Review EPG

7
Feriana Kushindarti/ 13/355762/PSP/4780 /S2 HI MAIR /EPG Review The State and The Multinationals (Robert Gilpin) Multinational Corporation (MNC) merupakan perusahaan multinational yang ada sejak zaman kolonialisme (The Dutch East India Company dan Massachusetts Bay Company). Sedangkan MNC yang berkembang saat ini adalah seperti IBM, Sony dan Daimler-Chrysler. Menurut Dunning, MNC dikatakan sebagai “an enterprise that engages in foreign direct investment (FDI) and owns or control value adding activities in more than one country.” 1 Sebagai perusahaan multinational, MNC mempunyai peran dan kekuasaan untuk mempengaruhi keadaan ekonomi dan politik internasional. Dalam artikel The State and the Multinational , MNC diibaratkan sebagai sebuah perusahaan (firm) yang memperluas pasarnya dengan memberikan FDI di negara lain untuk mengontrol pasar, faktor produksi dan fasilitas di negara tersebut. Perluasan pasar ini dapat mereka lakukan dengan cara melakukan mergers, takeovers dan intercorporate alliance dengan perusahaan domestik. Tidak hanya berfokus pada pasar, MNC juga berusaha untuk memperluas kekuasaan, kontrol terhadap ekonomi internasional dan melakukan perubahan/mempengaruhi rezim perdagangan dan kompetisi internasional demi memperkuat posisi mereka. Beberapa teori yang dijelaskan dalam artikel Gilpin untuk memahami fenomena dan perkembangan MNC; Pertama, Vernon’s Product Cycle Theory: menjelaskan bahwa keuntungan komparatif diperlukan dalam 1 Multinational Corporations in the Global Economy dikutip dari http://www.unc.edu/~toatley/mncs.pdf

Transcript of Review EPG

Page 1: Review EPG

Feriana Kushindarti/ 13/355762/PSP/4780 /S2 HI MAIR /EPG

Review The State and The Multinationals (Robert Gilpin)

Multinational Corporation (MNC) merupakan perusahaan multinational yang ada sejak zaman

kolonialisme (The Dutch East India Company dan Massachusetts Bay Company). Sedangkan MNC

yang berkembang saat ini adalah seperti IBM, Sony dan Daimler-Chrysler. Menurut Dunning,

MNC dikatakan sebagai “an enterprise that engages in foreign direct investment (FDI) and owns or

control value adding activities in more than one country.”1 Sebagai perusahaan multinational, MNC

mempunyai peran dan kekuasaan untuk mempengaruhi keadaan ekonomi dan politik internasional.

Dalam artikel The State and the Multinational, MNC diibaratkan sebagai sebuah perusahaan (firm)

yang memperluas pasarnya dengan memberikan FDI di negara lain untuk mengontrol pasar, faktor

produksi dan fasilitas di negara tersebut. Perluasan pasar ini dapat mereka lakukan dengan cara

melakukan mergers, takeovers dan intercorporate alliance dengan perusahaan domestik. Tidak

hanya berfokus pada pasar, MNC juga berusaha untuk memperluas kekuasaan, kontrol terhadap

ekonomi internasional dan melakukan perubahan/mempengaruhi rezim perdagangan dan kompetisi

internasional demi memperkuat posisi mereka.

Beberapa teori yang dijelaskan dalam artikel Gilpin untuk memahami fenomena dan

perkembangan MNC; Pertama, Vernon’s Product Cycle Theory: menjelaskan bahwa keuntungan

komparatif diperlukan dalam melakukan inovasi produk. Untuk mengatasi perubahan supply dan

demand yang terjadi dalam pasar ataupun mengatasi kemungkinan peniruan produksi dalam pasar

dan pesaing, perusahaan asli perlu menanamkan FDI di bidang ekonomi. Kedua, Dunning’s and the

Reading School’s Eclectic Theory: menekankan bahwa teknologi merupakan salah satu faktor yang

penting untuk mendukung perkembangan MNC. Dengan teknologi (komunikasi dan transportasi),

memungkinkan perusahaan untuk mengatur dan mengelola servis dan sistem produksi.

Perkembangan teknologi juga dapat mengurangi biaya transaksi dan biaya lainnya. Hal ini

didukung oleh Robert Caves yang menyatakan bahwa dengan memproduksi barang di negara lain

dapat memberikan perusahaan kekuatan pasar dan kemampuan untuk mengekstraksi penyewaan.

