Rks

13
Rencana Kerja & Syarat-Syarat 1 RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS ( R K S ) A. UMUM 1. URAIAN KEGIATAN 1.1 Lingkup Kegiatan Kegiatan : PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH Sub Kegiatan : PEMBANGUNAN GEDUNG SMK NEGERI 8 PONTIANAK Lokasi : PONTIANAK KALIMANTAN BARAT Tahun Anggaran : 2014 1.2 Sarana Bekerja Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan , Kontraktor harus menyediakan : a. Tenaga kerja/ tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, mesin las, alat-alat pengangkut, mesin giling dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. c. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya. 1.3 Cara pelaksanaan Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Acuan Dokumen Lelang dan Berita Acara Penjelasan, ataupun Addendum dokumen lelang (jika ada), serta mengikuti petunjuk dan keputusan Konsultan Pengawas. 2. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN. 2.1 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalan Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahan sebagi berikut : a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. b. Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden voor De Uitvoering Bij Aanneming Van Openbare Werken (AV) 1941. c. UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. d. Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991 e. Tata cara pengecatan kayu SK SNI T-11-1990 F f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961. g. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 1970. h. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja sesuai SN 03- 3990-1995. i. Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat. j. Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan. 2.2 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat (1) tersebut di atas berlaku dan mengikat pula : a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing) yang

description

RKS

Transcript of Rks

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 1

    RENCANA KERJA DANSYARAT SYARAT TEKNIS

    ( R K S )

    A. UMUM1. URAIAN KEGIATAN

    1.1 Lingkup Kegiatan

    Kegiatan : PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAHSub Kegiatan : PEMBANGUNAN GEDUNG SMK NEGERI 8 PONTIANAKLokasi : PONTIANAK KALIMANTAN BARATTahun Anggaran : 2014

    1.2 Sarana Bekerja

    Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan , Kontraktor harus menyediakan :a. Tenaga kerja/ tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan

    dilaksanakan.b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, mesin las, alat-alat pengangkut,

    mesin giling dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.c. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang

    akan dilaksanakan tepat pada waktunya.

    1.3 Cara pelaksanaan

    Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalamAcuan Dokumen Lelang dan Berita Acara Penjelasan, ataupun Addendum dokumen lelang (jikaada), serta mengikuti petunjuk dan keputusan Konsultan Pengawas.

    2. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN.

    2.1 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segalaperubahan dan tambahan sebagi berikut :a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010 tentang

    Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.b. Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene

    Voorwaarden voor De Uitvoering Bij Aanneming Van Openbare Werken (AV) 1941.c. UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.d. Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991e. Tata cara pengecatan kayu SK SNI T-11-1990 Ff. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961.g. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 1970.h. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja sesuai SN 03-

    3990-1995.i. Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat.j. Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat yang

    bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

    2.2 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat (1) tersebut di atas berlaku dan mengikatpula :a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi

    Tugas termasuk juga gambar-gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing) yang

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 2

    diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/ disetujui oleh Konsultan Pengawas atauPemimpin Proyek.

    b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.d. Surat Perintah Kerja (SPK)e. Jadwal Pelaksaan (Tentative Time Schedulle) yang disetujui Konsultan Pengawas /

    Pemilik.f. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.

    3. PENJELASAN BUKU ACUAN DOKUMEN LELANG DAN GAMBAR-GAMBAR.

    3.1 Kontraktor wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Spesifikasi termasuktambahan dan perubahan yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan(Aanwjzing).

    3.2 Gambar tidak sesuai dengan spesifikasi, maka yang mengikat/ berlaku adalah ketentuan yangada di dalam buku spesifikasi. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, makagambar yang mempunyai skala besar yang berlaku.

    3.3 Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keragu-raguan sehingga dalampelaksanaan menimbulkan kesalahan maka Kontraktor wajib menanyakan kepada KonsultanPengawas/ Pemilik dan Kontraktor harus mengikuti keputusannya.

    4. JADWAL PELAKSAAN.

    4.1 Sebelum memulai pekerjaan nyata di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib membuatrencana pelaksanaan pekerjaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-Chart dan Curva Sdan Net Work Planning jika diperlukan.

    4.2 Rencana kerja tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemilik/ KonsultanPengawas, paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah Suratb KeputusanPenunjukan (SPK) diterima Kontraktor.

    4.3 Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja kepada Pemilik/ Konsultan Penngawas,satu salinan rencana kerja ditempel pada dinding Kantor Proyek (Direksi Keet) di lapanganyang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan di lapangan.

