RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

65
ASTRID HENARIANI P. / D2C008014 Penyiar Radio Profesional ditulis oleh Theo Stokkink BAB 1 : RADIO Sejarah singkat perkembangan radio Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan munculnya The Wireless Telegraph Company, yang didirikan oleh seorang insinyur elektronika dari Italia. Dia menemukan suatu alternatif untuk mengirim pesan tanpa menggunakan kabel melewati jarak yang cukup jauh. Rangkaian siaran yang pertama dimulai pada tahun 1919 oleh seorang Belanda. Penyusunan acara dimulai: konser, drama radio, dan berita yang dapat disiarkan. Orang-orang yang biasanya membaca buku sebagai hiburan, yang harus pergi ke gedung konser untuk mendengarkan musik, dan yang harus membeli koran setiap hari dapat memperoleh hal serupa dengan mendengarkan radio. Semua itu dapat dipenuhi hanya dengan mendengarkan radio. Pada tahun empat puluhan dan lima puluhan sebuah media baru mulai dikembangkan, yaitu televisi. Tentu saja radio pada masa ini berbeda karena televisi mengambil alih banyak hal yang biasanya dibuat dan disiarkan oleh radio. Orang lebih senang menonton televisi, dan radio bukanlah yang mereka cari-cari lagi. Namun ternyata ketertarikan itu hanya pada awalnya. Orang kemudian mulai menyadari bahwa radio dan televisi adalah media yang berbeda, dan radio bukanlah satu set televisi yang rusak: televisi tanpa gambar. Peran radio mulai berubah. Orang mulai menyadari peralihan fungsi radio pada sekitar tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Industri musik menjadi bertambah penting bagi radio. Stasiun-stasiun radio juga menentukan kelompok-kelompok sasaran. Mereka membuat programa khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat pendidikan lebih tinggi; untuk orang- orang yang tertarik kepada berita olahraga, berbagai jenis musik, film-film, musik jazz, musik klasik, dan lain-lain. 1

Transcript of RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

Page 1: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Penyiar Radio Profesional ditulis oleh Theo Stokkink

BAB 1 : RADIOSejarah singkat perkembangan radio

Sejarah radio yang pertama dimulai pada tahun 1895, dengan munculnya The Wireless Telegraph Company, yang didirikan oleh seorang insinyur elektronika dari Italia. Dia menemukan suatu alternatif untuk mengirim pesan tanpa menggunakan kabel melewati jarak yang cukup jauh. Rangkaian siaran yang pertama dimulai pada tahun 1919 oleh seorang Belanda. Penyusunan acara dimulai: konser, drama radio, dan berita yang dapat disiarkan. Orang-orang yang biasanya membaca buku sebagai hiburan, yang harus pergi ke gedung konser untuk mendengarkan musik, dan yang harus membeli koran setiap hari dapat memperoleh hal serupa dengan mendengarkan radio. Semua itu dapat dipenuhi hanya dengan mendengarkan radio.

Pada tahun empat puluhan dan lima puluhan sebuah media baru mulai dikembangkan, yaitu televisi. Tentu saja radio pada masa ini berbeda karena televisi mengambil alih banyak hal yang biasanya dibuat dan disiarkan oleh radio. Orang lebih senang menonton televisi, dan radio bukanlah yang mereka cari-cari lagi. Namun ternyata ketertarikan itu hanya pada awalnya. Orang kemudian mulai menyadari bahwa radio dan televisi adalah media yang berbeda, dan radio bukanlah satu set televisi yang rusak: televisi tanpa gambar. Peran radio mulai berubah. Orang mulai menyadari peralihan fungsi radio pada sekitar tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Industri musik menjadi bertambah penting bagi radio. Stasiun-stasiun radio juga menentukan kelompok-kelompok sasaran. Mereka membuat programa khusus, misalnya untuk masyarakat kelas menengah atau dengan tingkat pendidikan lebih tinggi; untuk orang-orang yang tertarik kepada berita olahraga, berbagai jenis musik, film-film, musik jazz, musik klasik, dan lain-lain.

Sifat-sifat seorang D.J./penyiar radio yang baik adalah antara lain: Memiliki rasa humor, Memiliki apresiasi yang baik atas suatu pertunjukan, Selalu mengikuti perkembangan pengetahuan, Merupakan entertainer, animator, dan Memiliki karismaUmumnya seorang D.J. bekerja langsung, artinya programanya disiarkan secara langsung.

Seorang penyiar radio dapat berperan sebagai penasihat, entertainer, komentator, pelawak, penolong, pemberi inspirasi, penjual, pendidik, penemu atau penentu trend (mode baru), orang yang berusaha meyakinkan atau membujuk, dan reporter.

Yang harus dikerjakan oleh radio adalah menghibur, memberikan informasi, mendidik, dan menjadi seorang teman. Intinya adalah memberikan informasi sekaligus menghibur.

Radio adalah sarana imajinasi, komunikasi, dan sahabat

1

Page 2: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Bagi pendengarnya, radio adalah teman, sarana komunikasi, sarana imajinasi, pemberi informasi; radio adalah seorang sahabat. Radio adalah media yang sifatnya pribadi. Radio menyapa para pendengarnya secara perorangan. Radio adalah sarana imajinasi

Radio menuntut keikutsertaan aktif para pendengarnya dalam membentuk pengalaman tentang pandangan, perasaan, dan sensasi yyang dibangun oleh media suara. Radio adalah media yang buta, tetapi dapat menstimulasi sehingga begitu suaranya terdengar dari pengeras suara, pendengar berusaha memvisualisasikan apa yang didengarnya dan menciptakan bayangan mereka sendiri tentang pemilik suara tersebut. Sarana untuk membangun imajinasi adalah kata-kata yang diucapkan, musik, berbagai bentuk suara, bunyi, dan lain-lain.Radio adalah sahabat, sarana komunikasi

Radio adalah salah satu bentuk media massa. Potensinya, untuk berkomunikasi sangat besar – setiap rumah, desa, kota, negeri yang berada dalam jangkauan penyiaran – tetapi efek sesungguhnya mungkin hanya sedikit. Perbedaan antara potensi dan kenyataan akan bergantung pada relevansi programa, kualitas yang baik dan kreativitas, kompetensi operasional, reliabilitas teknis, dan konsistensi sinyal yang diterima. Radio adalah hiburan

Penyiar menghibur pendengar dengan pembawaannya, musik, permainan, atau interaksi antara pendengar, para narasumber, dan diri Anda sendiri. Radio lebih bersifat menghibur dan menstimulasi pendengarnya, memberi kesenangan, nostalgia, ketegangan, atau rasa ingin tahu. Radio adalah surat kabar

Radio menyajikan berita, laporan. Radio mudah beradaptasi dan sering dengan kehebatannya menyajikan bentuk siaran “live”, tidak memerlukan pemrosesan film, tidak perlu menunggu proses pencetakan. Radio mempercepat penyebaran informasi sehingga setiap orang tahu peristiwa dan berita yang sama, gagasan politik yang sama, deklarasi atau ancaman yang sama.Radio adalah juga seorang guru

Dengan menjaga diri tetap up to date, penyiar radio adalah seorang trendsetter. Sebagai media pendidikan, radio mendidik lebih dengan menggunakan konsep dan juga fakta-fakta.

D.J. = RadioPenampilan penyiar, meskipun dengan teknologi paling sederhana, sangat

berpengaruh terhadap persepsi pendengar tentang citra sebuah radio.

Radio itu sifatnya akrab, singkat, segera; pendengar hanya dapat mendengarnya sekali saja. Radio itu sederhana, mudah dihubungkan ke seluruh penjuru dunia.

Umumnya radio digunakan oleh pendengarnya: Sebagai latar belakang. Secara terus menerus. Dengan sangat baik.

2

Page 3: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 2 : MENULIS UNTUK RADIOGaya menulis untuk radio lebih bersifat langsung dibandingkan untuk pers; hanya

tersedia waktu yang sangat singkat untuk setiap peristiwa dibandingkan dengan ruang yang disediakan dalam sebuah surat kabar. Konsekuensinya adalah fakta-fakta harus dibuat padat dan disederhanakan sedemikian sehingga pendengar langsung memahami saat mendengarnya.

Naskah yang dibuat seharusnya bersifat: Jelas dan padat Langsung Sederhana Mudah dimengerti Sesingkat mungkin Lancar Konsisten dengan gaya yang sesuai dengan cara penyiaran Mengulang informasi yang paling penting Diketik pada lembar-lembar tersendiri Tidak meneruskan kalimat pada halaman berikutnya

Bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa siaran radio

Bahasa Lisan Bahasa Tulis Bahasa Siaran RadioAsosiatif Penggunaan bahasa yang

konvesionalTerstruktur, unsur-unsurnya diatur

Terstruktur, unsur-unsurnya diatur

Kalimat-kalimat bersusun Kalimat-kalimat tunggal

Pilihan kata-katanya sederhana

Diulang untuk tujuan tertentu

Penggunaan bahasa yang jelas

Kalimat-kalimat tunggal Banyak informasi dalam kesempatan yang terbatas

Ada jarak untuk berpikir

Banyak pengulangan Emosi dibatasi Informasi yang memiliki porsi tertentu

Ada jarak waktu untuk berpikir

Tidak ada tanda untuk penekanan

Penggunaan suara yang optimal

1 atau 2 penekanan per kalimat

Tidak ada pengganti sementara

1 atau 2 penekanan per kalimat

Penggunaan suara optimal Artikulasi (secara otomatis)

Menggunakan perasaan emosi

Tempo bicara yang sesuai Ada pengulangan yang terlibat

Ketidaktelitian/ketidaktepatan penggunaan bahasa

Jenis dialek tergantung pada pendengar kelompok sasaran / wilayah

Pengisi/pengganti sementara tidak peduli/tidak terlibat ada pengaruh dialek, aksen

3

Page 4: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Nama-namaDalam penyiaran, nama orang sedapat mungkin disederhanakan, misalnya dengan

menghilangkan nama depan dan inisial. Contohnya Presiden Clinton atau Presiden Suharto, bukan Presiden Bill Clinton.

Drama radioDalam drama radio, penyiar dapat mempertimbangkan hal-hal seperti emosi; jumlah

orang yang berbicara, panjang/pendeknya sekuens, dialog dan kecepatan dialog; efek suara, voulume suara; latar belakang suara dan lokasi akting; variasi suara; dll.

PengumumanAgar pengumuman tidak terdengar canggung dan kaku, cara yang dapat dilakukan

adalah dengan memotong kalimat pengantar dari rekaman dan menyambungkan informasi tersebut ke dalam lead in. Kemudian kalimat reporter yang kedua digunakan sebagai contohnya.

SolusiUmumnya, pengantar sebuah “laporan” aktual yang pendek berisi solusi. Jadi yang

disebutkan pertama adalah solusi, hasil-hasilnya, kemudian “masalah” yang dipecahkan.

Lembar perencanaan siaranLembar perencanaan siaran memberikan segala informasi yang dibutuhkan penyiar

untuk menggabungkan acara ke dalam susunan programa, yaitu: Judul; Tanggal dan waktu rekaman dipersiapkan; Tanggal dan waktu rencana penyiaran; Nama reporter (atau penulis); Rencana siaran itu sendiri, untuk dibacakan oleh penyiar; Beberapa kata pertama dan terakhir dalam rekaman; Durasi rekaman.

4

Page 5: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 3 : BERITAApa manfaat sebuah acara berita untuk kelompok sasaran tertentu?

