ROLE PLAY

8
Pada suatu hari di Rumah Sakit Universitas Airlangga ruang 306, ada seorang pasien tersebut bernama Tn. Yoas yang sedang mengidap penyakit DM dan sudah dirawat selama 1 minggu. Tn.Yoas tersebut ditemani oleh Ny. Yoas dan kedua anaknya. Suatu hari Tn.Yoas menanyakan tentang keadaan Tn.Yoas kepada perawat. Perawat Adel : “Permisi Tn.Yoas, perkenalkan nama saya ana. Saya perawat yang bertugas di ruang 306 hari ini. Bagaimana keadaan bapak hari ini? Tn. Yoas : Sekarang keadaan saya sudah membaik sus Perawat Adel : baiklah pak, saya sekarang akan memeriksa keadaan bapak mulai dari nadi, tekanan darah dan suhu bapak. Tn. Yoas : silahkan sus Perawat Adel : bapak yang rileks ya, permisi bapak tangannya saya pegang dan tolong ini termometernya ditaruh di ketiak bapak sebelumnya dikeringkan dulu dari keringat dengan tisu ini. Tn. Yoas : iya sus, sudah, silahkan Perawat Adel : nadi bapak 68, normal pak dan tekanan darah bapak juga normal 120/70. Keadaan bapak sudah ada kemajuan lo pak. Sekarang saya tinggal dulu ya pa, nanti siang saya kembali lagi untuk memeriksa bapak. Kemudian Perawat Adel keluar ruangan. Di luar ruangan perawat bertemu dengan Ny. Yoas Ny. Yoas : “ Permisi, sus, saya Ny. Yoas Tn. Yoas.”

Transcript of ROLE PLAY

Page 1: ROLE PLAY

Pada suatu hari di Rumah Sakit Universitas Airlangga ruang 306, ada

seorang pasien tersebut bernama Tn. Yoas yang sedang mengidap penyakit

DM dan sudah dirawat selama 1 minggu. Tn.Yoas tersebut ditemani oleh Ny.

Yoas dan kedua anaknya. Suatu hari Tn.Yoas menanyakan tentang keadaan

Tn.Yoas kepada perawat.

Perawat Adel : “Permisi Tn.Yoas, perkenalkan nama saya ana. Saya perawat

yang bertugas di ruang 306 hari ini. Bagaimana keadaan bapak hari ini?

Tn. Yoas : Sekarang keadaan saya sudah membaik sus

Perawat Adel : baiklah pak, saya sekarang akan memeriksa keadaan bapak

mulai dari nadi, tekanan darah dan suhu bapak.

Tn. Yoas : silahkan sus

Perawat Adel : bapak yang rileks ya, permisi bapak tangannya saya pegang

dan tolong ini termometernya ditaruh di ketiak bapak sebelumnya

dikeringkan dulu dari keringat dengan tisu ini.

Tn. Yoas : iya sus, sudah, silahkan

Perawat Adel : nadi bapak 68, normal pak dan tekanan darah bapak juga

normal 120/70. Keadaan bapak sudah ada kemajuan lo pak. Sekarang saya

tinggal dulu ya pa, nanti siang saya kembali lagi untuk memeriksa bapak.

Kemudian Perawat Adel keluar ruangan. Di luar ruangan perawat bertemu

dengan Ny. Yoas

Ny. Yoas : “ Permisi, sus, saya Ny. Yoas Tn. Yoas.”

Perawat Adel : “Oh ya bu. Baru saja saya memeriksa keadaan Tn. Yoas.”

Rifftya : “Sus, bagaimana keadaan Bapak saya?”

Perawat Adel : “Keadaan Tn. Yoas sudah semakin membaik. Sudah ada

kemajuan.”

Page 2: ROLE PLAY

Mita : “Wah, Alhamdulillah. Kapan Bapak saya boleh pulang, Sus?”

Perawat Adel : “Jadi begini dek, dalam 3 hari ke depan kalau keadaan Bapak

adek sudah membaik. Bapak adek boleh pulang. Makanya adek bantuin

doain Bapak ya.”

Keesokan harinya Dr. Maha Maha dan Perawat Ika memasuki ruangan Tn.

Yoas untuk memberikan injeksi.

Dr. Maha : “Selamat pagi, Pak. Bagaimana tidurnya semalam?”

Tn. Yoas : “ Nyenyak, dok”

Dr. Maha : “Yaiyalah nyenyak, ada Ny. Yoas tercinta. Hehehe….”

