RKS Elektrikal

78
PERINDO JKT BAB I SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT Pasal 1 KABEL DAYA TEGANGAN MENENGAH 1. UMUM Uraian Pekerjaan Termasuk dalam lingkup pekerjaan dalam kontrak ini adalah : a. Pengadaan dan pemasangan Panel TM ( Tegangan Menengah ) b. Pengadaan dan pemasangan Transformator berikut pentanahan c. Pengadaan dan pemasangan kabel feeder dari transformator ke panel distribusi utama tegangan rendah, selanjutnya ke panel-panel pembagi sesuai gambar rencana. d. Pengadaan dan pemsangan Panel Utama Tegangan Rendah, PP Pompa, PD-AC, lengkap dengan alat bantunya sesuai dengan gambar. e. Pengadaan dan pemasangan Panel Tegangan Rendah untuk Penerangan pada tiap-tiap lantai, sesuai dengan gambar f. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk instalasi penerangan dalam dan luar bangunan termasuk stop kontak g. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan h. Pengadaan dan pemasangan ficture sesuai dengan gambar rencana i. Kontraktor wajib memenuhi mutu lingkup pekerjaan diatas, sehingga setelah dipasang dan diuji dengan baik, didapat mutu instalasi yang siap untuk dipakai j. Sebelaum pekerjaan dimulai harus dibuat shop drawing terlebih dahulu Acuan Standar yang digunakan adalah yang terakhir, sebagai berikut : Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977 dan 2000 Perubahan dan Tambahan dari Komisi Bidang Listrik Indonesia urusan PUIL – 1987 Peraturan-peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah Distribusi setempat AVE / VDE Peraturan-peraturan dari Dinas Keselamatan Kerja Daerah setempat Persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik berkenaan dengan peralatan yang dipakai C - 1

description

contoh RKS ELECTRICAL

Transcript of RKS Elektrikal

PERINDO JKT

BAB ISPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT

Pasal 1

KABEL DAYA TEGANGAN MENENGAH

1. UMUMUraian PekerjaanTermasuk dalam lingkup pekerjaan dalam kontrak ini adalah :a. Pengadaan dan pemasangan Panel TM ( Tegangan Menengah )b. Pengadaan dan pemasangan Transformator berikut pentanahanc. Pengadaan dan pemasangan kabel feeder dari transformator ke panel

distribusi utama tegangan rendah, selanjutnya ke panel-panel pembagi sesuai gambar rencana.

d. Pengadaan dan pemsangan Panel Utama Tegangan Rendah, PP Pompa, PD-AC, lengkap dengan alat bantunya sesuai dengan gambar.

e. Pengadaan dan pemasangan Panel Tegangan Rendah untuk Penerangan pada tiap-tiap lantai, sesuai dengan gambar

f. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk instalasi penerangan dalam dan luar bangunan termasuk stop kontak

g. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahanh. Pengadaan dan pemasangan ficture sesuai dengan gambar rencanai. Kontraktor wajib memenuhi mutu lingkup pekerjaan diatas, sehingga setelah

dipasang dan diuji dengan baik, didapat mutu instalasi yang siap untuk dipakai

j. Sebelaum pekerjaan dimulai harus dibuat shop drawing terlebih dahulu

AcuanStandar yang digunakan adalah yang terakhir, sebagai berikut : Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977 dan 2000 Perubahan dan Tambahan dari Komisi Bidang Listrik Indonesia urusan PUIL

– 1987 Peraturan-peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah Distribusi

setempat AVE / VDE Peraturan-peraturan dari Dinas Keselamatan Kerja Daerah setempat Persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik berkenaan dengan peralatan yang

dipakai Sakelar, stop kontak, konduit, doos junction box, surface mounting box, floor

duct, floor outlet, floor service box, dan perlengkapan lain memenuhi British Standard dan IEE

Kabel memenuhi I.E.C, SII, SPLN

Pengajuana. Kontraktor wajib menyampaikan materi Pengajuan sebanyak

beberapa rangkap ditentukan kemudian untuk mendapat persetujuan dari MK, mencakup yang disebut dalam butir-butir berikut

b. Kontraktor wajib membuat Gambar Rencana Kerja (Shop Drawing) yang juga mencakup detail-detail pemasangan, layout dan coordinate ceiling plan, set-outs, untuk disetujui Pengawas untuk pekerjaan yang akan dilakukannya.

C - 1

PERINDO JKT

c. Kontraktor wajib mengajukan contoh-contoh bahan yang akan dipakai

d. Segera setelah penunjukkan, pemborong wajib menyerahkan katalog sesuai dengan schedule material

e. Material yang diajukan harus dilengkapi salinan sertifikat kesesuaian mutu dari bahan standarisasi yang bersangkutan

f. Pemborong harus menyerahkan daftar material yang belum tercantum dalam schedule material selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah penunjukkan, untuk mendapat persetujaun dari MK

g. Semua material yang tercantum dalam schedule material bersifat mengikat dan merupakan lampiran dokumen penawaran

h. Kontraktor wajib menyerahkan Rencana Kerja (Time Schedule) dan rencana kerja harian / mingguan lengkap dengan jumlah tenaga kerja dan peralatannya.

Jaminan Kualitasa. Subkontraktor hanya dapat dilakukan dengan persetujuan MKb. Kehadiran subkontraktor harus dilaporkan kepada MKc. Pelaksana harus memiliki pas PLN golongan Cd. Gambar serta Rencana Kerja ini harus tersedia di Ruang Kontraktor dan

mudah diperiksa sewaktu-waktu oleh MKe. Setiap kemajuan pekerjaan harus dicantumkan pada Gambar dan Rencana

Kerja tersebutf. Kontraktor wajib menempatkan tenaga-tenaga pengawas untuk mengawasi

pekerjaannya sendirig. Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan harus selalu berada ditempat

pekerjaan dan dapat mengambil keputusan penuh, demi kelancaran pekerjaan

h. Hal-hal yang tidak tercantum dalam Gambar Rancangan, Gambar Rencana Kerja, maupun Spesifikasi, tetapi hal itu diperlukan untuk kelengkapan dan kesempurnaan sistem pemasangan atau sistem kerja suatu peralatan atau instalasi, maka hal itu menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk melengkapinya

i. Kontraktor harus mengajukan gambar koordinasi instalasi pada plafon (coordinated ceiling plan) yang menggambarkan rencana (lay out) jalur penarikan kabel dan set-out dari fixtures, dan dikordinasikan antara berbagai jenis instalasi, rencana plafon dan pekerjaan lain yang berkaitan.

1.2. SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK

1. Sistem distribusi listrik digunakan sistem radial yang terdiri dari : Sistem instalasi Tegangan Menengah Sistem instalasi Tegangan Rendah

2. Sistem instalasi Tegangan Menengah

C - 2

PERINDO JKT

Tegangan menengah 20 KV dari PLN diterima pada incoming panel MVDP 20 KV daya disalurkan ke Transformator yang merubah tegangan 20 KV menjadi tegangan rendah 380 / 220 V

Panel Tegangan Rendah MVDP 20 KV terdiri dari :a. Incoming Cubicle

1 bh 3 pole load break switch Busbar 3 phase 1 bh 3 pole, 24 KV, earthing switch Operated machine, store energy mechanic kmplit dengan interlocking

machine bh voltage indicator

b. Perlengkapan pada cubicle outgoing (1 unit) 1 bh CB – 3 pole 500 A / 630 V 1 bh earthing switch 3 pole, manual lever drive dengan interlocking

mechanic 3 bh voltage indicator 4 pole auxilary switch 24 KV, automatic triping machine

c. Masing-masing unit panel TM harus dilengkapi dengan sistem interlock antara lain : Isolating switch, earthing switch, dan pintu panel Load break switch, earthing switch dan pintu panel Yang tercantum dalam gambar rancangan

3. Kabel Tegangan MenengahKabel TM berikut perlengkapannya serta pemasangannya harus mengikuti standard VDE/DIN, serta peraturan IEC dan PUIL 1987 serta peraturan lain yang berlaku di Indonesia Incoming cable dari PLN menggunakan jenis XLPE In sulated (type

N2XSEBY) multicore Outgoing cable dari Panel TM ke Transformator menggunakan kabel

XLPE insulated (type N2XSY) single core

4. Transformator Kapasitas : 1000 KVA Rated Primary Voltage : 24 KV Rated Secondary Voltage : 400 Volt, 3 Phase Impedance Voltage : 6 % Connection / Vector Group : Symbol DYN 5 Voltage Tapings : ± 5 % Pendingin : Oil

5. Perlengkapan dari Transformator ke Panel PUTR Penghantar yang digunakan NYY Conductor : copper / tembaga

I. PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL

U M U M

C - 3

PERINDO JKT

Penjelasan peneranganPekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi : Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi

secara sempurna. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling

melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.

Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh sub kontraktor instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tertinggi (C) yang masih berlaku untuk tahun terakhir yang berjalan.

Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Persyaratan Umum Instalasi Listrik di Indonesia (PUIL) edisi terakhir tahun 2000 dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN).

Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli sebagai wakil dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan apabila sewaktu-waktu diperlukan. MK dapat meminta pergantian pengawas yang lain apabila dianggap tidak mampu.

1.2. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan

Pemborong harus membantu mengurus penyambungan daya listrik PLN, sebesar ; 865 kVA.Termasuk pengurusan administrasinya, semua biaya resmi akan dibayarkan oleh Pemborong.

Penyediaan dan pemasangan panel-panel :- Panel LVMDP- Panel-panel penerangan- Panel-panel daya dan panel kontrol

Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan rendah. Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose outlet/ stop

kontak. Pengadaan dan pemasangan fixture dan armature penerangan lengkap

dengan komponen dan accessoriesnya. Sistem pentanahan peralatan. Testing dan commissioning peralatan dan instalasi.

1.3. Koordinasi PekerjaanUntuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut di dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan MK/Perencana.

1.4. Material dan "Workmanship"

C - 4

PERINDO JKT

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah diperlukan dan Pemborong harus melaksanakannya. Pemborong harus melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

1.5. Daftar Material Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/melam-pirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek dan harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.

1.6. Shop DrawingSetelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/ stock suku cadang yang terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set. Shop drawing yang harus diajukan adalah :1. Panel LVMDP.2. Panel-panel daya dan penerangan, outlet box dan lain-lain.3. Layout kabel distribusi dan lain-lain.4. Detail-detail pemasangan lampu.5. Rencana instalasi penerangan, stop kontak setiap lantai.6. Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana/MK.Shop drawing dimasukkan untuk diperiksa/ disetujui perencana/ MK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

1.7. C o n t o hPemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.

1.8. Acces OpeningPemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access opening) yang

C - 5

PERINDO JKT

terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.

1.9. Gambar Pemasangan Yang SebenarnyaPemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar di lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterus-nya dengan dimensi yang diambil dari patokan center colom (as colom). Pemborong harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya ("as installed") dari instalasi. Pemborong pada saat mendekati penyerahan (2 minggu sebelum penyerahan) harus menyerahkan gambar "as built drawing" yang menyatakan gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserah-kan pada Perencana/MK sebanyak 4 (empat) set gambar cetak dan 1 (satu) set kalkir.

1.10. PengetesanPemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem.Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan /cacat/ salah harus diganti /dibetulkan dan percobaan diulangi. Seluruh peng-kabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung jawab untuk mem-peroleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Pemborong.

1.11. Data Suku CadangSejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan Pemborong harus menyerahkan kepada MK daftar lengkap dari suku cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat supplier dan tambahan daftar dari suku cadang dan suplai yang secara normal harus dalam setiap pembelian atau suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi yang harus dilengkapi oleh pemborong dengan biaya dari Pemborong.Lama pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam tanpa henti biaya pengetesan ditanggung Pemborong.

1.12. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

1.13. TrainingMendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan, mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong.

2. TEKNIK INSTALASI

2.1. Instalasi Kabel/ Wiring

C - 6

PERINDO JKT

2.1.1. U m u mSemua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL/ LMK. Semua kabel/ wiring harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm² ke atas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type : Untuk instalasi penerangan dan stop kontak adalah NYM, semua instalasi

penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan. Pentanahannya disatukan di dalam panel.

Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel NYFGbY atau NYY.

Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem.Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke masing-masing fixture lampu.

2.1.2. "Splice"/ PencabanganTidak diperkenankan adanya pencabangan dan penyambungan pada kabel/ feeder utama dan instalasi kecuali :- Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan breaker- Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/ junction box dan

tidak diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit. Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh secara electris dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

2.1.3. Bahan IsolasiSemua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.

2.1.4. Penyambungan Kabel Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak

penyambungan yang khusus untuk itu. Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyam-

bungan yang dinyatakan oleh pabrik, kepada Perencana dan MK. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau namanya

masing-masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh MK.

C - 7

PERINDO JKT

Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan dari ukuran-ukuran yang sesuai.

Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pita PVC/protolen yang khusus untuk listrik.

Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu untuk menjaga nilai isolasi tertentu.

Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.

2.1.5. Saluran Penghantar Dalam Bangunan Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung,

saluran penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel dan digantung tersendiri diatas ceiling.

Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton, kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized 2". Saluran beton dilengkapi dengan Hand-hole untuk belokan-belokan (pekerjaan beton ini harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PBI -1971).

Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa conduit PVC minimum 3/4". Setiap pencabangan ataupun pengambilan saluran ke

luar harus menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction box.

Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan "Socket / lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m harus dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.

2.2. Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)

2.2.1. Sakelar-SakelarSakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/ 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK.Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, (standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

2.2.2. Stop KontakStop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC.Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan ketinggian 30 cm dari atas lantai yang sudah selesai sesuai gambar rencana atau petunjuk MK.

2.3. Instalasi Fixtures Penerangan

2.3.1. U m um

C - 8

PERINDO JKT

Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai untuk housing fixture minimum 0,7mm. Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada Perencana/MK untuk disetujui.

2.3.2. Kabel-Kabel untuk FixtureKecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan/perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminal-terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.

2.3.3. Lampu-lampuSemua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool white atau sesuai perencanaan. Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" (f) dari kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.

2.4. Instalasi / Konstruksi Panel

2.4.1. KabinetSemua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm, atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu penuh/ padat. Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya. Kabinet dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan sistem master key.

2.4.2 Pemasangan Panel Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/ tipe panel. Maka bila dibutuhkan alas/ pondasi/ penumpu/ penggantung maka pemborong harus menyediakannya dan memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.

