Ridho

10
A. Pengertian Ridho Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya. Ridha ( ىَ ضِ ر) menurut kamus Al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan bisa diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu kita rasakan. Pengertian ridha juga ialah menerima dengan senang segala apa yang diberikan oleh Allah S.W.T. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah S.W.T. Allah SWT berfirman: Artinya: Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai- sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya.Itulah keberuntungan yang paling besar".(QS. Al-Maidah:119)

description

Materi tentang Ridho

Transcript of Ridho

Page 1: Ridho

A. Pengertian Ridho

Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang berarti senang,

suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus dimiliki oleh manusia. Banyak

ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya.

Ridha (ِر�َض�ى ) menurut kamus Al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dan

bisa diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA

yang setiap saat selalu kita rasakan. Pengertian ridha  juga ialah menerima dengan senang

segala apa yang diberikan oleh Allah S.W.T. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun

qada’ atau sesuatu ketentuan dari Allah S.W.T.

Allah SWT berfirman:

Artinya:

Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar

kebenaran mereka. bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka

kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya.Itulah keberuntungan yang

paling besar".(QS. Al-Maidah:119)

Ridho menurut bahasa artinya rela, sedangkan menurut istilah ridha artinya

menerima dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa

ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang

yang mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu

atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab

dia berkeyakinan bahwa semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho

bukan ebrarti menyerah tanpa usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak

dibenarkan dalam agama islam.

Page 2: Ridho

Ridha termasuk salah satu akhlak terpuji. Ridha artinya sudah merasa cukup

dengan apa yang la miliki, baik harta maupun pekerjaan. Sebagian orang mungkin

menganggap, sikap yang demikian termasuk akhlak yang buruk. Karena dengan merasa

cukup terhadap apa yang dimilikinya itu maka akan menimbulkan kemalasan pada

dirinya dan tidak man bekerja. Pandangan yang seperti itu adalah pandangan yang sesat

dan keliru. Islam tidak mengajarkan kepada umatnya supaya hidup malas. Ridha dapat

menjauhkan diri dari ajakan nafsu terhadap berbagai tipu daya kehidupan dunia, yang

membuat seseorang lupa akan Allah dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan

akhirat kelak. Akibat godaan nafsu, seseorang tidak takut atas ancaman yang akan

diterimanya sehingga sikap dan perilakunya melampaui batas-batas norma agama. Maka,

untuk menghindari hal itu, seorang muslim dituntut untuk bersikap Qanaah di dalam

hidupnya. Firman Allah dalam Al-qur’an (QS. Al-Baqarah ayat 153):

Artinya:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)

kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu”

Page 3: Ridho

B. Dalil tentang Ridho

Artinya:

“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya

kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian

dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya kami adalah orang-orang

yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)”.(QS. At-

Taubah:59)

C. Macam-macam Sikap Ridha

Dalam kehidupan seserorang ada beberapa hal yang harus menampilkan sikap ridha,

minimal empat macam berikut ini:

1. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah

Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang

telah mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha

terhadap semua nilai dan syari’ah Islam.

2. Ridha terhadap taqdir Allah

Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak

diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan,

sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh

seorang muslim.

Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu

dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan

segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam

Page 4: Ridho

menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan ridha sendiri sebagai penawarnya.

Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang

Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin

dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah

kepada Allah.

3. Ridha terhadap perintah orang tua

Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita

kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua,

sebagaiman perintah Allah dalam (Q.S. Luqman (31) ayat 14). Bahkan Rasulullah

bersabda :

Artinya:

“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah tergantung murka

orang tua”.

Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk

mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang tua.

Ingatlah kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah karena

ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya.

Page 5: Ridho

4. Ridha terhadap peraturan dan undang-undang Negara

Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan

salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan

menjamin keteraturan dan ketertiban sosial.

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri

di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka

kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-

benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama

(bagimu) dan lebih baik akibatnya” (Q.S. An-Nisa:59).

Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara

(Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara

dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.Termasuk dalam ridha

terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap peraturan

sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua,

guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian

mempersiapkan diri menjadi kader bangsa yang tangguh.

Page 6: Ridho

D. Contoh Perilaku Ridho

Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu

anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji Allah

swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada mereka. “Engkau benar, sesungguhnya Allah swt.

apabila memutuskan suatu perkara, maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan

rela atau ridha.Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf mengatakan, tidak

akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada orang-orang yang senantiasa ridha

kepada Allah swt. dalam situasi apapun.Dalam riwayat dikisahkan  sebagai berikut ; pada

suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali

bertanya ; “Mengapa engkau tampak bersedih hati ?”. Ady menjawab ; “Bagaimana aku

tidak bersedih hati, dua orang anakku terbunuh dan mataku tercongkel dalam

pertempuran”. Ali terdiam haru, kemudian berkata, “Wahai Ady, barang siapa ridha

terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap berlaku atasnya dan dia mendapatkan

pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap taqdirNya maka hal itupun tetap

berlaku atasnya, dan terhapus amalnya”.

E. Cara Menumbuhkan Perilaku Ridho

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perilaku ridha, antarlain sebagai berikut:

1) Apabila tertimpa musibah, anggap saja itu adalah cobaan yang Allah berikan.

2) Mentaati perintah orang tua sekecil apapun.

3) Mentaati peraturan yang diatur oleh pemerintah demi kemashalatan

masyarakatnya.

4) Menerima semua nikmat yang Allah berikan.

F. Hikmah-hikmah Perilaku Ridho

Perilaku terpuji bagi setiap individu muslim haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip

agama. beberapa hikmah perilaku terpuji di atas adalah:

1) Dapat menenangkan pikiran atau batin

Page 7: Ridho

2) Dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT

3) Menciptakan suasana damai dengan masyarakat

G. Fungsi Ridha Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan ridha mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Ridha dalam kehidupan pribadi ialah :

a) Menjadikan seseorang hidupnya tidak tamak;

b) Menjadikan seseorang hidupnya berjiwa tenang, rela terhadap semua pemberian

Allah , dan selalu mensyukuri semua nikmat Allah yang dilimpahkan kepadanya;

c) Menjadikan seseorang dalam hidup di dunia ini untuk mencari kebahagiaan hidup

di akhirat, dengan tetap berikhtiar.

2. Fungsi Ridha dalam kehidupan bermasyarakat ialah :

a) Seseorang tidak tamak dan ambisi terhadap kekayaan & kedudukan yang dimiliki

orang lain;

b) Seseorang tidak akan terperdaya oleh kemewahan hidup di dunia;

c) Seseorang akan suka menegakkan kalimat Allah