Resume- bilangan
-
Upload
septy-cartika-sari -
Category
Education
-
view
292 -
download
1
Transcript of Resume- bilangan
Bilangan
Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol untuk menggantikan suatu
benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki
cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol diantaranya :
Simbol bilangan bangsa Babilonia.
Simbol bilangan bangsa Maya di Amerika pada 500 tahun SM.
Simbol bilangan menggunakan huruf Hieroglif yang dibuat bangsa Mesir
Kuno.
Simbol bilangan bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11 dan dipakai hingga
kini oleh umat Islam di seluruh dunia.
Simbol bilangan bangsa Yunani Kuno.
Simbol bilangan bangsa Romawi yang juga masih dipakai hingga kini.
Sejarah perkembangan teori bilangan yaitu :
a. Teori Bilangan pada Suku Bangsa Babilonia
Sistem Numerasi Babylonia (±2000 SM), pertama kali orang yang mengenal
bilangan 0 (nol) adalah Babylonian.
b. Teori Bilangan pada Suku Bangsa Mesir Kuno
Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa
Mesir. Sejak peradaban helenistik matematika Mesir melebur dengan
1
matematika Yunani dan Babilonia yang membangkitkan Matematika
helenistik. Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran
Rhind (kadang-kadang disebut juga "Lembaran Ahmes" berdasarkan
penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM tetapi mungkin lembaran
itu adalah salinan dari dokumen yang lebih tua dari Kerajaan Tengah yaitu dari
tahun 2000-1800 SM. Sistem Numerasi Mesir Kuno (±3000 SM) bersifat
aditif, dimana nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan nilai-nilai
lambang-lambangnya.
Lambang dan simbol bilangan Mesir
c. Bilangan Cunieform
Bilangan Cunieform yang digunakan bangsa Babilonia sejak tahun 5000 SM
d. Lambang bilangan bangsa Hindu-Arab kuno pada abad ke-10
2
Heel Bone ( tulang lutut )
Scrool ( gulungan surat )
Lotus flower ( bunga teratai )
Pointing finger ( telunjuk )
Polliwing / burbot ( berudu )
Astronished man ( orang astronis )
Vertical staff
e. Lambang bilangan yang digunakan bangsa Maya di Amerika pada tahun 500
SM
f. Lambang bilangan Hieroglif yang digunakan bangsa Mesir Kuno
g. Lambang bilangan bangsa Arab pada abad ke-11
h. Lambang bilangan bangsa Yunani Kuno
i. Lambang bilangan bangsa Romawi
3
Angka-angka yang dipakai saat ini mengalami perubahan-perubahan bertahap
sejak 3 abad sebelum masehi
Macam-Macam Bilangan
1. Bilangan Asli ( N )
Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang bukan nol, yaitu unsur
himpunan N = {1, 2, 3, 4, ...}.
2. Bilangan Cacah (C)
Bilangan cacah adalah bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu C= {0, 1, 2, 3, 4,
...}. Dengan kata lain himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan asli
ditambah 0.
3. Bilangan Bulat ( I )
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3,
...); -0 adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah).
- Semua bilangan di sebelah kiri nol adalah bilangan negatif
- Semua bilangan di sebelah kiri nol adalah bilangan positif
4. Bilangan Rasional ( H )
4
Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan sebagai ab dimana a dan b
bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. Bilangan rasional merupakan
bilangan yang mempunyai jumlah kurang atau lebih dari utuh, terdiri dari
pembilang dan penyebut.
Contoh :
4 pembilang
5 penyebut
5. Bilangan Irasional ( Q )
Bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi atau hasil baginya
tidak pernah berhenti. Bilangan irasional tidak dapat dinyatakan dengan a/b.
dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0 (nol). Contoh
yang paling popular dari bilangan irasional adalah bilangan π, dan bilangan e.
6. Bilangan Riil ( R )
Bilangan riil atau real number menyatakan angka yang bisa dituliskan dalam
bentuk desimal, seperti 2,4871773339 ... atau 3,25678. Bilangan real meliputi
bilangan rasional, seperti 42 dan −23129 , dan bilangan irasional seperti π dan
bilangan akar, juga dapat direpresentasikan sebagai salah satu titik dalam garis
bilangan.
7. Bilangan Imajiner
Bilangan imajiner adalah bilangan yang mempunyai sifat i2=−1. Secara
definisi, bagian bilangan imajiner ini diperoleh dari penyelesaian persamaan
kuadratik x2+1=0 atau x2=−1.
8. Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks adalah bilangan yang berbentuk a+bi. Dimana a dan b
adalah bilangan riil dan i adalah bilangan imajiner tertentu yang mempunyai
sifat i2=−1. Bilangan riil a disebut juga bagian riil dari bilangan kompleks dan
bilangan real b disebut bagian imajiner. Jika pada suatu bilangan kompleks,
nilai b adalah 0, maka kompleks tersebut menjadi sama dengan bilangan real a.
9. Bilangan Nol
5
Pecahan=45
Pecahan= PembilangPenyebut
Konsep bilangan nol telah berkembang sejak zaman Babilonia danYunani
kuno, yang pada saat itu diartikan sebagai ketiadaan dari sesuatu. Konsep
bilangan nol dan sifat-sifatnya terus berkembang dari waktu ke waktu.