C - 9

PERINDO JKT

2.4.3 Panel Distribusi Utama Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi utama harus dari jenis indoor type terbuat dari plat baja tebal minimum 2 mm. Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubung singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL-2000/LMK/VDE untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang tersembunyi.

2.4.4 Busbar / Rel Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL 2000. Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperature 75°C. Busbar disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 , 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi klem untuk pentanahan. dari panel peralatan perlu diketanahkan maximum 2 .

2.4.5 Teminal dan Mur-bautSemua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless) dengan ring tembaga.

2.4.6 Alat-alat ukurSetiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-meter adalah dari type "moving iron vane type" khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter (Voltmeter Selector Switch) harus ditandai dengan jelas.

2.4.7 Merk PabrikSemua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame.

2.4.8 Pilot lampSemua tutup muka panel dilengkapi dengan :Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R, S dan T. Penyediaan dari Pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.

C - 10

PERINDO JKT

Warna-warna untuk pilot lamp : Untuk phasa R : warna merah Untuk phasa S : warna kuning Untuk phasa T : warna biru.

3. MOTOR LISTRIK

Semua motor listrik harus sesuai dengan klasifikasi DIN, baik dalam segi proteksi, isolasi pengaman, cara operasi, pemasangan dan lain-lain.Untuk motor-motor dengan rating : Sampai dengan 2 kVA - 1 phasa / 3 phasa 2 kVA keatas - 3 phasaKecuali ditentukan lain oleh manufakturer.Starting Untuk motor-motor dengan rating Sampai dengan 4 kVA, starting langsung Diatas 4 kVA, dengan star delta starter Semua peralatan bantu/tambahan untuk starting ini harus sudah termasuk di dalam lingkup pekerjaan Pemborong.

4. KABEL TEGANGAN RENDAH (NYY, NYFGbY, NYM) 380 V

4.1 UmumSpesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang harus memenuhi persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperatur 35°C, temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh melebihi 70°C dan temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat tidak boleh lebih 250°C.

4.2 KonstruksiKabel harus terdiri atas :1. Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau

tembaga "compacted" yang dipilin.2. Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun

penghantar netral.3. Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar phasa dan

pengisi ruangan diantara kawat phasa.4. Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.5. Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai dengan

persyaratan IEC (NYFGbY).6. Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai pelindung.Penampang kabel yang digunakan adalah :

6 mm² 10 mm² 16 mm² 25 mm² 50 mm² 70 mm² 95 mm² 240 mm²

4.3 Penandaan/ WarnaWarna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap kawat adalah :Phasa : merah netral : biru

kuningHitam

C - 11

PERINDO JKT

5. RAK KABELBahan : Hot Rolled mild steel plate and stripStandard : JIS G 3131Type : Ladder, Tray

6. PERALATAN LISTRIK

6.1 Peralatan Panel LVMDP

6.1.1 Circuit Breaker Motor OperatedRating Arus : sesuai gambar rencanaInsulation Rating : 750 V AC, Voltage rating : 380 V 50 HzRated Breaking Cap : 35 kA (500 V, 50 Hz) dengan Arc chute.R e l a y : Thermis dan magnetis over current release, under

voltage release, Auxiliary contact block (2 NO+1 NC) Electrical interlocking dengan CB genset.

D r i v e : Motor, 220 V, 50 Hz.

6.1.2 Moulded Case Circuit BreakerInsulation Rating : 380 V Dilengkapi dengan : Thermal release dan electromagnetic over current

releaseRating Arus In : Sesuai gambar perencanaan Rated Breaking Cap : Sesuai gambar perencanaan

6.1.3 Capacitor Bank Capacitor type kering standard IEC 831 - 182 - Tegangan ........................ : 400 V - 415 V - Frequency ....................... : 50 Hz - Toleransi tegangan ........... : > 10% - Toleransi arus lebih ....…. : > 30% - Max. beban lebih akibat

tegangan dan harmonik.... : > 135% Tiap Capacitor Bank harus dilengkapi dengan discharge resistor dan

internal fuse untuk mencegah ledakan yang merusak, juga dilengkapi filters untuk harmonic.

6.1.4 Trafo ArusInsulation Rating : 600 Volt C l a s s : 1,5 I therm : 60 x In Rated secondary current : 5 A Rated burden cap : 10 VA

6.1.5 Rotary Switch (On-Off Cam Switch)Rated Tegangan : 500 V ZC Rated Arus max. : 63 APemasangan pada "base plate"Jumlah pole : 4 pole

C - 12

PERINDO JKT

6.1.6 Ampere MeterC l a s s : 1,5 Over load cap : 1,2 x In ContinueUkuran : 90 x 90 mmSkala : 0 – 500 A Type : Moving Iron, untuk pengukuran ACKetelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC

6.1.7 Volt MeterC l a s s : 1,5 Over load cap : 1,2 x In ContinueUkuran : 90 x 90 mmSkala : 0 - 500 A Ketelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC

6.1.8 kWH - MeterRated voltage : 3 x 380 Volt Rated current output transformer : 5 A Ocuracy class : 2,0 Baseplate of moulded plasticThe register : 6 (six) cipher rollers double pengukuran

6.1.9 Lampu Indikator Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mmWarna : merah, kuning, biru

6.1.10 Push Button Panel mounting, double on-1, off-0. Semua push button dilengkapi dengan lampu indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.

6.1.11 Relay - relayUntuk panel LVMDP, circuit breaker untuk feeder Utama, dilengkapi dengan relay proteksi OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under voltage). Sedangkan untuk generator, dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (Earth Fould) dan RP (Reverse Power).

6.1.12 Selector SwitchDari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC insulation 660 V.

6.2 Panel Penerangan dan Daya Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan dan

bentuk sudut plat melalui proses mekanis. Peralatan panel penerangan :

a. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz Type : CompactBreaking Cap. : 18 kA

b. Kontaktor Rating Arus : 10 A, 16 A, 25 A Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz

C - 13

PERINDO JKT

Pole : 3 pole c. Miniature Circuit Breaker

Rated voltage : 380 Volt, 50 HzBreaker cap : 10,0 kA (380 V) minimumT y p e : yang mempunyai "Instantenous tripping valve"

sebesar 12 (dua belas) kali arus In

6.3 Material Untuk Instalasi

6.3.1 Grid SwitchRocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC. T y p e : Decorative P l a t e s : Steel

6.3.2 Sakelar Tunggal / GandaRocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC. T y p e : Decorative push-push, flush, segi empatP l a t e s : Standard

6.3.3 Socket Outlet/ Outlet dan Swicth Type DindingType : Flush Terminal : 2 P + e, 220 V, AC 10 A Untuk outlet + switch : 10 A / 16 ABentuk : Persegi dengan outlet, swicth, pilot lamp

7. FIXTURES DAN ARMATURE

7.1 Armature Lampu / Fixtures TL a. Armature TL 2x 36 Watt Recessed Mounting

Housing : Bahan plat besi 0,7 pembuatan harus dengan mesin, peralatan lampu built in dilengkapi Reflector, lauvre M2

Semua komponen listrik berada di dalam rumahan/ housing (built in). Konstruksi rumahan harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah dapat dibuka/dilepas untuk perbaikan/ penggantian komponen yang berada di dalamnya. Seluruh rumahan harus dilapisi dengan cat dasar, serta diberi lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan dengan cara "stove enamelled/ bake enamelled" (cat bakar).Seluruh armature harus lengkap dengan rangka dudukan/ gantunganya.

b. Armature TL 2 x 36 Watt dan 2 x 18 Watt, Open Type/ TKO Armature merupakan jenis open type. Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir a

diatas.c. Armature TL 1 x 36 Watt dan 1 x 18 Watt, Open Type/ Balk.

Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir a diatas.

7.2 Lampu/ Tube/ Bulb Fluorescenta. Lampu Fluorescent/TL 36 Watt Standar

Lampu Fluorescent gas discharge tube type, standar, warna putih type TLD 84.

C - 14

PERINDO JKT

Lumen output minimum 3.450 lumen (setelah 100 jam nyala).b. Lampu TL 20 Watt

Lampu type standar, warna putih type TLD 54. Lumen output minimum 1.050 lumen (setelah 100 jam nyala).

7.3 Komponen Lampu TLa. B a l l a s t

Ballast harus leak proof, mempunyai temperature kerja rendah, noise-less, ballast dengan rumahan dari bahan polyester. Untuk lampu TL dengan 2 (dua) lampu disusun/digunakan "twin lamp ballast"/ 2 (dua) ballast (anti stroboscopic).

Rated tegangan 220 Volt. Rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari : TL 15 Watt, losses max. 7,5 Watt TL 20 Watt, losses max. 9,0 Watt TL 40 Watt, losses max. 9,5 WattBallast harus dilengkapi dengan connection terminal.

b. Lamp Holder dan Starter Holder (Sochets) Lamp holder dan starter holder dari material white plastic, unobtrusive dan touchproof. Lamp holder dan starter holder antri vibration contact. Rating lock lamp holder type, dengan atau tanpa starter socket yang disesuaikan dengan rumahan yang digunakan. Untuk lamp TL 2 x 36 Watt continue row, tanpa atau pakai air troffer harus memakai twin lamp holder (merupakan 2 lamp holder menjadi satu unit).

c. S t ar t e r Starter untuk lamp fluorescent mempunyai reliability. Terbuat dari high quality white polycarbonate. Rating starter disesuaikan dengan rating lampu TL.

7.4 Lampu Baret Persegi Rumah lampu terdiri dari plat baja tebal 0,7 mm dengan tutup dari bahan Acrylic yang tahan panas dan tak berubah warna bagian tepi lampu memakai karet untuk menjamin kekedapan.

Daya : TL Circular 32 Watt/220 V, 50 Hz Type : Persegi

7.5 Lampu Washtafel Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode yang berlaku, antara lain :

Daya : 1 x 20 Watt /220 V, 50 Hz Type : Persegi lengkap cover acrylic tahan panas dan tak berubah

warna. Disekeliling housingnya dilengkapi karet, kedap terhadap udara luar dan solid.

7.6 Lampu Sorot Housing terbuat dari Alluminium tuang Tidak mudah berkarat Reflector Alluminium bermutu tinggi Tutup kaca tempered tahan panas tidak akan retak

C - 15

PERINDO JKT

Karet gasket untuk tahan pancaran air dan masuk debu IP 55 Lampu Led Strip 2 + Narrow Beam

7.7 Lampu Taman Housing terbuat dari Alluminium glass luminaire Base Aluminium Fitting E.27 Warna Susu Lampu HPLN 50 Watt / SL 25 watt

8. Sistem Pentanahan

8.1 Lingkup Pekerjaan a. Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh)

terhadap seluruh peralatan listrik yang terbuat dari metal yaitu : panel TM, transformator, panel penerangan, daya dan lain-lain.

b. Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda pentanahan.

c. Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 3 .d. Penyambungan sistem pentanahan Mesh/ Loop dengan Bare Standard

8.2 Standar dan Kode-Kode yang Berlaku Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode yang berlaku, antara lain : British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan. Underwriters Laboratories Standard UL. 467, Standar untuk Safety On

Grounding dan Bounding Equipment.

8.3 Sistem Pentanahan Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar

perencanaan. Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan

satu sama lain saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara Mash. Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar didapatkan satu sistem pentanahan yang baik.

8.4 Pekerjaan dan Alat Bantu Setiap penyambungan/ pencabangan dari konduktor harus menggunakan "Cadweld Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak dengan memperhatikan hal-hal :a. Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu

sehingga tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.b. BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned".c. Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung,

dibungkus dengan bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.

Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus memperhatikan hal-hal :a. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut. b. Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses

bila kontak dengan jenis metal lainnya.9. Testing dan Commisioning

C - 16

PERINDO JKT

9.1 Sesudah semua pemasangan Instalasi dan SistemSetelah seluruh instalasi selesai terpasang dan sistem telah dilaksanakan, maka harus dilakukan pengetesan disaksikan oleh Pemilik/MK dan Perencana minimum 1 minggu sebelumnya diberitahukan secara tertulis. Biaya testing tersebut dan lain-lain menjadi beban Pemborong disertai dengan Berita Acara Testing dan Commissioning.

9.2 Sebelum dilakukan penyerahan Instalasi di lapanganSebelum penyerahan instalasi harus di test dihadapan Pemilik proyek/MK dan Perencana dengan kapasitas beban maksimum dan secara terus menerus selama 3 x 24 jam.Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi kerusakan Pemborong harus mengembalikan seperti dalam keadaan semula secepatnya dan atas beban/tanggungan pelaksana pekerjaan.

II. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dari sistem penangkal petir yang lengkap sesuai spesifikasi ini, serta pengurusan izin dari badan yang berwenang (Jawatan Keselamatan Kerja).

a Terminalb Penghantarc Pentanahand Izin dari Instansi yang berwenange Pekerjaan lain yang menunjang pekerjaan-pekerjaan diatas

1.2. REFERENSI

Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku dari Jawatan Keselamatan Kerja atau standard/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.

1.3. MATERIAL

Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh Direksi.

Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada Direksi sebelum dilakukan pemasangan. Material atau alat-alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi ini akan ditolak.

C - 17

PERINDO JKT

1.4. GAMBAR-GAMBAR KERJA

Gambar-gambar kerja menunjukan secara umum tata letak peralatan dan Instalasinya, penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya seperti jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

1.5. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING).

a Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (As built drawing).As built drawing harus diserahkan kepada Direksi setelah pekerjaan ini selesai dilaksanakan.

b Standard dan Peraturan.

Seluruh pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku. Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan hukum setempat yang ada kaitannya dengan pekerjaan ini.

c Bahan dan tenaga pelaksanan. Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan sesuai dengan yang dimaksud. Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (Shop drawing) harus diserahkan kepada direksi 30 hari sebelum pekerjaan diatas dilaksanakan.

Sistem Penangkal Petir yang dipakai adalah :

1) Sistem Konvensional

Komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :

a) Air TerminalAir terminal (Splitzen) terbuat dari tembaga dengan batang peninggi terbuat dari pipa galvanizer yang berdimensi sesuai dengan gambar rencana.

b) PenghantarTerdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang menghubungkan secara listrik antara Air Terminal dan penghantar vertical (down conductor) yang menghubungkan secara listrik ke elektroda pentanahan.

