Responsi Pterygium

44
RESPONSI PTERYGIUM Pembimbing : dr Reni Prastyani, SpM Disusun Oleh : Gullyawan Rooseno 011011042 Glabela Christiana P 011011140 Vladimir Vilardo P 011011167

description

ada

Transcript of Responsi Pterygium

RESPONSI PTERYGIUM

RESPONSI PTERYGIUMPembimbing : dr Reni Prastyani, SpM

Disusun Oleh :Gullyawan Rooseno011011042Glabela Christiana P011011140Vladimir Vilardo P011011167

MENGAPA?Insiden pterygium cukup tinggi di Indonesia yaitu 13,1%.

Indonesia adalah negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar dan kecil, yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Sektor pertanian masih merupakan mata pencaharian dominan dari penduduk Indonesia, yaitu dengan jumlah pekerja 40,8 juta orang

KONJUNGTIVA

ANATOMI KONJUNGTIVAKonjungtiva adalah membran mukosa yang tipis dan transparan, yang membungkus permukaan anterior dari bola mata dan permukaan posterior dari palpebraSecara anatomis, konjungtiva dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu ; Konjungtiva palpebraKonjungtiva forniksKonjungtiva bulbi

FISIOLOGI KONJUNGTIVASecara singkat, fungsi konjungtiva antara lainMemproduksi mucin Melawan infeksiMengenai daya regenerasi, luka seluas 1 cm2 yang terjadi pada konjungtiva akan menyembuh dalam waktu 48-72 jam.

PENYAKIT PADA KONJUNGTIVAKonjungtivitisKonjungtivitis BakteriKonjungtivitis VirusKonjungtivitis ChlamydiaKonjungtivitis AlergiPerdarahan subkonjungtivaBenda asing pada konjungtivaPterigium

PTERYGIUM

DEFINISIPterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebraAsal kata pterygium adalah dari bahasa Yunani, yaitu pteron yang artinya sayap.

FAKTOR RISIKORadiasi ultraviolet Faktor Genetik Faktor lain (mis, iritasi kronik)

PATOGENESISUltraviolet adalah mutagen untuk p53 tumor supresor gene pada limbal basal stem cell. Tanpa apoptosis, transforming growth factor-beta diproduksi dalam jumlah berlebihan dan menimbulkan proses kolagenase meningkat. Akibatnya terjadi perubahan degenerasi kolagen dan terlihat jaringan subepitelial fibrovaskularTerjadi degenerasi elastoik proliferasi jaringan vaskular bawah epithelium dan kemudian menembus kornea. Daerah nasal sering terkena pterygium karena :Semua kotoran cenderung menuju ke arah nasalDaerah nasal relatif mendapat sinar UV yang lebih banyak dibandingkan bagian konjungtiva lainGAMBARAN KLINISSecara klinis, pterygium muncul sebagai lipatan berbentuk segitiga pada konjungtiva yang meluas ke kornea pada daerah fissura interpalpebra. Biasanya pada bagian nasal tetapi dapat juga terjadi pada bagian temporal. Dibagi menjadi tiga bagian : body, apex (head) dan cap. Terdapat juga subepithelial cap atau halo yang timbul pada tengah apex dan membentuk batas pinggir pterygium.

DERAJATDerajat 1 : hanya terbatas pada limbus kornea. Derajat 2 : sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea. Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan normal sekitar 3 4 mm) Derajat 4 : pertumbuhannya melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan.

DIAGNOSIS BANDINGPinguekula

Pseudopterygium

PENATALAKSANAANMelindungi mata dari sinar UV dan debuTerapi suportif : obat topikal seperti lubrikans, vasokonstriktor dan kortikosteroid untuk menghilangkan gejala terutama pada derajat 1 dan derajat 2Terapi definitif : eksisi

Indikasi eksisiadanya ketidaknyamanan yang menetapgangguan penglihatan (bila ukuran 3-4 mm)pertumbuhan yang progresif ke tengah kornea atau aksis visualadanya gangguan pergerakan bola mata.

