Makalah Jurding pengaruh terapi akupuntur terhadap xerostomia akibat radioterapi kepala dan leher

8/10/2019 Makalah Jurding pengaruh terapi akupuntur terhadap xerostomia akibat radioterapi kepala dan leher

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-jurding-pengaruh-terapi-akupuntur-terhadap-xerostomia-akibat-radioterapi 1/31

PENGARUH TERAPI

AKUPUNTUR TERHADAP

XEROSTOMIA AKIBAT

RADIOTERAPI KEPALA DAN

LEHER

Disusun oleh :

Ayu per!"! s!ri #$%&&&$$%$&%'

(i"r! per!"! pu"ri #$%&&&$$%$%)'

*i+y! !nurun, #$%&&&$$%$%-'

Dosen pe.i.in, : +r,/ M!y! Hu+iy!"i0 MDS1

Dosen pen,u2i : +r,/ Sh!n"y 3h!ir!ni0 M/Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

(AKULTAS KEDOKTERAN



UNI4ERSITAS SRI*I5A6A

)$&7

A/ L!"!r .el!8!n,

Xerostomia adalah efek samping yang paling sering disebabkan oleh

radioterapi kanker kepala dan leher. Xerostomia adalah sensasi subjektif dari mulut

kering yang memiliki hubungan dengan penurunan produksi saliva.

Xerostomia dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup seperti menggangu

rasa, mengunyah, menelan, bicara, dan tidur. Selain itu xerostomia dapat

menyebabkan peningkatan jumlah bakteri dan jamur pada rongga mulut.

Xerostomia dapat diobati dengan beberapa cara, salah satunya dengan

mengkonsumsi obat pilocarpine yang merupakan salah satu cara yang paling sering

digunakan untuk meningkatkan laju aliran saliva, tetapi pilocarpine memilki beberapa

efek samping seperti berkeringat, rhinitis, mual, sakit kepala dan peningkatan

frekuensi urin. Terapi alternatif lain yang digunakan untuk mengatasi xerostomia

adalah terapi akuputur. Akupunktur melibatkan penyisipan jarum kecil pada titik-titik

tertentu sehingga dapat merangsang saraf parasimpatis dan peningkatan aliran darah

yang akan memacu produksi saliva. Selain itu, akupuntur memiliki efek samping

yang kecil, seperti pendarahan kecil pada bagian yang ditusuk, sehingga akupuntur

relatif aman digunakan untuk mengatasi xerostomia. leh karena itu, pada makalah

ini akan dibahas mengenai pengaruh terapi akupuntur terhadap xerostomia akibat

radioterapi kepala dan leher.



B/ Tin2!u!n pus"!8!

&/ A8upu"ur

Akupuntur adalah sebuah pengobatan yang berasal dari !ina yang dilakukan

dengan memasukkan jarum ke lokasi spesifik pada permukaan tubuh. Terapi

akupuntur ini pertama kali dilaksanakan pada tahun "#$% yang berasal dari

&engobatan Tradisional !ina 'Traditional !hinese (edicine) ."

*ilosofi dan dokter kuno di !ina menjelaskan bah+a semua fenomena dialam ini merupakan interaksi antara in dan ang. ing dan ang berla+anan satu

sama lain di alam, mereka terus-menerus menolak dan menahan satu sama lain,

namun sebenarnya mereka saling bergantung satu sama lain, apabila satu sisi

lemah dan sisi lain yang kuat, keseimbangan umum tidak dapat dipertahankan.

etidakseimbangan ini akan mengakibatkan gangguan, seperti sakit.

/atar belakang teoritis terapi akupuntur ini didasarkan pada konsep

metafisik 0i dan keseimbangan in-ang, namun bertentangan dengan praktek kedokteran 1arat yang didasarkan pada bukti anatomi, fisiologi, dan biokomia.

1anyak penelitian dilakukan untuk menyelidiki dan menjelaskan dasar ilmiah di

balik hal tersebut. Terapi akupuntur diperkenalkan dalam pengobatan 1arat

modern. 2asar teori kuno menjelaskan bah+a energi mengalir dalam tubuh

manusia dan dapat dirangsang untuk menciptakan keseimbangan dan kesehatan.

Aliran energi ini disebut 0i, bergerak di seluruh tubuh di sepanjang jalur utama

yang dikenal sebagai meridian. (eridian merupakan jalur tidak terlihat yang

terdiri dari " meridian utama, merepresentasikan organ utama dan fungsi tubuh

meskipun jalur tersebut tidak sama seperti jalur yang dilalui oleh saraf dan aliran

darah.3

(anfaat akupuntur pada rongga mulut, antara lain4$,5



a. Sebagai alternatif anestesi untuk ekstraksi gigi pada pasien dengan

alergi lidokain.

b. &engobatan xerostomia

c. &engobatan nyeri temporomandibilar dan orofasial.

d. &engobatan 1ell6s &alsy

)/ Xeros"oi!

Xerostomia adalah sensasi subjektif dari mulut kering yang kemungkinan

memiliki hubungan dengan penurunan produksi saliva. Xerostomia biasanya terdapat

pada pasien radioterapi, lanjut usia,dan gangguan immunologi.7

!/ E"iolo,i +!n p!"o,enesis

(ulut kering yang diindikasikan sebagai penurunan produksi

saliva pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut4

i. 8fek samping obat

Xerostomia adalah berkurangnya produksi saliva

sebagai efek samping dari pengobatan tertentu.

9

1eberapa obattertentu seperti antidepresan trisiklik, antipsikotik, dan

antihistamin mempunyai efek samping xerostomia.#

bat-obat ini memiliki sifat antikolinergik yang akan

menurunkan produksi saliva sehingga kadar asam di dalam



mulut meningkat. 2engan jumlah yang sedikit dan konsistensi

yang kental, saliva akan kehilangan fungsinya sebagai

pembersih alami rongga mulut. #

. Tingkat umur

Xerostomia merupakan masalah umum yang banyak

terjadi pada usia lanjut. eadaan ini disebabkan oleh adanya

atropi pada kelenjar saliva sesuai dengan pertambahan umur

yang akan menurunkan produksi saliva dan mengubah

komposisinya. Seiring dengan meningkatnya usia, terjadi

proses penuaan. Terjadi perubahan dan kemunduran fungsikelenjar saliva, dimana kelenjar parenkim hilang dan akan

digantikan oleh jaringan ikat dan lemak. eadaan ini

mengakibatkan pengurangan jumlah aliran saliva.9 Atropi

yang terjadi di kelenjar submandibula karena pertambahan

usia akan menurunkan produksi dan mengubah komposisi

saliva."%

3. Tingkat stress

&ada saat berolahraga atau berbicara yang lama dapat

menyebabkan berkurangnya aliran saliva sehingga mulut

terasa kering. Selain itu dalam keadaan gangguan emosional

seperti stress, putus asa dan rasa takut dapat mempengaruhi

sistem saraf simpatis dari sistem saraf autonom dan

menghalangi sistem saraf parasimpatik sehingga sekresi saliva

menjadi menurun dan menyebabkan mulut menjadi kering. ""

:. Tingkat radioterapi

Terapi radioterapi pada daerah leher dan kepala untuk

pera+atan kanker telah terbukti dapat mengakibatkan rusaknya

struktur kelenjar saliva dengan berbagai derajat kerusakan pada

kelenjar saliva yang terkena radioterapi."%,"" ;umlah kerusakan



kelenjar saliva tergantung dari jumlah dosis radioterapi yang

diberikan selama terapi radioterapi.""

&engaruh radioterapi lebih banyak mengenai sel asini

dari kelenjar saliva parotis dibandingkan dengan kelenjar saliva

sublingualis. Tingkat perubahan kelenjar saliva setelah

radioterapi yaitu, terjadi radang kelenjar saliva pada beberapa

hari pertama, lalu setelah satu minggu akan terjadi penyusutan

parenkim sehingga terjadi pengecilan kelenjar saliva dan

penyumbatan. Selain berkurangnya volume saliva, terjadi

perubahan lainnya pada saliva, dimana viskositas menjadi lebih

kental dan lengket, p< menjadi turun dan sekresi =gA berkurang. >aktu untuk mengembalikan kecepatan sekresi

saliva menjadi normal kembali tergantung pada individu dan

dosis radioterapi yang telah diterima.""

?ambar ". 2aerah yang mendapatkan radioterapi saat radioterapi kepala dan leher.



./ Ge2!l! 8linis &)0&9

") (engeluhkan gangguan pengecapan 'dysgeusia),

) @asa sakit pada lidah seperti terbakar 'glossodynia) dan

3) &eningkatan kebutuhan untuk minum air, terutama pada malam

hari.

:) &eningkatan karies pada gigi,

$) 8ritema mukosa oral,

5) &embengkakan kelenjar parotis,

7) Angular cheilitis, mukositis,

9) =nflamasi atau ulser pada lidah dan mukosa bukal,

#) andidiasis,sialadenitis, dan halitosis,"%) lserasi pada rongga mulut.

?ambar . /idah kering dan pecah-pecah

9/ Pen,!ruh sy!r! "erh!+!p pro+u8si s!li;!

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam

kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja

secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Susunan saraf otonom terbagi

atas dua bagian yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang bekerja secara

antagonis terhadap organ yang sama.":

&usat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui saraf-saraf otonom

yang mempersarafi kelenjar saliva. Tidak seperti sistem saraf otonom di tempat lain,



respon simpatis dan parasimpatis di kelenjar saliva tidak saling bertentangan. 1aik

stimulasi simpatis maupun parasimpatis, keduanya meningkatkan sekresi saliva,

tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda. ":

a. @angsangan parasimpatis, yang berperan dominan dalam sekresi

saliva, menyebabkan pengeluaran saliva encer dalam jumlah besar

dan kaya enBim.":

b. @angsangan simpatis, di pihak lain, menghasilkan volume saliva yang

jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus. arena

rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam jumlah

sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya selama keadaan

saat sistem simpatis dominan, misalnya pada keadaan stres.

":

?ambar. *ungsi saraf otonom

;alur saraf parasimpatis untuk mengatur pengeluaran saliva terutama dikontrol

oleh sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nukleus salivatorius superior dan

inferior batang otak. =nervasi parasimpatis kelenjar saliva diba+a oleh saraf kranial."$

a. elenjar parotis menerima input parasimpatisnya dari nervus

glossopharingeus 'C. =X) melalui ganglion otikum."5



b. elenjar submandula dan sublingual menerima input parasimpatisnya

dari nervus facialis 'C. D==) melalui ganglion submandibula."5

byek-obyek lain dalam mulut dapat menggerakkan refleks saliva dengan

menstimulasi reseptor yang dipantau oleh nervus trigeminal 'D) atau inervasi pada

lidah dipantau oleh nervus kranial D==, =X, atau X. Stimulasi parasimpatis akan

mempercepat sekresi pada semua kelenjar saliva, sehingga menghasilkan produksi

saliva dalam jumlah banyak."7,"9

Sistem saraf parasimpatis dan simpatis menginervasi kelenjar saliva. Stimulasi

saraf parasimpatis menyebabkan sekresi yang lebih cair, sedangkan saraf simpatis

memproduksi aliran yang lebih sedikit dan kental."#

Sekresi saliva dapat terjadi atas dua fase yaitu fase yang berhubungan denganasinus dan fase yang berhubungan dengan saluran pembuangan 'duktus striated).

Asinus, proses ini terjadi di lumen melalui sel eksositositas dan terjadi akibat

stimulus yang diterima. Stimulus yang diterima oleh asinus dapat berupa adrenergik

'E dan F) dan kolinergik. Seksresi F-adrenergik terjadi akibat rangsangan membran

sel, dimana bagian dalam sel membentuk cA(& yang dapat mengaktifkan

fosforilasekinase sehingga menyebabkan fosforilase mikrofilamen berkontraksi dan

granula sekresi diangkut ke membran plasma luminal. emudian membran granula

melebur dengan membran plasma. /udah primer berisi granula akan terus berjalan ke

lumen untuk di transport melalui muara pembuangan. @angsangan F-adrenergik

menghasilkan sekresi saliva yang pekat, kaya protein dan berbusa. Sedangkan pada

rangsangan kolinergik neurotransmiter asetilkolin dapat menghasilkan sekresi air

yang banyak dengan kadar protein yang rendah.%

Sekresi saliva yang bersifat spontan dan kontinu, bahkan tanpa adanya

rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung

saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva. Sekresi basal ini penting untuk

menjaga agar mulut dan tenggorokan tetap basah setiap +aktu.":



?ambar 3/ &engaturan sekresi saliva melalui saraf

?ambar diatas menunjukkan jalur saraf parasimpatis untuk mengatur

pengeluaran saliva, menunjukkan bah+a kelenjar saliva terutama dikontrol oleh

sinyal saraf parasimpatis sepanjang jalan dari nucleus salivatorius superior dan

inferior pada batang otak. "$

Cukleus salivatorius terletak kira-kira pada pertemuan antara medulla dan

pons dan akan tereksitasi oleh rangsangan taktil dan pengecapan dari lidah dan

daerah-daerah rongga mulut dan faring lainnya. &erangsangan simpatis juga dapat

meningkatkan salivasi dalam jumlah sedikit, lebih sedikit dari perangsangan

parasimpatis.Saraf-saraf simpatis berasal dari ganglia servikalis superior dan berjalan

sepanjang permukaan dinding pembuluh darah ke kelenjar-kelenjar saliva. "$



Tabel "/ &engaturan sekresi saliva melalui saraf

3/ Pe.!h!s!n

@adioterapi kepala dan leher dapat menyebabkan xerostomia. Xerostomia

mengganggu kualitas hidup, mengganggu rasa pengecapan, mengunyah, menelan,

berbicara, dan tidur.5 Terdapat beberapa cara untuk mengatasi xerostomia. Salah

satunya adalah terapi akupuntur.$,5 Terapi akupuntur adalah sebuah pengobatan yang

berasal dari !ina yang dilakukan dengan memasukkan jarum ke lokasi spesifik pada

permukaan tubuh." Terdapat beberapa metode akupuntur yaitu4 "-$



(etode akupuntur berdasarkan teori klasik pengobatan tradisional !ina

menggunakan titik-titik pada telinga ' Shenmen, &oint Gero, Salivary ?land ), !D

:, /= ", /= , dan /u 7. ,:

Titik- titik akupuntur ini didukung oleh penelitian (. ay ?arcia, et.al yang

menggunakan "# pasien yang menerima terapi akupuntur dua kali seminggu selama :

kali berturut-turut, sehingga didapatkan hasil pada minggu ke-: terdapat peningkatan

penyembuhan $$,$5H dan pada minggu ke-9 peningkatan menjadi $$,$5H :. &ada

penelitian ini menyatakan bah+a terapi akupuntur dapat merangsang peningkatan

aliran darah yang dapat mempengaruhi metabolisme kelenjar saliva. :

?ambar. Titik pada telinga ' Shenmen, &oint Gero, Salivary ?land )

!D : '!heng jiang)4 terletak di antara dagu dan bibir ba+ah. *ungsinya

untuk menyembuhkan lumpuh +ajah, gusi bengkak, sakit gigi, dan produksi air liur

yang kurang.:



?ambar. Titik !D :

ST 35 'Gu san li)4 Terdapat pada permukaan lateral kaki. *ungsinya adalah

untuk mengurangi rasa mual, perut kembung, dan pusing.:

?ambar. Titik ST 35

/= " 'Shang yang)4 Terdapat pada sisi radial indeks jari, di tepi kuku.

*ungsinya adalah (enyembuhkan sakit gigi dan sakit tenggorokan. :



?ambar. Titik /= "

/u 7 '/ieIue)4 Terdapat pada aspek radial lengan ba+ah, sekitar ",$ cun proksimal ke pusat cekungan yang dibentuk oleh tendon ekstensor polisis longus dan

brevis, di celah tersebut antara tendon brakioradialis dan abductor policis longus.

*ungsinya adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada mulut. :

?ambar. Titik / 7

(etode akupuntur menurut anggota 1ritish (edical Acupunture Society

menggunakan titik-titik pada telinga 'Shenmen, &oint Gero, Salivary ?land ), /= dan /= %.

Titik-titik akupuntur ini didukung pada penelitian yang dilakukan oleh @.

simcock, et all yang menjelaskan bah+a tusuk jarum menyebabkan aktivitas otak,



dan dapat mengubah biokimia otak, merangsang neurotransmitter dan neurohormon

dengan cara yang berbeda. <al ini pada gilirannya dapat mempengaruhi bagian-

bagian dari sistem saraf pusat yang berhubungan dengan sensasi dan fungsi tubuh

involunter, seperti reaksi kekebalan tubuh dan proses otonom termasuk pengaturan

tekanan darah, aliran darah, dan suhu tubuh. 2alam kasus xerostomia, akupunktur

dapat menghasilkan stimulasi otonom dari setiap jaringan kelenjar saliva secara

langsung atau dengan meningkatkan suplai darah ke beberapa orang kelenjar saliva

minor.

/= '8r jian)4 Terdapat pada bagian dorsal tangan, bagian radial ujung jari

telunjuk, ujung distal sendi metakarpal-phalang. *ungsinya adalah untuk

menyembuhkan sakit gigi, sakit tenggorokan, demam dan rahang bengkak.

?ambar. Titik /=

/= % 'ing xiang) 4 Terletak pada kerutan naso-labialis sisi luar titik /= "# di

sebelah sayap hidung. *ungsinya adalah menyembuhkan mulut kering.



?ambar. Titik /= %

(etode akupuntur berdasarkan prinsip pengobatan tradisional cina dan tradisi

barat menggunakan titik-titik pada telinga, ST 3,ST :, ST $, ST 5, ST 7, ?1 , S= "#,

T1 ", /= :, /= "", /@ 3, ST 35, = 3, = $, dan ?D %. 3

ST 3 ';u liao)4 Terletak tepat di ba+ah bola mata setinggi bagian ba+ah

cuping hidung. *ungsinya (enyembuhkan mata dan mulut miring, +ajah lumpuh,

sakit gigi, mimisan, dan bengkak pipi dan bibir. 3

ST : '2i cang)4 Terletak setinggi sudut mulut. *ungsinya (enyembuhkan

mulut miring, gangguan suara dan +ajah lumpuh.3

ST $ '2a ying)4 Terletak bagian depan sudut rahang otot matericus dan

dibelakang sendi +ajah. *ungsinya (enyembuhkan mata dan mulut miring,

gangguan otot rahang, sakit gigi, +ajah lumpuh dan trismus.3

ST 5 ';ia che)4 Terletak pada bagian muka atas sudut rahang. *ungsinya

(enyembuhkan mata dan mulut miring, pipi bengkak, sakit gigi, +ajah lumpuh,

trismus dan gangguan T(;. 3

ST 7 'Xia guan)4 Terletak pada &ada lekukan di ba+ah lengkung Bygomaticus,

di depan condyles mandibulae. *ungsinya (enyembuhkan gangguan pendengaran,

tinnitus 'telinga mendengung), sakit gigi dan gangguan T(;.3



?ambar. Titik ST 3,ST :, ST $, ST 5, dan ST 7

?1 'Ting hui)4 Terletak pada daerah lekukan, batas belakang saat mulut

terbuka. *ungsinya (enyembuhkan tinnitus 'telinga mendengung), radang telinga

dalam, +ajah lumpuh, sakit gigi, radang kelenjar parotis dan gangguan pendengaran 3

?ambar. Titik ?1

S= "# ';ian Bhen)4 Terdapat pada bagian belakang sendi bahu bagian ba+ah

dan sisi belikat di tepi otot doltoideus. *ungsinya menyembuhkan tulang bahu yang

nyeri dan kaku 3



?ambar. Titik S= "#

T1 " '8r mene)4 Terdapat pada lekukan bagian dalam supratragik telinga.

;ika mulut dibuka akan terjadi lekukan kecil yang terbentuk di depan bagian atas

proc. tragus telinga. *ungsinya (enyembuhkan gangguan pendengaran, tinnitus,

radang telinga dan sakit gigi. 3

?ambar. Titik T1 "

/= : '<e gu)4 Terdapat pada pertengahan sisi radial tulang metacarpal ==.

*ungsinya (enyembuhkan sakit kepala, sakit gigi, radang faring, radang amandel,

radang sinus hidung, radang tendon, gangguan pendengaran, penyakit mata 'merah,

sakit, bengkak), sakit tenggorokan, gondok dan nyeri sendi rahang.3



?ambar. Titik /= ":

/= "" '0u chi)4 Terdapat pada sisi lateral lipatan siku 'ujung kerutan lipatan

siku) pada saat siku ditekuk. *ungsinya (enyembuhkan sakit tenggorokan, siku dan

lengan atas sakit dan demam.3

?ambar. Titik /= ":

/@ 3 'Tai chong)4 Terdapat pada daerah lekukan bagian distal pertautan jari

ke-" dan ke- tulang metatarsal. *ungsinya (enyembuhkan sakit kepala, pusing dan

insomnia.3



?ambar. Titik /@ 3

= 3 'Tai xi)4 Terdapat pada antara mata kaki bagian dalam dan tendon

achilus, setinggi bagian tertinggi mata kaki bagian dalam. *ungsinya menyembuhkan

sakit tenggorokanJ sakit gigi dan gangguan pendengaranan 3

= $ 'Shui Iuan)4 Terdapat pada pada lekukan tepi calcaneus bagian dalam.

*ungsinya (enyembuhkan gangguan reproduksi, buang air tertahan dan pandangan

kabur atau berkunang-kunang. 3



?ambar. Titik = 3 dan = $

?D % '1ai hui)4 Terdapat pada garis tengah sagital kepala. *ungsinya

menyembuhkan sakit kepala, tinnitus dan hidung tersumbat.3

?ambar. Titik ?D %



2apat kita bandingkan antara pasien yang menggunakan akupuntur saat

radioterapi kepala dan leher dengan yang tidak menggunakan akupuntur. &ada pasien

yang menggunakan akupuntur efektif dalam meminimalkan keparahan efek samping

radiasi pada laju aliran saliva dan gejala xerostomia yang terkait. 1erdasarkan pada

analisis obyektif dan subyektif,menunjukkan temuan yang signifikan dari laju aliran

saliva dan fungsi oral 'mis, mengunyah, menelan, dan berbicara) &enggunaan efektif

akupunktur adalah lebih baik daripada menggunakan farmakologis 'misalnya,

pilocarpine atau amifostine) karena akupunktur menyediakan hampir tidak ada efek

samping yang signifikan. <al ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh

*abio do &rado *lorence 1raga, et all.3

(etode kombinasi akupuntur manual, auricular, elektro menggunakan titik-

titik ST 3, :, $, 5, 7, dan 35, S= "9 dan "#, ?1 dan 3, /= : dan "", S& 5, 2 %, @C

3 dan :, dan titik-titik telinga, Shenmen dan titik Bero. "

?ambar. Titik ST 3, :, $, 5, 7, dan 35, S= "9 dan "#, ?1 dan 3, /= : dan "", S& 5,

2 %, @C 3 dan :, dan titik-titik telinga, Shenmen dan titik Bero.