    4.4 Konsultan Pengawas/ Pemilik akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkanrencana kerja tersebut.

    5. KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN.

    Di Lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa disebut PELAKSANA LAPANGAN yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang mendapat kuasa penuh dari Kontraktor, berpendidikan STM lulusan bangunanyang berpengalaman minimal 12 (dua belas)tahun atau sarjana muda jurusan Teknik Sipilberpengalaman minimal 7 (tujuh) tahun, atau sarjana Teknik Sipil berpengalaman 4 (empat)tahun. Penunjukan atau penugasan tenaga ahli yang bertugas di lapangan tersebutdutujukan kepada Pemberi Tugas dan Direksi serta Konsultan Pengawas sebagaitembusannya.Dengan adanya Pelaksana Lapangan tidak berarti Kontraktor lepas tanggung jawab sebagianataupun keseluruhan kewajibannya.Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek dan KonsultanPengawas, nama dan jabatan Pelaksana Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.Bila dikemudian hari Pelaksana Lapangan dianggap kurang mampu atau tidak cakapmemimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untukmengganti Pelaksana Lapangan. Dalam tempo selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerjasetelah surat tersebut diterima oleh Kontraktor, Kontraktor sudah harus menggantinya.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 3

    6. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN.

    6.1 Kontraktor wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap barang-barang milik proyek,Konsultan Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan.

    6.2 Untuk maksud tersebut, Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari kayu, seng ataubahan lain yang biayanya menjadi tanggungan Kontraktor atau sesuai dengan petunjukKonsultan Pengawas.

    6.3 Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah dipasang atau belum, menjaditanggung jawab kontraktor dan tidak diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambahan.

    6.4 Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yangditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan Pengawas/Pemilik.

    7. JENIS DAN MUTU BAHAN.

    Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalamnegeri, sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, MenteriPerindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor 472/Kbp/XII/80, Nomor813/Menpan/80 Tgl. 23 Desember 1980.

    8. SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

    8.1 Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang telahditentukan.

    8.2 Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Kontraktor wajibmemberitahukan.

    8.3 Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan sebelum digunakan. Contoh-contoh ini harusmendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pihak Proyek secara tertulis.

    8.4 Bahan bangunan yang telah didatangkan Kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi ditolakpemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dan selanjutnyadibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam penolakan.

    8.5 Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti siatu bahan lebih lanjut, KonsultanPengawas berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian (Laboratorium) yangterdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan Kontraktorapapun hasil penelitian bahan tersebut.

    9. ALAT-ALAT PELAKSANAAN

    9.1 Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelumpekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :- Mesin molen.- Theodolit dan Water Pass (ijin Konsultan Pengawas)- Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.- Alat-alat pemadat masinal dan manual.- Alat mengger, alat ukur listruk dan alat ukur air.- Alat-alat bantu lainnya guna kelancaran pekerjaan.- Alat-alat besar sesuai dengan besaran pekerjaan tanah apabila diperlukan.- Dan alat-alat lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan.

    10. PEMERIKSAAN PEKERJAAN

    10.1 Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan ini telah selesai, akan tetapibelum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib meminta persetujuan kepadaKonsultan Pengawas, kemudian apabila Konsultan Pengawas telah menyetujui bagianpekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaan.

    10.2 Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam (dihitung dari diterimanya suratpermohonan pemeriksaaan tidak dihitung hari raya/ libur) tidak dipenuhi oleh Konsultan

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 4

    Pengawas, Kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan kecuali jika Konsultan Pengawasmeminta perpanjangan waktu.

    10.3 Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruhmembongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biayapembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggung jawab kontraktor.

    11. PEKERJAAN TAMBAH KURANG

    11.1 Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/ kurang diberitahukan dengan tertulis atau ditulisdalam buku harian oleh Konsultan Pengawas. Setelah mendapat persetujuan pemimpinproyek harus dibuatkan Berita Acara Perubahan Pekerjaan / Pekerjaan Tambah Kurang.

    11.2 Pekerjaan tambah/ kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dariKonsultan Pengawas atas Persetujuan Pemberi Tugas.

    11.3 Biaya pekerjaan tambah/ kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga satuanpekerjaan, yang dimasukkan oleh Kontraktor sesuai AV 41 artikel 50 dan 51 yangpembayarannya diperhitungkan bersama dengan angsuran terakhir.