Mengetahui kelompok sasaran, pasar mereka, keinginan mereka, dan mengapa mereka menginginkannya. Semakin banyak yang kita ketahui, semakin mudah kita berbicara kepada mereka dan mendapatkan simpati dari mereka.

Memacu orang untuk membandingkan apa yang terjadi di dalam negaranya sendiri dengan kejadian-kejadian dramatis di tempat yang sangat jauh di dunia ini.

Memainkan emosi pendengar.

Cara mendapatkan berita yang baik adalah dengan menekankan hal-hal berikut ini:

Berapa menitkah hal itu terjadi? Dapatkah kita melakukannya kemudian? Dapatkah berita itu menunggu? Apakah masih ada yang akan diinformasikan kemudian? Bisakah kita mempercayai sumber berita tersebut? Sudah berapa kali disiarkan di radio hari ini? Harus ada pemisahan yang jelas antara jurnalisme independen dengan

komersial.

Jenis-jenis berita1. Berita-berita berbobot: politik, masyarakat, masalah finansial, pemerintahan,

perdagangan, dan industri.2. Berita ringan: yang mengandung kepentingan manusia, banyak orang

menyukainya (bersifat hiburan).3. Berita pendek: hal yang tiba-tiba terjadi, seperti bencana alam, kecelakaan.

Bagaimana membuat suatu berita? Rumusan pertanyaan sebaiknya sederhana, jelas, dan dapat diterima. Berita yang disampaikan sebaiknya mudah diterima. Mungkin terdapat unsur sensasional dalam sebuah wawancara. Wawancara di

radio adalah cara yang mudah untuk mengumpulkan informasi dan mengisi waktu siaran. Wawancara juga merupakan hiburan karena mendengar dua orang yang berbicara lebih menyenangkan.

Pesan radio secara skematik1. Pengarah (Ringkasan). Berisi rangkaian pertanyaan seperti 5W+1H.2. Peristiwa 1 adalah fakta berisi yang paling penting.3. Peristiwa 2 (secara kronologis) kurang begitu penting dibandingkan dengan

peristiwa 3.4. Peristiwa 3 (secara kronologis) kurang begitu penting dibandingkan dengan

peristiwa 4.5. Meringkas (pada saat lead out ucapkan kembali satu atau dua kata dari detail

paling penting dalam bagian lead in)

5

Page 6: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 4 : PROGRAMA DOKUMENTER DAN FEATUREPerbedaan mendasar antara dokumenter dan feature terletak pada pemilihan dan

perlakuan sumber-sumber bahannya. Sebuah programa dokumenter adalah fakta, yang berdasarkan bukti-bukti dokumenter: catatan-catatan tertulis, sumber-sumber pelengkap, wawancara-wawancara kontemporer, dan sejenisnya. Pada dasaranya; tujuan sebuah dokumenter adalah menyampaikan informasi, menyajikan satu kisah atau situasi dengan sepenuhnya memperhatikan pelaporan yang tidak memihak dan jujur. Dokumenter masih dibedakan lagi menjadi dokumenter feature, semi dokumenter, dokumenter drama, dan lain sebagainya.

Program feature pada dasarnya tidak harus selalu berdasarkan fakta. Feature dapat meliputi lagu daerah, puisi, atau drama fiksi sebagai pendukung dalam menggambarkan tema. Feature mempunyai bentuk sangat bebas dengan penekanan lebih pada menampilkan kualitas, suasana, dan keadaan hati manusia yang tidak dapat dibatasi.

DOKUMENTERDalam dokumenter, gagasan yang diangkat misalnya tentang isu-isu saat ini seperti

mengenai polusi, perkembangan urban, lingkungan, atau riset kedokteran. Bentuk dokumenter yang lain berhubungan dengan seseorang, suatu kegiatan atau peristiwa seperti penemuan radium, kehidupan seorang tokoh terkenal, dan lain-lain.

Tema dasarDokumenter harus mempunyai awal dan akhir yang baik, menarik perhatian

pendengar pada bagian awal dan membuat pendengar berpikir pada bagian akhir. Dokumenter radio kebanyakan memiliki satu tema dasar, tujuannya adalah menggambarkan suatu peristiwa secara benar dan tidak memihak, atau situasi dan tindakan pada masa lalu dan saat ini.

Wawancara dokumenterKetiga kategori wawancara yaitu wawancara informasional, wawancara interpretatif,

dan wawancara emosional, biasanya digunakan bersama dalam mempersiapkan bahan untuk sebuah dokumenter atau feature.

Membuat dokumenter1. Mencari dan menentukan pokok bahasan.2. Melakukan riset, konsultasi dengan para ahli di bidangnya, mengambil kutipan-

kutipan dari surat kabar dan buku-buku teks, dan sebagainya, yang menyangkut pokok bahasan.

3. Masuk proses produksi: merencanakan dan menjalin kontak, merekan informasi yang mendukung, melakukan wawancara dan perekaman membuat susunan untuk dokumenter.

4. Mendengarkan semua bahan, membuat struktur programa secara kasar.5. Mencari musik, efek suara, disc, atau arsip menyiapkan susunan.6. Mengisi suara dengan urutan dan editing yang benar.

6

Page 7: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

7. Menulis komentar.8. Menggabungkan dan merekam ulang hasil akhir.

FEATUREFeature bisa berbentuk wawancara atau opini massa, drama atau diskusi, dan secara

keseluruhan dapat berupa fakta ataupun fiksi. Tugas feature adalah untuk meyakinkan pendengar tentang suatu kebenaran atas hal yang dikatakan meskipun dalam bentuk drama.

Cara menyusun informasi dalam feature

Peristiwa sebelumnya adalah fakta-fakta yang terjadi sebelum berita disiarkan. Fakta yang mengingatkan pendengar diletakkan sebelum fakta-fakta yang akan diberitakan, yaitu informasi tentang latar belakang sejarah. Yang dimaksud dengan akibat-akibat adalah tindakan-tindakan yang dihasilkan oleh berita politik dan sosial. Adapun reaksi verbal adalah opini para tokoh masyarakat sebagai reaksi atas suatu berita.Komentar adalah percakapan tentang suatu berita yang memenuhi syarat untuk memunculkan komentar, opini, evaluasi, dll., oleh jurnalis, surat kabar, TV, dan radio itu sendiri, sedangkan reaksi verbal adalah opini tokoh atau orang-orang yang berbicara dalam mengomentari suatu berita.

7

KesimpulanReaksi VerbalEpisode

Latar BelakangPeristiwa Utama

HarapanAkibat-akibat

EvaluasiKonteks Sejarah

Peristiwa SebelumnyaKeadaan

Pembuka/Penutup

Judul Situasi Komentar

Ringkasan Kisah

Laporan Berita

Page 8: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 5 : KOMENTARTujuan komentator radio adalah untuk menciptakan kembali, bukan hanya satu

gambar, melainkan kesan keseluruhan dari suatu peristiwa. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Kata-kata yang digunakan dapat menggambarkan suatu suasana secara visual.b. Penyebaran dan gaya penggunaan kata-katanya dapat menekankan suasana

emosional suatu peristiwa.c. Mikrofon “efek” tambahan akan menguatkan tindakan, atau reaksi publik

terhadap hal tersebut.

Suasana komunikasiApa pun yang terjadi, kepekaan komentator dibutuhkan untuk menentukan suasana

hatinya – dan juga terhadap pendengar – dalam menentukan gaya, penggunaan kata, dan kecepatan bicaranya. Suasana hati dari sekumpulan orang seharusnya diteliti dengan cermat: apakah penuh harapan, gembira, senang, murah hati, santai, terkesan, gelisah, suram, tegang, marah, atau sedih. Perasaan-perasaan semacam ini harus terekam dalam suara komentator, dan penilaian yang tepat akan membantunya dalam menentukan kapan saat untuk berhenti dan membiarkan suara-suara dari peristiwa itu berbicara sendiri.

Mengkoordinasikan kesanDalam memberikan komentar, lebih mudah bagi seorang komentator untuk memberi

serpihan-serpihan ilustrasi, dan akhirnya membentuk gambaran utuhnya secara tepat. Seorang komentator akan menggabungkan dan menyajikan serpihan tersebut dengan mengkoordinasikannya secara logis dan memberi kesempatan pada pendengar untuk menempatkan informasi secara tepat dalam angannya.

Kandungan isi dan gayaDeskripsi dimulai dari hal umum ke hal khusus secara tepat, tentang cuaca, kesan

keseluruhan atas peristiwa yang terjadi, suasana hati orang-orang yang berkerumun, “warna” kejadian secara keseluruhan, dan apa yang akan terjadi. Mungkin perlu waktu dua menit atau lebih untuk “merangkai kejadian” ini, tergantung pada kompleksitas peristiwa tersebut, selama saat diperkirakan tidak akan ada kejadian penting. Pada saat tindakan dimulai, pendengar harus mempunyai satu rangkaian gambaran yang jelas dan menyentuh perasaan; ini akan mempengaruhi skala rasa dan “perasaan” secara menyeluruh. Meskipun demikian, seorang komentator harus terus-menerus mengacu kepada keadaan umum kejadian, dan juga kepada detail tindakannya.

Peristiwa olahragaKomentator tidak cukup hanya memberikan informasi pada bagian awalnya;

jalannya peristiwa juga harus diberi komentar, dihubungkan dengan suatu deskripsi peristiwa. Komentator olahraga harus mengikuti seluruh kegiatan dan pada saat yang

8

Page 9: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

sama memperhatikan hal lain yang terjadi, misalnya pemain yang terluka, atau mungkin perubahan cuaca.

Seorang komentator tidak disarankan untuk berspekulasi atas apa yang dikatakan oleh wasit kepada seorang pemain dalam hal disiplin. Hanya apa yang dapat dilihat dan diketahui yang boleh dijelaskan. Skor dan hasil pertandingan harus diumumkan agak sering agar dapat diketahui pendengar yang baru saja menghidupkan radio, tetapi juga harus ada variasi dalam mengatakannya agar pendengar yang megikuti sejak awal tidak merasa terganggu.

Kenyataan dan keheninganPada saat sebuah peristiwa berlangsung mungkin saja muncul suara-suara yang

harus diperhatikan komentator. Semakin bising suara tersebut, mikrofon komentator harus semakin dekat sehingga suara tersebut dapat berkurang. Penting juga untuk mengecek suara-suara lain yang seharusnya terdengar melalui mikrofon lain. Dalam keadaan seperti ini, baik kalau komentator berhenti berbicara dan membiarkan peristiwa tersebut bercerita sendiri.

Mungkin ada saat di mana komentator harus berdiam diri saat lagu kebangsaan dialunkan, pemberkatan pada akhir suatu upacara keagamaan, atau kata-kata penting yang diucapkan dalam sebuah upacara.

PenutupDalam mengatur waktu, seorang komentator dapat dibantu dengan sebuah stopwatch

yang dicocokkan dengan jam di studio. Adalah mudah sekali memberikan suatu antiklimaks setelah pendengar begitu bergairah dan terlibat dalam suatu pertandingan olahraga. Namun, meskipun pertandingan sudah berlalu dan kerumunan penonton sudah mulai menipis, komentator tetap harus mempertahankan semangat pertandingan tersebut, mungkin dengan memberikan satu kesimpulan singkat atau dengan menginformasikan pertandingan berikutnya.

