Rheumatic Heart Disease

8
Penyakit Jantung Rematik.Penyakit jantung rematik adalah salah satu dari berbagai macam penyakit jantung yang ada.Penyakit jantung rematik ini adalah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang disebabkan oleh demam reumatik. Katup- katup jantung tersebut rusak karena proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus β hemoliticus tipe A (contoh: Streptococcus pyogenes), bakteri yang bisa menyebabkan demam reumatik, dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans akut, Karditis, Korea minor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum Pada beberapa pasien yang mengalami demam rematik akut bisa terjadi kelainan katup jantung lainnya yang bisa berakibat pada gangguan katup jantung, gagal jantung (CHF), radang selaput jantung (perikarditis).Di Amerika Serikat bahkan penyakit jantung rematik ini masih merupakan penyebab dari penyakit jantung yang disebut dengan mitral stenosis (MS) dan juga penggantian katup jantung pada pasien dewasa di sana. Penyebab terjadinya penyakit jantung rematik ini diperkirakan adalah reaksi autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi streptococcus β hemolitikus grup A pada tenggorok

Transcript of Rheumatic Heart Disease

Page 1: Rheumatic Heart Disease

Penyakit Jantung Rematik.Penyakit jantung rematik adalah salah satu dari

berbagai macam penyakit jantung yang ada.Penyakit jantung rematik ini adalah

kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang

disebabkan oleh demam reumatik. Katup-katup jantung tersebut rusak karena

proses perjalanan penyakit yang dimulai dengan infeksi tenggorokan yang

disebabkan oleh bakteri Streptococcus β hemoliticus tipe A (contoh:

Streptococcus pyogenes), bakteri yang bisa menyebabkan demam reumatik,

dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans akut, Karditis,

Korea minor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum

Pada beberapa pasien yang mengalami demam rematik akut bisa terjadi kelainan

katup jantung lainnya yang bisa berakibat pada gangguan katup jantung, gagal

jantung (CHF), radang selaput jantung (perikarditis).Di Amerika Serikat bahkan

penyakit jantung rematik ini masih merupakan penyebab dari penyakit jantung

yang disebut dengan mitral stenosis (MS) dan juga penggantian katup jantung

pada pasien dewasa di sana.

Penyebab terjadinya penyakit jantung rematik ini diperkirakan adalah reaksi

autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi

streptococcus β hemolitikus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya

demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun demam

reumatik serangan yang berulang.Penyakit ini berhubungan erat dengan infeksi

saluran nafas bagian atas oleh Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A berbeda

dengan glomerulonefritis yang berhubungan dengan infeksi streptococcus dikulit

maupun disaluran nafas, demam rematik agaknya tidak berhubungan dengan

infeksi streptococcus dikulit.

Page 2: Rheumatic Heart Disease

Faktor-faktor predisposisi terjadinya penyakit jantung rematik / Rheumatic Heart

Desease terdapat pada diri individu itu sendiri dan juga faktor lingkungan.

Faktor dari Individu diantaranya yaitu :

1. Faktor genetik.Adanya antigen limfosit manusia ( HLA ) yang tinggi.

HLA terhadap demam rematik menunjukan hubungan dengan aloantigen

sel B spesifik dikenal dengan antibodi monoklonal dengan status

reumatikus.

2. Umur.Umur agaknya merupakan faktor predisposisi terpenting pada

timbulnya demam reumatik / penyakit jantung reumatik. Penyakit ini

paling sering mengenai anak umur antara 5-15 tahun dengan puncak

sekitar umur 8 tahun. Tidak biasa ditemukan pada anak antara umur 3-5

tahun dan sangat jarang sebelum anak berumur 3 tahun atau setelah 20

tahun. Distribusi umur ini dikatakan sesuai dengan insidens infeksi

streptococcus pada anak usia sekolah. Tetapi Markowitz menemukan

bahwa penderita infeksi streptococcus adalah mereka yang berumur 2-6

tahun.

3. Keadaan gizi dan lain-lain.Keadaan gizi serta adanya penyakit-penyakit

lain belum dapat ditentukan apakah merupakan faktor predisposisi untuk

timbulnya demam reumatik.

4. Golongan etnik dan ras.Data di Amerika Utara menunjukkan bahwa

serangan pertama maupun ulang demam reumatik lebih sering didapatkan

pada orang kulit hitam dibanding dengan orang kulit putih. Tetapi data ini

harus dinilai hati-hati, sebab mungkin berbagai faktor lingkungan yang

berbeda pada kedua golongan tersebut ikut berperan atau bahkan

merupakan sebab yang sebenarnya.

5. Jenis kelamin.Demam reumatik sering didapatkan pada anak wanita

dibandingkan dengan anak laki-laki. Tetapi data yang lebih besar

menunjukkan tidak ada perbedaan jenis kelamin, meskipun manifestasi

tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada satu jenis kelamin.

6. Reaksi autoimun.Dari penelitian ditemukan adanya kesamaan antara

polisakarida bagian dinding sel streptokokus beta hemolitikus group A

Page 3: Rheumatic Heart Disease

dengan glikoprotein dalam katub mungkin ini mendukung terjadinya

miokarditis dan valvulitis pada reumatik fever.