Penghantar tersebut terbuat dari tembaga dengan ukuran penampang sesuai dengan gambar rencana.

Penangkal petir ini harus menjamin keselamatan dan dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari Air Terminal ke tanah melalui elektroda pembumian.

C - 18

PERINDO JKT

Untuk sistem konvensional dipergunakan penghantar jenis konductor khusus lighting protection.

c) Sistem Pembumian

Terdiri dari :Terminal pentanahan, terletak di dalam bak kontrol ukuran seperti tercantum pada gambar detail. Bak kontrol diperlukan untuk pengujian tahanan tanah secara berkala.

Elektroda Pembumian :Elektroda pembumian, terbuat dari Copper Rod di galvanizir dengan diameter tidak kurang dari 1" dan panjang 6 meter dan harus dimasukkan ke dalam tanah secara vertical (sesuai dengan gambar). Tahanan pentanahan maksimum 2 ohm.

d) Pemasangan/Pelaksanaan

Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan petunjuk petunjuk dan spesifikasi pabrik.

Batang penangkal dipasang pada atap bangunan atau sesuai gambar rencana dengan memakai baut angker atau klem. Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gaya-gaya mekanis pada saat timbulnya sambaran petir.

Pemegang konduktor/klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.

Sambungan-sambungan Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik

dan tidak mudah terlepas.

Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis akibat adanya sambungan.

Pelindung mekanis

Down konduktor harus dilindungi terhadap kerusakan mekanis dengan pipa PVC type AW seperti pada gambar rencana.

e) Pengujian/Pengetesan

Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pembumiannya.

Pengetesan yang harus dilakukan :

C - 19

PERINDO JKT

Grounding Resistant TestUkuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan metoda standard.

Kontunitas test.

f) C o n t o hPemborong harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan dipergunakan/dipasang yaitu minimal penghantar dan elektroda pentanahan yang dimintakan dalam persyaratan.Semua biaya berkenan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini adalah tanggungan kontraktor.

g) PemeriksaanSistem penangkal petir akan diperiksa oleh MK untuk memastikan dipenuhinya spesifikasi ini.Semua bagian dari instalsi ini harus diperiksa oleh MK terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat-syarat spesifikasi dan gambar-gambar harus segera diganti, tanpa membebankan tambahan biaya pada pemilik proyek.

h) Surat Izin Pemborong harus mempunyai izin dari pas PLN golongan C untuk

pemasangan petir ini. Pemborong harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan

penagnkal petir ini, dibuktikan dengan memnberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.

j) Persyaratan Bahan/material

Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis dan daerah kepadatan petir di Indonesuia.Material-material haruslah dari produk dengan kwalitas baik dan dari produk yang terbaru.

2) Sistem Penangkal Petir EF

a) Terminal udara (Air Termination)

Sistem penangkal petir yang digunakan adalah dengan system EF, Lightning Control yang ditempatkan pada titik tertentu yang mampu mengamankan daerah yang dilindungi. Cara kerja penengkal petir EF sistem ini adalah berdasarkan Corona Effect, yang mampu menimbulkan ion-ion bebas ke awan, sehingga terbentuk medan elektrostatis yang semakin kuat antara awan dan tanah. Dengan terbentuknya medan elektrostatis ini, muatan awan petir dapat dinetralisir, sehingga sambaran petir dapat di tangkap dan disalurkan.

C - 20

PERINDO JKT

b) Saluran Penghantar (Down Conductor)

Penghantar untuk Sistem EF ini adalah menggunakan Coaxial Cable yang digunakan harus mampu menghilangkan induksi yang disebabkan arus petir dan dapat menyalurkan dengan aman aliran arus petir pada saat terjadi pelepasan muatan elektron. Ukuran penghantar Coaksial Cable adalah 35 mm¨.

c) Elektroda Pentanahan (Earth Elektroda)

Elektroda pentanahan berfungsi mengalirkan muatan listrik di atmosfir ke dalam tanah. Elektroda pentanahan terbuat dari Earth Steel Copper Rod yang ditanam secara vertikal kedalam tanah dengan diameter minimal 5/8".Tahanan pentanahan yang harus dicapai adalah lebih kecil atau sama dengan 2(dua) Ohm. Elektroda pentanahan dilengkapai dengan earth enhancing compound untuk meningkatkan performance grounding yang lebih baik.

d) Pentanahan.

Tempat elektroda pentanahan harus dibuatkan bak kontrol dari beton. Sambungan antara elektroda dengan kabel coaksial harus dapat dilepas dan dipasang kembali. Sistem pentanahan dipasang/ diletakan sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar.

2.1. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN.

a Seluruh pekerjaan konstruksi dan instalasi penangkal petir ini harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidang pemasangan System EF ini, yaitu dari main distributor Penangkal Petir.

b Pelaksana yang memasang instalasi ini harus mempunyai Surat Izin Pemasangan dari Depnaker.

III. DAFTAR MATERIAL

No. M a t e r i a l M e r k

1. Kabel Tegangan Rendah NYY, NYM, NYA, NYFGbY.

Kabel Metal, Supreme,Tranka, Voksel, Kabel indo

2. Kabel tray Interack, AIS, Tree Stars

3. Box Panel Sier, Simetri & Wahyu Panel

4. MCCB, MCB ABB, MG, GAE

5. Short Circuit,earth Fault,relay SEG , M.G, GAE

C - 21

PERINDO JKT

6. Control Axle,socomec, MG GAE

7. Selector switch K & N atau setara

8. Kwh meter Fuji, Mitsubishi, Siemen

9. Conductor,Push button,Pilot Lamp

Telemechanic atau setara

10. Ampere, Volt,Frekwensi meter, watt meter

G.A.E Gossen

11. Capasitor bank Lokal bersetifikat

12. Metering GAE, Crompton Imelitalis

13. Armature Lamp Artolite, Philips

14. Komponen Lampu

- Tube Philips

- Ballast Philips, May & Christi

- Capasitor Philips

- Fitting Philips, Sace

- Stater Philips

15. Emergency lamp Artolite, Philips

16. Increased Safety Lamp Philips, XT

17. Grid switch M.K, Clipsal, ABB type SI

18. Saklar Tunggal MK , Clipsal

19. Saklar Ganda MK, Clipsal

20. Stop Kontak MK, Clipsal

21. Conduit, Flexible Conduit EGA, Clipsal

22. Isolasi Kabel 3M

23. Inbow Dosh, T Dosh MK, Clipsal

24. Kunci Panel DOM, dengan espagnolet

25. Under Floor Duck PVC MK, AIS

26. Outlet Box MK, AIS

27. Junction Box MK, AIS

28. Kabel Tahan Api Pireli, Fuji, Nexans

29. Transformator Standard PLN UNINDO

30.

31.

Penangkal Petir ( Electrostatis )

MV Cubicle

Helita, EF, Cirprotect

Fluokit, MG

C - 22

PERINDO JKT

IV. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN DIESEL GENSET

1. UMUMLingkup Pekerjaan. Pengadaan dan pemasangan 1 unit Genset Kapasitas 1000 KVA (Frem

power), Open type lengkap dengan peralatan kontrol dan accessories. Pengadaan dan pemasangan 1 unit Tanki BBM , lengkap dengan peralatan

kontrol dan accessories, instalasi pipa , pompa BBM.

1.1. Pengujian Instalasi dan Uji Coba (Trial Run)Untuk pekerjaan instalasi ini Pemborong harus melaksanakan : Pengujian terhadap instalasi harus sesuai aturan dan prosedur yang berlaku

atas biaya pemborong. Uji coba dari seluruh instalasi yang terpasang dimana pelaksanaannya

menjadi tanggung jawab Pemborong, termasuk pangadaan bahan bakar/ pelumas. Pengujian ini dilakukan dengan jalan dibebani secara bertahap 0% - 25% - 50% - 75% - 100% dan 110% dari beban penuh kapasitas Genset.

Sarana beban listrik untuk pengujian ini diadakan oleh pemborong. Pelaksanaan testing pembebanan harus dilaksanakan dengan sistem

pengetesan sebagai berikut : Menggunakan Resistance Load Bank / dengan sistem kumparan.

1.2. Pengetesan dengan Load Banka. Pengetesan Genset dengan menggunakan Sistem Tester ini harus

dilaksanakan dengan selang waktu setiap ± 15 menit.b. Setiap selang waktu tersebut diatas genset dibebani dari Trial Run beban 0%,

pembebanan 25%, pembebanan 50%, pembebenan 75%, pembebanan 100% dan 110% dari beban penuh.Setiap tahapan tersebut diatas harus dicatat hal-hal sebagai berikut :

1. Engine : Waktu pengetesan, Lama Waktu pengetesan

Cooling water temperatur (°C) Pressure Bar, Enggine Oil (PSI) Engine Oil Temperatur (°C) Speed (rpm)

2. Alternator : Frequency (hz) Voltage (V) Ampere (A) Beban / Load (kW/kVA) Power Faktor / Cos

3. Alat pengetesan harus dilengkapi panel tester yang terdiri sebagai berikut:

kW Meter, Ampere Meter , Volt Meter Frequency Meter, Cos Meter , Variable Load Adjuster

1.3. Prosedur Pengetesan Pembebanan :- Genset dihidupkan/ Trial Run tanpa beban selama 15 menit.

C - 23

PERINDO JKT

- Kemudian diberi beban dengan menggunakan Load Bank seperti tahapan Pembebanan diatas sebagai berikut :

15 - 30 menit dengan beban 25% 30 - 40 menit dengan beban 50% 45 - 60 menit dengan beban 75% 180 menit dengan beban 100% 10 menit dengan beban 110%

- Pembebanan tersebut diatas dapat juga dilaksanakan secara bervariasi atas petunjuk perencana atau MK dilapangan.

- Setiap tahapan pembebanan harus dicatat dengan meggunakan tabel laporan pengetesan standar masing-masing pabrik.

SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS

2.1. Diesel Generator Set

2.1.1. Rating Genset Putaran Nominal : 1.500 rpmDaya output putaran nominal dalam kVA minimal 1000 kVA (termasuk daya untuk fan radiator)Ambient temperature : 35 °CHumidity : 90%Altitude : 10 mDIN. 6271 dengan kemampuan overload 10% selama 1 jam setiap 24 jam.

2.1.2. GeneratorTegangan output : 220/ 380 V hubungan bintangFrequency : 50 hzPhasa 3 Generator Type : Sinkron Brushless exitation (exitasi tanpa sikat) dan automatic self regulatedDegree of protection IP.23 (VDE) dan ratio frequency noise suppression.Insulation class: F dengan 100% impregnation epoxy dan suatu lapisan isolasi yang resilient untuk reduksi kemungkinan jamur /abration detorition.

2.1.3. Panel Genset / Kontrol Panel ini diperlukan untuk proteksi, kontrol dan paralel generator terhadap mesin dan outputnya. Panel ini harus dilengkapi dengan :a. Circuit breaker : Pemutus beban otomatis lengkap dengan proteksi

over current dan thermal over load dengan thermis dan magnetis tripping.

Minimum rating arus : 300 ARBreaking capacity : ± 35 kA (rms)Jumlah Pole : 4 PoleTegangan : 380 Volt Motor Operator : 220 Volt

b. Meter-meter Ampere meter 3 buah lengkap dengan trafo arusnya, voltmeter,dengan selector switch dan pengaman lampu indikator, frequency meter, cos meter dan kW meter.

c. Panel ini dilengkapi dengan sistem AMF (Automatic Main Failure) yang dihubungkan ke ATS (Automatic Transfer Switch).

C - 24

PERINDO JKT

d. Disamping fasilitas otomatis dilengkapi pula sistem manual starter e. Emergency Stop Push Buttonf. Automatic Battery Charger.

2.1.4. Sistem Operasi Diesel GensetAMF (Automatic Main Failure) yaitu peralatan yang dapat mendeteksi sistem listrik PLN dan memerintahkan diesel start apabila PLN Off (mati). Sistem operasi secara otomatis seperti uraian diatas harus dapat dilakukan pula secara manual. Bila sumber PLN datang kembali maka suplai daya dari diesel genset terputus secara otomat dan pelayanan kembali dari sumber PLN.

2.1.5. M e s i n Mesin adalah full compression ignition, 4 langkah, vertical V type atau in line, pendingin air. Secara integral dilengkapi dengan :2.3. Sistem suplai/penghisapan bahan bakar (fuel)2.4. Sistem pelumasan dan pendinginannya2.5. Sistem penyaringan udara supply 2.6. Sistem pendinginan mesin termasuk pompa, fan dan radiotor2.7. Sistem pembuangan (exhaust) dan peredam suara (silincer).

2.1.6. Sistem Pengaturan TeganganPengaturan tegangan harus 2% dari keadaan tanpa beban penuh. Daerah pengaturan adalah 5% tegangan nominal. Modul pengaturan adalah solid state.

2.1.7. Sistem Pengaturan Putaran MesinPengaturan putaran mesin, putaran harus bisa dijaga tidak lebih dari 3% (1,8 hz) dari keadaan tanpa beban sampai beban penuh, menggeser turunnya beban dapat diatur dari 0 s/d 3%. Governor harus adjustable, hydraulic type, dengan centrifugal speed sensing atau electric sensing dengan kemampuan yang sama servo motor 24 Volt.

2.1.8. Pelumasan MesinSistem pelumasan adalah integrated didalam mesin dengan sistem full pressure lubrication. Sistem dilengkapi dengan drain, pemipaan, katup, pompa pelumas dengan strainer, filter.

2.1.9. Sistem Supply Udara dan PembuanganSistem supply udara integrated dalam mesin dan dilengkapi dengan filter. Sistem exhaust yang sudah integrated harus dihubungkan ke silinder dengan pemipaan dan expantion joint. Silinder harus mempunyai karateristik sebagai noise level tetap rendah (Type residential / Critical).

2.1.10. Starting Secara electric dengan menggunakan battery yang menggerakkan built-in electric motor starter.

2.1.11. Protection

C - 25

PERINDO JKT

Mesin harus dilengkapi dengan proteksi yang diperlukan yang sudah terpasang secara integral, alat-alat tersebut harus berfungsi sebagai berikut :Peralatan-peralatan yang akan mematikan konsumsi fuel :

Bila perputaran mesin 10% melebihi putaran sinkronnya. Bila temperatur mesin melebihi dari batas yang seharusnya.Bila tekanan minyak pelumas turun dari batas yang seharusnya.