Tn.Yoas : “Bisa aja Dr. Maha ini. Hahahaha….”

Dr. Maha : “Sus, sebentar lagi saya ada operasi dengan pasien lain. Jadi

tolong suster memberikan suntikan insulin 5cc Tn. Yoas.”

Perawat Ika : “Baik, dok.”

Dr. Maha : “Bapak, saya permisi dulu. Saya mau menangani pasien yang

lain.”

Pasien : “Iya, terima kasih dok.”

Setelah menerima perintah dari dokter, Perawat Ika segera

melaksanakannya. Tidak lama kemudian, Perawat Ika menerima telepon dari

pacarnya dan akhirnya salah memasukkan jumlah insulin ke dalam spuit.

Bukhori : “Halo!”

Perawat Ika : “Maaf, ada apa?”

Bukhori : “Udah makan belum?”

Perawat Ika : “Udah kok. Kamu udah belum?” (sambil memasukkan cairan

insulin ke dalam spuit)

Page 3: ROLE PLAY

Bukhori : ........

Perawat Ika : .....

Setelah selesai, Perawat Ika segera memberikan injeksi kepada Tn. Yoas.

Perawat Ika: “Permisi, Pak. Saya mau menyuntik di bagian lengan bapak”.

Tn.Yoas : “Baik, Sus.”

Ny. Yoas : “Itu suntikan buat apa ya, Sus?”

Perawat Ika : “Ini pokoknya suntikan untuk kesembuhan Bapak, Bu”.

Kemudian perawat mengembalikan batas ranjang dengan asal-asalan dan

pamit kepada keluarga Tn.Yoas.

Ny. Yoas : “Sus, ini gimana sih? Kok belum rapat gini?”

Perawat Ika : “Saya yang lebih tahu, Bu. Ini loh sudah benar. Sudah Ibu

tenang saja. Permisi ya, masih ada pasien lain yang menunggu.”

Ny. Yoas : “Ya udah sus, terima kasih.”

Beberapa saat kemudian keluarganya kaget melihat Tn.Yoas kejang-kejang

ditempat tidur. Lalu, nyonya yoas memanggil perawat.

Ny. Yoas : “Cepat nak panggilkan suster” (sambil menangis terisak-isak)

Rifftya : “Susteeeeeeeeeeeeeeer”

Mita : “Ma, liat papa ma. Papa jatuh”

Ny. Yoas : “Astagfirullah suamikuuuu. Suster tolooooong.” (sambil menangis

teriak)

Perawat Rara: “Iya kenapa, Bu?” (panik)

Ny. Yoas : “Tolong suami saya, Sus.”

Page 4: ROLE PLAY

Rifftya dan Mita : “Tolong Bapak kita, Sus.”

Ny. Yoas dan anak : “Tolooooooooooooooooooooong”

(Dr. Maha dan Perawat Maha melakukan tindakan pertolongan kepada

Tn.Yoas)

Setelah Tn.Yoas tenang, Dr. Maha menyuruh Ny.Yoas ke ruangannya.

Ny. Yoas : “Bagaimana dengan keadaan suami saya, Dok? Kemarin kata

perawat sudah membaik. Tapi kenapa sekarang jadi seperti ini? Apa yang

sebenarnya terjadi?”

Dr. Maha : “Sebelum saya menjawab pertanyaan Ibu, tolong Ibu jelaskan

dulu kronologis kejadiannya.”

Ny. Yoas : “Jadi begini, Dok. Kemarin Perawat Adel mengatakan bahwa

kondisi suami saya sudah membaik dan sudah menunjukkan perkembangan

yang signifikan. Saya pun sudah melihatnya sendiri. Namun setelah dokter

tadi menyuruh Perawat Ika memberikan suntik pada suami saya, tidak

berapa lama kemudian suami saya mengalami kejang-kejang. Saya panik,

saya segera mencari pertolongan. Beberapa saat kemudian saya melihat

suami saya sudah berada diatas lantai dan yang saya lihat pagar pembatas

ranjang sudah turun.”

Dr. Maha : “Kalau begitu biarkan saya melihat kondisi Tn. Yoas dulu ya, Bu.”

Ny. Yoas : “ Iya Dok, silahkan.”

Dr. Maha pun memeriksa keadaan Tn. Yoas.

Dr. Maha : “Jadi begini, bu. Setelah saya periksa, ternyata yang

menyebabkan Tn. Yoas kejang-kejang adalah terlalu banyaknya kadar

hormon insulin yang disuntikkan ke dalam tubuh beliau. Dan akibat terjatuh

dari ranjang itu pula, suami ibu sekarang mengalami patah tulang

belakang.”

