RKS 2008-2012

24
RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN 2008-2012 A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMA Negeri 1 Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi . Lokasi SMA Negeri 1 Warungkiara terletak pada lintasan Jalan Palabuhanratu. Kondisi geografis yang demikian merupakan “tantangan” bagi warga sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah. Pengaruh negatif ini sangat rentan mengingat Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 1

Transcript of RKS 2008-2012

Page 1: RKS 2008-2012

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN 2008-2012

A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 itu dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, Pemerintah menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar pendidikan dicapainya. SMA Negeri 1 Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi . Lokasi SMA Negeri 1 Warungkiara terletak pada lintasan Jalan Palabuhanratu. Kondisi geografis yang demikian merupakan “tantangan” bagi warga sekolah untuk mengantisipasi berbagai pengaruh negatif yang datang dari luar sekolah. Pengaruh negatif ini sangat rentan mengingat Kecamatan Warungkiara merupakan perlintasan lalu lintas Daerah Wisata palabuhanratu. Warga masyarakat, termasuk orang tua siswa mayoritas berprofesi sebagai petani. Ada beberapa sektor pertanian yang diunggulkan oleh masyarakat, yaitu sawah, karet, dll. Dari segi keadaan ekonomi masyarakat, warga masyarakat Warungkiara jika dirata-ratakan dikategorikan kelas menengah.

Dukungan pemerintah, baik pusat maupun daerah, terhadap penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Warungkiara cukup baik. Pemerintah pusat melalui dana dekonstrasi Propinsi Jawa Barat cukup banyak membantu penyelenggaraan pendidikan. Pada dua tahun terakhir, jenis bantuan yang telah diterima oleh SMA Negeri 1 Warungkiara adalah Revitalisasi perpustakaan, Bantuan Peralatan TIK, beasiswa BKM, dan blogrant Sekolah Standar Nasional (SSN).

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 1

Page 2: RKS 2008-2012

Begitu juga dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. Pemerintah Daerah komit dengan menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan di Kabupaten Sukabumi. Dengan komitmen tersebut, SMA Negeri 1 Warungkiara diharapkan dapat terus memacu mutu pendidikan untuk meraih cita-cita, yaitu menjadi Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI).

B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INISuatu lembaga dinilai mempunyai kinerja yang baik jika lembaga tersebut 

menghasilkan keluaran yang ditargetkan berupa barang atau jasa yang bermutu secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk mencapai kinerja seperti ini banyak faktor yang berpengaruh yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut pada prinsipnya dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam Sekolah itu sendiri, dan faktor eksternal yang berasal dari luar Sekolah. Dengan menganalisis dan mengevaluasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu Sekolah, diharapkan Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang. Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi kinerja Sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja Sekolah tersebut. Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka Sekolah Aliyah Negeri 3 Malang menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.

Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut adalah :1. Standar Isi2. Standar Proses3. Standar Kelulusan4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan5. Standar Sarana dan Prasarana6. Standar Pengelolaan7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 2

Page 3: RKS 2008-2012

ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SMAN 1 WARUNGKIARA SAAT INI

1. Faktor Internal

No. Komponen Kondisi Saat IniKekuatan Kelemahan

1. Standar Isi Adanya komitmen SMA Negeri 1 Warungkiara untuk melaksanakan kurikulum berdasarkan standar BSNP

Beban belajar siswa sudah sesuai dengan standar BSNP.

Untuk meningkatkan mutu lulusan yang didasarkan atas UN, siswa diberi tambahan pengayaan belajar mulai dari kelas X sampai kelas XII.