    11.4 Adanya pekerjaan tambahan tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab kelambatanpenyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas dapat mempertimbangkan perpanjanganwaktu karena adanya pekerjaan tambah kurang tersebut.

    11.5 Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yangada dalam penawaran, harga satuan akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan Pengawasbersama-sama dengan Kontraktor dengan Persetujuan Pemberi Tugas.

    12. SITUASI DAN UKURAN

    12.1 Situasia. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak dan Kontraktor juga wajib meneliti dan memahami

    sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi hargapenawarannya.

    b. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untukmengajukan tuntutan.

    12.2 Ukurana. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali ukuran-

    ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inch atau mm, atau yang jelas-jelas terteradalam gambar.

    b. Titik duga lantai (permukaan atas lantai) ditetapkan 0.00 yaitu diambil 40 cm dzripermukaan tanah asli (soil existing) yang ada atau akan ditentukan kemudian dilapangan bersama-sama dengan Koansultan Pengawas dan Pemberi Tugas.

    13. PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN LAPANGAN

    13.1 Pekerjaan PendahuluanKontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang dapat mengganggukelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    13.2 Pembuatan Papan Nama Proyek.Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek atas biaya Kontraktor untuk kepentinganpelaksanaan Proyek. Bentuk dan ukuran serta isi papan nama berdasarkan ketentuan yangberlaku dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemilik Proyek.

    13.3 Pengadaan Listrik SementaraKontraktor harus mengadakan listrik sementara atas biaya Kontraktor untuk keperluanproyek, serta menyambungnya ke tempat-tempat yang akan ditentukan oleh KoansultanPengawas.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 5

    13.4 Papan RaklameKontraktor maupun Konsultan Pengawas tidak diperkenankan menempatkan papan reklamedalam bentuk apapun di dalam lingkungan kompleks kecuali atas persetujuan tertulis dariPemimpin Proyek.

    14. DIREKSI KEET DAN BANGSAL KERJA

    14.1 Di lapangan pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan bangsal untuk tempat kantorKontraktor dan gudang penyimpanan bahan serta untuk bangsal pekerja, atas biayaKontraktor dan menggunakan bahan-bahan sederhana.

    14.2 Bangsal untuk. kantor Kontraktor dan gudang penyimpanan bahan serta untuk pekerjaditentukan sendiri oleh Kontraktor tetapi letaknya harus mendapat persetujuan dari PemilikProyek/ Pemberi Tugas. Pembuatan bangsal ini harus sesuai dengan syarat konstruksi dankesehatan.

    15. JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

    15.1 Kontraktor diwajibkan menyediakan obk at-obatan menurut syarat-syarat pertolonganpertama pada kecelakaan (P3K) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapanganuntuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja di lapangan.

    15.2 Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syaratkesehatan, kamar mandi dan WC yang layak bagi semua petugas dan pekerja yang ada dilapangan. Membuat tempat penginapan di dalam lapangan pekerjaan unruk menjagakeamanan.

    15.3 Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan para pekerja wajib diberikanKontraktor sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    16. PEKERJAAN LANTAI 1

    16.1. Pekerjaan Lantai, Dinding dan Plafond- Keramik lantai Uk. 40x40 cm (Unpolyshed)- Keramik lantai Uk. 40x40 cm (Polyshed)- Keramik lantai WC Uk. 20x20 cm- Keramik lantai WC Uk. 20x25 cm- Rangka plafond multi furing- Plafond gypsum- Plafond GRC

    16.2. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Ventilasi- PJV.01 (2 Unit)- PV.01 (3 Unit)- JV.01 (4 Unit)- JV.02 (2 Unit)- V.02 (1 Unit)

    16.3. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung- Kunci tanam pintu 2 daun- Kunci tanam pintu 1 daun- Engsel pintu- Slot pintu- Handle pintu

    16.4. Pekerjaan Rangka Kuda-Kuda & Penutup Atap- Rangka baja ringan zincalume (truss/polos) + pemasangan- Penutup atap colour stell sheet 0,33- List plank wood plank

    16.5. Pekerjaan Pengecatan- Cat tembok- Cat kilat- Melamic

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 6

    16.6. Pekerjaan Elektrikal- Lampu TL 2 x 20 watt- Lampu DW 18 watt + armatur- Lampu SL 18 watt + fitting- Stop kontak- Saklar tunggal- Saklar ganda