Page 5: ROLE PLAY

Ny. Yoas : “Apaaaaa? Kenapa bisa begitu dok? Berarti ini salah dokter karena

dokter yang tadi menyuruh perawat untuk menyuntikkan hormon insulin ke

tubuh suami saya.”

Dr. Maha : “Ibu harap tenang. Saya bisa jelaskan ini, Bu. Saya sudah

menginstruksikan kepada perawat untuk menyuntikkan 5cc hormon insulin

ke dalam tubuh suami Ibu. Akan tetapi kandungan hormon insulin dalam

tubuh suami Ibu justru 10cc.”

Ny. Yoas : “Saya tidak mau tahu pokoknya saya mau menuntut perawat

kemarin, saya akan laporkan kepada pihak berwajib!”

Kepala RS Ilmi : “Ibu jangan gegabah, kita bisa menyelesaikan dengan

kekeluargaan.”

Ny. Yoas : “Gegabah apanya?? Padahal kalian saja tidak mau tanggung

jawab.”

Kepala Badan Otonom Etik : “Ya sudah sekarang kita akan membuat sidang

terhadap perawat-perawat yang sempat ada kontak dengan Tn. Yoas.”

Ny. Yoas : “Ya sudah saya akan tenang!”

Dr. Maha : “Saya akan panggil Perawat Adel, Ika, dan Rara untuk datang ke

ruang sidang kepala.”

Di dalam ruang sidang dengan suasana panas terjadi perdebatan pedas.

Kepala Badan Otonom Etik : “Silahkan duduk nyonya yoas, Perawat Prajna,

Kepala RS Ilmi dan Dr. Maha.”

Ny. Yoas : “Iya pak (dengan nada judes penuh air mata)

Kepala RS Ilmi : “Langsung dimulai saja.”

Kepala badan otonom etik : “bagaimana kejadian kemarin ibu yoas ?”

Page 6: ROLE PLAY

Nyonya yoas : seperti yang saya jelaskan kemarin, perawat ika ini menyuntik

suami saya lalu 30 menit kemudian suami saya kejang-kejang

Dr. Maha : iya , saya kemarin menyuruh perawat ika untuk injeksi karena

saya akan melakukan operasi dengan pasien lain.

Kepala badan otonom etik: kira-kira apa yang dilakukan oleh ketiga perawat

ini?

Perawat Adel: kemarin saya hanya memeriksa TTV Tn. Yoas. Setelah itu saya

langsung keluar ruangan dan pada jam siang, saya digantikan oleh Perawat

Ika.

Kepala badan otonom etik : Bagaimana dengan perawat ika?

Perawat ika : (nada gemetar) ke.....kemarin saya hanya memberikan injeksi

sesuai dengan instruksi dari Dr. Maha.

Kepala badan otonom etik : apakah tindakan yang anda lakukan sudah

sesuai dengan prosedur?

Perawat Ika : sudah kok pak. Saya rasa sudah sesuai prosedur (nada takut).

Kepala badan otonom etik : bagaimana dengan perawat rara?

Perawat rara : pada saat kejadian saya mendengar keluarga pasien teriak

minta tolong karena Tn. Yoas mengalami kejang-kejang dan pada saat itu

saya hanya membantu Dr. Maha menolong Tn. Yoas.

Kepala badan otonom etik : apakah hanya itu yang anda tahu?

Perawat rara : oh gini pak, seperti pernyataan Ny. Yoas bahwa setelah

perawat ika keluar, Tn. Yoas langsung mengalami kejang-kejang.

Kepala badan otonom etik : bagaimana perawat ika? Apa yang sebenarnya

perawat 2 lakukan?

Page 7: ROLE PLAY

Perawat ika : nggggh......sebenarnya pada saat saya melakukan injeksi

terhadap Tn. Yoas, saya menerima telepon dari teman saya dan sepertinya

saya memang melakukan kesalahan dalam memasukkan jumlah cairan ke

dalam spuit. Saya mohon maaf pak (nada menyesal)

Kepala badan otonom etik : setelah ditelaah ternyata perawat ika telah

melakukan kesalahan yang sangat membahayakan pasien. Disini, perawat

ika akan menerima sanksi dengan tidak akan melakukan pekerjaan sebagai

perawat selama 2 bulan.

Perawat ika : (nada menyesal) mohon maaf yah Ny. Yoas, saya tidak akan

mengulangi kelalaian saya ini lagi.