9

Page 10: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 6 : PROGRAMA DISKUSITopik untuk sebuah debat yang disiarkan haruslah sebuah masalah yang menjadi

keprihatinan atau diminati oleh masyarakat. Tujuannya adalah agar pendengar mendengar argumen dan argumen-tandingan yang diungkapkan dalam bentuk kontroversial dari orang-orang yang memiliki pandangan dan keyakinan kuat.

Dalam bentuk paling sederhana, programa diskusi biasanya terdiri atas dua pembicara yang menampilkan pandangan berlawanan bersama seorang pemandu diskusi yang bersifat tidak memihak. Empat orang pembicara adalah jumlah maksimum yang dapat diterima. Mungkin bentuk diskusi yang melibatkan pria dan wanita akan lebih disukai oleh pendengar.

Penyiar sebagai pemandu diskusiSebagai pemandu diskusi, idealnya adalah seseorang yang memiliki pengetahuan

luas, tegas, sensitif, berpikir dengan cepat, tidak memihak, dan sopan. Dengan panduannya, sebuah programa diskusi harus sampai pada tujuan yang telah diarahkan, menjadi identitas suatu radio, karena setiap pribadi yang akan dilibatkan memiliki sudut pandang sendiri, dan ketika siap diungkapkan, hasilnya akan menjadi sebuah diskusi.

PersiapanPertama kali pokok pembicaraan harus diteliti, informasi pendukung perlu

dikumpulkan dan diperiksa kembali. Pemandu diskusi harus hafal fakta di luar kepala dan mempunyai catatan atas pandangan-pandangan yang sudah diungkapkan sehingga dia mengerti di mana letak titik-titik pertentangan. Kemudian dia dapat mempersiapkan “plot” dasar diskusi yang berupa kerangka bahan yang harus diliput.

Memulai programaPada awal siaran, pemandu diskusi memperkenalkan pokok bahasan, yang sebaiknya

dikemas secara menarik dan memiliki relevansi dengan pendengar. Kemudian, pemandu meperkenalkan narasumber. Nama-nama para narasumber harus disebutkan sepanjang acara berlangsung. Ini penting karena programa ini bersifat faktual dalam hal isi dan positif dalam hal penyajian.

Kontrol pembicaraTugas utama pemandu adalah memberikan kesempatan yang sama bagi semua

narasumber untuk memberikan opini. Setelah sebuah opini diungkapkan dengan jelas, pembicara seharusnya tidak diizinkan untuk melanjutkan terlalu panjang sebelum sudut pandang yang lain dikemukakan. Dalam hal ini pemandu wajib melakukan interupsi. Pemandu dalam hal ini harus tegas, yang ditunjukkannya dengan ketegasan suara, ekspresi wajah, dan isyarat tangan, kepada orang yang berbicara. Penting juga untuk mencegah dua orang berbicara bersama-sama.

10

Page 11: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Kontrol pokok pembicaraanPemandu harus dapat menunjukkan dan menangani hal yang dapat mengalihkan

perhatian dan juga hal-hal yang menyimpang. Dalam sebuah diskusi yang berkepanjangan mungkin baik bila memperkenalkan suatu sarana sebagai variasi dan membantu proses diskusi untuk mengubah arah pembicaraan. Misalnya surat dari pembaca, kutipan dari sebuah artikel yang dibaca oleh pemandu, wawancara prarekam, atau pendapat yang diungkapkan lewat telepon.

Mengakhiri programaPemandu diskusi tidak perlu menyimpulkan. Jika diskusi berjalan dengan baik,

pendengar segera mengetahui poin-poin utama dan argumen-argumen yang mendukung. Jika perlu satu kesimpulan, lebih baik meminta setiap pembicara untuk mengatakan “kata terakhir” mereka.

Pada menit-menit terakhir, pemandu harus mengucapkan terima kasih kepada narasumber dengan menyebutkan lagi nama mereka, memberi pujian, dan mengarahkan ke programa atau peristiwa umum berikutnya yang berhubungan dengan pokok pembicaraan.

Programa diskusi adalah salah satu bentuk sumbangan bagi debat publik dan dapat dianggap sebagai peran positif sebuah siaran dalam masyarakat demokratis.

11

Page 12: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 7 : KUALITAS PROGRAMAHal-hal yang harus dipertimbangkanndalam pembuatan sebuah programa adalah

kualitas, cara memberikan informasi, pengaturan waktu dalam satu hari, dan kelompok sasaran yang tepat. Sebuah stasiun radio dapat mengetahui dengan tepat jenis programa mereka dengan melihat sejauh mana suatu kelompok pendengar dapat menerima berbagai jenis musik. Toleransi pendengar umumnya menjadi salah satu faktor penting dalam proses menentukan identitas radio dan merancang suatu style.

Daya tarik musikSeorang penyiar harus mampu menciptakan proporsi yang seimbang dari antara

berbagai selera. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih musik untuk sebuah programa adalah: daya tarik, ambisi, variasi, selera, kemajuan, kelompok sasaran, tradisi, agama, kesukaan, permintaan, teks atau lirik, suasana atau perasaan, patriotik, waktu, identitas dan kekuatan lagu atan lagu-lagu kampanye.

Memilih musikPermintaan yang dapat dipenuhi mungkin hanya sedikit, maka sebelumnya harus

diseleksi. Kriteria seleksi meliputi keinginan penyiar untuk menawarkan satu programa yang secara menyeluruh menarik dengan variasi musik yang sesuai dengan kebijaksanaan programa, mungkin dapat dibatasi hanya sampai Top 40, musik populer pada umumnya, atau secara khusus berhubungan dengan satu bidang, misalnya musik gereja.

Format pencatat waktuSiaran pagi dan drive-time (siaran yang didengarkan pada saat orang dalam

perjalanan dengan mobil) tampaknya hanya didengarkan oleh banyak orang dalam rentang waktu yang relatif pendek, mungkin 20 atau 30 menit. Siaran sore akan lebih baik bila diperdengarkan dengan durasi yang lebih panjang.

Berdasarkan praktek-praktek dalam stasiun radio, aturan dasar yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

a. Bacalah buletin berita dengan suara tidak terlalu keras dengan tempo tinggi. Anda sebaiknya menjaga kecepatan musik dan menghindari kesamaan antara lirik dan cerita berita.

b. Dalam memprogram musik yang baru atau belum populer, tempatkan lagu-lagu yang populer atau yang sudah dikenal sehingga saling bercampur.

c. Berbagai jenis item diputar secara bergantian.d. Sebaiknya item-item dicampur dengan durasi yang berbeda-beda; hindari dua

atau lebih item yang punya durasi sama.e. Aturlah agar tersusun urutan: kata-kata – musik – kata-kata dengan memainkan

disc dari awal sampai akhir dengan menggunakan segue atau segue dengan pembicaraan.

f. Aturlah item-item yang sudah pasti dalam programa-programa yang sudah ditentukan.

12

Page 13: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Pemilihan musik dengan komputerBanyak stasiun radio komersial yang hanya menyajikan musik, tanpa seorang

pembawa acara atau D.J. Beberapa stasiun musik menggunakan sistem komputer: 24 jam diprogram oleh satu orang. Programa-programa semacam ini jelas tidak memunculkan kepribadian dan tidak membutuhkan seleksi yang kreatif. Hanya dengan menggunakan komputer, semua program radio populer dapat dipenuhi.

Semakin canggih programa komputer, semakin besar pula pengawasan atas penentuan musik yang akan diputar. Itu semua dapat diprogram dalam rangka membentuk suatu rangkaian untuk sebuah feature musik spesial. Komputer dapat juga diminta untuk memilih rangkaian lagu dengan tema khusus, yang semua judulnya mengandung satu unsur kata khas.

Permintaan dan persembahanWalaupun dasar programa ini jelas bergantung pada inisiatif pendengar yang

meminta lagu, adalah tugas penyiar untuk bertanggung jawab atas semua pendengar, bagian terbesar yang tidak mengirimkan kartu permintaan.

Tujuan programa ini adalah:a. Menghibur pendengar pada umumnya;b. Memberikan kesenangan khusus kepada pendengar yang sudah bersusah payah

mengirim permintaan;c. Mengembangkan tindakan berbuat baik dengan melibatkan diri pada

kepentingan publik.

Jingle/TuneDalam bentuk lagu maupun instrumental, jingle terutama dirancang untuk memenuhi

fungsi pemberian nama, dalam hal ini untuk mengumumkan nama stasiun dalam konteks musik yang menyatakan suasana dan rasa khusus.

Jingle mengungkapkan berbagai perasaan atau emosi:1. Jingle “riang” digunakan untuk mengingatkan pendengar akan kegembiraan

yang akan mereka peroleh kalau mereka mendengarkan siaran radio tersebut.2. Jingle “penting” menandakan hasil siaran yang hidup dan berorientasi pada

berita.3. Jingle “halus dan lembut” menekankan gaya stasiun musik atau programa

“ringan”

Signature TuneSebagai suatu sarana yang biasanya digunakan untuk memperkenalkan sebuah

studio atau tema sebuah programa atau penyiar, lagu pengenal programa ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan jingle. Perbedaan mendasarnya terletak pada penggunaannya: lagu pengenal programa biasanya hanya digunakan pada bagian awal programa.

13

Page 14: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 8 : VOX POPOrang di jalan

Vox Populi adalah suara masyarakat atau wawancara terhadap “orang di jalan”. Penggunaan pendapat dari masyarakat “kebanyakan” menambah dimensi yang berguna dalam gaya pemberitaan sebuah topik. Karena tujuannya adalah menyajikan pendapat umum, penyiar tidak dibenarkan untuk mengatakan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut secara statistik pasti benar atau bahkan cukup mewakili.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan vox pop adalah antara lain: Mempersiapkan pertanyaan. Memilih lokasi. Mesin perekam. Mengajukan pertanyaan.

Jika digunakan dengan tepat, vox pop menyajikan warna tersendiri dalam paket siaran. Vox pop memberikan kontras kepada bahan studio dan dalam merefleksikan dengan tepat apa yang dikatakan orang.

BAB 9 : BENTUK-BENTUK INTERAKSI

Partisipasi pendengar, phone inPembicaraan dalam radio banyak didasarkan pada telepon yang masuk. Diskusi

phone in mungkin dapat menjadi salah satu forum bagi para anggota masyarakat yang mempunyai pandangan berbeda, kesempatan bagi pendengar untuk berdebat dengan seorang narasumber tamu tentang suatu isu kontroversial, atau untuk berkonsultasi dengan seorang ahli. Melalui partisipasi masyarakat, tujuan phone in adalah memberi kesempatan munculnya satu ungkapan pandangan demokratis dan menciptakan suatu kemungkinan aksi komunitas.

Kompetisi phone in dalam hal tertentu membentuk satu pengalaman radio yang interaktif, bukan hanya bagi pesaing-pesaing sendiri, melainkan juga bagi semua pendengar yang menganggap pertanyaan dan masalah tersebut sengaja diatur seolah-olah mereka saling bersaing. Dalam kompetisi ini pendengar diundang agar menelepon dan memberikan jawaban atas satu pertanyaan sederhana untuk memenangkan sekedar buku, CD, karcis gratis untuk sebuah konser, dan sebagainya.

Jenis-jenis phone in1. Saluran terbuka – perbincangan dengan penyiar di studio.2. Pokok bahasan khusus – nasihat seorang ahli untuk satu topik tertentu.3. Masalah-masalah konsumen – satu seri yang memberikan nasihat tindakan untuk

suatu kasus.4. Konseling pribadi – masalah-masalah yang didiskusikan dengan orang per orang

dan bukan dengan pendengar pada umumnya.

