Resume Skoliosis

download Resume Skoliosis

of 12

Transcript of Resume Skoliosis

Dinny Ria Pertiwi220110100078SKOLIOSISA. Definisi

Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Skoliosis adalah lengkungan atau kurvatura lateral pada tulang belakang akibat rotasi dan deformitas vertebra. Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).

B. Etiologi Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis :1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu 2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut : Cerebral palsy Distrofi otot Polio Osteoporosis juvenil 3. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui

Faktor predisposisiFaktor yang dapat menyebabkan masalah skoliosis bertambah buruk adalah (Jamaluddin, 2007) : Proses pertumbuhan. Dengan bertumbuh dan berkembangnya tubuh penderita maka derajat kelengkungannya juga ikut berkembang dan menjadi semakin besar Jenis Kelamin. Masalah skoliosis biasanya lebih buruk di kalangan remaja perempuan dibanding lelaki. Umur. Lebih awal seseorang penderita mengalami skoliosis, kemungkinan untuk penyakit tersebut menjadi buruk akan lebih besar. Walaupun secara umumnya ini lebih banyak berlaku pada remaja, anak-anak juga dapat mengalami masalah ini pada umur empat hingga delapan tahun. Lokasi. Lengkungan pada bagian tengah atau bawah tulang belakang biasanya jarang bertambah buruk. Masalah skoliosis hanya bertambah buruk jika ini berlaku pada bagian atas tulang belakang, menyebabkan badan belakang penderita menonjol keluar dan kelihatan bongkok. Masalah tulang belakang ketika dilahirkan. Skoliosis pada anak-anak yang dilahirkan dengan penyakit ini berisiko tinggi menjadi buruk dengan cepat. Oleh karena skoliosis tidak menyebabkan kesakitan, masalah ini jarang diberi perhatian dan rawatan hingga postur badan berubah

C. Manifestasi Klinis Struktur otot tidak sama Penonjolan tulang bahu Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping Bahu dan pinggul kiri dan kanan tidak sama tinggi Nyeri punggung kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri Skoliosis yang berat lebih dari 600 bisa menyebabkan gangguan pernapasan Kedudukan atau size payudara tidak sama Panjang tangan di sisi badan kiri dan kanan tidak sama

D. KlasifikasiSecara umum skoliosis dapat dibagi menjadi dua, yaitu :A. Nonstruktural : Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula), dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung.. Pada skoliosis postural, deformitas bersifat sekunder atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut menghilangB. Sruktural : Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel dan dengan rotasi dari tulang punggunga. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) : 80% dari seluruh skoliosis(i) Bayi: dari lahir 3 tahun(ii) Anak-anak: 4 9 tahun(iii) Remaja: 10 19 tahun (akhir masa pertumbuhan)(iv) Dewasa: > 19 tahunb. Osteopatik(i) Kongenital (didapat sejak lahir)1. Terlokalisasi:a. Kegagalan pembentukan tulang punggung (hemivertebrae)b. Kegagalan segmentasi tulang punggung (unilateral bony bar)2. General:a. Osteogenesis imperfectb. Arachnodactily(ii) Didapat1. Fraktur dislokasi dari tulang punggung, trauma2. Rickets dan osteomalasia3. Emfisema, thoracoplastyc. Neuropatik(i) Kongenital1. Spina bifida2. Neurofibromatosis(ii) Didapat1. Poliomielitis2. Paraplegia3. Cerebral palsy4. Friedreichs ataxia5. Syringomielia

Klasifikasi KingSejak awal tahun 1983, system King-Moe telah mengklasifikasikan scoliosis idiopatik adolescent (AIS) untuk terapi pembedahan kemudian semua pasien diterapi dengan menggunakan instrument batang Harrington untuk mengoreksi deformitas. King tidak memasukkan thorakolumbal, lumbal, atau ganda atau tiga kurva mayor pada klasifikasinya. King I- Kurva lumbal lebih besar dari kurva torakal King II- Kurva thorakal lebih besar daripada kurva lumbal King III- kurva torakal dngan kurva lumbal tidak melewati garis tengah King IV- Kurva thorakal panjang dimana L4 miring kedalam kurva King V- Kurva thorakal ganda

Klasifikasi skoliosis berdasarkan derajat kelengkungan : Ringan (< 20o). Penangannya dengan cara terapi, massase Sedang (21o 40o). Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.Penangannya dengan cara terapi, massase, pemakaian brace Berat (> 40o). Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada sudut lebih dari 60 - 70 terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup.Penangannya dengan cara operasi

