Review Kebudayaan

7
TUGAS I REVIEW BUKU PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI Bab IV: Masyarakat Bab V : Kebudayaan PENGARANG KOENTJARANINGRAT MASYARAKAT Beberapa makhluk hidup seperti serangga, sel dan binatang tertentu hidup sebagai kesatuan kolektif. Kesatuan kolektif ini membuat makhluk hidup tersebut semakin kuat bertahan dengan kondisi alam, karena kolektif mereka berkerjasama, saling membantu dan melakukan kerjasama yang serasi. Ciri khas kehidupan kolektif : 1. Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam sub kesatuan atau golongan individu dalam kolektif untuk melaksanakan berbagai macam fungsi hidup. 2. Ketergantungan individu kepada individu lain dalam kolektif sebagai akibat dari pembagian kerja 3. Kerjasama antar individu yang disebabkan karena sifat ketergantungan tadi 4. Komunikasi antar individu yang diperlukan guna melakasanakan kerjasama tadi

description

dari buku antropologi bab V

Transcript of Review Kebudayaan

TUGAS I

REVIEW BUKU PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGIBab IV: Masyarakat

Bab V : Kebudayaan

PENGARANG KOENTJARANINGRAT

MASYARAKAT

Beberapa makhluk hidup seperti serangga, sel dan binatang tertentu hidup sebagai kesatuan kolektif. Kesatuan kolektif ini membuat makhluk hidup tersebut semakin kuat bertahan dengan kondisi alam, karena kolektif mereka berkerjasama, saling membantu dan melakukan kerjasama yang serasi.Ciri khas kehidupan kolektif :1. Pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam sub kesatuan atau golongan individu dalam kolektif untuk melaksanakan berbagai macam fungsi hidup.

2. Ketergantungan individu kepada individu lain dalam kolektif sebagai akibat dari pembagian kerja

3. Kerjasama antar individu yang disebabkan karena sifat ketergantungan tadi

4. Komunikasi antar individu yang diperlukan guna melakasanakan kerjasama tadi

5. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga kolektif dan individu-individu dari luarnya.

Ahli filsafat seperti H. Spencer pernah menyatakan bahwa azas egoism atau azas mendahulukan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan yang lain mutlak perlu bagi jenis-jenis makhluk untuk dapat bertahan dalam alam yang kejam. Hal ini tentunya tidak berlaku bagi manusia sebagai khalifah fil ardh yang telah dianugrahkan akal pikiran dan seharusnya memiliki nilai-nilai kebaikan yang telah disepakati bersama sehingga sikap egois dan saling menjatuhkan seharusnya tidak dilakukan.Sedangkan azas hidup sebaliknya yaitu altruism (hidup berbakti untuk kepentingan yang lain) juga dapat membuat jenis mahluk itu menjadi sedemikian kuat sehingga dapat bertahan dalam proses seleksi alam. Justru karena altruism yang kuat, maka jenis mahluk kolektif itu mampu mengembangkan suatu hubungan bantu membantu dan kerjasama yang serasi, sehingga sebagai kolektif mereka menjadi begitu kuat hingga menjadi cocok untuk bertahan hidup langsung dalam alam. Kita bisa melihat hal seperti ini pada semut yang penuh dedikasi mencari makan, dan individu-individu yang lain dengan penuh rasa pengorbanan menjaga keamanan jenisnya , dst. Perbedaan hakiki kehidupan kolektif manusia dan hewan adalah sistem pembagian kerja, aktifitas kerjasama, serta berkomunikasi dalam kehidupan kolektif binatang bersifat naluri sedangkan manusia tidak. Manusia memiliki akal sehingga manusia dapat mengadakan pilihan serta seleksi terhadap berbagai alternatif dalam tingkah lakunya untuk mencapai efektifitas yang optimal dalam mempertahankan hidup.