    16.7. Pekerjaan Sanitasi- Washtafel + cermin- Beerput kayu belian

    17. PEKERJAAN LANTAI 2

    17.1. Pekerjaan Lantai, Dinding dan Plafond- Keramik lantai Uk. 40x40 cm (Unpolyshed)- Keramik lantai Uk. 40x40 cm (Polyshed)- Rangka plafond multi furing- Plafond gypsum- Plafond GRC

    17.2. Pekerjaan Lantai, Dinding dan Plafond- PJV.01 (1 Unit)- JV.01 (2 Unit)- JV.02 (1 Unit)

    17.3. Pekerjaan Lantai, Dinding dan Plafond- Kunci tanam pintu 2 daun- Engsel pintu- Slot pintu- Handle pintu

    17.4. Pekerjaan Lantai, Dinding dan Plafond- Cat tembok- Melamic

    17.5. Pekerjaan Lantai, Dinding dan Plafond- Lampu TL 2 x 20 watt- Lampu DW 18 watt + armatur- Saklar ganda

    18. PEKERJAAN LAIN-LAIN

    Semua pekerjaan dalam pasal ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi lapanganatau pemilik proyek agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 7

    B. KETENTUAN PELAKSANAAN1. PEKERJAAN KAYU

    1.1 Bahana. Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PKK1 1961 (NI-5) lampiran1. Kayu berkualitas

    baik, tua, kering tidak cacat dan pecah-pecah serta tidak terdapat kayu muda sesuaipasal 3 PKKI 1961 mutu A.

    b. Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang di dalam dan pekerjaan kayuhalus harus kurang dari 15%, dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang dari 20%.

    c. Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan menyimpannya ditempat kering terlindung dari hujan dan panas.

    d. Semua pekerjaan kayu yang akan difinish harus diketam rata dan licin.

    1.2 Macam Pekerjaan Kayu dan Cara Pelaksanaannyaa. Macam pekerjaan kayu menggunakan jenis-jenis kayu berikut ini ;

    - Kayu klas I, dipergunakan sebagai kusen pintu.- Kayu klas III campur, dipergunakan sebagai bekisting dan bawplank.

    b. Lingkup pekerjaan kayu meliputi semua pekerjaan penyediaan alat, tenaga dan bahanyang berhubungan dengan pekerjaan kayu sesuai dengan gambar kerja.

    c. Persyaratan Pekerjaan.- Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran bersih / ukuran setelah

    jadi (sudah diketam halus)- Semua bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan kayu halus yidak boleh dipaku,

    kecuali dengan persetujuan Konsultan pengawas.- Untuk semua pintu dua daun harus diberi lap diantaranya dari kayu dengan kualitas

    yang sama dengan daun pintu.

    2. PEKERJAAN PLAFOND

    2.1 Lingkup Pekerjaan

    Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan,pekerjaan meliputi pemasangan rangka plafond dan penutup plafond, baik plafond dalammaupun plafond luar serta list plafond keliling.

    2.2 Persyaratan Bahana. Plafond Gypsum pada seluruh ruangan kecuali pada kaki atap menggunakan GRC tebal 4

    mm. Plafond dari bahan tersebut diatas produksi 1 pabrik dengan kualitas yang baik danatas persetujuan Pemilik.

    b. Rangka penggantung plafond menggunakan metal furing/pabrikan.

    2.3 Macam Pekerjaana. Memasang langit langit dengan salah satu bahan di atas pada ruang ruang sesuai

    dengan yang ditunjukkan pada gambar.b. memasang kerangka plafond metal fury/pabrikan. Pada pengakhiran dengan dinding,

    kolom dan lainnya diberi list sesuai dengan gambar.

    2.4 Cara Melaksanakana. Sebelum memasang lembaran-lembaran plafond, bagian-bagian plafond tersebut harus

    sudah sesuai dengan gambar.b. Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya, ditahan dengan baik oleh struktur

    atap (kuda-kuda) dan dinding dan penggantungnya.c. Plafond dipasang pada rangka tersebut sehingga menghasilakn bidang permukaan yang

    rapi, datar dan celah diantara lembaran-lembaran plafond membentuk garis nat yanglurus.

    d. Lembaran plafond harus dipasang pada rangka kayu sesuai dengan gambar kerja.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 8

    3. PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    3.1 Lingkup PekerjaanTermasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan. Pekerjaan ini meliputipemasangan seluruh permukaan atap bangunan sesuai yang ditunjukkan pada gambar.

