REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

16
BAB I PENDAHULUAN Saliva adalah suatu cairan mulut yang kompleks, tidak berwarna, yang disekresikan dari kelenjar saliva untuk mempertahankan homeostasis dalam rongga mulut. Saliva sangat penting bagi rongga mulut kita. Saliva mempunyai beberapa fungsi penting diantaranya sebagai pelumas, aksi pembersihan, pelarutan, pengunyahan, dan penelanan makanan, proses bicara, sistem buffer, dan yang paling penting adalah fungsi sebagai pelindung dalam melawan karies gigi. Kelenjar saliva dan saliva juga merupakan bagian dari sistem imun mukosa. Sel-sel plasma dan kelenjar saliva menghasilkan antibodi, terutama sekali dari kelas IgA, yang ditransportasikan ke dalam saliva. Selain itu, beberapa jenis enzim antimikrobial terkandung dalam saliva seperti lisozim, laktoferin, dan peroksidase. Ada tiga kelenjar yang memproduksi saliva yaitu kelenjar parotis, kelenjar sublingual, kelenjar submandibularis. Kelenjar parotis menghasilkan saliva yang encer (serous fluid), kelenjar sublingual menghasilkan saliva yang lebih kental (mucous fluid), sedangkan kelenjar submandibularis menghasilkan saliva campuran antara serous dan mukous. Pada orang dewasa yang sehat, diproduksi saliva sekitar 1,5 liter dalam waktu 24 jam. Sekresi saliva dikendalikan oleh sistem persarafan, terutama oleh reseptor Xerostomia Gilut RS Bayukarta 1

description

afa

Transcript of REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Page 1: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

BAB I

PENDAHULUAN

Saliva adalah suatu cairan mulut yang kompleks, tidak berwarna, yang

disekresikan dari kelenjar saliva untuk mempertahankan homeostasis dalam rongga

mulut. Saliva sangat penting bagi rongga mulut kita. Saliva mempunyai beberapa fungsi

penting diantaranya sebagai pelumas, aksi pembersihan, pelarutan, pengunyahan, dan

penelanan makanan, proses bicara, sistem buffer, dan yang paling penting adalah fungsi

sebagai pelindung dalam melawan karies gigi.

Kelenjar saliva dan saliva juga merupakan bagian dari sistem imun mukosa. Sel-

sel plasma dan kelenjar saliva menghasilkan antibodi, terutama sekali dari kelas IgA,

yang ditransportasikan ke dalam saliva. Selain itu, beberapa jenis enzim antimikrobial

terkandung dalam saliva seperti lisozim, laktoferin, dan peroksidase.

Ada tiga kelenjar yang memproduksi saliva yaitu kelenjar parotis, kelenjar

sublingual, kelenjar submandibularis. Kelenjar parotis menghasilkan saliva yang encer

(serous fluid), kelenjar sublingual menghasilkan saliva yang lebih kental (mucous fluid),

sedangkan kelenjar submandibularis menghasilkan saliva campuran antara serous dan

mukous. Pada orang dewasa yang sehat, diproduksi saliva sekitar 1,5 liter dalam waktu

24 jam. Sekresi saliva dikendalikan oleh sistem persarafan, terutama oleh reseptor

kolinergik. Rangsang utama untuk meningkatkan sekresi saliva adalah dengan rangsang

mekanik.

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 1

Page 2: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Banyak keluhan yang dapat timbul di rongga mulut. Salah satu keluhan tersebut

adalah keluhan mulut kering atau xerostomia. Keadaan ini terjadi akibat penurunan

produksi saliva yang selalu diikuti dengan perubahan komposisi saliva sehingga

mengakibatkan sebagian fungsi saliva tidak dapat berjalan dengan lancar.

Xerostomia atau mulut kering adalah kondisi pada rongga mulut sebagai akibat

defisiensi saliva. Jika kondisi ini dibiarkan maka akan berakibat serius terhadap

kesehatan secara umum dan dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Xerostomia itu sendiri bukanlah suatu penyakit. Tetapi lebih kepada gejala

manifestasi dari berbagai macam kondisi dan penyakit yang dapat menyebabkan

produksi saliva berkurang atau berhenti. Kondisi dan penyakit tersebut antara lain akibat

efek samping dari pemakaian obat, komplikasi dari penyakit dan infeksi, dehidrasi,

radioterapi, Sjogren’s Syndrom, diabetes yang tidak terkontrol, transplantasi sumsum

tulang, penyakit tiroid, dan pengangkatan kelenjar saliva.