14

Page 15: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Pengantar programaPengantar programa harus memberi gagasan untuk isi. Ada beberapa cara untuk

mengantarkan programa:1. Langsung menggunakan signature tune.2. Signature tune yang cepat dengan beberapa frasa musik pendek menghasilkan

pendekatan yang lebih lincah.3. Gunakan ringkasan. Ringkasan pendek dari wawancara, kenyataan, tanya-jawab

singkat dengan seorang reporter stasiun radio lain tentang satu peristiwa khusus, satu pengantar singkat seorang tamu, dan sebagainya kadang-kadang digunakan sebagai satu tanda programa yang akan disiarkan.

Contoh pembukaan sebuah pertunjukan radio:1. Berita2. Identitas; panggilan stasiun3. Signature tune (identitas dari D.J.). penyiar berbicara di sela-sela musik sambil

memperkenalkana. Satu rekaman untuk item yang sudah direkam;b. Komentar singkat dari seorang tamu khusus yang akan berbicara dalam

pertunjukan;c. Satu tanya jawab dengan seorang penyiar stasiun radio lain tentang suatu

peristiwa khusus;d. Penyiar meminta pendengar untuk menemani, dan untuk mengajukan

pertanyaam, meminta mereka untuk menelepon (dan dia memberikan nomor telepon khusus).

(Penyiar akan menghubungkan item-item yang berbeda ini.)4. Mulailah musik (tanpa pengumuman dari rekaman/CD)

15

Page 16: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 10 : PEMASARANPeran radio yang paling penting adalah sebagai alat untuk memproyeksikan identitas

karena melalui identitas inilah radio dapat menarik dan merangkul seorang pendengar. Banyak faktor yang mempengaruhi identitas radio – suara, tingkah laku, perkenalan dengan pendengar, cara dia berbicara, dan apa yang dikatakannya. Sekali menemukan identitas, kita memerlukan publisitas dengan menawarkan identitas kita melalui penampilan pribadi di depan umum pada kesempatan-kesempatan tertentu melalui koran dan majalah.

Promosi di radioSubjek-subjek yang perlu dipromosikan adalah

1. Programa-programa,2. Stasiun,3. Negara, dan4. D.J.

Alasan untuk melakukan promosi adalah kita harus menjual. Ini adalah pemasaran waktu siaran. Kata “menjual” tidak berarti “menjual” dalam pengertian “uang”. Lebih dari itu, menjual berarti untuk

Menangkap pendengar, Membuat mereka terus mendengarkan, Mempertahankan pendengar, Memberi informasi awal, Membangun kesetiaan, dan Menentukan posisi dan rating.

MetodeTeknik penggunaan pemasangan iklan adalah mencampur.1. Informasi latar belakang tentang pendengar sasaran Anda, dan2. Mata pencaharian mereka

Promosi bertujuan untuk Menjaga perhatian, Menjaga rasa ketertarikan, Membangkitkan minat, dan Mendapat aksi.

Ada dua kategori promosi, yaitu promosi dalam dan promosi luar:Promosi dalam

Dikenal juga sebagai promosi dalam perusahaan. Gagasannya adalah untuk menciptakan suatu lingkungan yang

berorientasi kepada pelanggan.

16

Page 17: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Satu sistem komunikasi yang berguna untuk menginformasikan kepada semua tingkat personalia tentang apa yang diharapkan dari mereka.

‘Misi’ organisasi yang harus dimengerti oleh semua orang. Membantu staf untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dalam

kerangka organisasi.Promosi keluar adalah

Pemasangan iklan, melalui penggunaan media massa (cetak, elektronik, dan papan iklan); radio; video; komputer; koran; majalah; pakaian; spanduk; poster; bis/pesawat terbang/sirkuit balap/dsb.

Penjualan pribadi: melalui presentasi secara pribadi, pertemuan pribadi, pertemuan umum, seminar-seminar, dan sebagainya.

Promosi penjualan.

Promosi lewat trailer (iklan pendek)Item produksi yang paling pendek dan padat adalah pengumuman pendek yang

sudah direkam pada tape cartridge yang memenuhi ketentuan fungsi dalam siaran radio langsung sebagai berikut.

1. Trail (atau trailers): pengumuman tentang programa, feature yang akan segera disiarkan, peristiwa-peristiwa khusus atau promosi yang melibatkan stasiun radio.

2. Pengumuman jasa umum, kadang-kadang disebutkan sebagai iklan penyiaran aksi sosial, yaitu informasi untuk konsumen, lowongan kerja, di mana dapat memperoleh bantuan untuk masalah-masalah khusus, berita atau peristiwa atau pameran, hiburan, dan sebagainya.

3. Iklan: item-item semacam ini biasanya pendek dengan durasi antara 15-50 detik dan sudah lengkap, dilakukan oleh orang lain, bukan penyiar.

Pilihan bentuk-bentuk lainnya meliputi:1. Penyajian dengan dua atau banyak suara yang ditujukan langsung pada

pendengar;2. Drama pendek atau dialog yang “tanpa sengaja” ditangkap oleh pendengar;3. Montase audio dari bahan arsip dengan penjelasan singkat dan pengumuman

pada bagian akhir;4. Sebuah lagu atau jingle di mana informasi sudah disediakan dalam lirik lagu

atau jingle tersebut.

17

Page 18: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 11 : IKLANTujuan sebuah iklan adalah menjual sesuatu, bukan hanya untuk menghibur atau

menyenangkan hati seseorang. Iklan yang efektif akan menarik, memberi informasi, melibatkan, mendorong, dan bersifat langsung. Kebanyakan iklan dibuat oleh biro-biro iklan, bekerja sama dengan rumah produksi tertentu. Iklan-iklan yang sederhana juga terkadang dibuat sendiri oleh produser radio dan penyiar.

Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan iklan:a. Pendengar sasaran: untuk siapa pesan ini terutama ditujukan;b. Produk atau jasa: apa kekhususan produk atau jasa yang akan dipromosikan;c. Penulisan, isi, dan gaya yang bagaimana yang tepat;d. Suara siapa yang paling mendukung;e. Latar belakang: apakah perlu musik atau efek suara.

Penulisan naskah untuk radioSejumlah larangan khusus dalam pemasangan iklan:

1. Dapat mencampuradukkan programa;2. Untuk kepentingan satu partai politik tertentu;3. Memperlihatkan perbedaan kontroversi masalah politik atau industri;4. Menyerang atau menjatuhkan produk lain secara curang;5. Menggunakan suara yang mungkin mengakibatkan risiko dalam

mengendarai;6. Mengeksploitasi takhayul atau mempermainkan rasa takut manusia;7. Untuk kepentingan orang yang bergerak dalam praktek-praktek hukum;8. Mengarah pada kesan yang menyesatkan.

Dua hal yang harus diingat seorang pengarang naskah iklan adalah:1. Penggunaan kata-kata yang tepat dan dipilih dengan cermat lebih berharga

dibandingkan dengan klise yang jelek;2. Radio bukan media visual.

18

Page 19: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Dasar-dasar Penyiaran ditulis oleh Riswandi

BAB 1 : RADIO DAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PENYIARAN

I. Pengertian PenyiaranPenyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan

informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.

Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.

II. Radio dan Televisi sebagai Media PenyiaranMedia adalah saluran komunikasi massa yang memiliki cirri-ciri khusus, yaitu

mempunyai kemampuan untuk menarik perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous).

Dengan demikian jelaslah bahwa, yang termasuk media komunikasi penyiaran adalah radio dan televisi, dengan pemahaman sebagai berikut :1. Radio adalah media elektronik yang bersifat khas sebagai media audio. Oleh karena

itu, ketika khalayak menerima pessan dari pesawat radio, khalayak pada tatanan mental yang pasif dan bergantung pada jelas tidaknya kata-kata yang diucapkan oleh penyiar.

2. Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak.

III. Karakteristik Radio dan TelevisiKarakteristik Radio

Karakteristik sebagai media massa

Karakteristik khas Keunggulan Kelemahan

Publisitas Imajinatif Cepat dan langsung SelintasUniversalitas Auditori Akrab Batasan waktuPeriodisitas Akrab/intim Hangat Beralur linierKontinuitas Identik dengan

musicTanpa batas

Aktualitas Mengandung gangguan

Murah

Fleksibel

Karakteristik Televisi1. Audiovisual2. Berpikir dalam gambar3. Pengoperasian/cara kerja yang kompleks

19

Page 20: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 2 : SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO DAN TELEVISI

I. Sejarah Perkembangan Radio di Indonesia

Pada tanggal 16 Juni 1925 lahirlah siaran radio yang pertama, yaitu Batasive Radiovereniging (BRV) yang didirikan oleh Weltevreden. Tempat siarannya mula-mula dilangsungkan dari salah satu ruangan di Hotel des Indes. Lima tahun setelah lahirnya BRV. PTT Hindia Belanda mengadakan percobaan-percobaan penyiaran radio oleh NIROM. Tahun 1934 NIROM mendapat izin dari Pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan siaran radio dengan lokasi di Tanjung Priok.

Pada tanggal 1 April 1933 lahir satu radio siaran di Solo, yaitu Solose Radiovereniging (SRV) atas inisiatif Mangkunegoro VII. Tahun 1934 lahir pula radio siaran di Solo dengan nama Siaran Radio Indonesia dibawah asuhan Surhamijoyo dan Mulyadi Joyomartono. Tidak berapa lama kemudian muncul pula radio siaran di Surabaya dan Semarang.

II. Perkembangan Televisi di Indonesia

Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962 bertepatan dengan dilangsungkannya pesta olahraga Asia ke 4 (Asian Games) di Senayan Jakarta.

Sesuai dengan keinginan masyarakat dan kepentingan pemerintah, pada tanggal 16 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk keperluan telekomunikasi dan televisi.

Pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an bermunculan beberapa televisi swasta di Indonesia seperti RCTI, SCTV, Indosiar, TPI, dan ANTV.

Setelah Pemerintahan Soeharto (Orde Baru) jatuh pada bulan Maret 1998 oleh gerakan reformasi, bermunculan pula televise swasta lainnya seperti METRO, TRANS TV, GLOBAL TV, dan berkembang pula televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri.

Setelah Undang-Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia terus bermunculan, khususnya di daerah, yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas.

20

Page 21: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 3 : SISTEM PENYIARAN

I. Kegiatan Penyiaran

Penyiaran/siaran sebagai output media radio dan televisi memiliki fungsi yang sama dengan media massa lainnya, yaitu fungsi mendidik, menginformasikan, menghibur, mempromosikan, menjadi agen perubahan social, dan melakukan kontrol sosial, serta mentransfer nilai-nilai budaya. Setiap mata acara siaran direncanakan, diproduksi, dan ditampilkan kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat edukatif, informatif, persuasif, dan komunikatif.

Dengan demikian kegiatan penyiaran itu meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Merencanakan program atau mata acara2. Memproduksi atau melaksanakan program3. Menyiapkan pola acara, baik harian, mingguan, bulanan, triwulan, atau per semester.4. Menyelenggarakan siaran, baik secara artistik maupun jurnalistik5. Mengadakan kerja sama dengan lembaga penyiaran lain6. Mengadakan kerja sama dengan production house7. Mengadakan pendidikan dan pelatihan SDM8. Mengadakan penelitian dan pengembangan9. Menyelenggarakan pertukaran berita dan program dengan lembaga penyiaran, baik

dari dalam maupun dari luar negeri10. Menjual program dan melakukan promosi

II. Perangkat Siaran

Perangkat keras terdiri dari : sarana dan prasarana, pemancar dan perangkatnya.