    3.2 Persyaratan Bahana. Penutup atap memakai atap Zincalume colour mempunyai ketebalan minimum 0,33 mm

    ( tanpa sambungan ). Warna, jenis dan merk akan ditentukan bersama-sama denganpemberi tugas.

    b. Rangka atap (kapspant) baja ringan ( truss ) TA 120 bergaransi minimal 10 tahun bentuksesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

    3.3 Syarat Pelaksanaana. Pemasangan atap harus benar-benar rapi dan mengikuti petunjuk (spek) yang dibuat

    oleh produsen.b. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus untuk pekerjaan ini dan

    dilakukan dengan penuh ketelitian.

    4. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK

    4.1 Bahana. Keramik yang digunakan adalah keramik Uk. 40 x 40 cm, Uk. 20 x 20 cm, dan 20 x 25

    cm.b. Keramik yang digunakan harus mempunyai kualitas baik, dicetak dengan mesin, dan

    diproduksi pabrik yang disetujui dengan Konsultan Pengawas serta harus diproduksioleh pabrik yang telah memenuhi peraturan ASTM, NI 19, PVBB 1990 dan PVBI 1982.

    c. Keramik harus berukuran seragam, uniform dan dari satu merk, kecuali ditentukan laindalam gambar kerja.

    4.2. Macam Pekerjaana. Pasangan keramik pada lantai menggunakan keramik ukuran 40 x 40 cm.b. Pasangan keramik pada lantai kamar mandi dan WC menggunakan keramik ukuran 20

    x 20 cm, ukuran 20 x 25 cm untuk keramik dinding.

    4.3. Pelaksanaana. Sebelum pemasangan keramik, Kontraktor wajib membuat shop drawing mengenai

    polanya dengan meminta petunjuk dari Konsultan Pengawas dan Pemilik Proyek,kemudian meminta persetujuan Konsultan Pengawas.

    b. Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat maupunternoda.

    c. Keramik dipasang dengan adukan 1pc : 3ps dengan tebal spesi 2 cm untuk keramikyang langsung diatas lantai beton.

    d. Celah antara (nut) lebarnya maksimum 3mm dan diisi dengan adukan 1pc : 2ps dansetelah pasangan cukup kering disiram dengan bahan pengisi siar (grout semenberwarna) yang bermutu baik dan kemudian dbersihkan sehingga segala kotoran dannoda hilang.

    e. Pada prinsipnya pemotongan keramik harus dihindarkan. Bila terpaksa harusmemotong, maka potongan terkecil tidak boleh kirang dari ukuran ubin.

    f. Hasil pemasangan keramik harus merupakan permukaan yang benar-benar rata dantidah bergelombang dan garis-garis siarnya membentuk garis yang saling tegak lurus.

    g. Pemasangan lapis lantai, tangga maupun dinding harus benar-benar dikoordinasikandengan pipa listrik, penerangan dan pipa air sehingga pembuatan lubang setelagdinding terpasang dapat dihindarkan.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 9

    5. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

    5.1. Lingkup PekerjaanTermasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan. Termasuk dalam pekerjaanini adalah semua bahan pengunci dan penggantung termasuk perlengkapannya.

    5.2.Persyaratan Bahana. semua alat dan perlengkapan yang akan dipakai harus memenuhi persyaratan NI-3 1970

    pasal 4 serta instruksi pabrik atau produsen.b. semua bahan dan perlengkapan pintu dan jendela harus mendapat persetujuan dari

    pemberi tugas.c. Anak kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal terbuat dari logam yang mana tertera

    nomor pengenal serta harus diserahkan kepada pemilik/ pemberi tugas.

    5.3. Macam Pekerjaana. Mengadakan dan memasang kunci pada semua pintu dan jendela sesuai dengan gambar

    rencana.b. Untuk daun pintu KM/WC memakai kunci kosong isi.c. Untuk pintu dua daun, pada salah satu daun pintu dipasang dua slot tanam di atas

    dan bawah.d. semua jenis warna dan merk sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemilik.

    5.4. Cara pelaksanaana. Semua pemasangan harus rapi sehingga pintu dan jendela dapat dibuka dan ditutup

    dengan lancar, mudah dan ringan..b. Sebelum penyerahan pekerjaan, kunci-kunci harus diminyaki sehingga dapat bekerja

    dengan baik.