Selain mematikan mesin, maka alat-alat tersebut juga harus men-trip circuit breaker pengaman.

2.1.12. P e r a l a t a nRadiator, Expansion tankBatteray rack + baterry + baterry charger lengkap dengan meter dan pengaman ; batery type : 120 AH - 24 Volt, lead acid battery Fuel daily tank, fuel storage tank Generator panel, Diesel panel Lain-lain.

2.1.13. Grounding

Setiap panel harus diketanahkan, dengan elektroda pentanahan.Apabila ada beberapa panel yang letaknya berdekatan maka elektroda pentanahan dapat digabung, jarak antar panel maximum adalah 5 meter.Elektroda pentanahan harus dilengkapi kontrol box dan terminal pengujian. Elektroda pentanahan dipasang diluar bangunan.Tahanan pentanahan maximum adalah 3 Ohm ().

2.2. Instalasi Sistem Bahan Bakar Generator Set

3.1. UmumPekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :

Menyediakan seluruh pekerja, material, perlengkapan, peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan sistem penyimpanan dan pemipaan bahan bakar sehingga dapat beroperasi secara benar dan sempurna.Melaksanakan pengujian/ testing untuk mengetahui sistem bekerja sempurna.Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam Gambar dan Spesifikasi bersifat mengikat.

3.2. Bidang pekerjaan yang dikerjakan

a. Penyediaan dan pemasangan tangki bahan bakar utama kapasitas 1000 liter dengan pipa-pipa :

- Pipa pengisian dari mobil supply bahan bakar ke tanki utama dengan diameter pipa pengisi 2 ¼ "

- Pipa pengisian ke tangki harian lengkap dengan pipa over flow dari tangki harian.

- Man hole untuk pembersihan tangki- Pipa ventilasi dia. 2" tinggi 40 cm.

C - 26

PERINDO JKT

b. Pemasangan tangki harian yang masuk lelang tahap satu lengkap dengan support, gelas pengukur lubang tempat pembersih dan pipa-pipa :

- Pipa pengisian ke mesin diesel genset lengkap dengan pipa over flow.- Pipa drain yang dilengkapi dengan gate valve.- Pipa ventilasi dia. 1"- Elektroda kontrol.

c. Penyediaan dan pemasangan gate valve dan check valve.

d. Penyedian dan pemasangan pipa dan katup untuk pengukuran dengan batang pengukur, berikut batang pengukur yang terbuat dari tembaga atau kuningan.

e. Penyediaan bak kontrol untuk pipa-pipa pengisian dan ventilasi pada tangki utama, jika diperlukan untuk membuka penutup tangki.

3.3. Teknik Instalasi

a. UmumSemua pipa yang menyambung pada tangki harian harus melalui socket yang berulir dan atau dilas dengan sempurna pada dinding tangki.Penyambungan socket dengan pipa harus diseal tape dengan sempurna tanpa adanya kebocoran sedikitpun.

b. Pipa-pipa penghubung tangki harian/utama yang ditanam harus dibersihkan dengan amplas besi, kemudian diflincote dan kemudian dibungkus memakai karung.

c. Sedangkan pipa-pipa yang dipasang diatas permukaan, harus dibersihkan dahulu dengan amplas besi, lalu dicat dengan cat upox-Epoxy, Danapaint, kemudian dicat lagi dengan cat alumunium (bronz).

d. Semua bak kontrol harus dibuat lengkap dengan penutup yang dapat dibuka guna pengontrolan.

e. Tangki harus dilengkapi dengan pipa ventilasi, pipa drain dan man-hole /hand-hole.

f. Tangki bahan bakar harian terbuat dari besi plate tebal 6 mm, yang diberi penulangan, antara besi penulangan dengan besi plate tangki dilas secara penetrasi penuh sebanyak dua kali (but welded/ pengisian dan full wellded), pengelasan tangki dilakukan dari luar dan dalam tangki.

g. Pada tangki harian harus dipasang sistem elektroda yang akan mengontrol motor pompa pengisian bahan bakar.

h. Untuk tangki harian harus dibuatkan penyangga (support) setinggi ±200 cm dari Black Steel Pipe (BSP) 3" dan diberi penguat memakai besi siku 40 x 40 x 4 mm dan dicat sesuai dengan warna tangki.

i. Untuk tangki harian harus diberi pipa penguras (drain).j. Semua instalasi pipa bahan bakar harus ditest dengan 2 (dua) kali daya

kerjanya. k. Tangki harus ditest dengan jaminan dari Pemborong.

3.4. Peralatan Sistem Bahan Bakar

a. Plate tangki utama terbuat dari besi plate dengan ketebalan 8 mmb. Gate valve, Check valve, Floating Valve, Pompa Elektrik dan Pompa Manual

C - 27

PERINDO JKT

3.5. Motor pompa minyak/ gear Pump untuk motor pompa pengisian 1 tangki bahan-bahan diesel genset.Motor

- Daya : 400 Watt, 3- Putaran : 1.500 rpm- Tegangan : 380 Volt- Frekwensi : 50 hz- Jumlah : 1 (satu) Unit

Pompa Minyak- Kapasitas : Minimal 20 liter/menit - Total head : 10 Meter- Jumlah : 1 (satu) Unit

3.6. P i p aPipa untuk bahan bakar dari jenis Black Steel Pipe (BSP), medium class, ukuran-ukuran pipa disesuaikan dengan gambar perencanaan.

1. PRODUK PABRIK

No. Material Merk

1. Kabel NYFGbY & NYY Supreme, Kabel Metal

2. Box Panel SIER, Artha Panel

3. Komponen Panel, Switch, CB, MCB MG, ABB GAE

4. Enginee MAN, Cummins, Perkin

5. Generator Standford

6. Relay Crampton, SEG

7. Couple Lokal

8. Alat Ukur Crampton, SEG

9. Tanki BBM RN Tanki

10. Pipa BBM Bakri

11. Valve Toyo

12. Electric Pump Ebara

C - 28

PERINDO JKT

BAB IISPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN TELEPON

Pasal 1LINGKUP PEKERJAAN

2.1 UMUM1. Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail

spesifikasi bahan dan cara pemasangan instalasi telephone meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari penyediaan baham sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan, pengujian, supervise, pemeliharaan dan memberi jaminan dan melatih operator

2. Fungsi instalasi telephone adalah untuk : Pembicaraan telephone intern dalam bangunan dan keluar bangunan

melalui PABX Pembicaraan telephone secara langsung dari dalam ke luar bangunan

atau sebaliknya tanpa melalui PABX3. Semua peralatan telephone yang memerlukan pentanahan

harus diberi pentanahan tersendiri secara baik dengan tahanan tanah lebih kecil dari 1 ohm dan tertanam minimal 6 meter

4. Semua pemipaan dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus dilindungi dengan bahan anti karat

5. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum didalam : Syarat-syarat umum Spesifikasi teknis Gambar-gambar rencana Berita acara

6. Ruang PABX harus bebas dari debu atau kotoran-kotoran lain dan diberi Air Conditioning (AC)

7. Merk Peralatan Utama Harus mempunyai keagenan di Indonesia Harus sudah mendapat sertifikat persetujuan dari Perumtel Harys sudah banyak terpasang di Indonesia dan mudah mendapatkan

sparepartnya.

2.2. SYSTEM TELEPHONE1. System Pemasangan Instalasi dan Peralatan

Semua pemasangan instalasi harus memakai pelindung pipa lengkap dengan fiting-fitingnya. Dalam bangunan memakai pipa PVC High Impact 20

Sedapat meungkin instalasi terpasang inbow atau tidak nampak dari luar2. System operasi atau pemakai

Exchane line dari Perumtel ditma[ung oleh terminal box yang terletak didinding luar ruang dan selanjutnya ke Peralatan Utama

Tiap lantai disediakan socket outlet telephone yang merupakan instalasi telephone melalui TB langsung PABX

Dari TB lantai Satu, Dua dan Tiga ke socket outlet masing-masing pesawat telephone

C - 29

PERINDO JKT

2.3. LINGKUP PEKERJAAN1. Pengadaan dan pemasangan PABX cap 16/128 lengkap

battery charger dan battery nicad & operator console2. Melaksanakan instalasi telephone dari TB ke socket

outlet telephone3. Melaksanakan instalasi pengkabelan daya listrik :

dari peralatan ke rectifier dari rectifier ke battery lengkap automatic battery charger dari rectifier ke surge protection dan jaringan listrik

4. Malaksanakan instalasi pentanahan5. Menyediakan dan memasang peralatan sebagai berikut

Surge protection Rectifier dan Automatic Battery Charger lengkap Battery unit lengkap Terminal box lengkap terminal strip

6. Pengkabelan dari box Telkom ke peralatan utama telephone (PABX)

7. Melaksanakan pengujian instalasi dan peralatan sehingga memenuhi persyaratan Perumtel dan dapat dipakai dengan menyerahkan Surat Ijin

8. Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar terpasang / as built drawing

9. Membuat program dan penomoran nomor extension10. Menyerahkan surat keluar hasil balik dari Perumtel,

brosur operation dan maintenance manual dalam bahasa Indonesia11. Melatih teknisi operator Pemilik Bangunan sejak serah

terima pertama pada jam kerja kantor

2.4. PERSYARATAN UMUM, BAHAN DAN PERALATAN1. Syarat-syarat dasar

a) Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan

b) Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup

c) Harus sesuai dengan spesifikasi / persyaratand) Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi adalah

minimum. Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat : tidak menyebabkan system lebih sulit tidak menyebabkan pertambahan bahan tidak meminta pertambahan ruangan tidak menyebabkan pertambahan biaya

2. Syarat-syarat fisika) Bahan atau peralatan dari klasifikasi atau type yang sama diminta

merk atau dibuat oleh pabrik yang samab) Setiap bagian dari peralatan yang jumlahnya jelas, maka jumlah

tersebut harus merupakan suatu unit yang utuh

2.5. SPESIFIKASI TEKNIK, BAHAN DAN PERALATAN

C - 30

PERINDO JKT

2.5.1 Spesifikasi Bahan1. Kabel

a) Kabel Telephone Bahan inti : Tembaga Diameter : 0,6 mm2 Spesifikasi : indoor cable Isolasi : PVC and Sheated serta PVC dan

sheated memakai pelindung lapisan aluminium

Produksi : Dalam negeri ex Kabelmetal Kabelindo, Supreme atau IKI dengan Sertifikat ( LMK / SII )

b) Kabel Listrik Bahan inti : Tembaga Diameter : Sesuai dengan kebutuhan minimal

2,5 mm2

Jumlah core : 1 atau banyak Kelas tegangan : 1000 volt dan 600/1000 volt Isolasi : PVC dan sheated Spesifikasi : NYA dan NYY

2. Pipa dan Fittinga) Pipa PVC dari jenis EGA atai double H ukuran 20 mmb) Pipa harus dilengkapi dengan fiting-fiting berupa socket, elbow, tulles,

doos percabangan dan lain-lain sesuai buatan pabrik

3. Hanger dan rak kabela. Hanger dan rak kabel horizontal diatas plafondb. Rak kabel di shaft atau rackriser

2.5.2. Peralatan atau EquipmentPeralatan atau equipment direkomendasikan oleh Perumtel1. Cabinet

a. Bahan metal standard pabrikb. Ukuran standard pabrik

Program atau feature yang diinginkan antara lain adalah sebagai berikut :Klasifikasi service Internal calls only yaitu extension hanya dapat berbicara intern saja Outgoing calls direct or via operator lokal Outgoing calls direct or via operator interlokal Outgoing calls direct or via operator antar negara Incoming calls via operator

2. Pesawat telephonePesawat telephone biasaType desk multi frequency pushbutton

3. Battery, Automatic Battery Charger, Rectifier dan Surge Protection

C - 31

PERINDO JKT

a. Battery Tegangan 48 volt DC + 10 % Ketahanan minimal 8 jam operating Produksi dalam negeri Rak battery dari kayu kamper

b. Automatic battery charger lengkap dengan pengatur arus lebih, kapasitasnya harus sesuai dengan battery yang dapat diisi dari keadaan kosong hingga penuh tidak lebih dari 48 jam. Surge protection merubah arus bolak balik 220 volt-1 atau 380 volt 3 menjadi 48 volt DC.

c. Surge ProtectionType 220 Volt – 1 - 50 Hz atau 380 volt – 3

4. Peralatan Interface Peralatan ini berfungsi untuk merubah system analog menjadi digital atau sebaliknya (modem), sehingga system dapat bekerja dengan sempurna

Data-data teknis yang laina. Temperatur ruangan antara 10oC – 35oCb. Room humidity 20oC – 80oCc. Leakage resistance of resistance lines lebih besar 20 ohmd. Crosstalk attenuation lebih besar 65 dB

2.5.3. Terminal Box Badan terminal box (local) lengkap terminal strip Terminal box dengan pintu memakai kunci Kapasitas disesuaikan gambar

2.6. SPESIFIKASI PEMASANGAN1. Persyaratan Pemasangan

a. Kontraktor diharuskan meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat Surat Perintah Kerja (SPK)Ajukan usul-usul kepada MK apa yang perlu dirubah atau diatur kembali sehingga semua peralatan dan instalasi dalam system dapat ditempatkan dengan baik dan bekerja dengan sempurna

b. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan detail mengenai cara pemasangan instalasi dan perlatan sebelum memulai pekerjaanGambar-gambar tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari MK

c. Sebelum pelaksanaan, kontraktor diharuskan memberi tanda-tanda di proyek tentang jalur kabel dan peletakan peralatan dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari MK

d. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar rencana dan gambar kerja dengan keadaan sebenarnya dilapangan, kontraktor diharuskan memberitahukan kepada MK untuk dapat dicairkan jalan keluarnya.

C - 32

PERINDO JKT

e. Kontraktor harus dapat bekerjasama dengan kontraktor lain serta konsultan

f. Apabila timbul perselisihan antara kontraktor, maka keputusan akhir ada pada MK

g. Pemasangan instalasi dan peralatan harus sesuai ketentuan RKS/Pabrikh. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dipesan, dibeli masuk site

atau dipasang harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari MK.