Ada beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya xerostomia

antara lain merokok, bernapas melalui mulut, mengkonsumsi minuman berkafein tinggi,

dan minuman beralkohol. Selain itu dapat dipengaruhi oleh faktor psikis seperti rasa

takut, cemas, dan depresi.

Xerostomia terjadi akibat penurunan volume atau perubahan komposisi saliva

(menjadi pekat, penurunan pH, dan kehilangan komponen organik-inorganik). Terjadi

pada sekitar 70-97% penderita terutama stadium lanjut.

Mengingat pentingnya fungsi saliva dan akibat yang ditimbulkan oleh karena

berkurangnya aliran saliva, maka perlu diupayakan penanggulangan terhadap pasien-

pasien dengan keluhan mulut kering. Perawatan yang diberikan tergantung dari penyebab

dan tingkat keparahan xerostomia.

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 2

Page 3: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

BAB IIISI

II. 1. Definisi

Xerostomia adalah suatu kondisi mulut kering akibat produksi kelenjar ludah

yang berkurang.

II. 2. Etiologi

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan xerostomia, antara lain:

Radiasi pada daerah leher dan kepala.

Terapi radiasi pada daerah leher dan kepala untuk perawatan kanker dapat

mengakibatkan rusaknya struktur kelenjar saliva dengan berbagai derajat

kerusakan pada kelenjar saliva yang terkena radioterapi. Hal ini ditunjukan

dengan berkurangnya volume saliva. Jumlah dan keparahan kerusakan jaringan

kelenjar saliva tergantung pada dosis dan lamanya penyinaran. Selain

berkurangnya volume saliva, terjadi perubahan lainnya pada saliva, dimana

viskositas menjadi lebih kental dan lengket, pH menjadi turun dan sekresi IgA

berkurang.

Gangguan pada kelenjar saliva.

Ada beberapa penyakit lokal tertentu yang mempengaruhi kelenjar saliva

dan menyebakan berkurangnya aliran saliva. Sialodenitis kronis lebih umum

mempengaruhi kelenjar submandibula dan parotis. Penyakit ini menyebabkan

degenerasi dari sel asini dan penyumbatan duktus. Kista-kista dan tumor kelenjar

saliva, baik jinak maupun ganas dapat menyebabkan penekanan pada struktur-

struktur duktus dari kelenjar saliva dengan demikian mempengaruhi sekresi

saliva.

Pengangkatan kelenjar saliva

Transplantasi sumsum tulang

Sindrom Sjogren merupakan penyakit autoimun jaringan ikat yang dapat

mempengaruhi kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Sel-sel asini kelenjar saliva

rusak karena infiltrasi limfosit sehingga sekresinya berkurang.

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 3

Page 4: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Berhubungan dengan keadaan umum

Penyakit yang berhubungan dengan xerostomia adalah penyakit yang

menimbulkan dehidrasi seperti demam, diare yang terlalu lama, diabetes, gagal

ginjal kronik, dan keadaan sistemik lainnya yang dapat mengalami pengurangan

aliran saliva seperti penyakit tiroid, anemia, cystic fibrosis, rheumatoid arthritis,

hipertensi, infeksi HIV, sarkoidosis, amiloidosis, skleroderma, SLE, defisiensi

nutrisi, nefritis, penyakit saraf seperti Bell’s palsy dan cerebral palsy, sirosis

kandung empedu, gastritis dan insufisiensi pankreas. Hal ini disebabkan karena

adanya gangguan dalam pengaturan air dan elektrolit, yang diikuti dengan

terjadinya keseimbangan air yang negatif yang menyebabkan turunnya sekresi

saliva.

Pada penderita diabetes, berkurangnya saliva dipengaruhi oleh faktor

angiopati dan neuropati diabetik, perubahan pada kelenjar parotis dan karena

poliuria yang berat. Penderita gagal ginjal kronis terjadi penurunan output. Untuk

menjaga agar keseimbangan cairan tetap terjaga intake cairan perlu dibatasi.