Faktor-faktor dari lingkungan itu sendiri :

1. Keadaan sosial ekonomi yang buruk.Mungkin ini merupakan faktor

lingkungan yang terpenting sebagai predisposisi untuk terjadinya demam

rematik. Insidens demam reumatik di negara-negara yang sudah maju,

jelas menurun sebelum era antibiotik termasuk dalam keadaan sosial

ekonomi yang buruk sanitasi lingkungan yang buruk, rumah-rumah

dengan penghuni padat, rendahnya pendidikan sehingga pengertian untuk

segera mengobati anak yang menderita sakit sangat kurang; pendapatan

yang rendah sehingga biaya untuk perawatan kesehatan kurang dan lain-

lain. Semua hal ini merupakan faktor-faktor yang memudahkan timbulnya

demam reumatik.

2. Cuaca.Perubahan cuaca yang mendadak sering mengakibatkan insidens

infeksi saluran nafas bagian atas meningkat, sehingga insidens demam

reumatik juga meningkat.

3. Iklim dan geografi.Demam reumatik merupakan penyakit kosmopolit.

Penyakit terbanyak didapatkan didaerah yang beriklim sedang, tetapi data

akhir-akhir ini menunjukkan bahwa daerah tropis pun mempunyai insidens

yang tinggi, lebih tinggi dari yang diduga semula. Didaerah yang letaknya

agak tinggi agaknya angka kejadian demam rematik lebih tinggi daripada

didataran rendah.

Perjalanan klinis penyakit demam reumatik / penyakit jantung rematik dapat

dibagi dalam 4 stadium yaitu :

Stadium I : Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta

Streptococcus Hemolyticus Grup A.Gejala yang dirasakan diantaranya

yaitu : Demam, batuk, rasa sakit waktu menelan, muntah, diare,

peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.

Stadium II : Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa antara

infeksi streptococcus dengan permulaan gejala demam reumatik, biasanya

periode ini berlangsung 1 - 3 minggu, kecuali korea yang dapat timbul 6

minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian

Page 4: Rheumatic Heart Disease

Stadium III : Stadium III ini ialah fase akut demam reumatik, saat ini

timbulnya berbagai manifestasi klinis demam reumatik /penyakit jantung

reumatik. Manifestasi klinis tersebut dapat digolongkan dalam gejala

peradangan umum dan menifesrasi spesifik demam reumatik / penyakit

jantung reumatik dan gejalanya diantaranya demam yang tinggi, lesu,

anoreksia, epistaksis, rasa sakit disekitar sendi, berat badan menurun,

kelihatan pucat, lekas tersinggung, athralgia, sakit perut.

Stadium IV : Disebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita

demam reumatik tanpa kelainan jantung / penderita penyakit jantung

rematik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala apa-apa.Pada

penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala sisa kelainan katup

jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan.

Pasa fase ini baik penderita demam reumatik maupun penyakit jantung

reumatik sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi penyakitnya.

Dalam menegakkan diagnosa Demam Rematik ini digunakan Kriteria Jones yang

terbagi Kriteria Mayor dan Kriteria Minor.

Kriteria Mayor terdiri dari :

1. Poliarthritis : Pasien dengan keluhan sakit pada sendi yang berpindah-

pindah, radang sendi-sendi besar; lutut, pergelangan kaki, pergelangan

tangan , siku (poliarthritis migrans).

2. Karditis : Peradangan pada jantung (miokarditis, endokarditis).

3. Eritema marginatum : Tanda kemerahan pada batang tubuh dan telapak

tangan yang tidak gatal.

4. Noduli subkutan : Terletak pada ekstensor sendi terutama siku, ruas jari,

lutut, persendian kaki (tidak nyeri dan dapat bebas digerakkan).

5. Korea sydenham : Gerakan yang tidak disengaja / gerakan yang abnormal,

sebagai manifestasi peradangan pada sistem syaraf pusat.

Kriteria Minor terdiri dari :

1. Mempunyai riwayat menderita demam reumatik / penyakit jantung

rematik.

Page 5: Rheumatic Heart Disease

2. Athralgia atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada sendi : pasien

kadang-kadang sulit menggerakkan tungkainya

3. Demam tidak lebih dari 39 derajad celcius.

4. Leukositosis.

5. Peningkatan Laju Endap Darah (LED).

6. C-Reaktif Protein (CRF) positif.

7. P-R interval memanjang.

8. Peningkatan pulse denyut jantung saat tidur (sleeping pulse).

9. Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO).

Diagnosa ditegakkan bila ada dua kriteria mayor dan satu kriteria minor, atau dua

kriteria minor dan satu kriteria mayor.

Penatalaksanaan demam rematik aktif atau reaktivasi kembali diantaranya adalah :

1. Tirah baring dan mobilisasi (kembali ke aktivitas normal) secara bertahap

2. Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian obat

antibiotik penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan

dapat diberikan antibiotic penisilin benzatin atau sulfadiazine

3. Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat dapat

dipakai pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung)