Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

download Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

of 6

Transcript of Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

  • 7/24/2019 Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

    1/6

    REVIEW OF

    LEPTIN RESISTANCE AND DIET-INDUCED OBESITY: CENTRAL AND

    PERIPHERAL ACTIONS OF LEPTIN

    Neira Sinza, Jaione Barrenetxea, Mara J. Moreno-Aliagaa,Jos Alfredo Martnez

    I. PENDAHULUAN

    Sistem endokrin terlibat dalam semua aspek integratif kehidupan, salah

    satunya memiliki peran penting dalam proses terjadinya metabolisme. Sistem

    endokrin bersama sistem saraf melaksanakan sebuah mekanisme regulasi

    neuroendokrinyang mengatur berbagai aktivitas tubuh. Sistem endokrin terdiri dari

    susunan kelenjar-kelenjar yang mensintesis dan mengsekresi zat yang disebut

    hormon. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena tidak punya salurandan langsung mengsekresikan hormon ke sistem sirkulasi. Sistem endokrin

    meliputi: reseptor yg berperan untuk mendeteksi proses regulasi dalam tubuh,

    integrator (dapat berupa neuron, kelenjar endokrin), organ efektor yang selanjutnya

    menyampaikan pesan di dalam sel, dan hormon yang bertugas menyampaikan

    pesan di dalam sel (iller-Sturmhotel ! "artke, #$$%).

    &katan antara hormon dan reseptor akan menghasilkan suatu rantai kerja

    sesuai dengan reseptor yang diinginkan. ormon umumnya dianggap sebagai

    respon kimia yang diba'a dalam airan tubuh. "erupa molekul organik yang

    sangat khusus yang diproduksi oleh organ endokrin yang mengerahkan aksi

    terhadap sel target tertentu. ormon tidak memiu reaksi, namun

    sebagai modulator respons sistemik dan seluler. ormon berfungsi sebagai

    pemba'a pesan kimia, bergerak melalui darah ke daerah target yang jauh dari

    tindakan, atau bertindak lebih lokal sebagai utusan parakrin atau autokrin yang

    memiu efek lebih lokal. Kebanyakan hormon ada dalam airan tubuh sepanjang

    'aktu, tetapi dalam jumlah yang lebih besar atau lebih keil, tergantung pada

    kebutuhan tubuh. ormon bereaksi dengan berinteraksi dengan reseptor afinitastinggi, yang pada gilirannya dihubungkan dengan satu atau lebih sistem efektor

    dalam sel. "eberapa reseptor hormon yang terletak pada permukaan sel dan

    bertindak melalui mekanisme pemba'a pesan kedua, dan lain-lain berada dalam

    sel, di mana akan mengalami demodulasi sintesis enzim, transpor protein, atau

    struktural protein (iller-Sturmhotel ! "artke, #$$%).

    danya gangguan pada sistem endokrin akan memiu timbulnya obesitas.

    Seperti diketahui bah'a obesitas merupakan penyakit kronis yang menjadi salah

    satu beban kesehatan global yang paling serius terkait dengan kelebihan lemak

    1

  • 7/24/2019 Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

    2/6

    tubuh yang dihasilkan dari ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran

    energi, yang dipengaruhi oleh interaksi lingkungan dan genetik. *aringan adiposa

    sebagai tempat hormon leptin berasal, bertindak melalui reseptor khusus di otak

    untuk mengatur keseimbangan energi dan berat badan, meskipun hormon ini juga

    dapat menimbulkan berbagai tindakan dan pengaruh di jaringan saraf tepi (perifer).

    +alam banyak kasus, penderita obesitas memiliki sirkulasi peredaran hormon

    leptin yang tinggi dalam tubuhnya. danya kegagalan untuk mengendalikan berat

    badan menunjukkan adanya proses perla'anan terhadap hormon yang terlibat

    dalam pengendalian terhadap gangguan berat badan. Selanjutnya, adanya resistensi

    leptin dapat mengganggu fungsi sistem fisiologis leptin seperti metabolisme lipid

    dan karbohidrat serta proses penyerapan zat gizi dalam usus halus.

    *urnal ini merangkum berbagai studi mengenai perkembangan resistensileptin dan peran hormon leptin dalam proses timbulnya obesitas. embahasan ini

    fokus pada efek dari pengaruh gangguan hormon leptin pada jaringan adiposa, hati,

    otot dan fungsi usus serta hubungan yang menyertainya dengan diet-induced

    Oesitas(+&). Selain itu juga, dibahas mengenai keterlibatan beberapa !ediator

    infla!asi/ yang memiu timbulnya obesitas serta perannya dalam proses resistensi

    leptin.