2. Pemasangan Instalasi dan peralatana. Seluruh instalasi ditanam dalam beton dan yang partisi harus dipasang

secara inbowb. Dibawah plafond dari TB keatas plafond instalasi terpasang

inbow dalam dinding tembok atau memakai pelindung pipa lengkap fiting-fitingnya

c. Dalam shaft instalasi diklem ke rak riser setiap jarak 150 cm memakai pelindung pipa lengkap fiting-fitingnya

d. Pemasangan hanger dan rackriser Angkur diramset atau difscherplug ke pelat beton untuk hanger

horizontal dan dicor kedinding untuk rackriser. Penggantung besi beton atau besi pelat untuk jalur kabel 1 atau 2 buah

sedang union angle untuk jalur 3 atau lebih penggantung disekrup ke angkur.

Rackriser besi siku disekrup keangkur dengan murbaut.e. Terminal box Perumtel terpasang surface mouted pada dinding

setinggi 180cm diatas lantaif. Socket outlet telephone tempat penyambungan pesawat

telephone terpasang inbow setinggi 30cm dari ubin lantai pada kolom dinding tembok atau partisi.

g. CTB terpasang mounted ke dalam dinding tembok atau kolom pada ketinggian 180 cm diatas lantai.

h. Surge protection dan recifer terpasang bebas diatas lantai.i. Battery unit terpasang tersendiri dirunang battery.j. Semua pesawat telephone terpasang diatas meja dengan

perletakan yang tepat akan ditentukan kemudian.

2.7. PENGUJIANSelama pelaksanaan instalasi dan peralatan, harus dilakukan pengujian sehingga diperoleh hasil yang baik dan bekerja dengan sempurna sesuai dengan persyaratan RKS, Perumtel dan Pabrik.Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :1. Setiap bagian instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum

dan sesudah bagian tersebut tertutup sehingga diperoleh hasil yang memenuhi persyaratan

2. Setiap satu lantai selesai dilaksanakan, harus dilakukan pengujian sehingga dicapai hasil yang memenuhi persyaratan

3. Tahapan / impedansi instalasi harus sesuai dengan persyaratan Perumtel dan pabrik

4. Peralatan harus memenuhi persyaratan spesifikasi yang diminta dan dapat bekerja secara sempurna

C - 33

PERINDO JKT

5. Peralatan-peralatan yang lain harus sesuai spesifikasi dan persyaratan Perumtel

2.8. PENYERAHAN DAN PEMELIHARAAN1. Penyerahan dilakukan dengan berita acara proyek

disertai lampiran-lampiran sebagai berikut :a. Gambar terpasang / as built drawingb. Brosurc. Operation dan maintenance manual dalam bahasa

Indonesiad. Surat Kerja hasil baik instalasi dari Perumtele. Surat Garansi yang ditujukan kepada pemilik bangunan

2. Setelah penyerahan tahap I. kontraktor telephone diharuskan melakukan pemeliharaan selama 3 bulan, sehingga instalasi dna peralatan tetap bekerja dengan baikSegala kerusakan yang timbul dan bukan karena kesalahan pemakai oleh pemilik bangunan harus diperbaiki dna bilamana perlu harus diganti

3. Setelah penyerahan tahap I, kontraktor telephone harus melatih dan mengajar operatio pemilik bangunan menjalankan dan memperbaiki kerusakan

4. Setelah penyerahan tahap I, kontraktor telephone harus memberi garansi terhadap instalasi dan peralatan selama 3 (tiga) bulan tetap dalam keadaan bekerja dengan sempurna

2.9 BAHAN/ PERALATAN MERK/ PEMBUAT

1. Key Telephone Iwasu, Nitsuko, National, Panasonic, NEX2. Pesawat Telephone Sesuai Dengan Key telephone3. Kabel Kabelindo, tranka, Kabel Metal, Supreme4. Hip Conduit Ega, Double H, Clipsal, Woler5. Mdf & Idf Ex. Lokal6. Terminal Krone

BAB IIISPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV

Pasal 1LINGKUP PEKERJAAN

1.0 Lingkup Pekerjaan

Lingkup kerja meliputi perencanaan, pengadaan dan pengawasan instalasi dan

C - 34

PERINDO JKT

commissioning Sistem CCTV.

Di samping itu, Vendor juga akan memberikan kutipan dalam:

Dokumentasi (untuk mendapatkan persetujuan klien);Rekayasa Disertakan o Menggambar Peralatan Pengaturan Umum. o Sistem Rincian Penghentian dan Diagram Pemasangan Kabel Instalasi. o Sebagai Membangun Menggambar dan O & M Manual. Situs Uji Terima Sistem Pelatihan untuk operator Packing dan Transportasi Semua kabel (video, data) harus disediakan oleh kontraktor. Namun, kabel listrik harus dipasok oleh pemilik ke lokasi masing-masing kamera.

Lingkup pekerjaan dan pasokan bahan harus termasuk tetapi tidak terbatas pada berikut untuk Sistem CCTV: Mini Indoor Color Dome Camera Indoor Dome Tetap varifocalKamera Fixed Dome Camera Vandal Dome varifocal Tetap CCD Warna Kamera Warna Resolusi CCD Kamera Tetap Tinggi Speed Dome Camera Outdoor 16 channel Keyboard melalui jaringan Embedded Digital Video Recorder Controller melalui jaringan Keyboard Junction box dengan pemutusan kontrak Internal Aksesoris Cable dan Plate Grounding. Peralatan Rack dengan panel patch. Sistem Kendali Rekayasa (kecuali instalasi peralatan situs) Dokumentasi. Peralatan manual dan buku pedoman. suku cadang, peralatan khusus (jika ada), dan alat uji.

2.0 Konfigurasi Sistem CCTV Umum

Merek Disetujui untuk sistem CCTV adalah:

~ LG Elektronik ~ Panasonic ~ Sanyo ~ JVC

Semua kamera akan melihat kemungkinan melalui workstation jaringan. Jadi, semua perekam video digital harus dapat terhubung ke LAN melalui RJ45 koneksi TCP / IP.

Perangkat lunak remote viewing harus disediakan di komputer yang terletak di kantor administrasi utama. Jaringan area lokal (LAN) antara workstation di Keamanan Ruang dan workstation di kantor administrasi utama harus disediakan oleh orang lain.

C - 35

PERINDO JKT

3.0 Kebutuhan Sistem CCTV Umum

Secara umum, semua kamera dan sistem CCTV harus PAL kepatuhan. Hanya 240V AC, 50Hz pasokan harus disediakan untuk orang lain. Ini adalah ruang lingkup kerja dari vendor untuk memastikan semua peralatan CCTV dapat beroperasi sepenuhnya dalam kondisi ini.

CCTV diusulkan Utama Sistem harus dapat melihat, merekam dan foto kamera beberapa pemutaran ditangkap dari sudut yang berbeda dan lokasi. Melihat dan merekam apa yang terjadi sekarang dan apa yang telah terjadi sebelumnya dengan pilihan tanggal dan waktu acara.

Semua gambar kamera video harus dicatat secara bersamaan dalam format digital ke dalam hard disk di perekam video digital. Mode perekaman harus dalam Multiplex, mode pemutaran dan perekaman gambar video secara bersamaan.

Ukuran hard disk untuk setiap perekaman video digital harus tidak kurang dari 500GB HDD.

Sistem secara keseluruhan harus termasuk tetapi tidak terbatas pada fitur-fitur berikut: Semua Indoor Mini Dome warna kamera harus 1/3-Inch baris dengan warna CCD SONY HAD Chip, minimum 520 garis TV warna, pencahayaan minimum adegan, lensa Tetap 3.6mm, kompensasi Backlight, dan DC 12V. (LD100P) Semua Indoor Tetap Warna CCD CCTV Camera dengan lensa harus 1/3- baris Inch CCD warna dengan SONY HAD Chip, Minimum 570TV baris, pencahayaan adegan Minimum 0,4 lux, auto white balance, HSBLC (Sorot Menekan BLC), 3D-DNR (3Dimension Digital Noise Reduction),         DC 12V atau 24V AC. (LS903P) Semua varifocal Dome Kamera harus 1/3-Inch warna CCD dengan SONY HAD Chip, minimum 520 garis TV warna, pencahayaan rendah 0,5 lux, Digital Hari & fungsi Malam, Optical x2.3 varifocal lensa, Auto white balance, kompensasi Backlight , Built-in varifocal dan DC (Auto) iris lensa, DC12V (LV300P) Semua Vandal Dome Camera Dome varifocal harus 1/3-Inch warna CCD dengan SONY HAD Chip, minimum 540 garis TV warna, pencahayaan adegan Minimum 0,002 lux, fungsi ICR Day & Night, Auto white balance, kompensasi Backlight, Motion Detection, Built-in varifocal dan DC (Auto) lensa iris, DC12V (LV903P-DB) Semua Tetap CCD Warna Kamera harus 1/3-Inch baris warna dengan chip HAD CCD SONY, minimum 540 TV berwarna Lines, Minimum adegan illuminaton dari 0,4 lux, auto white balance, kompensasi Backlight, deteksi Motion, Privasi masking, Flickerless, UTP fungsi, Multi OSD dan DC12V. (LS300P) Semua Outdoor Speed Dome Kamera harus 1/4- Inch EX Lihat Warna HAD CCD dengan SONY Chip, minimum 540 garis TV, dibangun di x37 fungsi optical zoom, lensa Siang dan Malam dengan I / R Cut Filter, Wide Dynamic Range dengan Dual Shutter, Minimum pencahayaan 0.003lux, hingga 128 Auto preset, posisi / kontrol iris manual, Auto white balance, sudut Pan adalah 0 ° ~ 360 ° dan kecepatan 240 ° / detik, sudut kemiringan 0 ° ~ 180 ° dan kecepatan adalah 240 ° / detik, RS485 komunikasi, meliputi Vandal bukti, dan 24V AC. (LT903P-B) Semua Outdoor Speed Dome Kamera harus 1/4- Inch EX Lihat Warna HAD CCD

C - 36

PERINDO JKT

dengan SONY Chip, minimum 520 garis TV, Dibangun pada x27 optical zoom lensa, Hari dan fungsi Malam dengan I / R Cut Filter, Wide Dynamic Range dengan Dual Shutter, Minimum pencahayaan 0.003lux, hingga 128 posisi Auto, preset / manual iris kontrol, Auto white balance, Pan sudut 0 ° ~ 350 ° dan kecepatan 120 ° / sec, Tilt adalah sudut 0 ° ~ 180 ° dan kecepatan adalah 120 ° / detik, RS485 komunikasi, meliputi Vandal bukti, dan DC12V. (LT303P-B) Semua sistem kamera CCTV harus dihubungkan ke DVR standalone, Multiplex untuk pencarian, rekaman, jaringan, pemutaran video dicatat dan back-up secara simultan. Sistem operasi linux embedded. DVR harus memiliki rekaman berbasis alarm, sistem firmware diperbarui oleh USB dan built-in DVD. Ini telah memantau berbagai output port dengan 4 channel audio. Dukungan dengan sampai 4 HDD dengan kapasitas maksimal 4 byte Tera. Layar 400 frame / detik dan merekam adalah 400 frame / detik. DVR yang diusulkan harus menyediakan fleksibilitas sistem keyboard melalui jaringan yang memungkinkan 16 no. DVR untuk dihubungkan satu sama lain. (LE3116D)

4.0 Persyaratan Teknis 4.1 Mini Indoor Dome Color Camera Sistem Fitur Resolusi Tinggi dan sensitivitas yang tinggi dengan 1 / 3 inch Super HAD CCD Tetap lensa: 2.5mm, 2.9mm, 3.6mm Tinggi sensitivitas dengan 0.4Lux iluminasi adegan minimum Proses Digital Signal Kembali Light Kompensasi (BLC) meliputi berbagai kondisi cahaya

Spesifikasi Teknis Model: LD100P Lensa: Tetap 3,6 mm Signal System: PAL Imaging Device: baris 1/3-inch Super HAD CCD Warna Resolusi Horisontal: 520 TVL (PAL) Iluminasi Minimum: 0.4Lux Video Output: 1 Komposit Vp-p (75 ohm) Sinyal Proses: Proses Sinyal Digital Backlight Kompensasi: On / Off Elektronik Shutter Speed: Auto / Tetap (1/50sec ~ 1 / 100, 00sec) / Manual (256 langkah) / Flickerless Privasi Mask: 4 zona Power Source: DC 12V Konsumsi Daya: Kurang dari 180mA (2.2W) Suhu Operasional: -10 ° sampai 50 ° C Berat: 170grams Dimensi: 88 x 67.5mm

4.2 Kamera Dome Indoor Tetap varifocal Fitur Sistem Resolusi Tinggi dan sensitivitas yang tinggi dengan 1 / 3 inch Super HAD CCD Dibangun di varifocal dan DC (Auto) iris lensa Optical lensa varifocal x2.3 (4.0 ~ 9.0mm) Keseimbangan warna putih: Auto Proses Sinyal Digital (DSP)

C - 37

PERINDO JKT

BLC mencakup berbagai kondisi cahaya Dual daya 24VAC atau 12 VDC

Spesifikasi Teknis Model: LV300P Lensa: lensa varifocal (4.0 ~ 9.0mm, F1.6) Signal System: PAL Imaging Device: baris 1/3-inch Super HAD CCD Warna Resolusi Horisontal: 520 TVL (PAL) Iris: Iris DC S / N Ratio: Lebih dari 48dB Min. Illumination: 0.5 lux Sinyal Proses: Proses Sinyal Digital (SS11X) Shutter Speed: 1 / 60 ~ 1 / 10, 000 Video Output: 1 Komposit Vp-p (75 ohm) Gain Control: Auto White Balance: Otomatis Backlight Kompensasi: Kompensasi Auto / Off Power Source: DC 12V Konsumsi Daya: Kurang dari 2,4 watt Suhu Operasional: -10 ° C ~ 50 ° C Berat: 250 gram Dimensi: 121.5 (Diameter) x 91mm (H)

4.3 Dome Camera Vandal Dome Tetap varifocal Fitur Sistem Resolusi Tinggi dan sensitivitas yang tinggi dengan 1 / 3 inch Super HAD CCD Day & Night (IR Cut Filter) varifocal lensa (2.8 ~ 11.0mm) Dibangun di varifocal dan DC (Auto) lensa Iris Auto White Balance 3-Axis mekanisme Vandal Proof kubah penutup BLC mencakup berbagai kondisi cahaya Dual daya 24VAC atau 12 VDC