Adanya muatan lokal yang berupa pengembangan Bahasa Sunda, PLH dan Pendidikan Akhlak

Pengembangan diri diberikan dalam bentuk Bimbingan Konseling, klub mata pelajaran, klub pengembangan keterampilan (teater, pramuka, English Club, Japanese Club, PMR, KIR, Olaharaga, Kesenian, keagamaan, dll)

Kalender pendidikan di SMA Negeri 1 Warungkiara mengacu kepada kalender Pendidikan Nasional

Kerangka dasar kurikulum masih menggunakan standar minimal dari BSNP (belum ada peningkatan/pengembangan)

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masing-masing mata pelajaran belum semuanya sesuai dengan standart BSNP (beberapa masih di bawah nilai 70)

Rata-Rata Beban mengajar guru belum semuanya sesuai dengan BSNP (24 jam)

Program responsi untuk materi agama dan jurusan, belum mempunyai panduan

Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (> jam 14.00)

Dalam penyusunan jadwal pelajaran masih belum mengikut sertakan rumpun mata pelajaran

Jadwal pelajaran masih sering dilakukan perubahan ketika proses pembelajaran sudah berjalan

2. Standar Proses Perangkat Pembelajaran masing-masing mata pelajaran sudah lengkap

Mengadakan workshop setiap awal tahun ajaran untuk pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan Sistem Penilaian).

Fasilitas pembelajaran sudah cukup memadai (buku, ruang kelas, multimedia, perpustakaan, dll)

Pemanfaatan sumber belajar bervariasi dan meningkat

Guru telah mengalokasikan waktu sesuai dengan prosem

Program remidi dan pengayaan sudah terlaksana pada semua mata pelajaran.

Pengembangan muatan local (ICT) sudah berjalan dengan baik

Pemanfaatan ICT dalam melaporkan hasil belajar siswa

Laporan hasil belajar siswa

Instrumen Penilaian masih belum lengkap

Media pembelajaran masih belum lengkap

Belum semua siswa dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minatnya

Dimungkinkan masih ada guru yang belum menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi.

Masih ada guru yang belum memiliki kompetensi dibidang ICT

Masih ada guru yang belum menginternalisasikan life skill secara universal dalam KBM

Kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran yang tersedia oleh guru

Belum ada program akselerasi mata pelajaran

Belum optimalnya pelaksanaan program pengembangan diri (termasuk perekrutan Pembina)

Sekolah belum mempunyai standar proses belajar mengajar

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 3

Page 4: RKS 2008-2012

sudah bisa diakses lewat internet

Aturan pengawasan KBM sudah ada

KBM sudah relative menyenangkan

Pelaksanaan KBM pada hampir semua mata pelajaran UN sudah dilaksanakan secara team teaching

Belum optimalnya peran komite dalam pengembangan standar proses pembelajaran

Dimungkinkan pelaksanaan penilaian berbasis kelas belum optimal

Pelaksanaan laporan hasil belajar siswa setiap dua bulan sekali belum terlaksana secara optimal (belum tepat waktu)

Pengelolaan laporan hasil belajar siswa belum optimal

Pelaksanaan aturan pengawasan  KBM belum optimal

 Sosialisasi tentang aturan pengawasan KBM kepada siswa kurang optimal

Pengisian jurnal KBM di kelas belum optimal

3. Standar Kompetensi Lulusan

SKL materi Ujian Sekolah (US) di buat bersama-sama team guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten Sukabumi.

Soal US dibuat oleh team guru mata pelajaran bersama dengan KKM.

Upaya meningkatkan kualitas lulusan di setiap tahun

Upaya mewujudkan lulusan yang kompetitif di tingkat nasional

Lulusan SMA Negeri 1 Warungkiara sudah banyak diterima di PTN/PTS.

Adanya organisasi ikatan alumni

Belum memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kabupaten

Belum mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional

Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global

Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN masih rendah

Ada indikasi life skill siswa masih rendah

Belum semua lulusan memiliki akhlak mulia sesuai ajaran Islam

Indentifikasi profil alumni masih belum optimal

Daya saing lulusan SMA Negeri 1 Warungkiara masih kurang

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Rasio jumlah guru dan mata pelajaran sudah sesuai (sebanding)

Kualifikasi tenaga pendidik sudah sesuai dengan tuntutan BSNP (minimal S1)

Semua guru telah menentukan tujuan pembelajaran yang dibimbing

Semua guru telah menghargai peserta didik tanpa membedakan suku, adat, daerah asal, dan gender

Guru dapat berkomunikasi secara santun dengan teman sejawat, orang tua, dan siswa

Beberapa guru sudah menyelesaikan pendidikan tingkat master (S2).

