RKS Karantinaas

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) Halaman 1 dari 9 A. SPESIKASI UMUM 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan REHAB BANGUNAN KARANTINA RPH GAMPONG PANDE KOTA BANDA ACEH Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini. 2. PERATURAN TEHNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya 2.1. Keppres No. 18 tahun 2000 dan No. 24 tahun 1995 beserta lampiran- lampiran dan Juknisnya. 2.2. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene voor warden voor de uitvoering bij aanneming van openbare werken ( AV ) 1941 2.3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007. 2.4. Pedoman Perencanaan Gedung Sekolah SNI 03-1730-1989 2.5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, SK SNI T-15. 1919.03 2.6. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995 2.7. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987) 2.8. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995 2.9. Ubin semen polos SNI 03-0028-1987 2.10. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI 5 2.11. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984 2.12. Mutu Sirap SNI 03-3529-1994 2.13. Peraturan Umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987 2.14. Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991 2.15. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja 2.16. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun1972. 2.17. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI 10 2.18. Peraturan Plumbing Indonesia. 2.19. Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407- 1991.

description

asa

Transcript of RKS Karantinaas

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 1 dari 9

    A. SPESIKASI UMUM

    1. Lingkup Pekerjaan

    Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan REHAB BANGUNAN KARANTINA RPH GAMPONG PANDE KOTA BANDA ACEH Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

    2. PERATURAN TEHNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

    Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya

    2.1. Keppres No. 18 tahun 2000 dan No. 24 tahun 1995 beserta lampiran-lampiran dan Juknisnya.

    2.2. Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algemene voor warden voor de uitvoering bij aanneming van openbare werken ( AV ) 1941

    2.3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007.

    2.4. Pedoman Perencanaan Gedung Sekolah SNI 03-1730-1989

    2.5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia, SK SNI T-15. 1919.03

    2.6. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995

    2.7. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987)

    2.8. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995

    2.9. Ubin semen polos SNI 03-0028-1987

    2.10. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI) NI 5

    2.11. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984

    2.12. Mutu Sirap SNI 03-3529-1994

    2.13. Peraturan Umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987

    2.14. Tata Cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991

    2.15. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja

    2.16. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun1972.

    2.17. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI 10

    2.18. Peraturan Plumbing Indonesia.

    2.19. Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407- 1991.

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 2 dari 9

    2.20. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991

    2.21. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990

    2.22. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

    Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagai mana ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib megikuti ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.

    3. PEKERJAAN PERSIAPAN

    3.1 Lingkup pekerjaan

    Meliputi pekerjaan

    3.1.1. Pembersihan Lapangan

    3.1.2. Papan Nama Proyek

    3.1.3. Administrasi dan Dokumentasi

    3.2 Persyaratan bahan

    3.2.1 Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan triplek dicat putih.

    3.3 Pedoman Pelaksanaan

    3.3.1 Pembersihan lokasi sekeliling bangunan

    Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk pembongkaran akar-akar pohon yang diseluruh luas site (lokasi pekerjaan), termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke luar lokasi pekerjaan.

    3.4 Pembayaran

    Pembayaran pekerjaan persiapan ini dilaksanakan sesuai dengan nilai harga dari setiap uraian dan volume penawaran Kontraktor. Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, menyelesaikan pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan sehingga bagian pekerjaan tersebut berfungsi secara sempurna.

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 3 dari 9

    B. SPESIFIKASI TEKNIS

    4. PEKERJAAN BETON BERTULANG

    4.1 Lingkup Pekerjaan

    Beton bertulang Mutu K - 175 dibuat untuk :

    4.1.1 Lantai Kerja

    4.1.2 Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai dengan gambar rencana.

    4.2 B a h a n

    4.2.1 Semen

    Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI - 8 tahun 1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).

    Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.

    Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.

    4.2.2 Pasir beton.

    Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK SNI T-15.1919.03.

    4.2.3 K e r i k i l

    Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam SK SNI T-15.1919.03.

    Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi material yang tepat.

    4.2.4 A i r

    Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

    4.2.5 Besi beton.

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 4 dari 9

    Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U - 24 (tegangan Leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2) dan untuk gedung yang bertingkat yang menggunakan baja lunak dengan diameter >12 mm menggunakan baja dengan mutu U-32 (tegangan Leleh karakteristik minimum 3200 kg/cm2) atau lazim disebut besi ulir.

    Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya.

    Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.

    Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar serta diberikan besi penguat untuk sambungan antar dua besi tersebut dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu.

    Jika pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan :

    Harus ada persetujuan Direksi

    Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung jawab pemborong.

    4.2.6 Cetakan dan Acuan

    Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.

    Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuan- ketentuan didalam SK SNI T-15.1919.03.

    4.2.7 Mutu beton

    Mutu beton yang digunakan adalah berdasarkan pada Mix Design dari laboratorium yang disepakati antara Kontraktor dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

    4.3 Pedoman Pelaksanaan :

    4.3.1 Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai pedoman tetap dipakai SK SNI T-15.1919.03.

    4.3.2 Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.

    4.3.3 Adukan beton

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 5 dari 9

    Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi, yaitu :

    Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

    Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03

    4.3.4 Pengecoran

    Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.

    Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh Direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.