10. Bilangan Sempurna
Bilangan sempurna adalah bilangan bulat yang juga merupakan jumlah dari
pembagi positifnya, tidak termasuk bilangan itu sendiri. Oleh karena itu, 6
adalah bilangan sempurna, karena 1, 2, dan 3 adalah pembagi dari 6, dan 1 + 2
+ 3 = 6. Bilangan sempurna berikutnya adalah 28 = 1 + 2 + 4 + 7 + 14. Saat
ini, telah ditemukan rumus dari bilangan sempurna, sehingga kita dapat
mencari bilangan sempurna lainnya selain 6, 28, 496, dan 8128. Rumus
tersebut adalah Bilangan sempurna =2n−1 x (2n−1 ) .11. Bilangan Bersekawan
Dua buah bilangan a dan b dikatakan bersekawan apabila jumlah faktor prima
dari bilangan a sama dengan bilangan b dan jumlah faktor prima dari bilangan
b sama dengan bilangan a. Contohnya adalah bilangan 220 dengan 284; faktor
prima dari 220 adalah 1, 2, 4, 5, 10, 11, 20, 22, 44, 55 dan 110, dimana
jumlahnya sama dengan 284, dan faktor prima dari 284 adalah 1, 2, 4, 71 dan
142, dimana jumlahnya sama dengan 220
Bilangan-bilangan tersebut dapat digambarkan dalam sebuah bagan
bilangan berikut :
6Bilangan Bulat NegatifBilangan Cacah
Bilangan Pecahan Bilangan Bulat
Bilangan Rasional Bilangan Irasional
Bilangan Real Bilangan Imajiner
Bilangan Kompleks
Beberapa Tokoh Teori Bilangan Legendaris
1. Pythagoras (582 SM- 496 SM)
Pythagoras adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling
dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", dia
memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan
pada akhir abad ke-6 SM. Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal
adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari
suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya
(sisi-sisi siku-sikunya).
2. Abu Ali Hasan Ibnu Al-Haytam (965 M)
Al-Haytam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan semua bilangan
sempurna yang genap, yaitu bilangan yang merupakan jumlah dari pembagi-
pembagi sejatinya, seperti yang berbentuk 2k-1(2k-1) di mana 2k-1 adalah
bilangan prima. Selanjutnya Al-Haytam membuktikan bahwa bila p adalah
bilangan prima, 1+(p-1)! habis dibagi oleh p.
3. Jamshid Al-Kashi (1380 M)
Pecahan desimal ini merupakan salah satu karya besar Jamhid Al-Kashi yang
memudahkan untuk menghitung aritmatika.
4. Pierre de Fermat
Teorema terakhir Fermat menyatakan bahwa xn+ yn=zn tidak mempunyai
solusi bilangan bulat tak nol untuk x, y dan z, jika n > 2.
5. Joseph-Louis de Langrange (25 Januari 1736-10 April 1813)
Joseph-Louis de Lagrange (lahir dengan nama Giuseppe Luigi Lagrangia)
adalah seorang matematikawan dan astronom Perancis-Italia yang membuat
sumbangan penting pada mekanika klasik, angkasa dan teori bilangan.
6. Adrien-Marie Legendre (18 September 1752-10 Januari 1833)
7
Bilangan Bulat PositifBilangan Nol (0)
Adrien-Marie Legendre ialah matematikawan Perancis. Ia membuat
sumbangan penting atas statistik, teori bilangan, aljabar abstrak dan analisis
matematika.
7. Johan Carl Friedrich Gauss (30 April 1777- 23 Februari 1855)
Gauss adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang
memberikan beragam kontribusi. Ia dipandang sebagai salah satu
matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton.
8. Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet (13 Februari 1805-5 Mei 1859)
Inilah konjektur terkenal dari Johann Peter Gustav yang menyatakan bahwa
untuk n>2, untuk persamaan xn+ yn=zn tak memiliki solusi bilangan bulat,
selain daripada yang trivial yang mana x , y , atau zitu 0. Ia membuat bukti
parsial untuk kasus n = 5, yang dilengkapi oleh Adrien-Marie Legendre
9. Benjamin Peirce (4 April 1809-6 Oktober 1880)
Benjamin Peirce ialah seorang matematikawan Amerika yang mengajar di
Universitas Harvard selama kira-kira 50 tahun. Dia bersumbangsih dalam
bidang mekanika benda langit, teori bilangan, aljabar, dan filsafat matematika.
Di dalam teori bilangan, dia membuktikan bahwa tidak ada bilangan sempurna
ganjil yang kurang dari empat faktor prima. Di dalam aljabar, dia dikenal atas
pengkajiannya pada aljabar asosiatif.
Daftar Pustaka
Wardhana, A. (2010). Sejarah Sistem Bilangan. Diakses dari http://www. adit38.wordpress.com/2010/05/19/asal-usul-sistem-bilangan
Wikipedia. (2015). Carl Friedrich Gauss. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Friedrich_Gauss
Wikipedia. (2015). Sejarah Matematika. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Sejarah_matematika
Wikipedia. (2014). Pierre de Fermat. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Pierre_de_Fermat [13 Oktober 2010]
Wikipedia. (2013). Adrien Marie Legendre. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Adrien-Marie_Legendre
Wikipedia. (2013). Benjamin Peirce. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Benjamin_Peirce
Wikipedia. (2013). Joseph Louis de Lagrange. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Joseph-Louis_de_Lagrange
Wikipedia. (2013). Peter Gustav Lejeune Dirichlet. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/ Peter_Gustav_Lejeune_Dirichlet
8