Beberapa guru sudah mengisi pelatihan di tingkat sekolah, kota, propinsi, dan nasional.

Jumlah guru GTT masih cukup banyak

Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi.

Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik

Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga

Ada indikasi bahwa belum semua tenaga pendidik melakukan identifikasi potensi peserta didik (kemampuan dan kesulitan dalam mata pelajaran yang dibimbing)

Belum semua guru memahami teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang terkait dengan mata pelajaran yang dibimbing

Belum semua guru menerapkan

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 4

Page 5: RKS 2008-2012

berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam matapelajaran yang dibimbing

Belum semua guru mampu memilih materi pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik

Belum semua guru mampu menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas

Belum semua guru mampu mengembangkan instrumen penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar

Belum semua guru mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

Ada indikasi bahwa perilaku kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat dapat diteladani secara menyeluruh oleh pesereta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya

Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik.

Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik

Belum semua guru  menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing

Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif

Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan belum dapat melakukan refleksi terhadap kinerja diri secara jujur dan berkesinambungan

Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing

Belum adanya  uji kompetensi guru.

Rasa kekeluargaan di lingkungan

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 5

Page 6: RKS 2008-2012

civitas akademika masih kurang kompak.

Belum  adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru .

Ada indikasi bahwa kepala Sekolah, guru, dan karyawan kurang memiliki rasa empati (kepekaan dan kepedulian) yang  mendalam kepada siswa.

Ada indikasi bahwa dedikasi kepala Sekolah, guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas masih belum optimal.

Ada indikasi bahwa kepekaan kepala Sekolah terhadap aspirasi guru, karyawan dan siswa masih belum optimal.

Kurangnya komitmen kepala Sekolah dan guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau work shop.

Rekruitmen guru dan pegawai yang masih belum melalui prosedur profesionalisme kelembagaan.

Belum adanya panduan program pada masing-masing rumpun mata pelajaran.

Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal

5 Standar Sarana dan Prasarana

Sekolah mempunyai fasilitas yang bagus terhadap pengembagan pengetahuan ICT

Sarana kelas, perpustakaan, laboratorium, sanitasi, dan ICT sudah cukup memadai.

Lokasi yang cukup startegis untuk menjadikan sekolah yang unggul dan diminati oleh masyarakat.

Pemeliharaan fasilitas bangunan secara rutin

Belum optimalnya perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas Sekolah terutama alat-alat elektronik pembelajaran.

Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah

Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah

Belum tertibnya penempatan barang-barang inventaris Sekolah

Belum optimalnya fungsi komite dalam pengadaan dan pengembangan sarana Sekolah.

6. Standar Pengelolaan Sekolah telah memiliki KTSP.

Untuk kepentingan bahan ajar, disamping menggunakan LKS dan buku paket yang tersedia di perpustakaan, juga banyak guru yang sudah memanfaatkan edukasi-net dari JARDIKNAS ( lewat ICT ).

Adanya Team teaching pada mata pelajaran UN.

Penggunaan media

Pelaksanaan KTSP masih belum berjalan secara optimal

Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem fullday school (> jam 14.00)

Pelaksanaan remidi belum tersusun dengan baik.

Strategi Pembelajaran yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran PAKEM.

Belum ada aturan yang jelas

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 6

Page 7: RKS 2008-2012

pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM

Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop pengembangan pembelajaran.

Kalender akademik SMA Negeri 1 Warungkiara sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM beserta evaluasinya.

Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus antara lain lewat situs internet.

Pembagian tugas diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi.

Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan

Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik.

Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai sudah bagus.