    6. PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI

    6.1. Semua kosen pintu dua daun dan jendela terbuat dari bahan alumunium 3 dengan bentukdan ukuran sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

    6.2. Semua kosen pintu satu daun terbuat dari bahan kayu klas I dengan bentuk dan ukuransesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

    6.3. Ventilasi terbuat dari aluminium, bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar.

    7. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

    7.1. Lingkup Pekerjaana. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/alat-alat, pemasangan,

    pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan sistem instalasi.b. Semua material harus memenuhi ukuran dan standard serta mudah didapatkan di

    pasaran, dari produksi dalam negeri kecuali bila ditentukan lain.c. Pengadaan kabel feeder dari :

    - Sumber daya listrik utama ke panel induk 220/380 volt- Panel induk ke Sub-sub panel jika ada- Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel dari panel ke peralatan lampu operasi

    kecuali dinyatakan lain dalam gambar.- Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk instalasi penerangan.

    d. Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi

    Pemborong wajib mengadakan koordinasi kerja dengan bidang-bidang lain yangberhubungan dan berkaitan dengan pekerjaan instalasi listrik, sehingga dapat secarabersama-sama menyelesaian pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 10

    7.2. Macam PekerjaanMacam pekerjaan ini meliputi Pekerjaan instalasi listrik yang dari instalasipenerangan dan instalasi daya serta alat-alat penerangan.

    7.2.1 Instalasi Titik Penerangan dan stop Kontaka. Instalasi titik-titik lampu dan stop kontak yang berada di atas plafond

    menggunakan rol isolator dan kabel terlihat cukup kuat pada rol isolatorsehingga mempunyai ketegangan mekanis yang cukup.

    b. Pembengkokan kabel pada setiap belokan harus memiliki radius yang cukupbesar dan tidak diperkenankan adanya pembengkokkan yang siku agar tidakmerusak inti kabel.

    c. Kabel yang melewati dinding maupun daerah basah, harus dilindungi denganpipa union/PVC

    d. Penyambungan kabel hanya boleh dilakukan pada terminal atau kotakpencabangan (junction box).

    e. Junction box dipasang kokoh sehingga ujung kabel tidak bergerak lagi.

    7.2.2. Stop Kontak dan Saklar-saklara. Semua saklar dan stop kontak untuk sistem penerangan bila tidak ditentukan

    lain, memakai konstruksi tanam dalam dinding, stop kontak di tanam padaketinggian + 0,40 m dari muka lantai untuk ruang-ruang kerja dan ruang-ruang lain. Saklar-saklar ditanam pada + 1.55 m dari muka lantai (kecuali adapermintaan dari pihak User)

    b. Semua stop kontak yang dipasang harus dipilih dari jenis yang menggunakantutu dan berkualitas baik.

    c. Sekering/fuse pada fuse box dipakai yang otomatis dengan rating arus cukupsesuai dengan beban.

    7.2.3. PengetanahanUntuk elektroda pengetanahan digunakan pipa galvanis dengan diameter minimum1 dan tahanan pengetanahan yang dicapai maksimum 2 km. Titik-titikpengetanahan dengan terminal yang mudah dihubungkan keperalatan.

    7.3. Persyaratan UmumPelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini harus mengikuti petunjuk gmbar rencana dankonsultan pengawas.

    Gambar-gambar kerja.Gambar-gambar penjelasan tata letak seccara umum dari perletakan lampu-lampu kabeldan lain-lain, untuk penyesuaian harus dilaksanakan di lapangan, sehingga keadaansebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian saklar lampu maupun stop kontak dapatterpenuhi.

    Standart dan Peraturan.Seluruh pekerjaan harus mengikuti PUIL 1988 atau standart-standart lain yang tidakbertentangan dengan PUIL 1988. Disamping itu harus ditaati pula peraturan-peraturan laindan hukum setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini. Surat ijin bekerjasebagai instalator harus sesuai dengan pekerjaan ini dan dimilik secara sah olehpemborong tersebut.