Ketiga, Porter’s Strategic Theory: beberapa hal yang ditekankan oleh Porter (a) strategi perusahaan

dapat menentukan struktur dan lokasi perusahaan dalam dunia ekonomi (b) ada rantai nilai dari

aktivitas ekstraksi, produksi dan pemasaran (c) perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk

1 Multinational Corporations in the Global Economy dikutip dari http://www.unc.edu/~toatley/mncs.pdf

Page 2: Review EPG

membawa perusahaan menuju kesuksesan dalam industri yang kompetitif. Strategi manajemen

perusahaan untuk mengoptimalkan keuntungan tidak hanya dengan FDI, melainkan juga

diperlukannya strategi aliansi, outsourcing komponen produksi dan melisensi teknologi yang ada.

Dalam artikel The State and The Multinational, terdapat dua aliran yang menanggapi

fenomena MNC dari sudut pandang ahli politik ekonomi. Pertama, Marxist/Radical Theories:

Hymer (salah satu penganut marxist) percaya bahwa monopoli kapitalisme disebabkan oleh dua

hukum fundamental yaitu (a) hukum kapitalisme internasional: hukum pengembangan perusahaan,

membentuk sebuah struktur hirarki core-periphery dan divisi buruh internasional; (b) hukum

uneven development, MNC dapat mengontrol dan melakukan eksploitasi demi mencapai

keuntungan sendiri dengan memanfaatkan kekayaan masyarakat utara dan memiskinkan masyarakat

selatan. Dengan kata lain, perkembangan MNC telah menyebabkan terciptanya struktur hirarki

core-periphery yang tercipta karena adanya pola pertukaran yang tidak seimbang antara negara core

dengan negara periphery dalam perdangan internasional yang terjadi.2 Dengan terciptanya negara

core-periphery, ada kemungkinan besar terjadinya exploitasi bahan produksi mentah di negara

periphery untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh negara core. Dengan demikian perkembangan

suatu negara yang tidak merata tidak dapat terhindarkan lagi. Kedua, State-centric Interpretation

yang menekankan bahwa jika konsensus dan kerjasama dari negara kapitalis yang mempunyai

power gagal tercapai, maka peran MNC akan berkurang (“...major capitalist powers were to break

down, the predominant role of the MNC in the world economy would gradually diminish”).3 Dari

pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa peran MNC di dunia ekonomi tergantung pada

kerjasama dan konsensus dari negara kapitalis yang mempunyai power.

Berdasarkan artikel The State and the Multinational, MNC merupakan sebuah firm yang

melakukan FDI di lebih dari satu negara dan ia terlibat dalam value adding activites. Saya setuju

dengan pendapat yang diungkapkan di artikel bahwa ketika MNC memberikan FDI di sebuah

negara, maka perusahaan tersebut dapat melakukan kontrol pasar, fasilitas dan faktor produksi yang

tersedia di negara tersebut. Dengan memberikan FDI, perusahaan tersebut menanamkan modalnya

dalam jangka waktu yang panjang di perusahaan negara host. Dengan demikian, MNC tersebut

dapat melakukan kontrol dan mengendalikan perusahaan domestik negara lain (host country)

sehingga pasar pun akan dapat dikuasai dan dikontrol. Selain kontrol pasar dan faktor produksi, FDI

2 Wasisto Raharjo. Ketimpangan utara-selatan dalam globalisasi dikutip dari http://www.academia.edu/3801871/Ketimpangan_Utara-Selatan_dalam_Globalisasi

3 Gilpin. 2001. The State and the Multinational dikutip dari http://cis01.central.ucv.ro/iba/files/cursuriinternationaltradefinancialandlabourpoliciesandorganizations/Ch%205%20The%20State%20and%20the%20Multinationals.pdf

Page 3: Review EPG

juga dapat menjadi salah satu langkah yang dapat menguatkan posisi bargaining perusaan

multinasional tersebut dalam kompetisi dan persaingan global. Untuk memperkuat dan

mengembangkan kekuasaannya, perusahaan multinasional seringkali juga melakukan merger,

aliansi dan takeovers perusahaan domestik. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan multinasional

berusaha untuk mendapatkan/ menguasai pasar yang lebih besar dan meningkatkan wilayah

pengoperasian dengan cara melakukan beberapa hal seperti merger, aliansi dan takeovers yang

disebutkan dalam artikel Gilpin.

