retinopati diabetik
-
Upload
nurul-fajri -
Category
Documents
-
view
222 -
download
13
description
Transcript of retinopati diabetik
RETINOPATI DIABETIK
NURUL FAJRIG1A211090
KASUS
Identitas PasienNama : Tn “W.S”
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 11 Februari 2014
Anamnesis• Keluhan Utama :
Terdapat bayangan hitam berbetuk garis - garis di bagian bawah penglihatan pasien
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan ada bayangan hitam berbetuk garis - garis di bagian bawah penglihatan pasien. Bayangan hitam ini diawali dengan muncul titik hitam pada penglihatan pasien. Semakin lama semakin memberat dan saat ini berbentuk garis – garis. Pasien mengalami keluhan ini sejak 3 bulan yang lalu pada mata kanannya saat bangun tidur, kemudian dilanjutkan 2 bulan yang lalu pada mata kirinya. menurut pasien bayangan hitam bergaris ini muncul perlahan sedikit demi sedikit sehingga pasien tidak datang berobat sampai bayangan hitam tersebut menjadi semakin berat dan pandangan bertambah kabur seperti saat ini. Bayangan hitam yang dilihat pasien dirasakan terus menerus. Pasien tidak mengeluhkan silau, dan pandangan dobel. Pasien tidak merasakan nyeri pada mata, dan tidak pernah terkena benturan pada mata sebelumnya. Sakit kepala, mual, muntah tidak dirasakan pasien.
CON’T
• Riwayat Penyakit Dahulu : pasien tidak pernah sakit mata seperti ini sebelumnya, Riwayat Alergi disangkal, Hipertensi dan Diabetes melitus diakui
• Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit mata seperti ini. Diabetes melitus diakui
Sosial Ekonomi: pasien berobat dengan jaminan BPJS PBI
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran/GCS : Compos mentis / E4V5M6
Pemeriksaan Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 82 kali/menit
Frekuensi Napas : 16 kali/menit
Suhu : 36,1 O C
Okuli Dextra Segmen Anterior Okuli Sinistra
Spasme(-) ; hiperemi (-) ;
edema (-)
Palpebra Spasme(-) ; hiperemi (-) ;
edema (-)
CVI (-) ; PCVI (-) ; Pterigium
(-)
Konjungtiva CVI (-) ; PCVI (-) ;
Pterigium (-)
Hiperemi (-) Sklera Hiperemi (-)
Jernih (+) ; Infiltrat (-) Kornea Jernih (+) ; Infiltrat (-)
Dalam ; Hipopion (-) ; Hifema
(-)
BMD Dalam ; Hipopion (-) ;
Hifema (-)
Hitam kecoklatan ; Iris
shadow (+) ; Radang (-)
Iris Hitam kecoklatan, Iris
shadow (+) ; Radang (-)
Bulat, ø ±5mm, RC ( + ) Pupil Bulat, ø ±3mm, RC ( + )
Keruh (+) Lensa Keruh (+)
No Pemeriksaan Mata Kanan Mata Kiri
1. Visus 0.05F S-2.05=0.1F 0.05F S-2.50=0.2F
2. Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
. Funduskopi Refleks Fundus (+) Terang, bagian
bawah gelap
(+) Terang, bagian
bawah gelap
Gambaran
fundus
Eksudat (+)
Perdarahan (+)
Aneurisma (+)
Eksudat (+)
Perdarahan (+)
Aneurisma (+)
Gambar 4 : Funduskopi pada NPDR.
Mikroneurisma, hemorrhages
intraretina (kepala panah terbuka), hard
exudates merupakan deposit lipid pada
retina (panah), cotton-wool spots
menandakan infark serabut saraf dan
eksudat halus (kepala panah hitam).
Gambar 5 : Funduskopi
pada PDR. Tanda panah
menunjukkan adanya
preretinal
neovascularisation.