    7.4. Persyaratan Bahan dan Pelaksanaana. Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan

    instalasi secara detail (shop drawing) untuk disetujui oleh emilik. Kontraktos juga harusmenyerahkan gambar as built drawing instalasi yang terpasang.

    b. Material-material arnature harus sesuai dengan yang dimaksud gambar rencana yangtertera pada pekerjaan elektrikal dan gambar-gambar arsitektur. Contoh bahan, brosursebelum pelaksanaan pekerjaan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untukmendapat perstujuannya.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 11

    c. Lampu-lampu serta perlengkapannya harus berkualitas baik dan dari merk yangdisetujui oleh Konsultan Pengawas/pemilik di lapangan.

    d. Lampu-lampu jenis TL, dan lainnya harus dikomensasikan dengan power faktor koreksikapasitor yang cukup memenuhi untuk mencapat 0,85. Kapasitor terpasang paralel dandilengkapi fuse kecil untuk menghindari bahaya hubungan singkat dikapasitor.Perlengkapan-perlengkapan seperti reflector lampu harus mempunyai pemantul cahayaberwarna putih dengan derajat pemantulan yang tinggi.

    e. Box-box basalt, kapasitor, dudukan starter dan terminal-terminal sambung harussedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungankerja dan bersih dari komponen lampu itu sendiri, ventilasi dalam box harus dibuatdengan sempurna.

    f. Kabel-kabel instalasi harus diberi klem-klem dan saluran-saluran sehingga tidakmerekat langsung pada konstruksi bangunan.

    g. Semua material harus memeuhi ukuran, standart dan mudah didapatkan dipasaran,kecuali bila ditentukan lain.

    h. Material seperti kabel yang digunakan adalah produksi dalam negeri dengan merekpasaran, seperti kabel metal, kabel indo supreme dimana kabel yang digunakantersebut sudah diakui oleh PLN.

    i. Semua ketentuan mengenai pemasangan instalasi listrik dimana tidak ditentukan lainadalah tetap mengikat ketentuan dalam PUIL 1988 dan peraturan PLN setempat.

    j. Hasil pemasangan harus dipertanggung jawabkan kepada PLN setempat sehinggainstalatir wajib menyerahkan bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik kepadaPemberi tugas.

    k. Instalatir wajib menyerahkan gambar instalasi listrik yang dipasang dengan pengertiansemua lampu, stop kontak roteksi dapat berjalan baik.

    l. Sebelum daya listrik digunakan ke instalasi , seluruh instalasi harus sudah selesai diujidan didapat hasil yang baik dengan disaksikan dan disetujui oleh Konsultan/badanpemerintah yang berwajib, pengujian tahanan isolasi dan kabel tegangan 220/380 Vharus menggunakan megger 500 V.

    m. Pengujian tahanan pentahanan dengan geo-ohm meter.n. Setiap pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas, dan bila terjadi atau hasil

    yang kurang memuaskan Kontraktor harus segera memperbaikinya. Pengadanperalatan, tenaga ahli dan biaya harus diberitahukan ke Direksi paling lambat 48 jamsebelumnya.

    o. Persyaratan yang harus diperhatikan untuk panel listrik adalah sebagai berikut :

    NO URAIAN BAHAN KETERANGAN & SPESIFIKASI

    12

    3

    4

    56

    7

    8

    Tebal Plat untuk ke sub panel dan panelBentuk panel(bos) rangka profil siku50x50Ujung kabel dilengkapi cable lug(kabelschoen)

    Terminal pentanahan panel induk dansub-sub panelNFB untuk pemutus arusAmperemeter pada panel 1,5 uk. 96x96mm2Voltmeter (teg 0 500 V )

    Interlocking pada panel utama denganchange over switch.

    - tebal = 1,5 mm- Free standing(berdiri sendiri) t =

    1,5 mm- Dipress dengan presstang yang

    sesuai dengan kabel uk. Diatas 6mm2

    - Induk = 2 ohm, sub panel = 5ohm

    - Setting arus + 10 % rating- Dilengkapi trafo max ratio 5

    - Dipasang dipanel uk. 96x96mm2kelas 1,5

    - Untuk pemilih yg saling interlockantara sumber dan genset.

    - R(merah), S(kuning), T(biru) +

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 12

    9

    10

    11

    Lampu indikasi pada panel

    MCB(Main Circuit Breaker) Kap. 6A uk.500 V, 50 Hz.HRC Fuse untuk memutus arus bila terjadihub. Singkat.

    fuse pengaman.- Diutamakan buatan siemens, AEG

    atau BBC- Frame dg patron harus

    mempunyai uk. Sama- Disediakan fuse puller

    -

    8. PEKERJAAN KACA

    8.1. Bahana. Semua kaca yang digunakan adalah kaca yang kualitas baik dengan ketentuan dapat

    menahan beban angin sebesar 122 kg/cm2.b. Semua jenis kaca yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana atau yang

    disetujui oleh Konsultan Pengawas.c. Tebal kaca yang dipakai untuk semua jenis kaca adalah 5 mm, kecuali ditentukan lain

    dalam gambar.8.2. Macam Pekerjaan

    a. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih, penggosoktepi, dan tenaga kerja untuk memasang kaca.