TEKNIK OPERASIBare sclera : tidak ada jahitan atau jahitan, benang absorbable digunakan untuk melekatkan konjungtiva ke sklera di depan insersi tendon rektus. Meninggalkan suatu daerah sklera yang terbuka.Simple closure : tepi konjungtiva yang bebas dijahit bersama (efektif jika hanya defek konjungtiva sangat kecil). Sliding flaps : suatu insisi bentuk L dibuat sekitar luka kemudian flap konjungtiva digeser untuk menutupi defek. Rotational flap : insisi bentuk U dibuat sekitar luka untuk membentuk lidah konjungtiva yang dirotasi pada tempatnya. Conjunctival graft : suatu free graft biasanya dari konjungtiva superior, dieksisi sesuai dengan besar luka dan kemudian dipindahkan dan dijahit.Amnion membrane transplantation : mengurangi frekuensi rekuren pterygium, mengurangi fibrosis atau skar pada permukaan bola mata dan penelitian baru mengungkapkan menekan TGF- pada konjungtiva dan fibroblast pterygium. Lamellar keratoplasty, excimer laser phototherapeutic keratectomy dan terapi baru dengan menggunakan gabungan angiostatik dan steroid.

PROGNOSISRekurensi pterygium setelah operasi masih merupakan suatu masalah Untuk mengatasinya, berbagai metode dilakukan termasuk pengobatan dengan antimetabolit atau antineoplasia ataupun transplantasi dengan konjungtiva. Pasien dengan rekuren pterygium dapat dilakukan eksisi ulang dan graft dengan konjungtiva autograft atau transplantasi membran amnion. Umumnya rekurensi terjadi pada 3 6 bulan pertama setelah operasi.

KASUS

IDENTITAS PASIENNama:Ny. DUmur:37 tahunJenis kelamin:perempuanAlamat:TubanPekerjaan:petugas sekuritiAgama:IslamSuku bangsa:JawaStatus pernikahan:jandaTanggal periksa:26 Maret 2015

ANAMNESISKeluhan utama :mata kanan terasa kemeng

Riwayat penyakit sekarang:Pasien mengeluhkan mata kanan terasa kemeng sejak 2 bulan terakhir. Rasa kemeng tersebut dirasakan terus menerus dan memberat saat pasien berada di luar ruangan. Rasa kemeng dirasakan juga sampai ke daerah pelipis dan pipi kanan pasien. Selain kemeng, mata kanan juga selalu berair dan terasa perih ketika pasien berada di luar ruangan. Pasien juga merasakan ada yang mengganjal pada mata kanannya tersebut. Sejak tahun 2012, pasien menyadari bahwa pada mata kanannya terdapat bentukan putih mirip segitiga yang tumbuh dari sudut matanya (yang dekat hidung) ke arah selaput pelangi matanya. Namun, baru 2 bulan terakhir ini, bentukan putih tersebut sampai menutup sebagian selaput pelangi matanya.Pasien tidak mengeluhkan adanya gangguan penglihatan seperti pandangan yang kabur maupun dobel.

Riwayat penyakit dahulu:Mata kiri pasien pernah mengalami hal yang serupa dan sudah dioperasi pada bulan Agustus 2010. Pada saat itu belum ada keluhan dari mata kanan pasien. Riwayat penyakit mata yang lain disangkal. Riwayat penglihatan kabur disangkal. Riwayat mata merah disangkal. Riwayat penyakit lain disangkal. Riwayat kencing manis dan darah tinggi disangkal.Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada keluarga pasien yang menderita hal serupa.

Riwayat sosial:Pasien merupakan seorang janda yang harus bekerja sebagai tulang punggung keluarga. Pasien sehari-hari bekerja sebagai petugas sekuriti di Gresik. Jam kerja pasien mulai pukul 08.00 sampai 16.00 dan selalu berada di luar ruangan. Pasien sudah bekerja di tempat kerjanya tersebut sejak tahun 2000. Sebelumnya, pasien tidak pernah mengenakan kacamata hitam saat bekerja, namun sejak tahun 2010 (setelah operasi mata), pasien selalu mengenakan kacamata hitam.

PEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan Umum:cukupKesadaran:compos mentisTensi:120/80Nadi:84 x/menitRR:18 x/menit

Status LokalisVOS:6/6VOD:6/6

KananKiriEdema -, spasme - PalpebraEdema -, spasme - Hiperemi -, Pterygium + 2mm dari tepi limbusKonjungtivaHiperemi- Jernih +KorneaJernih +Dalam +BMDDalam +Radier +, Iris shadow +IrisRadier +, Iris shadow +Bulat +, 3 mm, RC + PupilBulat +, 3 mm, RC + Jernih +LensaJernih +FOTO KLINIS PASIEN

PROBLEM LISTMata kanan kemeng Rasa kemeng sampai ke daerah pelipis dan pipi kananMata kanan selalu berair dan terasa perihTerasa ada yang mengganjal pada mata kanan Sejak tahun 2012, terdapat bentukan putih mirip segitiga yang tumbuh dari sudut mata kanan (yang dekat hidung) ke arah selaput pelangi 2 bulan terakhir, bentukan putih tersebut sampai menutup sebagian selaput pelangiRiwayat mata kiri dengan keluhan yang sama, sudah dioperasiSAODS : Pterygium (+) 2 mm dari tepi limbus pada konjungtiva ODDIAGNOSISOD : Pterygium derajat II

TERAPIPenggunaan kacamata anti UV jika berada di luar ruanganCendo Eyefresh 1x1 tetes / hariEyevit 1x1 tab / hari

MONITORINGPerkembangan pterygium, terutama apabila telah mengganggu penglihatanHasil terapiTimbulnya komplikasi

EDUKASISebisa mungkin membatasi kegiatan di luar ruangan. Namun, bila tidak memungkinkan, dapat mengenakan kacamata hitam (kacamata pelindung sinar matahari) saat berada di luar ruanganTindakan operasi untuk sementara tidak dilakukan karena belum ada indikasi yang kuat (ukuran yang tidak lebih dari 3mm, dan tidak adanya gangguan penglihatan) Kontrol kembali apabila keluhan tidak membaik

PROGNOSISDubois Ad Bonam

PEMBAHASANDari anamnesis : keluhan mata kemeng, dirasakan sejak 2 bulan terakhir , terus menerus, memberat saat berada di luar ruangan. Mata selalu berair dan terasa saat di luar ruangan. Mata terasa mengganjal. tidak didapatkan gangguan penglihatan (buram maupun double)PEMBAHASANRPD : sejak 2012, mata kanan terdapat bentukn putih mirip segitiga yang tumbuh dari sudut mata dekat hidung, ke arah hitam-hitam mata. 2 bulan terakhir, bentukan tersebut sampai menutup selaput pelangi.Dari anamnesis, didapatkan gejala-gejala dari PterygiumPEMBAHASANDari pemeriksaan fisikVisus OD : 6/6 Visus OS : 6/6SAOD/OS : Pterygium pada konjungtiva dextra bagian medial, mencapai 2mm dari tepi limbusPEMBAHASANDari pemeriksaan fisik, terdapat gambaran khas pada okuli dextra berupa bentukan fibrovaskular berbentuk segitiga yang berasal dari daerah kantus medial dan mengarah ke kornea dengan panjang 2mm dari limbus. Bentukan tersebut khas pada kelainan konjungtiva yaitu Pterygium grade II Diagnosis Banding adalah Pseudopterygium (ketika diselipkan sonde, dapat ditembus. Pada Pteryigium, tidak dapat menembus)PEMBAHASANTerapi yang diberikan yaitu Cendo EyeFresh 1 dd gtt 1, adalah artificial tears yang digunakan untuk mengurangi rasa gatalEyevit 1 dd tab 1, merupakan nutrisi mataPenggunaan kacamata antiUV saat berada di luar ruangan / lapangan untuk mengurangi paparan sinar UV yang merupakan faktor resiko pada pasienPEMBAHASANTerdapat pilihan terapi berupa operasi, namun tidak dilakukan sementara karena belum ada indikasi yang cukup pada pasien , seperti ukuran pterygium yang tidak lebih dari 3mm dari limbus dan tidak didapatkan gangguan penglihatan