S= "9 '0uan liao)4 Terdapat tepat di ba+ah canthus externus mata, di ba+ah

tulang Bygomaticus. *ungsinya menyembuhkan lumpuh +ajah dan sakit gigi."

?ambar. Titik S" "9

?1 3 'Shang guan)4 Terdapat pada 1atas atas lengkung Bygomaticus,

langsung di atas ST-7. *ungsinya menyembuhkan sakit kepala, gangguan

pendengaran, tinnitus, sakit gigi bagian atas dan mulut K mata miring. "

?ambar. Titik ?1 3

ombinasi akupunktur manual, akupunktur auricular, dan akupuntur elektromeningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan efektif dalam merangsang

produksi saliva. Akupuntur tidak memiliki efek samping yang merugikan. <al ini

terbukti berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh berdale !olorado, et all.

1erdasarkan penelitian ini, perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk menentukan



kemanjuran titik akupunktur individual dan juga untuk menentukan apakah

kombinasi akupunktur manual, akupunktur auricular, dan akupuntur elektro

digunakan dalam studi kasus ini lebih efektif dalam mengobati xerostomia daripada

akupunktur manual saja."

erusakan saraf, kerusakan pembuluh darah, dan xerostomia terjadi oleh

kemoradioterapi. Akupuntur dapat merangsang sistem saraf otonom melalaui neuron

aferen meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis dan neuropeptida yang akan

meningkatkan sekresi saliva."

Sedangkan menurut penelitian GhiIiang (eng, et all menunjukkan bah+a

terapi akupuntur dapat meningkatakan fluks darah lokal secara signifikan pada kulit

yang melapisi kelenjar parotis. $

1erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh GhiIiang (eng, et all

menjelaskan bah+a akupunktur ini dapat mengurangi terjadinya dan tingkat

keparahan xerostomia sedini mungkin minimal 3 minggu saat radioterapi, dengan

manfaat yang tersisa 5 bulan setelah akhir pengobatan.$

(ereka berteori bah+a stimulasi jarum dapat menyebabkan pelepasanneuropeptida, Bat yang bertindak sebagai sinyal untuk mengontrol berbagai fungsi

tubuh, termasuk aliran darah dan produksi air liur. Ceuropeptida juga diketahui

mempengaruhi sistem saraf otonom dan simpatik, yang keduanya terlibat dalam proses air liur.

(enurut penelitian 1erdale !olorado, et al yang menggunakan teknik

kombinasi manual akupunktur, auricular akupuntur, dan elektro-akupuntur selama "%

sesi, menyatakan bah+a perbaikan xerostomia terjadi pada sesi ke-$ yakni '"$-% H)

dimana pada sesi ke-$ ini pasien merasakan adanya air saliva tipis dan meningkat

pada sesi-sesi selanjutnya. &ada sesi ke-"% pasien merasakan peningkatan jumlah air



saliva sehingga membantu pasien untuk mencicipi rasa dan menelan makanan

kering."

T!.el )/ &erbaikan gejala selama terapi akupuntur

Titik-titik akupunktur yang digunakan dalam penelitian ini berada di kulit

kepala, dan +ajah bilateral, telinga, lengan dan kaki. &oin pengobatan termasuk ST 3,

:, $, 5, 7, dan 35, S= "9 dan "#, ?1 dan 3, /= : dan "", S& 5, 2 %, @C 3 dan :,

dan titik-titik telinga, Shenmen dan titik Bero. "



G!.!r %/ Titik akupuntur di kepala, telinga, lengan, dan kaki

. "

&ada penelitian @. Simcock", et al yang menggunaakan teknik auricular akupunktur. &asien yang diobati untuk kanker kepala dan leher dapat mengalami

gangguan fungsi kelenjar parotis.

&asien dibagi menjdi kelompok, 7% pasien kelompok " 'pera+atan mulut

diikuti akupuntur). 7% pasien kelompok 'akupuntur di ikuti pera+atan mulut).

T!.el 9. &eningkatan yang terjadi pada pasien yang menerima treatment.

2ari hasil tabel disimpulkan bah+a kelompok yang menerima terapi

akupuntur memberikan manfat lebih besar dibandingkan hanya pera+atan mulut

saja.