Selain untuk melakukan kontrol pasar dan faktor produksinya, MNC juga memberikan

beberapa keuntungan bagi negara host seperti adanya transfer teknologi, barang produksi yang

mempunyai kualitas lebih baik, investasi dan menyediakan lapangan kerja. Selain beberapa

keuntungan yang telah disebutkan, perusahaan multinasional juga memberikan sumbangan

epndapatan negara dengan pajak yang dibayarkan perusahaan tersebut. Memang benar adanya

beberapa hal tersebut terjadi ketika MNC berada di host country. Akan tetapi keuntungan tersebut

hanya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh host country ketika negara tersebut memiliki

kemampuan untuk memanfaatkan perusahaan multinasional itu sendiri. Selain keuntungan ada

beberapa kerugian yang didapatkan oleh host country. MNC seringkali membentuk struktur hirarki

core-periphery, kesenjangan antara negara north-south dan terjadinya expoitasi buruh maupun

penguasaan faktor-faktor pendukung produksi. Dengan alasan efisiensi produksi, perusahaan

multinasional berupaya untuk melakukan ekspansi pasar ke negara berkembang yang memiliki

faktor-faktor produksi yang mendukung perkembangan perusahaan multinasional, biaya produksi

rendah dan upah buruh yang minim. Dengan alasan tersebut, secara tidak langsung perusahaan

multinasional ini melakukan eksploitasi besar-besaran di negara berkembang.

Perkembangan perusahaan multinasional di negara berkembang dapat menimbulkan

kekhawatiran masyarakat dan pemerintah negara tersebut karena banyak yang beranggapan bahwa

perusahaan multinasional dapat menggeser peran pemerintah dalam aktivitas ekonomi dan politik.

Power yang dimiliki oleh perusahaan multinasional di negara berkembang dapat digunakan untuk

mempengaruhi kestabilan politik maupun ekonomi negara tersebut. Power yang dimiliki dapat

dimanfaatkan perusahaan multinasional untuk mengatur dan mengontrol pasar dalam negeri

maupun mempengaruhi pemerintah dalam menentukan kebijakan pasar agar dapat lebih

menguntungkan perusahaan multinasional itu sendiri. Seperti yang dikatakan dalam artikel Gilpin,

peran perusahaan multinasional yang cukup besar dalam ekonomi internasional dapat

Page 4: Review EPG

memungkinkan terciptanya stateless.4 Hal ini membuktikan bahwa power yang dimiliki oleh

perusahaan multinasional dapat menyebabkan negara menjadi powerless dalam menentukan

kebijakan untuk mengatur kegiatan ekonomi internasional dan melindungi pasar dalam negeri

negara tersebut.

Perkembangan perusahaan multinasional ini dapat dilihat sejak awal perkembangannya yang

hanya terjadi di negara Aamerika Serikat, Eropa dan Jepang. Karena keuntungan dan prospek yang

menjanjikan dari perusahaan multinasional ini, perusahaan ini mulai melebarkan sayapnya hingga

ke Amerika Latin dan Asia Tenggara. Perkembangan ini didukung oleh beberapa faktor pendukung

seperti adanya internasionalisasi barang produksi dan jasa, meningkatnya teknologi dan semakin

murahnya biaya komunikasi. Dengan perkembangan yang mendukung tersebut, memudahkan

perusahaan multinasional untuk mengintegrasikan produksi dan aktifitasnya di semua wilayah.

Untuk mendukung adanya integrasi produksi dan aktifitasnya dengan masyarakat lokal, MNC

berusaha untuk “meregionalisasikan” produk mereka agar dapat diterima oleh masyarakat lokal.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan multinasional yang sering kita

sebut sebagai MNC telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini bisa dibuktikan

dengan berkembangnya perusahaan multinasional yang tersebar diseluruh dunia dan mereka dapat

menguasai beberapa aspek kegiatan ekonomi maupun politik. Perusahaan multinasional mampu

menjalin kerjasama dan dapat melakukan kontrol pasar di negara host. Selain itu, dengan power

yang dimiliki, MNC berpotensi untuk dapat menggeser peran negara dalam menentukan kebijakan-

kebijakan ekonomi politik dan perlindungan faktor-faktor produksi. Akan tetapi untuk saat ini,

negara masih tetap mempunyai otoritas yang lebih kuat jika dibandingkan dengan MNC karena

keputusan untuk mengeluarkan kebijakan yang mengatur aktifitas ekonomi dan politik masih

berada di ditangan negara. Dengan kata lain, MNC masih harus mengikuti peraturan dan prosedur

yang telah ditentukan oleh negara host untuk melaksanakan semua kegiatan perusahaan

multinasional.

           

4 Ohmae dalam Gilpin dikutip dari http://cis01.central.ucv.ro/iba/files/cursuriinternationaltradefinancialandlabourpoliciesandorganizations/Ch%205%20The%20State%20and%20the%20Multinationals.pdf