Spesifikasi Teknis Model: LV903P-DB Lensa: lensa varifocal (2.8 ~ 11.0mm) Signal System: PAL Imaging Device: 1/3-inch Super HAD CCD Resolusi Horisontal: 540 TVL (PAL) Bidang sudut pandang: 134 ° ~ 36 ° (digonal) S / N Ratio: Lebih dari 52dB Min. Iluminasi: 0,002 lux Scanning Frekuensi: 59,94 HZ (VD) Shutter Speed: 1 / 60 ~ 1 / 90, 000 Video Output: Composite 1.0 Vp-p (75 ohm) Auto Gain Control: OFF / RENDAH / MENENGAH / TINGGI

C - 38

PERINDO JKT

Backlight Kompensasi: OFF / WDR / BLC / HSBLC Motion Detection: OFF / ON White Balance: ATW / AWC / Push / Manual Power Source: DC 12V / 24V AC Konsumsi Daya: 2.5 watt Suhu Operasional: -10 ° C ~ 50 ° C Berat: 900 gram Dimensi: Ø140 x 110mm (H)

4.4 Warna Tetap CCD Kamera Fitur Sistem Resolusi Tinggi dengan 1 / 3 inch Super HAD CCD Hari & Malam (Digital) Keseimbangan warna putih: ATW / AWC Fungsi UTP Multi OSD BLC mencakup berbagai kondisi cahaya 12 VDC

Spesifikasi Teknis Model: LS300P Lensa: C / CS mount Signal System: PAL Imaging Device: 1/3-inch Super HAD CCD Resolusi Horisontal: 540 TVL Sinyal Proses: Proses Sinyal Digital S / N Ratio: Lebih dari 50dB Min. Illumination: 0.4 lux (F1.0, Warna mode) Scanning Frekuensi: 50 Hz (VD) Shutter Speed: Auto / Tetap (1/50sec ~ 1 / 100, 000sec) / Manual (256 langkah) / Flickerless Video Output: 1 Komposit Vp-p (75 ohm) Hari & malam: Warna / BW / Auto Gain Control: On / Off Backlight Kompensasi: On / Off White Balance: ATW / AWB / DIP mode seleksi / Manual Motion Detection: On / Off (64 Area) Privasi Mask: On / Off (4 zona) Power Source: DC 12V Konsumsi Daya: Kurang dari 180 mA Suhu Operasional: -10 ° C ~ 50 ° C Berat: 330 gram Dimensi: 55 (H) x 68 (V) x 121,7 (D)

Warna 4.5 Resolusi CCD Kamera Tetap Tinggi Fitur Sistem Resolusi Tinggi dengan warna 1 / 3 inch CCD antara baris

C - 39

PERINDO JKT

Day & Night (ICR) Keseimbangan warna putih: Auto / Push auto / Manual Menekan BLC (HSBLC)Sorot Pengurangan 3D-Digital Noise Slow Shutter Digital 12 VDC

Spesifikasi Teknis Model: LS901P-B, LS902P-B, LS903P-B Lensa: C / CS mount Signal System: PAL Imaging Device: 1/3-inch CCD Warna antara baris Resolusi Horisontal: 570 TVL (PAL) Sinyal Proses: DSP XDI LG S / N Ratio: Lebih dari 50dB Min. Iluminasi: 0.0003Lux (Warna) / 0.00003Lux (B / W) - (LS901P-B & LS903P-B)                                              0.1Lux (Warna) / 0.01Lux (B / W) - (LS902P-B) Shutter Speed: 1 / 50 ~ 1 / 90, 000 Video Output: 1 Komposit Vp-p (75 ohm) Hari & malam: ICR Hari & Malam WDR: 60dB (LS903P-B/LS902P-B) Control Gain: Off / Rendah / Menengah / Tinggi White Balance: Auto / Manual Push auto / E. Sensitivitas: Auto (x1 ~ x128) / Fix (x2, x4 .. x512) - (LS903P-B/LS901P-B) OSD Display: 7 Bahasa Digital Zoom: x8 (Dibangun dalam Pan / Tilt) Umum: 3D-DNR HSBLC: Ya (LS903P-B/LS901P-B) Motion Detection: 4 Daerah Privasi Mask: 8 Zones Power Source: DC 12V / AC24V Konsumsi Daya: 4.4 W Suhu Operasional: -10 ° C ~ 50 ° C Berat: 420 gram Dimensi: 68 (H) x 61,5 (V) x 122mm (D)

4.6 Speed Dome Camera Outdoor Fitur Sistem High Quality gambar dengan 1 / 4 inch Lihat HAD EX CCD piksel efektif. Maksimal 128 Preset Posisi tersedia. Auto Pan Fungsi yang memungkinkan untuk menjaga pengawasan di setiap detail yang terjadi di sekitar area tertentu. Zooming mungkin dari x37 kali optical zoom batas, sampai maksimal x12 kali pembesaran digital. Hari dan Malam fungsi tersedia. Mengatur warna di siang hari dan Black & putih pada malam hari karena pencahayaan rendah. Wide Dynamic Range (WDR) fungsi, yang dapat kondisi terbaik untuk menonton dengan mudah di dalam atau di luar di lampu belakang yang kuat. Digital Slow Shutter (DSS) fungsi adalah mungkin untuk pengawasan yang sangat sensitif.

C - 40

PERINDO JKT

Bukti Vandal diperlukan.

a Spesifikasi) Teknis Model: LT903P-B Lensa: Dibangun pada x37 Optical Zoom lensa Signal System: PAL Imaging Device: 1/4-inch Ex Lihat HAD CCD Warna Privasi zona masking: 8 zona Pan sudut / Speed: 0 ° ~ 360 °, maks 240 ° / sec Sudut kemiringan / Speed: 0 ° ~ 180, maks 240 ° / sec Hari & Malam: ICR Hari & Malam Resolusi Horizontal: 540 TV Lines (PAL) S / N Ratio: 50 dB (Off AGC) Min. Iluminasi: 0,003 Lux (Color, 0,6 Sens-up aktif), 0.0001Lux (B / W, 0.1 Sens-up aktif)

Flickerless Mode: Tersedia Digital Zoom: x12 Preset: 128 Posisi Video Output: 1 Komposit Vp-p (75 ohm) Wide Dynamic Range: Shutter Control Dual (62dB) / HSBLC Iris Control: Auto / Manual White Balance: Auto / ATW / Manual / Satu Push Power Source: AC24 V Konsumsi Daya: 20 Watt Suhu Operasional: -25 ° C ~ 55 ° C Berat: 3.3Kg Dimensi: Ø230mm x 332 mm (H)

b) Spesifikasi Teknis Model: LT303P-B Lensa: Dibangun pada x27 Optical Zoom lensa Signal System: PAL Imaging Device: 1/4-inch Ex Lihat HAD CCD Warna Privasi zona masking: 8 zona Pan sudut / Speed: 0 ° ~ 350 °, maks 120 ° / sec Sudut kemiringan / Speed: 0 ° ~ 180 max, 120 ° / sec Hari & Malam: IR Cut Filter Resolusi Horizontal: 520 TV Lines S / N Ratio: 50 dB (Off AGC) Min. Iluminasi: 0.003Lux (Warna), 0.0001Lux (B / W) Digital Zoom: x12 Preset: 128 Posisi Video Output: 1 Komposit Vp-p (75 ohm) Wide Dynamic Range: OFF / WDR / BLC / HSBLC Iris Control: Auto / Manual White Balance: Auto / Indoor / Outdoor / Manual / Push Auto Power Source: DC12 V Konsumsi Daya: 12 Watt Suhu Operasional: -10 ° C ~ 50 ° C Berat: 2,9 Kg Dimensi: Ø174 x 167 mm (H)

C - 41

PERINDO JKT

4.7 Perekam Video Digital (KEYBOARD JARINGAN TERTANAM) Fitur Sistem kompresi MPEG 4 embedded Linux Sistem Operasi Internal DVD DVD super multi Maksimum 400 FPS Recording, dan 400 FPS Menampilkan. Penyimpanan maksimum 4 HDD dengan 3 terabyte penyimpanan internal. Multiplex (Live, Recording, Jaringan Penelusuran,. Back-up) Gambar Tingkat & penyesuaian kualitas per individu kamera 16 Video Input, 1 VGA output, 1 Spot port, 4 channel Audio Pan / Tilt / Zoom Control Via RS 485Kamera Berbagai backup menggunakan removable hard disk, USB, CD-RW & DVD / RW. Kapasitas penyimpanan tidak terbatas dengan kemampuan hard disk USB. Remote memonitor melalui web-browser

Spesifikasi Teknis Model: LE3116D Signal System: PAL O / S: Linux Embedded Recording Resolusi: 704 x 480 Kompresi: MPEG 4 Rekam / Display Frame Rate: 400 FPS / 400 FPS Internal Hard Disk: Tera Bytes 4 (maksimum sampai dengan 4 Hard Disk) Video Input: 16 channel Video Output: 1 Video, 1 Spot, 1 Komposit, 16 Loop melalui Alarm: 16 Input / Output 4 / Pra-alarm rekaman Audio: 4 channel input Audio dan 1 channel audio output Backup: USB 2.0, Network, CD-RW, HDD, DVD-RW, Memory stick Perangkat Lunak: Klien, penampil Backup Recording Mode: Continuous, Alarm, Motion, Manual, Panic Pan / Tilt / Zoom Control: RS-485 / RS-422 Power Supply: 100 ~ 240 VAC, 50 Hz Berat: 6 Kg Dimensi: 430 x 425 x 88 mm

Perhitungan Kapasitas (Hardisk) Sebuah Perhitungan) didasarkan pada rekaman kontinu menggunakan kompresi MPEG-4 1) Resolusi: 352 x 288 (PAL CIF)    Kompresi: MPEG 4    Kamera: 16 saluran    FPS: 6 (pengaturan yang disarankan)    Hari: 30 hari    Disk Space (GB): 711GB    Keterangan: Untuk merekam 30days, ruang hardisk yang akan digunakan adalah

C - 42

PERINDO JKT

711GB. Sebuah hardisk 1TB adalah                                              merekomendasikan untuk digunakan untuk rekaman.    2) Resolusi: 704 x 576 (4CIF PAL)    Kompresi: MPEG 4    Kamera: 16 saluran    FPS: 6 (pengaturan yang disarankan)    Hari: 30 hari    Disk Space (GB): 2610GB    Keterangan: Untuk merekam 30days, ruang hardisk yang akan digunakan adalah 2610GB. Sebuah hardisk 3TB                                              direkomendasikan untuk digunakan untuk rekaman.

B) Perhitungan didasarkan pada rekaman kontinu menggunakan kompresi H.264 1) Resolusi: 352 x 288 (PAL CIF)    Compression: H.264    Kamera: 4 channel    FPS: 6 (pengaturan yang disarankan)    Hari: 30 hari    Disk Space (GB): 118GB    Keterangan: Untuk merekam 30days, ruang hardisk yang akan digunakan adalah 118GB. Sebuah 500GB                                              hardisk yang merekomendasikan untuk digunakan untuk rekaman.

2) Resolusi: 704 x 576 (4CIF PAL)    Compression: H.264    Kamera: 4 channel    FPS: 6 (pengaturan yang disarankan)    Hari: 30 hari    Disk Space (GB): 474GB    Keterangan: Untuk merekam 30days, ruang hardisk yang akan digunakan adalah 474GB. Sebuah 500GB                                              hardisk yang merekomendasikan untuk digunakan untuk rekaman.

4.8 Keyboard LKD-1000 Fitur Sistem Kompatibel dengan Speed Dome dan Zoom Kamera DVR fungsi kontrol 128 posisi preset 8 privasi zona masking Ergonomi desain & update firmware mudah Sampai dengan 16 pengontrol dapat dihubungkan bersama-sama

Spesifikasi Teknis Model: LKD 1000 Komunikasi: RS 485 Baud Rate: 1200 / 2400 / 4800 / 9600 / 19 200 / 38 400/57 600/112 500 Joy Stick Type: 3 Axis

C - 43

PERINDO JKT

Pengendalian: 256 kamera ID, Pan / Tilt / Zoom kontrol, 128 posisi preset                                               tur, 8 posisi auto panning, 8 zona privasi masking Voltage: 12V DC Konsumsi daya: 1,5 watt Dimensi: 419 (H) x 110 (V) x 190 (D) Berat: 1Kg

5.0 DOKUMENTASI Bagian berikut menjelaskan dokumentasi minimal yang harus disediakan dengan sistem.

5.1 TEKNIK DESAIN DOKUMENTASI Desain Sistem Manual harus berisi semua informasi yang relevan berkaitan dengan desain peralatan diserahkan dan sistem.

Hal ini dimaksudkan untuk memberikan Pemilik / Kontraktor dengan pemahaman mendalam tentang parameter operasional dan desain sistem dan memungkinkan perencanaan ekspansi sistem di masa depan, atau untuk memecahkan masalah sistem operasi.

Dokumentasi ini biasanya harus mencakup item berikut, disajikan dalam Desain Sistem Manual.

Sistem gambar desain. Sistem blok diagram. Peralatan fungsional deskripsi. Sistem fungsional deskripsi. Software sistem data struktur.

5.2 INSTALASI DAN DOKUMENTASI KONSTRUKSI Gambar instalasi dan konstruksi biasanya harus mencakup hal-hal berikut: Eksternal dan internal pemasangan peralatan menggambar

Rack Wajah Ketinggian Wiring diagram, baik untuk kabel rak internal dan pemasangan kabel bangunan eksternal. Software sistem data Dokumentasi konstruksi biasanya harus mencakup hal-hal berikut: Instalasi dan spesifikasi mounting Pengkabelan jadwal

5.3 PENERIMAAN SITUS PENGUJIAN dan commissioning PROSEDUR testing dan commissioning prosedur harus disusun dan diserahkan kepada Kontraktor untuk disetujui sebelum memulai kegiatan commissioning Detil situs. Penerimaan testing dan commissioning situs prosedur harus memberikan rincian dari semua tes dan penyesuaian dilakukan dengan deskripsi dari metode yang akan digunakan.