    II. PENYEBAB RESISTENSI LEPTIN

    0eptin merupakan produk dari 1en o, ditemukan melalui hasil identifikasi

    dan kloning jaringan adiposa tikus pada tahun #$$2, bah'a leptin berpengaruh

    dalam tubuh mengontrol berat badan. 0eptin dianggap sebagai penetus sinyal

    adiposa yang paling utama dalam pengaturan keseimbangan energi, seperti yang

    ditunjukkan dalam hasil studi terhadap pada rasio gen ob3ob tikus, yakni gen

    tersebut mengalami "#$er$"agia dan obesitas. 4fek leptin memiliki pengaruh

    terhadap sistem regulasi di otak. 0eptin mampu menapai sistem saraf pusat (SS)

    dengan ara melintas pada bagian sa'ar-darah otak (lood-rain arrier) melalui

    media reseptor-endositosis. "entuk panjang reseptor leptin (b-5b) terutama

    dinyatakan dalam pusat hypothalamus dan arcuate nucleus(56), yang dianggap

    sebagai tempat utama yang berperan dalam proses fisiologis hormon. 0eptin

    mengikat "-5b dari beberapa kumpulan neuron dan mengaktifkan jalur

    *K73S889 untuk mengatur sintesis neuro$e$tida yang terlibat dalam kontrol

    asupan makanan dan keseimbangan energi. isalnya, leptin mengaktifkan

    $roo$io!elanocortin (6) neuron dan meningkatkan kadar peptida anoreksia

    ;-!elanoc#te-sti!ulating hormon, namun menghambat neuro$e$tide < (=

  • 7/24/2019 Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

    3/6

    enemuan yang lain dari pengendalian hormon leptin, menyatakan bah'a

    gangguan leptin berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh dan tingkat

    kesuburan (fertilitas) sebagai akibat adanya defisiensi leptin pada tikus, dan

    pengaruh hormon ini dapat memiliki peran fisiologis yang berbeda antar makhluk

    hidup. ada sistem saraf tepi (perifer), leptin terlibat dalam berbagai proses

    fisiologis seperti angiogenesis, "e!ato$oiesis, pembentukan tulang, penyembuhan

    luka, imunokompetensi atau dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak,

    serta proses penyerapan zat gizi di usus.

    besitas adalah penyakit kronis yang seara epat meningkat di seluruh

    dunia dan terjadi pada tingkatan usia dan jenis kelamin. besitas disebabkan

    karena ketidakseimbangan energi, yang dipiu oleh gaya hidup dan pola makan

    yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan pembesaran pada jaringan adiposa.Salah satu fungsi hormon leptin adalah mengatur berat badan, jika sintesis leptin

    terganggu, maka sinyal atau sensitivitas dapat menyebabkan gangguan dalam

    homeostasis energi dan komposisi tubuh. %#$erle$tine!ia merupakan iri

    manifestasi terjadinya obesitas pada manusia dan tikus, di mana telah terjadi

    resistensi terhadap aksi leptin, konsentrasi leptin akan meningkat terjadi gangguan

    kepekaan terhadap hormon dan kepekaan terhadap keseimbangan energi menjadi

    terganggu.

    asil studi yang lain menyatakan bah'a hampir #>? dari populasi obesitas

    memiliki tingkat leptin pada plasma dan adanya gangguan produksi leptin oleh

    jaringan adiposa. 5esistensi leptin seara umum digunakan untuk mendefinisikan

    terjadinya obesitas sebagai akibat "#$erle$tine!ia atau terjadinya penurunan

    respon leptin. danya penurunan respon terhadap leptin karena terjadinya resistensi

    dalam hormone dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, termasuk akan

    mempengaruhi asupan makanan, penyerapan zat gizi di dalam usus, proses

    metabolisme dan sensitivitas insulin, yang mengarah pada disregulasi

    keseimbangan energi. ekanisme yang sebenarnya yang mendasari resistensileptin diduga terjadi karena: i) kegagalan sirkulasi leptin untuk menyeberangi

    blood-brain barrier (""") dan menapai target neuron dalam otak, ii)

    penghambatan kaskade sinyal leptin dalam neuron di daerah tertentu dalam otak,

    iii) @defensif@ penurunan ekspresi reseptor leptin, dan iv) desensitisasi dari sinyal

    do&nstrea! selular di sistem saraf pusat dan saraf tepi (perifer). Selain itu,

    beberapa faktor, termasuk peradangan atau proses stres oksidatif, dan jenis diet,

    dapat berkontribusi terjadinya resistensi leptin.