Pembatasan intake cairan akan menyebabkan menurunnya aliran saliva dan saliva

menjadi kental.

Pada penyakit infeksi pernapasan biasanya menyebabkan mulut terasa

kering misalnya pada infeksi pernapasan bagian atas, mulut menjadi kering

karena penyumbatan hidung yang terjadi menyebabkan penderita bernapas

melalui mulut.

Efek samping dari obat-obatan

Ada ratusan jenis obat yang dapat menyebabkan mulut kering antara lain

antihistamin, antidepresan, antikolinergik, anorexiants, antihipertensi,

antipsikotik, antiparkinson, diuretika, dan sedatif. Obat yang mungkin

menyebabkan mulut kering antara lain antiemetik, antiansietas, dekongestan,

analgetik, antidiare, bronkodilator, dan relaksan otot.

Obat-obat tersebut mempengaruhi aliran saliva dengan meniru aksi sistem

saraf otonom atau secara langsung beraksi pada proses seluler yang diperlukan

untuk salivasi. Obat-obatan juga dapat secara tidak langsung mempengaruhi

saliva dengan mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit atau dengan

mempengaruhi aliran darah ke kelenjar.

Keadaan fisiologis

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 4

Page 5: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Tingkat aliran saliva biasanya dipengaruhi oleh keadaan-keadaan

fisiologis. Pada saat berolahraga, berbicara yang lama dapat menyebabkan

berkurangnya aliran saliva sehingga mulut terasa kering. Bernapas melalui mulut

juga akan memberikan pengaruh mulut kering.

Gangguan emosionil, seperti stres, putus asa dan rasa takut dapat

menyebabkan mulut kering. Hal ini disebabkan keadaan emosionil tersebut

merangsang terjadinya pengaruh simpatik dari sistem saraf otonom dan

menghalangi sistem parasimpatik yang menyebabkan turunnya sekresi saliva.

Usia

Keluhan mulut kering sering ditemukan pada usia lanjut. Keadaan ini

terjadi karena adanya perubahan atrofi pada kelenjar saliva yang akan

menurunkan produksi saliva dan mengubah komposisinya sedikit. Dengan

bertambahnya umur terjadi proses degenerasi kelenjar saliva, dimana jaringan

parenkim yang hilang digantikan dengan jaringan lemak dan penyambung, lining

sel duktus intermediate mengalami atropi. Keadaan ini menyebabkan penurunan

jumlah aliran saliva.

Keadaan-keadaan lain

Agenesis dari kelenjar saliva yang sangat jarang terjadi, pasien yang

mengalami keluhan mulut kering sejak lahir, dimana terdapat cacat yang besar

dari kelenjar saliva.

Kelainan saraf yang diikuti gejala degenerasi, seperti sklerosis multiple

akan mengakibatkan hilangnya inervasi kelenjar saliva, kerusakan pada parenkim

kelenjar dan duktus, atau kerusakan pada suplai darah kelenjar saliva juga dapat

mengurangi sekresi saliva.

II. 3. Gejala dan Tanda

Rasa haus yang terus menerus

Rasa terbakar pada lidah

Sulit menelan

Terdapat gangguan pengecapan

Saluran hidung kering

Gangguan berbicara dan makan

Lidah merah dan kering

Peradangan pada gusi

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 5

Page 6: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Sakit tenggorokan dan serak

Bau mulut

Bibir pecah-pecah

Sering terdapat sisa makanan

Peradangan dalam mulut atau di sudut bibir

Mukosa mulut tampak merah terdapat fisur dan ulkus

II. 4. Diagnosis

Diagnosis dari xerostomia berdasarkan dari bukti observasi perjalanan penyakit

pasien dan pemeriksaan rongga mulut. Untuk itu perlu melakukan anamnese dan

pemeriksaan klinis, dan kadang diperlukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan

darah tepi untuk mengetahui adanya gangguan sistemis, sialografi atau biopsi dari

kelenjar saliva. Pada anamnese perlu ditanyakan lamanya keadaan mulut kering

berlangsung, sepanjang hari atau pada waktu-waktu tertentu, riwayat kesehatan dan

pemakaian obat-obatan serta keadaan lain yang mungkin menyebabkan mulut kering.

