Ringkasan Fix

2
iii RINGKASAN WIRASTIKA ADHIHAPSARI, Pengelolaan Perairan Waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Jawa Timur (di bawah bimbingan Ir. MULYANTO, MS) Sesuai dengan Undang–Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang terdiri 3 komponen utama yaitu konservasi, pemanfaatan dan pengendalian daya rusak air. Waduk dan danau yang merupakan sumberdaya air telah banyak mengalami penurunan fungsi dan kerusakan ekosistem. Hal ini disebabkan karena pengelolaan waduk atau danau yang banyak mengalami kendala (Pusat Litbang SDA, 2008). Perencanaan pengelolaan perairan waduk secara terpadu merupakan salah satu alternatif bentuk pengelolaan yang diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan di waduk tersebut agar tercapai pemanfaatan sumberdaya perairan waduk secara optimum dan berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitarnya. Waduk Selorejo merupakan salah satu badan air yang terjadi akibat pembendungan tiga sungai yaitu Sungai Konto, Sungai Kwayangan dan Sungai Pijal. Waduk Selorejo dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia seperti pengendali banjir, irigasi, PLTA, pariwisata, pemukiman dan dimanfaatkan juga oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan perikanan sehingga disebut waduk seba guna. Praktek kerja lapang ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan waduk baik dari segi kualitas perairan juga lingkungan di sekitar waduk, serta pengelolaan di bidang perikanan, perikanan tangkap dan budidaya dan mendapatkan informasi faktor penghambat dan pendukung dalam manajemen peraran Waduk Selorejo. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Desember 2008. Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini yaitu menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan partisipasi aktif, wawancara, observasi dan dokumentasi. ii

Transcript of Ringkasan Fix

Page 1: Ringkasan Fix

iii

RINGKASAN

WIRASTIKA ADHIHAPSARI, Pengelolaan Perairan Waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Jawa Timur (di bawah bimbingan Ir. MULYANTO, MS)

Sesuai dengan Undang–Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang terdiri 3 komponen utama yaitu konservasi, pemanfaatan dan pengendalian daya rusak air. Waduk dan danau yang merupakan sumberdaya air telah banyak mengalami penurunan fungsi dan kerusakan ekosistem. Hal ini disebabkan karena pengelolaan waduk atau danau yang banyak mengalami kendala (Pusat Litbang SDA, 2008).

Perencanaan pengelolaan perairan waduk secara terpadu merupakan salah satu alternatif bentuk pengelolaan yang diharapkan dapat dikembangkan dan diterapkan di waduk tersebut agar tercapai pemanfaatan sumberdaya perairan waduk secara optimum dan berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat di sekitarnya. Waduk Selorejo merupakan salah satu badan air yang terjadi akibat pembendungan tiga sungai yaitu Sungai Konto, Sungai Kwayangan dan Sungai Pijal. Waduk Selorejo dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia seperti pengendali banjir, irigasi, PLTA, pariwisata, pemukiman dan dimanfaatkan juga oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan perikanan sehingga disebut waduk seba guna.

Praktek kerja lapang ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan waduk baik dari segi kualitas perairan juga lingkungan di sekitar waduk, serta pengelolaan di bidang perikanan, perikanan tangkap dan budidaya dan mendapatkan informasi faktor penghambat dan pendukung dalam manajemen peraran Waduk Selorejo.

Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Desember 2008.

Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini yaitu menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan partisipasi aktif, wawancara, observasi dan dokumentasi.

Kegiatan pengelolaan Waduk Selorejo oleh Perum Jasa Tirta Sub Divisi Jasa ASA III antara lain pengelolaan sampah, pengukuran klimatologi, pemeliharaan tubuh bendungan, pengairan/irigasi, pengendalian banjir, pemeliharaan daerah sabuk hijau, sedimentasi waduk, pengukuran kualitas air, dan pengelolaan dalam kegiatan usaha meliputi kegiatan pariwisata, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan perikanan darat.

Pengelolaan perikanan di Waduk Selorejo masih kurang. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang kurang memberikan kontribusi sehingga produksi perikanan masih lemah. Peraturan yang dikeluarkan dalam pengelolaan perikanan sudah tidak berfungsi lagi dan masyarakat sekitar waduk mengeksploitasi sumberdaya perairan waduk tanpa menggunakan prinsip konsevasi.

Secara umum, kinerja Perum Jasa Tirta I dalam menngelola Waduk Selorejo sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil matriks SWOT yang berada pada kuadran I, yaitu dimana Perum. Jasa Tirta dapat memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, sehingga akan menghasilkan kontribusi yang besar dalam pengelolaan perairan Waduk Selorejo sehingga kelestarian Waduk Selorejo dapat tercapai.

ii