Perangkat lunak terdiri dari : manusia yang mengelola siaran (termasuk manajemen), dan program

Yang termasuk perangkat keras adalah : gedung, studio, kamera elektronika, sound system, dekorasi, master control, program continuity, alat editing dan manipulating (efek gambar dan suara), pemancar, peralatan lain yang mendukung siaran dan produksi

Produksi acara siaran tidak selalu diselenggarakan di dalam studio, tetapi ada yang diproduksi di luar studio. Produksi di luar studio ada yang hanya direkam untuk keperluan siaran tunda, dan ada yang disajikan secara langsung. Produksi acara siaran atau produksi di luar studio diselenggarakan dengan dukungan mobil produksi atau dikenal dengan istilah outside broadcasting van (OB-Van), dan dibantu oleh seperangkat kamera elektronuik lengkap dengan perekam suaranya.

III. Sistem Penyiaran1. Sistem terrestrial2. Sistem satelit3. Sistem Direct Broadcasting Satelite (DBS)

21

Page 22: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

4. Sistem kabel dan serat optik : sitem kabel, sistem serat optik dan sistem gabungan

IV. Jenis-jenis Penyiaran1. Penyiaran swasta : lembaga penyiaran yang menjalankan usaha penyiaran

berdasarkan prinsip-prinsip komersial.2. Penyiaran publik : lembaga penyiaran yang tidak bersifat komersial/independen/netral

dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan public.Menurut Efendi Gazali, terdapat 5 ciri penyiaran public sebagai berikut:1. Akses publik2. Dana publik3. Akuntabilitas publik4. Keterlibatan publik5. Kepentingan publik

3. Lembaga penyiaran komunitas : lembaga yang didirikan oleh komunitas tetentu yang menjalankan aktivitas penyiaran secara independen/netral, daya pencar rendah, jangkauan, wilayah terbatas, tidak komersial, dan melayani kepentingan komunitas.

4. Lembaga penyiaran berlangganan : bentuk penyiaran yang memancar luaskan atau menyalurkan materinya secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, multi media, atau media informasi lainnya.

22

Page 23: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 4 : BERITA RADIO

I. Definisi Berita Radio1. Paul D. Maessenner dalam bukunya Here’s The News : berita radio dapat

didefinisikan apa yang terjadi saat ini, apa yang segera terjadi, dan apa yang akan terjadi.

2. Prof. Mitchel V. Charnley : Berita radio adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan situasi kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.

3. Prof. Curttis Beckman : berita adalah laporan atas opini atau peristiwa yang penting bagi sejumlah khalayak. Berita yang besar adalah liputan opini atau peristiwa yang dibutuhkan bagi banyak orang.

Dapat dikemukakan definisi berita radio adalah suatu ujian laporan berupa fakta dan opini yang mempunyai nilai berita, penting, dan menarik bagi sebanyak mungkin orang, dan disiarkan melalui media radio secara berkala.

II. Karakteristik Berita Radio1. Segera dan cepat2. Actual dan factual3. Penting bagi masyarakat luas4. Relevan dan berdampak luas

Berita radio harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Local emosional2. Personal3. Selintas4. Focus dan antidetil5. Imajinasi6. Fleksibel

III. Bentuk Berita Radio1. Berita tulis (writing news/adlibs/spot news) : berita pendek yang bersumber dari

media lain atau ditulis ulang.2. Berita bersisipan (news with insert) : berita yang dilengkapi atau di mix dengan

sisipan suara narasumber.3. News feature : berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat human

interest.4. Phone in news : berita yang disajikan melalui laporan reporter via telepon.5. Buletin berita (news bulletin) : gabungan beberapa berita pendek yang disajikan

dalam satu blok waktu.6. Jurnalisme interaktif : berita yang bersumber pada sebesar mungkin keterlibatan

khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat telepon.

23

Page 24: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 5 : BERITA RADIO (II)

I. Jenis Berita Radio1. Hard news : berita aktual yang baru saja terjadi atau laporan langsung saat peristiwa

tersebut terjadi.2. Soft news : berita lanjutan lanjutan yang lebih bersifat laporan peristiwa tanpa terikat

waktu, lebih menekankan pada aspek human interest, perilaku, atau tempat-tempat yang bisa mempengaruhi banyak orang

3. Indepth news : berita mendalam (artinya lebih dari sekedar paparan fakta sebatas permukaan saja). Biasanya berita seperti ini dikemas dalam bentuk feature.

Karena sifatnya yang berkesinambungan, di radio dikenal pula istilah continuous news/updating news, yaitu suatu topik berita yang disiarkan beberapa kali dalam suatu hari, bahkan dalam satu minggu.

II. Sumber Berita RadioSecara umum sumber berita dapat dibagi dua sebagai berikut :

1. Primer/langsung, dengan menerjunkan reporter untuk meliput sebuah peristiwa di lapangan.

2. Sekunder/tidak langsung, antara lain dapat dikutip dari: media cetak, media elektronik, siaran pers pemerintah/swasta, network/jaringan dengan kantor berita asing, pendengar.

Selain pencarian sumber konvensional tersebut diatas, reporter diharapkan mempunyai agenda harian yang mencakup :a. Catatan nomor telepon narasumber pentingb. Alamat kontak kantor berita wartawanc. Alamat lengkap pos liputan pentingd. Alamat untuk merujuk berbagai data pustaka pendukung meteri berita yang akan

disiarkan.

III. Kelayakan Isi Berita Radio

Ada beberapa kaidah jurnalistik yang harus dipertimbangkan untuk menilai layak tidaknya suatu berita radio : aktualitas (timelines), kedekatan (proximity), tokoh public (prominence), konflik, kemanusiaan (human interest), sensasional, besaran kasus magnitudo).

IV. Penyaji Berita

Seorang penyaji berita hendaknya memenuhi kualifikasi sebagai berikut : intelektualitas tinggi, kepribadian kuat, wajar, berwibawa, memiliki pengetahuan dan keterampilan jurnalistik, kejelasan dan kejernihan suara, mengerti dan menguasai medium, peduli terhadap pendengar, peduli terhadap cara pengucapan atau pelafalan nama, bersiap kalau harus melakukan koreksi, bersiap menghadapi keadaan darurat.

BAB 6 : KODE ETIK PENYIARAN

24

Page 25: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

I. Pengertian

Kode etik adalah sekumpulan aturan atau patokan yang harus dihormati oleh pelaku profesi di bidang penyiaran. Kode etik televisi juga mencakup aturan-aturan mengenai gambar.

Pedoman perilaku penyiaran merupakan paanduan mengenai batasan-batasan apa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan berlangsung dalam proses pembuatan program siaran televise, sedangkan standar program siaran merupakan panduan tentang batasan apa yang diperbolehkan dan atau apa yang tidak diperbolehkan ditayangkan dalam program siaran.

1. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002Jenis pelanggaran dalam undang-undang penyiaran terbagi atas dua, yaitu :1) Pelanggaran kode etik : yaitu hal yang terkait dengan upaya stasiun televisi

menjaga etika dan moral ketika menyiarkan suatu program.2) Pelanggaran teknis administratif : misalnya pelanggaran ketentuan mengenai izin

penyelenggaraan siaran, ketentuan mengenai jangkauan siaran atau frekuensi siaran dan lain-lain.

Sanksi yang diberikan undang-undang terhadap kedua jenis pelanggaran di atas terdiri atas sanksi pidana terdiri dari membayar denda Rp 5 milyar atau pidan penjara 2 hingga 5 tahun, sedangkan sanksi administrative mulai dari teguran tertulis, penghentian sementara acara, pembatasan durasi siaran, hingga pencabutan izin penyelenggaraan siaran.

Pedoman Perilaku Penyiaran menentukan standar isi siaran yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan :

a. Rasa hormat terhadap pandangan keagamaanb. Rasa hormat terhadap hal pribadic. Kesopanan dan kesusilaand. Pembatasan adegan seks, kekerasan dan sadismee. Perlindungan terhadap anak-anak, remaja dan perempuanf. Penggolongan program dilakukan menurut usia khalayakg. Penyiaran program dalam bahasa asingh. Ketetapan dan kenetralan program berita, dan lain-lain.

II. Kode Etik Indonesia

Di Indonesia, standar baku kode etik jurnalistik yang sekarang berlaku disebut Kode Etik Wartawan Indonesia sesuai dengan pasal 7 ayat 2 UU No. 40 tentang pers. KEWI ditetapkan sebagai kode etik yang berlaku bagi seluruh wartawan Indonesia oleh Dewan Pers sebagaimana diamanatkan oleh UU pers.

BAB 7 : MAJALAH UDARA

25

Page 26: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

I. Pengertian

Konsep atau istilah majalah udara merupakan hasil adopsi dari majalah cetak, oleh karena itu prinsip-prinsip dasarnya pun hampir sama. Prinsip-prinsip itu adalah;

1. Pilihan sifat informasinya : Dalam program majalah udara tidak ada pilhan informasi yang semuanya bersifat fiksional. Dengan perkataan lain, jenis informasi pada majalah udara seluruhnya bersifat faktual.

2. Tujuan pembuatan program : dikenal adanya majalah udara pendidikan, majalah udara budaya dan hiburan, kesehatan, berita.

3. Target audiencenya ada majalah udara untuk umum, khusus anak-anak, remaja, orang muda, orang dewasa, wanita, kaum tani, dan sebagainya.

II. Jenis Majalah Udara

Menurut M. Sofyan Purwokusumo, ada 4 jenis format majalah udara :

1. Majalah berita : berisikan laporan tentang peristiwa-peristiwa actual yang mempunyai nilai berita dan ditujukan pada pendengar umum.

2. Majalah masalah : materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal, misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hokum, ekonomi, pendidikan, music, film, teater dan sebagainya.

3. Majalah pendengar khusus : stressing atau titik pijak majalah udara jenis ini adalah target audience-nya, yaitu misalnya kelompok anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan, buruh industry, dan sebagainya.

4. Majalah variasi : program ini menyajikan berbagai materi dengan kepentingan. Sasarannya adalah pendengar umum dan tujuan utamanya adalah menghibur.

III. Tema Majalah Udara

Majalah udara temanya tunggal, bias saja ketunggalan tema tersebut masih dalam ruang lingkup/scopen-ya luas, misalnya kesehatan.

IV. Topik Majalah Udara

Salah satu ciri menonjol paket program majalah udara adalah sajiannya terdiri dari berbagai topic.

V. Bahasa Narasi dalam Majalah Udara

Narasi pada sequence/bagian pertama, biasanya berisikan pengantar. Narasi pada sequence berikutnya merupakan penghubung masuk ke topic berikutnya, begitu seterusnya sehingga menjadi pembentuk kesatuan dari keberagaman informasi yang terkandung di dalamnya. Narasi untuk paket program majalah udara sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, namun tetap menarik.

26

Page 27: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB 8 : WAWANCARA RADIO

I. Pengertian

Pengertian dasar wawancara dalam konteks penyiaran radio adalah proses bertanya yang dilakukan oleh reporter untuk mendaptkan jawaban dari narasumber. Reporter mewakili khalayak pendengar atau pembaca media, sedangkan narasumber mewakili dirinya sendiri sebagai pihak yang berhak memberikan keterangan, termasuk didalamnya saksi kejadian, akademisi, atau birokrat.