Adanya dukungan sekolah terhadap acara pelatihan guru, baik yang ada di SMA Negeri 1 Warungkiara maupun diluar Sekolah

terhadap penilaian kinerja guru setiap tahun sekali (DP3) oleh kepala Sekolah

Pengelolaan pada kesiswaan perlu di optimalkan.

Kedisiplinan input nilai oleh guru masih perlu dioptimalkan

Belum adanya sistem penerimaan guru dan karyawan yang  baik melalui prosedur profesional kelembagaan.

Belum adanya program pengembangan guru secara berencana dan berkesinambungan

Belum semua mata pelajaran mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler

Masih kurang tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi.

Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap kegiatan lomba atau kejuaraan.

Pemeliharaan fasilitas Sekolah masih belum optimal.

Belum ada tempat penyimpanan dan sistem peminjaman alat-alat inventaris Sekolah secara terpusat dan tertib

Belum ada pendataan ulang secara reguler terhadap sarana Sekolah (bisa lewat wali kelas atau penanggung jawab ruang ).

Perlunya pengadaan laboratorium matematika dan IPS

Belum meratanya fasilitas yang ada dikelas dan di asrama.

Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah

Perlu ada peninjauan ulang pada insentif guru akselerasi dan guru team teaching.

Gaji guru GTT dan PTT belum memenuhi standar UKM.

Belum ada ketua program akselerasi.

Lembaga Litbang belum terbentuk dan berperan secara optimal

Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada.

Belum adanya tata tertib pendidik,tenaga kependidikan serta penggunaan sarana dan

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 7

Page 8: RKS 2008-2012

prasarana. Belum adanya kode etik

hubungan antara sesama warga didalam lingkungan Sekolah dan hubungan antara warga Sekolah dengan masyarakat.

Biaya operasional Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik

Rencana tahunan Sekolah belum terkomunikasikan secara transparan kepada guru dan karyawan.

Guru dan karyawan belum dilibatkan dalam penyusunan program Sekolah.

Sosialisasi KTSP belum optimal. Program konsultasi Sekolah

dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun.

Belum ada program rapat Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal.

Akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan belum teridentifikasi setiap tahun.

Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik.

Pelaksanaan dari  keputusan-keputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik.

Istrumen penjamin mutu Sekolah belum ada

Sistem pengawasan, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan belum optimal.

Belum ada buku panduan yang jelas dari masing-masing staf kepala  bidang kurikulum, kesiswaan, humas, keagamaan, sarana dan prasarana, administrasi, litbang, dan keuangan,.

Kebijakan yang masih belum mencerminkan bottom-up process (masukan dari bawah)

7. Standar Pembiayaan Adanya subsidi guru bagi siswa yang tak mampu melalui dana peduli siswa

Dana kontrak prestasi yang sangat membantu dalam proses pengembangan keterampilan guru

Kondisi biaya investasi belum tersosialisasikan dengan baik

Kondisi biaya operasional setiap bulan belum tersosialisasikan dengan baik

Dukungan komite Sekolah terhadap biaya penyelenggaraan pendidikan di Sekolah selama kurun 3 tahun terakhir belum optimal

8. Standar Penilaian Pemberlakuan raport berkala setiap 6 bulan.

Adanya Sistem penilaian

Sekolah belum memiliki sistem dan prosedur penilaian baku meliputi tehnik, jenis dan bentuk

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 8

Page 9: RKS 2008-2012

yang terpadu dan berkesinambungan

Try-out mata pelajaran UN bersama, bekerjasama dengan Diknas kabupaten Sukabumi maupun Depag propinsi Jawa Barat

Pelaksanaan sistem remidi dan pengayaan oleh masing-masing guru mata pelajaran

penilaian sesuai dengan standar penilaian pendidik.

KKM masih belum sesuai dengan standar yang ada.

Monitoring dan evaluasi dari kepala dan wakil kepala belum optimal

Komite Sekolah belum terlibat secara optimal dalam mengontrol pelaksanaan standar penilaian pendidikan.