C - 44

PERINDO JKT

5.4 SISTEM OPERASI DOKUMENTASI Peralatan manual Layanan ini akan mengizinkan pemeliharaan dan perbaikan peralatan oleh teknisi yang terlatih dan berkualitas, dan mengandung diagram sirkuit, daftar komponen, prosedur pengujian dan keselarasan, dan parameter pengukuran yang diperlukan untuk memastikan bahwa peralatan akan beroperasi dalam desain dimaksudkan atau persetujuan jenis spesifikasi.

Dokumentasi ini biasanya harus mencakup hal-hal berikut:User manual Manual sistem operasi Prosedur perawatan Peralatan teknis dan pelayanan manual

6.0 instalasi dan commissioning 6.1 INSTALASI

Vendor akan mengutip untuk kedua: i. Pengawasan untuk instalasi, penerimaan testing dan commissioning situs ii. Full instalasi, penerimaan testing dan commissioning situs

6.2 KUALITAS Jika Vendor diperlukan untuk melakukan pekerjaan turnkey penuh, ia harus menjamin bahwa hanya personil terlatih melakukan semua instalasi, testing dan commissioning pekerjaan.

Vendor harus tiap label kawat dan kabel pada setiap akhir menunjukkan peruntukan kawat yang muncul di Desain Sistem Manual dan / atau jadwal pemasangan kawat dan kabel.

Vendor rapi akan mengatur semua kabel pada rak kabel tangga, tray kabel, atau mendukung dan mencegah memutar dan crossover tidak perlu.

6.3 BAHAN INCLUDED Vendor harus menyediakan semua bahan peralatan dan instalasi yang diperlukan untuk sistem yang berfungsi penuh. Ini harus mencakup, namun tidak terbatas pada, item berikut.

Peralatan pemasangan rak dan / atau rak Rack kabel, kabel antar-peralatan dan kabel antar rak distribusi daya Rack panel Jack bidang, panel dan blok terminal Fuse dan / atau panel pemutus Konektor, sekering dan switch Power supply kabel dari stopkontak pasokan; sinyal kabel Patch tali dan kabel Sinyal dan daya wadah / outlet Pengencang dan pengencang Peralatan dan label kabel identifikasi.

Sebuah keselamatan peralatan dan sinyal sistem pembumian dan sambungan peralatan untuk itu, atau koneksi ke sistem yang sudah ada.

C - 45

PERINDO JKT

6.4 PERALATAN PENANDAAN Pada pekerjaan turnkey, Vendor bertanggung jawab untuk tag semua peralatan sesuai dengan prosedur proyek penandaan.

Verifikasi tag peralatan harus dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan Penyelesaian Mekanik, seperti rincian di bawah ini.

6.5 MEKANIK PENYELESAIAN Penyelesaian mekanis harus menerima bahwa instalasi fisik dan prosedur sesuai dengan standar PERUSAHAAN, dan bahwa semua peralatan yang diperlukan telah disediakan dan benar ditandai.

Setelah pemeriksaan selesai mekanik, Commissioning akan dilanjutkan.

6.6 PENERIMAAN SITUS TEST (SAT) Vendor harus memverifikasi fungsi operasional penuh dari sistem dengan melakukan tes penerimaan situs.

Semua tes SAT dan hasil tes harus didokumentasikan. Hasil uji harus disampaikan kepada Kontraktor sebelum pembersihan dari SAT dan melanjutkan ke commissioning.

6.7 komisioning Vendor bertanggung jawab untuk memberikan sebuah sistem yang berfungsi penuh yang memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dari spesifikasi dan semua standar yang berlaku.

Sistem Commissioning harus dianggap terdiri dari sejumlah puncak kegiatan yang berbeda dalam menempatkan sistem ke dalam operasi dan penerimaan dari sistem operasional oleh PERUSAHAAN / Kontraktor.

Vendor harus memberikan semua peralatan pengujian yang diperlukan untuk melaksanakan pengujian dan Penerimaan Commissioning. 7.0 suku cadang, ALAT DAN PERALATAN UJI

7.1 komisioning suku cadang Vendor harus menyediakan, sebagai bagian dari sistem disampaikan, semua suku cadang yang diperlukan untuk instalasi dan commissioning.

7.2 ALAT Vendor harus menyediakan, sebagai bagian dari sistem disampaikan, peralatan khusus dan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan, mengatur dan memelihara peralatan dan sistem.

7.3 SPARE PARTS OPERASIONAL Vendor harus menyediakan dua tahun pemeliharaan daftar lengkap suku cadang untuk dipertimbangkan untuk membeli oleh Perusahaan.

Daftar suku cadang harus didasarkan pada MTBF (Mean Time Antara Kegagalan) kegagalan komponen dan atau unit dan jumlah total komponen yang digunakan dalam sistem.

C - 46

PERINDO JKT

8.0 PELATIHAN Vendor harus memberikan pelatihan untuk pemeliharaan dan tenaga operasional.

Pelatihan untuk staf operasional dan staf pemeliharaan harus disediakan di situs. Program pelatihan akan mencakup keterampilan yang diperlukan untuk keselamatan mengoperasikan dan memelihara peralatan yang disediakan.

Program pelatihan akan dilaksanakan selama instalasi dan commissioning dari peralatan sistem dan, jika perlu, untuk periode sesudahnya.

Pelatihan Operator meliputi tetapi tidak perlu terbatas pada: normal start up dan mematikan sistem normal operasi sistem Koneksi dan penghapusan fasilitas.

BAB IVSPESIFIKASI TEKNIS SISTEM TATA SUARA

I. PEKERJAAN TATA SUARA

1 Persyaratan Umum

Persyaratan umum dan persyaratan khusus termasuk instruksi kepada peserta pelelangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini Spesfikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua instalas sistem Tata Suara baik yang terpasang di bangunan dan di luar bangunan seperti yang tertera pada gambar-gambar atau pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

1.1 Gambar-gambar

Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi Tata Suara dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar ETS.

Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ ketidak cocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Hal-hal di atas harus diajukan dalam bentuk tertulis atas gambar pada waktu penjelasan tender aanwijzing.

Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap. Pemborong wajib menyerahkan kepada MK sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut "as built drawing" yaitu gambar dari semua material dan instalasi sistem Tata Suara (1 set kalkir, 3 set blue print).

1.2 Standard/ Peraturan

C - 47

PERINDO JKT

Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, SPLN dan standar international yang berlaku di negara Republik Indonesia untuk sistem Tata Suara.

1.3 Daftar MaterialPada waktu mengajukan penawaran Pemborong harus menyertakan/melampir-kan "Daftar Material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini nantinya dan yang sesuai dengan yang Dipersyaratkan dalam spesifikasi.Dalam daftar material ini harus disebut pabrik merk manufacture type lengkap dengan brosur katalog atau keterangan lain di mana disebutkan hal-hal spesifikasi teknis power tegangan kerja frequency dimensi fisik dan lain-lain.

1.4 Nama Pabrik/ Merk Yang DitentukanApabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan maka Pemborong wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.

1.5 Contoh Bahan

Untuk bahan yang disebutkan di bawah ini Pemborong wajib memperhati-kan contoh bahannya sebelum pemasangan pada Perencana/ MK untuk disetujui.

Apabila dianggap perlu oleh MK/ Perencana dan hal itu memungkinkan maka Pemborong wajib mempelihatkan contoh kepada MK/ Perencana. Apabila contoh-contoh tersebut ditolak oleh MK/ Perencana maka Pemborong harus mengganti dan memperlihatkan yang sesuai dengan spesifikasi untuk disetujui.

Kualitas teknis/listrik, merk/ pabrik karakteristik kerja besar fisik dan kualitas estetika dari contoh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat.

Biaya pengadaan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya Pemborong, contoh bahan harus diserahkan kepada MK/ Perencana tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah dikeluarkannya SPK.

1.6 Klausal Yang Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada item/ ayat lain maka ini bukan berarti menghilangkan item tersebut tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.

1.7 Pembebasan ClaimPemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala macam pengadaan bahan dan cara pemasangan, Pemilik bebas dari segala claim atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.

1.8 KoordinasiPada waktu pengadaan material dan pemasangan, Pemborong instalasi Tata Suara wajib mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan/ Pem-borong lain atau petunjuk MK/ Perencana Apabila ada item pekerjaan oleh

C - 48

PERINDO JKT

Pemborong lain maka pemborong wajib menyiapkan/menyerahkan bahan-bahan tersebut dan penjelasan untuk pemasangan. Selama pemasangan oleh Pemborong lain maka menjadi kewajiban Pemborong Tata Suara untuk hadir dan memberi petunjuk bersama MK/ Perencana sehingga hasilnya akan sesuai dengan kebutuhan instalasi

1.9 Gambar Kerja/ Shop Drawing Setiap pelaksanaan sebelum pemasangan instalasi atau pengadaan material pemborong wajib mengajukan pada MK/ Perencana untuk disetujui gambar kerja/ shop drawing paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak dikeluarkannya SPK.

1.10 Instruksi Pemakaian, Operasi Peralatan dan Cara-cara Pemeliharaan Peralatan. Pemborong wajib menyerahkan kepadá Pemilik, 2 (dua) minggu sebelum serah terima, sebanyak 3 (tiga) set instalasi/ manual untuk menjalankan menggunakan/ mengoperasikan dan pemeliharaan/ maintenance semua peralatan. Juga termasuk Pemborong harus mendidik orang-orang yang ditunjuk oleh Pemilik untuk menjadi operator, untuk menjalankan dan pemeliharaan alat-alat tersebut. Segala ongkos-ongkos tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong.

1.11 TrainingMendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan,

mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong

2. Lingkup Pekerjaan

2.1. Pengadaan dan pemasangan instalasi dari Pre-amplifier/ Mixing Pre-Amplifier Power Amplifier, Program Input, Monitor Desk Power Amplifier table top speaker dan lain-lain accessories.

2.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sistem tata suara dan attenuator serta accessories-accessories lainnya.

2.3. Mengadakan testing dan trial run serta balancing secara menyeluruh semua sistem sehingga diperoleh sistem performance yang berfungsi dengan tepat dan benar.

3. Pekerjaan Kelengkapan Instalasi

3.1 U m u mKetentuan-ketentuan umum seperti standard gambar koordinasi pekerjaan built in insert daftar bahan contoh bahan nama pabrik/merk yang ditentukan klausal yang disebutkan kembali shop drawing dan lain-lain disesuaikan dengan pekerjaan instalasi ini dan yang dispesifikasikan serta menunjuk gambar-gambar perencanaan.

3.2 Masa JaminanSemua pekerjaan instalasi tata suara harus dijamin akan bekerja dengan sempurna. Semua peralatan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan tata suara harus diberi pemeliharaan cuma-cuma selama 12 (dua belas) bulan setelah penyerahan tersebut selesai, garansi selama ± 1 (satu) tahun. Setelah masa

C - 49

PERINDO JKT

pemeliharaan cuma-cuma selesai, pemborong dapat saja mengajukan usulan untuk mengadakan kontrak pemeliharaan kepada Pemilik kecuali apabila ditentukan lain.

3.3 Informasi Sistema. Sistem tata suara dengan fungsi umum "publik addres" maupun emergency

call untuk di dalam bangunan.b. Pemasangan instalasi tata suara adalah secara master di dalam ruang

operator dimana terletak pre-amplifier/ mixing pre-amplifier power amplifier program-program input serta switching control, Kecuali itu ada pula penanganan terpisah secara fungsi tata suara misalnya untuk pemanggilan sopir. Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan ataupun pengumuman yang disampaikan sesuai dengan yang dikehendaki maka diperlukan master Monitoring yang terletak pada meja monitoring di ruang operator.Sedangkan pada keadaan darurat (emergency) semua program dapat diputuskan termasuk sistem tata suara pada departemen, kemudian dapat disiarkan pengumuman melalui operator di “Auxiliary Monitoring” dengan "First Channel Priority" di meja monitoring ruang monitor.

c. Master tata suara harus mampu melayani seluruh group speaker untuk keseluruhan bangunan.

d. Setiap interupsi harus didahului dengan suatu nada interupsi tertentu (chime signal yang dibangkitkan dengan chime generator yang terpasang pada master sistem tata suara ataupun pada monitor desk.

e. Bila terjadi keadaan darurat misalnya terjadi kebakaran ataupun bencana lainnya seluruh ceiling speaker harus dapat membunyikan suara alarm yang dibangkitkan oleh signal alarm generator kendatipun ceiling speaker tersebut sedang di "off" kan melalui attenuator Signal alarm generator sudah terpasang pada master sistem tata suara dan juga dapat dijalankan melalui meja monitor pada ruang monitor.

3.4 Daftar Material dan BrosurPada waktu mengajukan penawaran Pemborong wajib menyerahkan /melampirkan daftar material/ peralatan pekerjaan sistem tata suara yang ditawarkan untuk diinstalasi pada proyek ini Daftar material harus merupakan daftar yang lebih diperinci dari semua material yang akan dipasang. Harus disertakan pula brosur/ katalog/ manual operator atau keterangan lain di mana disebutkan dinyatakan hal-hal : Power, tegangan supply, frequency range Band width Harmonic distortion Load impedance Dimensi / ukuran fisik Sound pressure level Dan lain-lain

3.5 Memeriksa dan Melengkapi Gambar-gambarPemborong wajib memeriksa design terhadap kekurangan ataupun kesalahan /ketidak cocokan dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain Pengertian akan hal ini adalah bahwa instalasi harus dapat dilaksanakan dari semua unit dapat bekerja dengan baik dan benar baik material utama

C - 50

PERINDO JKT

maupun accessories Pengkomplitan perlengkapan instalasi secara detail dan konsekwensi dari ayat ini adalah menjadi tanggung jawab Pemborong dan telah tercakup dalam penawarannya.

4. Peralatan Utama Tata Suara

4.1 Public AddressPeralatan utama pada ruang operator/ kontrol melayani Area Publik diuraikan sebagai berikut :

a. Mixing Pre-Amplifier - Power Supply : 220/ 240 V, 50 hz- Output : 1,5 s/d 2 Volt - Jumlah Unit : 1 unit

b. Power Amplifier Master UnitPower Amplifier System : Input channels- Audion / music balanced- (Sensitivity) : 500 – 10.000 mV- Priority / Call balanced (Sensitivity) : 1.000 mV- Output voltage / impedance : 100 V (25 Ohm), 70 V

(12,5 Ohm), 50 V (6 Ohm).- Power Supply : 220 / 240 V, 50 Hz- Output power : 240 Watt - Jumlah Unit : Sesuai gambar

c. Colomn speakers- Power handling capacity : 6 W, dapat diperkecil menjadi 3/1,5 W- Tegangan input : 100 V- Frekwensi range : 75 – 11.000 Hz- Sound Pressure Level : 96 dB pada 1 W, max 104 dB pada 6 W

- Type : Circular (bulat) dan flush mounting pada langit-langit (ceiling) atau sesuai gbr perencanaan.