Pada pemeriksaan rongga mulut, tongue depressor dapat menempel pada mukosa

bukal. Pada wanita terdapat ”lipstick sign” dimana lipstik menempel pada gigi depan.

II. 5. Komplikasi

Peningkatan risiko karies gigi

Peningkatan infeksi jamur di mulut

Peningkatan risiko periodontal

Peradangan tenggorokan yang berkepanjangan

Kesulitan berbicara dan menelan

II. 6. Penatalaksanaan

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 6

Page 7: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Mengapa penanganan terhadap xerostomia itu penting? Berdasarkan hasil dari

beberapa penelitian didapatkan orang yang menderita xerostomia memiliki penurunan

kemampuan dalam mencerna makanan.

Pasien dengan xerostomia, partikel makanan sesudah pengunyahan lebih besar

daripada orang normal.

Sebagian pasien tidak mampu memecah makanan sama sekali.

Kuantitas pengunyahan pada pasien xerostomia dua kali lebih banyak daripada

orang normal.

Pasien dengan xerostomia menunjukan penurunan yang signifikan dari aktivitas

dari otot masseter.

Dari penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kekurangan saliva dapat

secara langsung mempengaruhi keadaan gizi seseorang.

II.6.1. Pengobatan

Terapi yang diberikan tergantung pada berat ringannya keadaan keluhan

mulut kering. Pada keadaan ringan dapat dianjurkan untuk sering berkumur,

menghisap atau mengulum es batu, air dingin, ascorbic acid lozenges, permen

karet rendah gula, makanan lunak dan lembab, mengulum potongan kecil nanas.

Bila mulut kering disebabkan oleh obat-obatan maka obat yang menjadi

penyebab sebaiknya diganti dengan obat dari kategori sama tetapi pengaruh

terhadap mulut kering lebih kecil.

Atasi juga penyebab lain seperti infeksi, kontrol gula darah pada penderita

diabetes melitus, dan saat berolah raga dianjurkan untuk minum yang banyak

untuk menghindari dehidrasi.

Pada penderita xerostomia penting untuk menjaga higiene oral yaitu

dengan cara :

o bersihkan debris pada lidah menggunakan spatula plastik/ kayu

dengan atau tanpa kassa (jangan sampai merusak mukosa) dan gigi

(sikat gigi yang lembut, dental floss)

o cuci mulut dengan 1 L air + 1 sendok teh natrium bikarbonat (baking

soda) + 1 sendok teh garam + cairan peppermint (untuk penyegar)

gunakan 15-30 ml, kumur-kumur tiap 2-4 jam

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 7

Page 8: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Pada keadaan mulut kering yang berat dapat diberikan zat perangsang dan

zat pengganti saliva. Zat perangsang saliva dapat diberikan bila kelenjar saliva

masih aktif. Mouth Lubricant dan Lemon Mucilage yang mengandung asam sitrat

dan dapat merangsang sangat kuat sekresi encer dan menyebabkan rasa segar di

dalam mulut. Tetapi obat ini mempunyai pH yang rendah sehingga dapat

merusak email dan dentin. Sekresi saliva juga dapat dirangsang dengan

pemberian obat-obatan yang mempunyai pengaruh merangsang melalui sistem

saraf parasimpatis, seperti pilokarpin, karbamilkolin dan betanekol. Bila zat

perangsang saliva tidak memadai untuk mengatasi keluhan mulut kering, maka

digunakan zat pengganti saliva. Beberapa persyaratan untuk zat ini seperti

bersifat reologis, rasa yang enak, pengaruh buffer, peningkatan remineralisasi dan

menghambat demineralisasi, menghambat pertumbuhan bakteri dan sifat

pembasahan yang baik.

II.6.2. Pencegahan

Hindari makanan yang asin, makanan yang kering contohnya

biskuit, crackers, dan makanan atau minuman yang mengandung

gula tinggi.

Hindari minuman yang mengandung alkohol ataupun kafein,

karena dapat menyebabkan keluarnya cairan tubuh melalui traktus

urinarius.