Penanganan dan pembinaan guru dan karyawan yang disinyalir bermasalah belum berjalan dengan baik.

2. Faktor Eksternala. Peluang

1) Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri secara maksimal

2) Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik

3) Apresiasi masyarakat terhadap Sekolah semakin meningkat4) Terbuka kesempatan lulusan Sekolah melanjutkan baik ke perguruan tinggi 

bergengsi baik di dalam maupun di luar negerib. Ancaman

1) Bermunculan sekolah unggul sebagai competitor2) Lingkungan di luar sekolah yang kurang edukatif3) Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas

dalam pembangunan4) SMA Negeri 1 Warungkiara belum menjadi pilihan utama bagi sebagian

masyarakat5) Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG ( 4 TAHUN KE DEPAN)

No Komponen Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang

1 Standar Isi Dokumen KTSP ada, pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan

Dokumen KTSP disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan

Struktur dan muatan KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP

Struktur dan muatan KTSP disusun sesuai petunjuk BSNP

Terbentuk Tim Pengembang Kurikulum

Memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP

Belum sepenuhnya dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai

Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 9

Page 10: RKS 2008-2012

acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ AlatPembelajaran

menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran

Silabus dikembangkan dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai referensi dalam penyusunan pengembanan silabus

Silabus dikembangkan sendiri oleh guru

2 Standar Proses Belum semua guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru

Semua memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru

Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur

Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur

Guru belum menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran

Guru menyediakan jadwal untuk konsultasimata pelajaran

Guru belum maksimal memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin

Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin

Perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran

Perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran

Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK

Guru sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK

Supervisi kelas telah dilaksanakan Supervisi kelas dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran

3 Standar Kompetensi Lulusan

Rata-rata KKM < 70 Rata-rata KKM < 75Kelulusan Ujian Nasional 91% Kelulusan Ujian Nasional 100%Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi 10%

Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi minimal 75%

4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

94% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4

100% guru memiliki kualifikasi akademikminimum S1/A4

86% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi

100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi

2% guru memiliki sertifikat pendidik 100% guru memiliki sertifikat pendidik15% guru mampu berbahasa Inggris pasif

75% guru mampu berbahasa Inggris pasif

92% guru dapat mengoperasikan komputer

100% guru dapat mengoperasikan komputer

66% tenaga kependidikan tamatan SLTA

90% tenaga kependidikan tamatan SLTA

75% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer

100% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer

5 Standar Sarana dan Prasarana

Jumlah minimum ruang kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 14, rombongan belajar 15)

Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar

Kapasitas ruang kelas rata-rata 40 orang siswa

Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa

Memiliki 2 laboratorium (Fisika,Komputer)

Memiliki 5 laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika, Komputer dan Bahasa)

Memiliki 2 unit notebook Memiliki 15 unit notebookMemiliki 1 unit LCD Projector Memiliki 15 unit LCD ProjectorMemiliki 5 unit WC Memiliki 7 unit WCBelum memiliki sarana perpustakaan yang lengkap