    b. Pemsangan kaca pada rangka jendela dan pada tempat ditunjukkan pada gambar.8.3. Cara Pelaksanaan

    a. Alur kaca harus dibersihkan, diplamur dan dicat dengan lapis cat minyak sebelum kacadipasang.

    b. Kaca harus dipotong menurut ukuran kosen, dengan kelonggaran cukup, sehinggawaktu memuai kaca tidak pecah.

    c. Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai list/lap kaca dengan cara dipaku.Kayu list harus sama kualitasnya dengan daun jendela/pintu yang akan dipasang kaca.

    d. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapi dan kokoh pada rangka terutamapada sudut-sudutnya.

    9. PEKERJAAN PENGECATAN

    9.1. Lingkup PekerjaanTermasuk dalam pekerjaan pengecatan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan dan mencakup pekerjaanpersiapan permukaan yang akan diberi cat.

    9.2. Standar Pengerjaan (Mock Up)a. Sebelum pengecatan mulai, kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang

    untuk tiap warna dan jenis cat yang akan dipergunakan. Bidang-bidang yang akandijadikan sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Pemilik diLapangan.

    b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan/KonsultanPengawas ataupun Pemberi tugas, maka bidang-bidang ini akan dipakai sebagaistandar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

    9.3. Bahana. Untuk cat tembok, dipergunakan cat dari produksi dalam negeri berkualitas baik, tahan

    panas dan cuaca sedangkan untuk pekerjaan cat kayu dan besi digunakan cat sintetikberkualitas baik yang telah disetujui, misalnya : ICI Paint, Dana Paint, Danalux,Kemtone, Decolith atau Emco.

    b. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan kayu digunakan sama denganmerk cat yang dipilih.

    c. Cat yang digunakan masih berada dalam kaleng yang masih disegel, tidak pecah ataubocor dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Pemilik.

  • Rencana Kerja & Syarat-Syarat 13

    d. Kontraktor bertanggung jawab bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu sesuaispesifikasi atau brosur pabrik.

    e. Bahan pengecatan terdiri dari :* Cat tembok dalam : plamur dan cat tembok dalam* Cat tembok luar : plamur dan cat tembok luar* Cat kilat : Cat minyak

    9.4. Cara Pelaksanaana. Pengecatan cat tembok pada bagian dimana banyak terjadi rembesan air, harus diberi

    lapisan wall sealer. Pengecatan dengan cat tembok dengan ketentuan 1 kali plamur, 1kali mendasar, dan 2 kali mencat dengan lapisan penutup dengan mutu baik.

    b. Pengecatan cat kilat. Pengecatan dengan cat kilat tembok dengan ketentuan 1 kaliplamur, 1 kali mendasar, dan 2 kali mencat dengan lapisan penutup dengan mutubaik.

    10. KETENTUAN TAMBAHAN DAN PENUTUP

    10.1. Segala sesuatu yang belum tertentu dalam Buku acuan ini dan pada saat penjelasan ternyatadiperlukan, akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasana Pekerjaan.

    10.2. Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan harus melengkapi dan menyediakan peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambar atau disebutkan dalam bukuacuan ini.

    10.3. Jika masih ada pos-pos pekerjaan / kegiaatan yang belum masuk / terlupakan di dalamdaftar kegiatan maka pemborong berhak menambah atau merubahnya karena daftarkegiatan yang dibuat hanya sebagai acuan penelitian penawaran.

    10.4. Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar sesuai pelaksanaan di lapangan (as builtdrawings) yang disetujui Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas, sesuai dengan bunyikeputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997 tanggal1 April 1997.BAB III B , poin 2.d.2).g. Gambar-gambar ini sudah harus diserahkan sebanyak4 (empat) rangkap kepada Pemberi Tugas selambat-lambatnya pasa saat Serah TerimaKedua dan akan tercantum di dalam Berita Acata Serah Terima Kedua.

    10.5. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaiannya di lapangan akandibicarakan dan diatur oleh konsultan Pengawas dengan kontraktor dan bila diperlukan akandibicarakan bersama Konsultan Perencana dan harus mendapat persetujuan dari Pemilik.