    4.3.5 Perawatan beton

    Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut:

    Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.

    Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurut perintah Direksi. Untuk selanjutnya diganti atau diperbaiki segera atas resiko pemborong.

    4.4 Pembayaran

    Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang ditawar oleh Kontraktor .

    Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 6 dari 9

    5. PEKERJAAN LANTAI

    5.1 Lingkup Pekerjaan

    Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, Selasar depan dan keliling bangunan. Pekerjaan lantai terdiri dari :

    5.1.1 Lantai beton tumbuk atau beton rabat pada emperan samping kiri kanan.

    5.1.2 Keramik pada lantai bangunan

    5.2 Bahan yang digunakan

    5.2.1 Beton tumbuk 1Pc : 3 Ps : 6 Kr.

    5.3 Pedoman Pelaksanaan

    5.3.1 Dasar lantai

    Untuk semua lantai Dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan.

    Khusus untuk lantai keramik diatas pasir tersebut harus dilapisi dengan beton cor campuran 1 P c : 3 Ps : 6 Kr setabal 5 cm dan ditumbuk hingga padat.

    5.3.2 Pemeriksaan

    Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

    5.3.3 Adukan

    Adukan untuk tegel 1 PC : 3 Ps

    Untuk beton tumbuk 1 PC : 3 PS : 6 KR dan diplester 1 PC : 3 PS

    Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat

    campuran yang plastis.

    5.3.4 Pemasangan

    Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 7 Cm dan diplester setebal 1 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 PC : 3 PS : 6 KR dengan plesteran 1 PC : 3 PS.

    Lantai keramik dipasang diatas dasar lantai beton tumbuk tebal 5 cm dengan campuran tersebut diatas. Diatas dasar lantai beton tersebut diletakkan perekat untuk keramik dengan campuran seperti tersebut pada analisa untuk lantai keramik. Kemudian keramik diletakkan diatas bahan diatas dan diratakan dengan metuk keramik dengan kayu hingga merata dengan sekelilingnya. Setalah pemasangan selesai keramik harus dibersikan dengan kain lap basah.

    Adukan perekat untuk lantai harus betul-betul padat/penuh agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah ubin yang dapat

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 7 dari 9

    melemahkan konstruksi. Sambungan antara ubin dengan ubin harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air semen yang warnanya sesuai dengan warna ubin. Hasil pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass.

    Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

    5.4 Pembayaran

    Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang ditawar oleh Kontraktor.

    Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan, pembersihan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

    6. PEKERJAAN PIPA GALVANIS

    6.1 Lingkup Pekerjaan

    Lingkup Pekerjaan Pipa Galvanis meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi Pipa Galvanis selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah

    6.1.1 Pekerjaan Dinding Pipa Galvanis

    6.2 Persyaratan Bahan

    6.2.1 Daun Pintu di Gunakan Teralis Besi.

    6.3 Pedoman Pelaksanaan

    Kozen pintu

    Ukuran kayu untuk kozen pintu adalah 6/13 cm (ukuran setelah jadi dibuat).

    Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan perkuatan harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar sambungannya dapat melekat dengan baik.

    Setiap kozen pintu harus dilengkapi angker minimal 3 buah untuk kiri kanan kozen yang melekat ke tembok. Untuk kozen jendela 2 buah di kiri kanan kozen yang melekat ke tembok. Khusus untuk kozen pintu dibawah kozen dilengkapi dengan dork yang diangker kedalam neut beton.

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 8 dari 9

    Semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding/beton dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan dengan cat meni 2 (dua) kali.

    6.3.1 Lesplang dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya dipakukan langsung pada gording. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Kontraktor.

    6.3.2 Untuk kayu ukiran motif Aceh digunakan kayu meuranti batu kualitas baik.

    6.4 Pembayaran

    Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang ditawar oleh Kontraktor.

    Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

    7. PEKERJAAN FINISHING

    7.1 Sebelum pekerjaan diserah terimakan, Kontraktor diwajibkan membongkar gudang, bangsal-bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.

    8. Pekerjaan Lain-lain

    8.1 Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa : (i) Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala

    sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.

    (ii) Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.

    (iii) Dokumen Foto : KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaskanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.

  • RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    Halaman 9 dari 9

    Syarat-syarat foto dokumentasi :

    a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,

    b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,

    c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan tersebut pada butir (a).

    Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui DIREKSI PEKERJAAN rangkap 5 (lima).

    Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontrktor, Foto-foto tersebut harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.

    Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii) Pasal ini, dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima) didisi pada formulir yang telah disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.

    8.2 KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built drawing.

    8.3 As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk pertama kali, dalam bentuk kalkir.

    8.4 Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran penawaran Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan kontraktor sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.

    8.5 Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh Kontraktor dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam melaksanakan pekerjaan ini. Serta Kontraktor Pelaksana wajib menempatkan tenaga Teknisnya dilapangan yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas dan sebelum menawar pekerjaan ini Kontraktor/Rekanan berinisiatif sendiri untuk melihat/meninjau lokasi dan kondisi lapangan

    Banda Aceh, Februari 2014 Pejabat Pelaksana Teknis

    Kegiatan (PPTK)

    Sajirun Nip. 19721209 199303 1 002