Memiliki sarana perpustakaan yang lengkap

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 10

Page 11: RKS 2008-2012

Belum memiliki ruang BK yang refresentatif

Memiliki ruang BK yang refresentatif

3 ruang belajar perlu direhabilitasi ringan untuk kelayakan pembelajaran

Ruang belajar yang tidak layak pakaiDirehabilitasi ringan

Tempat Wudu Mesjid belum refresentatif

Memiliki tempat wudhu yang refresentatif

6 Standar pengelolaan

Sekolah belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan

Sekolah melakukan pembinaan prestasiunggulan

Sekolah belum memiliki fasilitas yangmemadai untuk kegiatan ekstrakurikuler

Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler

Sekolah belum mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output

Sekolah mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output

Supervisi pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan

Supervisi pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan

Sekolah belum memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah

Sekolah memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah

Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen yang memadai

Sekolah mengelola sistem informasimanajemen yang memadai

7 Standar Pembiayaan

Iuran Komite Sekolah Rp. 70.000,- perbulan

Iuran Komite Sekolah Rp.100.000,- perbulan

Sekolah belum optimal menjalin kerja sama dengan onator dalampenggalian dana

Sekolah menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana

8 Standar Penilaian Belum semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian

Semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian

Kemampuan guru menyusun butir soal penilaian belum baik

Seluruh guru mampu menyusun butir soal dengan baik

D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA (KESENJANGAN KONDISI) ANTARA 4 TAHUN KE DEPAN DENGAN KONDISI NYATA PENDIDIKAN SAAT INI:

No Komponen Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan (4 Tahun Yang Akan Datang)

Besarnya Tantangan Nyata

1 Standar Isi Dokumen KTSP ada, pengesahan Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan (75%)

Dokumen KTSP disahkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi sudah diajukan terus dilakukan perubahan sesuaituntutan peserta didik (100%)

25%

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 11

Page 12: RKS 2008-2012

Terbentuk Tim Pengembang Kurikulum (50%)

Memberdayakan Tim Pengembang Kurikulum dalam penyusunan KTSP (100%)

50%

Belum sepenuhnya dilaksanakan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (50%)

Seluruh guru melakukan identifikasi SI,SKL,SK,KD sebagai acuan dalam menjabarkan menjadi indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Penilaian, dan Bahan/Media/ Alat Pembelajaran (100%)

50%

Silabus dikembangkan dengan memanfaatkan contoh silabus yang dikembangkan oleh Pusat sebagai referensi dalam penyusunan pengembanan silabus (75%)

Silabus dikembangkan sendiri oleh guru (100%)

50%

2 Standar Proses Belum semua guru memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (60%)

Semua memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru (100%)

40%

Pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (50%)

Pelaksanaan pembelajaran sepenuhnya menerapkan pendekatan tatap muka, kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur (100%)

50%

Guru belum menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (10%)

Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran (100%)

90%

Guru belum maksimal memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (40%)

Guru memanfaatkan laboratorium untuk kegiatan di luar jadwal rutin (100%)

60%

Perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran (40%)

Perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran(100%)

60%

Guru belum sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK (20%)

Guru sepenuhnya menerapkan pembelajaran berbasis TIK (100%)

80%

Supervisi kelas telah dilaksanakan (75%)

Supervisi kelas dilaksanakan secara terencana dan hasil supervise digunakan untuk perbaikan pembelajaran (100%)

25%

3 Standar Kompetensi Lulusan

Rata-rata KKM < 70 Rata-rata KKM < 75 8%Kelulusan Ujian Nasional 91% Kelulusan Ujian Nasional

100%9%

Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi 20%

Siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi minimal 75%

55%

4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

94% guru memiliki kualifikasi akademik minimum S1/A4

100% guru memiliki kualifikasi akademikminimum S1/A4

6%

86% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi

100% guru mengajar sesuai latar belakang pendidikan tinggi

14%

2% guru memiliki sertifikat pendidik

100% guru memiliki sertifikat pendidik

98%

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 12

Page 13: RKS 2008-2012

15% guru mampu berbahasa Inggris pasif

75% guru mampu berbahasa Inggris pasif

50%

92% guru dapat mengoperasikan komputer

100% guru dapat mengoperasikan komputer

8%

66% tenaga kependidikan tamatan SLTA

90% tenaga kependidikan tamatan SLTA

36%

75% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer

100% tenaga kependidikan mampumengoperasikan komputer

25%

5 Standar Sarana dan Prasarana

Jumlah minimum ruang kelas belum sama dengan jumlah rombongan belajar (ruang kelas yang ada 14, rombongan belajar 15)

Jumlah minimum ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar

7%

Kapasitas ruang kelas rata-rata 40 orang siswa (0%)

Kapasitas ruang kelas rata-rata 32 orang siswa (100%)