Proses-proses perubahan yang berbeda-beda di berbagai tempat di permukaan bumi yang berbeda-beda itu menyebabkan timbulnya suatu aneka warna yang besar sekali antara beribu-ribu kesatuan hidup manusia yang berada di muka bumi ini.Di dalam suatu Negara seperti Indonesia, dengan banyak suku bangsa yang berbeda-beda, kita bias melihat ada berbagai macam lapisan social yang berlaku untk seluruhnegara. Disamping itu ada juga system-sistem pelapisan sosial yang khusus, yang hanya berlaku untuk tiap suku bangsa yang ada dalam Negara. Unsur-unsur masyarakatDalam istilah bahasa inggris masyarakat dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius yang berarti kawan.Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti ikut berpartisipasi (kata Arab musyaraka berarti saling bergaul adapaun kata Arab masyarakat adalah mujtama.Masyarakat adalah memang sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi. Namun tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia itu menjadi masyarakat yaitu pola tingkah laku yang khas mengenai semua factor kehidupan dalam batas kesatuan itu. Pola itu harus bersifat mantap dan kontinyu dengan kata lain sudah menjadi adat istiadat yang khas. Disamping itu masyarakat juga mempunyai ciri identitas antara para warga atau anggotanya, bahwa mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuan-kesatua manusia lainnya .Dapat disimpulkan suatu Negara, kota ataupun desa yang sering kita sebut masyarakat memiliki ciri-ciri sbb :

1. Interaksi antar warga-warganya

2. Adat istiadat

3. Norma-norma

4. Hukum dan aturan-aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah laku warga Negara kota atau desa suatu kontinuitas dalam waktu dan suatu rasa identitas kuat yang mengikat semua warga.Defenisi konsep masyarakat untuk keperluan analisa antropologi adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Komunitas suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah yang nyata dan yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat, serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas.

KEBUDAYAAN

Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kata kebudayaan berasal dari kata sansakerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhiyang berarti budi atau akal. Sehingga dapat diartikan kebudayaan merupakan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Sedangkan kata Culture yang artinya kebudayaan berasal dari kata latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tanah atau bertani. Culture segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan merubah alam.

Peradaban istilah inggris civilization biasanya dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsure-unsur dari kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan , ada sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,dsb. Kebudayaan sering juga dipakai untk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai system teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa dan sistem kenegaraan dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Tiga wujud kebudayaan yaitu :

1. Sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dsb. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada dalam kepala-kepala atau dalam alam pikiran warga masyarakat. Pada masyarakat minangkabau salah satucontohnya ada petuah-petuah adat yang dihadirkan dalam pesta adat dsb yang isinya nasehat dalam menjalani kehidupan2. Sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.

Sistem social ini terdiri dari aktifitas-aktifitas manusia manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan lain dari detik ke detik , hari ke hari dan tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Bersifat konkret terjadi disekeliling kita bias di observasi, di foto dan di dokumentasi.Contohnya adanya tarian-tarian dan atraksi-atraksi budaya di setiap daerah dan masyarakat tertentu

3. Benda-benda hasil karya manusia. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan dan karya manusia. Contohnya: bangunan rumah adat, candi, dsb.Kesimpulan

Manusia adalah makhluk mulia yang diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah fil ardh. Akal pikiran yang dianugrahkan kepada manusia menghasilkan kebudayaan yang beraneka ragam yang bermanfaat untuk keberlanjutan hidup dan memberikan nilai-nilai untuk kehidupan itu sendiri. Letak geografis dan prilaku dalam menyikapi perubahan kondisi alam serta interaksi antara manusia itu sendiri membuat kebudayaan beragam dan berubah dari waktu ke waktu. Kebudayaan membuat unik suatu kelompok manusia dengan manusia lainnya, keunikan inilah yang memotivasi suatu kelompok manusia ingin mengetahui kebudayaan lainnya. Keunikan dari hasil karya dan ide sekelompok manusia ini menimbulkan kebudayaan yang menarik manusia lain untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh. Sinergi antara manusia dalam satu kelompok menghasilkan local wisdom/ kearifan local yang menguatkan kelompok tersebut dan membuat mereka bertahan dengan kondisi alam tempat mereka tinggal. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan semakin serunya pertarungan dalam mempertahankan keasrian alam dari perkembangan teknologi dan pembangunan yang sangat cepat memotivasi manusia untuk lebih memahami local wisdom. Pada akhirnya local wisdom ini berkembang menyesuaikan keadaan dan waktu. Namun demikian walaupun setiap masyarakat memiliki nilai-nilai yang mereka hormati ada nilai-nilai universal yang akan membuat satu masyarakat menghargai dan menghormati masyarakat yang lainnya.