II. Tujuan Wawancara

Pakar komunikasi radio Dr. Myles Martel membuat 8 peringkat tujuan wawancara, yaitu untuk :

1. Memastikan kebenaran dan aktualitas fakta2. Memperoleh pernyataan resmi langsung dari sumbernya3. Menggali titik pandang/opini4. Memformulasikan suatu masalah5. Memperoleh suara yang mewakili masyarakat6. Menciptakan gaya berita bercerita7. Meningkatkan citra pribadi reporter8. Memperkuat kredibilitas radio di bidang informasi

Tujuan lain dari wawancara radio adalah :

a. Untuk informasib. Melengkapi data-data yang kurang detilc. Mendorong narasumber agar berbicara dan mengungkapkan faktad. Menyambung kesenjangan hubungan narasumber dengan media

Tiga hal yang selalu menarik untuk ditanyakan kepada narasumber adalah perasaan/feeling; pengalaman/experience; sikap atau pendapat/opini.

III. Bentuk-bentuk Wawancara1. Wawancara aktualitas : berupa petikan wawancara pendek sekitar 30 detik sampai 3

menit2. Talk show : bersifat informative sekaligus menghibur, umumnya berdurasi sekitar 15

sampai 60 menit.

Dari segi isi wawancara dibagi menjadi 3 :

1. Wawancara informasi2. Wawancara opini3. Wawancara tokoh

BAB 9 : BERITA TELEVISI

27

Page 28: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

I. Pengertian

Peristiwa atau pendapat yang pantas disajikan sebagai berita adalah yang memiliki nilai berita (news value). Nilai berita diartikan sebagai nilai penting atau menarik, atau gabungan keduanya.

II. Kriteria/Persyaratan Berita Televisi1. Penting (important) : suatu berita dapat diakatakan penting jika berita itu memiliki

dampak terhadap penonton. Semakin banyak pemirsa yang terkena dampaknya, maka semakin penting berita tersebut. Ada sejumlah patokan yang dapat dipakai untuk menetukan berita seperti apa yang memiliki dampak paling besar, yaitu:a. Keamanan

Nyawa adalah harta paling berharga yang dimiliki manusia. Berita yang paling kuat adalah berita yang memberikan informasi kepada pemirsa bahwa nyawa mereka terancam. Misalnya pemberitaan akan peristiwa tentang pemboman, bencana alam atau kerusuhan massa.

b. UangBerita yang memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan masyarakat adalah berita yang sangat penting. Berita-berita semacam ini akan memperlemah daya beli masyarakat, dan mereka sangat concern dengan berita semacam ini.

c. GangguanPemirsa juga akan sangat terpengaruh dengan berita tentang hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas kehidupan mereka. Misalnya berita tentang kekurangan air, demonstrasi yang mengganggu kelancaran lalu lintas atau pemogokan guru.

2. Menarik : yang dimaksud dengan berita yang menarik adalah jika informasi yang disampaikan itu mampu membangkitkan kekaguman, rasa lucu atau humor, atau informasi mengenai pilihan hidup.

III. Bagaimana Mengemas Berita1. Narasi dan gambar yang baik2. Berita yang disampaikan harus dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan yang mungkin muncul dibenak penonton3. Jika info yang disampaikan mampu memuaskan berbagai pertanyaan yang mungkin

muncul dibenak pemirsa, maka berita itu telah mencapai tujuannya.

BAB 10 : FORMAT BERITA TELEVISI

28

Page 29: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

I. Format BeritaFormat berita televisi itu adalah sebagai berikut :

1. Reader : presenter di studio hanya membaca isi berita tanpa ada gambar pendukung. Format seperti ini biasanya hanya digunakan jika sebuah berita penting terjadi pada saat program berita masih “on air”.

2. Grafis : format berita grafis biasanya digunakan jika sebuah berita penting baru saja terjadi dan stasiun televisi belum mendapatkan akses untuk menggantikan gambar video yang belum ada maka digunakan grafis.

3. Voice Over : video atau gambar pendek (biasanya sekitar satu menit) yang diiringi dengan kata-kata penyiar. Jika stasiun televisi telah menerima gambar video dari suau peristiwa, maka cara tercepat untuk menyampaikan gambar dan berita itu adalah dengan menggunakan format voice over (VO). Naskah berita untuk VO dibacakan oleh presenter.

4. Paket : paket adalah laporan berita lengkap dengan narasi yang direkam ke dalam pita kaset. Narasi dalam paket dibacakan oleh seseorang pengisi suara atau dubber.

5. Laporan Langsung (Live) : Jika suatu peristiwa yang mengandung nilai berita masih berlangsung, sementara program berita masih “on air”, maka stasiun televisi dapat menyampaikan berita dengan format laporan langsung (live report). Dalam format seperti ini presenter akan langsung berbicara dengan reporter yang berada di lokasi yang sedang meliput suatu peristiwa, seprti pertemuan politik yang penting atau sebuah kebakaran besar.

6. Live Studio : Dalam suatu berita besar, stasiun televisi mungkin akan memutuskan untuk mengundang narasumber datang ke studio untuk wawancara secara langsung. Dalam program berita, wawancara studio biasanya digunakan untuk memperoleh keterangan dari mereka yang berpengaruh atau pengambil kepuusan seperti menteri, politikus, atau pemimpin perusahaan.

7. Klip : klip adalah petikan langsung pernyataan seseorang yang ditampilkan secara berdiri sendiri pada suatu program berita yang didahului dengan intro yang dibacakan presenter.

8. Soundbite on tape (SOT) suara dari narasumber atau cuplikan dari wawancara panjang. SOT sebaiknya diusahakan pendek dan fokus.

9. Stand up : reporter berbicara dengan mengarahkan diri menghadap kamera dari tempat lokasi pemberitaan dalam suatu siaran langsung atau sebagai salah satu bagian dalam paket beritanya.

10. In House Package : paket yang ditulis oleh penulis berita dan kemudian diedit oleh redaktur.

11. Promo : informasi mengenai suatu acara yang akan disampaikan.

BAB 11 : SUMBER BERITA TELEVISI

29

Page 30: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Berikut ini adalah beberapa sumber berita yang penting bagi stasiun televisi :

1. ReporterSumber berita televisi yang penting adalah reporter dan juru kamera yang bertugas mencari informasi dan mengambil gambar di lapangan. Stasiun TV juga bisa memperoleh bahan berita dari juru kamera amatir yang kebetulan menyaksikan suatu peristiwa dan meliputnya (misalnya peristiwa gempa tsunami di Aceh yang diliput Cut Putri)

2. Pelayanan daruratSeorang reporter harus mengembangkan jaringan dengan semua unit pelayanan darurat seperti : polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, pusat informasi cuaca, badan SAR, dan lain-lain.

3. Kontak pribadiReporter yang baik memiliki kontak pribadi dengan orang-orang yang bekerja pada berbagai lembaga pemerintah dan nonpemerintah. Informasi dapat diberikan dalam bentuk off the record.

4. Kontak publikKontak publik adalah orang-orang penting atau figur kunci yang dapat diminta tanggapan atau opininya mengenai berita yang mempengaruhi organisasi atau profesinya. Berbeda dengan kontak pribadi, kontak publik adalah orang-orang yang memiliki otoritas dan wewenang untuk berbicara.

5. Kantor beritaHampir seluruh stasiun televisi berlangganan kantor berita, bahkan kebanyakan stasiun televisi menjadikan kantor berita sebagai sumber berita paling penting dan paling utama bagi program beritanya. Kantor berita terbesar di Indonesia adalah kantor Berita Antara.

6. Siaran persSiaran pers adalah informasi atau pernyataan (statement) yang dikirimkan ke stasiun TV dengan tujuan untuk dapat dipublikasikan.

7. PemirsaBanyak pemirsa televisi yang suka menghubungi stasiun televise untuk menyampaikan informasi mengenai suatu peristiwa informasi dari masyarakat harus diperiksa dan dipriksa ulang (check and recheck).

8. Saksi mataPara saksi mata dapat menjadi sumber informasi yang baik sebab saksi mata dapat memberikan keterangan dengan cepat sehingga menambah kredibilitas berita yang disampaikan.

BAB 12 : JENIS BERITA TELEVISI

30

Page 31: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Jenis atau tipe berita televisi:

1. Keadaan Darurat : berita-berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, kebakaran, atau kecelakaan merupakan berita yang masuk dalam tipe berita keadaan darurat.

2. Pengadilan : kejahatan besar akan berujung pada sidang yang besar. Jika kejahatannya menarik, maka sidang pengadilannya pun akan menarik.

3. Pemerintahan : keputusannya pemerintah yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat merupakan berita, namun harus dijelaskan kepada pemirsa bagaimana tepatnya keputusan itu mempengaruhi mereka. Bila tidak ada pengaruhnya, maka tidak aka nada berita.

4. Ekonomi : krisis ekonomi di Indonesia membawa implikasi yang luas kepada masyarakat, mulai dari kenaikan biaya hidup sampai kepada susahnya mencari kerja. Berita-berita yang terkait dengan maslah-masalah tersebut ditunggu-tunggu pemirsa.

5. Pendidikan : berita-berita apapun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar pemirsa televisi. Jika pemirsa televisi adalah orang-orang yang memiliki karir dan keluarga, maka berita-berita yang terkait dengan cara mengasuh anak bagi orang tua akan sangat menarik bagi mereka.

6. Tren dan Musim : stasiun televise harus mencermati tren batau pola perubahan yang terjadi pada masyarakat seperti angka pengangguran, tingkat keajahatan, atau gaya hidup. Namun stasiun televise harus menjelaskan factor-faktor yang menjadi latar belakang timbulnya suatu tren atau pola perubahan tersebut.

7. Perayaan : perayaan khusus seperti Idul Fitri, Natal, atau upacara keagamaan dan kebudayaan lainnya sanagt penting bagi komunitas masyarakat tertentu dan harus ditampilkan dalam program berita televisi.

8. Kesehatan : kesehatan merupakan masalah hidup dan mati, oleh karena itu menarik bagi semua pemirsa.

9. Lingkungan : berita mengenai lingkungan semakin penting belakangan ini di Indonesia dan menarik perhatian masyarkat internasional.

10. Olah raga : berita olahraga tetap perlu dimasukkan dlam program berita umum sehingga penonton tetap akan mendapatkan informasi terakhir tentang klub olahraga favorit mereka.

11. Berita Ringan : berita-berita ringan ini biasanya berupa sesuatu yang lucu atau aneh. Berita ringan ini juga dapat berupa kehidupan atau suatu hasil yang dicapai orang terkenal.

BAB 13 : ORGANISASI TELEVISI

31

Page 32: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Menjalankan stasiun televisi dapat dibagi ke dalam dua kategori umum, yaitu manajemen dan pelaksana operasi. Tugas manajemen mengalir berurutan mulai dari atas sampai ke bawah. Manajemen bertanggung jawab terhadap bidang-bidang yang mewujudkan sebuah stasiun televisi. Pelaksana operasional ialah mereka yang merupakan bagian dari stasiun TV yang terlibat dalam kerja penyiaran.

1. Bagian Pemberitaan : struktur organisasi bagian pemberitaan suatu stasiun TV biasanya terdiri dari sejumlah jabatan mulai dari reporter, juru kamera, coordinator liputan, produser, eksekutif produser, dan direktur pemberitaan.

2. Direktur Pemberitaan : direktur pemberitaan membutuhkan akses langsung dengan pimpinan stasiun televisi, karena suatu berita besar dapat terjadi detiap saat dan butuh keputusan cepat untuk menayangkannya.