Tusuk jarum pada terapi akuputur menyebabkan aktivitas otak yang dapat

mengubah biokimia otak merangsang neurotransmitter dan neurohormon. <al ini

pada gilirannya dapat mempengaruhi bagian-bagian dari sistem saraf pusat yang

berhubungan dengan sensasi dan fungsi tubuh involunter, seperti reaksi kekebalan

tubuh dan proses otonom termasuk pengaturan tekanan darah, aliran darah, dan suhu

tubuh.



2alam kasus xerostomia, akupunktur dapat menghasilkan stimulasi otonom

dari setiap jaringan kelenjar saliva sehingga meningkatkan suplai darah ke dan sekresi

kelenjar saliva.

&ada penelitian *abio do &rado, et al yang menggunakan teknik sham

akupunktur, sebanyak : pasien yang dibagi menjadi kelompok yakni " orang

kelompok preventive akupuntur '&A) yakni kelompok yang belum menerima

radioterapi atau belum memasuki periode radioterapi dan " orang kelompok kontrol

'!T) yakni kelompok yang telah menerima radioterapi dan belum menerima terapi

akupuntur ataupun terapi lainya. 3

&ada penelitian dinilai menggunakan cara yakni menilai laju saliva yang di

peroleh berdasarkan tingkat saliva saat istirahat '@S*@) dan tingkat saliva saat

trestimulasi 'SS*@). Selain perhitungan jumlah saliva, pasien juga diberi kuisioner

yakni dengan penilaian berkisar antara '%-"%%)4 3

L 0", menilai kesulitan yang Anda alami dalam berbicara karena kekeringanJ

L 0, menilai kesulitan yang Anda alami dalam menelan karena kekeringanJ

L 03, tingkat berapa banyak air saliva dalam mulut AndaJ

L 0:, menilai kekeringan mulut Anda.

<asil dari penelitian ini menunjukan kelompok preventive memiliki nilai

@S*@ dan SS*@ yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan pada

data kuisioner kelompok kontrol memilki nilai yang lebih tinggi dibandingkan

kelompok preventif, kecuali pada pertanyaan ke-3 yakni jumlah saliva pada mulut. 3



T!.el %/ &erbandingan jumlah saliva kelompok preventif dan kelompok

kontrol

esimpulan dari penelitian ini, kelompok &A yang belum menerima

radioterapi memiliki laju aliran saliva yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok kontrol yang telah menerima radioterapi. leh karena itu dapat

disimpulkan akupuntur dapat digunakan untuk mencegah terjadinya xerostomia pada

pasien yang akan menerima radioterapi pada pengobatan kanker kepala dan leher. 3

&ada penelitian GhiIiang (eng, et all menunjukkan bah+a terapi akupuntur

dapat meningkatakan fluks darah lokal secara signifikan pada kulit yang melapisikelenjar parotis. $

D/ Kesipul!n

Akupuntur adalah sebuah pengobatan yang berasal dari !ina yang dilakukan

dengan menusuk beberapa titik tertentu pada kulit menggunakan jarum. Akupuntur

memiliki beberapa manfaat pada rongga mulut, salah satunya yakni dapat mengobati

Xerostomia.

Xerostomia adalah sensasi subjektif dari mulut kering yang dapat disebabkan

oleh beberapa hal seperti radioterapi kepala dan leher. @adioterapi kepala dan leher



dapat menyebabkan rusaknya kelenjar saliva sehingga menyebabkan berkurangnya

volume saliva.

Terapi akupuntur merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam

mengatasi xerostomia. Akupuntur dapat merangsang sistem saraf otonom yakni saraf

parasimpatis, metabolisme kelenjar saliva dan meningkatan suplai darah sehingga

meningkatan sekresi saliva. Camun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

menunjukan bah+a terapi akupuntur bermanfaat dalam mengatasi xerostomia.

DA(TAR PUSTAKA

@eina Taguchi. Acupuncture Anesthesia and Analgesia for Clinical Acute Pain in

Japan. 8cam %%9J$') "$3-"$9

*ransiskus Andrianto, ;enny Sunariani, Theresia =ndah 1udhy S. The effect of Hegu

acupoint stimulation in Dental. 2ent.; '(aj.ed.?igi), Dol :% Co." ;anuary-(arch

%%7437-:"

?irish atti, aruna, &arita !hitroda, Syed ShahbaB. Use of acupuncuture as a

novel practice in management of dental diseases : a review. =nternational ;ournal of Scientific Study Sept %": Dol4 =ssue45

(isrei /., Stander S., %"%, &ruritus, Cer ork4 Spinger.

>en-/ong <u, !hih-<ao !hang, u-!hiang <ung, and Tien-u Shieh, Acupuncture

Anesthesia for !omplicated 2ental 8xtractions in &atients +ith /idocaine Allergy.