- Inpedance : 6 Ohm

d Horn speakers- Power handling capacity : 1,5 Watt – 3 Watt- Tegangan input : 100 Volt- Frekwensi range : 75 – 11.000 Hz- Sound Pressure Level : 70 dB pada 1 W, max 80 dB pada 6 W

- Type : Wheather Proof- Inpedance : 6 Ohm

e. Microphone- Microphone merupakan omni-direct system, type grooseneck cordoid- Dilengkapi dengan On / Off switch- Frequency range : 270 – 11.000 Hz- Impedance : 600 Ohm- Sensitivy : 2,2 mV / Pa 4 dB

C - 51

PERINDO JKT

f. Volume Control / Attenuator- Kapasitas volume control : 6 W, 36 W- Volumen control harus dapat mengecilkan level suara dari 0 – 18 dB, dengan

batasan 3 dB untuk setiap langkah.

g. AM / FM Tuner- FM

Wave range : 87,5 – 108 MHzSensitivity at 75 ohms : 1,1 mV at 75 kHz deviation mono, 26 dB S/N

Stereo, 46 dB S/N : 22 MV at 75 kHz deviationSelectivity : 60 dB for 300 kHz off resonanceTHD Mono / Stereo : 0,2 % / 0,5 %Frequency response : 76 dB / 68 dBS/N Ratio Mono / Stereo : 76 dB / 68 dBStereo separation (1 kHz): 45 dBImage rejection : 75 dBIF suppresion : 80 dBAM suppression : 55 dBSub-carrier suppresion : 32 dBAudio Output : 1.000 mVAerial input : 75 Ohms coax and 300 Ohms balanced

- AMWave range : LW 153 – 281 kHz (1960 – 1067 m) MW

531 – 1602 kHz (565 – 187)Sensitivity : 200 MVSelectivity : 30 dB for 9 kHz off resonanceIF rejection : 60 dBAudio output : 300 mVPower suppy main voltage : 220 VACJumlah unit : 1 buah

h. Fully Automation Charging Units / Battery Units- Operating voltage : 220 V + 10 %- Main Frequency : 50 Hz- Nominal Charging

Voltage : 24 VDC- Residual ripple : < 10 MV- Nominal charging current : 2,5 A, 5 A, 10 A- Battery capacity : 20 AH

i. Battery Unit- Maintenance-free and leak proof battery- Battery voltage 24 V- Battery capacity 36 AH

4.2 Instalasi pada ruangan information/ main intrance melayani pemanggilan kendaraan (Car Call) antara lain diuraikan :

a. Mixing Pre-Amplifier - Power Supply : 220/ 240 V, 50 hz

C - 52

PERINDO JKT

- Output : 1,5 s/d 2 Volt - Jumlah Unit : 1 unit

b. Power Amplifier Master UnitPower Amplifier System : Input channels- Audion / music balanced- (Sensitivity) : 500 – 10.000 mV- Priority / Call balanced (Sensitivity) : 1.000 mV- Output voltage / impedance : 100 V (25 Ohm), 70 V

(12,5 Ohm), 50 V (6 Ohm).- Power Supply : 220 / 240 V, 50 Hz- Output power : 240 Watt - Jumlah Unit : 1 Unit

c. Coulum Loudspeakers- Power Handling capacity : 10 - 15 W - Rated Voltage : 12,7 Volt- Frekwensi range (-10 dB) : 410 – 3.900 Hz- Sound Pressure Level : 104dB, 1kHz/1m/1W,Standard IEC- Max. Sound Pressure Lev : 114 dB- Rated Impedance : 12 Ohm- Water and dust protection : IEC.529 – IP.65

d. Microphone- Microphone merupakan omni-direct system, type grooseneck cordoid- Dilengkapi dengan On / Off switch- Frequency range : 270 – 11.000 Hz- Impedance : 600 Ohm- Sensitivy : 2,2 mV / Pa 4 dB

1.1.1. II. Pemasangan

1. Perlengkapan sistem tata suara switching unit master monitor (control serta distribution frame di tempatkan di ruang operator. Sedangkan auxiliary monitor control diinstalasi pada meja monitor di ruang monitor yang fungsinya apabila dalam keadaan darurat (emergency) dapat menyampaikan pemberitahuan dengan menyetop semua program-program yang sedang berlangsung.

2. Kabel-kabel speaker dan relay pagging di instalasi ketiap Terminal Box (TB) yang ada pada setiap lantai melalui shaft. Kabel distribusi dimasukkan di dalam pipa konduit. Dari Terminal Box (TB) ke speaker di tiap-tiap lantai saluran kabel melalui conduit PVC baik yang ditanam dalam beton maupun yang terletak pada langit-langit. Setiap penyambungan ataupun pembelokkan harus dilengkapi junction box.

3. Semua Terminal Box (TB) harus ditanahkan atau grounded dengan baik dan benar.

C - 53

PERINDO JKT

4. Semua conduit PVC yang masuk ke panel dan junction box harus diberi ulir dan diikat denga "Lock-nut" yang terbuat dari brass atau nickel plated. Sedangkan conduit PVC yang keluar dari Terminal Box (TB) pada permukaan atau TB harus dilengkapi dengan brass atau nickel plated compression gland. Seluruh pengadaan dan pemasangan conduit PVC dan junction box serta peralatan untuk penggantungan ceiling speaker dilaksanakan oleh kontraktor/ sub-kontraktor dengan koordinasi bersama pihak lain yang terlibat pada pelaksanaan proyek ini.

5. Untuk menghubungkan antara amplifier pemanggil kendaraan (Car Call dengan out door speaker diparking area dipergunakan kabel yang didalam tanah dengan bahan pipa Galvanized Steel Pipa (GSP Medium Class BS 138-196 sebagai conduit yang dipersyaratkan.

III. PERSYARATAN BAHAN/ MATERIAL 1. Umum

Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis, serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari MK/Perencana.

Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.

Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus dipilih yang mudah diperoleh dipasaran bebas.

2. Daftar Material

No. M a t e r i a l M e r k

1 Mixer Pre Amplifier TOA

2 Power Amplifier TOA

3 Rack Console Equipment TOA

4 Desk microphone TOA

5 Emergency Microphone TOA

6 Cassette Player & AM/FM TOA

7 Ceiling/Horn & Colomn Speaker TOA

8 Volume Control / Attenuator TOA

9 MDF & TB Eks Lokal standard Pabrik

10 Kabel Distribusi Supreme, Kabelindo, Sinar

11 Counduit, Junction Box EGA, Clipsal

C - 54

PERINDO JKT

BAB V

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

Pasal 1PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN

1.1.2. I.1 Umum

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar,dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuen-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini,merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

b. Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan Instalasi Fire Alarm.Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana,pemborong pekerjaan Instalasi Fire Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai berikut :

2. Pengadaan dan pemasangan

. Main Control Panel Alarm (MCPFA),lengkap dengan Battery Chargernya diruang kontrol

. Annunciator Panel (AP)

. Terminal Box Fire Alarm (TBFA) tiap lantai

. Main Distribution Frame Fire Alarm (MDF-FA)

. Kabel feeder Fire Alarm ke masing-masing

TBFA. Fire Detector,Manual Push Button dan Alarm Bell pada tiap lantai,Ruang .

Utility dan Ruang Pompa.. Instalasi Titik Fire Alarm pada setiap lantai.. Lightning Arrester.. Material Bantu.. Testing & Commissioning dan Training.

Pasal 2KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

C - 55

PERINDO JKT

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan/atau mendekati persyaratan teknis sebagai berikut:

a. Panel Kontrol.• Kapasitas : Wall Mouting• Type : Zone

Kontrol panel ini terdiri dari : Power Module,Control Module,Alarm Signal Module,Monitor Module,Relay Module,Switch Module dan Zone Module.Kontrol Panel harus mempunyai pintu dengan jendela penyekat.

Kontrol Panel ini menggunakan tegangan DC.24 V yang dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut :1. Lampu-lampu.

• Lampu alarm (merah) dan lampu trouble (kuning) disetiap zone pada zone module,atau common trouble lamp dengan trouble selector.

• Lampu power-ON yang menyatakan sistem bekerja atau tidak.• Lampu AC power failure yang menyatakan adanya gangguan pada

rangkaian instalasi (short circuit rangkaian pada ground).• Lampu low battery yang menyatakan bahwa tegangan stand-by battery

sudah tidak normal.• Lampu bell circuit trouble yang menyatakan adanya ketidak-beresan

pada rangkaian bell.• Lampu common alarm yang menyatakan terjadinya alarm di sistem

tersebut. • Lampu common trouble yang menyatakan terjadinya trouble di sistem

tersebut.

2. Tombol-tombol/Switch• Reset Switch yang berfungsi untuk menormalkan sistem setelah terjadi

trouble atau alarm.• Silence Switch yang berfungsi untuk mematikan Buzzer atau Bell bila

berbunyi.• Alarm Lamp test Switch yang berfungsi untuk mengadakan pengecekan

apakah lampu-lampu alarm masih berfungsi baik.

3. Fasilitas Interkoneksi Automatic untuk keperluan:• Menghidupkan Fire Pump• Mematikan Sumber Tenaga Listrik/Exhaust Fan• Auxiliary Relay minimum 2 (dua) buah untuk setiap zone

4. Battery Charger• Sistem harus dilengkapi dengan battery charger (Pengisi Battery) yang

selalu siap mengisi battery setelah terpakai.• Pengisian Battery tersebut harus dilakukan secara otomatis.• Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nilai rating battery yang

digunakan.

5. B a t t e r y

C - 56

PERINDO JKT

• Battery harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan apabila sewaktu-waktu sumber utama (PLN) mati,sehingga sistem alarm masih berfungsi dengan baik.

• Jenis yang digunakan harus jenis dry ceil rechargeable type Sealed lead acid.

• Battery ini harus bertegangan normal sesuai tegangan sistem (24 V) dengan kapasitas kebutuhan (ampere-hour),sehingga battery ini sanggup memberikan supply secara normal dan terus menerus kepada sistem selama 2 x 24 jam stand-by dan 30 menit general alarm pada akhir periode.

6. Lighting Arrester yang terdiri dari 2 unit:1. Arrester untuk unit MCPFA (sentral).2. Arrester untuk incoming cable dan outgoing cable.Lightning arrestor ini

harus ditanahkan (grounding) sedemikian sehingga tahanan mencapai Max.1 ohm.

b. Detector,Manual Station.Alarm Bell dan indikator1. Detektor Asap Tipe Ionisasi.

Operating Voltage : 20 – 24 V DC.Stand-by Current : 65 uA max.Alarm Current : 100 mA max.Operating Temperature : 10C – 50CRelative Humidity : 85% max.Sensitivity :0.8 – 1.01% per foot smoke obscuration.

2. Detektor Panas (Konstan)Operating Voltage : 20 - 24 V DC.Operating Temperature : 57C

3. Detektor Panas (Konstan & Variable)Operating Voltage : 20-24 V DC.Operating Temperature : 135F.Temperature Rise : 18F/menit.

4. Manual Station• Tipe : jenis yang dipakai merupakan

surface mounted dan dilengkapi dengan Break glass.

• Tebal plat/material : Steel plate 1,2 mm• Contact Capacity : DC 30 V,250 mA• Protection Glass : Acrylic Resin• Operation Lamp : L.E.D.(Red)

5. Alarm Bell.• Tipe : Surface mouting,diameter 6 inch anti karat• Operating Voltage : 20 – 24 V DC• Current consumption : 40 mA max• Power consumption : 2 VA max• Sound level : diatas 90 dB/M

C - 57

PERINDO JKT

• Terminal : Lead wire

6. Lampu indikator• Tipe : Flush mouting• Bulb : Led 24V DC-0,5 W• Material : Polycarbonate

7. Central Monitoring Panel/Announciator panel• Kapasitas : Zone• Indicator : Bulb Lamp• Sistem Kerja : Relay 220 VAC• Supply : 220 VAC,50 Hz

c. Kabel• untuk instalasi Titik Fire Alarm,Kabel yang digunakan harus dari

jenis NYM dengan 2 x 1.5mm² dipasang dalam PVC H.I.P conduit.• Untuk instalasi titik fire alarm ke Pressurized Fan,menggunakan

kabel Tahan Api (FRC) ukuran 2 x 2,5 mm2 dipasang dalam Metal Conduit dengan 2 ½ Ø kabel .

• Sedangkan untuk kabel feeder fire alarm , menggunakan kabel NYY.

• Kabel feeder yang terpasang dalam shaf listrik harus diletakan pada cabel tray.

d. Conduit• Conduit yang dipakai adalah H.I.P Conduit dalam minimum 1 ½

kali Ø kabel dan minimum Ø dalam 19 mm beserta pelengkapanya

2.1. Pasal 3

2.2. Persyaratan Teknis Pemasangan

a. Peralatan utama.Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian, Manual Push Botton dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai. Alarm Bell dipasang 0,5 m dibawah plafond atau disesuaikan dengan keadaan lapangan. Disekitar detector harus ada ruang bebas dengan radius minimal 0,75 m dari detector.

b. Kabel dan Conduit

• Semua kabel dalam comduit yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel lengkap dengan support dan fitting – fittingnya.

• Conduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem, beserta dengan Assesoriesnya.

c. Pengujian

Pengujian system kerja peralatan harus dilakukan oleh Agen penjualan peralatan dan pihak tersebut harus menyiapkan sertifikat pemasangan

C - 58

PERINDO JKT

yang baik dari instalasi yang berwewenang. Pengujian terhadap tahan isolasi kabel kontrol dan tahan pentanahan harus dilakukan sesuai dengan perantara PUIL.

d. Produk.

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispefikasikan. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Direksi.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1. Peralatan EDWARD : NATIONAL, ESSER, GENT, NOHMI2. Kabel : KABEL INDO, JUMBO, METAL3. Conduit (HIP) : EGA, Clipsal Setara4. MDFA & JBFA : Ex LOKAL

C - 59