Hindari merokok

Untuk meminimalkan iritasi jaringan mukosa mulut gunakanlah

pelembab bibir dan sikat gigi yang lembut untuk membersihkan

gigi dan gusi

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 8

Page 9: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

BAB III

RINGKASAN

Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks, tidak berwarna yang disekresikan

dari kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva mempunyai fungsi penting di dalam rongga

mulut seperti fungsi pengunyahan dan penelanan, fungsi kebersihan mulut dan fungsi

pelindung dalam melawan proses karies gigi. Bila sekresi saliva mengalami pengurangan

akan terjadi keluhan mulut kering atau xerostomia.

Xerostomia adalah masalah yang umumnya terjadi yang jika dibiarkan akan

berakibat serius terhadap kesehatan secara umum dan dapat mempengaruhi kualitas

hidup. Xerostomia adalah kondisi pada rongga mulut sebagai akibat defisiensi saliva.

Xerostomia bukanlah suatu penyakit tetapi lebih kepada gejala manifestasi dari berbagai

macam kondisi dan penyakit yang dapat menyebabkan produksi saliva berkurang atau

berhenti.

Berbagai faktor dapat menyebabkan berkurangnya sekresi saliva ini, seperti efek

samping radioterapi pada daerah kepala dan leher, demam, diabetes, gagal ginjal,

Sjogren Syndrom, bernapas melalui mulut, stres dan usia, dan masih banyak faktor lain

yang mempengaruhi.

Akibat dari keluhan mulut kering dapat sangat menganggu bagi penderitanya.

Sulit mengunyah dan berbicara, gangguan pengecapan, masalah dengan gigi palsu adalah

akibat dari keluhan mulut kering. Selain itu dapat juga menyebabkan perubahan dalam

susunan mikroorganisme rongga mulut, peningkatan karies gigi dan penyakit

periodonsium.

Penanggulangan keluhan mulut kering harus melalui pemeriksaan subjektif,

objektif dan pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan untuk mengetahui faktor

penyebabnya. Diagnosis dari xerostomia berdasarkan dari observasi perjalanan penyakit

pasien dan pemeriksaan rongga mulut. Untuk itu perlu melakukan anamnese dan

pemeriksaan klinis. Bila perlu dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti

pemeriksaan darah tepi untuk mengetahui adanya gangguan sistemis, sialografi atau

biopsi dari kelenjar saliva.

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 9

Page 10: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

Terapi yang dilakukan biasanya dengan anjuran berkumur-kumur, mengganti

atau menghentikan obat-obat yang mempunyai efek samping mulut kering, pemberian

zat perangsang fungsi saliva. Apabila terjadi kerusakan pada kelenjar saliva digunakan

pengganti saliva. Bila penyebabnya adalah penyakit sistemik tertentu, tanggulangi

terlebih dahulu penyakit pencetusnya.

Pencegahan dengan menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan

xerostomia, seperti makanan yang asin, makanan yang kering contohnya biskuit,

crackers, dan makanan atau minuman yang tinggi kadar gulanya, minuman beralkohol

dan berkafein tinggi. Selain itu merokok juga dapat menyebabkan mulut kering.Untuk

meminimalkan iritasi jaringan mukosa mulut gunakanlah pelembab bibir dan sikat gigi

yang lembut untuk membersihkan gigi dan gusi

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 10

Page 11: REVISI PENDAHULUAN XEROSTOMIA

DAFTAR PUSTAKA

Http://www.wikipedia.org dengan judul Xerostomia, 1 November 2008.

Http://www.oralcancerfoundation.org/dental/xerostomia.htm dengan judul Helping

Patient with Dry Mouth, 1 November 2008.

Http://www.rumahkanker.com dengan judul Xerostomia, 1 November 2008.

Http://www.juniordentist.com/xerostomia.html dengan judul Xerostomia-Dry Mouth,

1 November 2008.

Http://www.ada.org/public/topics/drymouth.html dengan judul Xerostomia, 1 November

2008.

Hasibuan S. Keluhan Mulut Kering Ditinjau dari Faktor Penyebab, Manifestasi, dan

Penanggulangannya. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Xerostomia Gilut RS Bayukarta 11