T<8 ;ournal of alternative and complementart medicine. %%. Dol. "$'"")4 "":#-

""$

/i 1eng >ong. Acupuncture in 2entistry4 =ts &ossible @ole and Application.%"%.

Dol. " '")4 :9-$.

&ajukoski <, (eurman ;<, dont 2, <alonen &, Sulkava @. &revalence of subjective

dry mouth and burning mouth in hospitaliBed elderly patients and outpatients in



relation to saliva, medication, and systemic diseases. ral Surgery, ral (edicine,

ral &athology, ral @adiology K 8ndodontics. %%"J#'5)45:"-#

*rancis (archalJ &avel 2ulguerov. Sialolithiasis (anagement. Arch otolaryngol head

neck surgMvol "#, sep %%3

@ahmadhan A?. Serba Serbi esehatan ?igi K (ulut. !etakan &ertama. ;akarta4

&enerbit 1ukune. %"%4 "$.

idd 8A(, 1echal S;. 2asar-2asar aries. ;akarta4 &enerbit 1uku

edokteran 8?!. "##4 57-7%.

<asibuan S. eluhan mulut kering ditinjau dari faktor penyebab manifestasi dan

penanggulannya. http4MMlibrary.usu.ac.idMdo+nloadMfkgMfkg-sayuti.pdf '"$ *ebruari

%")

1artels !/. Xerostomia information for dentists 4 <elping patients +ith dry mouth.

%"%.

CavaBesh (, umar SS. Xerostomia4 &revalence, 2iagnosis, and

(anagement. !ompendium of !ontinuing 8ducation in 2entistry. %""

Sher+ood, /., %%", *isiologi (anusia dari Sel ke Sistem, 8?!, ;akarta

Disual Anatomy and &hysiology4 (artini and ber, "st 8d., %"%. &rinciples of

Anatomy and &hysiology4 Tortora and 2errickson, "th 8d., %%# or ""th 8d., %%5.

?uyton K <all. %%9. 1uku Ajar *isiologi edokteran 8disi "". ;akarta 4 8?!

Tortora, ?.;. dan 2errickson, 1.<. %%#. &rinciples of Anatomy and &hysiology.

T+elfth 8dition. Asia4 >iley

(artini, *.<. %%5. *undamental of Anatomy K &hisiology. Seventh 8dition.San

*rancisco4 &earson

?ray <<, 2a+kins 2, Simpson =A, (organ ;(. ardiologi. :th ed., Alih 1ahasa

oleh AB+ar Agus, Asri 2+i @achma+ati. ;akarta4 8rlangga, %%34$$-57"9

Cederfors T, 2ahlof !. 8ffects on salivary flo+ rate and composition of +ithdra+al

of and re-exposure to the beta "-selective antagonist metoprolol in a hypertensive

http://library.usu.ac.id/download/fkg/fkg-sayuti.pdf%20(15

http://library.usu.ac.id/download/fkg/fkg-sayuti.pdf%20(15



patient population. 8ur ; ral Sci "##5J"%:'3)45-9.

1erdale !olorado and <ong >u. Acupuncture for the relief of odynophagia and

xerostomia after chemoradiation therapy in oropharyngeal cancer4 a case report.

!olorado et al. ;ournal of !ancer Therapeutics K @esearch %"3

@. Simcock, *allo+field, . (onson, and =. Solis-Trapala . A@=X4 A randomised trial

of acupuncture v oral care sessions in patients +ith chronic xerostomia follo+ing

treatment of head and neck cancer. Annals of ncology.%"3J :4 775-793

*abio do &rado *lorence 1raga, !elso Augusto /emos ;unior, *abio Abreu Alves

and2ante Antonio (igliari. Acupuncture for the prevention of radiation-induced

xerostomia in patients +ith head and neck cancer. 1raB ral @es. %""J$')4"9%-$

(. ay ?arcia, ;oseph S. !hiang and /orenBo !ohen dkk. Acupuncture for radiation-

induced xerostomia in patients +ith cancer4 a pilot study.%%#

GhiIiang (eng, ay ?arcia, !haosu <u,;oseph !hiang dkk. @andomiBed controlled

trial of acupuncture for prevention of radiation-induced xerostomia among patients

+ith nasopharyngeal carcinoma. !ancer. %" ;uly "J ""9'"3)4 3337-33::

&orter S@, Scully !, <egarty A(. An update of the etiology and management of

xerostomia. ral Surg ral (ed ral &athol ral @adiol 8ndod %%:J #7'")49N:5.

Makalah Jurding pengaruh terapi akupuntur terhadap xerostomia akibat radioterapi kepala dan leher

Documents

Transcript of Makalah Jurding pengaruh terapi akupuntur terhadap xerostomia akibat radioterapi kepala dan leher