100%

Memiliki 2 laboratorium (Fisika,Komputer)

Memiliki 5 laboratorium (Biologi, Kimia, Fisika, Komputer dan Bahasa)

40%

Memiliki 2 unit notebook Memiliki 15 unit notebook 87%Memiliki 1 unit LCD Projector Memiliki 15 unit LCD Projector 93%Memiliki 5 unit WC Memiliki 7 unit WC 29%Belum memiliki sarana perpustakaan yang lengkap (75%)

Memiliki sarana perpustakaan yang lengkap (100%)

25%

Belum memiliki ruang BK yang refresentatif (30%)

Memiliki ruang BK yang refresentatif (100%)

70%

3 ruang belajar perlu direhabilitasi ringan untuk kelayakan pembelajaran (50%)

Ruang belajar yang tidak layak pakai direhabilitasi ringan (100%)

50%

Tempat Wudu Mesjid belum refresentatif

Memiliki tempat wudhu yang refresentatif

100%

6 Standar pengelolaan

Sekolah belum sepenuhnya melakukan pembinaan prestasi unggulan (25%)

Sekolah melakukan pembinaan prestasiUnggulan (100%)

75%

Sekolah belum memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (25%)

Sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk kegiatan ekstrakurikuler (100%)

50%

Sekolah belum mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output (40%)

Sekolah mampu menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan berkaitan dengan input, proses, output (100%)

60%

Supervisi pengelolaan akademik belum dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (75%)

Supervisi pengelolaan akademik dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan (100%)

25%

Sekolah belum memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah

Sekolah memiliki laporan pelaksanaan teknis dari tenaga kependidikan kepada Kepala Sekolah

100%

Sekolah belum mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (25%)

Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai (100%)

75%

7 Standar Pembiayaan

Iuran Komite Sekolah Rp. 70.000,- perbulan

Iuran Komite Sekolah Rp.100.000,- perbulan

30%

Sekolah belum optimal menjalin kerja sama dengan donator dalampenggalian dana (10%)

Sekolah menjalin kerja sama dengan donator dalam penggalian dana (100%)

90%

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 13

Page 14: RKS 2008-2012

8 Standar Penilaian

Belum semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal ujian (40%)

Semua mata pelajaran tersedia bahan ujian berupa kumpulan soal uian (100%)

60%

Kemampuan guru menyusun butir soal penilaian belum baik(40%)

Seluruh guru mampu menyusun butir soal dengan baik (100%)

60%

E. Visi SMA Negeri 1 Warungkiara

PUJAAN :Profesionalisme Pelayanan, Unggul Prestasi, jembatan Masa Depan, Akhlakul Karimah, Asri Lingkungan dan Nyaman Suasana

F. Misi SMA Negeri 1 Warungkiara1) Mewujudkan lingkungan pendidikan yang kondusif, penuh kreatifitas,

kerjasama dan dinamika dengan penonjolan prestasi tinggi.

2) Memberikan transformasi ilmu pengetahuan, kecakapan hidup, dan budi

pekerti yang didasari oleh kekuatan keimanan dan ketakwaan.

3) Membimbing, melatih, mengajar dan mendidik guna menghadapi jenjang

pendidikan yang lebih tinggi dan ketika terjun ke masyarakat.

4) Mempersiapkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa serta jumlah

dan mutu lulusan.

G. Tujuan Sekolah1) Menciptakan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai salah satu SMA yang

memiliki kemandirian dalam pengembangan dan pengelolaan dengan

berpola pada Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)

2) Mewujudkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai SMA yang menjadi

tujuan pendidikan bagi lulusan SMP dilingkungan Kabupaten Sukabumi.

3) Mewujudkan jumlah lulusan yang berkualitas sehinggga prosentase yang

diterima di Perguruan Tinggi Negeri semakin besar.

4) Menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan khusus yang dapat

diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat di kemudian hari.