3. Produser Eksekutif : produser eksekutif bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang program berita secara keseluruhan. Produser eksekutif melakukan pengawasan terhadap kinerja reporter dan produser dan memastikan staf redaksi mematuhi style yang telah ditetapkan. Di samping itu produser eksekutif juga bertanggung jawab terhadap program beberapa berita.

4. Produser : pada stasiun televisi, produser bertanggung jawab terhadap suatu program berita. Produser bertugas membentuk program beritanya.

5. Produser Acara : produser acara atau show producer bertangging jawab untuk menyiapkan penayangan suatu program. Ia bertugas memilih berita-berita yang akan disiarkan pada suatu program berita.

6. Asisten Produser : tugas asisten produser ini antara lain membantu reporter mempersiapkan paket berita jika reporter berada dalam keadaan waktu yang mendesak atau jika reporter tidak sempat menyelesaikan paket beritanya. Asisten produser bertugas mengumpulkan gambar yang dikirim oleh reporter dari lapangan melalui saluran satellite atau microwave.

7. Presenter : pembawa berita atau presenter atau sering juga disebut dengan anchor menjadi citra dari suatu stasiun TV. Kredibilitas presenter dapat menjadi asset penting suatu stasiun TV.

8. Pengarah Program : adalah orang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televise. Kedudukan pengarah program terkait langsung dengan penampilan suatu program pada saat ditayangkan (on air).

BAB 14 : WAWANCARA TELEVISI

32

Page 33: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

I. Pengertian

Wawancara televisi adalah tanya jawab antara reporter televisi dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan dari narasumber tersebut. Narasumber diwawancarai karena dua alasan, yaitu pertama karena narasumber dianggap menguasai permasalahan. Kedua karena ia terlibat langsung atau tidak langsung dengan kejadian atau peristiwa dijadikan topik pembicaraan.

II. Tempat Wawancara

Ada dua tempat wawancara, yaitu wawancara di studio dan atau wawancara di lokasi oleh reporter.

III. Menentukan Narasumber

Narasumber yang akan diwawancarai secara garis besar dapat digolongkan ke dalam empat kelompok besar jika dilihat dari kepentingan yang mereka wakili, yaitu : pemerintah, kelompok ahli atau pengamat, orang yang terkenal atau selebriti, dan masyarakat biasa atau orang awam. Setiap kelompok tersebut berbeda cara pendekatannya.

IV. Jenis Wawancara

1. Penyingkapan : dalam jenis wawancara jenis ini reporter memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada orang yang bertanggung jawab. Reporter harus mengajukan pertanyaan yang singkat dan spesifik, sehingga narasumber tidak mampu berbicara panjang lebar.

2. Emosional : dalam wawancara jenis ini reporter harus berbicara dengan nada yang lebih lembut atau simpatik. Reporter harus bisa membuat narasumber menjadi santai.

3. Reaktif : reaksi spontan atau langsung terhadap suatu peristiwa dramatis, misalnya meninggalnya seorang pejabat pemerintah atau politisi terpandang.

4. Informatif : para saksi mata atau ahli yang dapat memberikan sebuah pandangan atau penjelasan.

Vox Populi

Vox pop merupakan kependekan dari vox populi yang dalam bahasa latin berarti “suara rakyat”. Vox pop sendiri bukanlah suatu berita, tetapi sebuah cermianan pendpat masyarakat terhadap suatu berita tertentu.

33

Page 34: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Pedoman Jurnalistik Radio ditulis oleh Imelda Reynolds

BAB I : KODE ETIK JURNALISTIK

Pekerjaan sebagai seorang jurnalis memberikan kekuatan yang sangat besar kepada siapapun yang menjalankannya. Berita yang disampaikan bisa mempengaruhi bagaimana masyarakat bereaksi terhadap isu atau masalah tertentu. Jurnalis seharusnya hanya bisa diberi kekuatan seperti ini kalau dia sanggup memikul tanggung jawab besar yang menyertainya. Sebuah kode etik membantu para jurnalis untuk memfokuskan diri pada tanggung jawab-tanggung jawab ini. Kode etik itu memuat aturan-aturan yang sudah diuji coba dan dikembangkan untuk memastikan tingkat ketepatan, keseimbangan dan keadilan yang tertinggi dari para jurnalis. Kode-kode etik tersebut membantu para jurnalis menghindari bahaya dan memastikan medianya terjaga kredibilitasnya.

Versi Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

1. Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh info yang benar.

2. Jurnalis senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan dan pemberitaan serta kritik dan komentar.

3. Jurnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.

4. Jurnalis hanya melaporkan fakta dan pendapat yang jelas sumbernya.

5. Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat.

6. Jurnalis menggunakan cara-cara yang etis untuk memperoleh berita, foto dan dokumen,

7. Jurnalis menghormati hak narasumber untuk member informasi latar belakang, off the record, dan embargo.

8. Jurnalis segera meralat setiap pemberitaan yang diketahuinya tidak akurat.

9. Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban kejahatan seksual, dan pelaku tindak pidana di bawah umur.

10. Jurnalis menghindari kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam masalah suku, ras, bangsa, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, agama, pandangan politik, cacat/sakit jasmani, cacat/sakit mental atau latar belakang social lainnya.

11. Jurnalis menghormati privasi, kecuali hal-hal itu bisa merugikan masyarakat.

12. Jurnalis tidak menyajikan berita dengan mengumbar kecabulan, kekejaman kekerasan fisik dan seksual.

34

Page 35: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

13. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari keuntungan pribadi.

14. Jurnalis tidak dibenarkan menerima sogokan.

15. Jurnalis tidak dibenarkan menjiplak.

16. Jurnalis menghindari fitnah dan pencemaran nama baik.

17. Jurnalis menghindari setiap campur tangan pihak-pihak lain yang menghambat pelaksanaan prinsip-prinsip di atas.

18. Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik akan diselesaikan oleh Majelis Kode Etik.

Versi Perkumpulan Wartawan Profesional Amerika

(Society of Professional Journalism)

Perkumpulan Wartawan Professional

Perkumpulan Wartawan Professional, Sigma Delta Chi, menyakini bahwa tugasnya adalah melayani kebenaran.

Kami menyakini bahwa pelaku komunikasi massa merupakan pembawa informasi publik yang bertindak berdasarkan mandate konstitusional dan kebebasan untuk menyampaikan informasi dalam melaporkan fakta-fakta.

Kami percaya pada mereka yang menyampaikan informasi kepada publik sebagai pelopor keadilan, dan kepada peran konstitusi kita untuk mencari kebenaran sebagai bagian hak dari masyarakat untuk mengetahui kebenaran.

Kami yakin bahwa tanggung jawab tersebut menuntut jurnalis untuk bisa melakukan tugasnya dengan cerdas, objektif, akurat dan adil.

Kami menyatakan bahwa kami menerima standar pelaksanaan kerja dibawah ini:

I. Tanggung jawab.

II. Kebebasan pers.

III. Etika.

IV. Ketepatan obyektifitas.

V. Permainan yang adil.

VI. Jaminan.

35

Page 36: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Selain dua versi diatas, dibawah ini adalah beberapa kode etik lainnya dari satu lembaga jurnalistik di Amerika.

Para jurnalis mengartikan para masyarakat menurut kata asingnya yakni hubungan individu dalam kelompok. Mereka mencari kebenaran.

Mereka menyampaikan informasi, gagasan, ide, dan pendapat, dan menganggap ini merupakan suatu peran yang istimewa.

Mereka mencari, mengungkapkan, merekam, menanyakan, menghibur, menyarankan dan mengingat.

Mereka memberi informasi pada warganegara dan menghidupkan demokrasi.

Banyak jurnalis bekerja pada perusahaan swasta, namun semuanya memiliki tanggungjawab publik ini.

Mereka khawatir dan mengamati kekuasaan, namun mereka juga memakai kekuasaan, dan harus mempertanggungjawab-kannya.

Jurnalis terikat pada:

Kejujuran;

Keadilan [fairness];

Kemandirian [independence];

Hormat pada hak-hak orang lain.

36

Page 37: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB II : BERITA

Apa itu berita?

Seorang wartawan yang buruk akan menghasilkan buletin yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Cerita tidak relevan atau membosankan atau ditulis sedemikian rupa sehingga masalah utamanya tenggelam.

Bulletin yang penyusunannya kurang baik, disusun dari berita yang tidak penting di awal bulletin dan diakhiri dengan bagian utama.

Kesadaran atas nilai-nilai berita mendorong anda untuk:

Menyaring informasi untuk menciptakan berita yang bagus,

Menyorot dan memanfaatkan sebesar mungkin sudut utama dalam berita.

Mengatur cerita dalam bulletin berita yang efektif.

Dasar-dasar Pemberitaan adalah Keterkaitan dan Relevansi; Segera; Menarik; Mengandung unsur drama; Menghibur.

Jenis-jenis Berita yaitu HARD news; SOFT news; Darurat; Pemerintahan lokal dan internasional; Perencanaan; Konflik dan pertentangan; Kelompok-kelompok penekan; Industri; Masalah kemanusiaan; Pribadi-pribadi yang menarik; Olahraga; Berita- berita musiman; Cuaca dan perjalanan; Binatang dan berita-berita lucu.

Sumber-sumber Berita

1. Wartawan.

2. Wartawan freelance.

3. Pelayanan kawat dan kantor berita (Wires Service and News Agency).

4. Buku harian pemberita (News Diary).

5. Menelepon untuk mencek (check calls).

6. Siaran pers (press release).

7. Konferensi pers.

37

Page 38: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

8. Media pemberitaan yang lain.

9. Pendengar.

10. Arsip.

11. Atribusi.

12. Nama atau anomin

13. Saksi mata.

Susunan Berita di Buletin

Bila anda mengudarakan buletin ulangan, yang perlu anda perhatikan adalah berita-berita lokal. Tapi bila anda menjalankan buletin utuh maka pertimbangkan semua berita yang mungkin mempengaruhi pendengar anda.

Cerita-cerita itu mungkin diambil dari:

1. Internet atau jaringan internews bagi wilayah Indonesia dan sekitarnya.

2. Klip/voicer/paket yang diambil dari bulletin siaran ulangan.

Bagaimana menentukan urutan bulletin?

Pertimbangan pertama, haruslah perubahan dan keamanan.

Urutan skala prioritas kita adalah:

1. Lokal.

2. Nasional.

3. Dunia.

Tentu saja berita nasional dan internasional merupakan berita penting dan mungkin berpengaruh besar pada pendengar anda. Jadi bila anda tidak mempunyai berita lokal yang bagus dan anda menganggap bahwa berita nasional dan internasional mungkin lebih penting (atau mempunyai berpengaruh besar) itu bisa menjadi berita utama buletin.

38

Page 39: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB III : PENULISAN BERITA

Menulis Berita

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis cerita untuk berita:

Tarik perhatian pendengar anda.

Apabila informasi atau potongan informasi datang hanya dari satu sumber saja, katakan demikian.

Ceritakan berita tersebut dengan urutan yang logis.

Berpeganglah pada bagian-bagian yang penting.

Kalau anda masih memiliki waktu dan mereka memberikan tambahan yang menarik, letakkan dalam kutipan – tetapi usahakan tetap pendek.

Berhati-hatilah dengan penggunaan kata sifat dalam penulisan untuk berita.

Jangan memakai terlalu banyak nama atau angka.

