan apa saja yang dikonsumsi (yang berpotensi menyebabkan diare).

3. untuk mengetahui apakah terjadi iritasi yang bisa disebabkan oleh terlalu seringnya BAB serta penggunaan pampers.

4. untuk menjaga personal hygiene, mencegah iritasi dan infeksi.

Aktivitas Kolaborasi:

1. Untuk memperbaiki status nutrisi pasien

2. Untuk menanggulangi diare

Page 11: Ronde Keperawatan

dokter dan farmasi dalam pemberian zinc 1 tablet x 1 hari yang dilarutkan dalam 5 ml air atau asi= 1 sendok takar diminum setelah makan.

pasien.

3 Hipertermia

Infection Status (Status Infeksi)Pasien dapat menunjukkan status suhu dalam waktu 1 x 24 jamIndikator :1. Pasien tidak

lagi mengalami demam (4)

2. Semua indicator dalam urinalisis dalam rentang normal (3)

3. Leukosit dalam rentang normal (3)

Fever TreatmentDefinisi :Manajemen pasien dengan hyperpyrexia yang disebabkan karena fakor non-lingkunganAktivitas mandiri:

1. Berikan kompres dengan handuk atau waslap diletakkan dibagian axila, kening, tengkuk atau lipat paha .

2. Monitor suhu secara kontinu,

3. Monitor nilai sel darah putih, hemoglobin dan hematokrit,

4. Berikan edukasi kepada keluarga mengenai cara mengukur

Aktivitas Mandiri :

1. sebagai salah satu usaha untuk menurunkan suhu pasien

2. untuk mengetahui atau mengevaluasi seberapa besar naik-turunnya suhu. Hal ini juga dapat berfungsi untuk menilai keefektifan penggunaan antipiretik dan antibiotic

3. jumlah sel darah putih yang meningkat mengindikasikan adanya infeksi. Peningkatan hematokrit dapat mengidentifikasi terjadinya

Page 12: Ronde Keperawatan

suhu dan menurunkan suhu tubuh (kompres)

Aktivitas kolaborasi :

1. Cefotaxim 2gr dilarutkan dalam 10 ml aquabidest diinjeksikan 1 vial

2. Lakukan skin test.

3. Kolaborasi pemberian antibiotik yang lain apabila pasien mengalami alergi terhadap antibiotik. (ceftriaxone)

4. Paracetamol drop 10 mg/kgBB x 9 kg = 90 mg/hari3 dd 2 45 mg (prn)

dehidrasi dan hemokonsentrasi akibat penurunan volume cairan dan peningkatan eritrosit. Penurunan hemoglobin dapat mengidantifikasikan pasien mengalami anemia dan gagal ginjal.

H. Kepustakaan

Moorhead, et al. 2012. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth Edition.

Mosby.

Joanne, et al. 2012. Nursing Interventions Classification (NIC) sixth Edition.

Mosby.

Nanda International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi

2012-2014. Jakarta : EGC