5) Menciptakan peserta didik yang menghargai dan mampu

mengembangkan daya nalar melalui penelitian dan menulis.

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 14

Page 15: RKS 2008-2012

6) Mengembangkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai Green School

sehingga menjadi arbiratul alam yang bermanfaat bagi lingkungan.

7) Mewujudkan SMA Negeri 1 Warungkiara sebagai lingkungan pendidikan

yang menjadi PUJAAN bagi semua.

H. Program Strategis1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi:

1.1Pengembangan Pemetaan SK/KD1.2Pengembangan Silabus1.3Pengembangan RPP1.4Pengembangan Sistem Penilaian1.5Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal1.6Pengembangan Kegiatan Pengembangan Diri

2. Pengembangan Proses Pembelajaran, meliputi:2.1Metodologi2.2Sistem Penilaian2.3Remedial/Pengayaan2.4Pemanfaatan Laboratorium

3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa4. Pengembangan Kemampuan Guru, meliputi:

4.1Pengembangan Kemampuan pedagogic4.2Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi

5. Pembinaan Olimpiade Sains6. Pembinaan Ekstrakurikuler7. Pengembangan Sarana dan Prasarana8. Pengembangan Kerja Sama

I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Pelaksanaan workshop In House Training Supervisi Klinis MGMP Sekolah

2. Pengembangan Proses Pembelajaran Workshop Peningkatan kesejahteraan guru Supervisi Kelas

3. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah Menjalin kerja sama dengan lembaga lain Supervisi Kelas Try Out Ujian Nasional Belajar Tambahan Sore

4. Pengembangan Kemampuan Guru

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 15

Page 16: RKS 2008-2012

Workshop Pelatihan Komputer

5. Pembinaan Olimpiade Sains Pembentukan Tim Olimpiade Sains Pelatihan Peserta

6. Pembinaan Ekstrakurikuler Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler Pelaksanaan latihan terjadwal Pelaksanaan uji coba

7. Pengembangan Sarana dan Prasarana Inventarisasi sarana dan prasarana Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana Pemeliharaan sarana dan prasarana

8. Pengembangan Kerja Sama Kerja sama dengan komite sekolah Kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertical

J. Hasil yang Diharapkan1. Terpenuhinya kurikulum sekolah sesuai SNP pada tahun 2010 tentang:

Pemetaan SK/KD Silabus seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat RPP seluruh mata pelajaran untuk semua tingkat Dokumen sistem penilaian seluruh mata pelajaran untuk semua

tingkat SK/KD Kurikulum Muatan Lokal seluruh tingkat Program pengebangan diri yang mengakomodir bakat/minat siswa

2. Tingkat kelulusan pada meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2012 kelulusan mencapai 100%

3. Guru profesional dalam melaksanakan tugas, yang ditandai dengan: Memiliki perencanaan mengajar Memiliki dokumen penilaian Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian Melaporkan hasil kegiatan penilaian Guru terampil mengopresikan komputer dan mengaplikasikannya

dalam proses pembelajaran4. Pada tahun 2012 menjadi finalis pada tingkat Propinsi5. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kabupaten dan

Provinsi6. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP

pada tahun 20127. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat

meningkatkan mutu pendidikan

K. Monitoring dan EvaluasiPelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui:

1. Supervisi klinis, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 16

Page 17: RKS 2008-2012

Membuat instrument Melaksanakan supervise Menganalisis hasil supervise Membuat tindak lanjut hasil supervise Membuat laporan

2. Evaluasi Diri, meliputi Menyiapkan instrument Melaksanakan evaluasi diri Menganalisis hasil evaluasi diri Menindaklanjuti hasil evaluasi diri

Mengetahui/Menyetujui Warungkiara, 16 Juli 2008Komite Sekolah Kepala Sekolah

Koma Djuandi, S.Pd Dra. Septi Wirdayati, MMPdNIP 131652438

Program Kerja Jangka Menengah (2008-2012), SMAN 1 Warungkiara Page 17