Tips Penulisan Bahan Siaran

a. Buatlah sederhana

Buatlah kalimat-kalimat pendek dan langsung ke permasalahannya. Hal-hal yang tidak perlu sebaiknya dibuang. Sedapat mungkin ungkapkan setiap pemikiran dalam satu kalimat. Kalimat pendek lebih mudah untuk dicerna.

b. Pakailah bahasa percakapan

Gunakanlah bahasa percakapan dan bukan bahasa yang anda pakai untuk mengesankan dosen anda. Jangan sekali-kali memakai kata yang rumit apabila ada kata yang sederhana yang bias dipakai. Dan jangan melebih-lebihkan atau mendramatisir.

c. Hindari pemakaian anak kalimat

“kucing itu duduk di keset”

Memberikan pesan yang jelas. Mudah untuk dimengerti.

d. Jangan kacau

Satu ide perkalimat …….. dan biasanya kalimat-kalimat pendek yang terbaik untuk menyampaikan ide dalam berita.

e. Hindari susunan kalimat yang terbalik

39

Page 40: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Para pendengar harus terus menyimpan informasi itu dalam ingatan mereka jadi kita harus menulisnya secara logis, utarakan intinya dan kemudian jelaskan.

f. Hubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal oleh masyarakat

Dalam menjelaskan sesuatu yang rumit digunakan ilustrasi karena itu akan membantu.

g. Gunakan SIGN-POSTING

Atau tanda-tanda dalam kalimat untuk menunjukkan kepada para pendengar bahwa sesuatu akan terjadi.

h. Hindari akronim seperti HELN

Apabila anda memakainya, usahakan agar ada penjelasan sesudahnya. Ulangi jabatan, nama dan konsep dan jangan hanya memakai kata ganti.

i. Jangan memakai kata-kata yang menunjukan opini

Sebagai seorang reporter kita memberikan fakta dan orang yang kita wawancara memberikan opini mereka. Para pendengar membuat kesimpulan sendiri. Pemakaian kata sifat yang berlebihan dapat menimbulkan bias.

j. Konstruksi sebuah cerita

Hal ini seringkali merupakan yang paling sulit utuk di putuskan. Susunan infornasi merupakan kunci untuk membuat berita mudah difahami.

Bagian Awal, Tengah, dan Akhir

Bagian awal, ketika anda merekam karya anda, carilah kalimat awal yang sangat menarik untuk merebut perhatian pendengar.

Bagian tengah, memberi anda kesempatan untuk meninggalkan kesan yang lama.

Referensi waktu, kelebihan dari berita siaran adalah kesegarannya. Pendengar dapat mengikuti berita sejak brita itu berkembang.

Kata-kata tertulis seringkali mengesankan, tanda baca harus ditulis jelas agar trerbaca dengan baik.

Selalu kaitkan fakta dengan sumbernya, lebih baik mengaitkan terlalubanyak dari pada kurang.

Pengantar, bagian ini biasa disebut dengan “intro” ini adalah bagian yang dikatakan pembaca berita ketika mengantar inti berita.

Konferensi pers, merupakan cara mendapatkan informasi dan akses untuk wawancara.

40

Page 41: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Bacalah tulisanmu dengan keras sekali lagi, apakah sudah adil, akurat, seimbang, da tidak bias.

41

Page 42: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB IV : WAWANCARA

Melakukan Wawancara

Wawancara merupakan pekerjaan jurnalis yang paling pernting. Wawancara dapar berupa obrolan di warung kopi untuk mendapatkan informasi latar belakang, atau percakapan telepon yang memberikan rincian atau rekaman bagi transmisi.

Wawancara memberikan bobot pada berita, seorang reporter mungkin menyatakan fakta, tetapi bila sumbernya memberikan lebih banyak informasi yang jelas dan menanggapi opini yang dinyatakan pendengar dapat memutuskan sendiri apakah mereka mempercayai atau tidak.

Beberapa Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

1. Lakukan penelitian sebanyak mungkin.

2. Tulis beberapa pertanyaan, tetapi jangan ikiti semua itu bila interview berjalan baik.

3. Pastikan semua pertanyaan focus.

4. Buatlah pertanyaan yang pendek.

5. Jangan berlatih Tanya jawab dengan orang yang anda wawancarai.

6. Tangkaplah pandangan mata orang yang anda interview.

7. Ulangi informasi penting.

8. Jangan terburu-buru mengisi kekosongan.

9. Jangan takut bertanya bila anda tidak mengerti.

10. Tanya detail.

11. Jangan berdebat – usahakan tenang.

12. DENGARKAN.

Jenis-jenis Wawancara

1. Wawancara keras : wawancara yang menyelidiki suatu permasalahan.

2. Wawamcara informatif : memberikan fakta.

3. Wawancara emosional : menunjukkan perasaan orang yang diwawancara

4. Wawancara paksaan : apabila orang yang diwawancara tidak menghendaki.

42

Page 43: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

5. Wawancara menghibur : menunjukkan informasi pribadi.

6. Vox pop : suara rakyat kecil, opini masyarakat.

Setiap jenis wawancara memerlukan pendekatan yang berbeda. Apabila suatu wawancara menjadi terlalu keras dengan subyek yang lemah maka hal ini tak akan mengesankan para pedengar. Apabila wawancara teralalu lemah dan subyek teralalu keras maka hal inipun akan mengecewakan pendengar.

Vox Pop

Vox Pops adalah singkatan dari vox populi yang berarti suara rakyat. Vox pops bukanlah berita, melainkan cerminan dari opini publik atas suatu berita. Di TV atau radio, ini adalah cara yang cepat dan mudah untuk memperlihatkan opini publik atas suatu masalah.

Vox pops khususnya sesuai untuk masalah-masalah ringan, tetapi dapat dibuat setiap ada perbedaan-perbedaan pendapat atas suatu topik.

Menggunakan Sound Bite

Sound-bite adalah nama yang diberikan untuk potongan dari sebuah wawancara yang digunakan dalam sebuah program radio, terutama program berita. Panjangnya berkisar 15-30 detik. Suara-suara tersebut dapat berasal dari berbagai sumber:

Radio lain dan stasiun TV.

Interview yang dilakukan oleh anda atau rekan anda.

Arsip kaset atau materi-materi dari program-program lama atau dari perpustakaan rekaman yang ada di radio,

Internet.

Sebuah interview secara utuh tidak dapat disebut sebagai sound-bite, tapi jawaban-jawaban pendek dan paling menarik yang diambil dari sebuah wawancara dapat disebut sebagai sound-bite.

43

Page 44: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

BAB V : PENYAJIAN BERITA

Menyajikan Berita

Membuat Paket-Paket Berita

Tiga kata = sedetik

KISS ... keep it simple and short

(“buatlah yang sederhana”)

Copy

Ini dipakai apabila:

1. Berita baru saja terjadi

2. Berita itu menarik

Voicer

Ini saat pembawa acara membaca pengantar atau CUE dan reporter memberikan rinciannya. Model seperti ini dipakai kalau banyak informasi yang diberikan dalam cerita.

Sound-Bite

Ini merupakan bagian yang utama dari wawancara dan di pakai untuk:

1. Menindak lanjuti pengisian suara yag lebih awal

2. Apabila tidak ada tanda-tanda suatu berita akan dikembangkan menjadi paket.

Sound bite dapat diambil dari:

a. Wawancara yang direkam oleh reporter di tipr recorder

b. Wawancara yang direkam melalui telpon

Paket

Bentuk ini serupa dengan voice piece (laporan reporter) bedanya bentuk ini lebih lengkap dengan memasukkan sound-bite dari wawancara yang dikumpulkan oleh para reporter.

Wawancara langsung dengan tamu

Dapat dimasukkan dalam buletin atau sebagai feature khusus di studio. Cobalah selalu mengundang tamu yang ahli di bidang-bidang yang menjadi berita, misal politisi, dokter, dll.

Tips untuk menulis pengantar

44

Page 45: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Pilihlah kata-kata kuncu dan letakkan pada sudut pandang hari ini. Hal itu membantu untuk membayangkan apa yang akan menjadi headline dari surat-surat kabar.

Apabila berita tersebut kelihatannya perlu diperbarui, tulislah informasi yang diharapkan akan dirubah pada cue atau link.

Petunjuk untuk paket atau dokumenter

Paket adalah materi pendek dan penuh warna dalam sebuah program, merupakan kombinasi antara klip-klip wawancara, skrip, sound-bite, dan mungkin efek suara dan musik. Kalau anda telah memilih untuk membuat paket, carilah sudut yang baik dari ceritanya. Paket juga harus seimbang dari sudut editorialnya. Jangan merekam selama berjam-jam hanya untuk membuat satu paket, yang hanya untuk 5 menit. Bila sudah mendapat materi, buatlah struktur logis untuk menceritakan peristiwa tersebut baik dengan suara maupun wawancara.

Permulaan yang kuat apabila kita mempunyai efek suara yang baik, klip yang kuat, atau fakta yang luar biasa, maka pakailah sebagai permulaan. Bila anda dapat menangkap perhatian pendengar maka anda mempunyai kesempatan untuk menahan mereka sampau akhir program.

Musik musik bertujuan untuk menciptakan mood atau atmosfir; memberi ilustrasi terhadap karya artis atau kebudayaan; bisa menjadi awalan atau akhir paket yang sangat bagus.

Membuat feature pendek

Apa itu feature?

Feature atau “paket” menyampaikan cerita dari lapangan. Termasuk wawancara, suara dan seringkali vox pops. Panjangnya dari beberapa menit sampai 30 menit. Dalam feature, seseorang bercerita dan memberikan penjelasan kepada pendengar.

Apa yang dimaksud dengan “Instant Feature”?

Instant feature adalah laporan lapangan yang tidak memerlukan editing di studio.

Beberapa petunjuk membuat feature pendek:

a. Jangan memaksa proses perekaman. Lakukan riset, rencanakan bentuk laporan dulu sebelum memulai.

b. Tulislah link-linknya dengan sederhana dan jelas.

c. Persiapkan orang yang akan diwawancarai.

d. Jangan mencoba untuk terlalu ambisius.

e. Cobalah benar-benar membawa pendengan ke tempat baru, dengan merekam bunyi-bunyi kreatif dan melakukan penjelasan di tempat.

45

Page 46: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

Membaca naskah anda.

1. Kekuatan skrip anda terletak pada kekuatan pembacanya.

- Kalau kata-katanya faktual, suara harus terdengar informatif

- Kalau beritanya tragis, suara harus terdengar penuh simpati.

- Kalau beritanya lucu, anda harus memasukkan senyum dalam suara anda.

- Jangan berteriak.

2. Anda harus kedengaran seperti menceritakan sebuah cerita, bukan membaca.

3. Pakailah nada suara rendah.

4. Mengambil napas membantu pembacaan.

5. Selalu ambil napas dan biarkan sebentar sebelum mulai membaca skrip sehingga editor dapat memperoleh in-point setelah anda bernapas.

6. Bervariasilah dalam kecepatan membaca.

7. Garis bawahi kata-kata di skrip yang perlu ditekan.

8. Buatlah tanda-tanda di skrip anda untuk mempermudah membacanya.

46

Page 47: RESUME - ASTRID HENARIANI P. D2C008014

ASTRID HENARIANI P. / D2C008014

DAFTAR PUSTAKA

Reynolds, Imelda. 2000. Pedoman Jurnalistik Radio. Jakarta: Internews Indonesia.

Riswandi. 2009. Dasar-dasar Penyiaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Stokkink, Theo. 1997. Penyiar Radio Profesional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

47