E. Komplikasi Deformitas tulang jika tidak cepat ditangani Penyakit sendi generatif Gangguan keseimbangan (nyeri/cepat lelah) Kerusakan paru-paru dan jantung.Mudah mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia. Sakit tulang belakang.Selain itu, jika skoliosis dibiarkan tanpa rawatan dan skoliosis dewasa yang tidak diobati akan menyebabkan: Sakit belakang yang berpanjangan Kecacatan bentuk badan Kesukaran bernafas Deformitas berat terjaditerutama kalau tiadak diterapi selama masa pertumbuhan Memperburuk penampilan secara drastis Gangguan keseimbangan otot seperti nyerri, gampang lelah, dan klelemahan otot Penyakit sendi degeneratif Gangguan kapasitas paru-jantung terutama pada skoliosis berat Memperpendek umur terutama pada skoliosis berat

F. Prosedur DiagnostikPEMERIKSAAN FISIKa. Mengkaji skelet tubuh : Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis. Angulasi abnormal b. Mengkaji tulang belakang : Skoliosis, Kifosis , Lordosis c. Mengkaji system persendian : Luas gerakan, deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendid. Mengkaji system otot : Kemampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-masing otot. Lingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot.e. Mengkaji cara berjalan: Adanya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. f. Mengkaji kulit dan sirkulasi perifer : suhu yang lebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan adanya edema. Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, warna, suhu dan waktu pengisian kapiler

Pemeriksaan Penunjang Rontgen tulang belakang. X-Ray Proyeksi Foto polos : untuk menilai derajat kurva, maturitas skeletal Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai. Cara pengukuran dengan skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan berubah-ubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva dibawah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva pada thorakal. Kemudian letakkan skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signifikan apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari 50, hal ini biasanya menunjukkan derajat kurvatura > 200 pada pengukuran cobbs angle pada radiologi sehingga memerlukan evaluasi yang lanjut MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen).

G. PenatalaksanaanPengobatan tergantung kepada penyabab, derajat dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang. Jika kelengkungan < 20, biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan secara teratur setiap 6 bulan. Terapi dikenal sebagai The Three Os adalah :A. Observasi Tindakan ini dilakukan jika derajat skoliosis tidak begitu berat, yaitu 500 pada orang dewasa.Resiko operasi :Operasi skoliosis adalah operasi besar dimana resiko tidak berhasil dan komplikasi bisa diperhitungkan antara 50 % sampai 1%.Komplikasi operasi yang dapat timbul adalah kehilangan darah, paru-paru terluka, tulang- tulang iga patah, leher dan jantung terganggu, bahkan terjadi kelumpuhan.

Terapi pembedahan: Instrumentasi harringtonImplementasi batang logam dimana klip penahan vertebra dan fragmen tulang untuk penyatuan yang permanen, anak diimobilisasi pada kerangka stryker setelah pembedahan. Instrumentasi segmental luqueBatang logam berbentuk L yang fleksibel diikat dengan kawat pada dasar prosesus spinosus, pasien dapat berjalan dalam beberapa hari dan tidak memerlukan imobilisasi pasca operasi. Instrumentasi dwyerKabel titanium melalui sekrup berkanulasi yang ditafsirkan pada masing-masing vertebra anak dirawat di tempat tidur setelah pembedahan. Prosedur dwyerKombinasi harrington dan prosedur dwyer. Prosedur cotrel dobousetsuatu bentuk fiksasi segmental bilateral yang menggunakan dua batang bertombol dengan banyak kaitan,tidak diperlukan pemasangan gips dan bracaing. Sistem texas scottish rite hospitalPenggunaan batang bilateral, kaitan dan piringan sambung silang bila diperlukan, sistem tersebut dapat digunakan untuk revisi pembedahan yang lebih mudah daripada instrumendasi cotrel dobousset.

Tung Mei Massage adalah terapi jasmani perpaduan antara gerakan pijat spesifik anmo massage dan sejenis teknik gerakan chiropatic, seperti menekuk, menarik, serta meregangkan tubuh. Terapi ini tetap memakai panduan medis, seperti hasil rontgen dari penderita skoliosis. Selanjutnya, pasien diterapi secara manual menggunakan jari atau lengan di titik-titik sumber penyakit selama 50 menit. Selama proses pemijatan, pasien memakai baju dan celana longgar. gabungan antara ilmu dan seni. Unsur ilmiahnya meliputi teknik diagnosis yang berdasarkan ilmu kedokteran Timur maupun Barat. Sementara seninya adalah teknik manipulasi yang dilakukannya. Yoga Massage adalah stimulasi mekanik soft tissue secara sistematik dengan cara memberikan tekanan dan stretching secara ritmik TraksiAda beberapa macam traksi yang dapat digunakan seperti : Traksi biasa baik dengan mesin ( lumbal & cervical ) ataupun tanpa mesin ( inversion ) Cotrel traction : diberikan selama tidur malam dan beberapa jam siang. Setelah beberapa minggu traksi disertai latihan hasilnya dipertahankan dengan body cast selama beberapa minggu Skeletal traction : umumnya diberikan selama 3 minggu pada pasien scoliosis berat sebelum dioperasi.