Diagnosis
ODS: Retinopati Diabetik
ODS: Katarak Senile Stadium Immatur
Planning
Usulan Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan fotografi fundus digital
Pemeriksaan angiografi fluoresein
Pemeriksaan USG
TatalaksanaRujuk ke dokter Spesialis Mata
Rujuk ke dokter Interna
KIE
Pasien diberikan informasi bahwa, pasien harus mengontrol gula darah dan tekanan darahnya untuk mengurangi progresifitas dari kelainan di mata pasien baik itu dengan obat – obatan diabetes dan diet rendah gula.
Pasien diberikan informasi bahwa, walaupun nantinya sudah dilakukan pengobatan dengan menggunakan laser, penglihatan pasien tidak akan normal seratus persen tetapi terapi tersebut bertujuan untuk tidak memperparah keluhan di mata pasien.
Diabetes & Organ Mata
Diabetes merupakan penyakit metabolik, namun manifestasi pada organ mata mengarah pada penyakit vaskuler.
Dampak diabetes pada organ mata : Kornea : erosi permukaan rekuren akibat penurunan
sensitivitas & penurunan adhesi epitel terhadap membran basal.
Glaukoma : peningkatan insidens pada open angle glaucoma Lensa : onset awal katarak dengan resiko lebih tinggi Neuropati optik : edema diskus akut Neuropati kranial : otot ekstraokular palsy (N. III, IV, & VI)
akibat infark lokal pada sel. Mielin. Retinopati : prevalensi 4-tahun 54%, prevalensi 10 tahun
90%Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Retinopati Diabetik
Kelainan retina yang ditemukan pada 40-50% penderita diabetes mellitus, berupa :AneurismataMelebarnya venaPerdarahanEksudat lemak
Kelainan disebabkan oleh kelainan vaskular yang menyebabkan iskemi. Iskemi akan menyebabkan terjadinya mikroaneurismata, perdarahan, neovaskularisasi, dan eksudat (soft).
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Patofisiologi DR
Pembentukan Mikroaneurisma
Permeabilitas vaskular
Hipoksia
Proliferasi pembuluh darah & jaringan fibrosa
Perdarahan
Kontraksi jaringan fibrovaskular
Pelepasan retina
Visus
VEGF, hilangnya perisit, abnormalitaretina, tekanan intralumen
Chew, Emily Y. Pathophysiology of Diabetic retinopathy. Diunduh dari http://www.msdlatinamerica.com/diabetes/sid1601722.html. [Available from 25 Feb 2013 on 20.00 WIB]
Tahapan RD
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Sehu, KW, WRL. Ophthalmic Pathology : An Illustrated Guide for Clinicians.USA : Blackwell Publishing Ltd. (e-book)
Katarak Senilis
Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun.
Prevalensi katarak pada pasien diabetes >60 tahun 78% dengan onset yg lebih cepat cenderung pada ras Asia.1
Penyebab : tidak diketahui secara pasti
Klasifikasi :Usia : kongenital, juvenil, senilisMorfologi : subkapsular anterior, subkapsular
posterior, nuklear, kortikalStadium : insipien, imatur, matur, hipermatur
1. Diabetic Retinopathy Guidelines 2005. Diunduh dari http://www.nhmrc.gov.au/_files_nhmrc/publications/attachments/di15.pdf. [Available from 25 Feb 2013 on 20.00 WIB]
Patofisiologi Katarak Senilis
Usia tua
Perubahan fisiologik Lensa :Ketebalan &
beratDaya akomodasi
Daya absorbsi
cahaya & UV
Triptofan 3-HKG
KecoklatanKekuningan
Protein BM
Transparansi & indeks
refraksi
Kekeruhan lensa
Artini, W, JAH, dan Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2011
Patofisiologi perdarahan & Eksudat
Pembentukan Mikroaneurisma
Permeabilitas vaskular
Hipoksia
Proliferasi pembuluh darah & jaringan fibrosa
Perdarahan
Kontraksi jaringan fibrovaskular
Pelepasan retina
Visus
kerusakan taut erat endotel kebocoran lipoprotein terdeposit lipid eksudat keras eksudat halus /
cotton wool spots
Chew, Emily Y. Pathophysiology of Diabetic retinopathy. Diunduh dari http://www.msdlatinamerica.com/diabetes/sid1601722.html. [Available from 25 Feb 2013 on 20.00 WIB]
Patofisiologi Lensa Keruh
Akumulasi SorbitolProduksi berlebihanhasil aktivasi jalur poliol karena
peningkatan aktivitas enzim aldose reduktase karena hiperglikemi kronis
Sorbitolhidrofiliksel menjadi bengkak akibat proses osmotik
Sorbitol meningkatkan rasio NADH/NADH+menurunkan uptake mioinositol
Mioinositolprekursor sintesis fosfatidilinositol untuk modulasi enzim Na-K-ATPase yang mengatur konduksi saraf
Pandelaki K. Retinopati Diabetik dalam Buku Ajar ilmu penyakit dalam. Edisis IV Jilid III. Departemen ilmu penyakit dalam Universitas Indonesia;Jakarta 2007.