    3

  • 7/24/2019 Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

    4/6

    1ambar #. ekanisme terjadinya resistensi leptin dan penyerapan zat gizi

    III. HUBUNGAN OBESITAS DAN RESISTNSI LEPTIN

    IV. MEKANISME HORMON LEPTIN TERHADAP METABOLISME ZATGIZI

    V. HUBUNGAN RESISTENSI LEPTIN DENGAN DIET-INDUCED OBESITAS

    (DIO)

    5esistensi leptin terlibat pada patogenesis +& (diet induced oesit#) A#>BC.

    Konsumsi diet tinggi lemak akan memiu resistensi leptin baik seara sentral

    maupun perifer. al tersebut telah dibuktikan dalam banyak model tikus+& yang

    dikhususkan untuk mengkaji kelainan metabolisme terkait dengan obesitas

    manusia. rtinya bah'a hyperleptinemia tampaknya menjadi pemain utama dalam

    pengembangan resistensi leptin dengan do&n regulating, yaitu penurunan jumlah

    reseptor hormone yang menyebabkan penurunan sensitifitas pada hormon A#>%C.

    =amun, beberapa hasil yang kontroversial pernah dilaporkan dalam bidang ini.

    D.#.+& dan resisten leptin pada system syaraf pusat

    danya disregulasi seara temporal dan spasial dari fungsi saraf terkait dengan

    leptin dalam kondisi kelebihan gizi masih sedikit diketahui. =amun, sejumlah

    kelompok studi menunjukkan bah'a adanya perbedaan area di otak mungkin

    akan terlibat dalam proses tersebut. atheny et al. A#>$C menunjukkan bah'a

    konsumsi diet yang tinggi lemak dipiu resistensi leptin di 56 dan daerah

    4

  • 7/24/2019 Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

    5/6

    tegmental ventral (D8), sementara beberapa daerah hipotalamus medial basal

    masih peka terhadap hormon tersebut. kibatnya, adanya penurunan regulasi

    dari b-5b oleh lentivirus di 56 yang akan mendorong +& pada tikus

    A##>C, hal tersebut membuktikan peran 56 dan D8 di daerah otak yang

    dapat menghambat kerja leptin, sehingga dapat menyebabkan obesitas. =amun,

    berbeda dengan penelitian "ian dkk. A##>C, adanya over-ekspresi b-5b di

    neuron 6 juga meningkatkan kepekaan terhadap peningkatan +& pada

    tikus perobaan transgenik A###C. nehnya, baik seara inhibisi atau induksi

    leptin di daerah otak dipiu +&, yang dapat dijelaskan dengan prosedur

    perobaan yang berbeda yang digunakan untuk mengatur ekspresi leptin.

  • 7/24/2019 Review Jurnal Biokimia-Resistensi Leptin.doc

    6/6

    regulation (penurunan jumlah reseptor hormon yang menyebabkan penurunan

    sensifitas pada hormon) serta munulnya peradangan sebagai proses utama yang

    berpengaruh.

    +engan demikian, target saraf pusat dan saraf perifer dari leptin dapat

    menyebabkan munulnya konsentrasi hormon yang tinggi pada obesitas dan

    resistensi leptin memiliki hubungan terhadap pengaturan pola makan (+&). Seara

    keseluruhan, seperti yang dibahas sebelumnya, meskipun kelebihan berat badan

    dan makan seara berlebihan serta kondisi "#$erle$tine!iadan peradangan telah

    diduga sebagai mekanisme penyebab berkembangnya resistensi leptin, perlu

    mengetahui lebih lanjut mengenai relevansi antara interaksi dari sejumlah besar

    faktor-faktor penentu perilaku makan dan hubungannya terhadap zat gizi.

    5esistensi leptin enderung tergantung pada jenis zat gizi yang dikonsumsi darimakanan. al ini memperkuat hipotesis tentang pentingnya pengaturan yang baik

    dalam pola konsumsi pangan setiap hari. enelitian lebih lanjut diperlukan untuk

    menentukan peran zat gizi tertentu yang mempengaruhi munulnya resistensi leptin

    dan sehingga dapat diketahui ara yang tepat untuk menegah munulnya resistensi

    leptin.

    bbreviations: g5, agouti-related proteinF 56, aruate nuleusF S687,

    glutamine3amino aid transporter 7F ">8#, neutral amino aid transporter #F """,

    bloodGbrain barrierF 66K, holeystokininF 6=8H, iliary neurotrophi fatorF

    +&, diet-indued obesityF 68#, monoarboIylate transporter #F =