Traksi Lumbal & Cervical Elektro Stimulasi

Diberikan stimulasi intermittent di sisi convex scoliosis pada paraspinal muscles dan/atau midaxillary line. Keberhasilan pemakaian ES untuk mengoreksi scoliosis ringan sedang mencapai 80 % termasuk mengurangi resiko operasi. Pemberian ES malam hari selama tidur dikatakan sama efektifnya dengan spinal brace pada penderita scoliosis sedang. Peletakan pad pada ES adalah seperti pada gambar berikut :

Omega 3Manfaat Omega-3 untuk kesehatan tulang ini diyakini berhubungan dengan kemampuan Omega-3 untuk meningkatkan sintesis senyawa prostaglandin pada sel-sel tulang. Senyawa prostaglandin merupakan senyawa yang berfungsi untuk mengatur proses pembentukan dan penguraian tulang. Kalsium Vitamin C Vitamin D: meningkatkan penyerapan kalsium, mineral yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.

Posisi Duduk yang salahKerja otot pd ruas tl.belakangKetegangan OtotPerkembangan Otot tl. Belakang tergangguOtot lemahRuas tl. Belakang lemahTl. Belakang melengkung miring ke salah satu sisiSKOLIOSISIntake nutrisi tinggiGangguan HDR

HDR

2DS : Klien merasa sedih ia harus ijin meninggalkan sekolahnyaDO : -Tl. Belakang melengkung, dada kanan menonjol & skapula tampak >>tinggisedihAnsietas

ASKEPNoDiagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

1HDR berhubungan dengan perubahan postur tubuh ditandai dengan ingin cepat di operasi

D.S: Klien ingin cepat di operasi

D.O: palpasi pada vertebra teraba tulang belakang yang melengkungKlien dapat menerima kondisinya dan postur tubuh kembali normal dengan kriteria hasil kelengkungan tulang belakang tidak bertambah Jalin komunikasi terapeutik

Pantau derajat kelengkungan

Atur posisi klien dengan benar

Kolaborasi penggunaan alat penyangga brace Kolaborasi penatalaksanaan operatif Untuk menjalin keterbukaan dan kepercayaan dengan klien Mengidentifikasi peningkatan kelengkungan Mencegah kelengkungan tulang belakang meningkat Mencegah progresifitas derajat kelengkungan Mengembalikan postur tubuh klien ke bentuk normal

2Ansietas berhubungan dengan hilangnya sistem pendukung ditandai dengan merasa sedih

D.S: Klien merasa sedih karena dengan kondisinya ia harus izin dari sekolahnyaKlien tidak merasa sedih dengan kriteria hasil klien mengatakan merasa senang dan tidak sedih lagi Jalin trust

Pantau tanda verbal dan nonverbal kecemasan, serta dampingi klien dan lakukan tindakan bila menunjukkan perilaku merusak Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya

Anjurkan keluarga klien dan teman dekat klien untuk berada di samping klien

Menjalin kepercayaan merupakan hal yang penting untuk memudahkan intervensi lebih lanjut Reaksi verbal/ non verbal dapat menunjukkan rasa marah, dan gelisah

Dapat menghilangkan ketegangan terhadap kekhawatiran yang tidak diekspresikan. Dengan kehadiran orang-orang terdekat memberikan perhatian yang lebih bagi klien

DAFTAR PUSTAKACorwn, Elisabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGCGuyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGCKozier. 2004. Fundamental of Nursing. Jakarta : EGCPrice, Wilson. 1995. Patofisiologi. Jakarta : EGCSjamsuhidayat. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGChttp://health.detik.com/read/2009/10/16/104251/1222573/770/lordosishttp://medicastore.com/penyakit/960/Skoliosis.htmlhttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/10/28/1785/9/Sehatkan-Tulang-dengan-Vitamin-A-dan-Dhttp://pedulikesehatan.blogspot.com/http://pubelku.multiply.com/journal/item/10http://syukronaffdoc.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-klien-dengan.htmlhttp://www.klikdokter.com/illness/detail/180http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/12/30/brk,20091230-216314,id.html