Penurunan Visus
Katarak Lensa keruh sehingga bayangan yang ditampak
menjadi buram visus turun
Retinopati diabetikum Hiperglikemia kroniskerusakan sel saraf vaskular di
retina dan saraf optik Gangguan di belakang retina, sehingga pada saat
pemantulan cahaya atau bayangan dapat terganggu, karena itu dapat menurunkan visus.
Gangguan konduksi hambatan fungsi retina dalam menangkap cahaya dan menghambat pemyampaian impuls listrik ke otakpandangan kabur
Ekstravasasi plasma di retina refleks fovea pada pemeriksaan funduskopi.
Pandelaki K. Retinopati Diabetik dalam Buku Ajar ilmu penyakit dalam. Edisis IV Jilid III. Departemen ilmu penyakit dalam Universitas Indonesia;Jakarta 2007.
Data Tambahan untuk Katarak
Slit lamp
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Cataract in Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology 16th edition. 2003. California: McGraw-Hill Companies.
Penatalaksanaan Katarak
Phacoemulsification
Extracapsular Cataract Surgery (small and large incision)
IOL
Oliver J, Cassidy L. Cataract Surgery in Ophtalmology at a Glance. 2005. Australia: Blackwell Science Ltd.
Data Tambahan untuk Retinopati Diabetik
GDS
Pemeriksaan visus dengan pin hole
Pemeriksaan Oftalmologi:
Ada/ tidaknya
a. Dilatasi vena
b. Mikroaneuresma
c. Perdarahan intraretina yang kecil
d. Neovaskularisasi
e. Perdarahan vitreous
f. Edema makula
g. Jaringan fibrovaskular
h. Ablasio retina
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Diabetic Retinopathy in Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology 16th edition. 2003. California: McGraw-Hill Companies.
Penatalaksanaan Retinopati Diabetikum
1. Kontrol gula darah
2. Kontrol hipertensi
3. Panretinal Fotokoagulasi RD proliferatif
4. Vitrektomi → RD proliferatif dengan risiko tinggi
Riordan-Eva P, Whitcher JP. Diabetic Retinopathy in Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology 16th edition. 2003. California: McGraw-Hill Companies.
Prognosis
• Ad vitam: bonam• Ad sanactionam: dubia ad malam• Ad functionam: dubia ad malam
Pertanyaan
1. Pencegahan katarak senilis jika pasien tidak ada penyakit sistemik?
2. Apakah cangkok lensa membantu pemulihan penglihatan? Ya dong
3. Pada pasien ini indikasi operasi apa tidak? Kalo ya, apakah langsung 2-2nya?
4. Adakah cara pencegahan retinopati diabetik?
5. Tatalaksana pada retinopati diabetik non proliferatif?
6. Kriteria prognosis untuk retinopati diabetik?
1. Usia bertambah protein lensa menumpuk ke arah inti antioksidan yang berada di perifer tidak sampai ke tengah terjadi oksidasi di nukleus. Jika tidak ingin katarak, makanlah antioksidan…
2. Pecegahan retinopati diabetik kontrol gula darah
3. Semakin tinggi stadiumnya, semakin buruk prognosisnya. Belum ada kriteria khusus
Pertanyaan
Berapa kadar gula darah yang dapat menimbulkan retinopati diabetik? Dalam jangka waktu berapa?